Вы находитесь на странице: 1из 6

PENILAIAN KETAJAMAN PENGLIHATAN (VISUAL ACUITY)

MAHASISWA DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI



Irwan Budiman
Departemen Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara

Pendahuluan
Secara umum display dapat dibagi menjadi dua yaitu auditory display dan
visual display. Auditory display adalah display yang memberikan informasi
kepada pengguna melalui indera pendengaran sedangkan visual display adalah
display yang memberikan informasi kepada penggunanya melalui indera
penglihatan.
Dimensi yang sesuai untuk suatu pembacaan jarak jauh ditentukan dengan
menggunakan rumus Visual Acuity (McCormick, 1982). Rumus penetapan tinggi
huruf dinyatakan sebagai berikut:
VA ( men i t ) = 343 8

(McCormick, 1982)
H = tinggi huruf minimal
D = jarak pembacaan
VA = ketajaman penglihatan
Untuk perbandingan tinggi lebar karakter, Woodson (1981)
merekomendasikan 5 : 3 sampai dengan 3 : 2.
Warna pada display ditentukan berdasarkan stimulasi dan relief yang ingin
dimunculkan pada display. Dengan kata lain, warna juga dapat digunakan untuk
menyajikan informasi (Woodson, 1981).
Ukuran display tergantung pada kemampuan mata kita untuk melihat dan
seberapa penting display tersebut untuk dibaca. Menurut Grandjean (1998),
daerah visual secara umum dibagi tiga bagian, yaitu:


1. Daerah Optimal
Yaitu daerah dimana sudut penglihatan 1
o
dimana objek terlihat sangat jelas
dan tajam dengan detail.
2. Daerah Middle
Yaitu daerah dimana sudut penglihatan antara 1
o
- 40
o
dimana objek tidak
tajam, tetapi pergerakan dan kontras terlihat.
3. Daerah Outer
Yaitu daerah dimana sudut penglihatan antara 40
o
- 70
o
dimana objek tidak
tajam dan tidak jelas terlihat. Objek harus dipindahkan agar terlihat.
Alat peraga kuantitatif yang konvensional adalah merupakan salah satu
bentuk peralatan mekanis yang ada di bawah ini:
1. Skala tetap dengan jarum penunjuk berputar (Fixed scale with moving pointer)
2. Skala berputar dengan jarum penunjuk tetap (Moving scale with fixed pointer)
3. Alat peraga numerik (Digital display)

Metodologi Penelitian
Sampel yang diambil yaitu sejumlah orang dalam satu kelas. Sampel yang
diambil adalah sampel yang matanya normal (tidak menggunakan alat bantu
lihat). Penelitian dibatasi untuk mahasiswa-mahasiswa teknik industri Universitas
X dengan stambuk 2009 dan 2010.

Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan sebanyak 25 orang sebagai sampel. Tinggi huruf
yang dicoba pada penelitian ini yaitu 0,8 cm. Berikut ini merupakan data yang
diperoleh.






MATA NORMAL MATA NORMAL
NO NAMA Jarak Baca (cm) NO NAMA Jarak Baca (cm)
1 Ira 560 12 Advionsyah 528
2 Fuad 725 13 Adi Putra 562
3 Hasmar 566 14 M Fahri 815
4 Mandala 721 15 Novel 325
5 Yoan 593 16 Trisman 468
6 Michella 697 17 Jahal 448
7 Obe Panri 812 18 Zul Armain 595
8 Recki 659 19 Ryan 565
9 Fahrozy 805 20 Rodearto 750
10 Helga 632 21 Bresman 559
11 Erni 605 22 Hendra 631
23 Kristina 505
24 Ridho 633
25 Fitri 646

Pengolahan Data
Sebelum data dapat digunakan untuk diolah, data harus melalui uji
keseragaman data dan kecukupan data dengan tingkat kepercayaan 95% dan
tingkat keyakinan 10%.
Penentuan Nilai Rata-rata dapat dilakukan dengan rumus berikut.
n
X
n
X X X
n
n

=
+ + +
= X
....
2 1

Penentuan nilai standar deviasi dapat dilakukan dengan rumus berikut:
( )
1
2

=

n
X X
s
i

Penentuan Nilai BKA dan BKB dapat dilakukan dengan rumus berikut:
BKA = + 2
BKB = 2





