Вы находитесь на странице: 1из 13

MAKALAH

KOMPONEN ELEKTRONIKA

KELOMPOK 3

Hamdan H 101903102011
Frendit w 101903102012
Rifky F 101903102013

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DIPLOMA 3


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2011
Kata Pengantar
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Komponen Elektronika dengan Dosen Pembimbing Bpk . dody ,S.T. Di
samping itu, penulis juga berharap Makalah ini mampu memberikan kontribusi dalam
menunjang pengetahuan para mahasiswa pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Dengan terselesaikannya Makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan bantuan dalam pembuatan makalah ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua.

Jember, Mei 2011

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................. i
Daftar Isi........................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................... 2
1.3 Tujuan Masalah............................................... 2
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 pengertian Triac............................................. 3
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Aplikasi Triac Sebagai dimmer ..................... 4
BAB IV. PENUTUP
4.1 Simpulan ........................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA........................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1 . 1 Latar Belakang
TRIAC, atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-balik) adalah
sebuah komoromen elektronik yang kira-kira ekivalen dengan dua SCR yang disambungkan
antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan bersama. Nama resmi untuk TRIAC adalah
Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan sakelar dwiarah yang dapat mengalirkan
arus listrik ke kedua arah ketika dipicu (dihidupkan). Ini dapat disulut baik dengan tegangan
positif ataupun negatif pada elektroda gerbang. Sekali disulut, komponen ini akan terus
menghantar hingga arus yang mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misal pada akhir
paruh siklus dari arus bolak-balik. Hal tersebut membuat TRIAC sangat cocok untuk
mengendalikan kalang AC, memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan arus
kendali yang sangat rendah. Sebagai tambahan, memberikan pulsa sulut pada titik tertentu
dalam siklus AC memungkinkan pengendalian persentase arus yang mengalir melalui TRIAC
(pengendalian fasa)Low-Current TRIAC dapat mengontak hingga kuat arus 1 ampere dan
mempunyai maksimal tegangan sampai beberapa ratus volt. Medium-Current TRIACS dapat
mengontak sampai kuat arus 40 ampere dan mempunyai maksimal tegangan hingga 1.000
volt.

1 . 2 Rumusan Masalah

a . Pengertian Triac dan daerah kerja triac?


b . Prinsip kerja dimmer?
c . Memahami aplikasi Triac sebagai Dimmer?

1 . 3 Tujuan Masalah

a . Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui dan dapat mengaplikasikan triac sebagai
dimmer .

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2 . 1 Pengertian Triac
TRIAC, atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-balik) adalah sebuah
komoromen elektronik yang kira-kira ekivalen dengan dua SCR yang disambungkan
antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan bersama. Nama resmi untuk TRIAC adalah
Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan sakelar dwiarah yang dapat mengalirkan
arus listrik ke kedua arah ketika dipicu (dihidupkan). Ini dapat disulut baik dengan tegangan
positif ataupun negatif pada elektroda gerbang. Sekali disulut, komponen ini akan terus
menghantar hingga arus yang mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misal pada akhir
paruh siklus dari arus bolak-balik. Hal tersebut membuat TRIAC sangat cocok untuk
mengendalikan kalang AC, memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan arus
kendali yang sangat rendah. Sebagai tambahan, memberikan pulsa sulut pada titik tertentu
dalam siklus AC memungkinkan pengendalian persentase arus yang mengalir melalui TRIAC
(pengendalian fasa)Low-Current TRIAC dapat mengontak hingga kuat arus 1 ampere dan
mempunyai maksimal tegangan sampai beberapa ratus volt. Medium-Current TRIACS dapat
mengontak sampai kuat arus 40 ampere dan mempunyai maksimal tegangan hingga 1.000
volt.
TRIAC Boleh dikatakan SCR adalah thyristor yang uni-directional, karena ketika ON hanya
bisa melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Struktur TRIAC
sebenarnya adalah sama dengan dua buah SCR yang arahnya bolak-balik dan kedua gate-nya
disatukan. Simbol TRIAC ditunjukkan pada gambar-6. TRIAC biasa juga disebut thyristor
bi-directional.

