Вы находитесь на странице: 1из 9

Jenis lesi kulit

Pemeriksaan kulit yang teliti mencakup palpasi setiap lesi. Mula-mula, tentukanlah
apakah lesi tersebut diatas sama tinggi atau dibawah kulit normal.
Lesi Diatas Bidang Kulit Normal

Gambar: Plak
Nodulus : berbeda dari papula karena mereka masuk lebih dalam ke dermis. Bentuknya
dapat bulat, oval atau elips. Nodulus dapat berasal dari dalam jaringan subkutis dan hanya secara
skunder mengangkat kulit normal diatasnya. Nodulus harus ditangani secara serius, karena dapat
menunjukkan penyakit sistemik.

Gambar: Nodulus
Bidur : adalah penonjolan kulit khusus yang disebabkan oleh cairan edema didalam
lapisan dermis atas. Warnanya merah pucat dan cepat menghilang. Ukurannya dapat kecil atau
besar dan seringkali gatal, seperti pada gigitan serangga.

Gambar: Bidur

Vesikel dan bula : adalah tonjolan berisi cairan dan berbatas teggas. Cairan didalamnya
berupa limfe, darah atau serum. Bula adalahh vesikel besar dan secara arbitrer ditentukan
diameternya 0,5cm. kalau memeriksa vesikel atau bula, berusahalah untuk menentukan
dalamnya cairan. Untuk lesi seperti itu, lapisan kulit harus terpisah untuk menampung
cairannya. Kalau pemisahan lapiisan kulit terjadi pada bagian atas epidermis, atau lesinya sangat
tipis dan mungkin tembus sinnar atau jernih. Lesi yang lebih dalam mempunyai atap yyang lebih
tebal. Bidang pemisahan lapisan kulit ini mungkin harus ditentukan secara histologis. Perbedaan
kecil pada bidang pemisahan ini dapat membedakan pemfigoid, suatu keadaan yang relative
jinak, dari penyakit yang seringkali fatal dan kelihatannya serupa pemfigus.
Vesikel dengan cakupan sentral kecil, umbilicated vesicles, merupakan ciri khas penyakit virus
seperti harpes, variola dan varisela. Vesikel dan bula mudah pecah. Gambaran lesi yang tidak
beratap atau menyembuh harus diperhatikan. Kalau dasarnya terdiri dari lapisan basal epidermis,
ia disebut erosi. Erosimengeluarkan cairan jernih dan tidak membentuk parut. Lesi yang lebih
dalam ke dalam papilla dermis dan dibawahnya disebut ulkus. Ulkus dapat berdarah dan
membentuk parut.
Gambar: Vesikel Bula
Pustule : adalah suatu vesikel yang berisi debris purulen. Warna pustule biasanya krem
tetapi dapat hijau atau kuning. Setiaplesi vesikuler dapat mengalami infeksi skunder sehingga
membentuk pustula. Pustule folikuler timbul di folikel rambut, berbentuk kerucut dan terdapat
rambut yang tumbuh di bagian tengahnya. Lesi ini menyembuh tampak membentuk parut. Kalau
pustula folikuler menyatu dan membentuk karbunkel nekrotikans, lesinya dapat menimbulkan
jaringan parut.
Lesi Setinggi Bidang Kulit
Karena tidak dapat dipalpasi, lesi ini hanya ditandai oleh perubahan warna. Warna kulit
dipengaruhi oleh beberapa factor. Melanosit, unsure endogrin kulit, bertanggung jawab untuk
warna dasar kulit. Tidak hanya melanosit pada albinisme menyebabkan kulit mengambil warna
jaringan pembuluh darah dibawahnya, merah pucat. Bahkan pada orang normalpun warna
pembuluh darah sangat memepengaruhi warna kulit. Ketebalan lapisan kulit diatasnya dan
banyaknya pleksus pembuluh darah menyebabkan warna kulit yang berbeda-beda. Bibir
mempunyai banyak pembuluh darah dan kulitnya sangat tipis, oleh karena itu berwarna merah
muda-merah. Tingkat ogsigenasi di dalam jaringan pembuluh darah pada permukaan tubuh
mempengaruhi pula warna kulit. Garis-garis lipatan kulit pada telapak tangan menjadi pucat
kalau kadar hemoglobin turun dibawah 7gr%.
Pigmen eksogen yang diendapkan di dalam kulit merupakan sumber perubahan warna lainnya,
seperti misalnya pada ikterus. Kemudian, kelainan setempat dan melanosit, vaskularisasi atau
pigmen semuanya dapat menimbulkan lesi setempat setinggi bidang permukaan kulit.
Macula yang disebabkan oleh gangguan melanosit lazim dijumpai pada pemeriksaaan fisik.
Bintik-bintik coklat muda dan nevus adalah pertambahan jumlah melanosit setempat atau jumlah
granula melanin yang terdapat didalam melanosit. Tidak adanya melanosit pada pada suatu
daerah tertentu juga menimbulkan macula yaitu macula putih. Vitiligo adalah istilah yang
dipakai didaerah kulit melanotik yang tersebar luas dan berbercak-bercak. Vitiligo, yang dapat
diturunkan, dijumpai pada banyak penyakit autoimun seperti pada hipoparatiroidisme idopatik,
penyakit Addison, hipertiroidisme dan anemia pernisiosa.
Macula dapat dapat disebabkan oleh kelainan pembuluh darah. Kalau darah keluar pembuluh
darah dan masuk kedalam kulit, keadaan ini disebut petekia atau purpura. Petekia adalah
kelainan yang berukuran kecil dan berdiri sendiri-sendiri sedangkan purpura berukuran besar dan
lebih tersebar.

