REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN
EITI INDONESIA
2017
2 LAPORAN
KONTEKSTUAL
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
KONTEKSTUAL
2
LAPORAN
KONTEKSTUAL
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
1
Daftar Isi
Daftar Isi 1
Daftar Tabel 6
Daftar Gambar 9
Daftar Singkatan 12
1. Pendahuluan 18
5.1.4 Ekspor�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������90
7.2 BUMN Industri Ekstraktif dan Pembentukan Perusahaan Induk BUMN (Holding)����������������139
7.4 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) beserta entitas anak usahanya ������������������������� 146
Lampiran178
Daftar Tabel
Tabel 1. Instansi dan Regulasi Terkait dengan Industri Ekstraktif 39
Tabel 12. Daftar Kontrak PSC yang Akan Habis Masa Kontraknya Sampai Dengan Tahun 2024 71
Tabel 14. Daftar Perusahaan PKP2B Generasi I yang Akan Berakhir Pada 2019 – 2026 75
Tabel 15. Jumlah IUP non CnC dan IUP CnC yang dicabut pada 2018 – 2019 Per-Agustus 2019 76
Tabel 16. WIUP/WIUPK Yang ditawarkan Pada Lelang 2019 beserta Harga Kompensasi 79
Tabel 17. Jumlah Perizinan Tambang Rakyat Per Provinsi Tahun 2019 80
Tabel 18. Total Investasi Eksplorasi dan Total Investasi Mineral Batubara (Juta USD) 93
Tabel 19. Neraca Sumber Daya dan Cadangan Komoditas Mineral 2019 95
Tabel 20. Perbandingan Sumber daya dan Cadangan Beberapa Mineral Strategis Ditahun 2013 dan
201996
Tabel 21. Data Sumber Daya dan Cadangan Batubara berdasarkan Kalori 97
Tabel 22. Sumber Daya dan Cadangan Batubara di Setiap Pulau Tahun 2018 98
Tabel 23. Sumber Daya dan Cadangan Batubara di Setiap Provinsi Tahun 2018 99
Tabel 25. Kontribusi Masing-Masing Sektor Terhadap Nilai Ekspor Sektor Non Migas 107
Tabel 26. Volume Ekspor Hasil Tambang dan Produk Pengolahanny 108
Tabel 30. PDB dari Industri Ekstraktif di Indonesia Berdasarkan Harga Berlaku (Miliar Rupiah) 113
Tabel 31. Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Pertambangan dan Penggalian 114
Tabel 32. Persentase DBH Antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Dan Kab/Kota 119
Tabel 35. Lima Provinsi Penerima DBH Migas Terbesar di Indonesia 2015-2017 132
Tabel 36. Lima Provinsi Dengan Kabupaten Penerima DBH Migas Terbesar di Indonesia 2015-2017 132
Tabel 37. Lima Provinsi Penerima DBH Minerba Terbesar di Indonesia 2015-2017 133
Tabel 38. Lima Provinsi Dengan Kebupaten Penerima DBH Minerba Terbesar di Indonesia 2015-2017133
Tabel 40. Laporan Keuangan BUMN Dan Entitas Anak Usaha Terkait 138
Tabel 41. Daftar Anak Usaha PT Pertamina (Persero) Tahun 2017 142
Tabel 43. Dividen dan Laba Ditahan PT Pertamina (Persero) Tahun 2017 144
Tabel 44. Realisasi Tanggung Jawab Sosial PT Pertamina (Persero) Tahun 2017 145
Tabel 45. Daftar pemegang saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk 145
Tabel 46. Dividen Dan Laba Ditahan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tahun 2017 146
Tabel 47. Realisasi tanggung jawab sosial PT Perusahaan Gas Negara Tbk 146
Tabel 48. Daftar Anak Perusahaan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) di Bidang Industri
Ekstraktif Tahun 2017 147
Tabel 49. Dividen dan laba ditahan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) tahun 2017 147
Tabel 50. Realisasi Tanggung Jawab Sosial PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 147
Tabel 51. Daftar Pemegang Saham PT Aneka Tambang, Tbk Untuk Tahun 2017 148
Tabel 52. Daftar Anak Perusahaan PT Aneka Tambang, Tbk di Bidang Industri Ekstraktif Tahun 2017148
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
8 KONTEKSTUAL
Tabel 53. Dividen Dan Laba Ditahan PT Aneka Tambang, Tbk Tahun 2017 149
Tabel 54. Realisasi Tanggung Jawab Sosial PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2017 150
Tabel 55. Daftar Pemegang Saham PT Bukit Asam, Tbk Untuk Tahun 2017 150
Tabel 56. Daftar Anak Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Tahun 2017 151
Tabel 57. Dividen Dan Laba Ditahan PT Bukit Asam, Tbk Tahun 2017 152
Tabel 58. Realisasi Tanggung Jawab Sosial PT Bukit Asam Tbk Tahun 2017 152
Tabel 59. Daftar Pemegang Saham PT TIMAH, Tbk Untuk Tahun 2017 153
Tabel 60. Daftar Anak Perusahaan PT Timah Tbk tahun 2017 153
Tabel 61. Dividen Dan Laba Ditahan PT Timah, Tbk Tahun 2017 154
Tabel 62. Realisasi Tanggung Jawab Sosial PT Timah, Tbk Tahun 2017 154
Tabel 64. Jenis Program Yang Bersumber Dari CSR Perusahaan Migas Pelapor EITI 2017 158
Tabel 65. Jenis Program Yang Bersumber Dari CSR Perusahaan Minerba Pelapor EITI 2017 158
Tabel 66. Tabel Besar Rencana & Realisasi Biaya PPM PKP2B, IUP BUMN, dan IUP PMA 2015 – 2019
(Kuartal Ketiga) (Rupiah) 159
Tabel 67. Matriks Sistem Teknologi Informasi Yang Sedang Berjalan 164
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
9
Daftar Gambar
Gambar 1. Proses Penyusunan Laporan EITI 2017 dan Keluarannya 19
Gambar 4. Skema Kegiatan Hulu (Upstream) dan Hilir Migas (Midstream & Downstream)26
Gambar 31. Lifting Minyak Bumi Berdasarkan 15 Wilayah Kerja Utama (dalam juta barel) 86
Gambar 32. Nilai Lifting Minyak Bumi Berdasarkan 15 Wilayah Kerja Utama (dalam miliar $) 86
Gambar 34. Produksi dan Lifting Gas Bumi Berdasarkan 15 Wilayah Kerja Utama (dalam MSCF) 88
Gambar 35 Nilai Lifting Gas Bumi Berdasarkan 15 Wilayah Kerja Utama (dalam miliar $) 88
Gambar 38. Nilai Ekspor Minyak Bumi Per Provinsi Tahun 2017 90
Gambar 39. Kuantitas Ekspor Minyak Bumi Per Provinsi Tahun 2016 90
Gambar 40. Nilai Ekspor Gas Bumi Per Provinsi Tahun 2017 91
Gambar 41. Kuantitas Ekspor Gas Bumi Per Provinsi Tahun 2017 91
Gambar 42. Biaya Eksplorasi Greenfield dan Development Minerba (Juta USD) 93
Gambar 45. Grafik Perubahan Nilai Sumber Daya dan Cadangan Batubara Tahun 2016 – 2018 98
Gambar 46. Peta Persebaran Sumber Daya dan Cadangan Batubara di Indonesia 99
Gambar 47. Produksi dan Harga Tembaga Tahun 2014 - Agustus 2019 101
Gambar 48. Produksi dan Harga Emas Tahun 2014 - Agustus 2019 102
Gambar 49. Produksi dan Harga Perak Tahun 2014 - Agustus 2019 103
Gambar 50. Produksi dan Harga Timah Tahun 2014 - Agustus 2019 103
Gambar 51. Produksi dan Harga Bauksit Tahun 2014 - Agustus 2019 104
Gambar 52. Produksi dan Harga Nikel Tahun 2014 - Agustus 2019 105
Gambar 53. Harga Batubara Acuan Indonesia pada Tahun 2012 – Kuartal Ketiga 2019 106
Gambar 57. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Beberapa
Provinsi (Miliar Rupiah) 2014-2018 115
Gambar 63. Rekapitulasi Pajak Sektor Migas dan Minerba (Triliun Rupiah) 127
Gambar 64. Perkembangan PNBP SDA Migas 2015-2020 (Triliun Ruiah) 128
Gambar 65. Perkembangan PNBP SDA Non Migas 2015-2020 (Miliar Rupiah) 129
Gambar 73. Ilustrasi Skema DMO Batubara Sebagai Pengeluaran Kuasi Fiskal 155
Gambar 74. Grafik Besar Rencana & Realisasi Biaya PPM PKP2B, IUP BUMN, dan IUP PMA 2015 – 2019
(Kuartal Ketiga) (Rupiah) 160
Gambar 76. Realisasi Penempatan Jaminan Reklamasi Tahun 2017 (Juta) 162
Gambar 77. Realisasi Penempatan Jaminan Pasca Tambang Tahun 2017 162
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
12 KONTEKSTUAL
Daftar Singkatan
AI Administrator Independen
AS Amerika Serikat
GS Gross Split
K/L Kementerian/Lembaga
KK Kontrak Karya
LH Lingkungan Hidup
MK Mahkamah Konstitusi
MT Metrik Ton
MW Mega Watt
PD Perusahaan Dagang
PI Participating Interest
PP Peraturan Pemerintah
PT Perseroan Terbatas
RI Republik Indonesia
UU Undang-Undang
WP Wilayah Pertambangan
1. Pendahuluan
Inisiatif ini memiliki metodologi yang handal namun fleksibel untuk mengungkapkan dan
merekonsiliasi pembayaran perusahaan dengan penerimaan Pemerintahdi negara
pelaksana EITI.
rantai nilai Industri Ekstraktif (Migas dan Minerba) Kontekstual 2017 mencakup:
dari sisi regulasinya maupun implementasinya.
Adapun pembahasan didalam laporan ini akan Tahap 1 – Analisis Awal dan Laporan
mengikuti rantai nilai (value chain) industri Pendahuluan
ekstraktif sebagai berikut: Perizinan dan Kontrak, Laporan Pendahuluan mencakup informasi dasar
Produksi, Pengumpulan Pendapatan, Alokasi terkait tata kelola industri ekstraktif di Indonesia,
Pendapatan, dan Kontribusi Sosial dan Ekonomi termasuk pemahaman terhadap TOR dan hasil
(Gambar 2). studi ruang lingkup 2017 (Scoping Study 2017).
disepakati Tim Pelaksana, AI diminta untuk Tahap 4 – Penyusunan Draft Final Laporan
mencari data dan informasi yang dibutuhkan Berdasarkan diskusi dan masukan dari Sekretariat,
sebagai bahan untuk menyusun analisis laporan AI dapat melanjutkan melengkapi data dan
kontekstual tata kelola industri ekstraktif. informasi dalam penyusunan draft laporan.
Sumber data dan informasi yang menjadi Dengan semakin lengkapnya data dan informasi,
rujukan adalah sumber data yang bersifat AI melakukan analisis yang lebih lengkap dan
resmi dan dapat dipercaya seperti peraturan mendalam, merumuskan rekomendasi yang perlu
perundang-undangan, dokumen kontrak dan didiskusikan dalam rapat Tim Pelaksana untuk
perizinan, informasi keterbukaan data/peta atau mencapai kesepakatan bersama. Isu-isu yang
akses internet dari instansi terkait, hasil kajian, direkomendasikan akan menjadi bahan bagi Tim
survei, analisis atau review yang dilakukan Pelaksana untuk ditindaklanjuti dengan pihak-
lembaga yang terpercaya, laporan statistik pihak terkait, khususnya dalam rangka perbaikan
Pemerintahatau lembaga-lembaga terpercaya tata kelola. AI menyelesaikan draft laporan
lainnya, hasil wawancara dengan pihak-pihak kontekstual untuk mendapatkan masukan dan
yang berwenang, atau pendapat ahli yang persetujuan Tim Pelaksana.
disampaikan dalam forum seminar, konferensi,
diskusi dll, serta bahan- bahan terkait lainnya Jika laporan-laporan EITI Indonesia sebelumnya
dari sumber yang kredibel. Jika bahan diperoleh memberikan rekomendasi adanya tindakan
dari internet, disampaikan sumbernya. perbaikan, AI harus memberikan penjelasan
tentang perkembangan pelaksanaan rekomendasi
Pengumpulan data dan informasi kontekstual ini tersebut. AI harus membuat rekomendasi untuk
supaya dikelompokkan sesuai dengan standar memperkuat proses pelaporan EITI Indonesia di
EITI dan dapat digunakan sebagai bahan analisis masa depan.
untuk memberikan gambaran perkembangan
tata kelola industri ekstraktif di Indonesia. Jika AI diminta untuk membuat rekomendasi
relevan, pengumpulan data kontekstual juga untuk memperkuat bentuk TOR untuk jasa AI
dapat berasal dari data-data yang digunakan berdasarkan standar EITI untuk menjadi saran
untuk analisis rekonsiliasi penerimaan negara. kepada Dewan EITI Internasional di masa depan.
persetujuan oleh Tim Pelaksana. EITI International. Namun pada tahun 2015,
Indonesia sempat mengalami suspend pada
Jika terdapat pihak lain ingin memberikan status compliance tersebut karena tidak dapat
tanggapan atau pendapat terhadap laporan, memenuhi persyaratan dari EITI. Kemudian
maka sumber tersebut harus ditulis dengan jelas. di 2016, status suspend tersebut dicabut dan
Setelah Tim Pelaksana menyetujui Laporan Indonesia mendapat status compliance kembali.
Final, AI diwajibkan untuk menyampaikan data Sejak menjadi anggota EITI Internasional,
ringkasan laporan secara elektronik kepada Indonesia telah menerbitkan lima laporan EITI
Sekretariat EITI Internasional berdasarkan format Indonesia, yaitu laporan pertama tahun kalender
pelaporan baku yang disediakan oleh Sekretariat 2009, laporan kedua tahun kalender 2010-
EITI Internasional. 2011, laporan ketiga tahun kalender 2012- 2013,
laporan keempat tahun kalender 2014, laporan
1.5 Pelaksanaan EITI di kelima tahun kalender 2015, dan laporan keenam
tahun kalender 2016. Laporan keenam EITI
Indonesia Indonesia ini telah resmi disampaikan kepada
Indonesia disahkan menjadi negara kandidat Dewan EITI Internasional di Oslo, Norwegia dan
EITI pada bulan Oktober 2010. Pada tahun 2014, dipublikasikan di website EITI Indonesia: Error!
Indonesia menjadi negara pertama ASEAN yang Hyperlink reference not valid.
memenuhi persyaratan (compliance) standar
2. Gambaran Pokok
Kegiatan Industri
Ekstraktif
Kegiatan eksplorasi merupakan kegiatan mencari hidrokarbon yang didapat dari kegiatan eksplorasi
cadangan hidrokarbon dan kegiatan eksploitasi untuk dijadikan barang yang siap konsumsi
merupakan kegiatan memproduksi hidrokarbon seperti LPG, premium, solar, pertamax dan lain
dimana tujuan produksi ini adalah memindahkan sebagainya. Kegiatan transportasi merupakan
hidrokarbon yang berada di dalam bumi ke kegiatan mendistribusikan hidrokarbon untuk
permukaan bumi. diproses maupun yang sudah diproses untuk bisa
dikonsumsi oleh masyarakat.
Kegiatan pengolahan merupakan mengolah
Gambar 4. Skema Kegiatan Hulu (Upstream) dan Hilir Migas (Midstream & Downstream)
Di Indonesia, pengusahaan di sektor hulu maupun seluruh tahapan kegiatan Migas. Kegiatan
hilir Migas diatur dalam Undang-Undang No. 22 tersebut diawali dengan eksplorasi yang meliputi
Tahun 2001. Undang-undang ini merupakan satu- studi geologi, studi geofisika, survei seismik, dan
satunya undang-undang yang mengatur seluruh pengeboran eksplorasi. Kegiatan ini bertujuan
kegiatan dalam industri Migas. Ketentuan yang untuk mencari cadangan Migas baru. Jika hasil
terkait dengan badan usaha yang melakukan eksplorasi menemukan cadangan Migas yang
kegiatan pengusahaan di sektor Migas telah cukup ekonomis untuk dikembangkan, kegiatan itu
diatur dalam pasal 10, yakni: akan berlanjut dengan aktivitas eksploitasi yang
1. Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang meliputi rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
melakukan Kegiatan Usaha Hulu dilarang minyak dan gas bumi yakni pengeboran dan
melakukan Kegiatan Usaha Hilir. penyelesaian sumur, pembangunan sarana
2. Badan Usaha yang melakukan Kegiatan pengangkutan, penyimpanan dan pengolahan
Usaha Hilir tidak dapat melakukan Kegiatan untuk pemisahan dan pemurnian minyak dan gas
Usaha Hulu. bumi serta kegiatan pendukung lainnya.
Kendati dalam UU Migas terdapat pemisahan
badan usaha yang melakukan kegiatan hulu Kegiatan Hilir Migas (Downstream)
dan hilir. Badan Usaha (BU) atau Bentuk Usaha Kegiatan Usaha Hilir adalah kegiatan usaha yang
Tetap (BUT) yang melakukan kegiatan usaha berintikan atau bertumpu pada kegiatan usaha
hulu dilarang melakukan kegiatan usaha hilir, Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan, dan/
dan begitu juga sebaliknya. Jika badan usaha atau Niaga.
melakukan kegiatan hulu dan hilir secara
bersamaan, maka perusahaan dapat membentuk a. Pengolahan
perusahaan induk yang memiliki badan usaha
Kegiatan memurnikan, memperoleh bagian-
yang terpisah antara bidang usaha hulu dan
bagian, mempertinggi mutu, dan mempertinggi
hilir. BU dan BUT harus mendapat izin dari
nilai tambah minyak bumi dan/atau gas bumi,
Kementerian ESDM.
tetapi tidak termasuk pengolahan lapangan.
Kegiatan pemindahan minyak bumi, gas bumi, Prospeksi merupakan kegiatan penyelidikan,
dan/atau hasil olahannya dari Wilayah Kerja (WK) pencarian, atau penemuan endapan mineral
atau dari tempat penampungan dan pengolahan, berharga yang bertujuan untuk menemukan
termasuk pengangkutan gas bumi melalui pipa keberadaan atau indikasi adanya bahan galian
transmisi dan distribusi. Migas ataupun produk yang memberikan harapan untuk diselidiki lebih
hasil olahannya dapat diangkut menuju user lanjut.
langsung (industri), instalasi/depot, ataupun
SPBU/SPBG menggunakan rail tank wagon, b. Eksplorasi
pipeline, kapal tanker, maupun truk pengangkut.
Eksplorasi merupakan kegiatan yang dilakukan
setelah prospeksi atau setelah endapan suatu
c. Penyimpanan
bahan galian ditemukan yang bertujuan untuk
Kegiatan penerimaan, pengumpulan, mendapatkan kepastian tentang endapan
penampungan, dan pengeluaran minyak bumi bahan galian yang meliputi bentuk, ukuran,
dan/atau gas bumi, BBM, bahan bakar gas dan letak kedudukan, kualitas/kadar endapan bahan
atau hasil olahan pada lokasi di atas atau di galian serta karakteristik fisik dari endapan bahan
bawah tanah untuk tujuan komersial, misalnya galian tersebut. Selain untuk mendapatkan
depot dan tangki timbun terapung (floating data penyebaran dan ketebalan bahan galian,
storage). Usaha penyimpanan BBM maupun gas dalam kegiatan ini juga dilakukan pengambilan
(LPG, LNG) di Indonesia telah melibatkan peran contoh bahan galian dan tanah penutup. Tahap
swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) eksplorasi ini juga sangat berperan pada tahap
dalam pembangunannya, untuk mendukung reklamasi nanti. Melalui eksplorasi ini kita dapat
kecukupan suplai kebutuhan BBM maupun gas di mengetahui dan mengenali seluruh komponen
tiap wilayah. ekosistem yang ada sebelumnya.
memperhatikan keselamatan kerja serta menghasilkan produk dengan sifat fisik dan kimia
kelestarian lingkungan hidup. Bila tidak atau yang berbeda dari mineral asal.
belum layak maka data tersebut akan diarsipkan.
g. Pemasaran
d. Konstruksi
Jika bahan galian yang telah dilakukan
Persiapan/konstruksi adalah kegiatan yang pengolahan maka akan dipasarkan ke tempat
dilakukan untuk mempersiapkan fasilitas konsumen. Biasanya, antara perusahaan
penambangan sebelum operasi penambangan pertambangan dan konsumen terjalin ikatan
dilakukan. Pekerjaan tersebut seperti pembuatan jual beli kontrak jangka panjang, dan penjualan
akses jalan tambang, pelabuhan, perkantoran, sesaat.
bengkel, mes karyawan, fasilitas komunikasi
dan pembangkit listrik untuk keperluan kegiatan h. Penutupan dan Pasca Tambang
penambangan, serta fasilitas pengolahan bahan
Kegiatan pascatambang adalah kegiatan
galian.
terencana, sistematis, dan berlanjut setelah
akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha
e. Penambangan/Produksi
pertambangan untuk memulihkan fungsi
Penambangan adalah kegiatan untuk mengambil lingkungan alam dan fungsi sosial menurut
sumber daya dari dalam tanah ke atas permukaan. kondisi lokal di seluruh wilayah pertambangan.
Penambangan bahan galian dibagi alas tiga Dalam setiap tahapan penambangan, kegiatan
bagian yaitu tambang terbuka, tambang bawah reklamasi dapat dilakukan secara bersamaan.
tanah dan tambang bawah air. Tambang terbuka Reklamasi adalah kegiatan untuk merehabilitasi
dikelompokkan atas quarry strip mine, open cut, kembali lingkungan yang rusak akibat
tambang aluvial, dan tambang semprot. Tambang penambangan. Reklamasi dilakukan dengan cara
bawah tanah dikelompokkan atas room and pillar, penanaman kembali atau penghijauan suatu
longwall, caving, open stope, supported stope, kawasan. Reklamasi perlu dilakukan karena
dan shrinkage. Sistem penambangan dengan Penambangan dapat mengubah lingkungan fisik,
menggunakan kapal keruk dapat dikelompokkan kimia dan biologi seperti bentuk lahan dan kondisi
menjadi tambang bawah air, walaupun relatif tanah, kualitas dan aliran air, debu, getaran, pola
dangkal. Sedangkan kegiatan hilir Minerba vegetasi dan habitat fauna, dan sebagainya.
terdiri dari kegiatan pengolahan dan pemurnian, Perubahan ini harus dikelola untuk menghindari
pengangkutan, dan pemasaran. dampak lingkungan yang merugikan seperti erosi,
sedimentasi, drainase yang buruk, masuknya
f. Pengolahan dan Pemurnian Mineral/ gulma / hama / penyakit tanaman, pencemaran
Metalurgi air permukaan / air tanah oleh bahan beracun
Pengolahan mineral adalah upaya untuk dan lain-lain. Reklamasi terdiri dari dua kegiatan
meningkatkan mutu mineral yang menghasilkan yaitu; pemulihan lahan bekas tambang untuk
produk dengan sifat fisik dan kimia yang tidak memperbaiki lahan yang terganggu ekologinya,
berubah dari mineral asal. Pemurnian mineral dan mempersiapkan lahan bekas tambang yang
adalah upaya untuk meningkatkan mutu mineral sudah diperbaiki ekologinya untuk pemanfaatan
logam melalui proses ekstraksi serta proses lebih lanjut.
peningkatan kemurnian lebih lanjut untuk
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
29
melalui jaringan pipa oleh badan usaha, serta pelaksanaan Kontrak Kerja Sama kepada
aktivitas jual beli (termasuk ekspor impor) Menteri dan Gubernur; dan
Migas. Pada PP No. 36 Tahun 2004, menjelaskan 8. Memberikan rekomendasi penjual Minyak
secara rinci bidang-bidang apa saja yang perlu Bumi dan/atau Gas Bumi dari pengelolaan
dikembangkan dan dikelola oleh BPH Migas. bersama, yang telah mendapat persetujuan
Gubernur kepada Menteri, yang dapat
C. Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) memberikan keuntungan sebesar-besarnya
BPMA merupakan badan Pemerintah di bawah bagi negara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
dan bertanggungjawab kepada Gubernur dan 2.1.4 Sektor Minerba
Menteri ESDM yang mempunyai tugas melakukan
Sama hal nya dengan Migas, dalam
pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan
keberjalanannya sektor pertambangan Minerba
terhadap kontrak kerja sama kegiatan usaha
juga dikelola dan diawasi oleh beberapa
hulu agar pengelolaan sumber daya alam
instansi Pemerintah. Selain itu, Indonesia juga
Migas yang berada di darat dan laut di wilayah
menganut sistem desentralisasi sehingga badan
kewenangan Aceh dapat memberikan manfaat
pemerintahan yang mengatur sektor ini akan
dan penerimaan yang maksimal bagi negara
dibagi atas pusat dan daerah.
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat (PP
No. 23 Tahun 2015). BPMA dibentuk melalui PP
Untuk level nasional, terdapat dua instansi yang
No. 23 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Bersama
paling bertanggung jawab atas keseluruhan
Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi di Aceh
kegiatan pertambangan yaitu:
untuk melaksanakan ketentuan pasal 160 ayat
• Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
5, UU No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan
(Ditjen Minerba), terbagi atas lima
Aceh. BPMA didirikan pada tahun 2015.
direktorat yaitu: Direktorat Pembinaan
Program Mineral dan Batubara, Direktorat
BPMA dalam melaksanakan tugas mempunyai
Pembinaan Pengusahaan Mineral,
fungsi:
Direktorat Pembinaan Pengusahaan
1. dilakukan Pemerintah dan Pemerintah
Batubara, Direktorat Teknik & Lingkungan
Aceh;
Mineral dan Batubara, dan Direktorat
2. Melaksanakan penandatanganan Kontrak
Penerimaan Mineral dan Batubara.
Kerja Sama;
Direktorat ini bertanggung jawab atas
3. Mengkaji rencana pengembangan lapangan
perumusan dan implementasi kebijakan
yang pertama kali akan diproduksikan
dibidang pembinaan, pengendalian, dan
dalam suatu Wilayah Kerja;
pengawasan kegiatan mineral dan batubara.
4. Menyampaikan hasil kajian mengenai
Ditjen Minerba juga akan menerbitkan izin
rencana pengembangan lapangan yang
eksplorasi dan penambangan di tingkat
pertama kali akan diproduksikan dalam
nasional.
suatu Wilayah Kerja yang telah mendapat
• Badan Geologi yang bertanggung jawab
persetujuan Gubernur kepada Menteri;
untuk melakukan pencarian, investigasi,
5. Memberikan persetujuan rencana
dan layangan dibidang sumber daya
pengembangan lapangan selanjutnya;
geologi, vulkanologi, dan mitigasi bencana
6. Memberikan persetujuan rencana kerja dan
geologi, air tanah, dan lingkungan geologi,
anggaran Badan Usaha/Bentuk Usaha
serta survei geologi. Badan Geologi
Tetap;
juga menentukan Wilayah Izin Usaha
7. Melaksanakan monitoring dan melaporkan
Pertambangan (WIUP) untuk dilelang ke
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
32 KONTEKSTUAL
satu pintu di BKPM termasuk perizinan di sektor Bappenas mengatur target produksi Minerba dan
industri ekstraktif. Namun pelimpahan tugas lifting di dalam Rencana Pembangunan Jangka
ini tidak menghilangkan peran KESDM dalam Menengah (RPJM) setiap kurun waktu lima tahun.
pengurusan izin tersebut. KESDM tetap terlibat
dalam pelayanan izin. Sebab pelimpahan ini 10. Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker)
menggunakan konsep Bawah Kendali Operasi Faktor tenaga kerja sangat berperan penting
(BKO). Artinya, KESDM akan menugaskan menentukan lancar atau tidaknya keberjalanan
pegawainya untuk berkantor di BKPM, dengan kegiatan industri ekstraktif. Maka dari itu, secara
tugas khusus menangani permohonan perizinan. tidak langsung, Kemnaker menjadi salah satu
Berdasarkan Perpres No. 97 Tahun 2014 mengenai instansi yang memiliki hubungan dengan industri
Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP), BKPM wajib ekstraktif. Kemnaker juga mengatur mengenai
menyelesaikan permohonan perizinan maksimal jenis kegiatan usaha Minerba yang masuk dalam
selama tujuh hari kerja. kelompok aktifitas inti (core) dan aktifitas non-
inti (non-core) dalam konteks aktifitas usaha
6. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang dapat di alih dayakan.
Instansi ini juga berhubungan dengan industri
ekstraktif dimana bersumber dari Peraturan 11. Kementerian Agraria dan Tata Ruang /
Menteri (Permen) Kemenperin No. 49 Tahun 2009 Badan Pertanahan Nasional
tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri. Dalam hubungannya dengan penataan ruang
Peraturan ini pun berlaku pada komoditas industri nasional, Kementerian ATR/BPN memiliki fungsi
ekstraktif. Selain itu, Kemenperin memiliki peran penyusunan dan pelaksanaan peninjauan
yang cukup aktif pada kegiatan hilir industri kembali rencana tata ruang wilayah nasional,
ekstraktif khususnya, pengolahan dan pemurnian rencana tata ruang pulau/kepulauan, dan
dimana pelaku utamanya ada industri dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional,
pabrik pengolahan. Dalam hal ini Kementerian termasuk kawasan perbatasan negara. Penataan
Perindustrian menerbitkan Izin Usaha Industri ruang nasional salah satu cakupannya adalah
(IUI) bagi perusahaan yang membangun pabrik penataan ruang wilayah yang digunakan sebagai
pengolahan dan pemurnian mineral dan batubara area/kawasan khusus untuk kegiatan industri
(smelter). ekstraktif. Koordinasi dengan Kementerian ATR/
BPN dilakukan dalam rangka memastikan bahwa
7. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kawasan/wilayah kerja industri ekstraktif tidak
Peran Kemenhub pada industri ekstraktif tumpang tindih dengan dengan area/kawasan
terdapat pada kegiatan pengangkutan produk peruntukan/penggunaan lainnya.
lewat darat, laut, maupun udara. Regulasi yang
berhubungan dengan industri ekstraktif dan Industri ekstraktif memiliki peran yang sangat
peran Kemenhub diantaranya UU No. 17 Tahun besar dalam pendapatan negara, oleh karena itu
2008 tentang Pelayaran, UU No. 22 Tahun 2009 diperlukan auditor tersendiri yang mengawasi
tentang Lalu Lintas & Angkutan Jalan, PP No. keuangan negara agar mencegah terjadinya hal-
69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhan, serta hal yang tidak diinginkan. Auditor keuangan di
Permen Kemenhub No. 71 Tahun 2005 tentang Indonesia diantaranya adalah Badan Pengawasan
Pengangkutan Barang/Muatan Antar Pelabuhan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan
Laut di Dalam Negeri. Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mana juga
mengawasi keuangan yang berasal dari industri
8. Kementerian Perdagangan (Kemendag) ekstraktif.
Kemendag mengatur mekanisme ekspor/impor
termasuk dalam hal ini penerbitan Eksportir 1. Badan Pengawasan Keuangan dan
Terdaftar (ET) hingga Surat Persetujuan Ekspor Pembangunan (BPKP)
(SPE) serta regulasi/kebijakan yang dapat BPKP adalah instansi pengawasan Pemerintah
berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan yang bertanggung jawab langsung kepada
eksportasi Migas dan Minerba. Presiden. Sebagaimana diamanatkan dalam
dalam PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem
9. Kementerian Perencanaan Pembangunan Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), BPKP
Nasional (PPN)/Bappenas melakukan pengawasan intern terhadap
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
35
3. Kerangka Hukum
Pengelolaan Industri
Ekstraktif
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai kerangka hukum pengelolaan industri ekstraktif
yang terdiri dari landasan konstitusional tata kelola industri ekstraktif, regulasi yang
mengatur industri ekstraktif berdasarkan mata rantai industri ekstraktif serta regulasi
mengenai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, pada sektor Migas dikuasai oleh negara dengan
pelaksana pengusahaannya dilakukan oleh PemerintahIndonesia bekerjasama dengan
pelaku usaha. Pengawasan terhadap Kegiatan Usaha Hulu Migas diawasi oleh SKK
Migas agar pengambilan sumber daya alam Minyak dan Gas Bumi milik negara dapat
memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat, sementara BPH Migas sebagai pengawas hilir Migas.
Sedangkan pada sektor Minerba, hak penguasaan (Authority Right) terhadap bahan
tambang berada di tangan negara, sedangkan hak kepemilikan (Mineral Right)
terhadap bahan tambang adalah berada di tangan rakyat Indonesia. Oleh karena
itu, rakyat memberikan kekuasaan kepada negara untuk mengatur dan mengurus
serta memanfaatkan kekayaan alam tersebut untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat. Pemanfaatan kekayaan alam ini kemudian erat kaitannya dengan konsep
hak pengusahaan (economic right) yang dimiliki oleh pelaku usaha. Pelaksanaan hak
penguasaan untuk memanfaatkan kekayaan alam dapat dilakukan Pemerintahdengan
bekerjasama dengan pihak lain, namun pihak pengusaha tersebut hanyalah sebagai
pemegang economic right saja, sedangkan authority right tetap berada di tangan
negara.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
37
Menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1, pasal 33 tersebut menjadi dasar kebijakan
perekonomian Indonesia haruslah dalam pengelolaan sumber daya alam
didasarkan pada asas kekeluargaan dan menjadi landasan dasar dalam
dan dalam penyelenggaraannya pemberlakuan UU No. 22 Tahun 2001
mengedepankan prinsip kebersamaan, tentang Minyak dan Gas Bumi dan UU
efisiensi, keadilan, berkelanjutan, No. 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan
berwawasan lingkungan, kemandirian, Batubara.
serta memajukan ekonomi negara.
Perekonomian negara ini mencakup Tata urutan (hierarki) perundang-
penguasaan negara atas cabang-cabang undangan di Indonesia diatur dalam UU
produksi yang berpengaruh besar pada No. 12 Tahun 2011 pasal 7 yang menetapkan
kehidupan rakyat. Dalam konteks ini, tingkatan tertinggi hingga terendah
cabang produksi yang dimaksud adalah adalah sebagai berikut: UUD 1945,
sumber daya alam dan secara jelas pada Ketetapan MPR, Undang-Undang (UU)/
pasal 33 ayat 3 disebutkan bahwa “Bumi, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
air dan kekayaan alam yang terkandung Undang (Perpu), Peraturan Pemerintah
didalamnya dikuasai oleh negara dan (PP), Peraturan Presiden (Perpres), dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya Peraturan Daerah (Perda).
kemakmuran rakyat”. Amanat UUD 1945
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
38 KONTEKSTUAL
Namun demikian, terdapat regulasi yang terkait hulu dan hilir Migas.
dengan pengelolaan industri ekstraktif yang
diatur dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen), Sektor Minerba
Keputusan Menteri (Kepmen), dan Surat Payung hukum yang mengatur Minerba diatur
Keputusan Direktur Jenderal yang dikeluarkan dalam UU No. 4 Tahun 2009. Dari UU ini,
kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kemudian diterbitkan peraturan pelaksanaan
(SK Dirjen KESDM) maupun kementerian terkait dalam empat PP termasuk PP No. 23 Tahun 2010
lainnya. yang mengatur tentang Pelaksanaan Kegiatan
Penjelasan singkat mengenai regulasi dan Usaha Pertambangan. Peraturan Pemerintah ini
aturan teknis pelaksanaanya di sektor Migas dan telah direvisi sebanyak lima kali dan PP No. 8
Minerba di Indonesia sebagai berikut: Tahun 2018 menjadi hasil revisi yang terakhir.
• *UU Minerba ini menggantikan UU No. 11 Tahun Perubahan Keempat PP No. 23 Tahun
1967 tentang Pertambangan. UU No. 11 Tahun 1967 2010
menjadi dasar hukum dari sistem Kontrak Karya (KK) • PP No. 8 Tahun 2018 tentang
dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Perubahan Kelima PP No. 23 Tahun
Batubara (PKP2B) yang saat ini masih berlaku. 2010
• PP No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan. • PP No. 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan
• **PP No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan
Usaha Pertambangan Minerba telah diamandemen dan Pelaksanaan Usaha Pertambangan
sebanyak lima kali, yaitu: Mineral dan Batubara
• PP No. 24 Tahun 2012 tentang Perubahan • PP No. 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan
PP No. 23 Tahun 2010 Pascatambang
• PP No. 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Dalam pelaksanaannya, industri pertambangan
Kedua PP No. 23 Tahun 2010 ini sangat berkaitan dengan sektor lainnya.
