Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nama Umur
Jenis kelamin Registrasi INTERVENSI TERAPI DIET A. Jenis diet : Diet Sisa rendah II B. Tujuan diet : Intake makanan kurang NI-2.1 Intake makanan kurang yang disebabkan oleh mual dan muntah) yang ditandai dengan asupan protein, yaitu energy dan karbohidrat yang kurang Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sesedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses dan tidak merangsang saluran cerna. C. Syarat diet : 1. Energi sesuai dengan kebutuhan. C. Waktu : B. Tujuan
:L : 481384
TERAPI EDUKASI A. Materi Pentingnya asupan makanan bagi pasien dan diet sisa rendah II
RENCANA MON-EV A. Antropometri Penimbangan BB awal dan akhir intervensi B. Biokimia Pemeriksaan hasil laboratorium setiap kali ada pemeriksaan. C. Fisik/linis Setiap hari: KU Tensi, Pernapasan Nadi, Suhu ,
1. Diagnosa Medis Tumor abdomen 2. Keluhan utama: Nyeri pada perut, nyeri tembus sampai ke punggung. Mual (+), muntah (+), 3. Riwayat Penyakit Dahulu Sakit maag sejak 1 tahun yang lalu, nyeri pada perut yang tembus sampai punggung, sering merasa mual dan pusing. Sekarang Tumor Abdomen, nyeri pada perut bagian bawah tembus
sampai punggung. 4. Skrining Gizi a. Antropometri (10/10/2011) BB = 46 kg TB = 162 cm BBI = 55,8 kg IMT = 17,52 Status gizi : kurang Berat badan kurang NC 3.1 Berat badan kurang dari normal yang disebabkan oleh pola makan yang salah dan intake energy kurang yang ditandai dengan IMT = 17,52 b. Laboratorium Tanggal (05-10-2011)
sisa kebutuhan energy total. 5. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam dan berbumbu tajam. 6. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. 7. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil. NI 5.1 Meningkatnya kebutuhan zat gizi spesifik yang disebabkan oleh tumor abdomen yang ditandai dengan penurunan : Albumin : 2,6 mg/dl Hb : 7,5 g/dl Natrium : 120 mg/dl D. Konsistensi Makanan lunak
F. Alat Bantu :
-
Terjadinya perubahan nilai laboratorium yaitu Albumin, (menurun), Hb (menurun), Natrium (menurun), kalium
E. Cara Pemberian :
Oral
F. Frekuensi Pemberian :
3x makan 2x selingan
G.
BEE
Kalium ; 3,4
(6,8 x U) : 66 + (13,7 x 55,8) + (5 x 162) (5x33) : 1416,06 FA : 1,13 FS : 1,3 TE : BEE x FA x FS : 1416,06 x 1,13 x 1,3 : 2080 Kkal P : 17 % x TE : 17 % x 2080 : 354 Kkal : 85 gr L : 20 % x TE : 20 % x 2080 : 416 Kkal : 47 gr K : TE P L
c. Klinis/Fisik Tanggal: 10/10/2011 KU : Baik T : 120/70 mmHg N : 100X/menit P : 23X/menit S : 38,5 0 C BAK : Biasa/ kuning BAB : Encer / kekuningan 5. Riwayat Gizi Dahulu Pasien jarang sarapan dengan sumber karbohidrat tinggi. Pola makan salah dan kesalahan makanan. NB 1.2 Pola makan yang salah dan kesalahan makanan yang disebabkan oleh kebiasaan makan tidak untuk ditandai memenuhi dengan kebutuhan zat gizi yang
bakso atau sup ubi pada siang hari 3 6 kali dalam sehari. Pasien makan malam sekitar antara jam 8 10 malam. Pada saat lapar pada sore hari pasien hanya minum air putih. Nafsu makan : Baik 6. Riwayat Gizi Sekarang
kebiasaan makan pasien sebelum sakit : Pasien jarang sarapan dengan sumber karbohidrat tinggi. Pasien mengkonsumsi kopi setiap pagi (300 ml ) dengan gula 3 4 sendok teh. Pasien mengkonsumsi bakso atau sup ubi pada siang hari 3 6 kali dalam sehari. Pasien makan malam sekitar antara jam 8 10 malam. Pada saat lapar pada sore hari pasien hanya minum air putih.
7. Data Sosial Ekonomi Pasien adalah seorang pegawai honor, menikah dan belum punya anak, beragama islam, suku toraja.