Вы находитесь на странице: 1из 21

MODEL TRANSPORTASI Model Transportasi adalah pengalokasian pengiriman sejumlah barang (satu macam barang) yang berasal dari

sejumlah sumber pengiriman menuju sejumlah tujuan pengiriman yang memberikan biaya pengiriman total terendah. Barang yang akan dikirim dari setiap sumber pengiriman dan jumlah permintaan yang diminta oleh setiap tujuan pengiriman, serta biaya pengiriman dari setiap sumber menuju setiap tujuan adalah berbeda. Model Transportasi adalah bentuk khusus dari model Programa Linier. Oleh karena adalah model Programa Linier maka dapat diselesaikan dengan metode simpleks.

Bentuk khusus disusun metode penyelesaian yang lebih sederhana.


Penggunaan model Transportasi antara lain untuk : Persoalan pengiriman barang Persoalan perancangan produksi Penugasan mesin-orang Penugasan mesin-pekerjaan

sumber a1 a2

tujuan

x11: c11 x12: c12

b1 b2

2 . . . m

x1n: c1n

2 . . . n

am

bn

73

Model Programa Linear dari persoalan di atas : fungsi tujuan : min Z = C11 X11 + C12X12 + C1n X1n C21 X21 + C22X22 + C2n X2n . . Cm1 X11 + Cm2Xm2 + Cmn Xmn Kendala sumber: X11 + X12 + . . . X1n

C
j

1j

X1 j +

C
j

2j

X2j +

C
j

m j

X mj

a1

X
X
j j

1j

a1 a2

X21 + X22 + . . . X2n a2 . . Xm1 + Xm2 + . . . Xmn Kendala tujuan: X11 + X21 + . . . Xm1 > b1 X12 + X22 + . . . Xm2 > b2
. .

2j

am

X
j

mj

am

Xi 1 b1 X b
i
i2 2 i

X1n + X2n + . . . Xmn > bn Model di atas dapat diringkas menjadi f.t min Z =
C
i j ij

X
i

in

bn

X ij

i = 1,2, . . . m j = 1,2, . . . n i = 1,2, . . . m j = 1,2, . . . n i = 1,2, . . . m j = 1,2, . . . n

dk:

ij

X
i

ai

ij

bj

Xi 0

Syarat penyelesaian tersebut dengan model transportasi adalah model dalam keadaan seimbang, yaitu : Jumlah total suplai = jumlah total permintaan Dengan demikian jika

a
i

= b j
j

a
i

= b j maka semua suplai yang ada akan terdistribusi habis, dan


j

semua permintaan tujuan terpenuhi. Maka kendala sumber dan kendala tujuan menjadi dalam bentuk persamaan.

74

Model transportasi dari persoalan :

f.t min Z = dk

i j

cijxij i = 1,2, . . . m j = 1,2, . . . n

xij = ai xij = bj ai = bj
i

xij 0

i = 1,2, . . . m j = 1,2, . . . n

Contoh : Sebuah perusahaan mempunyai tiga buah tempat perakitan mobil di A, B, dan C. Perusahaan tersebut mempunyai 2 buah pusat distribusi di D dan E. Kapasitas produksi A, B, dan C untuk periode yang akan datang adalah 1000, 1500, dan 1200 unit, sedangkan permintaan pusat distribusi D dan E untuk periode yang akan datang adalah 2300 dan 1400 unit. Biaya pengangkutan per unit dari A, B, dan C ke D dan E adalah seperti pada tabel. D A B C 80 100 102 E 215 108 68

Total Suplai

= 1000 + 1500 + 1200 = 3700 model dalam keadaan seimbang

Total permintaan = 2300 + 1400 = 3700 Model Programa Linear dari persoalan tersebut :

Fungsi tujuan : min. Z = 80x11+215x12+100x21+108x22+102x31+ 68x32 Kendala Sumber : x11 + x12 x21 + Kendala Tujuan : x11 + x12 + xij 0 i = 1,2,3 j = 1,2 x21 + x22 + x22 x31 + x31 = 1000 = 1500 x32 = 1200 = 2300 x32 = 1400

