Вы находитесь на странице: 1из 16

Permasalahan yang terjadi dalam suatu organisasi biasanya akan menimbulan gosip bagi anggota organisasi didalamnya, dimana

gosip itu sendiri akan mempunyai sisi positif berupa pemberitahuaan peringataan dini bagi para karyawan tentang berita terbaru yang berkembang di dalam organisasi, kemudian gosip juga akan memberikan kedekatan antar karyawan dengan keterusterangan dan dapat menurunkan tingkat stress serta cara lain dalam meluapkan kermarahan. Gosip pada umumnya merupakan fungsi yang sehat dalam organisasi dalam menjalin hubungan organisasi sejauh gosip itu memberikan manfaat bagi organisasi. Disisi lain gosip juga berdampak buruk bagi kelangsungan organisasi, hal ini dapat menimbulkan perpecahan, saling curiga dan dapat menimbulkan konflik antar anggota organisasi, atasan dan bawahan dan lain saebagainya yang pada akhirnya akan menggangu produktifitas organisasi pada keseluruhannya. Oleh sebab itu selaku seorang pimpinan organisasi/ manager harus mensiasati langkah apa yang perlu dalam meminimsalisir gosip dengan cara melakukan seminar dan pelatihan formal dengan memanfaatkan diskusi kelompok tentang konsekwensi gosip, disamping itu cara yang terbaik dalam meminimalisir gosip adalah menjalin komunikasi dua arah dalam menyikapi gosip yang berkembang karena gosip dapat menyebabkan kerusakan yang pada akhirnya akan menurunkan moral dan produktifitas. Peran penting komunikasi Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Proses komunikasi yang buruk pada akhrinya akan memicu terjadinya berbagai macam konflik yang pada gilirannhya akan menurunkan kinerja organisasi. Itu merupakan tugas seorang menejer organisasi dalam mendisain bentuk organisasi yang sesuai dan efektif, dalam hal ini menejer haruslah memiliki keterampilan pribadi yang tinggi dan kemampuan dalam mencari solusi permasalahan yang terjadi. Sebelum melakukan komunikasi, hendaknya seorang menejer harus memahami tujuan dari komunikasi. Adapun tujuan komunikasi tersebut adalah : 1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu. 2. Mempengaruhi perilaku seseorang. 3. Sebagai sarana dalam mengungkapkan perasaan 4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain. 5. Menjalin hubungan dengan orang lain. 6. Menyelesaikan sebuah masalah atau banyak masalah.

7. Mencapai sebuah tujuan dan kesepakatan. 8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik. 9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau pada orang lain. Proses Komunikasi Proses komunikasi umumnya terdiri dari lima elemen dasar yaitu : komunikator, pesan, media, penerima dan umpan balik. Komunikasi akan efektif jika adanya pemahaman antara komunikator dengan penerima dimana akan berhasil jika komunikator dapat menyampaikan pengertian yang dimaksud kepada penerima. Adapun bentuk proses komunikasi secara singkat yaitu : Distorsi FEEDBACK Distorsi

KOMUNIKATOR

PENERIMA PESAN

PENGKODEAN

DECODING

MEDIA/SALURAN 1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya.Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat berupa verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas. Materi pesan dapat berupa : a. Informasi b. Ajakan c. Rencana kerja d. Pertanyaan dan sebagainya

2. Simbol/ isyarat/pengkodean Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahamin oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk katakata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu. Pada umumnya pengkodean berfungsi memberikan suatu bentuk dimana ide dan tujuan bisa diekspresikan dalam bentuk suatu pesan. 3. Media/penghubung Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb. Pemilihan media yang tepat akan berdampak kepada efektifitas komunikasi dan prestasi menejerial seperti : tatap muka, seminar, forum, diskusi, pelatihan, karena semuanya berdampak langsung dengan adanya umpan balik. 4. Mengartikan kode/isyarat Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti dipahaminya. 5. Penerima pesan Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim 6. Umpan Balik (feedback) Umpan Balik adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan. Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak. Umpan Balik yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk

menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi. 7. Gangguan Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya. 8. Bunyi Bunyi/suara merupakan seluruh faktor yang mendistorsikan seluruh pesan yang dimaksud. DASAR KOMUNIKASI Komunikasi mempunyai dasar sebagai berikut: Niat, Minat, Pandangan, Lekat, Libat. Niat menyangkut : Apa yang akan disampaikan Siapa sasarannya Apa yang akan dicapai Kapan akan disampaikan Minat, ada dua factor yang mempengaruhi yaitu: Faktor obyektif : merupakan rangsang yang kita terima Faktor subyektif : merupakan faktor yang menyangkut diri si penerima stimulus Pandangan, merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran, menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan kerangka pikir seseorang. Lekat, merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima. Libat, merupakan keterlibatan panca indera sebanyak-banyaknya. JENIS KOMUNIKASI Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok, Jenis komunikasi terdiri dari: 1. Komunikasi verbal dengan kata-kata

