Вы находитесь на странице: 1из 6

PERFORMA PADA SALURAN TRANSMISI

Anang Setiyono(1) Tulus Pamuji(2) Carenina Zabo(3) Aryawa Prasada(4)


1) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: anank_cahbaguz@yahoo.com
2) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: tulus_g@yahoo.co.id
3) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: ninna.kawaii@gmail.com
4) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: ardapras@gmail.com

Abstark : Saluran transmisi merupakan salah satu


bagian yang penting dalam sistem komunikasi nir
kabel,yang berfungsi sebagai penghubung antara
pemancar dan antena. Agar diperoleh transfer daya
maksimum ke antena diperlukan suatu kondisi yang
sesuai (matched) antara impedansi antena dan 2. DASAR TEORI
impedansi saluran transmisi. Pada pengujian kali ini
dilakukan pada saluran transmisi yang berbeda-beda
untuk mengetahui karak teristik masin-masing
saluran.Dengan menggunakan modul transmisi maka Saluran transmisi adalah suatu sistem penyaluran energi
dapat dilakukan beberapa yaitu uji coba untuk saluran listrik dari satu tempat ke tempat lain, seperti dari
pendek, saluran menengah, dan saluran panjang, stasiun pembangkit ke substation (gardu induk). Sistem
saluran dengan beban ohm-induktif dan induktif murni,
transmisi berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari pusat
saluran dengan beban ohm-induktif dan kapasitif murni
pembangkit ke pusat beban melalui saluran transmisi,
juga percobaan pengkompensasian pada saluran, baik
karena adakalanya pembangkit tenaga listrik dibagun
kompensasi seri maupun paralel.
ditempat yang jauh dari pusat-pusat beban (load
Kata kunci : Saluran transmisi,kompensasi centres).

1. PENDAHULUAN Model Saluran Transmisi

Untuk merepresentasikan saluran transmisi ke


dalam bentuk rangkaian penggantinya, tergantung pada
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana panjang saluran serta ketelitian yang diinginkan.
Menurut panjangnya dapat diklasifikasikan menjadi :
karakteristik saluran transmisi tanpa beban maupun yang
berbeban. Untuk tanpa beban berguna untuk mengetahui Saluran transmisi pendek (kurang dari 100 km)
konsep kerja kapasitansi,dimana kapasitansi tersebut Saluran transmisi menengah (antara 100 km - 240
muncul di saluran menengah dan panjang. Untuk km)
berbeban diterapkan pada saluran yang dipasang dengan Saluran transmisi panjang (lebih dari 240 km)
beban campuran antara ohm-induktif dengan induktif
Saluran Transmisi Pendek(< 80 km)
murni, dan beban ohm-induktif dengan beban kapasitif
murni sehingga dapat menginterpresentasikan rasio arus Saluran transmisi pendek adalah saluran yang
dan tegangan. Begitu juga untuk percobaan panjangnya kurang dari atau sama
pengkompensasian saluran transmisi akan dipasang dengan 80 km, admitansi
kompensasi secara seri dan paralel sehinnga dapat kapasitansinya pada frekuensi 50 HZ
menginvestigasikan efek kompensasi tersebut terhadap sangat kecil dan dapat diabaikan.
stabilitas tegangan pada bebean dan rugi-rugi saluran
transmisi.

PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM TENAGA LISTRIK 2010/2011


(150 mil) memerlukan perhitungan yang menggunakan
konstanta yang tersebar (distributed) jika diminta
ketelitian yang tinggi meskipun untuk keperluan
tertentu representasi dengan parameter terpusat dapat
Gambar 2.1 Rangkaian ekivalen saluran transmisi pendek digunakan untuk saluran sampai sepanjang 320 km
(200mil). [1]