75

Jika kita selesaikan dengan metode simpleks maka kita membuat tabel simpleks yang jumlah kolomnya adalah sebanyak i x j (jumlah variabel keputusan) + i + j (jumlah variabel buatan), sedangkan jumlah baris kendala dan baris tujuan dan i + j baris kendala

V.D. Z R1 R2 R3 R4 R5

x11 -80 2M 1 0 0 1 0

x12 -215 2M 1 0 0 0 1

x21 -100 2M 0 1 0 1 0

x22 -108 2M 0 1 0 0 1

x31 -102 2M 0 0 1 1 0

x32 -68 2M 0 0 1 0 1

R1 0 0 1 0 0 0 0

R2 0 0 0 1 0 0 0

R3 0 0 0 0 1 0 0

R4 0 0 0 0 0 1 0

R5 0 0 0 0 0 0 1

R.K. 0 7400M 1000 1500 1200 2300 1400

Kita selesaikan model tersebut dengan teknik transportasi Sekarang kita tulis persoalan tersebut dengan tabel transportasi. Kita jadikan kotak yang besar tempat variabel xij dan kotak yang kecil tempat biaya transportasi Cij. Jumlah suplai: 80 x11 100 x21 102 x31 2300 215 x12 108 x22 68 x32 1400 1000 1500 1200

Jumlah permintaan

Kita tidak selalu mempunyai jumlah sumber yang sama dengan jumlah tujuan. Agar kita dapat menyelesaikan dengan teknik transportasi maka model dibuat seimbang.

Jika kelebihan suplai maka tambahan tujuan semu yang akan menampung kelebihan suplai yang permintaannya =

b j

Jika kekurangan suplai maka tambahan tujuan semu yang akan menyuplai kekurangan tersebut yang kapasitasnya =

a i

Contoh 1.a: Seperti halnya contoh 1 akan tetapi sumber 2 jumlah suplainya 1300 dan bukan 1500.

76

80 215 1000 x11 x12 100 108 1300 x21 x22 102 68 1200 x31 x32 0 0 x41 X42 200 2300 1400 80 215 0 x11 x12 x13 100 108 0 x21 x22 x13 102 68 0 x31 x32 x33 1900 1400 400

Contoh 1.b: Seperti halnya contoh 1 akan tetapi tujuan 1 jumlah permintaannya 1900 dan bukan 2300. 1000 1500 1200

Sebenarnya tidak ada barang yang dikerjakan dari Sumber Semu ke semua Tujuan atau dari semua Sumber ke Tujuan Semu. Dengan demikian biaya transportasi dari Sumber Semu atau ke Tujuan Semu adalah nol, kecuali :

Jika ada penalti atas pengiriman dari sumber semu atau pengiriman ke tujuan semu. Biaya tersebut dapat berupa biaya persediaan pada sumber yang mengirim ke tujuan semu atau biaya penalti atas kekurangan suplai.

Contoh : dari persoalan pada contoh 1 b di atas, sumber 1 dan 3 memberikan biaya persediaan atas kelebihan barang sebesar $ 5 per unit, sedangkan sumber tidak tidak mau kelebihan suplai (terdapat sisa) maka kita beri biaya yang besar sekali (dalam persoalan ini kita beri biaya sebesar M (bilangan yang besar sekali), maka tabelnya menjadi : 80 215 5 1000 x11 x12 x13 100 108 M 1500 x21 x22 x13 102 68 5 1200 x31 x32 x33 1900 1400 400 Model Produksi Persediaan Model transportasi dapat digunakan untuk memecahkan persoalan produksi-persediaan. Contoh : PT untuk 4 bulan yang akan datang memperoleh permintaan sebanyak 200, 400,300,150. Oleh karena peralatan produksinya juga dipakai untuk memproduksi barang lain, maka jumlah produksi untuk 4 bulan yang akan datang adalah 100, 350, 400, 200. Permintaan pada suatu bulan dapat dipenuhi oleh:

Produksi pada bulan tersebut Kelebihan produksi dari bulan sebelumnya yang disimpan sebagai persediaan.