• PP No. 77 Tahun 2014 tentang Sehingga selain UU Minerba dan turunannya,
Perubahan Ketiga PP No. 23 Tahun ada beberapa regulasi dari sektor lain yang juga
2010 mengatur mengenai pertambangan, seperti:
• PP No. 1 Tahun 2017 tentang
3 Kementerian Agraria dan Tata Ruang UU No.17 Tahun 2019 Sumber Daya Air
Regulasi dari sektor-sektor yang terkait akan dibahas lebih lanjut pada subbab 3.4.
Transparansi: Laporan EITI memiliki dua prinsip Migas dan Minerba, tidak saja menjadi domain
utama yaitu transparansi dan akuntabilitas. Pemerintah melainkan harus diungkapkan
Prinsip EITI ini merupakan amanat UUD 1945 kepada publik dengan seizin Pemerintah.
pasal 28 F bahwa “setiap orang berhak untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi
3.2 Regulasi Industri
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan
sosialnya, serta berhak untuk mencari, Ekstraktif Berdasarkan
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan Value Chain
menyampaikan informasi dengan menggunakan
segala jenis saluran yang tersedia”. Selanjutnya Berikut ini akan menjelaskan mengenai regulasi
dijabarkan lebih jauh dalam dari UU No. 14 Tahun di industri ekstraktif dari masing-masing rantai
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik nilai industri ekstraktif.
dimana pada Bab II Azas Dan Tujuan, disebutkan
bahwa “setiap informasi publik bersifat terbuka 3.2.1 Value Chain I : Contracts and
dan dapat diakses oleh setiap pengguna Licenses
informasi publik”. Kedua komponen laporan EITI
tersebut merupakan implementasi dari amanat
SEKTOR MIGAS
dari kedua regulasi tersebut.
Adapun beberapa Peraturan Pemerintah (PP) dan
Sebagai contoh dalam konteks industri ekstraktif
Peraturan Menteri (Permen) ESDM yang terkait
seharusnya pengungkapan informasi pembayaran
dengan perizinan dan kontrak dari industri Migas
kewajiban kepada negara oleh perusahaan
dapat dilihat pada tabel.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
41
Hulu
Perpres No. 9/2013 tentang Mengatur kegiatan sektor hulu
Penyelenggaraan Pengelolaan Migas dimana penguasaan atas
Kegiatan Usaha Hulu Migas Migas tetap dimiliki negara dan
PP No 35/2004 tentang Kegiatan Pemerintahsebagai penyelenggara
Usaha Hulu Minyak dan Gas negara dan pemegang kuasa
Bumi sebagaimana telah diubah pertambangan menunjuk SKK
dengan PP no 55/2009 tentang Migas sebagai pengawas, khusus
Perubahan Kedua atas PP No untuk wilayah Aceh dibentuk Badan
35/2004 tentang Kegiatan Usaha Pengelola tersendiri
Hulu Minyak dan Gas Bumi
Penguasaan dan Perpres No. 95/2012 tentang
Pengusahaan Pengalihan Pelaksanaan Tugas
dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu
Migas
PP 23 Th 2015 Migas di Aceh
Hilir
PP No. 30/2009 tentang
Perubahan kedua atas Mengatur kegiatan sektor hilir Migas
PP No. 36/2004 tentang Kegiatan dari pengolahan, pengangkutan,
Usaha Hilir Migas penyimpanan dan perniagaaan
Keppres No 86 th 2002 dan menunjuk BPH Migas sebagai
Pembentukan BPH Migas pengawas.
Permen ESDM No. 4/2018 tentang
Pengusahaan Gas Bumi pada
Kegiatan Usaha Hilir Migas
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
42 KONTEKSTUAL
Sebelum penetapan WK dari kedua jenis WK Adapun Penawaran WK dilaksanakan oleh Ditjen
usulan, Menteri dan Ditjen Migas akan melakukan Migas dengan membentuk Tim Lelang (untuk WK
konsultasi kepada Pemerintahdaerah sebelum lelang) dan Tim Penilai (untuk WK penawaran
ditetapkan oleh Menteri ESDM. Pembahasan langsung). Kedua tim tersebut terdiri atas
lebih lanjut tentang Penetapan WK Migas dapat perwakilan Departemen dan SKK Migas yang
dilihat pada Laporan EITI 2016 (halaman 45-46) memiliki kompetensi di bidang teknis, ekonomi,
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
44 KONTEKSTUAL
hukum dan bidang lainnya sesuai dengan Pertambangan, dimana berfokus pada
kebutuhan, serta ahli dari perguruan tinggi yang penetapan dan penjelasan mengenai
sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Wilayah Pertambangan secara teknis
• Permen ESDM No. 25 Tahun 2018 tentang
Proses lelang WK dimulai dengan pengumuman Pengusahaan Pertambangan Minerba.
lelang dan penerbitan dokumen lelang untuk Permen ini telah diubah melalui Permen
masing-masing WK yang ditawarkan oleh Ditjen ESDM No. 50 Tahun 2018
Migas. Perusahaan yang membeli dokumen lelang • Permen ESDM No. 43 Tahun 2015 tentang
akan dicatat sebagai calon peserta lelang. Bagi Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha
perusahaan yang hendak meneruskan proses Pertambangan Mineral dan Batubara
lelang harus menyerahkan dokumen partisipasi yang mendasari terbitnya sertifikasi IUP
paling lambat 120 hari (bagi peserta lelang) atau CnC (Clean and Clear)
45 hari (bagi peserta lelang penawaran langsung) • PP No. 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan
dari tanggal pengumuman lelang. Terpadu Satu Pintu Pusat yang mengacu
bahwa Badan Koordinasi Penanaman
Penilaian dilaksanakan berdasarkan penilaian Modal (BKPM) menjadi lembaga yang
teknis, keuangan, dan kinerja yang diterima oleh menerima semua pengajuan izin pertama.
Tim Lelang/Tim Penilai. Adapun detail parameter
penilaian dapat dilihat pada laporan EITI 2016 Selain itu ada pula Keputusan Menteri yang
(halaman 47, tabel 16) Saat ini proses lelang menjelaskan secara lebih detail mengenai lingkup
WK Migas dilakukan secara online melalui http:// perizinan dan kontrak Minerba di Indonesia, yaitu:
ewkMigas.esdm.go.id . • Kepmen ESDM No. 1796 K/30/MEM/2018
menjabarkan pedoman permohonan, evaluasi,
SEKTOR MINERBA serta penerbitan izin pada masing-masing
Perizinan di sektor pertambangan Minerba komoditas dan kegiatan
didasari oleh UU No. 4 Tahun 2009 tentang • Kepmen ESDM No. 1798 K/30/MEM/2018
Mineral dan Batubara serta PP No. 23 Tahun menjabarkan pedoman penyiapan, penetapan,
2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha dan pemberian WIUP dan WIUPK Minerba yang
Pertambangan Minerba sebagai peraturan diubah terakhir melalui Kepmen ESDM No.
pelaksanaannya. 24 K/30/MEM/2019
• Kepmen ESDM No. 1801 K/30/MEM/2018
Kemudian, ada beberapa regulasi turunan dari menjelaskan formula dan rumus dari harga
UU dan PP yaitu antara lain: kompensasi data informasi WIUP dan WIUPK
• Permen ESDM No. 11 Tahun 2018 tentang • Kepmen ESDM No. 1802 K/30/MEM/2018
Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, mencakup semua WIUP dan WIUPK di Indonesia
dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha tahun 2018
Pertambangan Minerba. Permen tersebut • Kepmen ESDM No. 1805 K/30/MEM/2018
menjadi peraturan utama dalam perizinan menjelaskan harga kompensasi data informasi
dan kontrak di sektor Minerba. Selain itu, dan informasi penggunaan lahan WIUP dan WIUPK
didalamnya disebutkan bahwa dalam tahun 2018
menetapkan izin di sektor Minerba • Kepmen ESDM No. 1825 K/30/MEM/2018
digunakan sistem lelang yang diadakan menjabarkan pedoman tanda batas WIUP dan
oleh Menteri dan Pemda WIUPK
• Permen No. 22 Tahun 2018 tentang
Perubahan Permen ESDM No. 11 Tahun 2018 Penetapan Wilayah Pertambangan (WP) sesuai
• Permen No. 51 Tahun 2018 tentang Peraturan Perundang-undangan
Perubahan Kedua Permen ESDM No. 11 Pada perizinan pertambangan Minerba,
Tahun 2018 penetapan WP menjadi hal yang utama dan
dilakukan pertama kali. WP merupakan wilayah
Terdapat pula regulasi-regulasi lain yang yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara,
dijadikan acuan dalam tata kelola perizinan baik di permukaan tanah maupun bawah tanah,
sektor Minerba di Indonesia, diantaranya: berada di daratan atau laut, dan tidak terikat
• PP No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah dengan batasan administrasi Pemerintahan
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
45
yang merupakan bagian dari rencana tata ruang Penetapan Wilayah Pertambangan Pulau Papua
nasional. Pihak yang melakukan penetapan WP • Kepmen ESDM No 3674 K/30/MEM/2017 tentang
adalah Menteri ESDM berkoordinasi dengan Penetapan Wilayah Pertambangan Kepulauan
PemerintahDaerah (gubernur, bupati/walikota). Nusa Tenggara
Ada tujuh Kepmen ESDM yang ditetapkan • Kepmen ESDM No 3671 K/30/MEM/2017 tentang
pada 13 Oktober 2017 untuk menetapkan WP di Penetapan Wilayah Pertambangan Kepulauan
Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali, Kepulauan Maluku
Nusa Tenggara, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan • Kepmen ESDM No 3670 K/30/MEM/2017 tentang
Papua, yaitu: Penetapan Wilayah Pertambangan Pulau
• Kepmen ESDM No 3669 K/30/MEM/2017 tentang Kalimantan
Penetapan Wilayah Pertambangan Pulau Sumatera • Kepmen ESDM No 3672 K/30/MEM/2017 tentang
• Kepmen ESDM No 3673 K/30/MEM/2017 tentang Penetapan Wilayah Pertambangan Pulau Jawa dan
Penetapan Wilayah Pertambangan Pulau Sulawesi Bali
• Kepmen ESDM No 3675 K/30/MEM/2017 tentang
Ditentukan
PemerintahDaerah Menteri PemerintahDaerah
oleh
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
46 KONTEKSTUAL
Menteri dengan
Menteri dengan Bupati/walikota,
Pemberian berkoordinasi dengan
berkoordinasi dengan berkoordinasi dengan
izin oleh PemerintahDaerah,
PemerintahDaerah PemerintahProvinsi.
disetujui oleh DPR RI
Badan usaha
(diprioritaskan kepada
Peruntukkan Badan usaha, koperasi, BUMN dan BUMD), Koperasi,
izin perseorangan pemegang kontrak perseorangan
yang ingin melakukan
perpanjangan
*untuk WIUP dan WIUPK diberikan setelah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait
kepastian penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan (PP No. 22 Tahun 2010)
Sumber: PP No 22 Tahun 2010
IUP Mineral
- -
Logam
IUPK 8 Tahun
Mineral - -
Logam
IUP
- -
Batubara
IUPK
Eksplorasi - -
Batubara
7 Tahun
IUP Non
Logam
- -
Jenis
Tertentu
IUP Non
- -
Logam 3 Tahun
IUP Batuan - -
IUP Mineral
Logam
IUPK
Mineral
Logam
IUP
Batubara 20 Tahun 2 kali 10 Tahun
Operasi IUPK
Produksi (OP) Batubara
IUP Non
Logam
Jenis
Tertentu
IUP Non
10 Tahun 2 kali 5 Tahun
Logam
Proses Lelang pada WIUP dan WIUPK 6. Mengumumkan Peserta yang Lolos
Terbitnya UU Minerba No. 4 Tahun 2009 membawa Prakualifikasi
perubahan dalam mekanisme pemberian izin 7. Memasukan Penawaran Harga dan
pertambangan yaitu dengan cara lelang kepada Pembukaan Penawaran Harga
Badan Usaha, koperasi, dan perseorangan. 8. Mengevaluasi Hasil Penilaian dan Penetapan
Namun, sistem lelang tidak berlaku pada Peringkat
pemegang KK dan PKP2B dalam mendapatkan 9. Mengumumkan Pemenang Lelang
WIUPK sesuai aturan dalam Permen ESDM No. 10. Masa Sanggah
11 Tahun 2018. Terdapat sepuluh WIUP dan enam 11. Evaluasi dan Jawaban Sanggahan
WIUPK yang telah ditetapkan pada tahun 2018 12. Penetapan Pemenang Lelang
melalui Kepmen ESDM No. 1802 K/30/MEM/2018.
Delapan Blok WIUP Tahun 2018 yang berada di 3.2.2 Value Chain II : Production
wilayah administrasi Provinsi Kalimantan Tengah
Pembahasan regulasi terkait produksi meliputi
telah dilelang pada tahun 2019 oleh Pemerintah
setiap tahapan kegiatan mulai dari pada sektor
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, namun
Migas dan Minerba mulai dari eksplorasi hingga
dinyatakan gagal oleh karena tidak ada peserta
penjualan.
yang memenuhi syarat sesuai yang tertuang
dalam Kepmen ESDM Nomor 24 K/30/MEM/2019.
SEKTOR MIGAS
Sedangkan WIUPK yang telah ditetapkan tahun
a. Eksplorasi
2018 juga telah ditawarkan secara prioritas
Regulasi yang terkait dengan kontribusi industri
kepada BUMN/BUMD atau lelang kepada badan
Migas pada tahapan eksplorasi adalah Permen
usaha swasta pada tahun 2019, namun hingga
ESDM No. 30 Tahun 2017.
saat ini masih mengalami penundaan proses/
penetapan oleh karena kendala akibat persoalan
Permen ini menetapkan bahwa signature bonus
hukum dan administrasi.
harus dibayar sebelum penandatanganan
kontrak bagi hasil dimana pembayarannya dapat
Berikut alur proses lelang menurut Kepmen ESDM
dilakukan dalam dua cara, yakni pembayaran
Nomor 24 K/30/MEM/2019 tentang Pedoman
tunai atau pencairan jaminan penawaran.
Pelaksanaan Penyiapan, Penetapan dan
Pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan dan
Signature bonus tersebut dikenakan kepada
Wilayah Izin Usaha Pertambangan dan Wilayah
pemenang lelang Wilayah Kerja (WK) Migas,
Izin Usaha Pertambangan Khusus Mineral dan
Kontraktor yang memperoleh perpanjangan
Batubara:
kontrak bagi hasil, dan anak usaha PT Pertamina
1. Pengumuman Rencana Pelaksanaan Lelang
(Persero) atau afiliasinya yang ditunjuk
WIUP/WIUPK
Pemerintah mengelola WK Migas.
2. Pengumuman Pelaksanaan Lelang WIUP /
WIUPK
Selain itu dalam Permen ini diatur pembayaran
3. Melakukan Pendaftaran dan Pengambilan
komitmen pasti (firm commitment) eksplorasi
Dokumen Lelang
apabila masa kontrak KKKS atas WK Migas
4. Memasukan Dokumen Prakualifikasi
tersebut telah berakhir. Berdasarkan persetujuan
5. Mengevaluasi Dokumen Prakualifikasi
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
49
Menteri, SKK Migas akan menerbitkan surat Formula ICP diterapkan atau digunakan untuk
tagihan kewajiban finansial atas kontrak menghitung sembilan jenis minyak mentah/
terminasi yang belum memenuhi komitmen kondensat utama Indonesia. Sedangkan
pasti. Setelah itu, Kontraktor wajib membayar untuk jenis minyak mentah Indonesia lainnya,
kewajibannya paling lambat 30 hari sejak surat penetapan ICP-nya dikaitkan dengan sembilan
penagihan pertama keluar. jenis minyak mentah tersebut berdasarkan
persamaan spesifikasi/kualitas dan berdasarkan
b. Eksploitasi dan Produksi pendekatan relative value.
Regulasi yang terkait dengan kontribusi industri
Migas pada tahapan eksploitasi dan produksi Formula ICP harus memenuhi empat prinsip
yaitu: utama:
• Permen ESDM No. 06 Tahun 2010 tentang 1. Fairness & transparency (jelas, obyektif dan
Pedoman Peningkatan Produksi Minyak dan tranparan);
Gas Bumi 2. International Competitiveness (dapat
• Permen ESDM No. 01 Tahun 2008 tentang bersaing dengan harga minyak mentah dari
Pedoman Pengusahaan Pertambangan kawasan atau negara lain);
Minyak Bumi Pada Sumur Tua 3. Stability (formula relatif stabil dan ICP yang
• Permen ESDM No. 03 Tahun 2008 tentang dihasilkan dari formula tidak berfluktuatif);
Pedoman dan Tata Cara Pengembalian Bagian 4. Continuity (diberlakukan dalam periode yang
Wilayah Kerja Yang Tidak Dimanfaatkan KKKS cukup panjang).
Dalam Rangka Peningkatan Produksi Migas Dalam Kepmen ESDM No. 1907 K/12/MEM/2018,
formula harga minyak mentah utama dihitung
c. Penjualan berdasarkan publikasi Dated Brent ± Alpha untuk
Regulasi yang terkait dengan kontribusi industri periode Juli 2018 – Juni 2019. Formula ini agak
Migas pada tahapan penjualan diantaranya berbeda dengan formula ICP periode Juli 2017-
adalah peraturan terkait formulasi harga jual Juni 2018 lalu, yakni memakai formula Dated
minyak dan gas, alokasi minyak untuk keperluan Brent + Alpha.
domestik dan alokasi gas untuk industri,
diantaranya: Dalam formula baru ini, Dated Brent dihitung
1. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1907 K/12/ berdasarkan rata-rata publikasi selama bulan
MEM/2018 tentang Penetapan Formula berjalan. Sementara Alpha dihitung berdasarkan
Harga Minyak Mentah Indonesia. rata-rata publikasi selama bulan berjalan dan
ICP (Indonesian Crude Price) adalah harga bulan sebelumnya. Perhitungan Alpha sendiri
rata-rata minyak mentah Indonesia di pasar dilakukan dengan mempertimbangkan tiga
internasional yang dipakai sebagai indikator hal yaitu kesesuaian kualitas minyak mentah,
perhitungan bagi hasil minyak di Indonesia. ICP perkembangan harga minyak global, dan
ditetapkan setiap bulan dan dievaluasi setiap ketahanan energi nasional.
semester oleh menteri ESDM dan tim harga.
Sesuai dengan karakteristik dan kualitasnya, Kepmen ini awalnya hanya diberlakukan sejak
sampai dengan saat ini terdapat 56 jenis periode Juli 2018 sampai dengan Juni 2019.
minyak mentah Indonesia yang masing-masing Namun sampai saat laporan ini dibuat (November
mempunyai harga yang berbeda. 56 jenis ICP 2019), Kepmen ini masih menjadi acuan dalam
tersebut pada dasarnya terbagi tiga kelompok menghitung harga minyak utama Indonesia
yaitu:
a. Sembilan jenis minyak mentah utama (SLC, 2. Permen ESDM Nomor 40 Tahun 2016 Tentang
Cinta, Widuri, Duri, Attaka, Belida, Arjuna, Penetapan Harga Gas Bumi untuk industri
Senipah Condensate, dan Banyu Urip);
tertentu
harganya berdasarkan formula ICP yang
mengacu pada harga Dated Brent. Permen ini menetapkan ketentuan harga gas bumi
dengan pertimbangan tertentu untuk beberapa
b. 45 jenis minyak mentah lainnya, harganya industri tertentu, dalam hal harga gas bumi lebih
dihitung berdasarkan formula yang
tinggi dari USD6/MMBTU, dapat ditetapkan
mengacu pada Sembilan jenis ICP minyak
mentah utama tersebut di atas (huruf a). harga gas bumi tertentu untuk diantaranya untuk
industri pupuk, petrokimia, oleochemical, baja,
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
50 KONTEKSTUAL
keramik, kaca dan sarung tangan karet. Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
Baik dan Pengawasan Pertambangan
3. Permen ESDM No 42 Tahun 2018 tentang Mineral dan Batubara. Regulasi ini untuk
memberikan pedoman pelaksanaan
Prioritas Pemanfaatan Minyak Bumi untuk
kaidah teknik pertambangan yang baik
Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri. sebagaimana yang diamanatkan pada
Pada pasal 3 mengatur bahwa Kontraktor atau UU Minerba pasal 95 ayat a dan pasal 96
Afiliasinya wajib menawarkan (first privilege) serta melaksanakan ketentuan PP No. 55
minyak bumi bagian Kontraktor kepada PT Tahun 2010 pasal 35 tentang Pembinaan
Pertamina (persero) dan/atau Badan Usaha dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral
Pemegang Izin Usaha Pengolahan Minyak Bumi.
dan Batubara. Selain mengatur tentang
kaidah pertambangan yang baik, Permen
4. Peraturan lainnya adalah ini juga mengatur Kaidah Pengolahan
• Permen ESDM No. 36 Tahun 2016 tentang dan/atau Pemurnian, Keselamatan dan
Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Kesehatan Kerja dan Keselamatan Operasi.
BBM tertentu & Jenis BBM Khusus Penugasan b. PP No. 23 Tahun 2010 mengatur antara
Secara Nasional. lain mengenai kewajiban peningkatan
• Peraturan Menteri ESDM No. 6 Tahun 2016 nilai tambah mineral atau batubara dalam
tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan negeri, pengendalian produksi mineral dan
Alokasi dan Pemanfaatan serta Harga Gas batubara, dll;
Bumi. c. Permen ESDM No. 25 Tahun 2018, juga
• Peraturan Menteri ESDM No. 45 Tahun 2017 mengatur antara lain pelaksanaan
tentang Pemanfaatan Gas Bumi untuk kewajiban peningkatan nilai tambah
Pembangkit Listrik mineral melalui pengolanan dan/atau
pemurnian dalam negeri; dll
SEKTOR MINERBA d. Kepmen ESDM No. 1827 K 30/MEM/2018
a. Eksplorasi tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah
Peraturan yang mengenai eksplorasi di sektor Teknik Pertambangan yang Baik.
Minerba di Indonesia mengacu kepada Kepmen
c. Penjualan
ESDM No. 1806 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman
Penjualan komoditas Minerba dilakukan didalam
Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan
negeri maupun keluar negeri (ekspor). Pada
Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya, Serta
PP No. 23 Tahun 2010, Bab VII menjelaskan
Laporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan
bahwa pemegang IUPK Operasi Produksi boleh
Mineral Dan Batubara. Pada PP No. 23 Tahun
melakukan ekspor komoditasnya bila kebutuhan
2010, hanya berfokus pada perizinan eksplorasi.
dalam negeri sudah terpenuhi. Pemerintahdapat
Namun per Agustus 2019, KESDM melalui
mengatur pengendalian produksi dan penjualan
Ditjen Minerba tengah menyiapkan regulasi
yang dilakukan oleh Menteri. Lalu, pada
untuk mempertegas kewajiban perusahaan
Permen No. 25 Tahun 2018 pasal 35, dijelaskan
tambang dalam melakukan kegiatan eksplorasi.
secara lebih detail ketentuan batas minimum
Regulasi yang akan diterbitkan tersebut
pengolahan dan pemurnian yang diperbolehkan
diharapkan dapat mendorong perusahaan
untuk diekspor. Selain itu, terdapat Kepmen
melakukan kegiatan eksplorasi, sehingga akan
ESDM No. 1826 K/30/MEM/2018 tentang
meningkatkan cadangan mineral dan batubara
Pedoman Permohonan, Evaluasi, dan Persetujuan
nasional. Regulasi ini akan dibuat dalam bentuk
Pemberian Rekomendasi Ekspor Mineral Logam
Peraturan Direktorat Jenderal (Perdirjen) karena
Hasil Pengolahan dan Mineral Logam Dengan
proses penerbitan regulasinya dinilai lebih cepat
Kriteria Tertentu.
dibandingkan dengan penerbitan regulasi dalam
bentuk Permen ESDM.
Di sisi penjualan dalam negeri, Pemerintah
mengatur mengenai kewajiban pemenuhan
b. Operasi Produksi
domestik atau dikenal dengan istilah Domestic
Regulasi yang mengatur operasi produksi di
Market Obligation (DMO) dalam rangka
sektor Minerba ada di dalam beberapa peraturan
terwujudnya kemandirian dan ketahanan energi
dibawah ini:
untuk mendukung pembangunan nasional
a. Permen No. 26 Tahun 2018 tentang
berkelanjutan yang diatur di dalam pasal 5 dan
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
51
6, PP No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi abu (ash content). Besaran HBA mengacu pada
Nasional (KEN). Pada dasarnya di dalam KEN, indeks harga Batubara yang dikeluarkan, antara
Pemerintah merubah paradigma bahwa batubara lain Indonesian Coal Index/Argus Coalindo, New
akan difokuskan sebagai modal pembangunan Castle Export Index, Globalcoal New Castle
dan bukan semata sebagai instrument Index, Platts Index, Energy Publishing Coking
penerimaan negara. Sebagai pelaksanaan KEN, Coal Index, dan/atau IHS Market Index.
Pemerintah kemudian menerbitkan Perpres No.
22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi HPM maupun HPB ditentukan oleh Direktur
Nasional (RUEN) yang antara lain mengatur untuk Jenderal atas nama Menteri setiap bulannya dan
peningkatan pemanfaatan batubara di dalam formulanya dapat ditinjau kembali secara berkala
negeri dan pengurangan ekspor secara bertahap. setiap enam bulan atau sewaktu-waktu apabila
Namun demikian, dikarenakan defisit neraca diperlukan.
transaksi berjalan atau Current Account Deficit
(CAD) Indonesia semakin mengkhawatirkan, Selain itu, terdapat beberapa Kepmen yang
maka Pemerintah sejak tahun 2017 merelaksasi mengatur sektor Minerba dibidang penjualan,
target ekspor batubara sehingga realisasi ekspor antara lain:
melebihi target untuk menambal CAD. Kebijakan • Kepmen ESDM No. 23/K/30/MEM/2018
tersebut diambil mengingat hingga saat ini tentang Penetapan Persentase Minimal
batubara masih menjadi komoditas ekspor Penjualan Batubara Untuk Kepentingan
terbesar Indonesia sesudah kelapa sawit (Crude Dalam Negeri Tahun 2018
Palm Oil/CPO). • Kepmen ESDM No. 1395/K/30/MEM /
2018 tentang Harga Jual Batubara Untuk
Permen ESDM No. 07 Tahun 2017 mengatur Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan
tentang penetapan harga penjualan Minerba. Umum
Pada mineral, terdapat dua jenis harga yaitu HPM • Kepmen ESDM No. 1410/K/30/MEM/2018
(Harga Patokan Mineral Logam) dan HMA (Harga tentang Perubahan Kepmen ESDM No.
Mineral Logam Acuan). HPM Logam ditentukan 1395 K/30/MEM/2018 tentang Harga Jual
berdasarkan beberapa variabel, yaitu nilai/ Batubara Untuk Penyediaan Tenaga Listrik
kadar mineral logam, konstanta, HMA, corrective Untuk Kepentingan Umum
factor, biaya treatment cost dan refining charges, • Kepmen ESDM No. 1924/K/30/MEM/2018
dan/atau payable metal. HMA ditetapkan tentang Perubahan atas Kepmen ESDM No.
mengacu pada publikasi harga mineral logam 23 K/30/MEM/2018 tentang Penetapan
yang dikeluarkan, antara lain oleh London Metal Persentase Minimal Penjualan Batubara
Exchange, London Bullion Market Association, Untuk Kepentingan Dalam Negeri Tahun 2018
Asian Metal, dan/atau Indonesia Commodity & • Kepmen ESDM No. 1925 K/30/MEM/2018
Derivatives Exchange. tentang Perubahan Kedua Atas Kepmen
ESDM No. 1395 K/30/MEM/2018 tentang
Sedangkan pada batubara, terdiri dari tiga harga Harga Jual Batubara Untuk Penyediaan
yaitu, Harga Patokan Batubara (HPB) Steam Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum
(Thermal) Coal, HPB Coking (Metallurgical) Coal, • Kepmen ESDM No. 78 K/30/MEM/2019
dan Harga Batubara Acuan (HBA). tentang Penetapan Persentase Minimal
Penjualan Batubara Untuk Kepentingan
Formula HPB Steam (Thermal) Coal ditentukan Dalam Negeri Tahun 2019
berdasarkan nilai kalor Batubara (calorific
value), HBA Steam (Thermal) Coal, kandungan 3.2.3 Value Chain III : Revenue Collection
air (moisture content), kandungan belerang
Pada subbab ini akan menjelaskan regulasi-
(sulphur content), dan kandungan abu (ash
regulasi terkait pengumpulan pendapatan dari
content). Sementara itu, formula HPB Coking
sektor Migas dan Minerba.
(Metallurgical) Coal ditentukan berdasarkan HBA
Coking (Metallurgical) Coal, Coke Strength after
SEKTOR MIGAS
Reaction, kadar zat terbang (volatile matter),
Tahun 2017 merupakan tonggak sejarah
kandungan air (moisture content), kandungan
perubahan tata kelola industri Migas khususnya
belerang (sulphur content), dan kandungan
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
52 KONTEKSTUAL
di sektor hulu yaitu dengan diberlakukannya Kontrak PSC Gross Split sebelum diperbaharui
Kontrak PSC Gross Split (non cost recovery) oleh Permen ESDM No. 52 Tahun 2017 dan diikuti
untuk menggantikan kontrak PSC cost recovery dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
yang sudah lama diberlakukan sejak tahun 1964. (PP) No. 53 Tahun 2017 tentang aturan perpajakan
Hal ini ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Kontrak PSC Gross Split.
Menteri (Permen) ESDM No. 8 Tahun 2017 tentang
Menetapkan kewajiban
bagi Kontraktor untuk
menyerahkan sejumlah
UU No. 22/2001 Pasal 8 dan 22 tertentu minyak dan gas bumi
PP No. 27/2017 untuk pengutamaan konsumsi
PMK No. 118/PMK.02/2019 dalam negeri (domestic
Pengutamaan tentang Tata Cara Pembayaran market obligation) sepanjang
Kepentingan Dalam DMO Fee, Over Lifting masa produksi sesuai
Negeri (DMO) Kontraktor dan/atau Under ketentuan dalam kontrak
Lifting Kontraktor dalam kerjasama yang diserahkan
Kegiatan Usaha Hulu Minyak maksimal 25% dari lifting
dan Gas Bumi bagian Kontraktor. Ketentuan
harga dan tata pembayaran
juga ditetapkan dalam
peraturan ini.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
54 KONTEKSTUAL
Menetapkan Pengelolaan
Peraturan Menteri Keuangan BMN yang Berasal Dari
Barang Milik Negara
(PMK) No.89/PMK.06/2019 Pelaksanaan Kontrak Kerja
(BMN) ex-terminasi
tentang Sama Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi
Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana iuran tetap (landrent), iuran produksi (royalti),
telah diubah terakhir dengan UU No. 42 Tahun dan Penjualan Hasil Tambang (PHT). Dimana PHT
2009. Kebijakan ini juga berlaku bagi perusahaan hanya khusus dikenakan bagi pemegang PKP2B.
pertambangan yang berubah status izinnya dari
KK menjadi IUPK, sebelum masa berlaku kontrak Iuran tetap adalah iuran kepada negara sebagai
berakhir. imbalan atas kesempatan eksplorasi, studi
kelayakan dan eksploitasi pada suatu WUP. Pada
PBB: Pungutan atas PBB didasarkan pada UU PP No. 9 Tahun 2012 tentang tarif iuran tetap
No. 12 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas yang dikenakan adalah USD2,00/hektar bagi
UU No. 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi pemegang IUP eksplorasi, dan USD4,00/hektar
dan Bangunan. Kemudian, sejak berlakunya bagi pemegang IUP Operasi Produksi. Sedangkan
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang iuran tetap bagi pemegang KK dan PKP2B, luas
Pajak dan Retribusi Daerah, maka kewenangan wilayah dikalikan tarif yang diatur dalam kontrak
dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (dengan range USD0,08 s.d USD4.00 per hektar
Sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) telah sesuai tahapan).
diserahkan ke Pemerintah Kabupaten/Kota.
Sedangkan, untuk PBB sektor Pertambangan, Iuran produksi/royalti menurut PP No. 55 Tahun
Perhutanan, dan Perkebunan (PBB P3) masih 2005 tentang Perimbangan Keuangan adalah
di bawah wewenang Pemerintah Pusat melalui iuran yang dikenakan kepada pemegang kuasa
Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Tarif PBB yang usaha pertambangan atas hasil dari kesempatan
berlaku sejak dahulu hingga saat ini masih sama, kegiatan eksploitasi. Royalti merupakan bentuk
yakni sebesar 0,5%. pembayaran kepada Pemerintah atas upaya-
upaya yang dilakukan untuk mengusahakan
Sedangkan PNBP Minerba mengacu pada UU sumber daya mineral, sebagai kompensasi
No. 7 Tahun 1997 yang telah diubah dengan UU pemberian hak pengusahaan untuk menambang.
No. 9 Tahun 2018 tentang PNBP dan peraturan Sistem penghitungan royalti di Indonesia
turunannya adalah PP No. 9 Tahun 2012 tentang didasarkan atas nilai bahan tambang yang
Jenis dan Tarif PNBP. Untuk perusahaan yang diekploitasi/dijual. Besaran royalti yang
melakukan kegiatan di dalam wilayah hutan, dikenakan kepada perusahaan juga diatur
maka terdapat kewajiban pembayaran PNBP didalam PP No. 9 Tahun 2012.
yang diatur dalam PP No. 2 Tahun 2008 yang
telah diubah dengan PP No. 33 Tahun 2014 Tarif royalti yang dikenakan untuk IUP produksi
tentang Jenis dan Tarif PNBP yang berasal dari mineral utama di Indonesia seperti emas (3,75%
Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kegiatan dari harga jual/kg), perak (3,25% dari harga
Non-Kehutanan. Adapun ketentuan pembayaran jual/kg), tembaga (4% dari harga jual/ton), bijih
mengenai PNBP diatur dalam PP No. 29 Tahun besi (3% dari harga jual/ton), timah (3% dari
2009 tentang Tata Cara Penentuan Jumlah, harga jual/ton), dan hasil olahan seperti nickel
Pembayaran, dan Penyetoran Penerimaan Negara matte dan ferronickel (4% dari harga jual/ton).
Bukan Pajak Yang Terutang. Sementara, PNBP
secara spesifik di Minerba ada pada Ketentuan Penjualan Hasil Tambang (PHT) diberlakukan
Kepmen ESDM No. 1823 K/30/MEM/2018 tentang kepada perusahaan pemegang PKP2B. PHT
Pedoman Pelaksanaan Pengenaan, Pemungutan, dihitung berdasarkan setoran Dana Hasil
dan Pembayaran/Penyetoran Penerimaan Penjualan Batubara (DHPB) yaitu sebesar 13,5%
Negara Bukan Pajak Mineral dan Batubara. Jenis dikurangi dengan royalti.
PNBP dari sektor pertambangan dibagi menjadi
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
56 KONTEKSTUAL
≤ 5.100 3%
≥ 6.100 7%
≤ 5.100 2%
IUP Batubara
2 > 5.100 – 6.100 4%
(Underground)
≥ 6.100 6%
≤ 5.100 13.5%
≥ 6.100
c. Bank Garansi yang diterbitkan oleh Program utama PPM tahunan terdiri dari:
Bank Pemerintah di Indonesia atau 1. Pendidikan
Bank swasta nasional di Indonesia, 2. Kesehatan
3. Peningkatan pendapatan dan lapangan
d. Cadangan akuntasi (accounting
kerja (membuat kegiatan ekonomi dan
reserve) apabila pemegang IUP/
IUPK Operasi Produksi terdaftar mengutamakan tenaga kerja lokal sekitar
pada bursa efek di Indonesia untuk bekerja sesuai kompetensi)
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
58 KONTEKSTUAL
Pada beberapa daerah, juga terdapat aktifitas UU No. 19 Tahun 2003 menjelaskan bahwa BUMN
pertambangan rakyat. Namun tidak semua dapat terdiri atas dua bentuk badan, yaitu:
kegiatan penambangan rakyat dilakukan dengan 1. Badan Usaha Perseroan (Persero),
izin dalam bentuk IPR yang dilakukan oleh merupakan BUMN berbentuk Perseroan
warga lokal sekitar tambang. Masih terdapat Terbatas yang modalnya terbagi dalam
banyak kegiatan penambangan yang dilakukan bentuk saham, paling sedikit 51% sahamnya,
tanpa izin atau biasa disebut sebagai kegiatan dimiliki oleh negara dengan tujuan mencari
pertambangan tanpa izin (PETI). Dasar hukum keuntungan;
mengenai Pertambangan Rakyat bersumber 2. Badan Usaha Umum (Perum), seluruh
dari UU Minerba, PP No. 22 Tahun 2010 tentang modalnya dimiliki oleh negara dan tidak
Wilayah Pertambangan, dan PP No. 23 Tahun terbagi atas saham yang bertujuan untuk
2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha melayani kepentingan umum.
