Вы находитесь на странице: 1из 10

No Nama Formasi Deskripsi Umur

1 Formasi Beser Terutama sekali breksi andesit juga breksi tuf , tuf Miosen Akhir
kristal dan batulempung . Ukuran maksimal
komponen breksi lebih dari 1 m . Matriks terdiri
dari tuf kristal pejal kelabu atau batupasir tuf . Di
Cukanggeuleuh bagian dasar breksi itu dicirikan
oleh adanya kandungan koral dan moluska .
Batulempung kurang baik , kelambu gelap ,
berupa lensa-lensa . Lingkungan pengendapan
darat-laut dangkal . Bagian bawah runtunan ini
diduga menjemari dengan formasi Koleberes dan
bagian atas Formasi Bentang. Tebal kira-kira
750m.
2 Formasi Batugamping terumbu , berupa perulanagn Miosen Tengah- Awal
Bojonglopang lapisan batugamping berlapis yang kaya akan
moluska dan algae dengan batugamping berlapis
yang tersusun dari hasil rombakan koral tersemen
kuat. Di bagian bawah terdapat lapisan napal
tufan mengandung fosil foraminifera kecil , besar
dan juga moluska . Kumpulan fosil Lepidocyclina
omphalus Tan Sik Hok , L. Verbeeki Newton dan
Holland . L Sumatrensis (Brady) , Cycloclipus
(katacycloclipeus)sp ., Operculina sp. Bersama
dengan ganggang gampingan menunjukan umur
Tf, mungkin sekali akhir Miosen Tengah (D.Kadar,
1972) . Ketebalan kira-kira 50m dan sempat
mencapai 400m . Satuan ini menjemari dengan
formasi Cimandiri . Lingkungan pengendapan laut
dangkal . Nama satuam berdasarkan singkapan
yang baik di Bojonglopang (Sukamto,1975).
3 Formasi Perselingan batulempung dan batulanau kelabu Miosen Tengah
Cimandiri muda sampai menengah dan batupasir coklat
kekuning-kuningan ;setempat gampingan ; secara
setempat meliputi endapan lahar yang tersusun
dari tuf , breksi andesit dan breksi tuf .
Globigerina butir-butir damar yang lembut dan
sisa-sisa tumbuhan terdapat jarang-jarang
didalam sisipan batulanau atau batupasir
mengandung glokonit dilembah Cibodas . Lapisan-
lapisan yang kaya akan moluska laut dilembah
Cilanang , mengandung 33 persen bentuk-bentuk
resen ( Marks,1957) dan menunjukan umur
Miosen tengah , dengan lingkungan pengendapan
fluvial peralihan. Struktur sedimen melensa dan
flaser. Tebal satuan ini mencapai 400m . Formasi
ini dinamakan menurut sungai
Cimandiri(Sukamto, 1975)
4 Formasi Bojong Batupasir gampingan,batu lempung Plistosen
karbonan,napal,lensa batugamping,tuf dan
gambut
5 Formasi Tuf, tuf berbatu apung,batu pasir tufan,batu Pliosen
Cipacar lempung tufan,tuf breksi, dan napal

6 Formasi Honje Breksi gunung api,tuf,lava andesit-basal,kayu Miosen awal-miosen


kersikan tengah

7 Formasi Bagian bawah: breksi aneka bahan,lava andesit Miosen akhir


Cimapag terpropilitkan,batu pasir,batu lempung,batu
gamping,konglomerat,tuf dan aglomerat.

Bagian atas: tuf dasitik,lava nadesitik,dan breksi


tuf

8 Formasi Perselingan batu lempung tufan,batu pasir Pliosen tengah-akhir


Gentung tufan,konglomerat dan breksi, umumnya satuan
batuan berkemiringan hamper datar,dengan
derajat kepadatan dan penyemanan yang belum
kuat. Dalam batupasir erring terlihat adanya
pecahan-pecahan lepas plagioklas,Kristal
kuarsa,dan batu apung. Breksi dan konglomerat,
berkomponen batuan beku bersifat andesit
dengan garis tengah antara 1-5 cm, namun
tempat adanya yang mencapai 50cm.
konglomerat mengandung kayu tereksikan dan
terarangkan, serta sisa-sisa vertebrata yang
kurang terawetkan.