2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh. Bagaimana si penyampai pesan dalam menyampaikan pesannya 1. Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ; a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi. b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi. d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi. e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti. f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan. 2. Komunikasi Non Verbal Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non verbal : a. Ekspresi wajah Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang. b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya

c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan. d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya. e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas. f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress BENTUK KOMUNIKASI Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk : 1. Bentuk Komunikasi berdasarkan a. Komunikasi langsung Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita. A-------- -----------B b. Komunikasi tidak langsung Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll. Contoh : Buanglah sampah pada tempatnya 2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran : a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.

Komunikasi masa yang baik harus : Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami. Bentuk gambar yang baik Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio) 1. Komunikasi kelompok Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik. Perawat----- ------Pengunjung puskesmas Tempat Sampah b. Komunikasi perorangan. Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon. Perawat----- ------Pasien 3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan : a. Komunikasi satu arah Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio. A ------------------ B b. Komunikasi timbal balik. Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik HAMBATAN KOMUNIKASI 1. Hambatan dari Proses Komunikasi Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. Hambatan dalam penyandian/simbol Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima

. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya. 2. Hambatan Fisik Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya. 3. Hambatan Semantik. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima 4. Hambatan Psikologis Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesa 1. Kelas dibagi menjadi empat (4) kelompok 2. Masing-masing kelompok memilih ketua kelompok. 3. Ketua kelompok menugaskan anggota kelompoknya untuk berpasang-pasangan. Masing masing menanyakan kepada pasangannya tentang : - Keluarga (anak, istri/suami dll) - Pendidikan - Tempat kerja - Rencana masa depan 4. Setelah itu saling bergantian (10 menit).

5. Setelah itu masuk dalam kelompok kecil dan menceritakan apa yang dia peroleh daripasangannya (pasangannya tidak boleh berkomentar sebelum selesai penyampaian). 6. Setelah selesai baru diklarifikasi oleh yang bersangkutan (YBS). 7. Terakhir diskusikan apa yang dapat anda peroleh dari permainan diatas 8. Catatan untuk fasilitator : - Metoda ini untuk melihat : a. Apakah seseorang dapat menjadi seorang pendengar yang baik b. Apakah seseorang dapat menyampaikan informasi dengan jelas - Setelah itu sampaikan 10 Ciri-Ciri Pendengar yang Baik Komunikasi Dalam Organisasi Arahan Komunikasi 1. Komunikasi dari atas kebawah Suatu proses komunikasi yang berlangasung antara individu pada tingkat hirarki yang lebih tinggi ke individu ke tingkat yang hirarki yang lebih rendah. Komunikasi ini kurang produktif karena individu di atas tidak mengetahui informasi dan keluhan apa yang terjadi pada individu dibahwahnya. 2. Komunikasi dari bawah ke atas. Komunikasi yang terjadi dari antara individu level bawah dengan individu yang berada di atasnya, komunikasi ini menjadi kurang efektif karena biasanya menejer tingkat atas jarang menanggapi pesan dari bawahan terutama pesan yang kurang menyenagkan, tetapi komunikasi ini penting dalam pengambilan suatu keputusan. 3. Komunikasi horizontal Komunikasi yang terjadi antara individu yang punya status yang sama (tingkat hirarki yang sama) atau antar pimpinan departemen suatu organisasi. Misalnya permintaan produksi departemwen pemasaran yang di respon oleh departemen produksi. 4. Komunikasi diagonal Komunikasi yang terjadi antara pimpinan suatu departemen kepada bawahan di departemen lain dalam suatu organisasi, manajer keuangan suatu perusahaan meminta laporan penjualan kepada wirajual suatu organisasi

