Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
PEMELIHARAAN KONSTRUKSI LANDAS PACU (RUNWAY),
LANDAS HUBUNG (TAXIWAY), DAN LANDAS PARKIR (APRON) SERTA
FASILITAS PENUNJANG DI BANDAR UDARA
MEMUTUSKAN :
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
6. Bahu landasan ( shoulder) adalah suatu bidang tertentu sepanjang tepi kiri
dan kanan landasan yang berbatasan dengan perkerasan struktural yang
dipergunakan sebagai penahan erosi akibat air dan semburan jet, serta
melayani peralatan perawatan landasan, dan juga memperkecil resiko
kerusakan pada pesawat terbang bila pesawat tersebut harus keluar landasan.
7. Daerah RESA (Runway End Safety Area) adalah suatu bidang persegi panjang
yang diratakan, bebas dari rintangan yang membentang dari ujung strip
landasan dan simetris terhadap perpanjangan garis tengah landasan, dan
dipersiapkan guna mengurangi bahaya kerusakan pesawat yang tergelincir
keluar dari landasan serta untuk pergerakan kendaraan pemadam kebakaran.
8. Strip Landasan Pacu (Runway Strip) adalah suatu bidang persegi panjang
yang diratakan bersih tanpa benda benda yang mengganggu, diberi drainasi
dan mencakup landas pacu, daerah henti dan dipergunakan untuk mendukung
peralatan pemeliharaan serta dalam keadaan darurat harus mampu
mendukung pesawat bila keluar dari landas pacu.
10. Daerah Bebas ( Clearway) adalah suatu bidang persegi panjang yang
membentang dari ujung landas pacu dan simetris terhadap perpanjangan
garis tengah landasan, bebas dari rintangan tetap.
BAB II
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 6
a. Keretakan ( Cracking);
b. Kerontokan ( Disintegration);
c. Perubahan permukaan konstruksi (Distortion);
d. Kekesatan ( Skid Resistance).
Pasal 7
Jenis kerusakan fasilitas bandar udara dengan tipe konstruksi perkerasan kaku
(Rigid) terdiri dari :
1. permukaan yang licin karena material tergerus oleh lalu lintas pesawat
(polished aggregate);
2. permukaan yang licin karena karet ban pesawat (contaminants).
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 JUNI 2005___________
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
E.A. SILOOY
NIP.12108009
PETUNJUK PELAKSANAAN
PEMELIHARAAN KONSTRUKSI LANDAS PACU (RUNWAY), LANDAS HUBUNG (TAXIWAY),
DAN LANDAS PARKIR (APRON) SERTA FASILITAS PENUNJANG DI BANDAR UDARA
DERAJAT KERUSAKAN
NO JENIS KERUSAKKAN PENYEBAB KERUSAKAN LOKASI BESARAN ALAT UKUR AKIBAT LANJUT
Ringan Sedang Berat
1. Melendut :
Penurunan setempat 1. Kesalahan pada Kedalaman alur 1 cm <d< 2 cm d > 2 cm Landas Pacu, M2 Pemeriksaan o Terjadi genangan air
dari permukaan perataan awal max. = d 1 cm <d< 2 cm d > 2 cm Landas Hubung, M2 dengan mistar permukaan licin