Gambar: Pustule
Diaskopi membantu membedakan dilatasi pembuluh darah dari ekstravasasi eritrosit.
Merembesnya eritrosit kedalam kulit berati trauma dari luar atau kelainan didalam pembuluh
darah itu sendiri. Kebanyakan lesi petekial disebabkan oleh defisiensi factor pembekuan atau
trombosit, peradangan dinding pembuluh darah atau emboli. Kalau petekia ini dapat dipalpasi
( jadi bukan lagi macula ), penyebabnya hamper pasti adalah vakulitis. Dinding pembuluh darah
tidak hanya membocorkan eritrosit tetapi karena proses peradangan, menyebabkan terjadinya
akumulasi leukosit polimorfonuklear dan cairan edema.
Kelainan pembuluh darah dapat setinggi bidang permukaan kulit atau diatasnya. Setiap
komponen percabangan pembuluh darah dapat mengamai kelainan.
Spider angioma : adalah lesi arterial dengan banyak percabangan yang berpopulasi dan
menjadi pucat kalau ditekan. Kehamilan dan penyakit hepatobilier merupakan keadaan-keadaan
yang paling sering berkaitan dengan spider angioma. Karena alas an yang tidak diketahui, spider
angioma jarang timbul dibawah umbilicus. Hemangioma adalah lesi bernigna yang berasal dari
atau tersusun oleh ruang vaskuler yang dilapisi oleh endotel.asalanya dapat dari kapiler atau
vena. Hemangioma senilis (cherry spot)dapat ditemukan ditubuh praktis semua orang dewasa.
Diameternya hanya beberapa millimeter dan sulit mengecil. Hemangioma kaversona dapat
mengangkat kulit diatasnya. Ukurannya biasanya besar, berwarna ungu tua dan pada palpasi
teraba lunak dan basah. Tepinya sulit ditentukan dan cepat terisi kembali setelah ditekan.

Gambar: Spider Angioma


Teleangiektasia : adalah dilatasi pembuluh darah non neoplastik yang seharusnya segera
menarik perhatian anda. Teleangiektasia seringkali menunjukkan adanya penyakit sistemik-
terutama penyakit kolagen pada pembuluh darah. Meskipun dapat ditemukan dimana saja,
teleangiektasia mudah dikenali pada margo palpebra superior dan pada dasar kuku. Bentuknya
seperti renda dan merupakan dilatasi unsure-unsur pembuluh darah normal yang salinng
menjalin. Kalau anda menemukan lesi seperti ini, pikirkanlan kemungkinan-kemungkinan
dermatomiosiatis, LES, karsinoid metastasik dan teleangiektasia hemoragik herediter.

Gambar: Teleangiektasia pada lutut


Nervus flameus (warna ungu port) : adalah suatu macula vaskuler yang lazim
ditemukan, berwarna merah tua dan sering ditemukan sepanjang perjalanan sebuah saraf tepi.
Nevus flameus kadang-kadang menunjukkan padanannya didalam visera dibawahnya. Kalau
suatu nevus ditemukan diatasa garis diantara mata dan telinga, suatu malformasi yang serupa
mungkin terjadi didalam meningen dan pada penderitanya dapat ditemukan sindroma Sturge-
Weber.