9 Formasi Perselingan antara breksi gunungapi batu pasir Pliosen tengah


Ciherang tufan,dan konglomerat dengan sisipan batu
lempung tufan,kelabu kehijauan,dan batu
lempung kecoklatan. Breksi gunungapi, aneka
bahan,terdapat lebih menguasai bagian atas
formasi. Komponennya terdiri dari batuan beku
andesit,dasit,basalt,dan kadang-kadang batu
apung,dengan matriks batu pasir tufan kasar
mengandung Kristal hornblende. Batu pasir tufan,
berbutir halus hingga kasar hingga
konglomerataan,mengandung hornblende
plagioklas, dan kayu tekersikkan.
Konglomerat,aneka bahan,dengan komponen
seperti breksi. Struktur silang siur terlihat pada
bebrapa lapisan yang berbuutir kasar. Fosil yang
ditemukan foramifera kecil di batu lempung dan
vertebrata(merikopotamus nannus LYDEKKER)
pada konglomerat atau breksi. Lingkungan
pengendapannya adalah darat- peralihan.
Menjemari dengan formasi cijolang,formasi
kalibiuk,dan bagian bawah formasi tapak

10 Formasi Konglomerat dengan sisipan batupasir tufan.


Cijolang Konglomerat aneka bahan yang memperlihatkan
perlapisan kurang jelas, kecuali pada bagian
bawah runtuhan,tersusun dari kerakal
kuarsa,batu pasir,batu lempung,andesit,dasit,dan
basalt,dengan matriks batu pasir tufan,berbutir
menengah-kasar. Batu pasir tufan,konglomeratan
berwarna kelabu kehijauan umumnya satuan batu
pasir bersifat lapuh dan membentuk topografi
menonjol. Kepingan-kepingan fosil vertebrata
ditemukan didalam formasi ini. Ketebalan satuan
tidak merata namun tebal maksimal diduga
sekitar 150m.

11 Formasi Batu pasir tufan,halus,putih kekuningan,dengan Pliosen awal-Pliosen


Kalibiuk lapisan yang sering tidak jelas,lapisan tipis-tipis Tengah
konglomerat,batu pasir kasar gampingan yang
mengandung fosil moluska dan coral, serta batu
lempung dengan fosil forinifera kecil dan
moluska,yang merupakan bagian tengah
runtuhan. Lapisan tipis-tipis batu pasir
kompak,gampingan,yang sering klai menunjukkan
struktur”bowdin”,batu lanau. Setempat-setempat
terdapat lensa kecil-kecil batu gamping pasiran,
dan didalam batu lempung dibeberapa terdapat
mengandung lempeng halus batu tahu. Ketebalan
lapisan berkisar anatara 10-50cm dan hanya di
beberapa tempat yang lebih dari 1m. ketebalan
formasi ini semakin menipis kea rah barat dan
tebal maksimal di lembar peta diperkirakan
sekitar 300m. lingkungan pengendapan diduga
pasang surut. Bagian bawah runtuhan menjemari
dengan bagian atas atau menindih selaras formasi
tapak.

12 Formasi Tapak Bagian bawah runtuhan terdiri dari batupasir Pliosen awal-tengah
kasar kehijauan yang berangsur-angsur berubah
menjadi batu pasir yang lebih menghalus
kehijauan dengan beberapa sisipan napal pasiran
berwarna kelabu-kekuningan. Batu gamping yang
mengandujng koral dan moluska dengan
pengawetan yang kurang baik, berwarna putih
kotor kecoklatan. Konglomerat dan breksi andesit
berselingan dengan batu pasir. Pada bagian atas
perselingan batu pasir gampingan dengan napal
mengandung fosil moluska air payau-marin yang
menunjukkan umur pliosen awal-
tengah.lingkungan pengendapan diduga peralihan
sampai daerah pasang surut. Ketebalan satuan
sulit ditaksir,namun didaerah bumi ayu mencapai
500m. lingkungan pengendapannya adalah daerah
pantai yang dipengaruhi oleh gerakan pasang
surut yang teratur. Menindih tak selaras formasi
kumbang dan haling.