77

Produksi dari bulan berikutnya. Di sini merupakan suplai yang terlambat. Biaya produksi adalah $4/unit Biaya persediaan adalah $0.5/unit/bulan Biaya penalti adalah $2/unit/bulan

Pada persoalan ini :


Persoalan di atas dapat diselesaikan dengan model transportasi.


Model Transportasi i : sumber tujuan j : tujuan j cij : biaya transportasi aI : jumlah suplai bj : jumlah permintaan Model Produksi Persediaan bulan produksi i bulan permintaan j biaya produksi + penalti + persediaan / unit jumlah produksi bulan produksi i jumlah permintaan bulan persediaan j

Bulan produksi 100

Bulan permintaan 200

1 x21:c21
350
2

x22:c22 x23:c23

400 300

400
3

200
4

x24:x24
4

150

dengan : xij = jumlah jumlah suplai bulan produksi i untuk memenuhi permintaan bulan permintaan j cij = biaya produksi + persediaan + penalti Jika i = j i>j i<j cij = biaya produksi cij = biaya produksi + biaya penalti cij = biaya produksi + biaya persediaan 4 x11 4.5 x12 x13 5 5.5 x14 100

78

6 x21 8 x131 10 x41 200 x32 x22

4 6

4.5 x23 4 x33 x34 6 x43 300 X44 150 x24

5 350 4.5 400 4 200

8 x42 400

Contoh : Sebuah perusahaan mengoperasikan sebuah pengergajian. Kebutuhan mata gergaji yang tajam bervariasi setiap harinya tergantung jenis kayu yang dipotong seperti pada tabel berikut : Hari Kebutuhan gergaji (unit) Senin 24 Selasa 12 Rabu 14 Kamis 20 Jumat 18 Sabtu 14 Minggu 22

Perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan gergaji yang tajam dengan cara berikut :

1. Membeli gergaji baru dengan harga Rp. 120.000 per unit


2. Mengasah gergaji yang telah dipakai yang selesai dalam waktu semalam dengan biaya sebesar Rp. 60.000 per unit 3. Mengasah gergaji yang telah dipakai yang selesai dalam waktu dua hari dengan biaya sebesar Rp. 30.000 per unit Buatlah model transportasi untuk menentukan berapa banyak gergaji yang harus dibeli, yang diasah selesai dalam waktu semalam dan yang selesai dalam waktu dua hari.

Penyelesaian : Persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan model transportasi dengan 8 sumber dan 7 tujuan. Sumber dari persoalan ini adalah sumber pertama yaitu gergaji yang dibeli. Pada kondisi ekstrim jumlah yang dibeli adalah keseluruhan gergaji yang dibutuhkan yaitu total sebanyak 124 unit, sedangkan sumber ke 2 sampai sumber ke 8 sebanyak hari produksi (7 hari) di mana besarnya adalah sebanyak mata gergaji yang telah dipakai pada hari-hari tersebut. Sedangkan tujuannya adalah permintaan/kebutuhan pada hari pertama sampai dengan hari ke tujuh. Oleh karena model tidak dalam keadaan seimbang, di mana terdapat kelebihan suplai maka ditambahkan tujuan semu yang akan menampung kelebihan supai tersebut, sehingga sekarang jumlah tujuan menjadi