Gambar: Nervus Flameus


Lesi Dibawah Bidang Kulit
Factor utama yang sering menyebabkan lesi dibawah bidang kulit normal adalah
kehilangan jaringan kulit. Atrofil kulit ini dapat terjadi dalam berbagai cara.
Penyakit Pembuluh Darah menyebabkan banyak lesi seperti itu. Okulasi arteri akhir kulit
menyebabkan hilangnnya jaringan kulit. Besarnya kehilangan jaringan kulit tergantung pada
tingkat kekurangan oksigen. Anoksia merusak struktur-struktur dengan tingkat keparahan yang
tergantung pada derajat spesialisasinya. Misalnya fibroblast, karena sangat primitive, dapat
mentoleransi konsentrasi oksigen yang jauh lebih rendah daripada neuron. Peraturan dasar ini
juga berlaku untuk kulit.alat tambahan kulit seperti folikel rambut dan kelenjar keringat paling
mudah mengalami atrofi.
Keadaan ini menyebabkan terjadinya tungkai yang licin, kering dan tidak berambut pada
pasien yang mengalami penyakit pembuluh darah tepi., seperti yang akan kita pelajari nanti
dibab-bab selanjutnya. Jika okulasi pembuluh darah terjadi secara tiba-tiba, akan timbul infark.
Infark kulit mula-mula terlihat sebagai macula eritomatosa yang kemuudian menjadi purpura dan
warnanya menjadi gelap sampai hitam. Kemudian berbentuk bula yang diikuti oleh pembentukan
ulkus dan kemudian jaringan parut. Kalau menemukan infarkkulit multiple, pikirkanlan
kemungkinan septicemia dan vaskulitis. Okulasi yang terjadi secara bertahap menyebabkan
pembentukan jaringan parut yang lambat tanpa nekrosis yang jelas. Lesi ini antara lain dijumpai
pada diabetes militus. Angiopati kapiler diabetic menyebabkan nekrobiosis lipodika
diabetikorum pada kulit. Lesi ini ditemukan pada bagian anterior tungkai bawah sebagai daerah
cekung yang berkilap dan berwarna oranye sampai coklat dan dibatasi oleh teleangiektasia yang
sangat halus.
Hilangnya jaringan kulit juga disebabkan oleh kelainan jaringan ikat kulit. Stria pada penyakit
Cushing, kalau diperiksa dengan teliti, terletak dibawah bidang kulit. Hernia jaringan ikat yang
berukuran kecil didalam kulit disebabbkan oleh kortikosteroid yang terdapat dalam jumlah yang
berlebihan. Pigmentasi stria ini disebabkan oleh peningkatan vaskularisasi yang terlihat melalui
celah – celah kulit ini. Tanda-tanda regangan karena pertambahan berat badan yang cepat atau
setelah kehamilan mempunyai cara pembentukan yang serupa tetapi pigmentasinya tidak
berubah karena vaskularisasi kulitnya tidak bertambah.

Gambar: Stria
Scleroderma munngkin merupakan penyakit jaringan ikat. Meskipun, beberapa ahli
menganggapnya sebagai penyakit pembuluh darah. Pada setiap kasus, ditemukan perubahan
yang sangat nyata pada jaringan ikat kulit. Ini menjadi “picik” terutama pada kulit jari-jari dan
wajah. Batas-batas atrofinya tidak jelas. Warnanya berkilap, halus dan relative tidak dapat
digerakkan dari struktur dibawahnya. Pada kasus berat, timbul ulkus dan gangrene jari-jari
tangan.
TEKNIK
Evaluasi lesi kulit terbatas padan inspeksi yang cermat dan palpasi. Teknik pemeriksaan
yang efektif memberikan penekan pada perincian : pemeriksaan lesi dengan cara membuka
pakaian pasien secukuupnya, pemeriksaan membrane mukosa, pemakaian kaca pembesar yang
tepat, pencahayaan khusus untuk memvisualisasikan lesi secara optimal, diaskopi, pemeriksaan
kerokan lesi dengan mikroskop dan biopsy kulit.
Pemeriksaan kulit belum lengkap jika kita belum memeriksa semuanya. Bahkan
walaupun kelainannya terbatas, seluruh kulit harus diperiksa dengan teliti, sebaiknya dengan
membuka seluruh pakaian pasien. Ini tidak kurang pentingnya dalam pemeriksaan kulit
walaupun keluhan utamanya bukan merupakan masalah dermatologi.. sebagian lesi kulit yang
berukuran kecil merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Membrane mukosa harus diperiksa
pula. Keterlibatan atau ketidakterlibatan membrane mukosa merupakan pembagian penting dari
ondeks deskriptif anda.
Alat pemeriksaan terpenting yang siap pakai adalah penglihatan anada. Pencahayaan
alamiah yang terang akan sangat membantu.

Вам также может понравиться