13 Formasi Pemali Batulempung,kelabu kebiruan,kompak,dengan Oligosen - Pliosen awal


bidang perlapisan yang kurang jelas. Mengandung
fosil foraminifera kecil,tersingkap secara sempit.
Di lembar majenang,napal globigerina berwarna
biru dan hijau keabuan,berlapis jelek-baik dengan
sisipan batu pasir tufan dan juga batu gamping
pasiran berwarna biru keabuan, menyusun
formasi ini. Dengan ketebalan satuan lebih kurang
900m.

14 Formasi Halang Runtutan turbidit.bagian atasnya dikuasai oleh Miosen tengah-Pliosen


lapisan batulempung dan napal. Bagian tengah Awal
runtutan banyak mengandung sisipan ataupun
perselingan dengan batupasir wake gampingan
mengandung hornblende,feldspar,kuarsa, dan
kalsit. Pada bagian bawah formasi, batuan
tersebut di atas bersisipan dengan lapisan batu
gamping dan lensa-lensa batu gamping berukuran
bongkah yang mengandung fosil foraminifera
besar serta moluska. Umumnya, satuan berwarna
kelabu kehijauan dan kelabu tua. Lensa-lensa
breksi konglomerat aneka bahan tersusun andesit
dan basalt dengan matriks batupasir tufan kasar,
setempat ditemukan dalam formasi ini. Runtutan
diendapakan sebagai sedimen turbdit pada zona
batial atas. Struktur sedimen yang jelas berupa
perlapisan tersusun, perairan sejajar, perairan
terpelinitr,tika seruling,dan tikasbeban. Tertindih
tak selaras formasi tapak menjemari dengan
anggota gunu.g hurip formasi haling dan formasi
kumbang. Dan menindih formasi pemali.

15 Formasi Perselingan konglomerat, batupasir,batu Pliosen


Serpong lanau,dan batu lempung dengan sisa tanaman,
konglomerat batu apung dan tuf batu apung.

16 Formasi Tuf batuapung,batu pasir tufan,breksi Miosen akhir


Genteng andesit,konglomerat, dan sisipan batu lempung
tufan

17 Formasi Batupasir halus-kasar konglomeratan, dan batu Miosen awal


Rengganis lempung

18 Formasi Batupasir, kalkarenit, napal, tuf, batulempung dan Miosen tengah


Pangutuan batu gamping

19 Formasi Batugamping foraminifera dan batu gamping Miosen tengah-akhir


Kalipucang pasiran

20 Formasi Lapisan-lapisan napal tufaan, diselingi oleh batu Miosen Akhir


Citalang pasir tufaan, dan konglomerat

21 Formasi Batupasir tufa, konglomerat, dan kadang-kadang Miosen tengah


Kaliwangu lapisan lapisan batupasir gampingan dan
batugamping. Selain itu terdapat juga lapisan-
lapisan tipis gambut (peat) dan lignit. Pada
batupasir dan konglomerat sering terdapat
banyak fosil moluska.

22 Formasi Napal tufaan dan batugamping massif. Tersingkap Miosen awal


Cilanang ditepi sungai Citarum dekat kampong Kapek

23 Formasi Batupasir andesit, batupasir konglomerat,, breksi, Miosen awal


Subang lapisan batugamping dan lempung. Mengandung
anggota fosil Lepidocyclina.
Batupasir

24 Formasi Batulempung, kadang-kadang mengandung Miosen awal


Subang lapisan-lapisan batugamping napalan yang keras,
anggota napal, dan lapisan-lapisan batugamping abu-abu
Batulempung tua. Juga ada kadang-kadang sisipan batupasir
glaukonit hijau. Mengandung fosil foraminifera.
Menurut Tjia(1963) tebal dari anggota batu
lempung ini 2900m.