Dat a Aw al

Revisi I
NO Jar ak Ket

NO Jar ak Ket
1 560 i n cont r ol

1 560 i n cont r ol
2 725 i n cont r ol

2 725 i n cont r ol
3 566 i n cont r ol

3 566 i n cont r ol
4 721 i n cont r ol

4 721 i n cont r ol
5 593 i n cont r ol

5 593 i n cont r ol
6 697 i n cont r ol

6 697 i n cont r ol
7 812 i n cont r ol 7 812 i n cont r ol
8 659 i n cont r ol 8 659 i n cont r ol
9 805 i n cont r ol
9 805 i n cont r ol
10 632 i n cont r ol
10 632 i n cont r ol
11 605 i n cont r ol
11 605 i n cont r ol
12 528 i n cont r ol
12 528 i n cont r ol
13 562 i n cont r ol
13 562 i n cont r ol
14 815 i n cont r ol

14 815 i n cont r ol
15 325 out of cont r ol

- - -
16 468 i n cont r ol

16 468 i n cont r ol
17 448 i n cont r ol

17 448 i n cont r ol
18 595 i n cont r ol

18 595 i n cont r ol
19 565 i n cont r ol

19 565 i n cont r ol
20 750 i n cont r ol

20 750 i n cont r ol
21 559 i n cont r ol

21 559 i n cont r ol
22 631 i n cont r ol

22 631 i n cont r ol
23 505 i n cont r ol 23 505 i n cont r ol
24 633 i n cont r ol
24 633 i n cont r ol
25 646 i n cont r ol 25 646 i n cont r ol

Uj i Keser agaman Dat a

Uj i Keser agaman Dat a

Rat a-r at a 616.2

Rat a-r at a 628. 3333

St andar Dev. 118.1535

St andar Dev. 103.57

Nilai M aks. 815 Nilai M aks. 815
Nilai M in. 325 Nilai M i n. 448
BKA 852.507 BKA 835. 4734
BKB 379.893 BKB 421. 1932

Uji kecukupan dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini.

( )
2
2
2
40
'


X
X X N
N
Melalui perhitungan, Jarak baca sebagai X, maka diperoleh jumlah sampel
yang diperlukan untuk dapat dilakukan pengolahan data sebanyak 10,42 atau
minimal terdapat sampel sebanyak 11 buah. Data yang diperoleh sebanyak 24
(setelah melalui uji keseragaman data) sehingga data dikatakan cukup.
Ketajaman penglihatan operator dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut:
VA ( men i t ) = 343 8

(McCormick, 1982)
NO Jar ak
1 560
2 725
3 566
4 721
5 593
6 697
7 812
8 659
9 805
10 632
11 605
12 528
13 562
14 815
16 468
17 448
18 595
19 565
20 750
21 559
22 631
23 505
24 633
25 646
Rat a-r at a 628. 33 33

Dengan H (tinggi huruf) = 0,8 cm dan D (jarak baca rata-rata) = 628,33 cm, maka
ketajaman penglihatan diperoleh sebesar 4,38.
Bila dibandingkan dengan VA standar untuk mata normal yaitu sebesar 1, maka
ketajaman penglihatan mahasiswa Teknik Industri Universitas X telah mengalami
penurunan sehingga sebaiknya penyebab berkurangnya ketajaman penglihatan
dapat diperbaiki mengingat mata merupakan aset yang sangat berharga.

Kesimpulan
Dari penilaian terhadap ketajaman penglihatan yang dilakukan, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa ketajaman penglihatan mahasiswa departemen
Teknik Industri Universitas X telah mengalami penurunan sehingga perbaikan
terhadap aspek-aspek penyebab penurunan ketajaman penglihatan perlu
dilakukan.


Daftar Pustaka
Gabriel. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC.
Jurnal Ergonomika. Ed. November 1999. Bandung: Lab PSKE ITB.
Nurmianto, Eko. 2004. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya:
Guna Widya.
Penuntun Praktikum Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja.
2011. Medan.

Вам также может понравиться