Вы находитесь на странице: 1из 14

SUSPENSI DEXAMETHASON

I. Tujuan Percobaan :

 Mengetahui pembuatan suspensi


 Mengetahui perbedaan sediaan suspense dengan persentasi CMC yang berbeda
 Menguji stabilitas suspensi
II. Dasar teori

A.Pengertian

Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi
dalam fase cair.

Suspensi terdiri dari beberapa jenis yaitu :

1. Suspensi Oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang terdispersi
dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukkan untuk
penggunaan oral.
2. Suspensi Topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam
pembawa cair yang ditujukkan untuk penggunaan pada kulit.
3. Suspensi Optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yang
terdispersi dalam cairan pembawa yang ditujukkan untuk penggunaan pada mata.
4. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang
ditujukkan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
5. Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang
sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau kedalam saluran spinal.
6. Suspensi untuk injeksi terkontinyu adalah sediaan padat kering dengan bahan pembawa
yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi
steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai.
B.Stabilitas Suspensi

Salah satu problem yang dihadapi dalam proses pembuatan suspensi adalah cara memperlambat
penimbunan partikel serta menjaga homogenitas dari pertikel. Cara tersebut merupakan salah
satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi. Beberapa faktor yang mempengaruhi stabiltas
suspensi adalah :

1.Ukuran Partikel

Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel tersebut serta daya tekan
keatas dari cairan suspensi itu. Hubungan antara ukuran partikel merupakan perbandingan
terbalik dengan luas penampangnya. Sedangkan antar luas penampang dengan daya tekan
keatas merupakan hubungan linier. Artinya semakin besar ukuran partikel maka semakin
kecil luas penampangnya.

2.Kekentalan / Viskositas

Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin
kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil). Hal ini dapat dibuktikan dengan
hukum ” STOKES”

Ket :

V = Kecepatan Aliran

d = Diameter Dari Partikel

p = Berat Jenis Dari Partikel


p0 = Berat Jenis Cairan

g = Gravitasi

ŋ = Viskositas Cairan

3.Jumlah Partikel / Konsentrasi

Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar, maka partikel tersebut
akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi benturan antara partikel
tersebut.

Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya endapan dari zat tersebut, oleh karena itu
makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel
dalam waktu yang singkat.

4.Sifat / Muatan Partikel

Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam campuran bahan yang
sifatnya tidak terlalu sama. Dengan demikian ada kemungkinan terjadi interaksi antar bahan
tersebut yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut. Karena sifat bahan
tersebut sudah merupakan sifat alami, maka kita tidak dapat mempengruhi.

Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan pertolongan mixer, homogeniser,


colloid mill dan mortir. Sedangkan viskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan
penambahan zat pengental yang dapat larut kedalam cairan tersebut. Bahan-bahan pengental
ini sering disebut sebagai suspending agent (bahan pensuspensi), umumnya besifat mudah
berkembang dalam air (hidrokoloid).

Bahan pensuspensi atau suspending agent dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :

1. Bahan pensuspensi dari alam.

Bahan pensuspensi dari alam yang biasanya digunakan adalah jenis gom / hidrokoloid.
Gom dapat larut atau mengembang atau mengikat air sehingga campuran tersebut
membentuk mucilago atau lendir. Dengan terbentuknya mucilago maka viskositas cairan
tersebut bertambah dan akan menambah stabilitas suspensi. Kekentalan mucilago sangat
dipengaruhi oleh panas, PH, dan proses fermentasi bakteri.

a. Termasuk golongan gom :

Contonya : Acasia ( Pulvis gummi arabici), Chondrus, Tragacanth , Algin

b. Golongan bukan gom :

Contohnya : Bentonit, Hectorit dan Veegum.

2. bahan pensuspensi sintesis

a. Derivat Selulosa

Contohnya : Metil selulosa, karboksi metil selulosa (CMC), hidroksi metil selulosa.

b.Golongan organk polimer

Contohnya : Carbaphol 934.

C. Cara Mengerjakan Obat Dalam Suspensi

1. Metode pembuatan suspensi :

Suspensi dapat dibuat dengan cara :

• Metode Dispersi
• Metode Precipitasi

2. Sistem pembentukan suspensi :

• Sistem flokulasi
• Sistem deflokulasi

Secara umum sifat-sifat dari partikel flokulasi dan deflokulasi adalah :


a. Deflokulasi

• Partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lain.


• Sedimentasi yang terjadi lambat masing-masing patikel mengendap terpisah dan ukuran
partikel adalah minimal.
• Sediaan terbentuk lambat.
• Diakhir sedimen akan membentuk cake yang keras dan sukar terdispersi lagi.

b.Flokulasi

• Partikel merupakan agregat yang basa


• Sedimentasi terjadi begitu cepat
• Sedimen tidak membentuk cake yang keras dan padat dan mudah terdispersi kembali
seperti semula.

D.Formulasi suspensi

Membuat suspensi stabil secara fisis ada 2 kategori :

• Pada penggunaan ”Structured Vehicle” untuk menjaga partikel deflokulasi dalam


suspensi Structured Vehicle, adalah larutan hidrokoloid seperti tilose, gom, bentonit, dan
lain-lain.
• Penggunaan prinsip-prinsip flokulasi untuk membentuk flok, meskipun terjadi cepat
pengendapan, tetapi dengan pengocokan ringan mudah disuspensikan kembali.