Pertambangan Mineral dan Batubara. Sedangkan
kegiatan PETI dikategorikan sebagai kegiatan Disamping UU No.19 Tahun 2003, UU lain yang
ilegal. kemudian menjadi dasar dari penyelenggaraan
BUMN di Indonesia adalah UU No. 40 Tahun
3.3 Regulasi Terkait Badan 2007 tentang Perseroan Terbatas. UU
tersebut mengatur ketentuan-ketentuan
Usaha Milik Negara yang berhubungan dengan penyelenggaraan
(BUMN) Perseroan Terbatas di Indonesia. Perseroan
Terbatas didefinisikan sebagai badan hukum
Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN yang merupakan persekutuan modal, didirikan
merupakan suatu badan usaha yang seluruh berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
negara melalui penyertaan secara langsung yang terbagi dalam sahan dan memenuhi persyaratan
1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 1 ayat (1)
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
59
yang ditetapkan2. Persero yang merupakan salah Beberapa PP yang terbit dan kemudian menjadi
satu bentuk BUMN mengacu terhadap ketentuan acuan pelaksanaan penyelenggaraan BUMN yang
yang terdapat didalam UU Perseroan Terbatas. bergerak di bidang industri ekstraktif Indonesia
per akhir tahun 2017, antara lain:
Peraturan
Perihal Tentang
PemerintahTerkait
*dicabut semenjak berlakunya PP No. 47 tahun 2017 pada bulan November 2017
3.4 Peraturan Lainnya Terkait besar (50%) menggunakan bahan bakar dari
batubara karena batubara masih merupakan
Industri Ekstraktif sumber energi primer yang paling murah dan
a. Energi dan Ketenagalistrikan banyak tersedia. Oleh karena itu, terdapat
Ketenagalistrikan sangat erat kaitannya dengan beberapa regulasi berupa Kepmen yang
sumber energi pada industri ekstraktif. Saat mengatur tentang pemanfaatan komoditas
ini Pemerintah sedang mengerjakan Program industri ekstraktif untuk kebutuhan sumber daya
Kelistrikan Nasional 35.000 MW yang sebagian listrik dan berfokus pada alokasi serta harga jual
2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 1 ayat (1)
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
60 KONTEKSTUAL
komoditas dalam rangka pemenuhan sumber yang terdiri dari tiga dokumen, yaitu Dokumen
daya pembangkit listrik. Berikut Kepmen yang Kerangka Acuan (KA), Dokumen Analisis Dampak
mengatur Energi dan Ketenagalistrikan: Lingkungan Hidup (AMDAL), Dokumen Rencana
• Kepmen ESDM No. 1395 K/30/MEM/2018 Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), dan
tentang Harga Jual Batubara Untuk Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Setelah AMDAL disetujui, maka dikeluarkan izin
Kepentingan Umum lingkungan oleh KLHK. Penjelasan mengenai
• Kepmen ESDM No. 1925 K/30/MEM/2018 izin lingkungan diatur dalam PP No. 27 Tahun
tentang Perubahan Kedua Atas Kepmen 2012 tentang Izin Lingkungan. Salah satu tujuan
ESDM No. 1395 K/30/MEM/2018 tentang adanya izin lingkungan adalah menghindari
Harga Jual Batubara Untuk Penyediaan tumpang tindih penggunaan lahan dan mencegah
Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum kerusakan lingkungan akibat aktivitas industri
• Kepmen ESDM No. 1790 K/20/MEM/2018 ekstraktif.
tentang Perubahan Atas Kepmen ESDM No. Dokumen Lingkungan Hidup terdiri dari Dokumen
1750 K/20/MEM/2017 tentang Penetapan AMDAL, formulir UKL-UPL, dan Surat Pernyataan
Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Untuk Penyediaan Tenaga Listrik Oleh PT Lingkungan Hidup (SPPL). Dokumen LH diatur
Perusahaan Listrik Negara (Persero) secara rinci pada Permen LH No. 16 Tahun
• Kepmen ESDM No. 1410 K/30/MEM/2018 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
tentang Perubahan Kepmen ESDM No. Lingkungan Hidup.
1395 K/30/MEM/2018 tentang Harga Jual
Batubara Untuk Penyediaan Tenaga Listrik Pada industri ekstraktif yang beroperasi di
Untuk Kepentingan Umum kawasan hutan, wajib memiliki Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan (IPPKH). Izin tersebut merupakan
b. Lingkungan Hidup dan Kehutanan izin yang diberikan untuk menggunakan
Industri ekstraktif sangat berkaitan dengan kawasan hutan kegiatan diluar kehutanan tanpa
lingkungan hidup dan kehutanan karena mengubah fungsi dan peruntukan kawasan
dalam operasinya mengubah tatanan wilayah hutan. Hal ini telah diatur dalam Permen LHK
dan struktur lingkungan. Oleh karena itu, No P.27/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 tentang
perizinannya juga membutuhkan izin dari Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan dan
KLHK. Salah satu syarat pemberian izin adalah diubah melalui Permen LHK No P.7/MENLHK/
kewajiban perusahaan untuk membuat Analisis SETJEN/KUM.1/2/2019. Pemegang IPPKH juga
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dimana wajib melakukan rehabilitasi Daerah Aliran
dijelaskan pada pasal 36 ayat 1, UU No. 32 Tahun Sungai (DAS) sebagaimana diatur dalam Permen
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LHK No P.89/MENLHK/SETJEN/KUM.I/I 1/2016
Lingkungan Hidup. tentang Pedoman Penanaman Bagi Pemegang
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam Rangka
Ketentuan jenis-jenis kegiatan yang wajib Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai.
memiliki AMDAL dijelaskan pada Permen LH
No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana c. Divestasi saham dan Pengalihan
Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Participating Interest (PI)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Hingga saat ini, beberapa peraturan tentang
Hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL divestasi dan pengalihan PI diantaranya,
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
61
pengolahan dan pemurnian hasil pasokan dalam negeri baik karena alasan
penambangan di dalam negeri; spesifikasi yang tidak sesuai dengan permintaan
c. Pemegang KK yang melakukan atau keterbatasan slot permintaan dalam negeri
kegiatan penambangan mineral karena sekitar 80% pasokan ke PLN itu sudah
logam dan telah melakukan kegiatan dilayani oleh beberapa perusahaan yang telah
pemurnian, dapat melakukan berkontrak sebelumnya (contracted), maka
penjualan ke luar negeri dalam jumlah kewajiban DMO bisa dipenuhi dengan membeli
tertentu;
transfer kuota. Kuota tersebut dapat dibeli oleh
d. Pemegang IUP-OP yang melakukan perusahaan dari penambang yang telah memiliki
kegiatan penambangan mineral kelebihan pasokan (ekses) yang telah ditetapkan
logam dan telah melakukan kegiatan oleh ESDM. Adapun pembelian kuota tidak diatur
pengolahan, dapat melakukan oleh Pemerintah melainkan dilaksanakan secara
penjualan ke luar negeri dalam jumlah
business to business (B2B). Bagi perusahaan
tertentu;
yang tidak dapat memenuhi DMO, maka
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai ESDM menerapkan sanksi berupa pembatasan
pelaksanaan pengolahan dan persetujuan RKAB maksimal empat kali dari
pemurnian serta batasan minimum
realisasi DMO. Oleh karena itu, di tahun 2019,
pengolahan dan pemurnian diatur
dengan Permen. dalam penetapan target produksi, Pemerintah
memotong kuota produksi dari beberapa daerah
h. Kewajiban Pasokan Batubara Dalam Negeri yang realisasi pemenuhan DMOnya tidak sesuai
(Domestic Market Obligation/DMO) dengan yang telah ditetapkan.
Kewajiban pasokan batubara dalam negeri
(DMO) diwajibkan dalam rangka terwujudnya i. Undang-Undang Omnibus (Omnibus Law)
kemandirian dan ketahanan energi untuk Saat ini, Pemerintah mempunyai inisiatif untuk
mendukung pembangunan nasional menyusun Omnibus Law. Yang dimaksud dengan
berkelanjutan Seperti yang diatur di dalam PP Omnibus Law adalah undang-undang yang
tentang Kebijakan Energi Nasional. Pelaksanaan menjangkau banyak materi atau keseluruhan
DMO pada dasarnya telah diterapkan sebelumnya, materi undang-undang lain yang berkaitan,
bahkan pemegang PKP2B kewajiban tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.
telah diatur di dalam perjanjian. Pelaksanaan Semangat dari pembentukan Omnibus Law ini
DMO sebelum tahun 2018 diberlakukan hanya adalah untuk penyederhanaan dan keterpaduan
kepada beberapa perusahaan tertentu yang dari seluruh undang-undang yang ada. Untuk
spesifikasi batubaranya sesuai dengan yang itu diperlukan perubahan dalam kebijakan dan
dibutuhkan oleh para pengguna dalam negeri agenda legislasi nasional yang meliputi:
terutama oleh PLN yang menyerap lebih dari 1. Mekanisme legislasi dapat dibuat lebih
80% pasokan dalam negeri. Skema DMO tersebut sederhana, termasuk format UU dapat diatur
menggunakan harga pasar (HBA) sebagai acuan agar lebih sederhana.
harga jual. Namun, skema pelaksanaan DMO 2. Setiap undang-undang mempunyai
sejak Maret 2018 berubah dimana Pemerintah kedudukan yang setara dengan undang-
mematok (cap) HBA ke PLN sebesar USD70/ undang lainnya. Karena itu untuk menjamin
ton dengan menggunakan acuan kalori 6.322 keterpaduan dalam setaiap agenda
Kkal GAR. Skema tersebut diterapkan untuk pembentukan udang-undang, praktik
membantu PLN mengatasi kesulitan keuangan Omnibus Law sebagai kebiasaan yang
akibat lonjakan harga komoditas sejak kuartal-IV terbentuk dalam sistem common law sejak
tahun 2016 yang mengakibatkan PLN menderita tahun 1937 dapat diterapkan di Indonesia,
kerugian yang signfikan sehingga dikhawatirkan meskipun Indonesia menganut tradisi sistem
sulit untuk memenuhi fungsi Public Service civil law.
Obligation (PSO) menjaga agar tarif listrik tidak Dengan rencana penyusunan Omnibus Law
naik. ini maka sebenarnya ada peluang untuk
menyederhanakan dan memadukan semua
Kebijakan DMO di tahun 2018 diberlakukan peraturan yang terkait dengan industri ekstraktif
kepada seluruh produsen batubara sebesar 25%. di Indonesia.
Bagi perusahaan yang tidak dapat memenuhi
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
63
Saat ini dalam struktur kontrak Migas di Indonesia, dengan pengembalian biaya operasi (KBH Cost
Kontrak Kerja Sama (KKS) yang dilakukan antara Recovery) dan KBH tanpa pengembalian biaya
Kontraktor dan Pemerintah (diwakili oleh SKK operasi (KBH Gross Split).
Migas) ada 2 (dua) jenis kontrak yaitu KBH Disamping kontrak diatas, Kontraktor dalam
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
64 KONTEKSTUAL
hal ini Pertamina diberikan kesempatan oleh skema TAC dan diganti dengan skema KSO
Pemerintahuntuk melakukan kerjasama dengan dimana dalam skema ini dimungkinkan adanya
KKKS, perusahaan daerah (Badan Usaha Milik KSO Eksplorasi, sedangkan pada skema TAC
Daerah/BUMD) dan masyarakat (Koperasi tidak diperbolehkan.
Unit Desa/KUD) dalam pengelolaan Wilayah Dengan adanya struktur kontrak Migas diatas,
Kerja (WK) Pertamina. Skema kerjasama yang semua perusahaan baik besar dan kecil bahkan
dilakukan oleh Pertamina dengan pihak ketiga masyarakat melalui KUD dapat masuk ke industri
diantaranya yaitu: hulu Migas sesuai dengan kapasitas perusahaan
1. Joint Operating Body (JOB) dan tingkat risiko yang akan diambil.
2. Kerja Sama Operasi (KSO) Berikut ini adalah ringkasan jenis KKS yang
3. Technical Assistance Contract (TAC) dilakukan di sektor hulu Migas hingga saat ini.
Sejak tahun 2007, PT Pertamina EP meniadakan
Bagian
Ada Ada Ada Tidak ada
Pemerintah
Ada,
Ada, Ada,
Opportunity
Signature Signature Signature
Cash Payment Tidak ada
bonus bonus ke bonus ke
ke PT
pemerintah pemerintah
Pertamina
Biaya
besar besar Sedang Kecil
investasi
Pembagian atas pendapatan kotor (gross dan besaran untuk tiap komponen berdasarkan
revenue) didasarkan atas besaran split yang Permen ESDM No. 52 Tahun 2017 dapat dilihat
terdiri dari tiga komponen, yaitu: base, variable pada tabel dibawah ini.
dan progressive split. Adapun detail kriteria
Komponen Variable
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
67
Komponen
Progressive
Sama seperti KBH Cost Recovery, pada kontrak hal ini KKKS bekerja sebagai kontraktornya
JOB bagian Pemerintah didapat dari bagian First Pertamina sedangkan yang berhubungan dengan
Trance Petroleum (FTP) dan Equity to be Split Pemerintah adalah Pertamina. Pada kontrak KSO
dan pajak dari Pertamina dan Kontraktor bagian Pemerintah didapat dari bagian Equity to
be Split. Pada kontrak KSO bagian Pemerintah
4.Kontrak Kerja Sama Operasi (KSO) didapat dari bagian non shareable oil/gas,
Kontrak KSO adalah kontrak bagi hasil yang Equity to be Split dan pajak dari Kontraktor dan
berikan oleh Pertamina kepada KKKS untuk Pertamina.
mengelola lapangan tua Pertamina. Dalam
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
68 KONTEKSTUAL
Adapun persyaratan menjadi calon mitra Adanya fleksibilitas dalam persyaratan sebagai
Pertamina dalam KSO, wajib memiliki kualifikasi : Calon Mitra KSO Pertamina ini menjadi peluang
i. Merupakan Badan Usaha atau Bentuk yang sangat baik bagi perusahaan yang ingin
Usaha tetap yang kegiatan usahanya masuk ke industri hulu Migas dengan masuk ke
meliputi kegiatan usaha Migas
KSO Operasi Produksi dimana secara pembiayaan
ii. Berpengalaman dan bereputasi baik dan tingkat risiko relatif lebih kecil dibandingkan
dalam pengelolaan aktivitas eksplorasi dengan kontrak PSC. Meskipun demikian
dan produksi Migas minimal enam tahun perusahaan juga diberikan kesempatan untuk
dengan menyerahkan company profile
masuk ke blok eksplorasi karena jenis kontrak
disertai dengan laporan keuangan tiga
tahun terakhir (audited, kecuali tahun KSO dapat berupa KSO Eksplorasi ataupun KSO
terakhir dapat unaudited) Operasi Produksi.
iii. Memiliki kemampuan finansial, teknis dan Perbandingan antara KBH Cost Recovery dan
Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang
KBH Gross Split
usaha hulu Migas Bagi Calon Mitra KSO
Pertamina yang belum berpengalaman, Pada sebagian WK Migas, penggunaan KBH gross
persyaratannya dapat dipenuhi dengan split sangat menguntungkan bagi Kontraktor.
alternatif sebagai berikut: Saat ini terlihat dari telah ditandatanganinya
empat puluh lebih KBH Gross Split hingga.
i. Mempunyai perusahaan induk yang
berpengalaman di bidang hulu Migas, wajib Beberapa diantaranya merupakan bentuk
dijamin dengan suatu surat jaminan oleh pengajuan perubahan dari sebelumnya adalah
perusahaan induknya dalam bentuk surat KBH Cost Recovery menjadi KBH Gross Split.
jaminan perusahaan (corporate guarantee) Upaya pemerintah pada pemberlakuan KBH
yang dibuat dengan akta notaris dengan Gross Split merupakan salah satu cara untuk
memuat pokok-pokok persyaratan yang
meningkatkan investasi hulu Migas mengingat
ditetapkan oleh Pertamina EP
sepanjang tahun 2016 – 2017, tidak ada satu
ii. Tidak mempunyai perusahaan induk yang WK Migas yang ditawarkan terjual (tidak ada
berpengalaman di bidang hulu Migas, wajib peminatnya).
bekerjasama dengan perusahaan lain yang
Namun untuk beberapa WK Migas yang lain, KBH
berpengalaman di bidang hulu Migas dan
memiliki reputasi baik di bidang tersebut Gross split ini dapat mengurangi keuntungan
yang dibuktikan dengan suatu dokumen yang didapatkan Kontraktor sebelumnya dengan
legal yang bersifat mengikat dibuat oleh KBH Cost Recovery.
notaris dalam bentuk akta otentik Ada beberapa faktor yang menyebabkan
perbedaan ini diantaranya:
• status lapangan apakah sudah mature
(brownfield) atau belum mature (greenfield)
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
69
• besaran biaya untuk kegiatan eksplorasi yang menyebabkan keuntungan Kontraktor akan
atau produksi baik itu biaya capital dan non berkurang.
capital.
Sebagai contoh untuk lapangan minyak yang 4.1.2 Penawaran WK 2017-2018
sudah mature, diperlukan teknologi tinggi untuk
Dari proses lelang WK Migas selama kurun waktu
mengangkat minyak dari lapisan yang lebih dalam
2017 – 2018, telah ditandatangani 11 KKS yaitu
misalnya dengan Enhanced Oil Recovery (EOR).
lima KKS hasil penawaran tahun 2017 dan enam
Penggunaan EOR membutuhkan biaya investasi
KKS hasil penawaran tahun 2018 dengan total
yang relatif tinggi. Jika kita menggunakan KBH
komitmen pasti sebesar USD132,22 Juta dan total
gross split, biaya investasi yang tinggi ini harus
bonus tanda tangan sebesar USD12,00 Juta.
sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor. Hal ini
Hasil lelang ditahun 2018 memberikan indikasi PI kepada pihak lain, wajib mendapatkan izin
positif bahwa kontrak gross split sudah mulai dari Menteri ESDM melalui SKK Migas.
diterima oleh investor setelah sebelumnya tidak 3. Kontraktor diwajibkan untuk menawarkan
ada pemenang tender WK Migas pada kurun 10% PI (dengan penggantian investasi setara
waktu 2016 – 2017. dengan 10%) kepada BUMD sejak disetujuinya
POD-1 dimana BUMD tidak dapat menjual PI
4.1.3 Pengalihan Participating Interest sebagian atau seluruhnya selama tiga tahun
(PI) sejak tanggal efektif keikutsertaan.
4. Pajak penghasilan Kontraktor dari pengalihan
Hal-hal yang terkait dengan pengalihan PI pada PI dikenakan pajak penghasilan bersifat final
suatu blok seperti yang dibahas sebelumnya atas nilai bruto untuk pengalihan PI dengan
pada laporan EITI sebelumnya, diantaranya: tarif :
Pengalihan PI harus mendapatkan persetujuan a. 5% untuk WK pada tahapan eksplorasi
Menteri ESDM berdasarkan pertimbangan SKK b. 7% untuk WK pada tahapan
Migas. pengembangan/produksi
1. Kontraktor tidak dapat mengalihkan PI Daftar pengalihan PI selama tahun 2017 - 2018
kepada pihak lain yang bukan afiliasinya yang disetujui dan dilaporkan oleh Ditjen Migas
selama tiga tahun pertama masa eksplorasi. adalah sebagai berikut
2. Pembukaan data dalam rangka pengalihan
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
70 KONTEKSTUAL
PT Methanindo PT
PT Energi Methanindo
5829/13/ 28 Juli GMB Methanindo Resources 66%
2 Energi
MEM.E/2017 2017 Lematang Energi
PT Medco CBM Resources
Resources
Lematang 34% 100%
Medco South
Sokang BV
60% Medco
Medco
5075/13/ 3 Juli South South
3 South Salamander
MEM.M/2017 2017 Sokang Sokang BV
Sokang BV Energy (South 100%
Sokang) Ltd
40%
Sumber: SKK Migas, 2019
Pengalihan PI 10% ke Badan Usaha Milik Daerah perpanjangan KKS untuk mengakomodasi
(BUMD) keikutsertaan BUMD paling banyak 10% PI
Sebagaimana diatur di dalam Permen ESDM No. setelah penandatanganan KKS.
37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran Pengalihan PI 10% kepada BUMD yang terkait
Participating Interest 10% pada Wilayah Kerja dengan terbitnya Permen ESDM No. 37 Tahun
Minyak dan Gas Bumi, KKKS wajib menawarkan 2016 diantaranya adalah:
PI sebesar 10% kepada BUMD sejak disetujuinya PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) telah
rencana pengembangan lapangan yang pertama menandatangani Perjanjian Pengalihan dan
kali akan diproduksi yang berada di daratan dan/ Pengelolaan 10% Participating Interest (PI) pada
atau perairan lepas pantai sampai dengan 12 blok Offshore North West Java (ONWJ) dengan
mil laut. Atas 10% PI yang dimiliki oleh BUMD PT. Migas Hulu Jabar ONWJ (MUJ ONWJ) yang
tersebut, KKKS membayarkan terlebih dahulu mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Barat
besaran kewajiban BUMD, dan pengembalian PT Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM) telah
terhadap pembiayaan tersebut diambil dari menandatangani Perjanjian Pengalihan dan
bagian BUMD dari hasil produksi minyak bumi Pengelolaan 10% Participating Interest (PI) pada
dan/atau gas bumi sesuai KKS tanpa dikenakan blok Offshore Mahakam dengan Migas Mandiri
bunga. Pratama Kutai Mahakam (PT MMPKM) yang
Selain itu, Kementerian ESDM (KESDM) juga mewakili Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
telah mengeluarkan Permen ESDM No. 23 Tahun dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
2018 tentang Pengelolaan Wilayah kerja MInyak
dan Gas Bumi Yang Akan Berakhir Kontrak Kerja 4.1.4 Terminasi Kontrak
Samanya, yang juga mengatur secara khusus bagi
Menurut data terbaru SKK Migas, sepanjang
Kontraktor yang akan mengajukan permohonan
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
71
tahun 2018, terdapat enam WK yang secara resmi Pada pertengahan tahun 2019, Pertamina kembali
pengelolaannya diambil alih Pertamina. Adapun mendapat tugas besar dari Pemerintahuntuk
keenam WK tersebut, yakni blok Sanga-Sanga, mengelola blok gas bumi di Banyuasin atau Blok
East Kalimantan dan Attaka, South East Sumatra Corridor di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera
(SES), Tuban, Ogan Komering, dan North Sumatra Selatan, bersama dengan Conoco Phillips dan
Offshore (NSO). Keenam WK terminasi itu, total Repsol. Sebelum secara resmi menjadi operator
produksinya diprediksi mencapai 617 Million Blok Corridor penuh pada 2026 mendatang,
Barrels of Oil Equivalent (MMBOE). Pertamina telah lebih dulu berhasil meningkatkan
Pada semester I 2019, tercatat dua WK yang PI di WK tersebut menjadi 30%, pasca 19
secara resmi hak penuh kelolanya dipegang Desember 2023. Berikut kontrak-kontrak yang
Pertamina, yakni blok Jambi Merang serta Raja akan habis sampai dengan tahun 2024 yang
dan Pendopo. Kedua WK ini, total produksinya belum diperpanjang.
mencapai 114 MMBOE.
Tabel 12. Daftar Kontrak PSC yang Akan Habis Masa Kontraknya Sampai Dengan Tahun 2024
Kontrak
No Wilayah Kerja Operator
Habis
Job Pertamina-Petrochina
5 Salawati 22-Apr-20
Salawati Ltd.
4.1.5 Pengelolaan Barang Milik Negara sparepart tersisa yang akan digunakan kembali
(BMN) Ex-KKKS terminasi pada saat perpanjangan kontrak baru WK
Migas. Selain biaya-biaya ini akan menjadi
Secara garis besar ada tiga pola pengelolaan beban keekonomian blok perpanjangan, juga
BMN ex-KKKS terminasi, yaitu: masih belum jelasnya besaran tarif sewa atau
1. berupa Barang modal, barang inventaris, dan kompensasi yang harus dibayar oleh Kontraktor
tanah dimanfaatkan oleh KKKS baru/penerus pada saat perpanjangan kontrak telah ditanda
melalui mekanisme sewa. tangani, karena masih harus didiskusikan dengan
2. BMN berupa material persediaan dapat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN),
dimanfaatkan oleh KKKS baru/penerus Kementerian Keuangan.
dengan menyetor sejumlah nilai perolehan ke Dalam hal penentuan tarif sewa atas BMN ex
rekening kas negara. terminasi, meski peralatan yang digunakan
3. BMN yang sudah tidak digunakan lagi, sama antar dua WK Migas, namun implikasi
dihapuskan sesuai peraturan yang berlaku. keekonomiannya belum tentu sama jika
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan disamakan biaya sewanya. Jika keekonomian
Menteri Keuangan (PMK) No.89/PMK.06/2019 suatu WK Migas marjinal, maka pembebanan
tentang Pengelolaan BMN yang berasal biaya sewa yang sama akan berdampak buruk.
dari Pelaksanaan Kontrak Kerja Sama Usaha Isu lainnya adalah jika hanya sebagian saja BMN
Hulu Minyak dan Gas Bumi. Dalam peraturan ex-terminasi yang akan digunakan kembali,
ini dijelaskan bahwa pemanfaatan BMN bagaimana dengan sisa BMN ex-terminasi
eks terminasi bisa dilakukan melalui sewa, yang tidak digunakan kembali. Hal ini tentunya
pemanfaatan eks terminasi, transfer, atau pinjam diperlukan koordinasi antara kementerian ESDM
pakai oleh Pemerintah Daerah. dan Kementerian keuangan terkait BMN ex
Namun dari sisi implementasinya, para praktisi terminasi yang tidak digunakan kembali. Jika
Migas melihat peraturan ini menimbulkan harus dilakukan penghapusan atas BMN ini perlu
penambahan rantai birokrasi mulai dari dipertegas kriteria BMN hulu Migas yang dapat
perencanaan, penganggaran, pengadaan, dijual langsung atau melalui lelang.
pemeliharaan dan penghapusan BMN dengan
melibatkan kementerian lain selain kementerian 4.1.6 Pengelolaan Sumur Tua
ESDM sebagai kementerian teknis.
Disamping itu peraturan ini mensyaratkan Pada pengelolaan sumur tua, BUMD atau KUD
Kontraktor gross split untuk mengikuti peraturan harus mengajukan permohonan pengusahaan
pengadaan baru yang akan dikeluarkan oleh dan pemproduksian minyak bumi kepada
pemerintah. Hal ini tidak selaras dengan prinsip Kontraktor dengan tembusan kepada Menteri
kontrak gross split dimana Kontraktor diberikan ESDM dan Dirjen Migas dengan melampirkan
kebebasan dalam melakukan pengadaan barang dokumen administratif dan teknis seperti akte
dan jasa. pendirian KUD atau BUMD dan perubahannya,
Permasalahan lainnya yang dihadapi oleh KKKS Surat Tanda Daftar Perusahaan (STDP), Nomor
adalah pengenaan biaya pemanfaatan BMN Pokok Wajib Pajak (NPWP), Dan Surat Keterangan
eks terminasi dan kompensasi atas persediaan Domisili (SKD).
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
73
Pengusahaan pertambangan pada sumur tua memindahkan minyak dari dalam tanah ke atas
dapat dilaksanakan pada WK KKKS oleh BUMD permukaan tanah, sedangkan angkut yaitu
atau KUD setelah mendapatkan izin dari Menteri pengangkutan minyak yang sudah menjadi
ESDM, khususnya Dirjen Migas. net-oil ke titik serah penjualan. Dalam hal
Pengusahaan sumur tua terbagi menjadi dua ini pengusahaan tidak diperbolehkan untuk
kegiatan utama, yaitu angkat dan angkut. melakukan pekerjaan sumur.
Angkat dimaksudkan sebagai kegiatan yang
Pada prakteknya, KUD yang dibentuk oleh dan disetujui Pemerintah Provinsi. Sementara
masyarakat yang tinggal di lokasi sumur tua dalam aturan baru UU No. 23 Tahun 2014 tentang
tidak memiliki kemampuan yang memadai Pemerintah Daerah pasal 14 ayat 3 menyebutkan
untuk menjalankan pengusahaan sumur tua bahwa urusan Pemerintahan bidang energi dan
berdasarkan Permen ESDM No. 01 Tahun 2008 sumber daya mineral yang berkaitan dengan
ini, baik dari sisi untuk menjangkau jaringan pengelolaan minyak dan gas bumi menjadi
yang memungkinkan untuk mendapat surat kewenangan Pemerintah Pusat.
rekomendasi maupun dari sisi pembiayaan Untuk itu perlu adanya regulasi baru tentang
pengusahaan sumur-sumur tua. Pengusahaan perubahan Permen ESDM No. 1 Tahun 2018 yang
sumur tua oleh masyarakat biasanya dibiayai selaras dengan peraturan terkait kewenangan
oleh investor di belakangnya yang menyediakan Pemerintah Daerah.
pembiayaan untuk kegiatan operasi produksi. Beberapa kasus kecelakaan yang terjadi akibat
Dengan demikian, Pemerintah perlu untuk penambangan minyak ilegal di beberapa wilayah
membuat formulasi yang memungkinkan agar di Indonesia, umumnya dilaksanakan oleh
masyarakat dapat secara mandiri mengusahakan masyarakat yang tidak memahami status sumur
sumur tua tanpa bergantung kepada pemilik minyak yang dikerjakan dan bahaya kesalahan
modal, sebagaimana yang telah diatur oleh teknis dalam pengusahaan produksi minyak.
kementerian ESDM terhadap pengelolaan bagian Dalam hal ini, Pemerintah dapat meningkatkan
10% Participating Interest bagi BUMD yang fungsi pembinaan pengusahaan hulu Migas
mengharuskan BUMD dapat berdiri sendiri secara terhadap para penambang ilegal dengan tujuan-
mandiri tanpa suntikan modal dari investor. tujuan sebagai berikut:
Hal lain yang perlu diperhatikan adanya 1. Memberikan pemahaman yang menyeluruh
ketidakselarasan Permen ESDM No. 1 Tahun tentang unsur-unsur keamaanan dan
2018 dengan UU No. 23 Tahun 2014 tentang keselamatan serta berbagai macam potensi
Pemerintah Daerah. Dalam Permen ESDM bahaya dalam pengusahaan Migas
tersebut, pengelolaan sumur tua bisa dilakukan 2. Menjelaskan jalur-jalur resmi yang diatur oleh
oleh KUD atau BUMD, dengan mengajukan Pemerintah yang mungkin untuk dilaksanakan
surat permohonan kepada Kontraktor atas oleh masyarakat dalam mengoptimalkan
rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten/Kota sumur-sumur tua yang sudah marginal
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
74 KONTEKSTUAL
Jenis
No Perizinan/ 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Kontrak
1 KK 34 34 34 34 32 31
2 PKP2B 75 75 74 70 68 67
4 IUPK - - - 2 2 2
IUP OPK
7 Angkut- 245 301 355 499 478 718
Jual
IUP OPK
8 Olah- 4 6 6 7 20 51
Murni
*Data 2019 tercantum hanya IUP yang berstatus C&C dan yang masih terdaftar
Sumber: Minerba ESDM, 2019
Dari jumlah kontrak yang masih berlaku saat ini, I yang akan berakhir pada 2019 hingga 2025
terdapat beberapa perusahaan PKP2B generasi sebagai berikut:
Tabel 14. Daftar Perusahaan PKP2B Generasi I yang Akan Berakhir Pada 2019 – 2026
banyak IUP yang bermasalah dan IUP fiktif maupun yang sudah produksi, wajib mengajukan
dimana ada pemegang izin tambang yang tidak CnC. Pihak yang berwenang mengurus status
memiliki IUP sendiri melainkan memakai IUP IUP CnC yaitu PemerintahDaerah dan Pemegang
pihak lain. IUP. Sedangkan, evaluasi terhadap IUP yang
IUP CnC diterbitkan dalam bentuk sertifikasi belum berstatus CnC dilakukan oleh Gubernur
dan diberikan kepada IUP yang status izinnya merujuk pada UU No. 23 Tahun 2015 tentang
sudah benar, tidak menyalahi aturan, dan WIUP PemerintahDaerah. Sepanjang 2018 hingga
nya tidak tumpang tindih dengan perusahaan/ Agustus 2019, terdapat 1438 IUP non CnC yang
IUP lain dan kawasan konservasi alam. Sejak dicabut izinnya. Pencabutan IUP non CnC yang
2018, IUP yang belum memiliki sertifikasi CnC dilakukan berefek kepada jumlah IUP dimana
(non CnC) dinyatakan ilegal dan bisa dicabut mengalami penurunan yang drastis terutama
oleh Pemerintah. Oleh karena itu, IUP eksplorasi di 2015-2019.
maupun IUP operasi produksi baik yang belum
Tabel 15. Jumlah IUP non CnC dan IUP CnC yang dicabut pada 2018 – 2019 Per-Agustus 2019
2 Jawa 96 77
5 Maluku 12 116
6 Nusa Tenggara 25 62
7 Papua 42 38
Dalam rentang waktu 2018-2019 tersebut ke KLHK dan instansi tersebut harus menyetujui
terdapat 1.843 IUP CnC yang juga dicabut izinnya AMDAL terlebih dahulu.
dimana jumlah ini lebih banyak 28% dibanding Pemegang izin yang konsesinya berada di dalam
IUP non CnC. Hal ini menunjukkan masih banyak Kawasan hutan juga disyaratkan mengajukan
perusahaan yang sudah mendapat sertifikat CnC permohonan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
namun tidak dapat menjalankan syarat-syarat (IPPKH) sebagai syarat lain mendapat izin
perizinan secara baik dan konsisten sehingga pertambangan (eksplorasi maupun operasi
statusnya dinyatakan tidak terdaftar. produksi). Dengan keluarnya izin lingkungan
dan IPPKH, KESDM dapat mengeluarkan izin
Perbedaan Timeline Perizinan pertambangan. Namun menurut Laporan
Urusan perizinan usaha diselenggarakan di Mining Governance, Indonesia Mining Sector
bawah satu atap di bawah koordinasi Badan Diagnostic yang disusun oleh World Bank
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), termasuk 2018, terdapat perbedaan waktu yang sangat
perizinan Minerba sesuai Perpres No. 97 Tahun besar antara penerbitan izin lingkungan dan
2014. Calon pemegang izin akan memberikan IPPKH yang dikeluarkan oleh KLHK dengan izin
semua dokumen persyaratan kepada BKPM dan pertambangan dari KESDM. Dikarena pemohon
BKPM akan memberikan dokumen teknis yang IUP harus menunggu izin lingkungan dari KLHK,
didalamnya ada dokumen AMDAL kepada KESDM membuat izin dari KESDM menjadi lebih lambat
untuk dicek kelengkapannya. Sementara itu, dikeluarkan. Sedangkan batas pengumpulan izin
pemegang izin akan mengajukan izin lingkungan lingkungan ke KESDM memiliki tenggang waktu
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
77
tertentu. Adanya perbedaan timeline perizinan melalui peningkatan sumber daya manusia dan
tersebut disebabkan antara lain masih belum anggaran, teknologi yang up to date, dan bahkan
optimalnya koordinasi antar departemen terkait atas peran strategisnya untuk kepentingan
yang mana jika praktik-praktik ini dibiarkan nasional secara menyeluruh.
berlarut maka berpotensi mendorong praktik- Era reformasi 1998 mendorong Pemerintah
praktik koruptif. Indonesia untuk merubah sistem Pemerintahan
dari sebelumnya bersifat sentralistik
Sistem Kadaster Pertambangan (Mining menjadi desentralistik. Perubahan sistem
Cadastre) Pemerintahdimana Pemerintah Daerah diberi
Mining Cadastre adalah sistem pemetaan kewenangan otonomi yang luas diperkuat
pertambangan dimana sektor pertambangan diterbitkannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang
dikelola oleh satu lembaga/badan yang khusus Pemerintahan Daerah. Izin pertambangan dalam
dibentuk untuk itu. Sistem tersebut sudah banyak bentuk IUP sejak tahun 2001 diterbitkan oleh
di lakukan di negara-negara yang memiliki banyak Pemerintah kabupaten/kota sedangkan jika
kegiatan pertambangan yang aktif. Namun konsesi lintas kabupaten/kota maka Pemerintah
hingga saat ini, Indonesia belum memiliki sistem provinsi memiliki kewenangan untuk menerbitkan
kadaster pertambangan secara terintegrasi. Di izin pertambangan Minerba. Setelah perubahan
Indonesia, masih banyak yang belum memahami UU Pemerintahan Daerah dari UU No. 22 Tahun
peran dan ruang lingkup Mining Cadastre 1999 menjadi UU No. 23 Tahun 2014, maka
namun beberapa fungsi kadester penambangan kewenangan penerbitan izin pertambangan
sebagian telah dilakukan oleh Dinas ESDM di diberikan kepada Pemerintahprovinsi. Bila berada
tingkat provinsi dan Kementerian ESDM. dalam satu provinsi, izin diberikan melalui Dinas
Menurut Laporan Mining Governance, Indonesia ESDM Provinsi dan disetujui oleh Gubernur serta
Mining Sector Diagnostic oleh World Bank 2018, dipertanggung jawabkan oleh Kementerian Dalam
kapasitas lembaga yang bertanggung jawab atas Negeri (Kemendagri). Sedangkan bila berada di
kadaster pertambangan di Indonesia memiliki lintas provinsi, izin diajukan dan dipertanggung
performa yang perlu ditingkatkan karena jawabkan oleh KESDM yang kemudian disetujui
kurangnya staf, fasilitas, peralatan, dan bahkan oleh Menteri (mewakili Pemerintah Pusat).
keterbatasan anggaran. Responden dari tiga
provinsi pada survei yang dilakukan World Bank, 4.2.2 Penetapan Wilayah
umumnya setuju bahwa ada beberapa mining Pertambangan (WP)
title dianggap tidak akurat dan tidak lengkap. Hal
ini disebabkan oleh pengalihan wewenang dari Pada perizinan pertambangan Minerba,
kabupaten ke provinsi yang belum terselesaikan penetapan WP menjadi hal yang utama dan
dengan baik. Selain itu, beberapa perusahaan dilakukan pertama kali. WP merupakan wilayah
Minerba memandang bahwa peta penambangan yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara,
dan informasi yang diberikan oleh Pemerintah di baik di permukaan tanah maupun bawah tanah,
situs web tidak jelas, tidak akurat, dan seringkali berada di daratan atau laut, dan tidak terikat
tidak dapat diakses. Mining Cadastre yang ter up dengan batasan administrasi Pemerintahan
to date dinilai kurang dari 25% dari keseluruhan yang merupakan bagian dari rencana tata
karena akses terhadap teknologi yang sangat ruang nasional. WP terdiri atas Wilayah Usaha
terbatas terutama di daerah, sehingga tumpang Pertambangan (WUP), Wilayah Pertambangan
tindih masih ditemukan dan Pemerintah Pusat Rakyat (WPR), dan Wilayah Pencadangan Negara
tidak dapat memperoleh informasi terbaru (WPN). WP ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
dari Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, perlu setelah berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan
dibuat Mining Cadastre yang terintegrasi di Rakyat (DPR).