25 Formasi Batupasir glokonit gampingan berwarna hijau, Miosen tengah


Nyalindung batulempung, napal, napal pasiran, konglomerat,
breksi, dan batugamping. Napal tufan yang
dijumpai sepanjang sungai Cijarian kaya akan
moluska. Satuan ini secara selaras menindih
formasi Lengkong.

26 Formasi Batupasir gampingan, perselingan perarian halus Miosen awal


Lengkong daripada batulanau dan batulempung dengan
lignit, napal pasiran. Secara stratigrafi menjemari
dengan formasi Bojonglopang. Ketebalan formasi
ini lebih dari 300 meter.

27 Formasi Terutama breksi aliran pejal bersusunan andesit Oligosen akhir -


Jampang piroksen, tersemen baik dan tersingkap sepanjang Miosen awal
lembah-lembah yang kena erosi. Secara selaras
menindih anggota tuff dan breksi formasi
Jampang.

28 Formasi Napal tufan, lempung napalan, batupasir, dan Oligosen akhir-Miosen


Rajamandala lensa-lensa batugamping mengandung fosil awal
Globigerina oligocaenica, Globigerina
praebulloides, Orbulina, Lepidocyclina, dan
Spiroclypeus, menindih secara tak selaras formasi
Batuasih.

29 Formasi Terutama batulempung napalan hijau dengan Oligosen akhir


Batuasih konkresi pirit, di beberapa tempat banyak sekali
foraminifera besar dan kecil, secara selaras
menindih formasi Walat.

30 Formasi Walat Terutama batupasir kuarsa yang berlapis silang, Oligosen awal
konglomerat kerakal kuarsa, batulempung
karbonan, lignit, dan lapisan-lapisan tipis
batubara; ke atas ukuran butir bertambah kasar,
tersingkap di gunung Walat dan daerah sekitarnya
dan merupakan satuan tertua yang dijumpai di
daerah Lembar. Tebalnya diperkirakan 1000
sampai 1373 meter.

31 Formasi Batupasir, tuff batuapung, napal dengan moluska, Pliosen-Miosen Tengah


Bojongmanik batugamping, batulempung dengan lempung
bitumen, dan sisipan lignit dan sisa damar. Tebal
satuan ini diperkirakan mencapai 550 meter.
Satuan ini dikorelasikan dengan Formasi Subang di
daerah Subang.

32 Formasi Terutama batugamping terumbu padat dengan Miosen awal- Tengah


Klapanunggal foraminifera besar dan fosil-fosil lainnya termasuk
moluska dan echinodermata. Formasi ini
menjemari dengan formasi jatiluhur dan di bagian
timur daerah ketebalannya mencapai 500 meter.

33 Formasi Napal dan serpih lempungan, dan sisipan Miosen awal- Tengah
Jatiluhur batupasir kuarsa, bertambah pasiran kea rah
timur. Bagian atas formasi ini menjemari dengan
formasi Klapanunggal.

34 Formasi Tapak Batupasir kasar hijau keabuan, dengan sisipan Pliosen awal
napal pasiran, kelabu kekuningan. Paling tebal 500
meter.

35 Formasi Breksi gunungapi, aliran lava, dan retas Miosen akhir


Cijulang bersusunan andesit, tuffa dan batupasir tufaan.
Paling tebal 1000 meter.