perkerasan berbentuk perkerasan d < 1 cm Landas Parkir ukur 3M o Air merembes ke
ellips dengan panjang 2. Lapisan perkerasan d < 2 cm perkerasan yang
maximum 5 m (atas /bawah) kurang merupakan awal dari
padat kerusakan total
3. Subgrade turun o Lapisan permukaan lepas
4. Drainasi kurang /rontok.
berfungsi
2. Alur jejak:
Penurunan yang 1. Lapisan permukaan dan d < 1 cm 1 cm <d< 2 cm d > 2 cm Landas Pacu, M2 Pemeriksaan o Membuat landasan, jalan
berupa alur yang cukup bawah yang labil Landas Hubung, M2 dengan mistar licin pada waktu hujan
sempit pada arah 2. Ketebalan perkerasan Landas Parkir ukur 3M o Resiko landasan memantul
memanjang dari suatu kurang / kelelahan dari o Perembesan pada tepi
bagian perkerasan lapisan perkerasan jalan daripada merusak
jalan secara keseluruhan
o Retak dan penurunan
karena kerusakan
perkerasan
3. Perubahan Bentuk W
Adanya 2 alur yang Karena kelelahan dari bahan w < 1,5 cm 1,5cm<w< 3cm w > 3 cm Landas Pacu, M2 Pemeriksaan o Genangan air
cukup lebar arah bahan perkerasan dengan tali menyebabkan licinnya
memanjang dengan panjang 7 m permukaan
jarak cukup lebar di 2 o Mungkin terjadi pantulan
sisi as perkerasan air dari permukaan
landasan
o Air masuk pada konstruksi
perkerasan jalan
o Terkelupasnya
perkerasan.
4. Pengembangan :
Membengkaknya 1. Perubahan bentuk h < 1 cm 1 cm <h< 2 cm h < 2 cm Landas Pacu, M2 Pemeriksaan o Kerusakan seluruh
struktur perkerasan permukaan akibat h < 2 cm 1 cm <h< 4 cm h < 4 cm Landas Hubung, dengan mistar perkerasan
pada arah melintang / besarnya gaya Landas Parkir, ukur 3M o Kehilangan gaya solusi
memanjang tangensial akibat rem / Jalan Masuk dan lapisan perkerasan
impact pesawat. Lapangan Parkir o Retak retak
2. Mengembangnya tanah o Lepasnya lapisan
perkerasan karena perkerasan akibat resapan
perubahan air tanah air
3. Pengaruh cuaca pada
lapisan permukaan
yang ada lapisan
bawah.
5. Penurunan
bertangga/Differens:
Beda tinggi permukaan 1. Kerusakan pada h = beda tinggi 1 cm <h< 2 cm h < 2 cm Landas Pacu, M Pemeriksaan Kerusakan secara
umumnya arah pelaksanaan max. 1 cm <h< 20 cm h < 4 cm Jalan Masuk dan dengan mistar menyeluruh.
melintang, 2. Beda temperatur yang h < 1 cm Lapangan Parkir ukur 3M
berhubungan erat tinggi h < 20 cm
dengan beda lapangan 3. Shock temperatur
konstruksi 4. Bahan bahan pemanas
atau pelarut
perkerasan
6. Retak kelelahan :
Retak memanjang 1. Kerusakan kelelahan 5 mm telah 5 mm terjadi Retak disertai Landas Pacu M Bila ada o Masuknya air pada
sering arah melintang perkerasan/ketebalan diperbaiki rekahan pada hilangnya batu beberapa / 3° perkerasan
interval tak tentu dan yang kurang dari batuan tapi belum batuan perkerasan retakan ketiga o Lepasnya batuan
ada daerah daerah satu/setiap lapangan lepas tingkat jenis perkerasan
penurunan. perluasan. secara terpisah o Kelelahan perkerasan dari
2. Penurunan daya pada beri gejala
dukung tanah (drainasi penurunan/alur alur
buruk, kerusakan
lapisan kedap air
permukaan)
3. Penggunaan tidak
wajar
4. Mutu bahan rendah
7. Retak kulit Buaya :
Alur menurun dalam 1. Kelelahan dari 5 mm 5 mm - 1 cm Retak dan Landas Pacu, M Biasanya o Masuknya air pada
bentuk jala jala tertutup perluasan akibat beban hilangnya Landas Hubung disertai perkerasan
diagonal jala jala ulang melewati batas. batuan perkerasan penurunan o Rontoknya lapisan atas
biasanya 60 cm 2. Buruknya satu / perkerasan
beberapa lapisan
perkerasan
3. Proses penyusutan
perkerasan.
