Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DI SUSUN
OLEH :
SUBHAN
NIM 010030170 B
Mahasiswa
Subhan
NIM. 010030170 B
A. Pengertian
Secara anatomi tumor laring dibagi atas tiga bagian yaitu supra glotik, tumor
pada plika ventrikularis, aritenoid, epiglotis dan sinus piriformis (Glotis : tumor
B. Patofisiologi
Karsinoma laring banyak dijumpai pada usia lanjut diatas 40 tahun. Kebanyakan
bekerja dengan debu serbuk kayu, kimia toksik atau serbuk, logam berat.
Bagaimana terjadinya belum diketahui secara pasti oleh para ahli.Kanker kepala
pada pita suara (intrinsik) menyebar dengan lambat.Pita suara miskin akan
supraglotis dan subglotis harus cukup besar, sebelum mengenai pita suara
sehingga mengakibatkan suara serak.Tumor pita suara yang sejati terjadi lebih
C. Gambaran klinik
Paling dini adalah berupa suara parau atau serak kronik, tidak sembuh-sembuh
subglotis. Tidak seperti suara serak laringitis, tidak disertai oleh gejala sistemik
seperti demam.Rasa tidak enak ditenggorok, seperti ada sesuatu yang tersangkut.
Pada fase lanjut dapat disertai rasa sakit untuk menelan atau berbicara.Sesak
napas terjadi bila rima glotis tertutup atau hampir tertutup tumor 80%. Sesak
napas tidak timbul mendadak tetapi perlahan-lahan. Karena itu penderita dapat
beradaptasi, sehingga baru merasakan sesak bila tumor sudah besar (terlambat
Bila tumor laring mengadakan perluasan ke arah faring akan timbul gejala
disfagia, rasa sakit bila menelan dan penjalaran rasa sakit kearah telinga.Apabila
dijumpai kasus dengan jelas diatas, khususnya dengan keluhan suara parau lebih
dari dua minggu yang dengan pengobatan tidak sembuh, diderita orang dewasa
D. Stadium
metastasis jauh ( M ).
Stadium : I : T1 No Mo
II : T2 No Mo
E. Diagnostic studies
menunjukkan tumor dengan jelas.Tempat yang sering timbul tumor dapat dilihat
anestesi umum dan dilakukan biopsi pada tumor.Gigi yang berlubang, sebaiknya
dicabut pada saat yang sama.
F. Medical Managament
Pada kasus karsinoma laring dapat dilakukan pengobatan dengan radiasi dan
untuk penderita dengan lesi yang kecil saja tanpa pembesaran kelenjar
leher.Kasus yang ideal adalah pada tumor yang terbatas pada satu pita suara, dan
masih mudah digerakkan. Sembilan dari sepuluh penderita dengan keadaan yang
sudah mencapai lapisan otot. Jika tumor belum menyebar kedaerah supraglotik
atau subglotik, lesi ini masih dapat diobati dengan radioterapi, tetapi dengan
Penderita dengan tumor laring yang besar disertai dengan pembesaran kelenjar
limfe leher, pengobatan terbaik adalah laringektomi total dan diseksi radikal
kelenjar leher.Dalam hal ini masuk stadium 2 dan 3. Ini dilakukan pada jenis
tumor supra dan subglotik.Pada penderita ini kemungkinan sembuh tidak begitu
diklasifikasikan kedalam :
akan parau.
suara satu benar dan satu salah.Bagian ini diangkat sepanjang kartilago
aritenoid dan setengah kartilago tiroid.Trakeostomi sementara dilakukan dan
atau pita suara yang salah, dilakukan diseksi leher radikal dan trakeotomi.
Suara pasien masih utuh atau tetap normal.Karena epiglotis diangkat maka
suara dan sebuah lubang ( stoma ) trakeostomi yang permanen. Dalam hal
ini tidak ada bahaya aspirasi makanan peroral, dikarenakan trakea tidak lagi
membuat penderita tidak dapat bersuara atau berbicara. Tetapi kasus yang
Data pre dan posoperasi tergantung pada tipe kusus atau lokasi proses kanker dan
INTEGRITAS EGO
Tanda : Kesulitan menelan, mudah tersedak, sakit menelan, sakit tenggorok yang
HIGIENE
NEUROSENSORI
menetap atau kehilangan suara (gejala dominan dan dini kanker laring intrinsik).
telinga, nyeri wajah (tahap akhir, kemungkinan metastase). Nyeri atau rasa
terbakar dengan pembengkakan (kususnya dengan cairan panas), nyeri lokal pada
dilaporkan kecuali nyeri yang berat menyertai pembedahan kepala dan leher,
Tanda : Perilaku berhati-hati, gelisah, nyeri wajah dan gangguan tonus otot.