36 Formasi Tufa batuapung pisolitik, napal glaukonitik, Pliosen Awal


Cipacar batupasir dan batulempung

37 Formasi Batupasir tufan berwarna cokelat muda, lempung Pliosen


Citalang tufan, konglomerat, setempat ditemukan lensa-
lensa batupassir gampingan yang keras

38 Formasi Batupasir tuf berlapis baik , kurang mampat ,dan akhir miosen sampai
Koleberes tuf kristal ; dengan sisipan tuf , breksi tuf pliosen
batuapungan dan breksi bersusun andesit.
Batupasir kelabu kecoklatan , terutama terdiri dari
batuan andesitan dengan sejumlah batuapung.
Batupasir hitam terdapat di dekat G Gebeg dan di
sebelah timur Citalahab . Bongkah-bongkah
magnetit yang pejal terdapat di dua tempat dekat
koleberes. Sisa tumbuhan dan lapisan batubara
setebal 1 m terutama ditemukan di G Gebeg .
Butir-butir damar ditemukan di sebelah timur
pagelaran , dilembah sungai cilumut . Molusca ,
gastropoda , ekhinoida , koral dan foraminifera
ditemukan terutama di lapisan-lapisan bagian atas
dari satuan ini. Fauna molusca dari Cigugur
meliputi 44,3 persen dari bentu-bentuk Resen
( van Regteren Altena dan Beets, 1945) .
Kumpulan fosil dari dekat lembah cilumut yang
terdiri dari Globigerina nephentes (TODD),
Globigerinoides trilobus (REUSS), G. immaturus
LEROY, G. obliquus BOLLI, G. sacculiver (BRADY),
G. conglobatus (BARDY), Orbulina Universa
D’ORBIGNY, Hastigerina aeuquilateralis (BRADY),
Pulleniatina primalis BANNER andBLOW,
Globorotalia abesa BOLLI, G. menardii
(D’ORBIGNY), G.tumida (BRADY) menunjukkan
umur akhir miosen sampai pliosen (D.
Kadar,1971); sedangkan fosil dari dekat Pasir Pari,
yang menunjukan umur akhir Miosen, terdiri dari
Globigerinoides extermus BOLLI & BERMUDES, G.
obliqus BOLLI, G. immaturus LEROY, G. trilobus
(REUSS), Globuquadrina sp., G. altispira
(CUSHMAN & JARVIS), Globorotalia menardii
(D’ORBIGNY), Pulleniatina primalis BANNER and
BLOW, Sphaerodinella seminulina (SCHWA-GER)
(D. Kadar, 1972).
Lingkungan pengendapan laut terbuka. Tebal
Formasi kira-kira 350 m. Satuan ini menindih
selaras formasi Bentang dan ditindih takselaras
oleh satuan Lahar dan Lava G. Kende.
39 Formasi Runtunan turbidit berupa batupsir tuf berlapis Neogen - Miosen
Bentang baik, kurang mapat; tuf Kristal dan tuf
batuapungan dengan sisipan lempung globigerina,
batulanau, batulempung napalan; dan breksi
andesit, konglomerat, tuf lapilli dan breksi tuf. Di
lapisan atas, batulempung dan batulanau
menguasai. Breksi Batuapung tersusun dari
kepingan batuan bergaris tengah 5cm. Struktur
perlapisan dan pembebanan. Moluska dan
foraminifera terdapat di banyak tempat , dan
balanus tampaknya setempat. Brachiopoda
berumur Neogen ditemukan di sungai Cigoyeyeh
anak sungai dari sungai Cisadea 3km barat –
baratdaya Koleberes. Lapisan batubatar 20cm
setebal 20cmtersingkap di utara Kadupandak.
Lensa batugamping yang berpori,dan lapisan yang
berfosil terdapat pada atau dekat kontak dengan
formasi Kalideres. Fosil yang dikumpulkan
sepanjang kali Ciburial dilaporkan oleh Sutedja
(1972) sebagai berikut :
Lepidocyclina gigatea (MARTIN), Cycloclypeus
guembelianus (BRADY), C. (Katacycloclypeus) sp.,
Globigerina trilobus (REUSS), G.bulloiides,
Orbulina universa D’ORBIGNY, O. bilobata
(D’ORBIGNY) dan menunjukkan umur Miosen
Akhir dengan lingkungan pengendapan laut
dangkal-dalam terbuka. Tebal satuan 300 m.
formasi ini menindih selaras Formasi Cimandiri.
40 Linggopodo Breksi tuff, dan endapan lahar bersusun andesit, Kuarter ( Pleistosen
berasal dari G. Slamet tua dan G. Copet menindih akhir )
tak selaras Formasi Kaliglagah, Tapak dan Kalibiuk,
ditindih tak selaras oleh hasil gunungapi lebih
muda. Umur diperkirakan Plistosen. Dikorelasikan
dengan Formasi Jembangan.