79

8. Biaya transportasi dari persoalan ini adalah Rp. 120.000, Rp. 60.000 dan Rp. 30.000, yaitu biaya pembelian mata gergaji yang baru, mata gergaji yang di asah dan selesai dalam 1 malam dan mata gergaji yang selesai diasah dalam waktu dua hari. Biaya transportasi pada baris 1 adalah Rp. 120.000 yaitu biaya pembelian gergaji baru, sedangkan biaya sebesar Rp. 60.000 adalah biaya dari mata gergaji yang dipakai pada hari ke i yang diasah dalam waktu semalam yang dapat dipakai kembali pada hari ke i + 1 dan hari ke i + 2, Biaya sebesar Rp. 30.000 adalah biaya dari mata gergaji yang dipakai pada hari ke i yang selesai diasah setelah 2 hari yang dapat dipakai pada hari ke i + 3 dan hari berikutnya. Dengan demikian model transportasi dari persoalan ini adalah :

1 senin 12 M M M M M M M 24

2 selasa 12 6 M M M M M M 12

3 Rabu 12 6 6 M M M M M 14

4 kamis 12 3 6 6 M M M M 20

5 Jumat 12 3 3 6 6 M M M 18

6 sabtu 12 3 3 3 6 6 M M 14

7 minggu 12 3 3 3 3 6 6 M 22

8 semu 0 0 0 0 0 0 0 0 124

124 24 23 14 20 18 14 22

PEMECAHAN MODEL TRANSPORTASI Langkah-langkah pemecahannya sama dengan langkah metode simpleks: Langkah 1: Penentuan variabel dasar awal (VDA). Langkah 2: Penentuan variabel masuk. Jika tidak ada variabel masuk maka optimal. Langkah 3: Penentuan variabel keluar Langkah 4: Penyusunan penyelesaian yang baru, dilanjutkan ke langkah 2. LANGKAH 1: PENENTUAN VARIABEL DASAR AWAL

80

Terdapat 3 cara penentuan variabel dasar awal : 1. Aturan Pojok kiri atas / North West Corner Rule

2. Metode Biaya Terendah / Least Cost Method


3. Metode Penalti / Penalty Method Methode Vogel / Vogels Approximation Method Aturan Pojok Kiri Atas Kotak besar menentukan posisi variabel. Jika pada metode simpleks variabel dasar (VD) ditempatkan oleh posisi kolom VD, yaitu kolom paling kiri dan nilainya dilihat/diperoleh pada kolom ruas kanan. Pada model transportasi VD ditunjukkan oleh angka pada kotak dari variabel tersebut. Jika kotaknya kosong, berarti Variabel Non Dasar (VND). Jika kotaknya mempunyai nilai misalnya 30 maka variabel yang ditunjukkan oleh kotak tersebut adalah VD dengan nilai = 30.

Contoh:
10 x11 12 x21 0 x131 5 x32 15 x22 14 x33 15 x12 7 x23 16 x34 10 0 x13 9 x24 18 5 20 x14 20 25 11 15

Langkah-langkah aturan pojok kiri atas: 1. Tempatkan barang sebanyak mungkin pada sel/kotak pojok kiri atas 2. Coret baris/kolom yang sudah terpenuhi 3. Baris/kolom yang tidak dicoret jumlahnya dikurangi dengan pengisian sel/kotak 4. Isi sel terdekat dari sel yang diisi sebelumnya sebanyak mungkin, lanjutkan ke langkah 2. Demikian seterusnya sampai semua barang terdistribusi.

I
10

III
0 10 7 5 0 14 15

IV
20 9 15 16 15 5 10 5 18 5 0 11 15 20 25 20 5 10

II V

5 12

81

5 V. D. adalah x11 = 5; x12 = 10; x22 = 5; x23 = 15; x24 = 5;

5 x34 = 5

Variabel kotak kosong adalah V. N. D. Nilai Z harus dihitung Z = 5.10 + 10.0 + 5.7 + 15.9 + 5.20 + 5.18 = $410 Metode Biaya terendah Sama dengan aturan pojok kiri atas. Bedanya urutan pengisiannya bukan dimulai dari pojok kiri atas, melainkan dimulai dari sel yang mempunyai biaya terendah, kemudian di isi sel dengan biaya terendah berikutnya yang tidak dicoret.