8. Retak pertemuan :
Retak pada pertemuan 1. Kesalahan pelaksanaan 5 mm 5 mm Retak dan Landas Pacu, M Mungkin o Lepasnya material
hubungan satu jalur konstruksi perkerasan hilangnya Landas Hubung terjadi pada 2 o Merembesnya/ infiltrasi air
perkerasan dengan di batal lapisan pertama batuan perkerasan perkerasan
sampingnya terlalu dingin, berbeda
pemadatan pada
sambungan kurang
baik.
2. Berbedanya 2 struktur
yang disambung
9. Retak Susut :
Seluruhnya membentuk Karena faktor cuaca 5 mm 5 mm Hilangnya batuan Landas Pacu, M2 Terjadi pada o Masuknya air pada
jala jala segi empat, perkerasan Landas Hubung, alur yang perkerasan dan tanah
antara 60 cm s/d 300 Landas Parkir jarang dilewati pendukung
cm beban. o Hilangnya batuan
Tidak timbul perkerasan
penurunan o Alur kelelahan pada
daya dukung. periode berikutnya
10. Retak Parabola :
Terdiri dari retak yang Gaya tangensial terlalu Tidak perlu klasifikasi karena retak retak berupa group retak Daerah tikungan M2 Disertai o Rembesan air pada tanah
banyak dan membentuk besar pada permukaan yang selalu diikuti gejala lanjut dan pengereman pengembangan dasar dan lapisan
group disertai perkerasan permukaan perkerasan
pengembangan perkerasan o Rontoknya lapisan
perkerasan jalan perkerasan bagian atas
11. Retak melintang : 1. Susut pengaruh suhu
Retak biasanya arah akibat lapisan bawah 5 mm 5 mm Hilangnya material Landas Pacu, M Seing terjadi o Merembesnya air pada
melintang pada interval dari bahan campuran Landas Hubung, pada sendi lapisan perkerasan
tertentu 3 - 20 m semen beton o Hilangnya batuan
2. Peneruan siar dilatasi bertulang perkerasan
pada lapisan bawah
perkerasan
12. Kupasan :
Terjadinya penguraian 1. Menuanya bahan Kerontokan Rontok batuan Telah rontok 1 Landas Pacu, M2 Besaran o Melemahnya penekanan
bahan pengikat dengan pengikat batuan sedikit lapisan permukaan bagian lapisan Landas Hubung, dihitung luas air dari permukaan
batuan disertai 2. Pelaksanaan pada permukaan segi empat o Hancurnya lapisan
hilangnya batuan cuaca buruk pengelupasan permukaan
tersebut 3. Aibat bahan bahan terjadi
kimia
4. Genangan air
permanent
diperkerasan
5. Pembakaran gas buang
/ jet blast
13. Lubang lubang :
Pengelupasan derajat 1. Ketebalan permukaan Dengan sendirinya Landas Pacu, M2 Adanya lubang o Perubahan daya penutup
berat tidak cukup berat Landas Hubung, lubang/bagian permukaan perkerasan
2. Kesalahan pelaksanaan Landas Parkir bagian lapisan o Perubahan kekuatan
lapisan permukaan perkerasan secara
permukaan/lapisan aus terkelupas keseluruhan
o Rusaknya seluruh lapisan
perkerasan
14. Kubangan :
Terkelupasnya secara 1. Periode akhir gejala Kerusakan berat Landas Pacu, M2 Besar o Mengganggu pesawat –
luas lapisan permukaan, kerusakan harus segera Landas Hubung. kerusakan pesawat yang lewat
akibat terlepasnya batu sebelumnya,terutama diperbaiki tidak perlu diatasnya
batuan permukaan alur alur retak dihitung, tapi o Perembesan air yang
2. Kesalahan pada perlu segera berakibat total pada
perletakan lapisan aus dilaporkan seluruh perkerasan
lapisan bawah akibat
buruknya lapisan
permukaan
15. Pencemaran : o Pengelupasan lapisan
Penetrasi pada lapisan Tumpahnya kerosine waktu Tergantung luas permukaan yang terkena tumpahan tersebut Landas Parkir M2 Dihitung o Lubang lubang / kupasan