Indonesia, dimana diperlukan perencanaan Penetapan WP diatur di dalam UU Minerba
dan penganggaran (budgeting) sesuai dengan 2009., Pada tahun 2017, terjadi perubahan jumlah
kebutuhan. Pemerintah juga harus memperbarui maupun lokasi WP di hampir seluruh provinsi di
mining title secara berkala (regular) serta Indonesia. Pemerintah lewat KESDM memiliki
perbaikan sistem teknologi informasi khususnya data WP secara rinci berdasarkan data geologi
di tingkat daerah. Selain itu, untuk memperkuat dari Badan Geologi dan dijelaskan dalam Kepmen
database geologi, Badan Geologi perlu diperkuat tentang penetapan WP. .
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
78 KONTEKSTUAL
Badan Geologi mengumpulkan informasi geologi yang sama, pemegang IUP tersebut menuntut
secara publik dan mengawasi informasi geologi atas pencabutan izin tersebut.
yang didapat dari perusahaan yang bersifat Selain itu, terdapat faktor-faktor lain yang
rahasia maupun umum. Beberapa informasi menjadi alasan gagalnya proses pelelangan
geologi hanya dapat diperoleh berdasarkan di tahun ini, seperti masalah tumpang tindih
permintaan sebagaimana diatur pada prosedur. kepemilikan dengan Pemda, masalah rumitnya
Informasi mengenai data dasar geologi nasional regulasi dan administrasi yang tak kunjung usai,
yang bersifat terbuka rutin diupdate dan dapat serta tingginya biaya Kompensasi Data dan
diakses secara mudah melalui website Badan Informasi (KDI). Tingginya KDI cenderung dapat
Geologi yaitu, http://psg.bgl.esdm.go.id/profil/ menyurutkan minat investasi Minerba.
profil serta http://www.bgl.esdm.go.id/index. Sebelumnya, lelang sudah pernah dilakukan
php/profil. Keterbukaan data geologi ini ditujukan di tahun 2018 dengan menetapkan PT. Aneka
untuk membangun pemahaman Pemerintah Tambang Tbk sebagai pemenang lelang untuk
maupun rakyat akan potensi geologi Indonesia WIUPK Matarape dan Bahadopi Utara di Sulawesi
yang melimpah. Tengah. Namun lagi-lagi maladministrasi
Disisi lain, menurut survei dari Fraser Institute, terjadi pada kedua WIUPK tersebut sehingga
Lembaga think-tank yang berbasis di Toronto Pemerintahbelum bisa memberikan kedua WIUPK
Kanada, kualitas basis data geologi Indonesia tersebut kepada Antam. Selain maladministrasi,
dinilai masih perlu ditingkatkan dimana Indonesia penetapan pemenang lelang juga dinilai
menduduki peringkat ke-72 di antara 86 negara/ kurang jelas. BUMD, PD Konosara saat itu telah
wilayah yang kaya akan mineral dalam hal survei memenuhi persyaratan finansial dan terpilih
indeks persepsi kebijakan (policy perception sebagai pemenang lelang, namun Ditjen Minerba
indeks)1. Hal ini antara lain dikarenakan masih membatalkannya tanpa alasan. Lalu BUMD lain,
kurangnya koordinasi antara Pemerintah Daerah PT. Pembangunan Sulawesi Utara tidak diberikan
dan Pusat. kesempatan melakukan evaluasi ulang terhadap
dokumen yang diberikan ke Pemerintah, padahal
4.2.3 Prosedur Lelang Pemerintah wajib memberikan kesempatan
pada BUMD untuk melengkapinya. Pada saat
Peraturan yang menginisiasi sistem lelang
itu, Antam bersaing dengan PT. Pembangunan
memang sudah lama ada, namun hingga saat
Sulawesi Utara untuk WIUPK Bahadopi Utara,
ini belum ada satupun perizinan Minerba yang
serta bersaing dengan PD Konsara dan PD Utama
berasal dari sistem lelang. Padahal pada 8 Juli
Sulawesi Utara untuk WIUPK Matarape.
2019, KESDM sudah mengeluarkan pengumuman
Pemenang lelang wajib membayar nilai KDI
pra kualifikasi lelang dan direncanakan akan
yang besarannya sudah ditetapkan dalam
dilakukan secara terbuka, namun ditunda hingga
Keputusan Menteri ESDM No. 1805.K/30/
akhir tahun 2019 atau tahun depan (2020).
MEM/2018. Tingginya nilai KDI untuk wilayah
Penundaan sistem lelang tersebut disebabkan
tambang yang dilelang Pemerintahdinilai dapat
semua WIUP/WIUPK yang akan ditawarkan
memberatkan perusahaan yang masih harus
dalam lelang masih terganjal masalah hukum
menanamkan investasi tambahan untuk kegiatan
dan maladministrasi. Salah satunya adalah
eksplorasi. Nilai eksplorasi dihitung dari luas
pelelangan terhadap dua wilayah tambang
wilayah, tipe deposit, status wilayah, dan jarak
yaitu WIUPK nikel Suasua dan Latao. Masalah
ke loading. Berikut daftar WIUP/WIUPK yang
yang menjerat kedua wilayah tersebut yaitu
ditawarkan dalam lelang menurut Kepmen 1802
masalah tumpang tindih lahan. Sengketa hukum
K/30/MEM/2018 beserta harga kompensasinya.
itu muncul karena IUP kedua wilayah tersebut
dicabut oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Di saat
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
79
Tabel 16. WIUP/WIUPK Yang ditawarkan Pada Lelang 2019 beserta Harga Kompensasi
4.2.4 Pertambangan Rakyat dan PETI Pada beberapa daerah, juga terdapat
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
80 KONTEKSTUAL
Tabel 17. Jumlah Perizinan Tambang Rakyat Per Provinsi Tahun 2019
Banten 2
Gorontalo 2
Jawa Timur 3
Sumatera Barat 5
Total 16
Sumber: Minerba ESDM, 2019
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
81
5. Implementasi Kontribusi
Industri Ekstraktif Di
Indonesia
perdagangan kita mengalami defisit.
Indonesia adalah negara yang dianugerahi
5.1 Kontribusi Sektor Migas
kekayaan sumber daya alam yang melimpah,
baik sumber daya mineral dan batubara maupun 5.1.1 Pengeluaran dan Kegiatan
minyak dan gas. Sumber daya ini dikelola oleh Eksplorasi Migas
industri ekstraktif yang merupakan salah satu
sektor yang memiliki peranan penting dan Berdasarkan kondisi geologi di Indonesia, potensi
kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian untuk ditemukannya cadangan Migas masih
Indonesia. Industri ini tidak dapat berdiri sendiri sangat tinggi/besar terutama di timur Indonesia,
atau selalu berkaitan dengan sektor lainnya. meski semakin tinggi tingkat kesulitannya karena
Sampai saat ini, sektor industri ekstraktif telah kebanyakan ada didaerah offshore. Kegiatan
memberikan kontribusi yang dinilai cukup besar eksplorasi dapat dilakukan pada blok yang sudah
bagi penerimaan negara dan menjadi penopang berproduksi atau blok eksplorasi
devisa ekspor yang penting disaat neraca
Adapun cadangan minyak bumi Indonesia per 1 Januari 2019 adalah sebesar 7,51 Juta barel yang
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
83
terdiri dari 3,15 Juta barel cadangan terbukti bersifat cadangan potensial.
sedangkan sisanya sebesar 4,36 Juta barel masih
Gambar 26. Peta Potensi Sumber Daya Minyak Bumi Indonesia
Adapun cadangan gas bumi Indonesia per sedangkan sisanya sebesar 39,50 TCF masih
1 Januari 2019 adalah sebesar 135,60 TCF bersifat cadangan potensial.
yang terdiri dari 96,10 TCF cadangan terbukti
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
84 KONTEKSTUAL
bergeser dari waktu yang telah direncanakan. proses alih kelola WK terminasi ini berdampak
Selain itu, pada tahun 2018 terdapat delapan WK pada program kerja yang diajukan oleh KKKS,
yang akan berakhir pada tahun tersebut, yaitu WK karena pada umumnya KKKS akan mengurangi
NSB, WK Tuban, WK Ogan Komering, WK Sanga- investasi dalam beberapa tahun sebelum WK
Sanga, WK Southeast Sumatra, WK Tengah, WK berakhir. Hal ini berdampak pada rendahnya
NSO, dan WK East Kalimantan. Dari sisi produksi, kontribusi produksi dari kegiatan pengeboran
kedelapan WK tersebut memberikan kontribusi pengembangan dalam upaya menahan laju
produksi sebesar 8% untuk minyak dan kondensat penurunan produksi alamiah.
serta 6% untuk gas bumi terhadap total produksi
Indonesia. Secara tidak langsung, adanya
Volume Lifting dan Nilai Lifting Minyak Bumi minyak bumi terbesar dipegang oleh Blok Cepu
berdasarkan Wilayah Kerja Utama yang dikelola oleh Exxonmobil Cepu Ltd. Lifting
Gambar 31 menggambarkan 15 wilayah kerja minyak bumi Blok Cepu adalah sebesar 75 Juta
utama yang menyumbang sekitar 91.4% lifting barel atau 25.4% dari total lifting nasional di
minyak bumi nasional. Pada tahun 2017, Blok tahun 2017. Posisi selanjutnya dipegang oleh Blok
Rokan yang dikelola oleh Chevron Pacific Indonesia yang dikelola oleh PT Pertamina EP
Indonesia merupakan penyumbang terbesar dengan lifting sebesar 28 Juta barel pada tahun
produksi minyak bumi di Indonesia dengan lifting 2017 yang merupakan 9.7% dari total produksi
sebesar 82 Juta barel yang merupakan 28.0% dan lifting minyak bumi nasional.
dari total lifting minyak bumi pada tahun 2017.
Posisi kedua penyumbang produksi dan lifting
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
86 KONTEKSTUAL
Gambar 31. Lifting Minyak Bumi Berdasarkan 15 Wilayah Kerja Utama (dalam juta barel)
Gambar 32. Nilai Lifting Minyak Bumi Berdasarkan 15 Wilayah Kerja Utama (dalam miliar $)
Gambar 32 menggambarkan 15 wilayah kerja USD 4,18 Miliar atau 27.7% dari nilai lifting minyak
utama berdasarkan nilai lifting minyak bumi pada bumi total.
tahun 2017. Blok Rokan menduduki peringkat
pertama dengan nilai lifting minyak bumi sebesar Selanjutnya, Blok Cepu dan Indonesia menduduki
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
87
posisi kedua dan ketiga dengan nilai lifting Sektor Gas Bumi
masing-masing sebesar USD3,86 Miliar dan Volume Produksi dan Lifting Gas Bumi Nasional
USD1,45 Miliar atau sebesar 25.6% dan 9.6% dari Gambar 33 menunjukan kenaikan produksi dan
keseluruhan nilai lifting minyak bumi di tahun lifting gas di tahun 2018. Hal ini didominasi oleh
2017. kenaikan produksi dari Lapangan Muara Bakau
(ENI Muara Bakau B.V.) dan Lapangan Vorwata
(BP Berau Ltd.).
Volume Lifting dan Nilai Lifting Gas Bumi Conoco Phillips Indonesia dengan volume lifting
berdasarkan Wilayah Kerja Utama gas bumi sebesar 290 Juta MSCF atau 12.8% dari
Gambar 34 menggambarkan blok-blok utama total volume lifting gas bumi nasional di tahun
yang menyumbang 85.8% volume lifting gas 2017. Selanjutnya, Blok Indonesia yang dikelola
bumi nasional. Blok Mahakam yang dikelola oleh oleh PT Pertamina EP menjadi penyumbang
Pertamina Hulu dan Inpex menjadi penyumbang lifting gas bumi terbesar ketiga di tahun 2017
lifting gas bumi terbesar di tahun 2017 dengan dengan volume lifting sebesar 282 Juta MSCF
total lifting sebesar 434 Juta MSCF atau 19.2% dari yang merupakan 12.5% dari total lifting gas bumi
volume total produksi lifting gas bumi nasional. nasional.
Posisi kedua penyumbang lifting gas bumi
terbesar adalah Blok Corridor yang dikelola oleh
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
88 KONTEKSTUAL
Gambar 34. Produksi dan Lifting Gas Bumi Berdasarkan 15 Wilayah Kerja Utama (dalam MSCF)
Gambar 35 Nilai Lifting Gas Bumi Berdasarkan 15 Wilayah Kerja Utama (dalam miliar $)
nasional disalurkan ke Kilang Domestik, sehingga diharapkan dapat mengurangi impor BBM.
Gambar 36. Nilai Ekspor Migas Dalam USD Miliar
5.1.4 Ekspor
5.1.4.1. Ekspor Sektor Minyak Bumi Berdasarkan ekspor sebesar 5,77 Juta ton yang merupakan
Daerah Utama 43% dari total volume ekspor minyak bumi
Nilai dan volume ekspor minyak bumi di nasional. Sementara itu, Provinsi Jawa Timur dan
tahun 2017 ditunjukkan di Gambar 38 dan 39. Kalimantan Timur menjadi penyumbang ekspor
Penyumbang ekspor minyak bumi terbesar di minyak bumi terbesar kedua dan ketiga dengan
tahun 2017 adalah Provinsi Riau dengan nilai nilai ekspor masing-masing sebesar USD1.18
ekspor sebesar USD2.12 Miliar dan volume Miliar dan USD974 Juta.
Gambar 38. Nilai Ekspor Minyak Bumi Per Provinsi Tahun 2017
Sumber: Statistik Perdagangan Luar Negeri Menurut Kode ISIC 2016-2017, BPS
Gambar 39. Kuantitas Ekspor Minyak Bumi Per Provinsi Tahun 2016
Sumber: Statistik Perdagangan Luar Negeri Menurut Kode ISIC 2016-2017, BPS
5.1.4.2. Ekspor Sektor Gas Bumi berdasarkan Kalimantan Timur dengan nilai ekspor sebesar
Daerah Utama USD3.14 Miliar dan volume ekspor sebesar 8,1
Gambar 40 dan 41 menggambarkan nilai dan Juta ton yang merupakan 33% dari total volume
volume ekspor gas bumi dari setiap daerah ekspor gas bumi nasional. Provinsi Kepulauan
pengekspor gas bumi di tahun 2017. Penyumbang Riau dan Papua Barat merupakan pengekspor
ekspor gas bumi terbesar adalah Provinsi gas bumi terbesar kedua dan ketiga dengan nilai
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
91
Sumber: Statistik Perdagangan Luar Negeri Menurut Kode ISIC 2016-2017, BPS
Gambar 41. Kuantitas Ekspor Gas Bumi Per Provinsi Tahun 2017
Sumber: Statistik Perdagangan Luar Negeri Menurut Kode ISIC 2016-2017, BPS
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
92 KONTEKSTUAL
pada tahun 2019 yaitu meningkat sebesar 65% pada tahun tersebut, para pengusaha industri
dari tahun sebelumnya. Sedangkan kenaikan tambang lebih memfokuskan untuk mencari
investasi eksplorasi greenfield untuk batubara cadangan diwilayah baru, ditambah harga
terjadi pada tahun 2017 hingga 2018. Artinya, batubara yang terus naik selama tahun tersebut.
Gambar 42. Biaya Eksplorasi Greenfield dan Development Minerba (Juta USD)
Berdasarkan data dari MinEx consulting, Tiongkok merupakan negara dengan pengeluaran
Indonesia tidak termasuk kedalam sepuluh biaya eksplorasi terbesar (26%), disusul oleh
negara yang mengeluarkan biaya eksplorasi negara-negara di Amerika Latin (21%), serta
terbesar. Artinya jika dibandingkan dengan Kanada dan negara-negara di Afrika masing-
negara-negara lain, pengeluaran biaya untuk masing 11%. Rendahnya investasi eksplorasi
eksplorasi di Indonesia masih relatif sangat kecil di Indonesia, akan menjadi tantangan dalam
(belum mencapai 5%), meskipun potensi mineral penemuan cadangan besar untuk pertambangan
dan batubaranya cukup besar. Indonesia.
Gambar 43. Persentase Biaya Eksplorasi Pertambangan di Dunia
Selain disebabkan oleh harga komoditas yang 5.2.2 Sumber Daya dan Cadangan
menurun, beberapa industri menilai terdapat Minerba di Indonesia
tantangan lain terhadap penurunan kegiatan
eksplorasi di Indonesia sejak tahun 2012 juga Indonesia yang berlokasi strategis di tengah
disebabkan oleh beberapa hal seperti: ring of fire dikaruniai dengan sumber daya dan
cadangan mineral dan batubara yang cukup besar.
• Adanya klasifikasi atau batasan pada Untuk mineral laporan ini hanya memfokuskan
wilayah hutan yang membatasi akses pada beberapa mineral utama serta batubara.
kegiatan eksplorasi; Mineral
• Sulitnya mendapatkan izin untuk dapat Kekayaan sumber daya alam mineral tersebar
melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah luas di Indonesia. Hal inilah yang menjadikan
hutan; industri pertambangan sebagai salah satu
• Persyaratan bagi perusahaan yang sektor penting untuk mendukung pembangunan
sahamnya sebagian besar dimiliki oleh nasional dan regional. Jika dibandingkan dengan
pihak asing untuk melakukan divestasi total cadangan dunia pada tahun 2017, cadangan
saham; mineral Indonesia berada pada peringkat kedua
• Adanya larangan untuk melakukan ekspor untuk timah, keenam untuk emas, pertama untuk
bijih kadar rendah nikel, dan peringkat kelima untuk tembaga.1
Adapun jumlah cadangan dan sumber daya
beberapa mineral strategis masih terhitung
cukup banyak di Indonesia.
Tabel 19. Neraca Sumber Daya dan Cadangan Komoditas Mineral 2019
Sumber: Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi, 2018
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
96 KONTEKSTUAL
Tabel 20. Perbandingan Sumber daya dan Cadangan Beberapa Mineral Strategis Ditahun 2013 dan
2019
Sumber: Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi, 2019
Dari Tabel 20 menunjukkan beberapa komoditas harga logam yang lain.
mengalami peningkatan jumlah sumber daya dan
cadangan pada tahun 2018 jika dibandingkan Bauksit: Sumber daya dan cadangan bauksit
dengan tahun 2013 seperti nikel, timah, bauksit, meningkat masing-masingnya sebesar 2,4 kali
bijih besi, mangan, timbal. lipat dan 2,7 kali lipat dari tahun 2013. Kenaikan
Nikel: Sumber daya bijih nikel mengalami sumber daya dan cadangan ini dikarenakan
peningkatan sebesar dua kali lipat yaitu sekitar adanya rencana pembangunan pabrik alumina
7 Miliar ton dan cadangannya meningkat hampir di dalam negeri dan stabilitas harga alumunium
tiga kali lipat menjadi 3,16 Miliar ton pada tahun dunia.
2019.
Mangan: Sumber daya dan cadangan mangan
Peningkatan sumber daya dan cadangan ini mengalami lonjakan yang sangat signifikan.
diindikasikan seiring dengan meningkatnya Ada kemungkinan peningkatan sumber daya
harga rata-rata nikel dunia pada tahun 2016 dan cadangan ini berbanding lurus dengan
hingga saat ini yang mendorong upaya untuk perubahan kebijakan peningkatan nilai tambah
mencari dan menemukan sumber daya dan untuk komoditas mangan yang membolehkan
cadangan baru. Selain itu, adanya pemanfaatan ekspor mangan dengan jenis dan spesifikasi
nikel untuk baterai penyimpan kendaraan lebih bervariasi, sehingga membuka peluang
listrik yang dibutuhkan oleh sebagian besar lebih besar untuk menambang dan kemudian
produsen kendaraan listrik di dunia akan mengekspornya.
memacu peningkatan kegiatan eksplorasi nikel di
Indonesia. Tembaga: Berbeda dari komoditas yang lain,
komoditas tembaga mengalami penurunan
Timah: Sumber daya timah mengalami sebesar 28% untuk sumber dayanya dan 9% untuk
peningkatan hampir 1,5 kali lipat yaitu dari 2,2 cadangannya. Hal ini kemungkinan dikarenakan
Juta ton pada tahun 2013 menjadi 3,2 Juta ton sudah lama tidak dilakukan kegiatan eksplorasi
pada tahun 2019. Sementara jumlah cadangannya baru pada tambang tembaga karena waktu yang
meningkat signifikan dari 272 ton menjadi 897 ton. dibutuhkan dalam persiapan eksplorasi cukup
Peningkatan kemungkinan terjadi dikarenakan lama. Sehingga hal ini menciptakan kondisi yang
harga timah yang relatif tinggi dibandingkan kurang kondusif bagi para investor.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
97
sumber daya dan cadangan dikarenakan adanya
Batubara penambahan data dari kegiatan-kegiatan
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir rekonsiliasi dengan Provinsi yang dilakukan oleh
menjadi eksportir batubara terbesar dunia Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas
dari segi volume untuk batubara thermal. Bumi (PSDMBP) dan Ditjen Minerba.
Adapun Australia adalah eksportir batubara Dari data ESDM tersebut menunjukkan bahwa
termal dari segi nilai dikarenakan batubara sumber daya dan cadangan batubara Indonesia
Australia sebagian besar batubara termal kalori sampai dengan Desember tahun 2018 adalah
tinggi. Sedangkan untuk coking coal, Australia 151,40 Miliar ton dan 39,89 Miliar ton. Nilai
merupakan negara eksportir coking coal terbesar cadangan batubara Indonesia sebagian besar
dunia. Meskipun demikian, dari segi cadangan, diperoleh dari laporan perusahaan pemegang
cadangan batubara thermal nasional hanya izin usaha PKP2B, IUP Penanaman Modal Asing
sekitar 3% dari cadangan batubara dunia. Untuk (PMA), dan IUP Penanaman Modal Dalam Negeri
itu Indonesia berada di peringkat kesepuluh (PMDN). Status nilai cadangan untuk tahun 2018
sebagai negara dengan cadangan batubara yaitu cadangan terkira sebesar 17,56 Miliar ton,
terbesar dunia. Berdasarkan data per 2018 dari sedangkan cadangan terbukti sebesar 22,30
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Miliar ton.
(KESDM), tercatat ada kenaikan total sumber
daya dan cadangan batubara nasional. Sumber Jika dilihat dari segi kalori, sebagian besar dari
daya batubara dari yang semula 125 Miliar ton cadangan batubara nasional adalah batubara
dan 25 Miliar ton cadangan di tahun 2017, menjadi kalori sedang (masuk dalam kategori batubara
sekitar 166 Miliar ton sumber daya dan 37 Miliar sub-bitumunious) dan kalori rendah (lignit) atau
ton cadangan. Sebagian besar sumber daya dan <5,000 gross air-received (GAR). Sekitar 95%
cadangan batubara Indonesia terdapat di Pulau cadangan batubara nasional adalah batubara di
Sumatera dan Kalimantan. Peningkatan nilai bawah kalori 5,000 GAR.
Tabel 21. Data Sumber Daya dan Cadangan Batubara berdasarkan Kalori
Gambar 45. Grafik Perubahan Nilai Sumber Daya dan Cadangan Batubara Tahun 2016 – 2018
Sebagian besar sumber daya dan cadangan cadangan batubara terbanyak di Pulau Sumatera
batubara tersebar di pulau Sumatera dan terdapat di Provinsi Sumatera Selatan yang
Kalimantan. Jumlah sumber daya dan cadangan masing-masingnya sebesar 42,95 Miliar ton
batubara di Pulau Sumatera masing-masingnya dan 10,08 Miliar ton. Sedangkan sumber daya
berjumlah 35% dari total sumber daya dan dan cadangan batubara terbanyak di Pulau
cadangan batubara Indonesia. Sedangkan 64% Kalimantan terdapat di Provinsi Kalimantan
sumber daya dan cadangan batubara Indonesia Timur.
tersebar di Pulau Kalimantan. Sumber daya dan
Tabel 22. Sumber Daya dan Cadangan Batubara di Setiap Pulau Tahun 2018
Tabel 23. Sumber Daya dan Cadangan Batubara di Setiap Provinsi Tahun 2018
Gambar 46. Peta Persebaran Sumber Daya dan Cadangan Batubara di Indonesia
besar diekspor mengingat kebutuhan domestik Hal ini disebabkan adanya perubahan kebijakan
yang masih relatif rendah. Demikian pula dengan PemerintahIndonesia yang memperkenankan
produksi batubara yang secara keseluruhan lebih ekspor nikel berkadar di bawah 1,7% Ni, sehingga
dari 75% di ekspor dikarenakan permintaan dalam ekspor bijih nikel Indonesia membanjiri pasaran
negeri masih belum meningkat signifikan. sehingga menekan harga komoditas nikel. Selain
itu, Indonesia berada di peringkat kedua untuk
Mineral timah, peringkat kedelapan untuk tembaga,
Produksi dari beberapa komoditas utama di dan peringkat ketujuh untuk bauksit. Bila
Indonesia terhadap pasar global cukup besar. dibandingkan dengan produksi global, jumlah
Menurut United States of Geological Survey, produksi beberapa komoditas di Indonesia
2019, Indonesia berada di peringkat pertama sebagai berikut:
untuk nikel, sebuah lonjakan dibandingkan
tahun 2016 yang berada di peringkat kelima.
1 Tembaga (ton)
- Konsentrat
1.516.902 2.419.950 2.666.053 2.299.449 2.523.002 1.073.981
Tembaga
- Konsentrat
- 6.747 7.251 9.920 13.776 9.360
Timbal
6 Bauksit (Ton)
8 Nikel (Ton)
meningkat ditahun 2016 hingga Agustus 2019 (hingga Agustus) yaitu USD1.34 per metrik ton.
dimana rata- rata harga emas pada tahun 2019
Gambar 48. Produksi dan Harga Emas Tahun 2014 - Agustus 2019
Utara.
Gambar 49. Produksi dan Harga Perak Tahun 2014 - Agustus 2019
Gambar 50. Produksi dan Harga Timah Tahun 2014 - Agustus 2019
Bauksit: Komoditas bauksit banyak diproduksi oleh perusahaan pemegang IUP termasuk
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
104 KONTEKSTUAL
PT. Aneka Tambang Tbk. Pada tahun 2014, lain, produksi alumina mengalami peningkatan
produksi bauksit menurun signifikan dari tahun hampir tiga kali lipatnya. Selain itu, harga
sebelumnya, dikarenakan adanya larangan rata-rata alumina pada tahun tersebut juga
terhadap ekspor mineral dalam bentuk mentah meningkat. Peningkatan ini terjadi hingga tahun
yang mulai diterapkan secara efektif pada awal 2018, dimana harga rata-rata pada tahun 2018
tahun 2014. Meskipun demikian, untuk komoditas berhasil menyentuh harga USD2.11 per metrik ton.
tertentu yang memenuhi tahapan pengolahan, Selain harga rata-rata, produksi bijih bauksit juga
masih diberikan dispensasi untuk melakukan meningkat hampir empat kali lipatnya. Sebaliknya
ekspor. Pada tahun 2015 dan 2016, produksi bijih produksi alumina mengalami penurunan.
bauksit tidak tercatat, namun produksi alumina
meningkat signifikan. Sayangnya peningkatan Pada tahun 2019, produksi bijih bauksit
produksi ini tidak didukung oleh kondisi harga meningkat signifikan sedangkan produksi
alumina yang menunjukkan penurunan. alumina mengalami penurunan kembali meskipun
hanya sedikit. Kemungkinan hal ini merupakan
Selanjutnya, pada tahun 2017, Pemerintah dampak dari dibukanya keran ekspor bijih sejak
memberikan kelonggaran terhadap ekspor tahun 2017 dan adanya isu terkait percepatan
komoditas bauksit dengan kadar tertentu yang larangan ekspor ditahun 2020. Kondisi ini
diberikan secara terbatas untuk lima tahun. tentunya juga akan mempengaruhi harga bauksit
Sehingga pada tahun 2017, produksi bijih di pasar dimana harga rata-rata alumina kembali
bauksit tercatat kembali yaitu sebesar 1,2 Juta menyentuh harga USD1.81 per metrik ton hingga
ton, meskipun angka ini masih lebih kecil jika Agustus 2019.
dibandingkan dengan produksi tahun 2014. Disisi
Gambar 51. Produksi dan Harga Bauksit Tahun 2014 - Agustus 2019
Nikel: Indonesia merupakan salah satu adanya larangan dari Pemerintah untuk
produsen nikel terbesar di dunia. Produsen nikel melakukan ekspor mineral berkadar rendah
terbesar adalah PT. Vale Indonesia Tbk yang untuk mendorong peningkatan nilai tambah
memproduksi nikel matte. Selain itu, sebagian Minerba yang diamanatkan dalam UU Minerba.
besar penambangan nikel menghasilkan bijih Dampak dari larangan ini masih terlihat hingga
nikel (nickel ore). Produksi bijih nikel pada tahun tahun 2016, dimana tidak tercatat produksi untuk
2014 juga mengalami penurunan yang sangat bijih nikel. Setelah kebijakan larangan ekspor
tajam dari tahun sebelumnya dikarenakan nikel kadar rendah, produksi untuk feronikel dan
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
105
Nickel Pig Iron (NPI) mengalami peningkatan. NPI produksi feronikel. Sayangnya produksi NPI dan
meningkat signifikan. Selain itu, harga nikel juga nikel matte malah mengalami penurunan. Disisi
mengalami penurunan hingga tahun 2016. lain, harga nikel juga mengalami peningkatan
Pada tahun 2017, produksi bijih nikel tercatat pada tahun 2017 hingga 2018, meskipun harga
kembali dan bertumbuh signifikan jika rata-rata nikel pada tahun tersebut tidak setinggi
dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini harga rata-rata nikel tahun 2014. Kenaikan
disebabkan karena Pemerintah memberikan harga ini didorong oleh naiknya permintaan
kelonggaranan terhadap ekspor komoditas nikel untuk memenuhi kebutuhan baterai kendaraan
dengan kadar tertentu yang diberikan secara listrik. Pada tahun 2019, produksi bijih nikel dan
terbatas untuk lima tahun. Pertumbuhan produksi feronikel semakin meningkat namun harga nikel
bijih nikel juga diikuti dengan pertumbuhan mengalami penurunan.
Gambar 52. Produksi dan Harga Nikel Tahun 2014 - Agustus 2019
service obligation dalam menjaga agar harga yang kelebihan pasokan (oversupply) kemudian
listrik tetap stabil, sehingga perusahaan meminta disebabkan karena menurunnya permintaan
ke Pemerintahagar mematok (capped) HBA Tiongkok dan India. Tiongkok mengurangi
khusus. impor batubara kalori rendah sebagai bagian
Naik turunnya jumlah permintaan dan supply dari komitmen mereka untuk mengurangi
batubara di Indonesia juga dipengaruhi oleh ketergantungan terhadap sumber energi fosil
keadaan harga batubara di pasar global. Pada dan bagian dari kepatuhan terhadap komitmen
awal tahun 2018, harga komoditas batubara pengelolaan lingkungan. Sementara itu, sebagian
terus menunjukkan penguatan khususnya hingga besar ekspor Indonesia ke Tiongkok adalah
kuartal ketiga. Membaiknya harga batubara batubara kalori rendah. Selain itu, kapasitas
yang didorong oleh menguatnya permintaan produksi batubara Tiongkok juga meningkat
dari Tiongkok pada awal tahun memberikan karena infrastruktur pengangkutan domestik
peluang yang besar bagi pelaku usaha industri melalui jalur kereta api aksesnya semakin luas.
pertambangan untuk meningkatkan kinerjanya. Tiongkok meningkatkan produksi batubaranya
Tentunya, hal ini juga membawa anugerah bagi dalam upaya memenuhi kebutuhan domestiknya
Indonesia karena membaiknya harga juga akan pada kuartal ketiga tahun ini.
meningkatkan pendapatan negara. Pembatasan impor batubara di China dan India
Sayangnya, pemulihan harga batubara tidak serta semakin menurunnya permintaan batubara
berlangsung lama. Pada bulan Agustus, dari Eropa pada awal tahun 2019 membuat
harga batubara acuan (HBA) menunjukkan supply batubara dari Rusia dan Australia banyak
nilai yang paling tinggi sepanjang tahun 2018 dialihkan ke Jepang dan Korea. Persaingan
yaitu USD107,83 per ton. Namun, pada bulan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok
September sampai Desember 2018, HBA terus semakin menekan pertumbuhan ekonomi
menurun menjadi USD92,51 per ton hingga global yang mendorong pelemahan permintaan
kuartal ketiga tahun 2019. Penurunan harga batubara di beberapa negara termasuk Tiongkok.
batubara disebabkan oleh kondisi pasar global
Gambar 53. Harga Batubara Acuan Indonesia pada Tahun 2012 – Kuartal Ketiga 2019
Tabel 25. Kontribusi Masing-Masing Sektor Terhadap Nilai Ekspor Sektor Non Migas
realisasi volume ekspor bijih bauksit di tahun pelarangan ekspor di tahun 2020.
2018. Peningkatan ini terjadi dikarenakan adanya
rencana Pemerintahuntuk melakukan percepatan
1 Tembaga (ton)
- Konsentrat
785.214 1.722.958 1.761.986 1.455.106 1.279.943 326.630
Tembaga
- Katoda
305.120 95.477 146.216 173.275 148.078 112.041
Tembaga
Timbal dan
5
Seng (Ton)
- Konsentrat
- 6.747 7.251 9.920 13.776 9.360
Timbal
- Konsentrat
- 9.842 13.982 18.293 32.620 32.273
Seng
6 Bauksit (Ton)
8 Nikel (Ton)
sebesar-besarnya untuk kemakmuran negara, untuk smelter nikel. Pada tahun 2017, terdapat
yang dijalankan dengan menciptakan nilai penambahan delapan unit smelter dari tahun
tambah dalam rantai pengolahan dalam negeri. 2014 yang masih didominasi oleh penambahan
Upaya ini harus dilakukan dikarenakan kekayaan smelter nikel. Pertumbuhan jumlah smelter ini
mineral yang dimiliki Indonesia akan habis menunjukkan PP No. 1 tahun 2014 yang melarang
beberapa tahun kedepan. kegiatan ekspor mineral kadar rendah cukup
Program peningkatan nilai tambah ini merupakan berhasil mendorong pembangunan smelter di
amanah dari UU N.o 4 Tahun 2009 tentang Indonesia.