Saluran transmisi menengah (antara 80 Km dan


240 Km)

Untuk saluran transmisi menengah (80 – 250


km), dapat direpresentasikan cukup baik dengan R Gambar 2.4 rangkian ekivalen saluran transmisi panjang
dan L sebagai parameter terpusat, dengan setengah
dimana :
kapasitansi ke netral dari saluran terpusat pada
masing-masing ujung dari rangkaian ekivalen. Z = impedansi seri per phasa persatuan panjang
Y = Admitansi shunt per phasa persatuan panjang
Kapasitansi pada saluran transmisi menengah L = panjang saluran
=
dapat dipusatkan pada suatu titik sehingga saluran Zc impedansi karakteristik (√Z/Y)
menengah di bagi menjadi dua yaitu Z = Z. l
γ = konstanta propagasi (√Z. Y)
 Nominal T Pengaruh R, L, DAN C Pada Transmisi
P = S. Cosφ ...(1)
 Nominal π S = V/Z ...(2)
Z = R+jX, dengan X = ω ...(3)
a) Rangkaian pengganti T
Sehingga dengan V, P, dan R tetap:

• Jika L>, maka Z>, S<, cosφ >


• Jika L<, maka Z<, S>, cosφ<

Gambar 2.2 rangkaian ekivalen saluran transmisi menengah Untuk R,


model T
R=ρ l/A, dengan ρ dan A tetap ...(4)
b) Rangakaian pengganti π Jika l > (panjang), maka R > ...(5)
Pkirim =Pout + Prug ...(6)

Pengaruh Kapasitansi Pada Saluran Transmisi

Pengaruh kapasitansi pada transmisi

V I= Z ...(7)
Z = 1/Y ...(8)
Gambar 2.3 rangkaian ekivalen saluran transmisi menengah Y = YBUS + Y charging(kapasitansi) ...(9)
model π Jika Y>>, maka Z<< dan V<<
Saluran Transmisi Panjang (> 250 km) Kompensasi Seri
Persamaan-persamaan umum yang Kompensasi seri adalah suatu rangkaian kompensasi
menghubungkan tegangan dan arus pada saluran dimana sebuah kapasitor static dihubungkan dengan
transmisi memperhitungkan juga fakta bahwa keempat saluran transmisi sehingga reaktansi induktif antara
parameter saluran trasmisi yaitu R,L,C,dan G pasokan dan beban menjadi berkurang. [1]
sebenarnya tersebar merata disepanjang saluran. Khusus
untuk saluran yang panjang yaitu lebih dari 240 km

PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM TENAGA LISTRIK 2010/2011


Rangkaian kapasitor seri biasanya dipasang pada saluran L = induktansi saluran
transmisi yang panjang karena sangat efektif untuk Xc = reaktansi kapasitif sebagai kompensasi seri saluran
mengurangi drop tegangan. P = daya aktif
S = daya kompleks
V = tegangan

R X C 3. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Percobaan Performa Saluran Transmisi


VS ZL Percobaan ini dilakukan dengan 4 kondisi, yaitu
saluran pendek, menengah, panjang, dan dengan
penambahan kapasitor pada saluran panjang.
Gambar 2.5 rangkaian ekivalen kompensasi seri
Berikut gambar rangkaian dan hasil percobaan:
Zekiv = R+j (Xl-Xc) ...(10)
ΔV = I. Zekiv ...(11)
Dimana :

Zekiv = impedansi ekivalen


R = resistansi saluran
Xl = reaktansi induktif saluran
Xc = reaktansi kapasitif sebagai kompensasi seri saluran
I = arus Gambar 3.1 saluran transmisi pendek
ΔV = tegangan output
Kompensasi Paralel

Kompensasi paralel adalah adalah suatu rangkaian


kompensasi dimana sebuah kapasitor static dihubungkan
dengan saluran transmisi secara parallel sehingga
reaktansi induktif antara pasokan dan beban menjadi
berkurang. [1]

Hal tersebut dikarenakan kapasitor mensupplai daya


reaktif sehingga saluran transmisi dapat mensuplai daya Gambar 3.2 saluran transmisi menengah
reaktif ke beban lebih sedikit Kompensasi paralel pada
umumnya dipergunakan untuk saluran transmisi
menengah.