perkerasan suatu bahan mengisi bahan bakar, jumlah segmen
kimia yang melarutkan kebocoran minyak pelumas yang rusak
bahan bahan pengikat atau bahan kimia lainnya
16. Goresan Karet :
Goresan karet roda Ausnya roda pesawat pada Diklasifikasikan menurut perbandingan luas terkena goresan Landas Pacu M2 Dihitung dari Permukaan menjadi licin
pesawat pada saat roda pesawat luas bekas
permukaan perkerasan menggelinding diatas goresan ban
permukaan perkerasan pesawat
17. Cetakan / Pons :
Penurunan setempat 1. Stabilitas aspal d < 1 cm 1 cm <d< 2 cm d > 2 cm Landas Parkir M2 Dihitung Perembesan air pada lapisan
satu bagian perkerasan permukaan yang jumlah segmen perkerasan
kurang baik yang rusak
2. Pembebanan
berlebihan pesawat
yang parkir, container,
tangga pesawat dan
lain lain
18. Perkerasan Lolos :
Perkerasan terbuka 1. Akibat kesalahan Tergantung perbandingan kerusakan dan luas total Landas Pacu M2 Dihitung o Perubahan daya penahan
sehingga air lolos di pelaksanaan jumlah segmen air
tengah 2. Perluasan ( campuran yang rusak o Pengupasan lapisan
tengah/disambungan kurang baik, perkerasan
lapisan perkerasan. pemadatan kurang o Terjadi buih buih air dapat
baik) mengurangi/
menghilangkan daya
cengkeraman roda
19. Air Naik / Pumping :
Daerah basah karena 1. Buruknya drainasi Dihitung dari perbandingan luas yang terkena pembasahan Landas Pacu, M2 Dihitung o Penurunan daya dukung
air keluar dari lapisan perkerasan total Landas Hubung, jumlah segmen yang besar dari
bawah permukaan 2. Kesalahan Landas Parkir yang rusak perkerasan
perkerasan terjadi pada perencanaan saluran o Penurunan daya geser
retakan, perkerasan air dari permukaan
lolos air 3. Keluarnya air dari perkerasan
bawah perkerasan o Keluarnya material
akibat tidak cukup material halus dari
kedapnya lapisan permukaan
perkerasan o Perubahan Struktur
perkerasan
20. Bahan halus Naik :
Adanya daerah daerah 1. Buruknya drainasi Derajat kerusakan dihitung antara luas terkena gejala dan luas Landas Pacu, M2 Dihitung o Penurunan mutu bahan
basah dengan bahan perkerasan total Landas Hubung, jumlah segmen bahan perkerasan dan
bahan halus yang 2. Burukny perencanaan Landas Parkir yang rusak pengelupasan
terbawa dari bawah drainasi o Turunnya secara drastis
permukaan muncul 3. Lepasnya partikel halus daya dukung perkerasan
melalui retak dan dari tanah o Turunnya daya lekat
daerah lolos air. perkerasan
o Terkelupasnya lapisan
permukaan perkeresan
21. Kelainan setempat :
Kelainan kerusakan Kesalahan pelaksanaan Derajat kerusakan diambil sama Landas Pacu, M2 Dihitung Akibat lanjut akan sama
kecuali keretakan pada pembuatan lapisan Landas Hubung, jumlah segmen dengan akibat lanjut gejala
lapisan permukaan perkerasan (pemadatan Landas Parkir yang rusak gejala yang sama terjadi
yang kurang baik ) pada perkerasan
22. Lelehan/Bleeding :
Keluarnya bahan bahan 1. Terlalu banyak Derajat kerusakan dinyatakan pada luas daerah terkena Landas Pacu, M2 Dihitung Penurunan daya
pengikat dan bahan penggunaan aspal atau lelehan dibandingkan luas total Landas Hubung, jumlah segmen gesek/friction dari
batuan halus pada pengikat lainnya Landas Parkir yang rusak permukaan perkerasan
permukaan perkerasan 2. Penetrasi aspal terlalu
lunak
3. Pemadatan berlebihan
ttd
E.A. SILOOY
NIP.120108009