Mineral dan Batubara pasal 103 dan 107 yang Selanjutnya, jumlah smelter bertambah satu unit
mewajibkan pemegang IUP dan IUPK Operasi pada tahun 2018 menjadi 16 unit smelter. Begitu
Produksi untuk melakukan pengolahan dan juga, pada tahun 2019, terdapat penambahan
pemurnian hasil penambangan didalam negeri. satu unit smelter untuk nikel. Sehingga sampai
Program peningkatan nilai tambah mineral sudah tahun 2019, jumlah total pembangunan smelter
berjalan selama kurang lebih 10 tahun. Progress berjumlah 17 unit smelter untuk komoditas
pembangunan smelter di Indonesia selama 10 nikel, bauksit, tembaga, besi, dan mangan.
tahun ini tergolong cukup lambat. Berdasarkan Pemerintahterus mendorong pembangunan
data dari Kementerian ESDM, jumlah smelter smelter ini hingga 2021 yang diharapkan pada
yang terbangun pada tahun 2012 sebanyak tiga tahun tersebut terdapat 68 unit smelter di
unit smelter. Dan mulai bertumbuh menjadi Indonesia.
tujuh smelter pada tahun 2014 dengan mayoritas
diantaranya Kepmen ESDM No. 1410 Tahun 2018 Adaro, KPC, Arutmin, Kideco, Titan, dll.
mengenai HBA khusus untuk kepentingan publik Meskipun menghadapi beberapa kendala,
sebesar USD70 per ton (berdasarkan harga namun seluruh pasokan ke domestik terpenuhi.
atas kalori 6,32 kcal GAR), Surat Edaran Menteri Berdasarkan data dari KESDM, pemanfaatan
ESDM terkait transfer kuota dan sanksi tidak batubara domestik terus mengalami peningkatan
terpenuhinya DMO, dan Permen ESDM No. 25 sejak tahun 2014. Pada tahun 2018, pemanfaatan
Tahun 2018 tentang kewajiban pemenuhan DMO batubara domestik meningkat menjadi 115
25%. Juta ton. Bahkan pada tahun 2019, diharapkan
Pada praktiknya, pemenuhan DMO menghadapi pemanfaatan batubara domestik menjadi 137
kendala di mana banyak perusahaan kesulitan Juta ton. Sebagian besar penggunaan batubara
menyuplai batubaranya ke dalam negeri baik dari domestik ini digunakan untuk menjamin
segi spesifikasi atau kualitas batubaranya tidak kebutuhan sumber energi primer dan bahan
dapat diserap oleh pengguna akhir dalam negeri baku dalam negeri serta pembangunan PLTU
atau tidak sesuai dengan kriteria yang diharapkan Mulut Tambang. Hal ini dapat tercermin dari
oleh PLN dikarenakan faktor jarak angkut2. Selain meningkatnya permintaan dari PLTU, pabrik
itu, sekitar 80% pasokan batubara ke PLN sudah semen, tekstil, pupuk, dan pulp serta dari pabrik
terkontrak dengan existing supplier dengan pemurnian (smelter).
sekitar delapan perusahaan besar yaitu, PTBA,
Gambar 55. Realisasi dan Rencana DMO 2019
peningkatan lebih dari 50% yang didorong semen dan industri pemurnian mineral.
sebagian besar oleh permintaan dari industri
2019 Kualitas
End User
(Juta Ton) (Kkal/Kg)
cukup besar.
7 Briket 9.573 11 11 12 13 14
Ekspor batubara: jumlah ekspor batubara Hal ini dikarenakan berkurangnya permintaan
Indonesia pada tahun 2018 tercatat sebesar batubara dari Indonesia oleh Tiongkok sebagai
USD20,96 Miliar atau naik 17,1% dibandingkan negara importir terbesar. Dari produksi di tahun
tahun 2017. Sedangkan, tren ekspor batubara 2018, sekitar 27% di ekspor ke Tiongkok. Selain
pada tahun 2014-2018 menunjukkan angka positif itu, India, Jepang, Korea, dan Taiwan termasuk
atau tumbuh sebesar 5,48%. Selanjutnya, pada negara-negara tujuan utama ekspor batubara
tahun 2019, volume ekspor batubara diprediksi Indonesia.
menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Tabel 30. PDB dari Industri Ekstraktif di Indonesia Berdasarkan Harga Berlaku (Miliar Rupiah)
Tahun
Industri
2014 2015 2016 2017 2018
Pertambangan
Minyak, Gas
307,161.70 307,325.80 313,743.90 302,653.00 298,420.10
dan Panas
Bumi
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
114 KONTEKSTUAL
Pertambangan
487,327.80 460,001.40 460,849.20 477,025.40 498,084.90
Umum
Tahun
Uraian
2014 2015 2016 2017
Kontribusi Industri Ekstraktif di Beberapa Daerah peningkatan menjadi Rp84,90 Triliun atau 20%
Selain diharapkan dapat berkontribusi untuk dari PDRB total Provinsi Sumatera Selatan.
perekonomian nasional, industri ekstraktif juga Jawa Timur: PDRB Jawa Timur juga mengalami
diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan peningkatan tiap tahunnya hingga tahun 2018.
ekonomi di daerah. Pada subbab ini, AI mencoba Nilai PDRB Jawa Timur pada tahun 2018 sebesar
menganalisis kontribusi industri ekstraktif di Rp419,70 Triliun. Peningkatan ini kemungkinan
beberapa daerah penghasil seperti Sumatera besar disebabkan oleh meningkatnya kegiatan
Selatan, Jawa Timur, Riau, Kaliman Barat, dan ekspor di Jawa Timur.
Sulawesi Tenggara. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian
Sumatera Selatan: Kinerja ekonomi Sumsel terhadap kinerja ekonomi Jatim yang diukur
yang diukur oleh Produk Domestik Regional berdasarkan PDRB atas harga yang berlaku pada
Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku memiliki tahun 2018 sebesar Rp937 Triliun. Sektor ini telah
tren menurun dari tahun 2014 hingga 2017. berkontribusi 4% terhadap total PDRB Jatim.
Selanjutnya, jumlah PDRB Sumsel atas dasar Salah satu sektor usaha yang paling banyak
harga berlaku untuk sektor pertambangan berkontribusi dalam perekonomian Provinsi Jatim
dan penggalian pada tahun 2018 mengalami yaitu industri pengolahan.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
115
Riau: BPS menyatakan perekonomian Riau pada seluruh lapangan usaha di Kaltim mengalami
tahun 2018 tumbuh 7%, dengan PDRB atas dasar pertumbuhan positif. Pertambangan dan
harga berlaku mencapai Rp755,27 Triliun. Penggalian masih berperan dominan dalam
pembentukan struktur ekonomi Kaltim yang
Pada tahun 2018, sector pertambangan dan porsinya mencapai 46,53%. Hal ini juga didukung
penggalian telah berkontribusi paling besar oleh meningkatnya harga komoditas khususnya
terhadap kinerja perekonomian di Provinsi Riau. batubara pada tahun tersebut.
Sektor ini telah berkontribusi sebesar 27,8%
terhadap total PDRB Riau. Pertumbuhan ini naik Sulawesi Tenggara: Kinerja ekonomi Provinsi
dari tahun sebelumnya yang bertumbuh sebesar Sulawesi Tenggara yang diukur dari PDRB
25,9%. atas dasar harga berlaku sepanjang tahun
2014 hingga 2018 mengalami kenaikan. PDRB
Kalimantan Timur: Nilai PDRB di Kalimantan atas dasar harga berlaku Sulawesi Tenggara
Barat mengalami peningkatan hingga tahun pada tahun 2018 telah bertumbuh 10% dari
2018. Berdasarkan data dari BPS Kaltim, tahun sebelumnya. Sektor Pertambangan dan
pertumbuhan ekonomi Kaltim pada tahun 2018 Penggalian telah berkontribusi sebesar 21% pada
bertumbuh sebesar 8%. Angka ini lebih rendah tahun 2018 terhadap kinerja ekonomi provinsi
dibandingkan pertumbuhan tahun 2017 yaitu ini. Sektor ini telah menjadi kontributor kedua
sebesar 16%. Perekonomian Kaltim yang diukur terbesar terhadap kinerja ekonomi Sulawesi
dari PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun Tenggara.
2018 yaitu sebesar Rp638,10 Triliun.
Pada tahun 2018, kinerja ekonomi dari
Gambar 57. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Beberapa
Provinsi (Miliar Rupiah) 2014-2018
di Indonesia. Sebelum membahas mengenai bea masuk dan cukai. Sedangkan penerimaan
manajemen penerimaan dan alokasi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) terdiri atas iuran
negara, pada bab ini juga akan menjelaskan tetap, iuran produksi/royalti, penjualan hasil
mengenai sistem keuangan negara di Indonesia tambang (PHT). Penerimaan negara yang berupa
secara umum. pajak pada sektor Migas terdiri atas pajak-pajak;
bea masuk, dan pungutan lain atas impor dan
cukai; pajak daerah dan retribusi daerah.
6.1 Sistem Keuangan Negara
Pendapatan daerah terdiri atas: pajak daerah;
di Indonesia retribusi daerah; dan pendapatan lain yang sah
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
mekanisme dalam manajemen keuangan publik undangan dalam hal ini melalui peraturan daerah
dari sektor industri ekstraktif di Indonesia dari (Perda).
sistem penerimaan, pengalokasian, audit, hingga Selain kewajiban pembayaran pajak dan PNBP
mekanisme penyusunan anggaran. Adapun di atas, khusus bagi pemegang IUPK Operasi
rincian penerimaan dan alokasi pendapatan Produksi untuk pertambangan mineral logam dan
(bagian dari belanja atau expenditure) diatur batubara eks Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian
di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara
Negara (APBN) yang ditetapkan oleh DPR (PKP2B), UU No. 4 Tahun 2009 mewajibkan
RI yang memiliki fungsi budgeting anggaran perusahaan tersebut membayar sebesar 4%
sebagaimana diamanatkan di dalam Konstitusi (empat persen) kepada PemerintahPusat dan 6%
UUD RI 1945. (enam persen) kepada Pemerintahdaerah dari
keuntungan bersih sejak berproduksi. Adapun
bagian Pemerintahdaerah diatur sebagai berikut:
6.1.1 Penerimaan Negara
a. Pemerintah provinsi mendapat bagian
Berdasarkan target penerimaan negara yang sebesar 1%;
ditetapkan di dalam APBN, Pemerintahdalam b. Pemerintah kabupaten/kota penghasil
hal K/L terkait menyusun kebijakan/regulasi mendapat bagian sebesar 2,5%; dan
yang dimaksudkan antara lain untuk memenuhi
c. Pemerintah kabupaten/kota lainnya dalam
target pencapaian penerimaan negara. Target
provinsi yang sama mendapat bagian
penerimaan negara menjadi bagian dari Key sebesar 2,5%
Performance Index (KPI) dari masing-masing
K/L termasuk K/L yang terkait dengan industri Dalam menyetor pajak yang terutang, wajib
ekstraktif. Pemenuhan target penerimaan negara Pajak diwajibkan membayar atau menyetor
tersebut yang mendasari penyusunan regulasi/ pajak yang terutang dengan menggunakan
kebijakan yang berhubungan dengan pajak dan Surat Setoran Pajak (SSP) ke kas negara melalui
penerimaan negara bukan pajak (PNBP). tempat pembayaran yang diatur dengan atau
Pada sektor Migas, Badan Usaha atau Bentuk Usaha berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. UU
Tetap yang melaksanakan Kegiatan Usaha Hulu wajib No. 9 Tahun 2018 tentang PNBP juga menyatakan
membayar penerimaan negara yang berupa pajak dan bahwa seluruh pembayaran atas PNBP wajib
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) (disadur dari UU disetor langsung secepatnya ke Kas Negara.
No. 22 Tahun 2001). Begitu juga dengan sektor Minerba, Pembayaran ke negara masuk jadi penerimaan
Pemegang IUP atau IUPK wajib membayar pendapatan negara yang dikelola dalam sistem APBN.
negara dan pendapatan daerah (UU Minerba pasal 128
ayat 1). Besarnya pajak dan PNBP yang dipungut dari
pemegang IUP, IPR, atau IUPK ditetapkan
Pendapatan negara yang dimaksudkan dalam berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
terdiri atas penerimaan pajak dan penerimaan undangan. Adapun besarannya sebagai berikut:
negara bukan pajak (PNBP). Penerimaan pajak
terdiri atas pajak-pajak yang menjadi kewenangan
Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan a. Tarif Perhitungan Penerimaan Negara dari Pajak
perundang-undangan di bidang perpajakan dan
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
118 KONTEKSTUAL
Tarif jenis dan tata cara pembayaran/pemotongan Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) memiliki
pajak penghasilan diatur dalam undang-undang kewenangan dalam mengalokasikan dana
(UU) perpajakan sebagai berikut: tersebut dan mentransfer ke daerah termasuk
• Formula dan basis untuk pajak penghasilan untuk dana desa. Pengalokasian dana tersebut
(PPh) dan pajak pemotongan yang berlaku didasari oleh beberapa faktor seperti asumsi
untuk pertambangan ditentukan dalam UU dasar makro ekonomi, kebutuhan penyelengaraan
No. 36 tahun 2008 pasal 17a dan 17b. negara; kebijakan pembangunan, risiko alam,
• Tarif Pajak Pertambahan Nilai juga telah kondisi, dan kebijakan lainnya.
diatur dalam UU No 42 Tahun 2009 pada
pasal yang ketujuh. Hanya saja produk Belanja Pemerintah Pusat: Salah satu
pertambangan atau produk pengeboran implementasi pelaksanaan unified budget
yang diambil langsung dari sumbernya tidak adalah pengklasifikasian belanja Pemerintah
dikenakan PPN. Pusat menurut organisasi, fungsi, dan jenis
• Tarif untuk Pajak Bumi dan Bangunan Mineral belanja (klasifikasi ekonomi). Hal tersebut diatur
dan Batubara yang terutang dihitung dengan dalam pasal 11 ayat 5, UU No. 17 Tahun 2003
cara mengalikan tarif pajak dengan Nilai Jual tentang Keuangan Negara. Rincian belanja
Kena Pajak (Peraturan Dirjen Pajak No Per- Pemerintahpusat menurut organisasi dipengaruhi
47/PJ/2015). oleh perkembangan susunan kementerian
negara/lembaga, perkembangan jumlah bagian
b. Tarif Perhitungan Penerimaan Negara dari Pajak anggaran, serta perubahan nomenklatur atau
pemisahan suatu unit organisasi dari organisasi
Tarif jenis dan formula pembayaran PNBP induknya, atau penggabungan organisasi. Selain
diatur dalam peraturan Pemerintah oleh dialokasikan melalui kementerian/lembaga,
masing-masing kementerian. Untuk sektor belanja Pemerintahpusat juga dialokasikan
pertambangan mineral dan batubara yang melalui organisasi Bendahara Umum Negara
dibawah kewenangan Kementerian ESDM, tarif, (BUN), yang antara lain di dalamnya termasuk
formula dan basis perhitungan PNBP untuk alokasi pembayaran bunga utang, subsidi,
pertambangan telah diatur dalam PP No. 9 Tahun belanja hibah, dan belanja lain-lain.
2012 tentang Tarif dan Jenis PNBP yang berlaku
di Kementerian ESDM. Pada lampiran II dari PP Transfer ke daerah dan dana desa: rincian
No. 9 Tahun 2012 tersebut dijelaskan secara jelas anggaran transfer ke daerah dan dana desa
bagaimana formula dan tarif pemungutan PBNP adalah dana perimbangan, dana insentif daerah,
sektor pertambangan dari penerimaan jasa dana otonomi khusus (Otsus) untuk Aceh dan
penyediaan sistem informasi data mineral dan Papua, dana keistimewaan Daerah Istimewa
batubara, penerimaan iuran tetap untuk usaha Yogyakarta, dan dana desa.
pertambangan mineral logam dan batubara, dan
penerimaan dari iuran produksi/royalti. Pemerintah mengalokasikan anggaran Transfer ke
Daerah dan Dana Desa (TKDD) dalam APBN setiap
Besarnya pajak dan PNBP yang dipungut dari tahunnya sebagai bentuk pelaksanaan UU No.
pemegang IUP, IPR, atau IUPK ditetapkan 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang- antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
undangan. Adapun besarannya sebagai berikut: Daerah. TKDD telah menjadi salah satu instrumen
pendanaan bagi program-program percepatan
pembangunan dan pencapaian sasaran prioritas
6.1.2 Alokasi Pendapatan Negara nasional yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah. Selain itu, TKDD juga memiliki peranan
Dana yang yang sudah dikumpulkan melalui Kas
strategis untuk menopang kinerja seluruh
Negara, akan dialokasikan kepada Pemerintah
Pemerintah Daerah dalam memperbaiki kualitas
Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai
dan memeratakan pelayanan dasar publik,
pembelanjaan negara. Dana belanja negara akan
menciptakan lapangan kerja, mengentaskan
dialokasikan melalui belanja Pemerintah Pusat
kemiskinan, serta meningkatkan pemerataan
dan transfer ke daerah serta untuk dana desa.
kemampuan keuangan antar daerah.
Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
119
Tabel 32. Persentase DBH Antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Dan Kab/Kota
UU 33/2004
Jenis Penerimaan Negara
No K/K Biaya Pemerataan
yang Dibagihasilkan Pusat Prov
Penghasil Pungut K/K Lain
I. PAJAK
II. SDA
1. Kehutanan
a. IIUPH 20 16 64
b. PSDH 20 16 32 32
c. Dana Reboisasi 60 40
3. Perikanan 20 80
4. Minyak Bumi
5. Gas Bumi
6. Panas Bumi 20 16 32 32
DBH SDA Migas diberikan kepada daerah dari Ditjen Migas, KESDM dan data PNBP dari
yang berasal dari penerimaan SDA Migas yang Ditjen Anggaran, Kemenkeu. Penghitungan
dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka dan penetapan alokasi DBH Migas selanjutnya
persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dilakukan oleh Ditjen Perimbangan Keuangan,
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DBH Kemenkeu.
dihitung dari data teknis berupa data lifting
Proses Perhitungan DBH Migas terdiri dari empat diketahui setelah audit BPK atas Lembaga
tahapan yaitu: Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(LKPP) dilakukan pada tahun tersebut dilakukan.
1. Pengelompokan (Grouping) Data Realisasi tersebut akan menjadi dasar Menteri
2. Menghitung Rasio dan Porsi Penerimaan Migas per Keuangan untuk menghitung realisasi DBH tahun
Daerah Penghasil tersebut.
3. Data PNBP yang diterima adalah PNBP per KKKS
dimana data tersebut dikonversi menjadi angka PNBP DBH Mineral dan Batu Bara (Minerba) diberikan
per daerah, menggunakan pola sebaran yang bisa kepada daerah yang berasal dari penerimaan SDA
mendekati pembagian PNBP per KKKS ke masing- Minerba yang berasal dari Iuran Tetap (landrent)
masing daerah penghasil. Untuk perhitungan dan iuran Eksploitasi/Eksplorasi (royalti), yang
perkiraan alokasi digunakan rasio lifting, sedangkan dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka
untuk perhitungan realisasi, karena realisasi PNBP persentase untuk mendanai kebutuhan daerah
per KKKS dalam bentuk satuan mata uang, maka dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
digunakan pendekatan rasio gross revenue. Iuran Tetap adalah iuran yang diterima negara
4. Menghitung DBH berdasarkan persentase sesuai sebagai imbalan atas kesempatan Penyelidikan
dengan UU dan PP Umum, sedangkan royalti adalah Iuran produksi
5. Penyaluran ke Daerah pemegang kuasa usaha pertambangan atas hasil
dari kesempatan eksplorasi/eksploitasi.
Menurut PMK No. 50/PMK.07/2017, ada empat
kali perhitungan dan penetapan DBH dalam satu Dalam rangka pelaksanaan otonomi khusus
tahun. Alokasi DBH per daerah ditentukan dari berdasarkan UU otonomi khusus, terdapat tiga
rencana penerimaan negara yang dibagi dalam provinsi yang berstatus Daerah Otonomi Khusus,
UU APBN berdasarkan persentase tertentu, yaitu Provinsi Aceh, Provinsi Papua dan Provinsi
dan ditetapkan melalui Perpres tentang rincian Papua Barat yang mendapatkan persentase
APBN. Perubahan alokasi DBH dilakukan apabila dana bagi hasil Migas lebih tinggi dibandingkan
terdapat perubahan target penerimaan negara daerah lain pada umumnya.
dalam UU APBN.
Untuk penerimaan Migas yang dihasilkan
Perubahan alokasi DBH terakhir adalah di provinsi-provinsi tersebut, 30% adalah
perubahan alokasi DBH yang didasarkan atas untuk PemerintahPusat dan 70% untuk
realisasi penerimaan negara selama sembilan PemerintahDaerah dalam bentuk DBH Migas.
bulan dan prakiraan penerimaan negara Sehingga dari DBH Migas yang umum Daerah
selama tiga bulan. Perubahan alokasi tersebut Otonomi Khusus mendapatkan tambahan 55%
ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan sedangkan 15% sisanya dibagi sama skema
(PMK) mengenai perkiraan realisasi DBH pada umum di atas. Sementara dari hasil gas bumi,
setiap tahun. Realisasi penerimaan negara akan Daerah Otonomi Khusus mendapatkan 40%
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
122 KONTEKSTUAL
sedangkan 30% mengikuti skema umum seperti paling sedikit 30% untuk biaya pendidikan dan
Gambar 59 di atas. Secara ringkas pembagian sekurang-kurangnya 15% untuk kesehatan dan
porsi DBH Migas untuk Daerah Otonomi Khusus perbaikan gizi.
ditunjukkan pada Tabel 33.
UU No. 21 Tahun 2001, pasal 36 mensyaratkan Sedangkan Pemerintah Provinsi Aceh wajib
Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk mengalokasikan sekurang-kurangnya 30% DBH
mengalokasikan penerimaan DBH Migas Migas untuk pendidikan.
Minyak
70% 55% 5% 10% 3% 6% 6%
Bumi
10%
Gas Bumi 70% 40% 20% 6% 12% 12%
II. Dana Alokasi Umum (DAU): ditetapkan sekurang seluruh Daerah Provinsi yang ditetapkan
- kurangnya 25% dari Penerimaan Dalam Negeri dalam APBN, dengan porsi Daerah Provinsi
yang ditetapkan dalam APBN. DAU untuk suatu yang bersangkutan. Porsi Daerah Provinsi
Daerah dialokasikan atas dasar celah fiskal merupakan proporsi bobot Daerah Provinsi
dan alokasi dasar. Mekanisme pembagian dana yang bersangkutan terhadap jumlah bobot
alokasi umum sebagai berikut: semua Daerah Provinsi di seluruh Indonesia.
• Dana Alokasi Umum untuk suatu Daerah
• Dana Alokasi Umum untuk Daerah Provinsi Kabupaten/Kota tertentu ditetapkan
dan untuk Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan perkalian jumlah Dana Alokasi
ditetapkan masing-masing 10% dan 90% Umum untuk seluruh Daerah Kabupaten/Kota
dari Dana Alokasi Umum yang ditetapkan di yang ditetapkan dalam APBN dengan porsi
APBN. Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
• Dana Alokasi Umum untuk suatu Daerah Porsi Daerah Kabupaten/Kota merupakan
Provinsi tertentu ditetapkan berdasarkan proporsi bobot Daerah Kabupaten/Kota yang
perkalian jumlah Dana Alokasi Umum untuk bersangkutan terhadap jumlah bobot semua
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
123
Daerah Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Sedangkan bobot daerah ditetapkan Kelembagaan, Kebudayaan, Pertanahan, dan Tata
berdasarkan kebutuhan wilayah otonomi Ruang. Penyaluran Dana Keistimewaan Daerah Istimewa
daerah dan potensi ekonomi daerah. Yogyakarta dilakukan melalui tata cara pemindahbukuan
III. Dana Alokasi Khusus (DAK): Besaran DAK dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum
ditetapkan setiap tahun dalam APBN. DAK Daerah.
dialokasikan kepada Daerah tertentu untuk
mendanai kegiatan khusus yang merupakan E. Dana Desa: adalah dana yang bersumber
urusan Daerah. Pemerintahmenetapkan kriteria dari APBN yang diperuntukkan bagi desa yang
DAK yang meliputi kriteria umum yaitu kemampuan ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan
keuangan daerah dalam APBD, kriteria khusus digunakan untuk penyelenggaran Pemerintah,
ditetapkan dengan memperhatikan peraturan pelaksanaan pembangunan, pembinaan
perundang-undangan dan karakteristik daerah, kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
dan kriteria teknis ditetapkan oleh kementerian
negara/departemen teknis. Daerah penerima DAK
wajib menyediakan Dana Pendamping sekurang- Mekanisme Proyeksi Anggaran
kurangnya 10% dari alokasi DAK, dimana Dana
Pendamping telah dianggarkan dalam APBD. Postur APBN dapat didefinisikan sebagai bentuk
Namun, daerah dengan kemampuan fiskal rencana keuangan Pemerintah yang disusun
tertentu tidak diwajibkan menyediakan Dana berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku untuk
Pendamping. mencapai tujuan bernegara. Melalui Postur
APBN, publik dapat menilai perkembangan
B. Dana Insentif Daerah (DID): dialokasikan untuk kinerja kebijakan fiskal, kondisi keuangan,
memberikan penghargaan atas perbaikan dan/ kesinambungan fiskal, serta akuntabilitas
atau pencapaian kinerja tertentu di bidang Pemerintah.
tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum
Pemerintahan, pelayanan dasar publik, dan Sejak tahun 2000, format dan struktur
kesejahteraan masyarakat. APBN Indonesia berubah dari T-Account
menjadi I-Account. Perubahan tersebut untuk
C. Dana Otonomi Khusus (Otsus): dialokasikan menyesuaikan dengan standar Government
untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus Finance Statistics (GFS). Dengan format ini,
suatu daerah, sebagaimana ditetapkan dalam UU pendapatan disajikan pada urutan teratas
No. 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan yang kemudian dikurangi dengan belanja
PemerintahPengganti UU No. 1 Tahun 2008 negara sehingga dapat diketahui surplus atau
tentang Perubahan Atas UU No. 21 Tahun 2001 defisit. Setelah defisit, disajikan unsur-unsur
tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua pembiayaan untuk menutup defisit tersebut.
Menjadi UU, dan UU No. 11 Tahun 2006 tentang Penyesuaian format ini memberikan keuntungan
Pemerintahan Aceh. Sedangkan Dana Tambahan sebagai berikut: (i) meningkatkan transparansi
Infrastruktur (DTI) dalam rangka Otsus Provinsi dalam penyusunan APBN, (ii) mempermudah
Papua dan Provinsi Papua Barat terutama pelaksanaan pengelolaan APBN oleh Pemerintah,
ditujukan untuk pembangunan infrastruktur. (iii) memudahkan analisis perbandingan dengan
APBN negara-negara lain yang juga menerapkan
D. Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta: standar GFS, dan (iv) memudahkan pelaksanaan
Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah desentralisasi perimbangan keuangan antara
dana yang berasal dari Bagian Anggaran Bendahara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Umum Negara yang dialokasikan kepada Daerah
Istimewa Yogyakarta untuk mendanai Kewenangan Siklus Penyusunan APBN
Istimewa dan merupakan Belanja Transfer pada bagian
transfer Lainnya. Sesuai dengan UU No. 13 Tahun Penyusunan postur APBN merupakan langkah
2012 dan Perdais No. 1 Tahun 2013 tentang penting dalam memulai proses penganggaran.
Kewenangan Keistimewaan DIY bahwa dana Postur APBN tersebut disusun sesuai dengan
keistimewaan akan mendanai lima kewenangan siklus APBN. Penyusunan RAPBN/APBN tahun
urusan keistimewaan, yaitu Urusan Tata Cara tertentu, secara garis besar terdiri atas langkah-
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
124 KONTEKSTUAL
langkah: (1) Review Kerangka Penganggaran perumusan usulan asumsi dasar ekonomi makro
Jangka Panjang (Long-term Budget Framework dan parameter APBN, dan (4) perumusan usulan
– LTBF), Kerangka Penganggaran Jangka besaran APBN (defisit, pendapatan, belanja, dan
Menengah (Medium-term Budget Framework pembiayaan). Siklus penyusunan APBN pada
– MTBF), dan Rencana Pembangunan Jangka tahap kegiatan perencanaan dan penganggaran
Menengah Nasional (RPJMN), (2) penyusunan sampai dengan penetapan APBN di setiap tahun
konsep arahan Presiden yang kemudian akan anggaran.
menjadi konsep kebijakan fiskal (APBN), (3)
Faktor-Faktor Penentu Postur APBN, meliputi: oleh nilai tukar rupiah yaitu penerimaan dari pajak
penghasilan dari sektor Migas, penerimaan dari
a. Asumsi Dasar Ekonomi Makro yang terdiri pajak perdagangan internasional, dan PNBP dari
atas: sumber daya alam.
• Pertumbuhan ekonomi, merupakan variabel yang • Harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia
dominan menentukan besaran pada komponen (Indonesia Crude Price-ICP), Perkembangan harga
pendapatan negara. minyak mentah Indonesia tidak hanya berpengaruh
• Tingkat inflasi, sebagian besar komponen postur pada komponen penerimaan negara namun juga
APBN dipengarui oleh asumsi inflasi baik itu dari sisi pada komponen belanja negara karena adanya
penerimaan maupun belanja. subsidi energi.
• Tingkat bunga SBI rata-rata tiga bulan, Suku bunga • Lifting minyak mentah dan gas Indonesia
Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tenor tiga bulan • Pertumbuhan ekonomi
merupakan suku bunga obligasi Pemerintahyang
b. Kinerja Tahun-Tahun Sebelumnya
digunakan sebagai acuan dalam menetapkan
tingkat bunga obligasi Pemerintahjenis bunga Dalam menyusun APBN, Pemerintah
mengambang (variable rate bond). mempertimbangkan juga keberlanjutan fiskal
• Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, digunakan agar perekonomian negara selalu dalam kondisi
sebagai acuan untuk mengkonversi besaran yang aman. Untuk menjaga kesinambungan fiskal
pendapatan negara ke dalam rupiah khususnya tersebut, penyusunan postur APBN dilakukan
terhadap penerimaan yang diterima dari luar negeri. tidak hanya untuk tahun yang direncanakan,
Beberapa penerimaan negara yang terpengaruh namun juga untuk beberapa tahun berikutnya.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
125
Hal ini sebagaimana dikenal dengan sebutan asumsi dasar ekonomi makro serta parameter-
penganggaran jangka menengah. Dengan parameter sangat berguna dalam menyusun
melakukan penganggaran jangka menengah baseline postur APBN. Kemudian faktor kinerja
evaluasi kinerja tahun-tahun sebelumnya juga tahun-tahun sebelumnya digunakan dalam
menjadi penting. Selain digunakan sebagai rangka menyempurnakan baseline postur APBN
landasan dalam menyusun postur APBN jangka tersebut dengan mengakomodasi kinerja tahun-
menengah, evaluasi terhadap kinerja tahun tahun sebelumnya baik dari sisi kinerja maupun
sebelumnya juga untuk melihat capaian atau penyerapan anggarannya. Kemudian faktor
kinerja Pemerintahdan memastikan bahwa target kebijakan harus dapat mensinkronisasikan antara
output serta outcome jangka menengah tetap situasi yang ada dengan kondisi perekonomian
dapat tercapai. yang ingin dituju.
1. Pendapatan Pajak
602.3 666.2 646.8 750 818.6
Penghasilan
2. Pendapatan Pajak
423.7 412.2 480.7 537.3 592.8
Pertambahan Nilai
b. Pendapatan Pajak
34.9 35.5 39.2 45.9 39.8
Perdagangan International
Penerimaan perpajakan dalam periode 2015- membangun kesadaran pajak melalui e-service,
2019 secara nominal mengalami peningkatan mobile tax unit, KPP Mikro, dan outbond call.
dari Rp1.240.418,90 Juta pada tahun 2015 3. Perbaikan ilayanan kepelabuhanan yang
dan diperkirakan akan mencapai sebesar mempercepat dwelling time, seperti percepatan
Rp1.643.083,90 Juta pada tahun 2019. Dilihat layanan pusat logistic berikat dan simplikasi
dari pertumbuhannya, penerimaan perpajakan prosedur ekspor.
mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4. Data dan Sistem Informasi Perpajakan,
7,30% per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi mengupdate dan mengintegrasikan data
pada tahun 2018 sebesar 13% dalam kurun waktu melalui e-filling, e-form, dan e-faktur.
empat tahun terakhir. PPh dan PPN merupakan 5. Insentif perpajakan, berupa pemberian
kontribusi utama terhadap penerimaan tax holiday dan tax allowance dan kebijakan
perpajakan. pengecualian pengenaan pajak (exemption tax)
pada beberapa barang kena PPN
Penerimaan perpajakan juga sangat dipengaruhi 6. Teknologi Informasi Kepabeanan dan
oleh perkembangan aktivitas ekonomi dan Cukai, penggunaan IT untuk administrasi
kebijakan perpajakan. Beberapa kebijakan pemungutan dan pemberantasan
dibidang perpajakan yang mempengaruhi penyelundupan.
efisiensi dan pencapaian penerimaan perpajakan
selama 2015-2019 antara lain: Disisi lain, industri ekstraktif juga telah mengambil
1. Automatic Exchange of Information (AEoI), peran yang cukup penting dalam memberikan
meningkatkan basis pajak untuk mencegah kontribusi terhadap penerimaan perpajakan di
praktik penghindaran pajak dan erosi Indonesia. Adapun rekapitulasi perpajakan dari
perpajakan. industri ekstraktif sebagai berikut:
2. Peningkatan kepatuhan wajib pajak,
Gambar 63. Rekapitulasi Pajak Sektor Migas dan Minerba (Triliun Rupiah)
Sektor Migas telah memberikan kontribusi yang harga dan produksi komoditas pertambangan
cukup besar pada tahun 2018 yaitu sebesar khususnya batubara pada tahun tersebut. Secara
Rp84,28 Triliun. Angka ini meningkat sebesar keseluruhan, subsektor pertambangan batubara
40% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar berkontribusi terhadap sekitar 75%-80% PNBP
Rp60,23 Triliun. Penerimaan negara dari pajak sektor mineral dan batubara dalam beberapa
sektor Migas terendah selama lima tahun terakhir tahun terakhir.
terjadi pada tahun 2016.
Jika dilihat secara keseluruhan, penerimaan
Sektor Minerba juga telah memberikan kontribusi negara dari pajak sektor Migas lebih besar jika
yang cukup besar pagi penerimaan perpajakan dibandingkan pajak yang dihasilkan oleh sektor
negara. Pada tahun 2015, subsektor ini telah Minerba. Pada tahun 2014, selisih antara pajak
memberikan kontribusi sebesar Rp21,34 Triliun. yang dihasilkan Migas dan Minerba cukup jauh
Sama halnya seperti subsektor Migas, pada atau berbeda sekitar Rp61 Triliun. Selanjutnya
tahun 2016, penerimaan pajak dari subsektor pada tahun 2015, pajak yang dihasilkan oleh
Minerba mengalami penurunan meskipun hanya sektor Migas mengalami penurunan sedangkan
sedikit. Meskipun demikian, pada tahun 2017 pajak yang dihasilkan sektor Minerba mengalami
dan 2018, penerimaan pajak dari subsektor sedikit peningkatan. Uniknya, pada tahun 2018,
kembali meningkat menjadi Rp35,23 Triliun dan selisih pajak yang dihasilkan oleh sektor Migas
Rp61,73 Triliun. Hal ini dikarenakan meningkatnya dan Minerba hanya berbeda sekitar Rp23 Triliun,
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
128 KONTEKSTUAL
meskipun, pajak yang dihasilkan oleh sektor tersebsar setelah penerimaan pajak. Secara
Migas tetap lebih besar. Hal ini menunjukkan, umum, PNBP selama 2015-2019 mengalami
kontribusi sektor Minerba terhadap penerimaan pertumbuhan rata-rata sebesar 10,90% per
negara melalui pajak meningkat signifikan jika tahun.
dibandingkan dari tahun 2015.
Pendapatan ini berasal dari pemanfaatan sumber
Dari sisi praktik penerimaan pajak dari industri daya alam (SDA), penyelenggaraan layanan,
ekstraktif, terdapat kemungkinan adanya serta pendapatan atas pengelolaan aset-aset
kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan, yang dimiliki oleh Pemerintah.
salah satunya perusahaan batubara. Nilai pajak
yang dibayarkan oleh perusahaan batubara Selama periode tahun 2015-2019, realisasi PNBP
dilihat dari volume batubara dan kualitas cenderung meningkat terutama dipengaruhi oleh
batubara yang dijual dimana semakin tinggi pendapatan SDA yang bersumber dari SDA Migas
kualitas batubara, pajak yang harus dibayarkan dan SDA non-Migas. Pendapatan dari SDA ini
oleh perusahaan pun meningkat. Sementara telah memberikan kontribusi signifikan terhadap
itu, laporan penilaian mengenai volume dan realisasi PNBP keseluruhan, yaitu mencapai rata-
kualitas batubara dibuat oleh validator/ rata 36,7% sepanjang tahun 2015-2019.
assessor yang dibayar oleh perusahaan tersebut.