R X

VS C ZL

Gambar 3.3 saluran transmisi panjang

Gambar 2.6 rangkaian ekivalen kompensasi paralel

Zekiv = ZRL // XC // ZL ...(12)


P = S cos φ ...(13)
S = V/Z ...(14)
Dimana :
Zekiv = impedansi ekivalen
R = resistansi saluran

PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM TENAGA LISTRIK 2010/2011


Gambar 3.4 saluran transmisi dengan penambahan
kapasitor

Untuk hasil percobaan dari gambar di atas adalah :

Tabel 3.2 Hasil percobaan dengan beban ohm-induktif dan


Tabel 3.1 hasil percobaan beberapa jenis saluran transmisi induktif murni untul L= 1,2 H

Jenis U1 U2 Ratio Qc R U1 I1 P1 Q1 U2 I2 Cos


Transmisi (V) (V) U2/U1 (Var) φ2*
(%) (V) (A) (W) (Var) (V) (A)
Pendek 350 360 25 1,028
100 340 0.15 40 25 300 0.3 0.52
Menengah 360 370 64 1,027
80 340 0.2 45 30 300 0.35 0.6
Panjang 360 390 62 1,083
60 335 0.22 58 35 290 0.4 0.7
Penambahan 365 440 105 1,205
Kapasitansi 40 335 0.35 80 50 280 0.6 0.82

*) Cosφ2 lagging

Dari data pada percobaan Untuk Kerja Tanpa Beban Dari data percobaan tersebut arus pada sisi terima I2
diatas dapat dilihat bahwa Ratio U2/U1 memiliki nilai nilainya lebih tinggi dari pada arus pada sisi kirim I1.
yang berbeda beda. Semakin panjang saluran transmisi Hal ini disebabkan oleh sifat Induktor yang mempunyai
maka semakin besar nilai ratio U2/U1 dan makin besar kemampuan untuk menyimpan arus, sehingga arus pada
daya reaktif yang dibutuhkan. Sedangkan penambahan sisi terima menjadi naik. Apabila nilai Arus maka nilai
kapasistansi menyebabkan tegangan pada sisi terima daya, baik daya real P2 maupun daya reaktif Q2 nilainya
(U2) menjadi naik daripada sebelumnya sehingga ratio juga meningkat. Semakin besar nilai beban induktif L
U2/U1 semakin besar. Hal ini disebabkan karena maka semakin besar nilai I2, pada sisi terima nilai
kapasitor mempunyai kemampuan menyimpan tegangan tegangan U2 nilainya lebih rendah daripada tegangan
sisi kirim. Hal ini disebabkan adanya losses pada
1.2 Percobaan Performa Karakteristik Beban Ohm- jaringan sehingga terjadi drop tegangan pada sisi terima.
Induktif Dan Induktif Murni

Berikut merupakan gambar rangkaian beserta hasil


percobaan :

Gambar 3.6 Grafik karakeristik respon saluran terhadap beban


ohm-induktif dan induktif murni

1.3 Percobaan Performa Karakteristik Beban Ohm-


Gambar 3.5 Saluran transmisi dengan beban ohm-induktif dan Kapasitif Dan Kapasitif Murni
indukif murni
Berikut merupakan gambar rangkaian beserta hasil
percobaan :

PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM TENAGA LISTRIK 2010/2011


Gambar 3.7 Saluran transmisi dengan beban ohm-kapasitif dan Gambar 3.9 Saluran transmisi dengan kompensasi paralel
kapasitif murni

Tabel 3.3 Hasil percobaan dengan beban ohm- kapasitif dan


kapasitif murni untuk C= 2 μF Tabel 3.4 Hasil percobaan saluran dengan kompensasi paralel
dengan L = 2,4 H dan C= 2 μF
R U1 I1 P1 Q1 U2 I2 Cosφ2*
R U1 I1 P1 Q1 U2 I2 Cosφ2*
(%) (V) (A) (W) (Var) (V) (A)
(%) (V) (A) (W) (Var) (V) (A)
10 355 0.5 60 65 410 0.15 0.88
0 10 350 0.2 50 30 360 0.15 0.94
0
80 350 0.52 70 60 400 0.25 0.91
80 350 0.25 60 24 355 0.2 0.96
60 350 0.55 90 45 390 0.35 0.95
60 345 0.35 75 10 345 0.3 0.97
40 340 0.65 120 20 365 0.55 0.98
40 340 0.52 105 20 330 0.54 0.99
*) Cosφ2 leading
*) Cosφ2 leading