41 Gintung Perselingan konglomerat bersusun andesit Kuarter ( Pleistosen


dengan batupasir kelabu kehijauan, batu lempung tengah )
pasiran dan batulempung Buncak, batupasir
gampingan dan napalan yang memperlihatkan
pengarahan terdapat di dalam lapisan
batulempung pasiran dan batu lempung. Sempat
ditemukan pula pecahan batu gamping yang
menyerat dan juga batupasir serta napal.
Konglomerat mengandung kayu terkersikkan dan
terarangkan, serta sisa-sisa vertebrata yang
kurang terawetkan. Umur Plistosen Tengah-Akhir.
Lingkungan pengendapan darat sampai peralihan.
Tebal satuan 800 m, menindih selaras Formasi
Mengger.

42 Mengger Tuff kelabu muda, batupasir tufan, sisipan Kuarter ( Pleistosen


konglomerat, serta lapisan tipis pasir magnetit. awal )
Lingkungan pengendapan darat. Ketebalan sekitar
150 m. Umur satuan Pleistosen. Menindih selaras
Formasi Kaliglagah dan ditindih selaras oleh
Formasi Gintung.

43 Kaliglagah Bagian atas terdiri dari batupasir kasar dan Tersier ( Pliosen akhir)
konglomerat, yang mengandung fosil moluska air
tawar dan mamalia, serta batulempung dan napal
yang makin berkurang ke arah atas runtunan,
bahkan menghilang sama sekali. Di cekungan
Bentarsari ditemukan sisipan batubara muda yang
mencapai ketebalan 0,6-1,0 m. Bagian bawah
satuan tersusun dari batulempung hitam, napal
hijau, batupasir bersusun andesit, dan
konglomerat. Pada umumnya batupasir
memperlihatkan struktur silang siur dan
mengandung sisipan tipis batubara muda (lignit).
Lingkungan pengendapan diperkirakan daratan
sampai laut dangkal. Umur Pliosen akhir.
Ketebalan mencapai 350 m. Ditindih selaras oleh
Formasi Mengger, dan menindih selaras Formasi
Kalibiuk.

44 Kumbang Breksi gunungapi, lava, retas, dan tuff bersusun Tersier (Miosen
andesit sampai basalt. Batupasir tuff dan Tengah-Pliosen Awal)
konglomerat, serta sisipan lapisan tipis magnetit.
Satuan umumnya pejal. Umur diperkirakan
Miosen Tengah-Pliosen Awal. Menjemari dengan
Formasi Halang dan menindih tak selaras
Batugamping Kalipuncang. Tebal maksimal kurang
lebih 2000 m dan menipis ke arah timur.

45 Lawak Bagian bawah satuan berupa napal kehijauan Miosen Tengah


dengan sisipan tipis batugamping mengandung
foraminifera besar dan batupasir gampingan,
dengan ketebalan masing-masing 0,5 m. Bagian
atas terdiri dari napal Globigerina dengan sisipan
tipis batupasir. Kandunganforaminifera
menunjukkan umur Miosen Tengah. Lingkungan
pengendapan laut terbuka. Ketebalan satuan
kurang lebih 150 m. Menindih selaras Formasi
Rambatan.

46 Rambatan Batupasir gampingan dan konglomerat yang Miosen Tengah


bersisipan dengan lapisan tipis napal dan serpih
menempati bagian bawah satuan. Sedangkan
bagian atas terdiri dari batupasir gampingan
kelabu terang sampai kebiruan, mengandung
kepingan andesit. Kandungan fosil Foraminifera
Besar menunjukkan umur satuan Miosen Tengah

Вам также может понравиться