I II

III 10 15 12 0 0

IV 0 7 15 14 15 0 15

20 9 10 16 0 10

11 15 20 25 18 5 0 10

5 5

Nilai Z = 15.0 + 0.7 + 15.7 + 10.20 + 5.0 + 0. 18 = $ 335

Metode Penalti

Pada setiap baris dan kolom diberi penalti sebesar selisih antara sel dengan biaya terendah dan terendah berikutnya pada baris atau kolom tersebut. Pilih baris/ kolom yang mempunyai penalti terbesar Isi barang sebanyak mungkin pada sel dengan biaya terendah pada baris/kolom yang dipilih. Coret baris/kolom yang sudah terpenuhi yang tidak dicoret atau dikurangi dengan pengisian sel. Buat penalti yang baru. Sel yang jika diisi, isinya nol tidak diperhitungkan dalam menentukan penalti.

82

Jika tinggal 1 baris/kolom yang mempunyai penalti, maka isi sel berdasarkan urutan biaya terendah. Penalti :

1)

10 15 12 0 5 5 15 0 7 7 _

0 7 15 14 15 7 11 _

20 0 9 10 16 0 10 7 9 _

11 15 10 11 20 25 18 5 14 _ _ 2 2 11 _

Penalti : 10 _ _

Z = 15.0 + 0.11 + 15.9 + 10.20 + 5.0 + 0.18 = $ 335 2) Penyelesaian alternatif penalti 10 15 12 10 0 5 5 10 15 7 7 7 14 15 7 11 7 15 16 0 10 7 9 9 18 5 14 9 0 20 0 20 25 2 2 13 11 15 10 11 11 11

penalti

Z = 5.0 + 10.11 + 10.7 + 15.9 +5.0 +0.18 = $ 315 Jika diselesaikan nanti akan diperoleh Z optimal = $ 315 APKA Z = 410 MBT Z = 335 MP Z = 335 Z= 315 APKA paling sederhana, namun paling jauh dari keadaan optimal MP paling kompleks, namun paling dekat pada keadaan optimal

Penyelesaian ini baru penyelesaian awal jadi perlu dilakukan sejumlah langkah penyelesaian.

83

Langkah 2 : PENENTUAN VARIABEL MASUK Menggunakan faktor pengali

Pada setiap baris diberi pengali Ui , pada setiap kolom diberi faktor pengali Vj Pada variabel dasar berlaku hubungan: Ui + Vj = Cij Pada VND berlaku
C pq =U p +Vq C pq

VND mempunyai C pq yang palig positif adalah Variabel Masuk.

V1 10 U1 U2 0 U3 5 12

V2 0 10 7 5 14

V3 20 9 15 16

V4 11 20 5 18 5

VD : x11 : x12 : x22 : x23 : x24 : x34 :

ui + vj = Cij u1 + v1 = c11 = 10 u1 + v2 = 0 u2 + v2 = 7 u2 + v3 = 9 u2 + v4 = 20 u3 + v4 = 18

VND : x13 : C x14 : C x21 : C x31 : C x32 : C x33 : C

Cp q
13 14 21 31 32 33

= up + uq upq

= u1 + v3 c13 = u1 + v4 11 = u2 + v1 12 = u3 + v1 0 = u3 + v2 14 = u3 + v3 16

Untuk menghitung nilai C pq , kita harus mempunyai nilai up dan vq, yang dapat diperoleh dengan menyelesaikan persamaan faktor pengkali pada V. D. terdapat 6 persamaan dengan jumlah variabel = i + j = 3 + 4 = 7. Oleh karena jumlah variabel lebih banyak dari jumlah persamaan maka kita tidak dapat menyelesaikan persamaan tersebut. Untuk itu kita tentukan saja mulai salah satu variabel Up dan Vq. Biasanya kita tentukan mulai U1 = 0. VD : x11 : 0 + v1 = 10 x12 : 0 + v2 = 0 x22 : u2 + 0 = 7 v1 = 10 v2 = 0 u2 = 7 x13: C x14: C x21: C VND :
13

