Вы находитесь на странице: 1из 11

PENENTUAN BREAKPOINT AIR BERSIH

DENGAN MENGGUNAKAN KAPORIT


Oleh Hadi Suhatman, Staf PPPT

I. Pendahuluan
Berdasarkan peraturan Permenkes No. 416/1990 dan
Kepmenkes Nomor 907/SK/VII/2002 mengenai persyaratan
kesehatan kualitas air yakni memenuhi syarat berdasarkan
parameter fisika, kimia bakteriologi dan radioaktif.
Keperluan air bersih sangat diperlukan sekali baik untuk
kegiatan rumah tangga, perkantoran bahkan untuk air baku
sebagai air minum. Banyak sekali kasus menurunnya kesehatan
akibat kurang sehatnya kualitas air bersih, sebagai contoh kasus
diare pada Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten
Timor Tengah Utara di Provinsi Kupang terjadi karena banyak
warga minum air yang tidak dimasak dahulu dan kualitas
lingkungan sehat yang buruk. (www. Kompas.com, dikunjungi
tertanggal 16 April 2009).
Instalasi Laboratorium PPPT Jakarta bersama Bidang ADKL
BBTKL-PPM Jakarta melakukan ujicoba penentuan breakpoint dari
air bersih dengan menggunakan desinfektan kaporit.

II. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan yaitu seperangkat alat gelas
laboratorium, pengaduk, botol polietilen 500 ml dan
sptektrofotometer klorin HACH. Bahan yang digunakan antara
lain kaporit 60 % dan 90 %, DPD free chlorine, air bersih sebagai
sampel

III. Metodologi Ujicoba


Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
Untuk kaporit 60%
1. Pengambilan contoh air
2. Siapkan botol plastik polietilen dan 0,05 gram kaporit.
3. Buat larutan induk 100 ppm kaporit dengan memasukkan
kaporit ke dalam labu takar 500 ml dan ditambahkan
aquabides sampai tanda tera.
4. Diambil dari larutan induk 2.5 ml, 5 ml, 6.25 ml, 6.875 ml,
7.5 ml, 8.75 ml dan 10 ml dan dicampurkan ke dalam
masing-masing 250 ml sampel air bersih yang berada di
botol polietilen sehingga diperoleh konsentrasi awal
campuran 1 mg/l, 2 mg/l, 2.5 mg/l, 2.75 mg/l, 3 mg/l, 3.5
mg/l dan 4 mg/l dan diamkan selama 30 menit.
5. Setelah 30 menit tentukan konsentrasi sisa klorin
6. Plotkan sisa klor dengan kaporit yang ditambahkan ke
dalam botol plastik polietilen tersebut dan tentukan
breakpoint.

Untuk kaporit 90%


1. Pengambilan contoh air
2. Siapkan botol plastik polietilen dan 0,1 gram kaporit.
3. Buat larutan induk 100 ppm kaporit dengan memasukkan
kaporit ke dalam labu takar 1000 ml dan ditambahkan
aquabides sampai tanda tera.
4. Diambil dari larutan induk 1,7 ml, 3,4 ml, 4,9 ml, 6,5 ml,
8,1 ml dan 9,75 ml dan dicampurkan ke dalam masing-
masing 250 ml sampel air bersih yang berada di botol
polietilen sehingga diperoleh konsentrasi awal campuran
0.65 mg/l, 1.30 mg/l, 1.95 mg/l, 2.6 mg/l, 3.25 mg/l, dan
3.90 mg/l dan diamkan selama 30 menit.
5. Setelah 30 menit tentukan konsentrasi sisa klorin
Plotkan sisa klor dengan kaporit yang ditambahkan ke
dalam botol plastik polietilen tersebut dan tentukan
breakpoint.
IV. Hasil dan Pembahasan
Hasil Percobaan 1
Ujicoba dilakukan pada sumber air bersih I dengan waktu kontak
30 menit dan kemurnian kaporit 60 %, hasilnya sebagai berikut,