Kabar selentingan : Bentuk saluran komunikasi kabar selentingan merupakan alat yang kuat dari komunikasi yang memotong jalur komunikasi formal. Kabar selentingan suatu saat akan menjadi gosip yang akan menggangu organisasi. Gosip merupakan suatu keyakinan yang tidak bisa diverifikasi yand terdapat dalam suatu siklus di dalam organisasi, mempunyai 3 komponen yaitu : 1. Target : adalah objek dari gosip itu sendiri 2. Dugaan : prasangka dari butir gosip 3. Sumber : gosip mempunyai sumber, seseorang pemicu komunikasi gosip Ada 4 kategori gosip yaitu : 1. Kayalan atau suatu bentuk harapan. Mengekspresikan keinginan dan harapan dari orang yang mengedarkan gosip. 2. Gosip yang merusak Gosip ini bersumber dari ketakutan para karyawan dan kekawatiran karyawan karena adanya pengetatan anggaran. 3. Gosip pemecah-belah Merupakan rumor yang paling agresif dan merusak dimana menyebabkan kelompok akan terbagi dan merusak loyalitas. 4. Peregangan rumah Merupakan gosip antisipatif yang terjadi karena karyawan menunggu begitu lama untuk suatu pengumuman. Komunikasi antar pribadi (Interpesonal) Yaitu komunikasi yang mengalir dari individu ke individu melalui tatap muka dan kondisi kelompok. Gaya antar pribadi Mengacu kepada bagaimana kecendrungan seseorang dalam berhubungan dengan pihak lain. Gaya antar pribadi ini mempunyai 4 kombinasi atau kawasan informasi yang diketahui maupun tidak diketahui diri sendiri maupun orang lain, yaitu.

1. Arena, dalam kondisi ini antara komunikator dan penerima mengetahui semua informasi

yang diperlukan dalam berlangsungnya komunikasi yang efektif. 2. Daerah buta, jika informasi relevan diketahui oleh pihak lain tetapi tidak diketahui sendiri. 3. Daerah disembunyikan, bila informasi hanya ingin diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain, sehingga komunikasi hanya memberikan informasi yang dangkal atau bahkan mungkin salah. 4. Daerah tidak diketahui, daerah yang menggambarkan hubungan dimana informasi relevan tidak diketahui diri sendiri maupun orang lain, sehingga menimbulkan mis komunikasi. Strategi antar pribadi. Menunjukkan bahwa seseorang bisa meningkatkan komunikasi antar pribadi melalui : 1. Ekposur : proses yang dipakai seseorang dalam rangka meningkatkan informasi yang diketahui pihak lain.
2. Umpan balik : bila seseorang tidak mengetahui atau memahami, komunikasi efektif bisa

dilakukan dengan umpan balik dari mereka yanng mengetahui. Gaya manajerial Aktifitas sehari2 menejer sangat dekat dengan komunikassi interpersonal yang efektif, dimana informasi diberikan harus dipahami, komando dan instruksi harus di ikuti dan dipelajari, upaya membujuk dan mempengaruhi harus di terima dan ditindaklanjuti. Dalam hal ini menejer harus menggunakan ekposur dan umpan balik. Empat gaya menejer :
1. Tipe A : tidak menggunakan ekposur dan umpan balik secara baik, sehingga komunikasi

antar pribadi menjadi kurang baik dan inefektif sehingga menghilangkan kreatifitas individu, sering disebut menejer dengan gaya otoriter.
2. Tipe B : menejer ingin tingkat hubungan memuaskan dengan bawahaan, dengan cara

menahan ekposur hanya memanfaatkan umpan balik, sehingga akan menahan ide dan opini mereka. 3. Tipe C : menejer yang menilai ide dan opini mereka sendiri tanpa mempedulikan ide orang lain dengan menggunakan ekposur dengan tanggungan umpan balik.