= 0 + 2 20 = -18 = 0 + 13 11 = +2 = 7 + 10 12 = +5

14 21

84

x23 : 7 + v3 = 9 x24 : 7 + v4 = 20 X34 : u3+13 = 18

v3 = 2 v4 = 13 u3 = 5

x31: C x32: C x33: C

31 32 33

= 5 + 10 0 = +15 = 5 + 0 14 = -9 = 5 + 2 16 = -9 = +15, yang mempunyai nilai positif terbesar

Variabel masuk adalah x31 yang mempunyai C Perhitungan variabel faktor pengkali dan C
pq

31

dapat langsung ditulis pada tabel transportasi seperti

di bawah ini :
v1=10 10 5 12 5 0 u3=5 15 -9 v2=0 0 10 7 5 14 -9 15 16 5 -18 9 5 18 v3=2 20 2 20 v4=14 11

u1=0 u2=7

LANGKAH 3 : PENENTUAN VARIABEL KELUAR Jika X31 adalah variabel masuk, misalnya kita naikkan nilainya dari 0 (V.N.D.) menjadi 1 unit, maka pada kolom yang sama harus ada V. D. yang nilainya turun 1 unit karena jumlah barang pada kolom 1 tersebut harus tetap 5. Dalam hal ini x11 nilainya turun 1 unit. Jika x11 nilainya turun 1 unit, maka pada baris yang sama harus ada V. D. yang nilainya naik 1 unit karena jumlah barang pada baris 1 harus tetap 15 unit. Dalam hal ini x12 nilainya naik 1 unit. Demikian seterusnya akan terdapat V. D. yang nilainya naik dan turun secara bergantian. akan terbentuk loop tertutup yang titik sudutnya nilainya naik dan turun secara bergantian. Titik sudut yang nilainya naik kita beri tanda (+) dan yang nilainya turun diberi tanda (-). Variabel masuk tersebut akan naik sebesar nilai variabel dasar pada titik sudut negatif yang mempunyai jumlah barang terendah, titik sudut negatif dengan jumlah barang terendah merupakan variabel keluar. Jika terdapat V. D. Pada titik sudut negatif yang mempunyai jumlah barangi terendah lebih dari satu (yang dapat menjadi variabel keluar) maka yang menjadi variabel keluar adalah yang mempunyai biaya tertinggi. Pada persoalan ini yang akan menjadi variabel keluar adalah x34 yaitu titik sudut negatif yang mempunyai jumlah barang terendah dan dengan biaya yang tertinggi. Semua titik sudut dengan tanda positif nilainya naik sebesar nilai variabel keluar, sedangkan titik sudut dengan tanda negatif nilainya turun sebesar nilai variabel keluar dan titik sudut keluar nilainya menjadi kosong, karena sekarang berubah menjadi V. N. D. Jika titik sudut negatif dengan jumlah barang terendah lebih dari satu maka variabel yang tidak merupakan variabel keluar nilainya menjadi 0. Ini adalah V. D. yang nilainya 0. Penentuan variabel keluar dapat dilihat pada gambar/tabel berikut.

85

10 12

+ 0 x31 5

+ 0 10 7 5 14 15

20 9 15 16 15 _ 10 + 5

11 15 20 25 18 5

v1=10 v2=0 v3=2 v4=13 10 + 0 20 11 u1=0 0 15 -18 2 + 12 7 9 20 0 u2=7 5 0 15 10 0 14 16 18 7 u3=-10 5 -24 -24 -15 -5