Volume larutan induk Konsentrasi awal


kaporit 60% yang campuran Kaporit Sisa Klor
ditambahkan (ml) (mg/l)
2,5 1,0 0,43
5 2,0 0,60
6,25 2,5 0,39
6,875 2,75 0.29
7,5 3,0 0,09
8,75 3.5 0,22
10 4,0 0,51

a b

Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat breakpoint terjadi


pada konsentrasi awal campuran 3 mg/l atau setelah dibubuhkan
7,5 ml kaporit 60% dengan konsentrasi 100 mg/l ke dalam
sampel air bersih sebanyak 250 ml. Berdasarkan data ujicioba
tersebut maka dengan hasil perhitungan untuk setiap 1000 liter
air bersih dibutuhkan 3,072 gram kaporit 60% agar tercapai
kondisi breakpoint.
Namun untuk mencapai kondisi yang benar-benar
breakpoint maka harus dilakukan interpolasi dengan membuat
grafik di atas menjadi sebuah persamaan dan kemudian
ditentukan kondisi breakpoint yang sebenarnya, karena
berdasarkan data percobaan dan grafik di atas breakpoint
tercapai pada ketika konsentrasi awal campuran 3 mg/l atau
ketika diberikan 7,5 ml kaporit 100 mg/l padahal dapat saja
kondisi breakpoint tercapai pada konsentrasi awal campuran
antara 3 mg/l sampai 4 mg/l.
Metode numerik dapat digunakan untuk mencari kondisi
breakpoint berdasarkan interpolasi. Grafik di atas dibagi 2 area
dan diambil kurva grafik antara (a) dan (b). Jika diamati kurva
antara (a) dan (b) merupakan bentuk kurva kuadratik dengan
persamaan, Y = aX2 + bX + C
Jika diambil titik berdasarkan tabel di atas yakni (2.75 ; 0,29), (3 ;
0.09) dan (3.5 ; 0.22) dan diselesaikan dengan metode pivoting.
Maka diperoleh persamaan,

Y = 1,41333658X2 – 8,926668688X + 14,15000311


Atau
Sisa klor = 1,41333658(Konsentrasi awal)2 – 8,926668688(Konsentrasi awal)
+ 14,15000311
Dengan persamaan di atas maka diperoleh hasil interpolasi
kondisi breakpoint sebenarnya adalah pada saat konsentrasi
awal campuran 3,16 mg/l atau setelah ditambahkan 7,9 ml
larutan kaporit 100 mg/l (kemurnian 60%) maka hasil sisa klor
interpolasi diperoleh 0,0547146 mg/l. Hasil perhitungan
interpolasi untuk pencapaian breakpoint untuk 1000 liter air
bersih digunakan kaporit kemurnian 60% minimal berat timbang
sebesar 3,23584 gram.

Hasil Percobaan 2
Ujicoba dilakukan pada sumber air bersih II dengan waktu kontak
30 menit dan kemurnian kaporit 90 %, hasilnya sebagai berikut,

Volume larutan induk Konsentrasi awal


Sisa
kaporit 90% yang campuran Kaporit
Klor
ditambahkan (ml) (mg/l)
1,7 0,65 0,78
3,4 1,30 1,22
4,9 1,95 0,54
6,5 2,6 1,29
8.1 3,25 2
9.75 3,9 2,5

Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat breakpoint terjadi


pada konsentrasi awal campuran 1,95 mg/l atau setelah
dibubuhkan 4,5 ml kaporit 90% dengan konsentrasi 100 mg/l ke
dalam sampel air bersih sebanyak 250 ml. Berdasarkan data
ujicioba tersebut maka dengan hasil perhitungan untuk setiap
1000 liter air bersih dibutuhkan 1,93 gram kaporit 60% agar
tercapai kondisi breakpoint.
Lampiran

Perhitungan berat kaporit (kemurnian 60%)


berdasarkan ujicoba
1 mol x 2
Berat Kaporit0,0512 gr x 143 7,5 143
= gr 1 x ml gr x 1
500 1
ml mol 2
= 0,000768 gram per 250 ml

Maka untuk 1000 liter 1000 lliter


0,25 x 0,000768 gr
=
liter

= 3,072 gram
Perhitungan berat kaporit (kemurnian 60%)
berdasarkan interpolasi

1 mol x 2
Berat Kaporit 0,0512 gr x 143 7,9 143
= gr 1 x ml g x 1
500 1
ml mol 2
= 0,00080896 gram per 250 ml