2
TRIAC bekerja mirip seperti SCR yang paralel bolak-balik, sehingga dapat melewatkan arus
dua arah. Kurva karakteristik dari TRIAC adalah seperti pada gambar-7 berikut ini.

Pada datasheet akan lebih detail diberikan besar parameter-parameter seperti  Vbo dan -Vbo,
lalu IGT dan -IGT, Ih serta -Ih dan sebagainya. Umumnya besar parameter ini simetris antara
yang plus dan yang minus. Dalam perhitungan desain, bisa dianggap parameter ini simetris
sehingga lebih mudah di hitung.

2
BAB III
PEMBAHASAN

3 . 1 Aplikasi Triac Sebagai Dimmer

Inti dari rangkaian ini adalah penggunaan Triac K6243. Triac tipe ini mempunyai 4
kanal keluaran sehingga dapat mengatur 4 beban sekaligus. Triac tipe ini jarang dijumpai di
pasar komponen di Surabaya. Komponen alternatifnya dapat digunakan Triac tipe 2N6346.
Untuk tipe triac ini mampu melewatkan arus 12A dengan karekateristik tegangan block-nya
sampai 800V AC tetapi hanya mempunyai satu kanal saja. Jadi jika diperlukan 4 kanal maka
dibutuhkan 4 buah triac tipe 2N6346. Triac merupakan komponen 3 elektroda: MT1, MT2,
dan gate. Triac biasanya digunakan pada rangkaian pengendali, penyakelaran, dan rangkian
pemicu/trigger. Oleh karena aplikasi triac yang demikian luas maka komponen triac biasanya
mempunyai dimensi yang besar dan mampu diaplikasikan pada tegangan 100V sampai 800V
dengan arus beban dari 0.5A sampai 40A. Jika terminal MT1 dan MT2 diberi tegangan jala-
jala PLN dan gate dalam kondisi mengambang maka tidak ada arus yang dilewatkan oleh
triac (kondisi idel) sampai pada tegangan ‘break over’ triac tercapai. Kondisi ini dinamakan
kondisi off triac. Apabila gate diberi arus positif atau negatif maka tegangan ‘break over’ ini
akan turun. Semakin besar nilai arus yang masuk ke gate maka semakin rendah pula tegangan
‘break over’nya. Kondisi ini dinamakan sebagai kondisi on triac. Apabila triac sudah ‘on’
maka triac akan dalam kondisi on selama tegangan pada MT1 dan MT2 di atas nol volt.
Apabila tegangan pada MT1 dan MT2 sudah mencapai nol volt maka kondisi kerja triac akan
berubah dari on ke off. Apabila triac sudah menjadi off kembali, triac akan selamanya off
sampai ada arus trigger ke gate dan tegangan MT1 dan MT2 melebihi tegangan ‘break
over’nya.

3
3 . 2 Prinsip Kerja Dimmer
Rangkaian Dimmer disajikan dalam 4 bagian utama. Bagian Ramp Generator, Bagian
Pulse Control, Bagian Power Supply Triac, dan Bagian Triac. Bagian Ramp Generator
berfungsi untuk menghasilkan pulsa-pulsa gigi gergaji (sinyal ramp) dengan frekuensi 120Hz
dan sinkron dengan fasa tegangan jala-jala PLN.

Gambar 3
Sinyal Ramp yang Sinkron Dengan Fasa Jala-Jala PLN
Sinkronisasi mutlak diperlukan karena untuk memicu/men-trigger triac harus pada
saat triac dalam kondisi off dan tegangan PLN mulai tidak sama dengan nol VAC. Pada
Bagian Ramp Generator ini diperlukan rangkaian zero crossing detector yang mendeteksi
keadaan tegangan PLN = nol volt. Pada keadaan ini dihasilkan pulsa ramp yang akan turun
secara linier selama 10ms. Outputn dari bagian ramp generator ini dihubungkan ke 4 buah
komparator. Pada proyek ini digunakan LM324 yang memiliki 4 komparator dalam 1
kemasan. Rangkaian Ramp Generator ini sangat sederhana yang dibangun dari komponen
diskrit. Konstanta waktu ditentukan oleh waktu pembuangan muatan pada rangkaian R5 dan
kapasitor C1 yang akan menswitch-on/off transistor Q2. Rangkaian bagian ramp generator
dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4
Rangkaian Ramp Generator Sinkron dengan Jala-Jala PLN
4
Bagian yang juga memegang peranan penting dalam rangkaian dimmer ini adalah
bagian komparator yang menghasilkan pulsa-pulsa yang lebarnya bervariasi terhadap
tegangan 0 – 10 volt DC.