Hal ini menimbulkan kemungkinan adanya Perkembangan pendapatan SDA Migas selama
ketidakjujuran dalam pembayaran pajak karena tahun 2015-2019 mengalami fluktuasi dan
validator/assessor mungkin saja membuat mencapai pendapatan tertinggi pada tahun 2018.
laporan yang tidak sesuai keadaan agar pajak Selama periode 2015-2016, terjadi penurunan
yang dibayar perusahaan dapat berkurang. pendapatan SDA Migas yang disebabkan oleh
penurunan Indonesian Crude Price (ICP). Setelah
Perlu adanya pengawasan dari Pemerintahakan harga minyak mulai mengalami perbaikan pada
hal tersebut dengan melakukan pengecekan tahun 2017, pendapatan SDA Migas kembali
kembali terhadap laporan volume dan kualitas meningkat. Pendapatan SDA Migas dalam APBN
batubara yang berasal dari perusahaan oleh tahun 2019 ditargetkan sebesar Rp159.778,30
validator/assessor independen yang tidak Miliar, namun realisasi sampai dengan akhir tahun
memiliki keterkaitan dengan perusahaan. 2019 diperkirakan turun menjadi Rp119.498,10
Miliar. Hal tersebut disebabkan penurunan
Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak perkiraan ICP dan lifting minyak dan gas bumi.
(PNBP) merupakan pendapatan negara kedua
Pendapatan SDA non-Migas berasal dari dan penerimaan dari iuran produksi/ royalti
pertambangan Minerba, kehutanan, perikanan, pertambangan Minerba.
dan panas bumi. Penerimaan pertambangan Pendapatan SDA non-Migas selama 2015-2019
Minerba meliputi penerimaan dari iuran tetap tumbuh rata-rata sebesar 9,4%. Peningkatan SDA
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
129
non-Migas tersebut didorong oleh peningkatan Pada APBN tahun 2019, pendapatan SDA
dari penerimaan pertambangan mineral dan pertambangan Minerba direncanakan sebesar
batubara. Dalam lima tahun terakhir penerimaan Rp24.960,70 Miliar (terdiri dari penerimaan iuran
pertambangan Minerba memberikan kontribusi tetap sebesar Rp571,20 Miliar dan penerimaan
rata-rata sebesar 79% terhadap pendapatan royalti sebesar Rp24.389,50 Miliar) dengan
SDA non Migas. perkiraan realisasi mencapai Rp26.319,30 Miliar1.
Gambar 65. Perkembangan PNBP SDA Non Migas 2015-2020 (Miliar Rupiah)
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, hukum atau sering diistilahkan sebagai aktifitas
realisasi penerimaan PNBP dari sektor penambangan tanpa izin disingkat PETI. Aktifitas
pertambangan telah mengalami peningkatan penambangan rakyat yang kebanyakan bersifat
dari tahun 2016 hingga 2018. Bahkan peningkatan informal itu disebabkan karena kesulitan
yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2017 yang dihadapi oleh penambang rakyat untuk
yaitu sebesar Rp40,6 Triliun atau naik 66% dari mendapat izin (dalam bentuk Izin Pertambangan
tahun sebelumnya. Selanjutnya, pada tahun Rakyat atau IPR). Proses formalisasi menjadi
2018, jumlah PNBP dari sektor pertambangan ini terhambat karena sistem birokrasi yang berbelit
juga meningkat sekitar 10 Triliun menjadi Rp49,6 belit, konflik diantara lembaga yang berwenang
Triliun. Peningkatan PNBP ini disumbang oleh untuk melalukan formalisasi, tidak tersedianya
jumlah royalti yang ikut meningkat. Hal ini juga atau tidak lengkapnya regulasi yang ada dan
disebabkan meningkatnya harga komoditas adanya pandangan bahwa formalisasi kegiatan
khususnya batubara pada dua tahun tersebut. tertentu di masyarakat tidak memiliki relevansi
sosial sama sekali.
Pendapatan dari Aktifitas Tambang Rakyat
Secara global, ASM memiliki kontribusi 15% - 20%
Kegiatan tambang rakyat dapat dikategorikan produksi mineral dan logam dunia. Dengan rincian
sebagai jenis kegiatan artisanal mining (ASM). berkontribusi lebih kurang 80% dari seluruh produksi
Pada umumnya kegiatan ASM bersifat informal, batu mulia, 20% dari seluruh produksi emas dan 20% dari
maka manfaat ekonomi sebagaimana dijelaskan seluruh produksi intan. Aktifitas ASM banyak terjadi di
diatas tidak termasuk dalam perhitungan negara-negara penghasil mineral di Afrika.
pendapatan nasional serta tidak termasuk
dalam perhitungan neraca perdagangan kita.
Demikian juga potensi ASM sebagai penyedia
lapangan kerja tidak dihitung secara nasional
mengingat sifatnya yang informal dan kegiatan
dianggap sebagai tindakan yang melawan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang terdiri atas Pajak dan Sumber Daya Alam
(SDA).
Anggaran TKDD selama tahun 2015-2019
cenderung selalu meningkat setiap tahunnya Selama tahun 2015-2019, realisasi DBH
dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 6,90% mengalami fluktuasi dengan rata-rata
per tahun. Peran industri ekstraktif dalam hal pertumbuhan mencapai 7,2% per tahun, yaitu
TKDD dapat digambarkan melalui Dana Bagi dari Rp78.053,40 Miliar pada tahun 2015 menjadi
Hasil (DBH). Rp103.030,50 Miliar pada outlook APBN tahun
2019. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun
Dana Bagi Hasil (DBH) DBH adalah dana 2016 yaitu mencapai 16%. Fluktuasi DBH tersebut
yang bersumber dari pendapatan APBN yang terutama diakibatkan oleh naik/turunnya
dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka penerimaan negara yang dibagihasilkan dan
persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan kebijakan Pemerintahdalam penyelesaian kurang
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, bayar DBH.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
131
Dalam periode tahun 2015-2018, peningkatan dibagihasilkan dan pemulihan harga komoditas
DBH terutama disebabkan karena peningkatan sumber daya alam.
realisasi penerimaan negara yang dibagihasilkan
dari sektor pajak dan mulai pulihnya ICP (dari DBH disalurkan berdasarkan penerimaan yang
USD49 per barel tahun 2015 menjadi USD67,50 dibayarkan (actual revenue) sehingga pada
per barel tahun 2018) dan harga komoditas akhirnya perlu dilakukan penyesuaian atas
pertambangan. Sementara itu, pada tahun 2019 besaran rencana/proyeksi tersebut agar sesuai
realisasi DBH diperkirakan akan dipengaruhi dengan realisasi penerimaan yang terjadi.
oleh kenaikan target penerimaan negara yang
Dalam periode tahun 2015-2019, tren dari DBH batubara yang berdampak pada penurunan
Pajak cenderung mengalami peningkatan dengan volume produksi. Disamping itu, penurunan
rata-rata pertumbuhan mencapai 9,60% per PNBP Migas terjadi sebagai dampak turunnya
tahun, yaitu dari Rp35.771,40 Miliar pada tahun harga minyak (ICP). Pertumbuhan DBH Migas
2015 menjadi Rp51.531,80 Miliar pada tahun mulai positif pada tahun 2018 seiring dengan
2019. Peningkatan tersebut terutama didukung membaiknya harga komoditi.
oleh penerimaan negara PPh Pasal 25/29
Orang Pribadi dan PPh Pasal 21. Peningkatan Sejalan dengan meningkatnya alokasi DBH
PPh Orang Pribadi tersebut dipengaruhi oleh nasional, pembagian DBH per daerah sebagian
peningkatan jumlah wajib pajak (orang pribadi) besar juga menunjukkan peningkatan meskipun
dan peningkatan basis pajak (tax base) sebagai angka peningkatannya relatif berbeda antar
dampak dari kebijakan pengampunan pajak (tax daerah.
amnesty).
Provinsi dan Kabupaten Penerima DBH Terbesar
DBH SDA merupakan dana yang bersumber dari di Indonesia
PNBP yang dibagihasilkan dan dialokasikan
kepada daerah berdasarkan angka persentase Berdasarkan data dari DJPK, didapatkan lima
tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah provinsi dan lima kabupaten yang menerima DBH
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DBH Migas maupun Minerba dalam rentang waktu
SDA dalam periode tahun 2015-2019 mengalami 2015-2017. Data realisasi DBH yang dialokasikan
pertumbuhan rata-rata 2,4% per tahun, yaitu pun sudah terintegrasi dan dapat diakses secara
dari Rp42.282 Miliar pada tahun 2015 menjadi online pada laman Sistem Informasi Transfer ke
Rp46.567,70 Miliar pada outlook APBN tahun Daerah dan Dana Desa (Simtrada) http://www.
2019. djpk.depkeu.go.id/simtrada/.
Dalam tahun 2015- 2017, DBH SDA mengalami Adapun lima provinsi dan kabupaten penerima
pertumbuhan negatif yang terutama disebabkan alokasi DBH Migas terbesar di Indonesia
oleh turunnya PNBP SDA yang dibagihasilkan berdasarkan data dari DJPK yaitu:
kepada daerah dari sektor Migas, serta Minerba.
Hal ini dipicu oleh turunnya harga komoditi
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
132 KONTEKSTUAL
Tabel 35. Lima Provinsi Penerima DBH Migas Terbesar di Indonesia 2015-2017
Provinsi
1 Rp1.113.352.325.364 Rp37.950.488.697 Rp702.808.330.823 Rp1.854.111.144.883
Papua Barat
Provinsi
3 Kalimantan Rp1.989.900.729.168 Rp1.031.318.972.935 Rp1.744.417.857.194 Rp1.652.245.115.945
Timur
Provinsi
4 Sumatera Rp2.695.323.107.742 Rp1.267.724.750.287 Rp2.204.974.381.361 Rp1.542.005.559.848
Selatan
Provinsi
5 Rp357.848.092.358 Rp1.083.021.432.929 Rp2.903.026.291.382 Rp1.170.122.548.474
Jawa Timur
Tabel 36. Lima Provinsi Dengan Kabupaten Penerima DBH Migas Terbesar di Indonesia 2015-2017
Provinsi
1 Rp3.879.298.316.139 Rp1.986.137.090.908 Rp2.934.473.178.868 Rp8.799.908.585.915
Riau
Provinsi
2 Sumatera Rp2.695.323.107.742 Rp1.267.724.750.287 Rp2.204.974.381.361 Rp6.168.022.239.391
Selatan
Provinsi
3 Kalimantan Rp1.989.900.729.168 Rp1.031.318.972.935 Rp1.744.417.857.194
Timur
Provinsi
4 Rp357.848.092.358 Rp1.083.021.432.929 Rp2.903.026.291.382 Rp4.343.895.816.669
Jawa Timur
Provinsi
5 Kepulauan Rp856.834.334.459 Rp326.814.919.656 Rp868.931.167.571 Rp2.052.580.421.685
Riau
Terdapat perbedaan provinsi dan kabupaten lima besar kabupaten penerima DBH Migas
yang menerima DBH Migas terbesar pada terbesar di Indonesia. Lain halnya pada Riau,
2015-2017. Di tingkat provinsi, Papua Barat Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa
mendapat dana DBH Migas terbesar di Indonesia Timur, keempat provinsi tersebut baik di tingkat
dikarenakan kebijakan Otonomi Khusus yang provinsi maupun kabupaten, masuk kedalam
berlaku pada provinsi tersebut. Namun di tingkat lima penerima DBH Migas terbesar. Besarnya
kabupaten, Papua Barat tidak masuk kedalam DBH yang didapatkan keempat provinsi
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
133
Tabel 37. Lima Provinsi Penerima DBH Minerba Terbesar di Indonesia 2015-2017
Provinsi
1 Kalimantan Rp1.158.861.933.368 Rp988.067.050.623 Rp1.539.923.635.839 Rp3.686.852.619.830
Timur
Provinsi
2 Kalimantan Rp481.265.956.976 Rp515.031.697.374 Rp850.157.513.060 Rp1.846.455.167.410
Selatan
Provinsi
3 Rp265.503.027.119 Rp253.434.421.137 Rp326.773.341.690 Rp845.710.789.946
Papua
Provinsi
4 Sumatera Rp181.795.444.850 Rp164.598.350.657 Rp274.621.398.193 Rp621.015.193.700
Selatan
Provinsi Nusa
5 Tenggara Rp165.637.899.660 Rp164.392.855.958 Rp113.409.203.658 Rp443.439.959.276
Barat
Tabel 38. Lima Provinsi Dengan Kebupaten Penerima DBH Minerba Terbesar di Indonesia 2015-2017
Provinsi
1 Kalimantan Rp4.635.447.733.400 Rp3.952.268.202.492 Rp6.159.694.543.359 14.747.410.479.251
Timur
Provinsi
2 Kalimantan Rp1.925.063.827.904 Rp2.060.126.789.494 Rp3.400.630.052.241 7.385.820.669.639
Selatan
Provinsi
3 Rp1.062.012.108.482 Rp1.013.737.684.551 Rp1.307.093.366.768 3.382.843.159.801
Papua
Provinsi
4 Sumatera Rp727.181.779.398 Rp658.393.402.629 Rp1.098.485.592.769 2.484.060.774.796
Selatan
Provinsi Nusa
5 Tenggara Rp662.551.598.640 Rp657.571.423.829 WRp453.636.814.631 1.773.759.837.100
Barat
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
134 KONTEKSTUAL
Berbeda dengan Migas, Provinsi maupun dikarenakan kelima Provinsi dan kabupaten
Kabupaten penerima DBH Minerba terbesar tersebut merupakan penghasil mineral dan
sama-sama didapatkan oleh Provinsi Kalimantan batubara terbesar di Indonesia.
Timur & Kabupatennya, diikuti Provinsi Bila melihat data pada tahun 2016, baik
Kalimantan Selatan & Kabupatennya, Provinsi alokasi DBH Migas maupun Minerba, hampir
Papua & Kabupatennya, Provinsi Sumatera semuanya mengalami penurunan. Kemungkinan
Selatan & Kabupatennya, dan Provinsi NTB & melemahnya pasar komoditas Migas maupun
Kabupatennya. Besarnya DBH yang diterima Minerba pada 2016 yang menjadi faktornya.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
135
melalui persetujuan DPR. Namun khusus untuk dan tidak perlu melalui mekanisme APBN atau
pembentukan holding BUMN, saham milik persetujuan DPR sesuai dengan Pasal 2 PP No.
Pemerintah pada satu BUMN dapat dialihkan 72 tahun 2016 tentang perubahan atas PP No. 44
menjadi penyertaan modal pada BUMN lain Tahun 2005.
Sumber: PP 44/2005
Penyertaan Modal Negara (PMN) pada yang dimiliki negara di atas 51% dicatat dengan
perusahaan BUMN, nilainya disajikan sebagai metode ekuitas. Tidak terdapat ketentuan free
investasi permanen dalam neraca Laporan equity atau carried interest dari penambahan
Keuangan Pemerintah Pusat. PMN kepada BUMN penyertaan modal negara.
Penambahan
Penyertaan Modal
- - - - -
Negara di Tahun
2013
Nilai Saham
Pemerintah RI per 620.000 749.044 163.574 9.865 196
31 Desember
Penambahan
78,479
Penyertaan Modal
- - (pembagian - -
Negara di Tahun
saham bonus)
2014
Nilai Saham
Pemerintah RI per 620.000 749.044 242.053 9.865 196
31 Desember
Penambahan
Penyertaan Modal
942.000 - - - -
Negara di Tahun
2015
Nilai Saham
Pemerintah RI per 1.562.000 749.044 242.053 9.865 196
31 Desember
Penambahan
Penyertaan Modal
- - - 3.552 -
Negara di Tahun
2016
Nilai Saham
Pemerintah RI per 1.562.000 749.044 242.053 13.417 196
31 Desember
Penambahan
Penyertaan Modal
- - - - -
Negara di Tahun
2017
Nilai Saham
Pemerintah RI per 1.562.000 749,044 242.053 13.417 196
31 Desember
Dividen bagian Pemerintah yang dimaksud mulai dari persiapan seleksi calon kreditor sampai
dibayarkan dalam rentang waktu satu bulan sejak dengan penandatanganan perjanjian pinjaman.
dividen ditentukan saat RUPS. Dividen tersebut
kemudian disetorkan oleh BUMN ke rekening Penerusan Pinjaman Kepada BUMN Oleh
negara sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah
Menteri Keuangan No. 5/PMK.02.2013.
Penyertaan Modal dan Pinjaman BUMN oleh Untuk proyek-proyek strategis terkait
Swasta kegiatan pembangunan nasional, pinjaman
Pemerintahdalam negeri atau luar negeri
Mekanisme penyertaan modal dari pihak swasta, dapat diteruspinjamkan kepada BUMN dengan
yang salah satunya dilakukan dengan cara kriteria dan tata cara yang ditetapkan dalam
privatisasi, diatur dalam PP No. 59 Tahun 2009. Permen Keuangan No. 108/PMK.05/2016. Istilah
Berdasarkan PP tersebut, privatisasi sendiri pinjaman oleh Pemerintah, berdasarkan Permen
dapat dilakukan dengan cara: tersebut, dikenal dengan istilah Pinjaman Dalam
Negeri (PDN) yang harus dibayar kembali dengan
1. Penjualan saham berdasarkan ketentuan persyaratan tertentu sesuai dengan masa
pasar modal berlakunya pinjaman tersebut.
2. Penjualan saham secara langsung kepada
investor Audit Laporan Keuangan BUMN
3. Penjualan saham kepada manajemen dan/
atau karyawan Persero yang bersangkutan. Laporan keuangan dari BUMN untuk tahun fiskal
2017 telah diaudit melalui auditor independen.
Dalam hal pendanaan BUMN melalui pinjaman, Publik dapat mengakses laporan keuangan
terutama dari kreditor swasta asing, diatur BUMN tersebut pada masing-masing tautan
melalui PMK No. 45/PMK.08/2014. Peraturan berikut ini:
ini mengatur tata cara pengadaan pembiayaan
Tabel 40. Laporan Keuangan BUMN Dan Entitas Anak Usaha Terkait
Tidak https://www.pertamina.com/id/laporan-
PT Pertamina (Persero)
Terdaftar keuangan
PT Perusahaan Gas
Terdaftar http://ir.pgn.co.id/financial-information
Negara Tbk
http://www.antam.com/index.php?option=com_
PT Aneka Tambang Tbk Terdaftar
jooget&Itemid=150&task=viewcategory&catid=80
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
139
http://www.ptba.co.id/id/laporan-perusahaan/
PT Bukit Asam Tbk Terdaftar
laporan-audit-keuangan
http://www.timah.com/v3/ina/laporan-laporan-
PT Timah Tbk Terdaftar
keuangan/
Publik dapat mengakses laporan keuangan BUMN tiga perusahaan untuk sektor Minerba, yaitu
tersebut untuk memperoleh berbagai informasi PT Aneka Tambang Tbk (PT ANTM), PT Timah
mengenai berbagai kondisi dan transaksi Tbk (PT Timah) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
keuangan, misalnya akuisisi perusahaan, piutang Sejak Desember tahun 2017 hingga tahun 2019,
kepada Pemerintahdan pihak swasta, pinjaman terjadi pembentukan perusahaan induk BUMN
jangka pendek dan jangka panjang dari BUMN dari industri ekstraktif. Pembentukan holding
terkait. dari BUMN diatur melalui PP No. 72 Tahun 2016,
dengan mekanisme transfer kepemilikan saham
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan BUMN milik Pemerintahatas BUMN, kepada BUMN
Industri Ekstraktif lainnya yang menjadi perusahaan induk. Saham
milik Pemerintahyang merupakan Penyertaan
Permen BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 Modal Negara pada BUMN, dilakukan oleh
tentang Program Kemitraan dan Program Bina Pemerintahpusat tanpa melalui mekanisme
Lingkungan (PKBL) BUMN, mengatur kewajiban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
perusahaan BUMN untuk melaksanakan program (APBN).
kemitraan dan bina lingkungan yang sumber
dananya berasal dari penyisihan maksimum Pembentukan holding BUMN pada sektor
4% dari laba bersih setelah pajak tahun Minerba, terjadi pada bulan Desember 2017
buku sebelumnya. Permen ini dibuat untuk melalui PP No. 47 Tahun 2017 dengan PT Indonesia
melaksanakan amanat Pasal 88 dan 90 dari UU Asahan Aluminium (Persero) sebagai perusahaan
No. 19 Tahun 2013 tentang BUMN, yaitu BUMN induk dari PT ANTM, PT Timah, dan PTBA. Untuk
dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk pembentukan holding BUMN pada sektor Migas,
keperluan pembinaan usaha kecil/masyarakat terjadi pada bulan April 2018 melalui PP No.
serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN 6 Tahun 2018 dengan PT Pertamina (Persero)
termasuk diantaranya untuk pembangunan sebagai perusahaan induk dari PT PGN. Kedua
infrastruktur untuk fasilitas publik. PP tersebut juga mengatur pencabutan status
Persero dari PT ANTM, PT Timah, PTBA dan
PT PGN. Berdasarkan PP No. 72 Tahun 2016,
7.2 BUMN Industri Ekstraktif perusahaan tersebut masih diperlakukan sama
dengan BUMN lainnya walaupun status Persero
dan Pembentukan perusahaan tersebut dicabut. Disebutkan bahwa
Perusahaan Induk BUMN anak perusahaan dari holding BUMN masih
diperlakukan sama untuk (1) mendapatkan
(Holding) penugasan Pemerintahatau melaksanakan
Di awal tahun 2017, BUMN dari industri ekstraktif pelayanan umum; dan/atau (2) mendapatkan
di Indonesia terdiri atas 5 (lima) perusahaan kebijakan khusus negara dan/atau Pemerintah,
yang terbagi menjadi dua perusahaan untuk termasuk dalam pengelolaan sumber daya
sektor Migas, yaitu PT Pertamina (Persero) dan alam dengan perlakuan tertentu sebagaimana
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PT PGN), dan diberlakukan bagi BUMN1.
1 PP No. 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN Pasal 2A ayat (7) yang muncul dengan
adanya PP No.72 Tahun 2016.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
140 KONTEKSTUAL
7.2.2 Holding BUMN Sektor Minerba dengan terbentuknya holding BUMN Industri
Pertambangan maka holding akan relatif
Pembentukan holding BUMN pada sektor
menghadapi siklus harga komoditas sehingga
Minerba dilatarbelakangi oleh keinginan untuk
stabilitas kinerja dapat lebih terjaga.
meningkatkan penguasaan kekayaan sumber
3. Peningkatan posisi keuangan serta perbaikan
daya dan cadangan Minerba Indonesia yang
solvabilitas dan likuiditas, dimana holding
tergolong sangat besar, termasuk yang dikelola
BUMN Industri Pertambangan akan memiliki
oleh BUMN sektor Minerba serta peningkatan
interest coverage ratio lebih baik dari pada
atas optimalisasi pengolahan komoditas
rata-rata industri dan likuiditas menjadi lebih
pertambangan (hilirisasi). Ditargetkan dengan
baik, melebihi rata-rata industri.
terbentuknya holding, terjadi peningkatan
4. Terciptanya efisiensi biaya dengan
terhadap optimalisasi pengelolaan nilai tambah
adanya sinergi antara anggota holding
atas mineral, pemerataan distribusi sumber daya
pertambangan.
alam mineral di Indonesia dan meningkatkan
kemampuan pendanaan investasi terkait dengan
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) resmi
hilirisasi.
ditunjuk sebagai induk dari holding BUMN sektor
Adapun tujuan utama yang dibentuk dari
Minerba sejak November 2017. Perusahaan yang
pembentukan holding industri pertambangan,
kemudian dinaungi oleh PT Indonesia Asahan
yakni membentuk perusahaan tambang yang
Aluminium (Persero) adalah tiga BUMN dan satu
besar, kuat dan lincah sehingga mempunyai
perusahaan Perseroan Terbatas, yakni PT Aneka
daya saing yang kuat3.
Tambang Tbk, PT Timah Tbk, PT Bukit Asam Tbk
serta PT Freeport Indonesia (PTFI). Peresmian
Terdapat beberapa hal yang dianggap menjadi
itu ditandai dengan berlakunya PP No. 47
manfaat dari pembentukan holding BUMN sektor
Tahun 2017 pada tanggal 13 November 2017 dan
Minerba, yaitu:
penandatanganan inbreng saham seri B milik
Pemerintahdi PT Antam (65%), PT Timah (65%),
1. Peningkatan business scale, dimana setelah
PTBA (65,02%) dan PTFI (9,36%) pada tanggal 29
restrukturisasi, kapitalisasi pasar holding
November silam. Akan tetapi, pengalihan saham
BUMN Industri Pertambangan menjadi
tersebut tidak melepas keseluruhan saham dari
yang terbesar di Asia Tenggara atau kelima
milik Pemerintahpada PT Antam, PT Timah dan
terbesar di Asia Pasifik (tidak termasuk
PTFI. Pemerintahtetap memiliki saham secara
Republik Rakyat Tiongkok).
langsung terhadap perusahaan tersebut melalui
2. Diversifikasi produk dan bisnis, dimana
kepemilikan saham Dwi Warna seri A.
3 Diambil dari Press Release pembentukan holding BUMN Industri Pertambangan oleh Kementerian BUMN melalui Badan Siber dan Sandi
Negara, tautan https://bssn.go.id/holding-bumn-industri-pertambangan-bersinergi-menjadi-perusahaan-kelas-dunia/
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
142 KONTEKSTUAL
Pertamina E&P
Kepemilikan Eksplorasi dan produksi
4 Libya Limited, 100%
langsung minyak dan gas
British Virgin Island
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
143
PT Pertamina
Kepemilikan Internasional Eksplorasi dan produksi
7 100%
langsung Eksplorasi dan minyak dan gas
Produksi
Conoco Phillips
Kepemilikan Algeria Eksplorasi dan produksi
8 100%
langsung Limited, Cayman minyak dan gas
Island
Operasi bersama
Natuna 2 B.V.,
dengan Eksplorasi dan produksi
10 Belanda/ 50%
kepemilikan tidak minyak dan gas
Netherlands
langsung
Peran PT Pertamina (Persero) dalam Penjualan Peran PT Pertamina (Persero) sebagai Pembeli
Minyak Mentah/Kondensat Bagian Pemerintah Minyak Mentah/Kondensat Bagian Kontraktor
Sesuai dengan PTK BP Migas mengenai penjualan Sesuai Permen ESDM No. 42 Tahun 2018,
minyak mentah/kondensat bagian negara, BP Pemerintah mewajibkan Kontraktor atau
Migas dapat melakukan penunjukan langsung afiliasinya untuk menawarkan minyak bumi
minyak mentah atau kondensat yang akan diolah bagian Kontraktor kepada Pertamina dan/atau
oleh kilang dalam negeri. PT Pertamina (Persero) badan usaha pemegang izin usaha pengolahan
mendapatkan penunjukan langsung sebagai minyak bumi Pinjaman yang Diteruskan
penjual minyak mentah/ kondensat bagian Pemerintah Kepada PT Pertamina.
negara untuk kebutuhan pasokan kilang dalam
negeri berdasarkan keputusan Kepala BP Migas Pinjaman yang Diteruskan Pemerintah
Nomor: KEP-0131/ BPO0000/2012/S2 tanggal Kepada PT Pertamina (Persero) dan Jaminan
8 Oktober 2012. Lifting minyak bumi bagian Pemerintahatas Pinjaman Perusahaan
Pemerintahyang cocok dengan spesifikasinya Berikut merupakan pinjaman oleh swasta asing,
akan dikirim ke kilang yang dioperasikan oleh PT yang diterima oleh Pemerintahdan kemudian
Pertamina. oleh Pemerintahterus dipinjamkan kepada PT
Pertamina (Persero) untuk tahun fiskal 2017,
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
144 KONTEKSTUAL
Saldo
Jangka
Tujuan Suku per 31
Lender Total Pinjaman Waktu
Pinjaman Bunga Desember
Pelunasan
2017
Overseas
Pembangunan Mei 2007 - 3,1% ¥
Economic
¥1.172.872.837 DPPU Ngurah November per 580.408.306
Cooperation
Rai 2024 tahun (USD 5.152)
Fund Jepang
International
Ulubelu and
Bank for
Lahendong Oktober
Reconstruction LA-8082-ID
Geothermal 2020 -
and sebesar USD 131.055
Clean Energy Oktober
Development US$175.000
Investment 2035
(“IBRD”) - Bank
Project
Dunia
International
Ulubelu and
Bank for
Lahendong
Reconstruction LA-TF10417- Oktober
Geothermal
and IDE sebesar 2021 - April USD 121.068
Clean Energy
Development USD125.000 2051
Investment
(“IBRD”) - Bank
Project
Dunia
Laba Ditahan dan Dividen sebesar 29%) dan laba ditahan dari PT Pertamina
Berikut merupakan nilai dari dividen (dengan POR (Persero) pada tahun 2017,
Tabel 43. Dividen dan Laba Ditahan PT Pertamina (Persero) Tahun 2017
Item 2017
Tanggung Jawab Sosial PT Pertamina (Persero) yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero)
Pengeluaran tanggung jawab sosial perseroan adalah berupa tanggung jawab sosial perusahaan
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
145
dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan CSR PT Pertamina (Persero) pada tahun 2017.
(PKBL). Berikut merupakan jumlah realisasi dana
Tabel 44. Realisasi Tanggung Jawab Sosial PT Pertamina (Persero) Tahun 2017
Aktivitas 2017
Publik 43,03%
Tabel 46. Dividen Dan Laba Ditahan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tahun 2017
Item 2017
Tanggung Jawab Sosial PT Perusahaan Gas pembangunan yang lebih merata dan
Negara (Persero) meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk telah Berikut merupakan realisasi PKBL dari PT
melaksanakan PKBL yang bertujuan untuk Perusahaan Gas Negara Tbk pada tahun 2017:
membantu Pemerintahdalam melaksanakan
Tabel 47. Realisasi tanggung jawab sosial PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Aktivitas 2017
7.4 PT Indonesia Asahan menjadi BUMN pada tahun 2014 sesuai dengan PP
No. 26 Tahun 2014. Pada hakikatnya, perusahaan
Aluminium (Persero) ini bergerak pada sektor hilir Minerba. Namun,
beserta entitas anak pada tahun 2017, Pemerintah mengeluarkan
inisiatif berupa pembentukan holding untuk
usahanya sektor Minerba. Dengan terbitnya PP No. 47 Tahun
2017, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) kemudian resmi menjadi perusahaan induk dari
merupakan perusahaan yang bergerak pada PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT
industri pengolahan dan pemurnian yang resmi Timah Tbk dan PT Freeport Indonesia.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
147
Anak Perusahaan
Kepemilikan Saham
Berikut merupakan daftar anak perusahaan dari
Kepemilikan PT Indonesia Asahan Aluminium PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) yang
(Persero) melalui penanaman modal melalui bergerak pada bidang industri ekstraktif pada
saham, sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah RI tahun 2017,
(100%).
Tabel 48. Daftar Anak Perusahaan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) di Bidang Industri
Ekstraktif Tahun 2017
Tipe
Perusahaan Bidang Usaha
Kepemilikan
Laba Ditahan dan Dividen saham dan laba ditahan dari PT Indonesia Asahan
Berikut merupakan pembagian dividen (dengan Aluminium (Persero) Tbk untuk tahun 2017,
POR 30%) yang dibagikan kepada pemegang
Tabel 49. Dividen dan laba ditahan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) tahun 2017
Tanggung Jawab Sosial PT Indonesia Asahan melakukan kegiatan CSR dan PKBL di tahun 2017.
Aluminium (Persero) Berikut merupakan realisasi PKBL dan CSR dari
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) telah PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero),
Tabel 50. Realisasi Tanggung Jawab Sosial PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Aktivitas 2017
Kepemilikan Saham
Tabel 51. Daftar Pemegang Saham PT Aneka Tambang, Tbk Untuk Tahun 2017
Publik 35%
Tabel 52. Daftar Anak Perusahaan PT Aneka Tambang, Tbk di Bidang Industri Ekstraktif Tahun 2017
PT Dwimitra Enggang
Kepemilikan Khatulistiwa (belum Eksplorasi dan operator
3 99,5%
langsung beroperasi secara tambang
komersial)
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
149
PT GAG Nikel
Kepemilikan Indonesia
Eksplorasi dan operator
5 tidak (belum beroperasi 100%
tambang
langsung secara
komersial)
PT Antam Niterra
Kepemilikan Haltim Eksplorasi dan operator
7 tidak (belum beroperasi 100% tambang
langsung secara batubara
komersial)
PT Nusa Halmahera
8 Asosiasi 25% Pertambangan emas
Minerals
PT Nikel Halmahera
9 Asosiasi 50% Pertambangan nikel
Timur
Jaminan Pinjaman dari Pemerintahdan Jaminan memberikan jaminan untuk perusahaan lain.
PT Aneka Tambang Tbk untuk Pinjaman
Perusahaan Lain
Laba Ditahan dan Dividen
Berdasarkan Laporan Tahunan PT Aneka Tambang Berikut merupakan pembagian dividen yang
Tahun 2017, PT Aneka Tambang Tbk tidak memiliki dibagikan kepada pemegang saham dan laba
jaminan pinjaman dari Pemerintahdan tidak ditahan dari PT Antam untuk tahun 2017
Tabel 53. Dividen Dan Laba Ditahan PT Aneka Tambang, Tbk Tahun 2017
PT Aneka Tambang Tbk tidak menyetorkan dividen PT Aneka Tambang Tbk telah melaksanakan
pada tahun 2017 karena laba yang diperoleh tahun PKBL yang bertujuan untuk membantu
2017 masih relatif kecil sehingga diputuskan Pemerintahdalam melaksanakan pembangunan
ditahan untuk kepentingan operasional dan yang lebih merata dan meningkatkan
pendanaan infrastruktur pendukung proyek. kesejahteraan masyarakat.
Tanggung Jawab Sosial (CSR) PT Aneka Tambang Berikut merupakan realisasi PKBL dari PT Aneka
Tbk Tambang Tbk pada tahun 2017:
Tabel 54. Realisasi Tanggung Jawab Sosial PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2017
Tabel 55. Daftar Pemegang Saham PT Bukit Asam, Tbk Untuk Tahun 2017
Publik 26,47%
Pemerintah memiliki modal saham secara tidak perusahaan lain. Akan tetapi, PTBA melakukan
langsung melalui PT Indonesia Asahan Aluminium divestasi saham kepada PT Inalum sebagai
(Persero) dengan jenis saham seri B yang bernilai holding BUMN sektor Minerba melalui PP No.
Rp749 Miliar dan saham secara langsung berupa 47 Tahun 2017. Nilai saham yang didivestasikan
saham Dwi Warna seri A sebanyak lima lembar. adalah sebesar 1,49 Miliar lembar saham seri B
Saham yang dimiliki publik termasuk saham seri yang kepemilikannya berasal dari Pemerintah.
B dengan nilai sebesar Rp304,9 Miliar. PTBA juga
memiliki porsi Saham Treasury senilai Rp98 Miliar. Anak Perusahaan
Perubahan Kepemilikan (Akuisisi dan Divestasi)
pada Tahun 2017 Berikut merupakan daftar anak perusahaan dari
PT Bukit Asam Tbk yang bergerak pada bidang
Berdasarkan laporan tahunan 2017, PT Bukit industri ekstraktif pada tahun 2017,
Asam Tbk tidak melakukan akuisisi terhadap
Tabel 56. Daftar Anak Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Tahun 2017
Persentase
No Tipe Kepemilikan Perusahaan saham Bidang Usaha
(2017)
Jaminan Pinjaman dari Pemerintah dan Jaminan pinjaman dari Pemerintah dan tidak memberikan
PT Bukit Asam, Tbk untuk Pinjaman Perusahaan jaminan untuk perusahaan lain berdasarkan
Lain Laporan Tahunan PT Bukit Asam Tahun 2017.
