Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum

4.1.1.1 Lokasi Penelitian Puskesmas Rawang Kecamatan Padang Selatan berlokasi di komplek perumahan Jondul Rawang Kecamatan Padang Selatan dengan wilayah kerja Puskesmas terdiri dari 3 Kelurahan dengan letak geografis bervariasi antara perbukitan, dataran dan pantai dengan luas wilayah lebih kurang 4,13 Km2. Secara topografi dan pertanggung jawaban wilayah kerja, Puskesmas Rawang berbatasan dengan : a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Bungus b. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Pegambiran dan Puskesmas Lubuk Begalung c. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas

Pemancungan

4.1.2

Karakteristik Responden

4.1.2.1 Tingkat Pendidikan Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Puskesmas Rawang Padang 2011 No. 1. 2. 3. Tingkat Pendidikan SLTP SMA PT Jumlah f 7 15 13 35 % 20.0 42.9 37.1 100

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa kurang dari separoh (42.9%) responden berpendidikan SMA. 4.1.2.2 Pekerjaan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Rawang Padang 2011 No. 1. 2. 3. Pekerjaan IRT PNS Honor Jumlah f 28 5 2 35 % 80.0 14.3 5.7 100

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa sebagian besar (42.9%) responden bekerja sebagai ibu rumah tangga.

4.1.3

Analisis Univariat

4.1.3.1 Tingkat Pengetahuan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Kunjungan K4 di Puskesmas Rawang Padang 2011 No. 1. 2. 3. Pengetahuan Tinggi Sedang Rendah Jumlah f 11 9 15 35 % 31.4 25.7 42.9 100

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa kurang dari separoh (42.9%) responden dengan pengetahuan rendah tentang kunjungan antenatal. 4.1.3.2 Status Ekonomi Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Status Ekonomi di Puskesmas Rawang Padang 2011 No. 1. 2. Status Ekonomi Tinggi Rendah Jumlah f 20 15 35 % 57.1 42.9 100

Pada tabel 4.2 terlihat bahwa lebih dari separoh (57,1%) responden dengan status ekonomi tinggi. 4.1.3.3 Kunjungan K4 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kunjungan K4 di Puskesmas Rawang Padang 2011 No. 1. 2. Kunjungan K4 Lengkap Tidak Lengkap Jumlah f 21 14 35 % 60.0 40.0 100

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa lebih dari separoh (60.0%) responden dengan kunjungan antenatal yang lengkap.

4.2 Analisis Bivariat 4.2.1 Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan K4 Ibu hamil di Puskesmas Rawang Padang 2011. Tabel 4.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Rawang Padang 2011 Pengetahuan Tinggi Sedang Rendah Kunjungan K4 Lengkap Tidak Lengkap f % f % 10 90.9 1 9.1 7 77.8 2 22.2 3 20.0 12 80.0 20 57.1 15 42.9 Total f % 1 100 9 100 15 100 35 100 p Value = 0,001

Dari tabel 4.4 di dapatkan proporsi kunjungan antenatal yang tidak lengkap banyak terdapat pada tingkat pengetahuan rendah (80.0%) dibandingkan dengan tingkat pengetahuan tinggi (9.1%). Setelah dilakukan uji statistik didapatkan p Value = 0,001 (p

Value < 0,05) terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kunjungan antenatal. 4.2.2 Hubungan status ekonomi dengan kunjungan K4 Ibu hamil di Puskesmas Rawang Padang 2011. Tabel 4.5 Hubungan Status Ekonomi Dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Rawang Padang 2011 Status Ekonomi Tinggi Rendah Kunjungan K4 Lengkap f % 18 90.0 3 20.0 20 57.1 Tidak Lengkap f % 2 10.0 12 80.0 15 42.9 f 20 15 35 Total % 100 100 100

p Value = 0,000 Dari tabel 4.5 didapatkan bahwa proporsi kunjungan antenatal tidak lengkap banyak terdapat pada responden dengan status ekonomi rendah (80.0%) dibandingkan dengan status ekonomi tinggi (10,0%). Setelah dilakukan uji statistik didapatkan p Value = 0,000 (p Value < 0.05) ada hubungan yang bermakna antara status ekonomi dengan kunjungan antenatal. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Tingkat pengetahuan ibu tentang kunjungan K4 Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa kurang dari separoh (42.9%) responden dengan pengetahuan rendah tentang kunjungan antenatal. Sebagian ibu-ibu tidak mengetahui tentang jadwal kunjungan antenatal. Dalam hal ini ibu ibu juga tidak mengetahui pelayanan yang akan didapatkan ketika melakukan kunjungan dan sarana yang dapat digunakan untuk melakukan kunjungan antenatal. Hal ini berkaitan dengan rendahnya tingkat pendidikan ibu, dari data yang didapat waktu penelitian dimana sebagian besar ibu hanya tamatan SLTP. Rendahnya pengetahuan responden tentang kunjungan antenatal juga bisa disebabkan karena kurangnya mendapatkan informasi tentang kunjungan antenatal dari media massa baik cetak maupun elektronik maupun dari nakes. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior), karena dari

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003) Pengetahuan rendah apabila suatu individu tidak mampu untuk mengetahui, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mansitesis dan mengevaluasi suatu materi atau objek lain. Sementara responden memiliki tingkat pengetahuan tingkat tahu. 4.3.2 Status Ekonomi Pada tabel 4.2 terlihat bahwa lebih dari separoh (57,1%) responden dengan status ekonomi tinggi. Artinya responden tidak menggunakan kartu miskis dalam melakukan kunjungan antenatal Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan manusia yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kegiatan tersebut bila kita kelompokan meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi (Elfindri, Ph.D, 2003). Sementara responden dengan status ekonomi rendah tentang kunjungan antenatal hanya sampai pada

(menggunakan kartu miskin) dalam kunjungan antenatal (42.9%). Rendahnya tingkat kunjungan antenatal responden pada status ekonomi rendah dikarena responden beranggapan bahwa kunjungan antenatal memerlukan biaya yang besar, sehingga biaya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan tidak mencukupi.