Gambar 3.8 Grafik karakeristik respon saluran terhadap beban


ohm-kapasitif dan kapasitif murni Gambar 3.10 Grafik karakeristik respon saluran terhadap
kompensasi paralel
Dapat dilihat dari data tersebut diperoleh bahwa
Kompensasi yang dipasang pararel akan
beban yang bersifat kapasitif akan menyebabkan
meningkatkan power factor yang dimiliki sistem.
tegangan pada sisi terima (U2) menjadi lebih tinggi
Apabila nilai R turun tetapi nilai L dan C tetap, maka
daripada tegangan sisi kirim (U1). Hal ini disebabkan
power factor beban atau Cosφ2akan semakin baik. Selain
karena kapasitor mempunyai kemampuan menyimpan
itu dengan diturunkannya nilai kapasitor maka daya
tegangan. Untuk nilai C yang sama, jika pembebanan R
reaktif yang disalurkan pada saluran juga akan semakin
diturunkan maka I2 dan Cos φ2 akan meningkat.
kecil. Dari gambar tersebut juga dapat dilihat bahwa
1.4 Percobaan Kompensasi Paralel nilai tegangan pada sisi terima lebih besar dari pada
tegangan pada sisi kirim. Hal itu menunjukkan bahwa
dengan menggunakan kompensasi paralel ini dapat
mengurangi drop tegangan pada sisi terima.

1.5 Percobaan Kompensasi Seri

PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM TENAGA LISTRIK 2010/2011


Berikut adalah gambar rangkaian beserta hasil Semakin panjang sistem transmisi yang dipakai
percobaan : maka rugi – rugi saluran akan semakin bertambah.
Hal ini dikarenakan panjang saluran akan semakin
besar sehinga komponen – komponen resistansi dan
induktansi saluran akan semakin besar. Pada saluran
transmisi menengah akan timbul kapasitansi antar
fasa, hal inipun akan menimbulkan rugi – rugi
tersendiri. Pada saluran transmisi panjang akan
timbul juga kapasitansi antara saluran dengan
ground, hal ini akan dapat menimbulkan kenaikan
Gambar 3.11 Saluran transmisi dengan kompensasi seri tegangan pada sisi terima.
2. Bila nilai inductor diperbesar maka cosφ akan
Tabel 3.4 Hasil percobaan saluran dengan kompensasi paralel semakin besar dengan kondisi lagging tetapi cosφ
dengan C= 2 μF pada sisi terima tetap lebih kecil daripada sisi kirim.
L R U1 I1 P1 Q1 U2 I2 Cosφ2* 3. Bila nilai capasitor diperkecil akan menyebabkan
(H) (% (V) (A) (W (Var) (V) (A) kenaikan nilai cosφ dengan kondisi leading tetapi
) ) nilai cosφ pada sisi terima tetap lebih kecil daripada
sisi kirim.
2,4 80 36 0,5 20 95 17 0,1 0,84 4. Pengaruh induktansi (L) pada saluran transmisi :
0 0 Semakin panjang saluran transmisi cosφ pada sisi
terima akan semakin kecil, hal ini berarti rugi – rugi
1,2 40 36 0,5 10 96 80 0,1 0,8
2 pada saluran semakin besar.
5. Pengaruh kompensasi seri
1 30 36 0,4 10 95 60 0,0 0,8 Dengan pemasangan kapasitor seri, reaktansi
0 5 8
ekivalen berkurang, dengan demikian jatuh tegangan
*)Cosφ2 lagging berkurang, jadi pengaturan tegangan lebih baik.
6. Pengaruh kompensasi pararel
Dengan pemasangan kapasitor paralel akan
menyebabkan nilai cosφ menjadi lebih baik.

3. DAFTAR PUSTAKA

1. www.scribd.com/d
oc/52776373
2. Slide presentasi P.Wahyudi “Transmisi
Gambar 3.12 Grafik karakeristik respon saluran terhadap sebagai penyalur daya”
kompensasi seri

Dari data pada percobaan Kompensasi Seri diata


seharusnya terlihat bahwa dengan semakin
bertambahnya nilai L, maka daya reaktif yang
disalurkan pada sisi terima juga akan semakin besar
sehingga daya reaktif yang diterima menjadi semakin
kecil. Selain itu dengan kompensasi seri, maka drop
tegangan juga akan semakin kecil.

2. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan tersebut diperoleh kesimpulan


sebagai berikut :

1. Pengaruh panjang transmisi terhadap sistem


transmisi :

PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM TENAGA LISTRIK 2010/2011

Вам также может понравиться