PERNAPASAN
serbuk kayu, kimia toksik atau serbuk, dan logam berat. Riwayat penyakit paru
kronik. Batuk dengan atau tanpa sputum. Drainase darah pada nasal.
KEAMANAN
INTERAKSI SOSIAL
interaksi sosial.
bicara,dan menolak orang lain untuk memberikan perawatan atau terlibat dalam
rehabilitasi.
H. Prioritas keperawatan pre dan post operasi
PREOPERASI
menolak operasi.
pre dan posoprasi, secara verbal mengemukakan menyadari terhadap apa yang
Rencana Tindakan :
pasien.
berpikir realistik.
3. Izinkan pasien untuk mengetahui keadaan pascaoperasi : satu atau
berikut:
Ketika makan duduk dan tegak lurus ke depan dengan kepala fleksi,
napas panjang dan tahan (ini akan mendorong pita suara bersamaan
kematian.
klien dioperasi.
Rencana tindakan :
POST OPERASI
terganggu.
pengobatan.
TUJUAN PEMULANGAN
tidak normal,sianosis.
Kriteria hasil : bunyi napas bersih dan jelas, tidak sesak, tidak
Rencana tindakan :
Mandiri
terjadi.
pernapasan.
5. Hisap selang laringektomi atau trakeotomi, oral dan rongga nasal. Catat
Catatan : ini penyebab umum distres pernapasan atau henti napas pada
paskaoperasi.
KOLABORASI
karakteristik suara.
Rencana tindakan :
Mandiri
pasien misalnya papan dan pensil, papan alfabet atau gambar, dan
tanda.
sebagian dan atau tergantung pada tersedianya alat bantu suara. Rasional
KOLABORASI
10. Konsul dengan anggota tim kesehatan yang tepat atau terapis
proses belajar.
sekret terus-menerus.
Rencana tindakan :
1. Kaji warna kulit, suhu dan pengisian kapiler pada area operasi
dan tandur kulit.Rasional kulit harus berwarna merah muda atau mirip
dengan warna kulit sekitarnya. Sianosis dan pengisian lambat dapat
nekrosis jaringan.
balutan tekan tidak digunakan diatas lembaran kulit karena suplai darah
mudah dipengaruhi.
bersih dan peroksida, menggunakan kain bukan tisu atau katun. Rasional
paru.
KOLABORASI
nutrisi.
saliva kental atau banyak, penurunan produksi saliva, lidah kering,pecah dan
mukosa baik.
Kriteria Hasil : mulut lembab atau tidak kering, mulut terasa segar, lidah
normal, bersih dan tidak pecah, tidak ada tanda inflamasi pada bibir.
Rencana tindakan :
Mandiri
mulut.
2. Perhatikan perubahan pada lidah, bibir, geligi dan gusi serta membran
lunak, dan faring. Pasien akan mengalami penurunan sensasi dan gerakan
dan terapi kimia. Gusi juga dapat terinflamasi karena higiene yang
buruk, riwayat lama dari merokok atau mengunyah tembakau atau terapi
edema.
lidah dan geligi dengan sering. Rasional menurunkan bakteri dan resiko
5. Berikan pelumas pada bibir; berikan irigasi oral sesuai indikasi. Rasional
Kriteria hasil : klien mengatakan nyeri hilang, tidak gelisah, rileks dan
Rencana tindakan :
otot diakibatkan oleh reseksi otot dan saraf pada struktur leher dan atau
Rencana tindakan :
dewasa yang saat ini terpaksa tergantung pada orang lain untuk
dapat dibuat untuk tambahan atau batasan faktor tertentu, seperti lemak
sebagai bukti dengan partisipasi aktivitas perawatan diri dan interaksi positip
rehabilitasi.
Rencana tindakan :
sendiri. Kaji pengrusakan diri atau perilaku bunuh diri. Rasional dapat
Lab. UPF Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan tenggorokan FK Unair, Pedoman
Unair, Surabaya.
Jakarta.
Sjamsuhidajat & Wim De Jong. (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta.
Soepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. (1998). Buku Ajar Ilmu penyakit