4.3.3

Kunjungan K4 Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa lebih dari separoh (60.0%) responden dengan kunjungan antenatal yang lengkap. Hal ini dikarenakan sebagian ibu tidak mengetahui jadwal kunjungan antenatal yang bisa dilihat dari sikap dan tingkat pengetahuan ibu yang kurang. Persentase ibu hamil disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu, yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sekidit 4 kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal menurut Depkes RI (2001). Ibu hamil K-4 ialah ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar, serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi dan dua kali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga.

4.3.4

Hubungan

Tingkat

Pengetahuan

Dengan

Kunjungan

K4

di

Puskesmas Rawang Padang Tahun 2011 Dari tabel 4.4 di dapatkan proporsi kunjungan antenatal yang tidak lengkap banyak terdapat pada tingkat pengetahuan rendah (80.0%) dibandingkan dengan tingkat pengetahuan tinggi (9.1%). Setelah dilakukan uji statistik didapatkan p Value = 0,001 (p

Value < 0,05) terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kunjungan antenatal. Dapat disimpulkan bahwa, semakin rendah tingkat pengetahuan seorang ibu maka semakin

cenderungan ibu tersebut untuk melakukan kunjungan antenatal dengan tidak lengkap. Menurut analisa penulis hal ini disebabkan karena ibu-ibu tidak tidak tahu jadwal kunjungan antenatal, kapan ibu melakukan kunjungan antenatal pertama kalinya,serta ibu-ibu tidak mengetahui pelayana apa saja yang didapat ketika melakukan kunjungan antenatal Menurut Green dalam Notoatmodjo 2003, prilaku kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor pendorong. Faktor predisposisi terwujud dalam pengetahuan, sikap, persepsi, keyakinan dan sebagainya. Faktor pendukung terwujud dalam lingkungan fisik, dan ketersediaan fasilitas. 4.3.5 Hubungan Status Ekonomi Dengan Kunjungan K4 di Puskesmas Rawang Padang Tahun 2011 Dari tabel 4.5 didapatkan bahwa proporsi kunjungan antenatal tidak lengkap banyak terdapat pada responden dengan status ekonomi rendah (80.0%) dibandingkan dengan status ekonomi tinggi (10,0%). Setelah dilakukan uji statistik didapatkan p Value = 0,000 (p Value < 0.05) ada hubungan yang bermakna antara status ekonomi dengan kunjungan antenatal Terdapatnya hubungan bermakna antara status ekonomi dengan kunjungan antenatal dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa, responden yang memiliki status ekonomi rendah tidak melakukan kunjungan neoatal dengan lengkap. Hal tersebut disebabkan oleh responden beranggapan

bahwa melakukan pemeriksaan kehamilan memerlukan biaya yang banyak. Sementara responden yang memiliki status ekonomi yang tinggi melakukan kunjungan antenatal yang lengkap, hal tersebut disebabkan oleh responden mempunyai kemampuan ekonomi yang baik untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sehingga responden dapat melihat bagaimana keadaan kesehatan bayi dan dirinya selama hamil Kunjungan yang dilakukan ibu untuk melakukan pemeriksaan antenatal merupakan suatu prilaku kesehatan yang mana manfaat kunjungan antenatal adalah untuk memantau keadaan bayi normal atau tidak dan mengidentifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan pertolongan persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan (Saifuddin, 2001). .

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan peneliti mendapatkan kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1 Kurang dari separoh (42.9%) responden dengan pengetahuan rendah tentang kunjungan K4 di Puskesmas Rawang Padang 5.1.2 Lebih dari separoh (57,1%) responden dengan status ekonomi tinggi di Puskesmas Rawang Padang 5.1.3 Lebih dari separoh (60.0%) responden dengan kunjungan K4 yang lengkap di Puskesmas Rawang Padang 5.1.4 Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kunjungan K4 di Puskesmas Rawang Padang 5.1.5 Ada hubungan yang bermakna antara status ekonomi dengan kunjungan K4 di Puskesmas Rawang Padang 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dasri hasil penelitian maka peneliti menyarankan : 5.2.1 Bagi Puskesmas Diharapkan kepada petugas kesehatan agar lebih meningkatkan lagi dalam memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang kunjungan antenatal,

sehingga membuat responden yakin dan percaya akan pentingnya

kunjungan antenatal pada saat dilakukan posyandu. 5.2.2 Bagi peneliti berikutnya Diharapkan kepada peneliti selanjutnya data ini merupakan data awal dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan variabel yang berbeda.

Вам также может понравиться