4. Tipe D : gaya komunikasi yang paling baik dan efektif, yaitu menyeimbangkan antara ekposur dengan umpan balik, dimana menejer merasa bebas mengekpos perasaan mereka dan memperoleh umpan balik. Kerangka Referensi Individu yang berbeda meninterprestasikan komunikasi yang sama secara berbeda, tergantung pada berbagai pengkodean dan proses penerimaan. Hal ini perlu ketepatan pengkodean dan penerimaan kode agar komunikasi menjadi efektif.pemecahaan, pemecahan masalah yang efektif tergantung bagai mana mengadopsi yang tepat dalam membantu mencari solusi. Mendengarkan selektif Dalam bentuk persepsi selektif, individu cendrung menahan informasi baru, khususnya jika bertentangan dengan keyakinan yang sudah ada. Pertimbangan nilai Pertimbangan nilai mungkin didasari atas evaluasi penerima terhadap komunikasi atau pengalaman sebelumnya dengan komunikasi tersebut atau antisipasi arti pesan. Sumber kredibilitas Sumber kredibilitas adalah kepercayaan, keyakinan, dan kepatuhan penerima terhadap kata kata dan tindakan komunikator. Masalah sematik Komunikasi didefinisikan sebagai pemindahaan informasi dan pemahaman melalui simbolsimbol umum, karena kelompok berbeda menggunakan kata-kata berbeda, komunikasi sering kali mengalami gangguan. Penyaringan Mensortir informasi apa yang akan disampaikan ke atas, sehingga informasi yang disampaikan mengandung nilai yang positif. Bahasa dalam Kelompok Penggunaan bahasa dalam kelompok akan mengalami kegagalan jika pihak luar ikut campur didalam komunikasi tersebut. Perbedaan status Perbedaan status sering di anggap sebagai ancaman bagi mereka yang berada pada level bawah yang berakibat mencegah atau terjadinya distorsi komunikasi.

Perilaku Proxemics Proxemics adalah bagaimana individu menggunakan ruang ketika berkomunikasi secara antar pribadi dengan pihak lain yang pada umumnya terdiri atas 4 zona yaitu : zona personal, zona karib, zona sosial dan zona sosial. Hambatannya adalah jika prilaku proxemics pengirim dan penerima berbeda. Tekanan Waktu Sirkuit pendek merupakan kegagalan dalam sistem komunikasi formal yang sering dihasilkan dari tekanan waktu. Beban berlebihan dalam Komunikasi Ketersediaan informasi yang banyak dapat menjadikan beban bagi menejer untuk memilih informasi mana yang penting dalam melakukan pengambilan keputusan. Meningkatkan komunikasi dalam organisasi Bagaimana untuk memiliki pemahaman dan memahai, adalah : 1. Menindak Lanjuti 2. Regulasi informasi Regulasi komunikasi menjamin arus informasi optimum bagi menejer, yang pada gilirannya akan menghilangkan beban berlebih dari hambatan komunikasi. 3. Pemanfaatan umpan balik Komunikasi akan lebih efektif jika adanya umpan balik sehingga terciptanya komunikasi dua arah dimana tatap muka adalah suatu media yang tepat, hal ini penting dalam pengambilan keputusan. 4. Empati Kemampuan menempatkan diri kita pada pihak orang lain dan untuk memperkirakan pandangan dan emosi individu, sehingga cendrung sebagai penerima dibanding komunikator. 5. Pengulangan Pengulangan atau redudansi adalahpenyampaian pesan yang dilakukan lebih dari satu kali untuk memahai pesan yang tidak dimengerti atau terlewatkan. 6. Mendorong kepercayaan bersama

Menciptakan atmosfir keyakinan dan kepercayaan bersama antara menejer dan bawahan akan membantu terciptanya komunikasi yang efektif. 7. Waktu efektif Komunikasi dapat dibentuk dengan bantuan pengumuman yang tepat waktu. 8. Penyederhanaan bahasa Penggunaan bahasa yang kompleks akan menghambat komunikasi efektif, dengan menggunsaksan bahasa tehnis yang sulit dimengerti akan menyebabkan salah tafsir informasi yang di sampaikan. Menejer harus mengingat komunikasi efektif melibatkan pengalihan pemahaman demikian pula informasi. `9. Mendengarkan Efektif menejer harus punya kemampuan memahami dan paham yang berarti mendengarkan dan mencerna pesan.

Abstrak Leigh Randell adalah seorang penyelia pelayanan dalam pesawat Omega Airline di Atlanta, dimana pekerjaannya adalah sebagai supervisor semua pelayanan dalam pesawat dan personil di pusat Atlanta. Setelah menekuni pekerjaan jadi pramugai pesawat selama lima tahun, ia berpindah ke posisi grounded sebagai suporvisor, dalam melaksanakan tugasnya Randellberusaha mengembangkan idenya dan kreatifitasnya, tetapi dia tidak mengetahui sistem informasi yang tengah berjalan dalam organisasi, sehingga dalam melaksanakan tugasnya dia mengalami konflik dengan orang lain yang satu perusahaan beda devisi, hal ini menimbulkan kerugian bagi Randell, perusahaan secara keseluruhan.