Maka untuk 1000 liter 1000 lliter


0,25 x0,00080896 gr
=
liter

= 3,23584 gram

Persamaan kuadrat dapat ditentukan dengan pivoting


atau matriks sebagai berikut,

7,5625 2.75 1 7,5625 2.75 1


0.29 0.29
9 3 1 0 0.2292 0.1592
0.09 0.2144
12.25 3.5 1 12.25 3.5 1

7,5625 0.22
2.75 1 0.22
7,5625 2.75 1
0.29 0.29
0 0.2292 0.1592 0 0.2292 0.1592
0.2144 0.2144
0 0.5892 0.3826 0 0 0.0109
0.1542 0.1544
0.1544
c = = 14,15000311
0.0109

b = 0.2144 14,15000311
- 0.1592
x
x
0.2292
= – 8,926668688

a = 0.2144 14,1500031
-(1x ) - 2.75 x
1) x
(– 8,926668688)
7.5625
= 1,41333658

Jika diplotkan ke persamaan , Y = aX2 + bX + C, menjadi


Y = 1,41333658X2 – 8,926668688X + 14,15000311
Dengan melakukan iterasi persamaan di atas diperoleh hasil
seperti tabel di bawah,

Konsentrasi Sisa Konsentrasi Sisa


awal klor awal klor
0,0558
2,75 0,29 3,13 19
0,2786 0,0551
2,76 08 3,14 68
0,2674
2,77 99 3,15 0,0548
0,2566 0,0547
2,78 72 3,16 15
0,2461 0,0549
2,79 28 3,17 12
0,2358 0,0553
2,8 67 3,18 92
2,81 0,2258 3,19 0,0561
88 55
0,2161
2,82 92 3,2 0,0572
0,2067 0,0585
2,83 79 3,21 28
0,1976 0,0601
2,84 48 3,22 39
0,0620
2,85 0,1888 3,23 32
0,1802 0,0642
2,86 35 3,24 08
0,1719 0,0666
2,87 52 3,25 67
0,1639 0,0694
2,88 52 3,26 08
0,1562 0,0724
2,89 35 3,27 32
0,0757
2,9 0,1488 3,28 39
0,1416 0,0793
2,91 48 3,29 28
0,1347
2,92 79 3,3 0,0832
0,1281 0,0873
2,93 92 3,31 55
0,1218 0,0917
2,94 88 3,32 92
0,1158 0,0965
2,95 67 3,33 12
0,1101 0,1015
2,96 28 3,34 15
0,1046
2,97 72 3,35 0,1068
0,0994 0,1123
2,98 99 3,36 68
0,0946 0,1182
2,99 08 3,37 19
0,1243
3 0,09 3,38 52
0,0856 0,1307
3,01 75 3,39 68
0,0816 0,1374
3,02 32 3,4 67
0,0778 0,1444
3,03 72 3,41 48
0,0743 0,1517
3,04 95 3,42 12
0,1592
3,05 0,0712 3,43 59
0,0682 0,1670
3,06 88 3,44 88
0,0656
3,07 59 3,45 0,1752
0,0633 0,1835
3,08 12 3,46 95
0,0612 0,1922
3,09 48 3,47 72
0,0594 0,2012
3,1 67 3,48 32
0,0579 0,2104
3,11 68 3,49 75
0,0567
3,12 52 3,5 0,22

Dari tabel di atas diperoleh konsentrasi awal campuran 3,16


mg/l, maka dapat ditentukan berapa volume kaporit yang harus
ditambahkan.

3 mg/l 3,16 mg/l


7, 5 ml =
X

Maka, X = 3,16 mg/l x 7,5 ml = 7,9 ml

(interpolasi)

3 mg/l

Perhitungan berat kaporit (kemurnian 90%)


berdasarkan ujicoba
1 mol x 2
Berat Kaporit 0.1071gr x 143 4,5 143
= gr 1 x ml g x 1
1000 1
ml mol 2
= 0.00048195 gram per 250 ml

Maka untuk 1000 liter 1000 lliter 0,00048195


0,25 x
= gr
liter

= 1,93 gram gram

Вам также может понравиться