Вы находитесь на странице: 1из 16

Permanganometri

I.

TUJUAN PERCOBAAN Adapun yang menjadi tujuan dari percobaan ini adalah 1. Untuk dapat membuat larutan kalium permanganat (KMnO4), larutan asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O) dan larutan garam nitrit (NaNO2) sebanyak 500 mL dengan normalitas masing-masing 0,1 N. 2. Menstandarisasikan larutan standard kalium permanganat (KMnO4) dengan asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O). 3. Menentukan kemurnian/kadar nitrit dalam garam nitrit (NaNO2).

II.

DASAR TEORI Dalam titrasi redoks, permanganometri adalah proses titrasi dimana garam kalium permanganat (KMnO4) digunakan sebagai zat standard karena kalium permanganat (KMnO4) tidak murni, banyak mengandung oksidanya (MnO dan Mn2O3), maka zat tersebut bukan merupakan standard primer melainkan zat standard sekunder sehingga larutannya harus distandarisasi dengan zat standard primer. Standarisasi dapat dilakukan dengan beberapa reduktor, seperti : As2O3, Fe, Na2C2O4, H2C2O4.2H2O, KHC2O4, K4{Fe(CN)6}, Fe(NH4)2(SO4)2. Reaksi reduksi ion permanganat (MnO4 -) tergantung pada suasana larutan. Dalam suasana asam ion permanganat (MnO4 -) yang berwarna ungu mengalami reduksi menjadi Mn2+ yang tidak berwarna menurut reaksi : MnO4 - + 8H+ + 5eberat ekivalen Mn2+ + 4H2O
-

Dengan demikian, 1 ekivalen MnO4

= 1/5 mol, atau

(BE) = 158/5 = 31,6. Dalam

suasana asam ini dapat digunakan untuk menentukan secara langsung berbagai macam kation maupun anion, antara lain : Kation / anion Hasil oksidasi

Fe2+, Sn2+, VO2+, H2O2 Mo3+, As3+, Ti3+, U4+ C2O4 2-, NO2 -, SO3
2-

Fe3+, Sn4+, VO3 -, O2 Mo3+, As3+, Ti3+, U4+ CO2, NO3 -, SO4
2-

Sedangkan secara tidak langsung, melalui penambahan reduktor berlebih dapat digunakan untuk menentukan : MnO4 -, Cr2O7 2-, Ce4+, MnO2, Mn3O4, PbO2, Pb2O3, dan Pb3O4. Dalam suasana netral dan basa, MnO4 reaksi : MnO4 - + 2H2O + 3eberat ekivalen MnO2 + 4OHDalam reaksi tersebut, 1 ekivalen MnO4 - = 1/3 mol, atau (BE) = 158/3 = 52,7. Zat-zat yang dapat ditentukan secara permanganometri dalam suasana netral dan basa ini antara lain garam-garam Mn(II), asam format, dan garam format. Pada ditambahkan proses titrasi
-

mengalami

reduksi menjadi endapan MnO2 yang berwarna hitam, menurut

permanganometri mengatahui

tidak

perlu titik

indikator

untuk

terjadinya

ekivalen, karena MnO4

yang berwarna ungu dapat berfungsi

sebagai indikator sendiri ( auto indicator ).

III. ALAT DAN BAHAN Untuk membuat larutan Ukuran 500 mL 250 mL Ukuran standart Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah Jumlah 1,612 gram 500 mL kalium permanganat (KMnO4) 0,1 N Alat Labu takar Neraca analitik Corong Batang pengaduk Gelas kimia Botol kosong Bahan Kristal KMnO4 Aquades

Untuk membuat larutan asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O) Alat Labu takar Gelas ukur Neraca analitik Corong Batang pengaduk Gelas kimia Botol kosong Ukuran 500 mL 25 mL 250 mL Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

Bahan Kristal H2C2O4 . 2H2O Aquades

Ukuran -

Jumlah 3,1 gram 500 mL

Untuk membuat larutan garam nitrit (NaNO2) Alat Labu takar Gelas ukur Neraca analitik Corong Batang pengaduk Gelas kimia Botol kosong Bahan Kristal NaNO2 Aquades Ukuran 500 mL 25 mL 250 mL Ukuran Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah Jumlah 2,20 gram 500 mL