Permasalahan 1. Apakah hambatan atas terjadinya komunikasi efektif dalam kasus Laigh Randell? 2. Apakah masing-masing orang salah dalam situasi ini? Dengan alat bantu apa yang bisa di coba Randel untuk meminta informasi dari Tom Ballard? Apakah kira-kira reaksi Tom Ballard? Mengapa?
3. Sementara informasi dari atas kebawah dan keatas tidak mengalami masalah, mengapa

komunikasi horizontal maupun diagonal sulit dicapai? Apa yang disarankan untuk Omega Airline dalam mengatasi situasi ini? Apakah saran yang baik bagi peningkatan komunikasi organisasi?

Penyelesaiaan Masalah 1. Berdasarkan paparan kasus tersebut didapat bahwa hambatan terjadi adalah komuikasi yang terjadi hanya searah, penyampaian pesan tidak menggunakan media tatap muka dan hanya melalui memo, sehingga umpan balik yaitu berupa keputusan penting dalam melakukan kegiatan menjadi terhambat. Dalam kasus ini, Tom Ballard tidak mengubris informasi yang disampaikan komunikator akan perubahan yang perlu dilakukan dalam departemennya, tetapi Tom Ballard punya pendapat lain tentang pemecahan masalah yang akan dilakukan berdasarkan pengalamannya, dalam hal ini Tom Ballard termasuk menejer tipe C, yaitu menejer yang menilai ide dan opini mereka sendiri tanpa mempedulikan ide orang lain dengan menggunakan ekposur dengan tanggungan umpan balik. Dalam hal ini akan menghambat kreativitas dan inovasi dalam pengembangan organisasi kedepan, biasanya tipe seperti ini akan memicu permusuhan dan konflik berkepanjangan dengan pihak lain, sehingga menjadi hambatan utama untuk terciptanya komunikasi yang efektif.
2. Dalam hal ini kedua belah pihak salah dalam proses komunikasi yang efektif, pihak

pertama (Leigh Randell) mengirimkan informasi untuk mendapastkan balasan melalui media yang kurang tepat, dia mengirimkan dia mengirim tiga memo Tom Ballard, yang
meminta informasi spesifik tentang prosedur khusus, waktu dan biaya bording penumpang pada penerbangan langsung, tetapi tidak pernah mendapat balasan.

Tom Ballard sebagai penerima pesan tidak merespon pesan tersebut dan tidak memberikan informasi penting atas pertanyaan pesan yang disampaikan oleh pihak pertama, dalam hal ini Tom Ballard selaku petugas pelayanan penumpang di pusat Atlanta punya pendapat lain tanpa memperdulikan pendapat orang lain. Alat bantu yang paling tepat adalah, Randell harus menghubungi tom Ballard secara langsung, karena berdasarkan kasus tersebut, Tom menginginkan pendekatan yang lebih formal ketimbang melalui media memo, yaitu melalui jalur komando yang jelas pertama melalui Tom kemudian langsung atasannya yaitu Alan Brock. Tanggapan Tom, otomatis dia akan mengirim informasi yang diminta oleh Randell dengan segera mungkin tanpa menunggu sampai 2 bulan. Karena Tom lebih mengharapkan pendekatan formal ketimbang informasi informal, dalam hal ini komunikasi efektif akan tercipta melalui media tatap muka.
3. Komunikasi horizontal dan diagonal sulit di capai karena dalam situasi dimana anggota

organisasi tidak bisa ber komunkasi secara efektif melalui saluran lain, dalam hal ini

komunikasi tidak tercipta dengan baik antar departemen sehingga sering terjadinya miskomunikasi dan konflik antara lintas operasi organisasi. Saran yang baik dalam membangun komunikasi yang efektif di Omega Airline yaitu proses komunikasi dari bawah keatas, kemudian komunikasi horizontal dan diteruskan dengan komunikasi dari atas ke bawah, begitu pula sebaliknya, hal ini supaya terciptanya komunikasi yang efektif sehingga cepat dalam melakukan penyelesaian masalah.

Вам также может понравиться