Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : Ny E
Tempat / Tanggal Lahir : Depok / 22 Agustus 1978
Alamat :Jl Haji Sa’a, Desa Serua, RT01, RW01,
Sawangan, Depok, Jakarta Selatan
Jenis Kelamin :Perempuan
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
Status Perkahwinan : Menikah dengan dua anak
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SD
No Rekam Medis : 965240
Ruangan : Teratai 423
Tanggal MRS : Datang ke poli Bedah pada tanggal 28 Desember
2009
Dirawat di RS pada tanggal 8 Januari 2010
II. ANAMNESIS
Di ambil dari auto tanggal 15 Januari 2010, jam 1115 pagi, di kamar
423 Gedung Teratai Selatan
1
a) Keluhan Utama
b) Keluhan Tambahan
Nyeri perut yang bersifat tajam dan hilang timbul sepanjang hari
2
d) Riwayat Penyakit Dahulu
e) Riwayat Keluarga
3
III. PEMERIKSAAN FISIK
a) Pemeriksaan umum
Berat Badan : 41 kg
Suhu : 35,8 o C
Pernapasan : 20 kali/menit
Habitus : Astenikus
Mobilisasi : Normal
4
b) Aspek Kejiwaan
c) Kulit
Warna : Cerah
Turgor : Baik
5
e) Kepala
Ukuran : Normocephali
f) Mata
6
g) Telinga
h) Mulut
7
Bau pernapasan : Tidak didapati
i) Leher
j) Dada
simetris
tiada sekret
8
k) Paru-paru
l) Jantung
m) Perut
9
Palpasi
(-)
n) Anggota gerak
Lengan
10
Sendi : Bisa digerakkan, tidak nyeri, tidak
bengkak
Kekuatan :5
hangat
Kekuatan :5
11
IV. LABORATORIUM RUTIN
Hematologi
Hb : 8,6 g/dL
Leukosit : 8,000/uL
L.E.D : 110 mm
VER/HER/KHER/RDW
VER : 71.8 fl
HER : 22.5 pg
RDW : 15. 2%
Hitung Jenis
12
Fungsi Hati
SGOT : 14 U/L
SGPT : 6 U/L
Fungsi Ginjal
Ureum: 14 mg/ dl
Diabetes
USG abdomen
EKG : Normal
13
V. RINGKASAN ( RESUME)
Sejak 1 tahun yang lalu, os datang dengan keluhan BAB yang sedikit,
konsistensi keras, berwarna hitam, berlendir, bercampur darah berwarna
merah disertai bekuan darah berwarna hitam, frekwensi BAB lebih 5 kali
sehari dan disertai nyeri saat buang air besar. Pasien mengeluh nyeri perut
sepanjang hari, cepat letih saat melakukan aktivitas harian, hilang selera
makan dan perut kembung. Pasien mengatakan bahawa sejak 1 tahun yang
lalu, berat badannya menurun dari 47 kg ke 41 kg sekarang. Pasien
mengatakan dia kurang makan buah-buahan, susu dan sayuran
Dasar diagnosis:
14
yang lalu, berat badannya menurun dengan drastis. Pada pemeriksaan lab
didapati peningkatan LED dan penurunan hemoglobin. Pada pemeriksaan
USG didapati massa dengan batas berbenjol-benjol di abdomen kanan
bawah.
DIAGNOSIS BANDING
Perubahan frekwensi buang air besar, BAB yang keras, berlendir dan
kadang-kadang mencret disertai nyeri perut dan kembung.
15
VIII. RENCANA PENGELOLAAN
b) Pembedahan
Laparotomi direncanakan Rabu 20 Januari 2010
Laporan operasi
c) Medika mentosa
Anjuran untuk menjalani terapi kemoterapi dan pemberian antibiotik
16
IX. PENCEGAHAN
X. PROGNOSIS
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
18
meningkat dengan usia, dari 0,39 per 1.000 orang per tahun pada usia 50-4,5
(4)
per 1.000 orang per tahun pada usia 80.
19
Bedah reseksi kolorektal primer kanker dengan tujuan kuratif
merupakan terapi pilihan pada sebagian besar pasien. Ini melibatkan reseksi
luas dari segmen usus yang terlibat dan pengangkatan KGB. Tingkat reseksi
kolon ditentukan sebagian oleh suplai vaskular kolon dan penyebaran
kelenjar getah bening regional. Rectosigmoid dan banyak lesi dapat
dihilangkan dengan reseksi anterior rendah melalui insisi perut,
dikombinasikan dengan primer anastomosis dari sisa usus. Anastomose
utama dapat dilakukan bahkan untuk lesi rektum rendah menggunakan end-
to-end sfingter stapling devices dan operasi sphingter saving. Jika 2 ujung
(4)
kolon tidak disambung kembali, kolostomi dilakukan.