Untuk

membuat

standarisasi

larutan

kalium

permanganat (KMnO4) dengan larutan asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O) Alat Labu Erlenmeyer Corong Buret Pipet volume/pipet Ukuran 10 mL Jumlah 3 buah 1 buah Lengkap 1 buah

gondok Gelas ukur Termometer Gelas kimia Penangas Bahan Larutan H2SO4 Aquades

25 mL 500 mL -

1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

Ukuran 1N

Jumlah 5 mL secukupnya

Untuk menetapkan kemurnian nitrit dalam garam nitrit (NaNO2) Alat Neraca analitik Gelas kimia Labu Erlenmeyer Corong Buret Pipet volume/pipet gondok Gelas ukur Bahan Kristal CuSO4 Larutan NH4OH Larutan Na2S2O4 Larutan KI Indikator Universal Indikator amilum Aquades standart Ukuran 0,1 N 0,1 N Jumlah 2,5 gram secukupnya 50 mL 15 mL secukupnya 1 2 mL secukupnya Ukuran 250 mL 10 mL 25 mL Jumlah 1buah 1 buah 3 buah 1 buah Lengkap 1 buah 1 buah

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

Untuk

membuat

larutan

standart

kalium

permanganat (KMnO4) 0,1 N 1. Menimbang kristal KMnO4 sebanyak 1,612 gram dengan menggunakan neraca analitik dan gelas kimia. 2. Melarutkan kristal KMnO4 di dalam gelas kimia tersebut dengan menggunakan aquades secukupnya. 3. Memasukkan larutan KMnO4 ke dalam labu takar 500 mL dan menambahkan aquades ke dalamnya sampai pada tanda batas. 4. Mengocok larutan KMnO4 tersebut agar dapat bercampur dengan aquades dan menghasilkan warna larutan yang berwarna violet. 5. Memindahkan larutan tersebut ke dalam suatu botol kosong dan bersih.

Untuk membuat larutan asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O) 3,1 gram dengan menggunakan neraca analitik dan gelas kimia.

1. Menimbang kristal asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O) sebanyak

2. Melarutkan kristal asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O) di dalam gelas kimia tersebut dengan menggunakan aquades secukupnya. 3. Memasukkan larutan asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O) ke dalam labu takar 500 mL dan menambahkan aquades ke dalamnya sampai pada tanda batas. 4. Mengocok larutan asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O) tersebut agar dapat bercampur dengan aquades dan menghasilkan warna larutan yang berwarna violet. 5. Memindahkan larutan tersebut ke dalam suatu botol kosong dan bersih.

Untuk membuat larutan garam nitrit (NaNO2)

1. Menimbang kristal garam nitrit (NaNO2) sebanyak 2,20 gram dengan menggunakan neraca analitik dan gelas kimia. 2. Melarutkan kristal garam nitrit (NaNO2) di dalam gelas kimia tersebut dengan menggunakan aquades secukupnya. 3. Memasukkan larutan garam nitrit (NaNO2) ke dalam labu takar 500 mL dan menambahkan aquades ke dalamnya sampai pada tanda batas. 4. Mengocok larutan garam nitrit (NaNO2) tersebut agar dapat bercampur dengan aquades dan menghasilkan warna larutan yang berwarna violet. 5. Memindahkan larutan tersebut ke dalam suatu botol kosong dan bersih.

Untuk membuat standarisasi larutan KMnO4 dengan larutan H2C2O4 . 2H2O

1. Mengisi buret dengan larutan kalium permanganat (KMnO4) sampai penuh (50 mL). 2. Mengukur 10 mL larutan asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O) dari kegiatan percobaan di atas dan memasukkannya ke dalam labu erlenmeyer. 3. Menambahkan larutan H2SO4 1 N sebanyak 5 mL ke dalam labu erlenmeyer, kemudian memanaskannya sampai pada suhu 70C. 4. Kemudian barulah menitrasi larutan dalam labu erlenmeyer tersebut dengan menggunakan larutan kalium permanganat (KMnO4) melalui buret sampai terjadi perubahan warna larutan dari yang tidak berwarna (bening) sampai menjadi berwarna cokelat (warna permanen). 5. Melakukan kegiatan percobaan ini sebanyak 3 kali pengulangan dan mencatat hasil pengamatannya pada lembar pengamatan. Untuk menetapkan kemurnian nitrit dalam garam nitrit (NaNO2)