PT Bukit Asam Tbk tidak memiliki jaminan Laba Ditahan dan Dividen
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
152 KONTEKSTUAL
Tabel 57. Dividen Dan Laba Ditahan PT Bukit Asam, Tbk Tahun 2017
Pembayaran untuk Jasa Transportasi Tanggung Jawab Sosial PT Bukit Asam Tbk
PT Bukit Asam Tbk melakukan pembayaran PT Bukit Asam Tbk telah melaksanakan PKBL
kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atas yang bertujuan untuk membantu Pemerintah
jasa pengangkutan batubara. Pembayaran yang dalam melaksanakan pembangunan yang
dilakukan oleh PT Bukit Asam (Persero) Tbk untuk lebih merata dan meningkatkan kesejahteraan
jasa transportasi tersebut di tahun 2017 adalah masyarakat.
sebesar Rp2,45 Triliun dan USD83,70 Juta4. Berikut merupakan realisasi PKBL dari PT Bukit
Asam, Tbk pada tahun 2017
Tabel 58. Realisasi Tanggung Jawab Sosial PT Bukit Asam Tbk Tahun 2017
Kepemilikan Saham
Tabel 59. Daftar Pemegang Saham PT TIMAH, Tbk Untuk Tahun 2017
Publik 35%
Pemerintah memiliki modal saham secara tidak lain. Akan tetapi, PT Timah melakukan divestasi
langsung melalui PT Inalum dengan jenis saham saham kepada PT Inalum sebagai holding BUMN
seri B yang bernilai Rp242 Miliar dan saham sektor Minerba melalui PP No. 47 Tahun 2017. Nilai
secara langsung berupa saham dwi warna seri A saham yang didivestasikan adalah sebesar 4,84
sebanyak satu lembar. Saham yang dimiliki publik Miliar lembar saham seri B yang kepemilikannya
termasuk saham seri B dengan nilai sebesar berasal dari Pemerintah.
Rp130 Miliar
. Anak Perusahaan
Perubahan Kepemilikan (Akuisisi dan Divestasi)
pada Tahun 2017 Berikut merupakan daftar anak perusahaan dari
PT Timah yang bergerak pada bidang industri
Berdasarkan laporan tahunan 2017, PT Timah ekstraktif pada tahun 2017,
tidak melakukan akuisisi terhadap perusahaan
Persentase
No Tipe Kepemilikan Perusahaan Saham Bidang Usaha
(2017)
Kepemilikan tidak
PT. Tanjung
2 langsung melalui 99.95% Pertambangan Batubara
Alam Jaya (TAJ)
PT TIM
Kepemilikan tidak
PT. Truba Bara
3 langsung melalui 99.9% Pertambangan Batubara
Banyu
PT TIM
Tabel 61. Dividen Dan Laba Ditahan PT Timah, Tbk Tahun 2017
Tanggung Jawab Sosial PT Timah, Tbk melaksanakan pembangunan yang lebih merata
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PT Timah telah melaksanakan PKBL bertujuan Berikut merupakan realisasi PKBL dari PT Timah
untuk membantu Pemerintah dalam Tbk pada tahun 2017
Tabel 62. Realisasi Tanggung Jawab Sosial PT Timah, Tbk Tahun 2017
Bidang Bentuk
Bantuan usaha kecil, bantuan modal mikro, bantuan bibit tanaman atau
Ekonomi
peternakan
Perusahaan dapat memberikan CSR dalam bentuk kind dalam Rupiah dan USD terbesar berturut-
in kind dan cash. CSR dalam bentuk natura (In kind) turut ada pada infrastruktur dan pemberdayaan
merupakan CSR yang diberikan dalam bentuk masyarakat. Sedangkan, kontribusi CSR bentuk
non tunai dan bersifat implementatif. Sedangkan cash dalam Rupiah dan USD terbesar berturut-
cash merupakan CSR yang diberikan dalam turut ada pada pemberdayaan masyarakat dan
bentuk dana tunai atau bersifat semacam charity. pelayanan masyarakat.
Menurut data EITI 2017, kontribusi CSR bentuk in
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
158 KONTEKSTUAL
Tabel 64. Jenis Program Yang Bersumber Dari CSR Perusahaan Migas Pelapor EITI 2017
Hubungan
in-kind 3,865,019,222 3,19% 2,238 0,06%
Masyarakat
Pemberdayaan
20,25% 49,72%
Masyarakat 24,534,996,627 1,854,645
Pelayanan
22,24% 15,19%
Masyarakat 26,946,090,122 566,614
Total CSR
121,160,477,168 100% 3,730,178 100%
dalam in-kind
Hubungan
Cash 2,555,721,988 11,40% -
Masyarakat -
Pemberdayaan
6,115,797,879 27,28% 0,01%
Masyarakat 60
Pelayanan
20,42% 99,97%
Masyarakat 4,577,880,964 598,738
Total CSR
22,418,613,926 100% 598,918 100%
dalam Cash
Tabel 65. Jenis Program Yang Bersumber Dari CSR Perusahaan Minerba Pelapor EITI 2017
Hubungan
in-kind 6.734.261.643 3,19% 27.261 0,06%
Masyarakat
Pemberdayaan
42.705.434.903 20,25% 23.650.816 49,72%
Masyarakat
Pelayanan
46.895.117.961 22,24% 7.226.332 15,19%
Masyarakat
Total CSR
dalam in- 210.867.348.670 100% 47.570.932 100%
kind
Hubungan
Cash 25.734.643.539 11,40% - -
Masyarakat
Pemberdayaan
61.595.709.262 27,28% 4.211 0,01%
Masyarakat
Pelayanan
46.104.127.838 20,42% 46.264.284 99,97%
Masyarakat
Total CSR
225.825.660.069 100% 46.279.175 100%
dalam Cash
Implementasi Program Pengembangan dan PKP2B, IUP BUMN, dan IUP PMA mengalami
Pemberdayaan Masyarakat (PPM) peningkatan dari 2016 – 2018. Namun pada
2019 hingga triwulan III, nilai realisasi PPM masih
Perusahaan Minerba juga wajib melakukan jauh bila dibandingkan rencana PPM di tahun
Program Pengembangan dan Pemberdayaan 2019. Hal ini butuh pengawasan dan kesadaran
Masyarakat (PPM) sebagai perwujudan dari baik dari Pemerintah maupun perusahaan untuk
tanggung jawab sosial dan lingkungan. meningkatkan nilai realisasi PPM di tahun ini.
Penggunaan biaya untuk PPM dari perusahaan
Tabel 66. Tabel Besar Rencana & Realisasi Biaya PPM PKP2B, IUP BUMN, dan IUP PMA 2015 – 2019
(Kuartal Ketiga) (Rupiah)
2019 (s.d.
673.165.084.546 291.986.976.848 43,38
TW III)
Gambar 74. Grafik Besar Rencana & Realisasi Biaya PPM PKP2B, IUP BUMN, dan IUP PMA 2015 – 2019
(Kuartal Ketiga) (Rupiah)
Sumber: LKPP
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
161
Sedangkan Jaminan Pascatambang, adalah dana Berdasarkan data Minerba ESDM per Agustus
yang disediakan oleh perusahaan pertambangan 2019, didapatkan bahwa:
sebagai jaminan untuk melakukan kegiatan
pascatambang yang merupakan kegiatan • Realisasi Jaminan Reklamasi adalah
terencana, sistematis dan berlanjut setelah Rp1.341.337.342.042
akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha • Realisasi Jaminan Pasca Tambang adalah
pertambangan untuk memulihkan fungsi Rp780.255.273.076
lingkungan alam dan fungsi sosial menurut
kondisi lokal di seluruh wilayah pertambangan. Tidak terdapat informasi total penempatan
dan sumber dari dana Jaminan Reklamasi dan
Jaminan Reklamasi ditempatkan diawal dan akan Jaminan Pasca Tambang tahun 2019.
digunakan oleh perusahaan dalam pelaksanaan
reklamasi sesuai dengan AMDAL yang sudah Pada 2017, Jaminan Reklamasi terhadap 133
mendapatkan persetujuan dari Pemerintah. perusahaan pertambangan Minerba mencapai
Sedangkan dana jaminan pascatambang Rp2,369 Triliun lebih, terbagi atas:
ditempatkan diawal secara bertahap sesuai
dengan persetujuan Pemerintahatas rencana a. PKP2B
penutupan tambang dari perusahaan dan akan
Total Rp1.747.655,4 Juta, terdiri atas:
digunakan pada saat perusahaan telah memasuki
Rp782.457,5 Juta dan USD71.496.137,6 (setara
tahapan penutupan tambang.Minerba.
Rp965.197.9 Juta; USD1 = Rp.13.500);
b. KK
Pelaksanaan kegiatan reklamasi dan penutupan
tambang pada dasarnya telah diatur secara rinci Total Rp477.555,2 Juta, terdiri atas:
dan ketat. Namun dalam pelaksanaannya masih Rp23.292,3 Juta dan USD33.649,1 Juta (setara
banyak perusahaan yang belum melaksanakan Rp454.262,9 Juta; USD1=Rp.13.500);
kegiatan reklamasi sesuai dengan rencana yang
sudah disetujui oleh Pemerintah. Hal ini antara c. IUP
lain disebabkan oleh masih minimnya tingkat
Total Rp144.284,97 Juta, terdiri atas:
kesadaran oleh beberapa pemegang izin. Disisi
- IUP PMA: Rp60.493,66 Juta
lain, minimnya jumlah inspektur tambang di
- IUP BUMN: Rp84.090,31 Juta.
daerah membuat pengawasan mejadi tidak
maksmial. Hal ini terjadi dikarenakan Jaminan
Catatan: Data realisasi Jaminan Reklamasi IUP
Pasca Tambang tersebut tidak mampu menutupi
PMDN berada di Provinsi sesuai dengan Undang-
biaya pasca tambang aktual yang jauh lebih
Undang PemerintahDaerah.
tinggi. Adanya delta yang besar antara Jaminan
Pasca Tambang dan biaya aktual pasca tambang
karena inflasi yang terus terjadi mengingat
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
162 KONTEKSTUAL
B. Aplikasi Perizinan Online ESDM Direktorat Jenderal Migas, terdapat sembilan izin
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang sudah bisa menggunakan aplikasi ini yaitu:
pada bulan Agustus 2019 juga meluncurkan • Izin Survei Umum Minyak dan Gas Bumi.
Aplikasi Perizinan Online ESDM yang terintegrasi • Izin Pemanfaatan data Minyak dan Gas Bumi.
dengan data sumber daya alam, operasional, • Izin Usaha Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
produksi, pemasaran/penjualan setiap jenis • Izin Usaha Pengangkutan Minyak dan Gas Bumi.
energi dan mineral. Sistem ini dapat mempercepat • Izin Usaha Penyimpanan Minyak dan Gas Bumi.
pengurusan izin dan memungkinkan unit • Izin Usaha Niaga Minyak dan Gas Bumi.
terkait maupun badan usaha yang mengajukan • Rekomendasi Ekspor dan Impor Pengolahan Migas.
izin, untuk mengetahui tahap perkembangan • Rekomendasi Ekspor dan Impor Biaga Migas.
permohonannya. Khusus untuk perizinan di • Izin Gudang Bahan Peledak
C. Sistem Operasi Terpadu SKK Migas proses pelaporan KKKS yang difasilitasi oleh
Pada bulan September 2018, SKK Migas telah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
mengeluarkan peraturan terkait dengan pedoman Dengan adanya SOT, SKK Migas dan KKKS
tata kerja Sistem Operasi Terpadu (SOT) revisi 01. mendapatkan manfaat, antara lain transparansi
Konsep dasar penerapan SOT adalah optimalisasi data dan informasi serta mempermudah proses
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
164 KONTEKSTUAL
PKP2B,
PKP2B, KK,
PKP2B, KK, IUP Eks, IUP KK, IUP Surveyor & PKP2B, KK, IUP Eks, IUP
Perusahaan IUP Eks,
Op Eks, IUP IUP OPK AJ Op
IUP Op
Op
Cadangan
Kegiatan
Data dan Draught Competent
Data WIUP Tarif Pengebor
Spasial Sumber Survey Person
an
Daya Alam
Profil
Area Sales Kinerja
IUP/KK/ Produksi
Kehutanan Destination Eksplorasi
PKP2B
Peta Commodity
Lokasi Penjualan
Tematik Sources
Tahapan
Stok
Aktivitas
A. Minerba One Map Indonesia (MOMI) MOMI adalah sistem online pertama yang
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
165
diterbitkan oleh Kementerian ESDM. Sistem membantu kinerja Direktorat Jenderal Mineral
informasi geografis wilayah pertambangan dan Batubara dalam mengumpulkan data
berbasis web ini akan memuat database dan informasi. Bahkan Pemerintah Provinsi/
semua wilayah kerja Migas, wilayah izin usaha Kabupaten/Kota, melalui portal ini, dapat
pertambangan, wilayah kerja panas bumi, melihat kondisi Izin Usaha Pertambangan (WIUP)
infrastruktur ketenagalistrikan, infrastruktur di wilayahnya masing-masing. Dengan begitu,
Migas, potensi (sumber daya dan cadangan) dan Pemerintah bisa menghindari tumpang tindih
Energi Baru/Terbarukan (EBT). MOMI juga akan sesama Izin Usaha Pertambangan (IUP), serta
terintegrasi dengan peta formasi geologi serta evaluasi IUP dan Wilayah Kerja Panas Bumi yang
data dari sektor lain. berada di dalam kawasan hutan.
Selain itu, hampir seluruh data spasial sektor Berdasarkan sumber katadata.co.id, portal
ESDM tersedia pada sistem ini, seperti potensi ini sudah menyediakan data lebih dari 500
geologi (mineral, batubara, panas bumi, bitumen kabupaten kota dan 34 provinsi. Bahkan datanya
padat dan Coal Bed Methane/CBM), wilayah akan terus diperbaharui secara reguler dan
izin usaha pertambangan, wilayah kerja Migas, disinkronisasi dengan data dari SKK Migas dan
wilayah kerja panas bumi, data hulu Migas (sumur, Ditjen Minerba.1
kilang, seismik 2D dan seismik 3D), kawasan hutan,
dan infrastruktur ketenagalistrikan (pembangkit, B. Minerba One Data Indonesia (MODI)
gardu induk, jaringan transmisi dan jaringan Pada tahun 2017, Ditjen Minerba juga
distribusi). Sistem ini juga mengintegrasikan data meluncurkan sebuah platform online, MODI, yang
spasial dari beberapa kementerian atau lembaga, bertujuan untuk mengintegrasi data perusahaan
seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan pertambangan di Indonesia, perizinan, investasi,
Kehutanan, Direktorat Jenderal Penganggaran jumlah tenaga kerja, jumlah kecelakaan tambang,
(SIMPONI), Direktorat Jenderal Perdagangan dan informasi terkait lainnya.
Luar Negeri (INATRADE), dan Badan Informasi Data perusahaan pertambangan yang disimpan
Geospasial (BESAR). dalam MODI yaitu nama perusahaan, kode izin
Peluncuran aplikasi MOMI merupakan perwujudan usaha pertambangan (kode WIUP), alamat,
dari salah satu tujuan kegiatan Koordinasi dan pemegang saham dan direktur, ID Pajak (NPWP),
Supervisi (Korsup) Minerba yang ditangani oleh produksi, penerimaan negara bukan pajak,
Kementerian ESDM dan didukung oleh Komisi tanggal kontrak, riwayat izin pertambangan dan
Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain itu, aplikasi tahapan kegiatan, area, riwayat rencana dan
MOMI merupakan bagian dari upaya dari KESDM realisasi produksi.
dalam membangun sistem data yang terintegrasi, Hampir semua data operasional yang ada di
serta sebagai implementasi Kebijakan Satu Peta Ditjen Minerba dapat diakses melalui sistem ini.
(One Map Policy) di lingkungan Kementerian Selain itu, data yang ada di dalam sistem juga
ESDM. Penerapan Satu Peta ESDM merupakan telah diperbarui secara berkala.
implementasi dari Paket Kebijakan Ekonomi C. Minerba Online Monitoring System (MOMS)
Tahap VIII serta Perpres No. 9 Tahun 2016 tentang Selain itu, Pemerintah juga memperkenalkan
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta sistem baru lagi yaitu Minerba Online Monitoring
pada tingkat ketelitian peta skala 1:50.000. System (MOMS) pada tahun 2018. Sistem ini
Dengan adanya sistem MOMI diharapkan bertujuan untuk menggabungkan data produksi
masalah teritorial dalam izin pertambangan yang dan penjualan mineral dan batubara dan juga
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah, termasuk mempermudah Pemerintah dalam mengawasi
izin untuk memasuki kawasan konservasi, dan mengendalikan produksi dan penjualan dari
tumpang tindih lisensi dengan dua komoditas, perusahaan.
komoditas yang berbeda, dan batas administrasi Sayangnya, platform yang berbasiskan teknologi
lebih mudah diketahui dan diselesaikan. Selain ini masih memerlukan pengelolaan sumber daya
itu, aplikasi ini diharapkan dapat menjadi referensi dan pelaporan data cadangan secara manual,
bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah seperti perusahaan harus melaporkan secara
dan pemangku kepentingan dalam merencanakan langsung kegiatannya kepada pemberi izin.
dan mengelola sektor pertambangan. Aplikasi ini dapat diakses baik internal maupun
Dalam implementasinya, sistem ini sangat eksternal pemimpin level tinggi.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
166 KONTEKSTUAL
Berdasarkan data dari marketeers.com, seluruh pelanggaran terkait produksi dan penjualan.
perusahaan tambang yang di wilayah izin pusat Aplikasi yang selesai dibangun pada Juni 2019
telah melakukan registrasi dalam aplikasi MOMS, ini akan menyeleksi perusahaan-perusahaan
sedangkan tingkat kepatuhan untuk perusahaan yang tidak melengkapi persyaratan sesuai
yang izinnya diterbitkan di daerah dinilai masih dengan aturan. Sehingga mereka tidak akan bisa
rendah. melakukan transaksi. Kebijakan tersebut berlaku
Pada bulan Februari 2019, tercatat perusahaan per 1 November 2019.
pertambangan mineral dan batubara yang telah Aplikasi MVP juga dibuat untuk menanggapi
registrasi dalam sistem MOMS adalah sebanyak penilaian dari Komisi Pemberantasan Korupsi
540 perusahaan, terdiri dari 365 perusahaan (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
batubara dan 175 perusahaan mineral2. dan juga Indonesia Corruption Watch (ICW),
yang menilai bahwa pengawasan terhadap
D. Electronic - Penerimaan Negara Bukan Pajak penjualan batubara dianggap masih belum
(e-PNBP) optimal. Hal itu diindikasikan dengan adanya
Pada tahun yang sama, DG Minerba dibawah kegiatan penjualan batubara yang tidak sesuai
Kementerian ESDM juga mengeluarkan sebuah peraturan dan mengakibatkan adanya potensi
aplikasi yaitu e-PNBP. Aplikasi ini bertujuan kehilangan penerimaan negara. Aplikasi MPV
untuk mengawasi dan memonitor pembayaran akan meningkatkan pengawasan atas kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan penjualan batubara secara online dengan lebih
dalam hal PNBP. Adapun output yang diharapkan akurat, dan transparan.
dari aplikasi ini adalah untuk memastikan MVP ini akan melengkapi tiga aplikasi lain
perusahaan pertambangan telah memenuhi yang telah ada dan saling terintegrasi satu
seluruh kewajibannya sebelum melakukan dengan lainnya, yaitu MOMS, Minerba One
penjualan komoditas. Dengan adanya aplikasi ini Data Indonesia (MODI) dan e-PNBP. Dengan
maka diharapkan jumlah PNBP akan lebih akurat. sistem online terintegrasi tersebut, pengawasan
Dahulu, perusahaan tambang telah memenuhi data produksi dan pemasaran batubara bisa
kewajibannya untuk membayar PNBP melalui lebih optimal.
sistem informasi PNBP online (SIMPONI) yang Untuk mendukung penggunaan MOMS dan MVP,
dikelola oleh Kementerian Keuangan. Namun, Ditjen Minerba telah menerbitkan Kepdirjen
sejak April 2019, perusahaan tambang harus Nomor 205.K/30/DJB/2019 tentang Tata Cara
memenuhi kewajibannya melalui satu sistem Verifikasi Teknis Kegiatan Pengangkutan Dan
yaitu e-PNBP yang mana sistem tersebut tidak Penjualan Batubara.
lagi terintegrasi dengan SIMPONI.
Salah satu tantangan yang masih dihadapi dalam
implementasi dari keempat sistem ini adalah F. Exploration Monitoring System (EMS)
bagaimana caranya untuk mengkonsolidasikan Aplikasi ini diluncurkan pada tanggal 2 Desember
semua informasi yang tersedia ke dalam satu 2019 oleh Direktorat Jenderal Mineral dan
sistem dan memastikan bahwa setiap sistem Batubara. Aplikasi tersebut diluncurkan dalam
berfungsi efektif untuk semua pemangku rangka menghadapi tantangan, khususnya dalam
kepentingan. Misalnya sampai saat ini data yang kegiatan eksplorasi, seperti rendahnya investasi
dimuat dalam sistem MOMI belum terintegrasi eksplorasi, kesinambungan antara kegiatan
dengan MODI. eksplorasi dan produksi, penemuan potensi baru
yang masih rendah, keterbatasan infrastruktur,
E. Modul Verifikasi Penjualan (MVP) serta belum bergairahnya kegiatan pengolahan/
Aplikasi tersebut ditujukan untuk meningkatkan pemurnian dalam negeri sektor pertambangan
pengawasan kegiatan pertambangan, khususnya dan belum optimalnya pemanfaatan energi baru
pemasaran batubara. Latar belakang dibuatnya terbarukan.
aplikasi MVP ini diantaranya karena belum Untuk aplikasi Exploration Monitoring System
semua perusahaan melaporkan data produksi atau EMS merupakan aplikasi pelaporan
dan penjualan secara rutin lewat aplikasi Minerba kegiatan eksplorasi. EMS mampu memverifikasi
Online Monitoring system (MOMS). Selain penggunaan Competent Person dalam pelaporan
itu, masih ada risiko perusahaan melakukan hasil eksplorasi dan merekap data sumber daya
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
167
dan cadangan seluruh Indonesia. Selain itu menjadi salah satu cara untuk mewujudkan
aplikasi EMS mampu mengukur kinerja eksplorasi transparansi di Indonesia. Negara-negara
yang meliputi; Budget Exploration to Revenue pelaksana EITI telah menyediakan informasi yang
Ratio (BERR), Coverage Area (CA) dan Reserve dibutuhkan oleh Standar EITI melalui sistem
Replacement Ratio (RRR). Aplikasi ini wajib pelaporan Pemerintah dan perusahaan berupa
diterapkan mulai dari 1 Januari 2020. basis data, situs web, laporan kemajuan tahunan,
portal dll.
G. Exploration Data Warehouse (EDW) Pengarusutamaan (mainstreaming) adalah sistem
Aplikasi ini diluncurkan bersamaan dengan yang mengharuskan Pemerintah dan perusahaan
EMS pada tanggal 2 Desember 2019 oleh mengintegrasikan atau mengungkapkan secara
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara yang sistematis informasi-informasi yang bersifat
bertujuan untuk mengelola area eksplorasi publik. Pengungkapan sistematis mengartikan
dan penambangan. Aplikasi Exploration bahwa lembaga Pemerintah dan perusahaan yang
Data Warehouse (EDW) merupakan aplikasi seharusnya memberikan informasi kepada EITI
penyimpanan data hasil eksplorasi nasional dalam bentuk laporan mulai dapat memberikan
yang mampu menyimpan database kegiatan pengungkapan informasi dalam publikasi dan
pengeboran berupa data collar, assay, dan situs web mereka sendiri.
geofisika serta dukungan manajemen data hasil Tujuan dari pengarusutamaan ini adalah
kegiatan analisis dan interpretasi eksplorasi. memberikan ruang bagi Pemerintah dan
Kesuksesan sistem baru ini bergantung pada perusahaan untuk dapat melaporkan data-
partisipasi dan kepatuhan perusahaan serta data, khususnya terkait pendapat melalui sistem
sistem MOMS mengenai nama perusahaan, online. Sehingga apabila terdapat perbedaan
lokasi, pembayaran biaya, dan lain-lain. Sistem data yang diinput oleh Pemerintah dan
digital baru ini juga bergantung pada surveyor perusahaan dapat diketahui dan dianalisis secara
yang terdaftar dan pada orang yang kompeten cepat. Selain itu, melalui pengarusutamaan
untuk memastikan data yang disampaikan tepat ini akan mempermudah sistem pelaporan dan
dan benar. pengawasan.
Sesungguhnya, Indonesia telah menerapkan
9.3 Penerapan sistem pengarusutamaan ini melalui platform
online yang telah diciptakan oleh Pemerintah
Pengarusutamaan khususnya di industri ekstraktif. Ini merupakan
(Mainstreaming) sebuah kemajuan untuk mendukung transparansi
di Indonesia, meskipun, masih dibutuhkan
Tata kelola pemerintahan yang baik (Good pengembangan lebih lanjut terhadap kelima
Governance) atau pemerintahan yang baik adalah sistem tersebut. Harapannya, data-data yang
suatu hal yang sangat diinginkan oleh setiap dimuat pada masing-masing sistem dapat
rakyat di dalam suatu negara. Salah satu tata diintegrasikan.
kelola pemerintahan yang baik adalah dengan
menciptakan transparansi terhadap kebijakan-
kebijakan yang dibuat termasuk juga anggaran
dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Dalam
mewujudkan Good Governance ini telah disahkan
UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik.
Meskipun demikian, tidak semua informasi
mengenai negara harus dibuka ke publik
dikarenakan ada informasi yang dapat
menyangkut masalah keamanan negara yang
bersifat sangat rahasia. Oleh karena itu, ada
informasi yang bisa diketahui oleh masyarakat
secara terbuka dan ada juga yang dikecualikan
untuk kepentingan keamanan negara.
Kemajuan teknologi saat ini juga dapat digunakan
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
168 KONTEKSTUAL
IV. Posisi Pertamina dalam Alih Kelola Blok Sementara dalam UU No. 23 Tahun 2014
Terminasi tentang PemerintahDaerah, pasal 14 ayat 1
IV.1. Perlunya Pemerintah memperjelas menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan
posisi Pertamina pada saat alih Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta
kelola blok terminasi energi dan sumber daya mineral dibagi antara
Pada Permen ESDM No. 23 Tahun 2018 tentang PemerintahPusat dan Provinsi.
perubahan Permen ESDM No.15 Tahun 2015,
terutama pada Permen ESDM No. 23 Tahun Sedangkan dalam ayat 3 disebutkan, urusan
2018, pasal 2, menyatakan bahwa Kontraktor Pemerintahan bidang energi dan sumber daya
eksisting dapat melanjutkan pengelolaan suatu mineral yang berkaitan dengan pengelolaan
wilayah kerja (WK) yang KKS-nya berakhir. Hal minyak dan gas bumi menjadi kewenangan
ini berbeda dengan peraturan sebelumnya pada Pemerintah Pusat.
Permen No. 15 Tahun 2015, pasal 2, pengelolaan
WK tersebut diprioritaskan untuk dikelola oleh Kontradiksi dari kebutuhan surat rekomendasi
BUMN/Pertamina. yang diperlukan dari PemerintahKabupaten/
Kota dan persetujuan yang diperlukan dari
Hal ini tentunya dapat membuat kesan bahwa PemerintahProvinsi yang diatur di dalam
Pertamina tidak lagi diprioritaskan dalam Permen No.1 Tahun 2008 dengan kewenangan
pengelolaan sumber daya Migas Indonesia. Untuk PemerintahPusat terkait pengelolaan Migas
itu perlu adanya peraturan yang memperjelas dalam UU No. 23 Tahun 2014 tersebut dapat
posisi Pertamina ke depan terutama dalam alih menimbulkan kebingungan di Pemerintahdaerah
kelola blok terminasi ini. untuk memberikan surat rekomendasi dan
persetujuan, sehingga berpotensi menghambat
V. Tata Kelola pengusahaan pertambangan proses perizinan.
minyak bumi pada sumur tua
V.1.
Perlunya Kementerian ESDM Administrator Independen memberikan
mempertimbangkan untuk melaksanakan rekomendasi agar pengusahaan dan pengelolaan
perubahan dan sinkronisasi regulasi sumur-sumur tua dapat dilaksanakan dengan
dalam tata kelola pemberian perizinan lebih efektif dan efisien agar KESDM dapat
pengusahaan pertambangan minyak bumi mempertimbangkan untuk melakukan
pada sumur tua dan melibatkan KKKS perubahan terhadap tata kelola pengusahaan
dalam pembinaan pengelolaan sumur- pertambangan minyak bumi pada sumur tua
sumur tua yang diatur di dalam Permen ESDM No. 1 Tahun
Pengusahaan pertambangan minyak bumi 2008, dengan maksud sebagai berikut:
pada sumur tua memberikan banyak manfaat • Penyederhanaan proses perizinan
perekonomian bagi masyarakat, diantaranya • Sinkronisasi proses perizinan dengan regulasi
memberikan peluang usaha bagi masyarakat dan lain yang terkait
optimalisasi produksi dari sumur-sumur tua di • Membentuk fungsi pembinaan pengusahaan
Indonesia. Mengingat besarnya manfaat tersebut, pertambangan minyak bumi pada sumur tua
pengusahaan sumur tua dapat dipertimbangan • Melibatkan KKKS dalam pembinaan
untuk dikembangkan. pengusahaan pertambangan minyak bumi
pada sumur tua untuk memastikan batasan-
Prosedur perizinan pengelolaan sumur-sumur tua batasan yang diatur dalam pengelolaan
yang diatur di dalam Permen ESDM No.1 Tahun sumur tua dilaksanakan dan diawasi
2008 mengharuskan pengelolaan langsung oleh untuk memastikan keselamatan kerja dan
masyarakat hanya boleh dilakukan melalui KUD. lingkungan
Dalam Permen ESDM tersebut, pengelolaan
sumur tua bisa dilakukan oleh KUD atau Selain itu, terhadap tambang minyak bumi rakyat
BUMD, dengan mengajukan surat permohonan yang ilegal, Pemerintahdapat mempertimbangkan
kepada Kontraktor atas rekomendasi dari untuk membentuk fungsi pembinaan dengan
PemerintahKabupaten/Kota dan disetujui tujuan untuk memberikan pemahaman tentang
PemerintahProvinsi. pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan
yang dapat dilakukan oleh masyarakat,
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
170 KONTEKSTUAL
serta proses prosedur penambangan rakyat yang dikeluarkan apakah sesuai dengan rencana
aman bagi keselamatan dan lingkungan dalam pencadangan biayanya atau tidak.
konteks pengusahaan tambang oleh masyarakat
yang sesuai ketentuan. Namun untuk kontrak-kontrak yang
ditandatangani sebelum tahun 1994, ketentuan
ASR belum dimasukkan dalam kontrak sehingga
B. Operasi dan Pasca Operasi tidak ada kewajiban bagi Kontraktor lama
I. Optimalisasi lapangan dan Peningkatan untuk mencadangkan dana ASR tersebut. Meski
Produksi pada akhirnya Kontraktor alih kelola yang akan
I.1. Dorongan Pemerintah kepada Pertamina menanggung dana ASR tersebut sesuai dengan
untuk mengoptimalkan pengusahaan Permen ESDM No 15/2018 pasal 17 ayat 2, namun
lapangan-lapangan marjinal melalui dana ASR yang dikumpulkan oleh Kontraktor
skema perjanjian KSO baru saat ini belum sesuai dengan total biaya dari
Saat ini Pertamina masih memiliki lapangan- rencana jumlah sumur atau platform yang harus
lapangan brownfield yang marjinal yang ditutup. Hal ini dikarenakan pembebanan biaya
belum dikembangkan atau tidak diprioritaskan ASR harus dilakukan secara bertahap dengan
pengembangannya oleh Pertamina. tetap mempertimbangkan keekonomian dari WK
Dalam rangka mendukung program peningkatan Migas yang dialih kelolaan tersebut.
produksi Migas nasional, Pemerintahdapat
mendorong Pertamina untuk memperbanyak Saat ini Pertamina sebagai Badan Usaha
KSO dengan pihak ketiga dalam pengusahaan Milik Negara banyak ditugaskan oleh
lapangan-lapangan tersebut khususnya Pemerintahsebagai Kontraktor alih kelola untuk
lapangan yang tidak terlalu kompleks dalam WK Migas yang akan habis kontraknya dua
proses operasinya. tahun terakhir ini. Hal ini tentunya secara tidak
Dengan adanya program KSO ini, diharapkan langsung akan berdampak pada negara dalam
dapat menjadi peluang usaha bagi pengusaha- menanggung beban atas ASR ini2 khususnya
pengusaha menengah dalam kegiatan industri untuk kontrak WK Migas ditandatangani sebelum
hulu Migas yang tentunya akan berimbas tahun 1994.
terhadap pembukaan lapangan pekerjaan yang
lebih luas bagi masyarakat. Dengan adanya potensi bahwa dana ASR
II. Abandonment and Site Restoration yang ada saat ini masih belum sesuai dengan
(ASR) kebutuhan ASR sesungguhnya perlu kiranya
II.1. Perlunya perencanaan prioritas program Pemerintahmerencanakan skala prioritas dalam
Abandonment and Site Restoration (ASR) program ASR ini secara nasional serta melakukan
secara nasional serta Pembaruan Tata pembaruan tata cara pelaksanaan ASR sehingga
Cara Pelaksanaan ASR sehingga lebih lebih optimal.
optimal
Saat ini jumlah sumur Migas yang ada di Indonesia Salah satunya dengan melakukan review dan
mencapai 36 ribu sumur dimana terdiri dari 15 ribu evaluasi secara detil tentang keekonomian
sumur yang masih aktif berproduksi dan 21 ribu lapangan-lapangan tua terutama lapangan
sumur yang tidak aktif1. Dengan ribuan sumur yang sudah tidak aktif (idle fields) untuk melihat
yang harus ditutup ditambah ratusan anjungan potensi pengembangan tahap lanjut. Dari kajian
lepas pantai (platform) yang harus dibongkar ini akan dihasilkan prioritas sumur/lapangan
maka diperlukan pendanaan yang tidak sedikit. Migas mana saja yang akan ditutup dan
Saat ini dana untuk kepentingan ASR ini sudah direklamasi dalam kurun jangka pendek, jangka
mulai dikumpulkan pada rekening bersama di menengah dan jangka panjang secara nasional
bank-bank BUMN khususnya dari Kontraktor WK Jika suatu sumur yang akan ditutup itu berada
Migas yang kontraknya ditandatangani setelah pada lapangan Migas yang masih beroperasi dan
tahun 1994. Untuk kontrak WK Migas setelah dananya ASR nya sudah dicadangkan dan masuk
tahun 1994, pendanaan ASR relatif masih aman sebagai prioritas nasional berdasarkan kajian
meski harus menunggu realisasi biaya yang diatas maka perlu segera dilakukan kegiatan ASR
1 https://kumparan.com/kumparanbisnis/biayanya-mahal-skk-migas-perketat-aturan-dana-pemulihan-tambang
2 https://duniatambang.co.id/Berita/read/253/Tersendat-Dana-Pembongkaran-100-Anjungan-Hulu-Migas-Nganggur
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
171
tersebut. Untuk itu Pemerintahperlu memberikan tidak mendapatkan bagian dari DBH dari produksi
pedoman tentang kriteria apa saja yang di WK tersebut.
disyaratkan sebagai sumur yang harus ditutup
secara prioritas nasional. Padahal pelamparan reservoir bawah permukaan
dapat sampai ke kabupaten/kota di provinsi lain
Namun jika dana ASR untuk sumur tersebut tidak yang berdekatan, dan kegiatan operasional di WK
pernah dicadangkan dan ini prioritas nasional, ini dipengaruhi / dapat didukung oleh kabupaten/
perlunya adanya mekanisme pendanaan yang kota yang berdekatan dengan WK ini. Sehingga
lain. Salah satunya adalah dengan menggunakan dengan formula yang ada saat ini, kabupaten/
dana ASR dikumpulkan oleh pada rekening kota di provinsi lain yang bersinggungan dengan
bersama di bank-bank BUMN3. WK tidak akan mendapatkan bagian dari DBH
Migas yang diproduksi dari WK ini, sedangkan
Namun yang perlu diperhatikan dalam hal ini kabupaten/kota lain dalam provinsi lokasi WK
adalah dana yang ada di rekening Bank BUMN yang terletak lebih jauh dari lokasi WK mendapat
ini adalah milik Kontraktor yang dicadangkan bagian DBH Migas.
untuk program ASR pada WK Migas mereka.
Jadi secara legalitas yang berhak adalah atas Administrator Independen memberikan usulan
dana ASR tersebut adalah Kontraktor yang agar Pemerintahmempertimbangkan untuk
bersangkutan. Jika dana ASR ini akan digunakan memasukkan unsur lokasi geografi atau wilayah
untuk proyek prioritas ASR nasional, maka perlu pelamparan reservoir dalam formula pembagian
dikeluarkan peraturan Pemerintahyang mengatur DBH Migas sebagaimana pertimbangan
kriteria waktu dan kondisi apa sehingga dana pelamparan reservoir ini telah dimasukkan dalam
ASR yang telah dikumpulkan oleh Kontraktor penentuan pembagian hak Participating Interest
lain ini bisa digunakan terlebih dulu untuk proyek 10% bagi BUMD yang wajib ditawarkan oleh
prioritas tersebut. Di lain pihak, perlu diatur juga KKKS.
tanggung jawab Pemerintahdalam memastikan
ketersediaan dana ASR ini pada saat Kontraktor
10.2 Sektor Minerba
tersebut membutuhkannya nanti.