Gambar 5
Rangkaian Komparator LM324
Dengan menggunakan komparator LM324 maka tegangan sinyal ramp yang
dihasilkan oleh rangkaian ramp generator akan dibandingkan dengan tegangan dari
potensiometer. Tegangan potensiometer tersebut bervariasi antara 0 volt sampai 10 voltDC.
Pada saat tegangan ramp berada dibawah tegangan potensiometer maka output dari
komparator LM324 adalah +10V sehingga terdapat arus yang mengalir pada R7 (470).
Apabila tegangan ramp lebih tinggi daripada tegangan potensiometer maka output dari
LM324 adalah 0 volt. Dalam kondisi ini tidak ada arus yang mengalir pada R7. Arus ini
merupakan arus aktivasi optocoupler pada bagian triac. Rangkaian pada bagian triac dapat
dilihat pada gambar 6.

Gambar 6
Rangkaian Triac dan Beban
4

Pada saat output dari komparator LM324 = +10V maka terdapat arus yang mangalir
ke optocoupler sehingga pada saat ini optocoupler aktif sehingga akan meng-on-kan
transistor Q2 dan menyebabkan gate triac mengalirkan arus dari MT1 ke gate. Dengan kata
lain gate mendapatkan arus aktivasi sehingga triac akan dalam kondisi ON.

Gambar 7
Sinyal Aktivasi Triac
Pada saat tegangan output komparator = nol volt maka optocoupler tidak aktif
sehingga transistro Q2 juga dalam kondisi OFF. Kondisi ini menyebabkan tidak ada arus
yang mengalir dari MT1 ke gate sehingga triac tidak mendapatkan arus picu. Triac dalam
kondisi OFF. Karena sinyal ramp dimulai pada saat setiap keadaan zero crossing terjadi pada
saat setiap setengah siklus tegangan PLN maka dapat dikatakan bahwa triac akan ditrigger
setiap setelah terjadi zero crossing tegangan PLN. Triac ditrigger harus ditrigger setelah zero
crossing agar tegangan MT1 dan MT2 cukup untuk merubah kondisi kerja triac ketika ada
arus gate. Output dari komparator dapat dikatakan sebagai PWM kontrol. Hal ini disebabkan
karena lebar dari pulsa output komparator tergantung dari pada tegangan potensiometer.
Perubahan PWM ini akan terjadi setelah terjadinya zero crossing pada tegangan jala-jala
PLN. Pada rangkaian pada gambar 6 dapat dilihat bahwa untuk rangkaian tersebut masih
dibutuhkan power supply 9 volt untuk pemicu triac. Power supplay ini harus terpisah dari
power supplay yang lain karena output power supplay 9 volt ini dihubungkan langsun ke 230
VAC.Power supply 9volt ini perlu mendapatkan perhatian ekstra pada pembuatannya karena
ground power supply 9 volt ini tidak boleh digabungkan dengan ground neutral jala-jala PLN.
Kalau hal ini terjadi maka power supply 9 volt akan rusak. Jika ground power supply 9 volt
ini tidak menjadi sati dengan neutral jala-jala PLN maka tegangan 9 volt dan tegangan 230
VAC akan flaoting satu sama lain dan kondisi ini tidak akan menyebabkan power supply 9
volt rusak.
4
BAB IV
PENUTUP
4 . 1 Kesimpulan

1 . Triac dapat diaplikasikan sebagai rangkaian pemicu dan saklar


2 . Pada saat output dari komparator LM324 = +10V maka terdapat
arus yang mengalir ke optocouple
3 . Pada saat output komparator LM324 = 0V maka optocoupler tidak
aktif dan menyebabkan tidak adanya arus yang mengalir dari MT1 ke
gate sehingga triac tidak mendapatkan arus picu atau dengan kata lain
triac dalam keadaan off.

5
.DAFTAR PUSTAKA
www.scribd.com/triac.

www.belajar.elektronika.co.id

Вам также может понравиться