20
II. ANATOMI
21
Rektum berukuran 12-15 cm. Taeniae coli yang menyebar di
persimpangan rectosigmoid. Massa tumor atau abses di lokasi ini dengan
mudah teraba pada dubur digital atau pemeriksaan panggul. Dubur biasanya
luas dan dpt dilembungkan. Pada pria, kelenjar prostat, vesikula seminalis,
dan saluran seminalis terletak di sebelah anterior rektum. Biasanya prostat
mudah dirasakan, tapi vesikula seminalis tidak teraba kecuali menggembung,
Pada rektovaginal toucher, struktur mudah teraba dengan satu jari di vagina
dan satu di anus. (4)
22
III. EPIDEMIOLOGI
23
sering terjadi pada pria. Sembilan puluh lima persen dari tumor ganas kolon
(4)
dan rektum adalah adenokarsinoma.
IV. ETIOLOGI
Faktor resiko untuk mendapat kanker kolon ialah umur yang melebihi
60 tahun. Kemungkinan menderita kanker kolon meningkat setelah umur 45
tahun dan 90 persen darinya adalah orang yang berumur lebih dari 50 tahun.
(5)
24
terdeteksi sebelum usia 60 tahun. Kanker muncul pada usia dini pada pasien
dengan riwayat keluarga yang positif, meriting skrining pada usia dini. Risiko
40 tahun orang tua dengan riwayat keluarga yang positif sebanding dengan
(5)
yang berisiko rata-rata 50-tahun-orang tua.
V. METASTASIS
25
kanker payudara. Penyakit ini metastasis kanker payudara, kanker tulang
tidak. (6)
i)Tahap I
Pada tahap I, kanker telah terbentuk dan menyebar di luar jaringan terdalam
lapisan dinding usus besar ke tengah lapisan. Tahap I kanker usus besar
kadang-kadang disebut Dukes.
ii) Tahap II
Tahap II kanker usus besar dibagi menjadi tahap tahap IIA dan IIB.
• Stadium IIA: Kanker telah menyebar di luar jaringan tengah lapisan dinding
26
usus besar atau telah menyebar ke jaringan terdekat di sekitar kolon atau
rektum.
• Stadium IIB: Kanker telah menyebar luar ke dalam dinding usus besar
organ terdekat dan / atau melalui peritoneum.
Tahap III kanker usus besar dibagi menjadi tahap III A, III B tahap, dan tahap
III C
• Stadium IIIA: Kanker telah menyebar dari jaringan terdalam lapisan dinding
usus besar untuk lapisan tengah dan telah menyebar ke sebanyak 3 kelenjar
getah bening.
• Stadium IIIC: Kanker telah menyebar ke 4 atau lebih kelenjar getah bening
di dekatnya dan telah menyebar ke luar jaringan tengah lapisan dinding usus
besar, jaringan di sekitar kolon atau rectum atau ke organ terdekat atau
melalui peritoneum.
27
iv) Tahap IV
28
defisiensi besi yang menyebabkan cepat letih, sesak napas, lemah dan
palpitasi. Pada kanker stadium lanjut dengan metastasis, pasien mengalami
(1)
penurunan berat badan, anoreksia, kelemahan otot dan lemah.
29
i) Pemeriksaan Darah
30
mikroskopis dengan cukup tumpang tindih. Sensitivitas meningkat dengan
melakukan tes pada tiga kesempatan yang berbeda karena kanker usus
besar biasanya hanya sesekali (1)
31
iv) Rontgen Thorax
v) Kolonoskopi
32
vi) Fleksibel sigmoidoskopi
33
tersedia, pemeriksaan ini masih sangat akurat dalam mendeteksi karsinoma
dan lebih besar adenomas. Enema barium juga dapat efektif dalam
memvisualisasikan striktur kawasan di luar tidak dapat diakses oleh
kolonoskop. (5)
34
xi) MRI (Magnetic Resonance Imaging)
IX. PENATALAKSANAAN
i) MEDIKAMENTOSA
Stadium 0 kanker usus besar dapat diobati dengan i. Untuk tahap I, II,
dan III kanker, pembedahan yang lebih luas diperlukan untuk menghapus
bagian dari usus besar yaitu kanker (7)
35
Kemoterapi juga digunakan untuk mengobati pasien dengan kanker
usus besar stadium IV untuk memperbaiki gejala dan memperpanjang
kelangsungan hidup.Irinotecan, oxaliplatin, capecitabine, dan 5-fluorourasil
adalah tiga obat yang paling sering digunakan. monoklonal antibodi,
termasuk cetuximab (Erbitux), panitumumab (Vectibix), dan bevacizumab
(7)
(Avastin) telah digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan kemoterapi.