-5

0 0 20 + 11 15 -18 2 x14 12 + 7 9 20 0 0 15 10 0 14 16 18 5 -19 -19

5 10

86

5 10 0 7 -5 -5 12 0 0 5 -19

0 0 5 7 10 14 -19 -18

2 20

11 11 10 9 20 -2 16 -12 18

15

Oleh karena tidak ada yang optimal x12= 5; x14 = 10; x21 = 0; x31 = 5; x22 = 10; x23 = 15; = 315

pq

yang positif maka tidak ada variabel masuk sehingga keadaan

z = 5.0+10.11+0.12+10.7+15.9+5.0

Pemecahan Persoalan Transportasi yang Memaksimalkan : Model transportasi adalah persoalan meminimalkan biaya total. Bagaimana pemecahannya jika persoalannya adalah persoalan memaksimalkan, di mana cij adalah pendapatan/keuntungan per unit dari i ke j. Kita tahu bahwa Maks. Z = Min (-Z). Dengan demikian kita ubah persoalannya menjadi persoalan baru dengan cara mengurangi semua cij dengan cij (= cmaks) yang terbesar, di

mana di peroleh Z = Z cmaks x

x
i j

ij

,d

87

MODEL PENUGASAN Persoalan pengalokasian sejumlah mesin untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan Bentuk khusus dari model transportasi Dipecahkan dengan Teknik Transportasi Bentuk khusus dikembangkan cara pemecahan yang lebih sederhana Sejumlah mesin/ orang akan dialokasikan untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan yang masingmasing mempunyai biaya pengerjaan yang berbeda.

1 c11 1 c21 2 c31 3 . . . cm1 m 1 1

2 ... c12 c22 c32

n c1n 1 c2n 1 c3n 1

cm2

cmn 1 1

Agar dapat diselesaikan dengan teknik transportasi model harus dalam keadan seimbang. Jika pada setiap baris dan setiap kolom terdapat sel yang biayanya nol, maka kita tempatkan mesin yang mengerjakan pekerjaan berbiaya nol, dengan demikian jika semua mesin telah dialokasikan mengerjakan pekerjaan dengan biaya nol mk biaya total adalah nol. Pada model Penugasan dibuat model baru sedemikian rupa pada setiap baris dan kolom terdapat sel yang biayanya nol dengan cara mengurangi biaya-biyaa pada baris / kolom dengan biaya terendah pada baris / kolom tersebut.

88

Tabel Biaya Transportasi 1 1 c11 2 C21 . . . . . . n cm1 cm2 1 1 2 n c12 . . . . . . c1n C22 . . . . . . C2n

f.t min Z =
1 1 . . . 1

C
i j ij

ij

X ij

d.k

X
j

=1; i =1,2,... n

X
i

ij

=1; j =1,2,... n

. . . . . . cmn ... ... 1

xij =

1 0

Agar setiap baris dan kolom terdapat sel dengan biaya nol, maka pada baris i biaya dikurangi dengan pi (pi = biaya terendah pada baris i) dan kolom j biaya dikurangi dengan qj (biaya terendah pada kolom j). Tabel Biaya Transportasi model baru menjadi:

pekerjaan 1 2 n 1 c11' c12' c1n' 2 c21' c22' c2n' mesin . . . . cij . . n cn1' cn2' cnn' qj

pi

cij'=cij-pi-qj

Fungsi tujuan baru: f.t min Z = =

C
i j i j

ij

' X ij = ( Cij pi q j
i j ij

) X ij
j

C
i i

X ij pi X ij q j X ij
i j i j

Z= Z -

p q
j

Oleh karena pada model baru pada setiap baris dan kolom terdapat biaya transportasi = 0, maka kita alokasikan setiap mesin mengerjakan pekerjaan dengan biaya nol Dengan demikian Z=0. Jadi Z = Z Contoh Penugasan 3 mesin pada pekerjaan

p q
i i j

=0

Z=

p
i

+ q j
j

89

5 14 15 1 1

7 10 13 1

9 1 12 1 16 1

p1 =5 p2 =10 p3 =13

Setiap baris biaya transportasinya dikurangi dengan biaya terendah pada baris tersebut Tabel Biaya menjadi 0 4 2 2 0 0 4 2 3 q3=2 Tabel biaya menjadi