Pembuatan suspensi sistem flokulasi ialah :

1. Partikel diberi zat pembasah dan dispersi medium.

2. Lalu ditambah zat pemflokulasi, biasanya berupa larutan elektrolit, surfaktan atau polimer.

3. Diperoleh suspensi flokulasi sebagai produk akhir.

4. Apabila dikehendaki agar flok yang terjadi tidak cepat mengendap, maka ditambah Structured
Vehicle.

5. Produk akhir yang diperoleh ialah suspensi flokulasi dalam Structured Vehicle.
E.Penilaian Stabilitas Suspensi

1. Volume sedimentasi

Adalah Suatu rasio dari volume sedimentasi akhir (Vu) terhadap volume mula mula dari
suspensi (Vo) sebelum mengendap.

2. Derajat flokulasi.

Adalah Suatu rasio volume sedimentasi akhir dari suspensi flokulasi (Vu) terhadap volume
sedimentasi akhir suspensi deflokulasi (Voc).

3.Metode reologi

Berhubungan dengan faktor sedimentasi dan redispersibilitas, membantu menemukan


perilaku pengendapan, mengatur vehicle dan susunan partikel untuk tujuan perbandingan.

4.Perubahan ukuran partikel

Digunakan cara Freeze-thaw cycling yaitu temperatur diturunkan sampai titik beku, lalu
dinaikkan sampai mencair kembali. Dengan cara ini dapat dilihat pertumbuhan kristal, yang
pokok menjaga tidak terjadi perubahan ukuran partikel dan sifat kristal.

Deksametason adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan anti-


inflamasi. Sebagai imunosupresan Deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun
tubuh terhadap stimulasi rangsang. Aktivitas anti-inflamasi Deksametason dengan jalan
menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat
akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat
inflamasi.
VI. Data dan perhitungan Hasil Praktikum

HARI KE& 1
NO 2 3 4 5 6
JAM KE 10' 20' 30' 60'
1 CMC1% - - - - 21/60=0,35 0,35 0,35 0,35 0,35
2 CMC1,5% - - - - 20/60=0,33 0,33 0,33 0,33 0,33
3 CMC2% - - - - 10/60=0,17 0,17 0,17 0,17 0,17

DATA PENGAMATAN

Perhitungan massa jenis

• CMC 1%

Bobot piknometer : 12,50 gram

Bobot piknometer + air : 22,75 gram

Bobot air : 10,25 gram

Bobot piknometer+suspensi : 22,84 gram

Bobot suspensi : 10,34 gram

ρair =m:V

= 10,25 : 10

= 1,025 gram/ml

ρsuspensi =m:V
= 10,34 : 10

= 1,034 gram/ml

• CMC 1,5%

Bobot piknometer : 14,15 gram

Bobot piknometer + air : 24,48 gram

Bobot air : 10,33 gram

Bobot piknometer+suspensi : 24,59 gram

Bobot suspensi : 10,44 gram

ρair =m:V

= 10,33 : 10

= 1,033 gram/ml

ρsuspensi =m:V

= 10,44 : 10

= 1,044 gram/ml
• CMC 2%

Bobot piknometer : 11,68 gram

Bobot piknometer + air : 21,97 gram

Bobot air : 9,29 gram

Bobot piknometer+suspensi : 22,21 gram

Bobot suspensi : 10,53 gram

ρair =m:V

= 9,29 : 10

= 0,929 gram/ml

ρsuspensi =m:V

= 10,53 : 10

= 1,053 gram/ml

Perhitungan Viskositas

• CMC 1%

ρsuspensi X tsuspensi
ή = Ρair X tair

1,034 X 610
= 1,025 x 8,3

= 74,14 cps

• CMC 1,5%

ρsuspensi X tsuspensi
ή = Ρair X tair

1,044 X 916
= 1,033 x 8,3

= 111,54 cps

• CMC 2%

ρsuspensi X tsuspensi
ή = Ρair X tair

1,053 X 3447
= 0,92 x 8,3

= 475,34 cps
Derajat keasaman (pH)

• CMC 1% = 6 (asam sangat lemah)

• CMC 1,5% = 6 (asam sangat lemah)

• CMC 2% = 6 (asam sangat lemah)

VII. Pembahasan

Mulai dari hari ke 1 smapai hari ke 6, endapan dari ketiga sediaan menunjukan hasil yang
sama. Dan ketika dikocok, endapan dapat dapat terdispersi kembali dengan baik.

Dengan melakukan uji viskositas didapat bahwa nilai untuk viskositas semakin tinggi
penyebabnya persentasi dari CMC semakin tinggi maka akan semakin tinggi nilai
viskositasnya. Dalam percobaan ini didapat bahwa dari ketiga sediaan mempunyai nilai
viskositas yang cukup tinggi. Hal ini, merupakan suatu kekurangan yang harus diperbaiki,
karena sediaan mempunyai nilai viskositas (kekentalan) yang cukup tinggi. Hal ini kurang
sesuai dengan salah satu syarat dari suspensi. Yaitu sediaan tidak boleh terlalu cair juga
tidak boleh terlalu kental supaya mudah dituang.

VIII.Kesimpulan

Dari uji kestabilan sediaan suspensi ini dapat dikatakan cukup baik, walaupun sediaannya
mempunyai kekentalan yang melebihi syarat dari suspensi.
XI. Daftar Pustaka

Anief. Moh. 2000. Farmasetika. Gajah Mada University Press : Yogyakarta


http://medicafarma.blogspot.com/2008/08/suspensi_28.html
http://obat-penyakit.com/dexamethason-0-5-mg-kotak-100.html
Lahman. L, dkk.1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi III. UI Press : Jakarta
Soetopo. Seno, dkk. 2001. Teori Ilmu Resep. Jakarta
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI LIQUID

PRAKTIKUM VI
MOCHAMAD HERDI NURZAMAN

FARMASI IIA

31109026

JURUSAN FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BAKTI TUNAS HUSADA

TASIKMALAYA

2011

Вам также может понравиться