36
Kemoterapi lanjut kanker kolorektal biasanya dikaitkan dengan
prognosis yang buruk. Fluoropyrimidines (fluorourasil dan fluorodeoxyuridine)
menghambat sintesis DNA dengan berinteraksi dengan thymidylate sintase
dan menghambat metilasi dari deoxyuridylic untuk thymidylic asam.
Fluorourasil ditambah kombinasi dosis tinggi leucovorin intra vena
(5)
(tetrahydrofolate) dengan tingkat respons hingga 50
i) OPERASI
a. Laparoscopic Proctosigmoidectomy
37
operasi. Setelah laparoskop berada di tempat, lima atau enam insisi kecil
dilakukan di perut. (3)
Akhir yang tersisa dari kolon desenden harus disambung dengan sisa
ujung rektum. Bagian itu dapat ditarik ke arah rektum. Rektum dibebaskan
(3)
dari mesenterium sehingga dapat memenuhi akhir usus besar
38
b. Reseksi Tumor Primer
39
40
Jika dokter tidak dapat menjahit 2 ujung kolon kembali bersama-sama,
yang stoma (lubang) dibuat di luar tubuh limbah melewatinya. Prosedur ini
disebut kolostomi. Sebuah tas ditempatkan di sekitar stoma untuk
mengumpulkan sampah. Kadang-kadang diperlukan kolostomi hanya sampai
usus besar yang lebih rendah telah sembuh, dan kemudian dapat dibalikkan.
Jika perlu untuk menghapus seluruh usus besar lebih rendah,
(4)
bagaimanapun, mungkin kolostomi permanen.
41
X. PENCEGAHAN
42
merah telah diajukan sebagai faktor risiko kanker usus besar. Itu bukti ini
tidak cukup untuk merekomendasikan penghindaran faktor-faktor ini untuk
mengurangi insiden kanker usus besar, tapi menghindari faktor-faktor ini
adalah dianjurkan karena lain, terutama kardiovaskular, manfaat kesehatan.
(6)
43
XI. PROGNOSIS
Kanker usus besar, dalam banyak kasus, penyakit bisa diobati jika
tertangkap lebih awal. Seberapa baik Anda lakukan tergantung pada banyak
hal, termasuk tahap kanker. Secara umum, ketika dirawat di tahap awal,
mayoritas pasien bertahan paling tidak 5 tahun setelah diagnosis. (Ini disebut
5 tahun survival rate.) Namun, ketahanan hidup 5 tahun sekali menilai tetes
jauh kanker telah menyebar.Jika kanker usus besar tidak kembali (kambuh)
dalam waktu 5 tahun, itu dianggap sembuh. Tahap I, II, dan III dianggap
berpotensi kanker dapat disembuhkan. Dalam kebanyakan kasus, stadium IV
(7)
kanker tidak dapat disembuhkan.
44
XII. KESIMPULAN
Kanker usus besar adalah kanker yang dimulai di kolon hingga rektum.
Beberapa orang memiliki resiko tinggi mengidap kanker usus besar, kriteria
orang dengan resiko mengidap kanker usus besar di antaranya apabila
pernah mengidap kanker di tempat lain dalam tubuh, polip kolorektal,
Crohn’s, riwayat keluarga kanker usus besar, pribadi sejarah kanker
payudara, ulcerative colitis dan sindrom genetik tertentu juga meningkatkan
risiko mengembangkan kanker usus besar
45
atau besifat insitu maka kita dapat lakukan reseksi jaringan, tetapi apabila
telah mencapai lapisan yang lebih dalam kita dapat lakukan reseksi dan
colostomy dengan membuat stoma. Selain terapi pembedahan, kemoterapi
dan radiasi dapat di lakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut 3.
46
DAFTAR PUSTAKA
47