Setiap biaya pada kolom dikurangi dengan biaya terendah pada kolom tersebut.

x11=1; x23=1; x32=1

0 4 2

2 0 0

2 0 1

Z= pi + q j = 5 + 10 + 13 + 2 = 30 i j Jika dihitung dari tabel transportasi terlihat Z = 5 + 12 + 13 = 30

Suatu saat pada setiap baris dan setiap kolom telah terdapat sel dengan biaya nol, namun belum dapat dialokasikan setiap mesin mengerjakan setiap pekerjaan dengan biaya nol. Untuk itu dilakukan pencoretan pada setiap baris dan kolom yang mempunyai biaya nol yang lebih dari 1 buah. Tujuan kita agar semua nol dicoret. Usahakan nol tidak dicoret 2 kali. Kurangi semua sel yang tidak dicoret dengan angka terendah yang tidak dicoret sedangkan sel yang dicoret 2 kali ditambah dengan angka terendah tersebut. Sekarang kita alokasikan setiap mesin mengerjakan pekerjaan dengan biaya nol. Jika masih belum dapat mengalokasikan semua mesin mengerjakan pekerjaan dengan biaya nol, pencoretan sama dengan atas dilakukan lagi sampai semua pekerjaan oleh mesin dengan biaya nol. Z= pi + q j di mana pi dan qi termasuk angka terendah pada pencoretan diatas. i j

90

Contoh 2 Tabel biaya Penugasan 1 9 4 8 4 7 5 7 6 10 11 8 3 9 7 5 p1=1 p2=7 p3=4 p4=5 0 2 0 3 3 0 1 2 5 3 7 3 2 2 3 0

0 2 0 3

3 0 1 2

2 0 4 0

2 2 3 0

q3=3
0 3 0 4 2 0 0 2 1 0 3 0 1 2 2 0

x11=1 x23=1 x32=1

x44=1

z = 1 + 7 + 4 + 5 + 3 + 1 = 21

MODEL TRANSSHIPMENT Model Transportasi standar mengasumsikan bahwa rute langsung dari sumber menuju tujuan. Kadang-kadang kita dapat mengirimkan barang dari sumber menuju tujuan melalui pelabuhan antara. Pelabuhan antara di satu sisi merupakan pelabuhan tujuan karena dia menerima pengiriman barang, namun juga merupakan pelabuhan pemberangkatan karena dia mengirim barang/meneruskan pengiriman barang yang diterimanya. Untuk itu pelabuhan transshipment kita beri persediaan penyangga untuk dapat mengirim barang dan juga meminta barang sebanyak persediaan penyangganya.

91

Model setelah ditambahkan pelabuhn transshipment (sebagai sumber dan sebagai tujuan diselesaikan dengan model transportasi biaya) Persediaan penyangga B =
b a =

800
6

1200

1 4

900

600 1500
2 5 8

1000

750

10

650

Tujuan 4 c14 1 c24 2 c34 Sumber 3 c44 4 c54 5 3700 3700 800 900 600 750 650 c55 c56 c47 c58 c59 c510 3700 c45 c46 c47 c48 c49 c410 3700 c35 c36 c37 c38 c39 c310 1000 c25 c26 c27 c28 c29 c210 1500 5 c15 6 c16 7 c17 8 c18 9 c19 10 c110 1200

92

Di sini pelabuhan transshipment berfungsi sebagai pelabuhan pemberangkatan dengan jumlah persediaan sebesar persediaan penyangga. Oleh karena pelabuhan transshipment juga berfungsi sebagai pelabuhan tujuan, maka permintaannya adalah juga sebesar persediaan penyangga. Biaya dari sumber (termasuk pelabuhan transshipment) menuju semua tujuan (termasuk pelabuhan transshipment) diberikan sesuai dengan keadaannya, sedangkan biaya dari pelabuhan transshipment menuju pelabuhan transshipment yang sama adalah nol. Setelah itu model diselesaikan sebagai model transportasi biasa.

93

Вам также может понравиться