Reformasi kebijakan di Industri Ekstraktif di
C. Alokasi Penerimaan Negara sektor Minerba dalam laporan kontekstual ini
i. Pemerintah mempertimbangkan lokasi mengikuti tahapan dalam Value Chain yang
geologis atau wilayah pelamparan reservoir ditetapkan di bab-bab sebelumnya. Namun
dalam penentuan formula Dana Bagi Hasil demikian, rekomendasi ini hanya beberapa poin
Formula perhitungan dana bagi hasil Migas di dalam setiap komponen Value Chain yang
mengacu pada lokasi administrasi titik sumur, akan dibahas di bawah ini.
sebagai berikut: A. Kontrak dan Perizinan
Untuk daerah penghasil Provinsi, DBH dibagi I. Sistem Lelang: Dari kondisi peraturan,
kepada: implementasi, dan permasalahan
i.) Provinsi Penghasil dalam sistem lelang diatas, maka AI
ii.) Kabupaten / Kota dalam provinsi yang merekomendasikan langkah-langkah sebagai
bersangkutan berikut:
Sedangkan untuk daerah penghasil Kabupaten /
Kota, DBH dibagi kepada: I.1. Perlunya Pemerintah untuk melakukan
i.) Provinsi yang bersangkutan monitor dan evaluasi atas efektivitas
ii.) Kabupaten / Kota penghasil dari pelaksanaan publikasi sistem
iii.) Kabupaten / Kota lainnya dalam provinsi lelang yang telah dilakukan secara
yang bersangkutan terbuka
Apabila suatu WK Migas berada di perbatasan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
satu provinsi dengan provinsi yang lain, telah melakukan upaya peningkatan transparansi
maka kabupaten/kota di provinsi lain yang dalam perizinan dan penawaran wilayah kerja
bersinggungan lokasinya dengan WK tersebut dapat meningkatkan investasi di Minerba.
3 https://ekonomi.bisnis.com/read/20180207/44/735847/dana-mengendap-di-skk-migas-us1-miliar-bingung-mau-dipakai-untuk-apa
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
172 KONTEKSTUAL
Untuk itu, Pemerintah telah mempunyai saat ini ditetapkan hanya melalui Surat Edaran
peraturan yang menerapkan sistem lelang dalam Direktur Jenderal Mineral Batubara, sebagai
pemberian izin pertambangan agar semuanya kawasan yang ‘terdaftar’ dapat digunakan
terbuka dan transparan. menjadi tolok ukur bagi para investor
untuk berinvestasi pada pengelolaan blok
Pengumuman rencana pelaksanaan Lelang WIUP tambang sehingga investor dapat langsung
Mineral Logam atau WIUP Batubara telah diatur bekerja setelah mendapatkan wilayah
melalui regulasi terkait yang pelaksanaannya tambangnya melalui lelang..
dilakukan secara terbuka. Namun, Pemerintah
perlu melakukan upaya yang lebih untuk I.4. Perlunya valuasi nilai Kompensasi
memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan Data Informasi oleh pihak
dari mekanisme lelang, seperti ketersampaian independen agar mempunyai
atas penyediaan informasi yang menyeluruh nilai yang lebih fair.
kepada publik mengenai pra-lelang maupun Pada dasarnya, Pemerintahjuga perlu melihat
keputusan pemenang melalui media informasi. tujuan awal penetapan Nilai KDI apakah sebagai
Terpenting lagi, mungkin juga Pemerintah perlu cara untuk mencari investor yang kredibel
mempertimbangkan kemungkinan partisipasi ataukah hanya untuk mendapatkan pendapatan
masyarakat dalam rencana dan proses lelang. negara dari pembayaran yang dilakukan. Saat
Mekanisme terkait tanggapan publik terhadap ini, Kompensasi Data Informasi (KDI) ditetapkan
peserta lelang serta mekanisme menyampaikan melalui rumusan dalam peraturan yang ada,
keluhan atau informasi tambahan, sebaiknya namun nilai kompensasi ini masih banyak
juga diatur terutama untuk masyarakat sekitar dipertanyakan, mengingat wilayah tambang yang
WIUP. ditawarkan baru dalam tahap eksplorasi. Dalam
hal perusahaan telah membayar KDI untuk
I.2. Pemerintah perlu menyelesaikan ikut dalam proses pelelangan, masih adanya
permasalahan tumpang tindih kemungkinan gagal jika hasil Feasibility
di dalam wilayah izin usaha Study dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
sebelum dilakukan pelelangan. (AMDAL) ternyata tidak sesuai dengan yang
Meski sudah diamanatkan dalam UU Minerba, diharapkan. Oleh karena itu, sebaiknya perlu
namun pelaksanaan lelang baru dilakukan adanya independent valuator yang akan menilai
pada tahun 2018 di sepuluh Wilayah Izin dan menentukan harga kompensasi lelang untuk
Usaha Pertambangan (WIUP) dan enam WIUP menghindari nilai kompensasi yang mungkin
Khusus (WIUPK) dan hingga kini masih belum dinilai terlalu mahal.
menghasilkan satu pun wilayah tambang yang
siap diolah. Salah satu kendala dalam lelang I.5. Perlunya peningkatan kualitas
tambang ialah masalah kepastian hukum, Database Geologi.
khususnya terkait tumpang tindih wilayah yang Database geologi akan digunakan sebagai
membuat minat investasi menjadi terhambat. referensi oleh perusahaan untuk melaksanakan
sistem lelang, untuk Badan Geologi sebagai badan
I.3. Pemerintah perlu membentuk yang bertanggung jawa untuk mengeluarkan
badan/Lembaga mining database perlu diperkuat dalam hal anggaran,
cadastre. teknologi yang mutakhir, dan peningkatan
Lembaga ini bertanggung jawab dalam mengelola kualitas sumber daya manusia sehingga dapat
IUP untuk meningkatkan good corporate memperbaiki kualitas database geologi.
governance dan menghindari terjadinya conflict
of interest. Lembaga ini akan melakukan evaluasi II. Otoritas Perizinan: Indonesia menganut
dan rekomendasi terhadap kondisi wilayah atau sistem perizinan yang unik dimana sistem
area pertambangan sebelum diberikan izin oleh perizinannya terbagi atas pusat dan
Direktorat Jenderal Minerba untuk mencegah daerah. Untuk tingkat pusat, Direktorat
terjadinya tumpang tindih peruntukkan, izin dsb. Jenderal Minerba adalah institusi yang
bertanggung jawab untuk menerbitkan
Salah satu peranan Lembaga Mining izin eksplorasi dan produksi yang
Cadastre antara lain penetapan wilayah CnC yang pertanggungjawabannya kepada Menteri
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
173
II.2. Pelayanan Perizinan satu pintu I.1. Pemerintah perlu menyusun Road
yang terkait dengan Industri Map hilirisasi untuk setiap komoditas
Ekstraktif. Mineral dan Batubara mulai dari
Memastikan peraturan mengenai pemberian izin tahapan hulu, tahapan pengolahan/
eksplorasi/pertambangan harus dilaksanakan menengah hingga tahapan hilir
secara konsisten melalui pengawasan yang (produk jadi).
ketat sehingga izin tersebut diberikan kepada Road map sebagai kajian yang menyeluruh akan
perusahaan yang kompeten dan memperkuat memberikan pedoman bagi Pemerintahuntuk
fungsi pelayanan perizinan terpadu satu pintu mengeluarkan kebijakan hilirisasi termasuk
di bawah koordinasi BKPM agar kerangka tanggung jawab dan kewenangan instansi yang
waktu antara pengajuan izin tambang dengan terkait. Grand design pengembangan industri
pengajuan izin lainnya bisa sejalan. juga perlu mulai dirancang yang mencakup
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
174 KONTEKSTUAL
pemetaan rencana industri secara spasial dan tindakan yang melawan hukum.
pemetaan supply chain kebutuhan industri Namun demikian, peraturan yang
karena pemanfaatan sumber daya alam harus mengatur tentang tambang rakyat telah ada.
merupakan bagian dari kebijakan industri Untuk itu, AI merekomendasikan hal-hal sebagai
nasional mulai dari perencanaan pemanfaatan berikut:
mineral hingga alokasi pemanfaatannya.
II.1. Perlunya Perhatian dari Pemerintahdalam
I.2.
Pemerintah perlu mengatur melakukan pengawasan Tambang Rakyat
kewenangan instansi dalam hal yang ada.
hilirisasi sesuai dengan karakteristik Dengan adanya perhatian yang baik dari
bisnisnya. Pemerintahterhadap kegiatan tambang rakyat,
Dalam hal industri yang memberikan nilai tambah maka pelaksanaan dan pengelolaan tambang
yang telah terintegrasi di ekstraktif industri maka rakyat akan menjadi lebih baik, terutama dilakukan
kewenangan diberikan kepada Kementerian oleh Pemerintah Daerah dan Kementerian ESDM.
ESDM. Pertimbangan terintegrasi adalah
untuk beberapa bahan mineral yang memiliki C. Penerimaan dan Alokasi Pendapatan
karakteristik untuk peningkatan nilai tambah Negara
melalui pengolahan dan pemurnian dari produksi I. Divestasi: Kewajiban divestasi diatur dalam
pertambangan mineral. Dengan pengitegrasian Peraturan Menteri ESDM No. 9 Tahun 2017
proses ini dibawah satu kementerian akan yang direvisi Permen ESDM No. 43 Tahun
memberikan nilai ekonomis/feasible yang dapat 2018 mengatur ketentuan divestasi setelah
membuka peluang investasi. tahun operasi komersial tahun kelima dan
Sedangkan industri hilirisasi yang memberikan mencapai 51% setalah tahun kesepuluh. AI
nilai tambah yang berdiri sendiri menjadi merekomendasikan bahwa:
kewenangan dari Kementerian Perindustrian. I.1. Perlu dipertimbangkan kembali bahwa
Hilirisasi yang berdiri sendiri ini adalah mineral peraturan divestasi dalam jangka waktu
yang memungkinkan dilakukannya pemisahan lima tahun tidak cukup feasible.
antara pemurnian dan pertambangan. Salah satu Pada kenyataannya, karakteristik pertambangan,
contoh mineral yang bisa dilakukan pemisahan skala investasi dan keekonomian usaha di bidang
adalah nikel dan bauksit. pertambangan Mineral Batubara sangat berbeda
satu sama lain. Sedangkan ketentuan kewajiban
II. Tambang Rakyat: Pada umumnya kegiatan divestasi tentu menjadi salah satu pertimbangan
tambang rakyat atau Artisanal Small Mining investor/perusahaan dalam menentukan
(ASM) bersifat informal, maka manfaat investasi. Kewajiban divestasi dalam jangka
ekonomi oleh ASM umumnya tidak termasuk waktu setelah 5 tahun setelah komersial
dalam perhitungan pendapatan nasional produksi bisa jadi tidak ekonomis dalam skala
serta tidak termasuk dalam perhitungan invetasi pertambangan tertentu. Investor akan
neraca perdagangan. Demikian juga potensi mempertimbangkan kembali invetasinya, bila
ASM sebagai penyedia lapangan kerja tidak nilai investasinya belum kembali namun telah
dihitung secara nasional mengingat sifatnya diwajibkan untuk divestasi 10.3.
yang informal dan kegiatan dianggap sebagai
Indonesia telah mulai dilakukan dan memiliki merekomendasikan agar MSG Indonesia dapat
potensi untuk terus ditingkatkan sampai melakukan studi dan pembicaraan lebih lanjut
kondisi ideal. Perlu dipahami bahwa total khususnya dengan pihak terkait untuk melihat
mainstreaming belum dapat dipenuhi mengingat apakah informasi yang tersedia dalam sistem
terdapat peraturan perundangan yang tidak online di industri ekstraktif (Migas dan Minerba)
memungkinkan informasi dapat diakses publik dapat dijadikan sebagai pilot project partial
kecuali dengan persetujuan (consent) dari pihak mainstreaming di Indonesia dan menyusun
yang mengeluarkan informasi. Hal ini dapat kita peta jalan pengembangannya untuk mencapai
lihat pada situasi dimana informasi perpajakan mainstreaming yang optimal.
yang dimiliki Pemerintah(dan perlu disandingkan
dengan informasi perpajakan dari perusahaan C. Omnibus Law:
pelapor) hanya bisa diakses jika perusahaan Rencana Pemerintah untuk menyusun Omnibus
pelapor mengizinkan informasi tersebut dibuka Law ini perlu disambut baik dan didukung
melalui Direktorat Jenderal Pajak. sepenuhnya. Dengan adanya inisiatif ini maka
Dalam konteks apa yang saat ini telah dimiliki diharapkan bahwa semua peraturan dan
oleh industri untuk mencapai mainstreaming, perundangan yang mengatur industri ekstraktif
Administrator Independen berpandangan bahwa (Migas dan Minerba) dapat lebih sederhana dan
partial mainstreaming merupakan keadaan terpadu. Dengan demikian maka kesempatan
yang paling mungkin dicapai saat ini, khususnya investasi di bidang Migas dan Minerba semakin
partial streaming di industri Migas. Industri Migas terbuka.
relatif memiliki kapabilitas yang cukup untuk
mulai melakukan partial mainstreaming. Sudah Untuk itu AI merekomendasikan bahwa:
terdapat sistem pelaporan keuangan online Peraturan perundangan yang terkait dengan
(FQR Online) yang menghubungkan Perusahaan semua perizinan di bidang Migas dan Minerba
pelapor dengan SKK Migas yang meliputi berbagai seharusnya disedeharnakan dan terpadu baik di
informasi yang saat ini secara manual diminta tingkat pusat dan daerah, sehingga investasi di
kepada pihak Perusahaan pelapor dan kepada sektor industri ekstraktif semakin mudah.
SKK Migas dan secara manual direkonsiliasi
untuk keperluan pelaporan EITI.
Lampiran
Lampiran 1: Matriks Laporan
Kontekstual dan EITI Standard
2016
Indeks Bab Judul Bab/Sub-Bab Standar EITI 2016
1 Pendahuluan
Pengalihan Participating
4.1.3
Interest (PI)
Penetapan Wilayah
4.2.2
Pertambangan (WP)
Implementasi Kontribusi
5 3.1, 3.2, 3.3
Industri Ekstraktif di Indonesia
Perkembangan Penjualan
5.2.4
Minerba
PT Indonesia Asahan
7.4 Aluminium (Persero) beserta
entitas anak usahanya
Perkembangan Teknologi
9.1
Informasi di Migas
Perkembangan Teknologi
9.2
Informasi di Minerba
Penerapan Pengarusutamaan
9.3
(Mainstreaming)
Rekomendasi Reformasi
10
Kebijakan Industri Ekstraktif
Provinsi
1 Papua 2.298.085.864.892 124.904.359.920 1.470.263.991.793 3.893.254.216.605
Barat
Kab. Fak
2 46.389.680.224 1.581.270.362 29.283.680.451 77.254.631.037
Fak
Kab.
3 46.389.680.224 1.581.270.362 29.283.680.451 77.254.631.037
Manokwari
Kota
5 46.389.680.224 1.581.270.362 29.283.680.451 77.254.631.037
Sorong
Kab. Raja
6 46.389.680.224 2.881.582.076 29.283.680.451 78.554.942.751
Ampat
Kab. Sorong
7 46.389.680.224 1.581.270.362 29.283.680.451 77.254.631.037
Selatan
Kab. Teluk
8 535.594.900.488 10.272.056.218 339.866.558.678 885.733.515.384
Bintuni
Kab. Teluk
9 46.389.680.224 1.581.270.362 29.283.680.451 77.254.631.037
Wondama
Kab.
10 46.389.680.224 1.581.270.362 29.283.680.451 77.254.631.037
Kaimana
Kab.
11 46.389.680.224 1.581.270.362 29.283.680.451 77.254.631.037
Maybrat
Kab.
12 46.389.680.224 1.581.270.362 29.283.680.451 77.254.631.037
Tambrauw
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
183
Kab.
13 Manokwari 46.389.680.224 1.581.270.362 29.283.680.451 77.254.631.037
Selatan
Kab.
14 Pegunungan 46.389.680.224 1.581.270.362 29.283.680.451 77.254.631.037
Arfak
Provinsi
1 969.824.579.035 496.534.272.727 733.618.294.717 2.199.977.146.479
Riau
Kab.
2 1.016.566.137.510 441.070.000.212 709.899.514.857 2.167.535.652.579
Bengkalis
Kab.
3 Indragiri 176.331.741.643 90.278.958.678 133.385.144.494 399.995.844.814
Hilir
Kab.
4 Indragiri 177.307.302.218 90.287.060.291 134.983.978.491 402.578.341.000
Hulu
Kab.
6 Kuantan 176.331.741.643 90.278.958.678 133.385.144.494 399.995.844.814
Singingi
Kab.
7 211.633.686.317 129.091.917.051 165.404.268.775 506.129.872.143
Pelalawan
Kab. Rokan
8 516.458.935.002 292.771.405.617 434.416.060.008 1.243.646.400.627
Hilir
Kab. Rokan
9 180.532.339.874 93.021.350.673 137.236.472.702 410.790.163.249
Hulu
Kota
12 176.331.741.643 90.278.958.678 133.385.144.494 399.995.844.814
Pekanbaru
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
184 KONTEKSTUAL
Kab.
13 Kepulauan 183.777.250.304 97.955.583.473 134.026.826.239 415.759.660.016
Meranti
Provinsi
1 Kalimantan 682.015.634.258 370.474.050.614 599.755.431.072 1.652.245.115.945
Timur
Kab. Kutai
3 678.918.096.876 328.599.503.642 582.294.487.145 1.589.812.087.663
Kartanegara
Kab. Kutai
4 143.314.036.521 77.293.606.745 125.967.588.108 346.575.231.374
Barat
Kab. Kutai
5 143.844.048.053 77.299.470.973 126.110.372.997 347.253.892.023
Timur
Kota
7 143.314.036.521 77.293.606.745 125.967.588.108 346.575.231.374
Balikpapan
Kota
8 145.067.275.034 77.602.773.876 133.630.968.954 356.301.017.864
Bontang
Kota
9 147.367.752.797 78.042.586.743 130.421.812.268 355.832.151.809
Samarinda
Kab.
10 Penajam 158.133.373.801 83.306.603.978 142.122.275.288 383.562.253.067
Paser Utara
Kab.
11 Mahakam 143.314.036.521 77.293.606.745 125.967.588.108 346.575.231.374
Ulu
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
185
Provinsi
1 Sumatera 673.830.776.935 316.931.187.572 551.243.595.340 1.542.005.559.848
Selatan
Kab. Musi
3 1.144.183.229.160 528.706.941.304 946.272.998.784 2.619.163.169.249
Banyuasin
Kab. Musi
4 187.414.035.037 88.920.231.487 140.827.832.703 417.162.099.227
Rawas
Kab. Muara
5 140.012.046.978 65.092.463.602 106.998.420.162 312.102.930.742
Enim
Kab. Ogan
6 Komering 84.228.847.117 39.616.398.446 68.905.449.418 192.750.694.981
Ilir
Kab. Ogan
7 Komering 95.531.034.231 42.246.578.866 80.623.607.590 218.401.220.687
Ulu
Kota
8 84.228.847.117 39.616.398.446 68.905.449.418 192.750.694.981
Palembang
Kota
9 93.403.207.252 39.635.087.621 70.040.622.989 203.078.917.861
Prabumulih
Kota Pagar
10 84.228.847.117 39.616.398.446 68.905.449.418 192.750.694.981
Alam
Kota Lubuk
11 84.228.847.117 39.616.398.446 68.905.449.418 192.750.694.981
Linggau
Kab.
12 88.864.475.619 39.719.895.281 69.975.628.438 198.559.999.338
Banyuasin
Kab. Ogan
13 85.832.039.884 39.629.466.766 69.307.042.785 194.768.549.435
Ilir
Kab. OKU
14 84.228.847.117 39.616.398.446 68.905.449.418 192.750.694.981
Timur
Kab. OKU
15 84.228.847.117 39.616.398.446 68.905.449.418 192.750.694.981
Selatan
Kab.
16 Empat 84.228.847.117 39.616.398.446 68.905.449.418 192.750.694.981
Lawang
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
186 KONTEKSTUAL
Kab.
Penukal
17 Abab 86.562.834.145 41.028.424.104 70.899.073.625 198.490.331.874
Lematang
Ilir
Kab. Musi
18 Rawas 84.228.847.117 40.617.162.717 68.905.449.418 193.751.459.252
Utara
Provinsi Jawa
1 109.316.675.885 301.013.455.946 759.792.416.643 1.170.122.548.474
Timur
Kab.
2 14.841.764.506 21.434.102.812 47.658.299.340 83.934.166.658
Bangkalan
Kab.
3 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Banyuwangi
Kab.
5 115.738.649.790 465.166.285.505 1.376.946.971.889 1.957.851.907.184
Bojonegoro
Kab.
6 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Bondowoso
Kab.
11 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Lamongan
Kab.
12 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Lumajang
Kab.
16 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Mojokerto
Kab.
20 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Pamekasan
Kab.
23 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Probolinggo
Kab.
24 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Sampang
Kab.
26 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Situbondo
Kab.
27 6.438.352.112 17.676.819.271 40.970.934.164 65.086.105.547
Sumenep
Kab.
28 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Trenggalek
Kab.
30 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Tulungagung
Kota
35 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Mojokerto
Kota
37 5.851.495.288 16.183.390.775 40.970.934.164 63.005.820.227
Probolinggo
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
188 KONTEKSTUAL
Provinsi
1 Kepulauan 240.364.764.813 143.318.915.982 319.976.775.130 703.660.455.925
Riau
Kab.
3 Kepulauan 187.336.871.380 53.644.304.003 163.694.927.433 404.676.102.816
Anambas
Kota Tanjung
6 77.624.238.401 41.890.288.191 96.848.952.562 216.363.479.154
Pinang
Royalti Iuran Tetap Royalti Iuran Tetap Royalti Iuran Tetap Total Royalti Total Iuran Tetap
Provinsi
Timur
2 Kab. Berau 507.456.167.246 5.523.964.300 412.280.750.548 4.098.248.506 8.198.120.020 716.024.104.934 927.935.037.814 725.646.317.740
Kab. Kutai
3 769.880.863.143 55.067.748.873 753.881.861.550 13.204.784.798 20.511.035.052 1.140.665.600.092 1.544.273.759.745 1.208.938.133.763
Kartanegara
Kab. Kutai
4 400.605.164.000 12.441.251.215 366.516.969.008 8.857.268.803 8.725.773.922 565.964.123.407 775.847.906.930 587.262.643.425
Barat
Kab. Kutai
5 1.052.500.626.721 18.523.102.542 796.148.937.844 7.455.069.192 15.462.768.340 1.304.739.003.304 1.864.112.332.905 1.330.717.175.038
Timur
6 Kab. Paser 501.442.948.721 2.836.502.889 447.579.556.147 1.108.923.011 2.556.431.453 610.135.385.884 951.578.936.321 614.080.811.784
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
189
Nama
No 2015 2016 2017 2015-2017
Daerah
Kota
7 251.981.997.621 24.199.670 217.434.971.626 17.312.003 - 338.863.604.809 469.416.969.247 338.905.116.482
Balikpapan
Kota
8 251.981.997.621 1.573.673.112 217.434.971.626 786.321.651 - 338.863.604.809 469.416.969.247 341.223.599.572
Bontang
Kota
9 293.707.120.236 2.518.616.618 261.289.425.093 1.881.959.980 1.700.032.670 402.410.309.629 556.696.577.999 406.810.886.227
Samarinda
Kab.
Paser Utara
Kab.
Ulu
Royalti Iuran Tetap Royalti Iuran Tetap Royalti Iuran Tetap Total Royalti Total Iuran Tetap
Provinsi
Selatan
2 Kab. Banjar 127.460.785.701 922.328.869 140.490.776.128 1.382.034.166 3.502.337.019 217.915.243.433 271.453.898.848 220.219.606.468
Kab. Barito
3 79.346.269.642 - 85.269.933.711 - - 140.836.789.497 164.616.203.353 140.836.789.497
Kuala
Kab. Hulu
Selatan
Kab. Hulu
Tengah
Kab. Hulu
Utara
Kab.
7 141.923.292.267 5.062.280.643 138.376.785.489 5.401.686.362 4.218.713.695 177.806.828.023 284.518.791.451 188.270.795.028
Kotabaru
Kab.
8 194.399.009.352 784.070.277 210.466.382.998 1.406.338.305 1.194.289.872 311.793.748.698 406.059.682.222 313.984.157.280
Tabalong
Kab. Tanah
9 188.944.009.250 884.805.736 238.371.055.186 760.851.700 2.271.001.290 498.164.787.580 429.586.065.726 499.810.445.016
Laut
10 Kab. Tapin 161.283.339.649 7.612.568.664 170.609.903.881 952.866.129 742.815.273 275.500.676.345 332.636.058.803 284.066.111.138
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
190 KONTEKSTUAL
Nama
No 2015 2016 2017 2015-2017
Daerah
Kota
11 79.346.269.642 - 85.269.933.711 - - 140.836.789.497 164.616.203.353 140.836.789.497
Banjarbaru
Kota
12 79.346.269.642 - 85.269.933.711 - - 140.836.789.497 164.616.203.353 140.836.789.497
Banjarmasin
Kab.
13 212.783.669.057 820.451.623 292.114.582.383 737.388.244 976.560.252 508.823.801.070 505.874.811.692 510.381.640.937
Balangan
Kab. Tanah
14 342.919.918.792 4.129.155.819 293.900.544.480 2.445.314.744 6.796.706.616 467.255.595.948 643.617.169.888 473.830.066.511
Bumbu
Royalti Iuran Tetap Royalti Iuran Tetap Royalti Iuran Tetap Total Royalti Total Iuran Tetap
Provinsi
1 263.451.559.585 2.051.467.534 250.170.411.903 3.264.009.234 3.136.883.318 323.636.458.372 516.758.854.806 328.951.935.140
Papua
Kab. Biak
2 18.817.968.542 - 17.869.315.136 - - 23.116.889.884 36.687.283.678 23.116.889.884
Numfor
Kab.
3 18.817.968.542 74.260.506 17.869.315.136 - 862.733.230 23.116.889.884 37.550.016.908 23.191.150.390
Jayapura
Kab.
4 18.817.968.542 142.828.662 17.869.315.136 266.965.831 - 23.116.889.884 36.687.283.678 23.526.684.377
Jayawijaya
6 Kab. Mimika 526.903.119.169 2.960.692.198 500.340.823.806 2.705.345.112 3.802.635.200 647.272.734.494 1.031.046.578.175 652.938.771.804
7 Kab. Nabire 18.817.968.542 23.087.016 17.869.315.136 3.256.555.353 15.265.331 23.117.072.134 36.702.549.009 26.396.714.503
Kab. Puncak
9 18.817.968.542 232.568.599 17.869.315.136 379.320.710 - 23.116.889.884 36.687.283.678 23.728.779.193
Jaya
Kab.
Yapen
Kota
11 18.817.968.542 - 17.869.315.136 - - 23.116.889.884 36.687.283.678 23.116.889.884
Jayapura
12 Kab. Sarmi 18.817.968.542 48.796.480 17.869.315.136 280.117.379 1.937.881.929 23.116.889.884 38.625.165.607 23.445.803.743
13 Kab. Keerom 18.817.968.542 341.273.353 17.869.315.136 1.390.041.050 1.624.973.722 23.116.889.884 38.312.257.400 24.848.204.287
Kab.
14 18.817.968.542 - 17.869.315.136 - - 23.116.889.884 36.687.283.678 23.116.889.884
Yahukimo
Kab.
Bintang
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
191
Nama
No. 2015 2016 2017 2015-2017
Daerah
Kab. Boven
17 18.817.968.542 - 17.869.315.136 - - 23.116.889.884 36.687.283.678 23.116.889.884
Digoel
Kab.
20 18.817.968.542 27.255.908 17.869.315.136 - 898.573.959 23.116.889.884 37.585.857.637 23.144.145.792
Waropen
Kab.
Raya
Kab.
Tengah
Kab. Lanny
25 18.817.968.542 - 17.869.315.136 - - 23.116.889.884 36.687.283.678 23.116.889.884
Jaya
Kab. Intan
29 18.817.968.542 - 17.869.315.136 - - 23.116.889.884 36.687.283.678 23.116.889.884
Jaya
10. Nilai DBH Minerba Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupatennya (Rupiah)
Nama
No. 2015 2016 2017 2015-2017
Daerah
Iuran
Royalti Royalti Iuran Tetap Royalti Iuran Tetap Total Royalti Total Iuran Tetap
Tetap
Provinsi
Selatan
2 Kab. Lahat 116.576.493.090 2.012.219.196 114.838.323.373 1.700.271.818 1.552.714.262 229.913.381.491 232.967.530.725 233.625.872.505
Kab. Musi
3 32.520.684.300 9.075.758.740 27.268.448.597 11.043.848.474 7.617.952.673 59.144.621.880 67.407.085.570 79.264.229.094
Banyuasin
Kab. Musi
4 22.736.505.041 2.154.091.249 20.154.095.915 3.751.528.660 637.151.750 33.977.317.610 43.527.752.706 39.882.937.519
Rawas
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
192 KONTEKSTUAL
Nama
No. 2015 2016 2017 2015-2017
Daerah
Kab. Muara
5 244.381.532.309 3.298.723.347 203.975.509.229 4.709.841.284 4.833.539.083 306.030.299.415 453.190.580.621 314.038.864.046
Enim
Kab. Ogan
Ilir
Kab. Ogan
Ulu
Kota
8 22.148.429.066 - 19.751.923.903 - - 33.620.016.409 41.900.352.969 33.620.016.409
Palembang
Kota
9 22.148.429.066 287.450.552 19.751.923.903 180.869.603 823.611.797 33.620.016.409 42.723.964.766 34.088.336.564
Prabumulih
Kota Pagar
10 22.148.429.066 - 19.751.923.903 - - 33.620.016.409 41.900.352.969 33.620.016.409
Alam
Kota Lubuk
11 22.148.429.066 - 19.751.923.903 - - 33.620.016.409 41.900.352.969 33.620.016.409
Linggau
Kab.
12 22.686.356.706 219.824.004 20.018.875.129 2.495.527.667 1.127.491.789 33.620.016.409 43.832.723.624 36.335.368.080
Banyuasin
Kab. Ogan
13 22.148.429.066 - 19.751.923.903 - - 33.620.016.409 41.900.352.969 33.620.016.409
Ilir
Kab. OKU
14 22.148.429.066 - 19.751.923.903 - - 33.636.260.984 41.900.352.969 33.636.260.984
Timur
Kab. OKU
15 22.148.429.066 - 19.751.923.903 - 2.342.056.011 33.620.016.409 44.242.408.980 33.620.016.409
Selatan
Kab. Empat
16 22.148.429.066 - 19.751.923.903 - 89.295.331 33.620.016.409 41.989.648.300 33.620.016.409
Lawang
Kab.
Penukal
Lematang
Ilir
Kab. Musi
Utara
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
193
11. Nilai DBH Minerba Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupatennya (Rupiah)
Provinsi Nusa
1 163.895.793.106 1.742.106.554 163.667.137.429 725.718.529 1.063.522.706 112.345.680.952 328.626.453.241 114.813.506.035
Tenggara Barat
Kab. Lombok
4 36.422.066.024 208.880.858 36.370.474.984 - 612.898.988 24.965.706.878 73.405.439.996 25.174.587.736
Barat
Kab. Lombok
5 36.421.287.357 - 36.370.474.984 - - 24.965.706.878 72.791.762.341 24.965.706.878
Tengah
Kab. Lombok
6 36.421.287.357 - 36.370.474.984 188.696.294 3.200.000 24.980.960.212 72.794.962.341 25.169.656.506
Timur
7 Kab. Sumbawa 36.421.287.357 3.371.473.095 36.370.474.984 1.310.306.988 2.053.313.138 24.965.706.878 74.845.075.479 29.647.486.961
Kab. Sumbawa
10 327.790.807.545 3.388.072.262 327.314.266.538 1.388.728.034 1.337.316.105 224.676.108.571 656.442.390.188 229.452.908.867
Barat
Kab. Lombok
11 36.421.287.357 - 36.370.474.984 - - 24.965.706.878 72.791.762.341 24.965.706.878
Utara
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
194 KONTEKSTUAL
12. Rencana Alokasi DBH Migas 2017 Menurut Perpres No. 97 Tahun 2016
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
195
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
196 KONTEKSTUAL
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
197
13. Rencana Alokasi DBH Minerba 2017 Menurut Perpres No. 97 Tahun 2016
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
198 KONTEKSTUAL
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
199
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
200 KONTEKSTUAL
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
201
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
202 KONTEKSTUAL
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
203
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
204 KONTEKSTUAL
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL
205
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. PDRB atas dasar harga berlaku kabupaten menurut kabupaten/kota di Provinsi Riau
(Juta Rupiah) 2010 – 2018. Diakses dari: https://riau.bps.go.id/dynamictable/2016/10/03/7/-pdrb-
atas-dasar-harga-berlaku-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-riau-juta-rupiah-2010---2018.
html
Badan Pusat Statistik. PDRB Provinsi Sumatera Selatan Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan
Usaha, 2010-2018 (Juta Rupiah). https://sumsel.bps.go.id/dynamictable/2017/07/31/291/pdrb-
provinsi-sumatera-selatan-atas-dasar-harga-berlaku-menurut-lapangan-usaha-2010-2018-juta-
rupiah-.html
Badan Pusat Statistik. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Ekspor Menurut Kode ISIC 2017-
2018.
Buku II Nota Keuangan Beserta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, 2020. Republik Indonesia
Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Kementerian ESDM Tahun 2018.
Hadi, Yonathan Setianto dkk. 2014. Postur APBN Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Anggaran,
Kementerian Keuangan.
Indonesian Mining Institute, World Bank. 2018. Indonesia Mining Sector Diagnostic. Jakarta
Juriana, Khumairotus Sa’adah SST. 2019. PRODUKDOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR MENURUT LAPANGAN USAHA 2014-2018. Kalimantan Timur: Badan Pusat Statistik Provinsi
Kalimantan Timur.
Kementerian Keuangan. (2019). Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2018. Kementerian Keuangan.
Kumparan. (2018, Mei 04). Biayanya Mahal, SKK Migas Perketat Aturan Dana Pemulihan Tambang.
Diambil kembali dari kumparan.com: https://kumparan.com/kumparanbisnis/biayanya-mahal-
skk-migas-perketat-aturan-dana-pemulihan-tambang
PricewaterhouseCoopers. (2019). Oil and Gas in Inoneisa- Invesment and Taxation Guide.
PricewaterhouseCoopers.
PT Aneka Tambang Tbk. Laporan Tahunan PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2017
PT Bukit Asam Tbk. Laporan Tahunan PT Bukit Asam Tbk Tahun 2017
PT Indonesia Asahan Aluminium. Laporan Tahunan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 2017
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Laporan Tahunan PT Perusahaan Gas Negara Tbk Tahun 2017
Putri, L. A. (2019, September 14). Tersendat Dana Pembongkaran, 100 Anjungan Hulu Migas Nganggur.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
206 KONTEKSTUAL
Rachman, Rachmatiah SE,M.Si. Irna Octaviana Latif, SE. 2019. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
PROVINSI SULAWESI TENGGARA MENURUT LAPANGAN USAHA 2014-2018. Sulawesi Tenggara:
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara.
Rianto, S. (2018, Februari 07). Dana Mengendap di SKK Migas US$1 Miliar, Bingung Mau Dipakai untuk
Apa. Diambil kembali dari Bisnis.com: https://ekonomi.bisnis.com/read/20180207/44/735847/
dana-mengendap-di-skk-migas-us1-miliar-bingung-mau-dipakai-untuk-apa
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Laporan Tahunan SKK
Migas Tahun 2018.
Sudrajat, Agus dkk. 2014. Pokok-Pokok Siklus APBN Di Indonesia Penyusunan Konsep Kebijakan dan
Kapasitas Fiskal Sebagai Langkah Awal. Jakarta: Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian
Keuangan.
Widianis, Dwi, SST, SE,M.Si. 2019. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN/KOTA DI
PROVINSI JAWA TIMUR MENURUT LAPANGAN USAHA 2014-2018. Jawa Timur: Badan Pusat
Statistik Provinsi Jawa Timur.
LAPORAN EITI INDONESIA 2017
KONTEKSTUAL