1. Mengukur 10 mL larutan garam nitrit (NaNO2) dari kegiatan percobaan di atas dan memasukkannya ke dalam labu erlenmeyer. 2. Menambahkan larutan H2SO4 1 N sebanyak 5 mL ke dalam labu erlenmeyer, kemudian memanaskannya sampai pada suhu 70C. 3. Kemudian barulah menitrasi larutan dalam labu erlenmeyer tersebut dengan menggunakan larutan kalium permanganat (KMnO4) melalui buret sampai terjadi perubahan warna larutan dari yang tidak berwarna (bening) sampai menjadi berwarna violet muda (warna permanen). 4. Melakukan kegiatan percobaan ini sebanyak 3 kali pengulangan dan mencatat hasil pengamatannya pada lembar pengamatan.

V.

DATA PERCOBAAN A. Standarisasi larutan kalium permanganat (KMnO4) dengan larutan asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O) tb g Hasil pengamatan Perlakuan (Penambahan KMnO4 ) Sebelum Setelah Berwarna coklat, Berwarna bening saat V KMnO4 = 10,15 mL Berwarna coklat, II 10 mL H2C2O4 . 2H2O + 5 mL H2SO4 dan dipanaskan (t=70C ) Berwarna bening saat V KMnO4 = 10,58 mL Berwarna coklat, III 10 mL H2C2O4 . 2H2O + 5 mL H2SO4 dan dipanaskan (t=70C ) Berwarna bening saat V KMnO4 = 10,12 mL

10 mL H2C2O4 . 2H2O + 5 mL H2SO4 dan dipanaskan (t=70C )

B. Menetapkan kemurnian nitrit dalam garam nitrit (NaNO2)

tb g

Hasil pengamatan Perlakuan (Penambahan KMnO4 ) Sebelum Setelah Berwarna violet Berwarna bening muda, V KMnO4 = 10,15 mL Berwarna violet

10 mL larutan nitrit + 5 mL H2SO4 dan dipanaskan (t=70C )

II

10 mL larutan nitrit + 5 mL H2SO4 dan dipanaskan (t=70C )

Berwarna bening

muda, V KMnO4 = 10,15 mL Berwarna violet

III

10 mL larutan nitrit + 5 mL H2SO4 dan dipanaskan (t=70C )

Berwarna bening

muda, V KMnO4 = 10,15 mL

VI. ANALISIS DATA Berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh bahwa : 1. Standarisasi larutan kalium permanganat (KMnO4) dengan larutan asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O). Mulamula H2C2O4 . 2H2O ditambahkan dengan 5 mL larutan asam sulfat (H2SO4) dan dipanaskan sampai suhu 70C adalah tidak berwarna (bening). Setelah dititrasi dengan larutan kalium permanganat (KMnO4) akan menghasilkan larutan yang berwarna cokelat pada penambahan volume larutan kalium permanganat (KMnO4) yang berbedabeda untuk 3 kali pengulangan. Reaksi keseluruhan yang terjadi dalam titrasi ini adalah : C2O4 Dimana, 1 mol C2O4 1 ekivalen C2O4 Diketahui : g/ek = = 2 ekivalen C2O4 mol C2O4 = . 126 126 = 63
2-

2CO2

Mr H2C2O4 . 2H2O

BE H2C2O4 . 2H2O =

Massa H2C2O4 . 2H2O = mg

3,10 gram =

310

Jadi, yang perlu dicari adalah normalitas dari larutan kalium permanganat (KMnO4). Persamaan yang digunakan adalah : mek analit mek H2C2O4 . 2H2O = mek titran = mek KMnO4

massa H 2 C 2 O 4 .2H 2 O 10 mL x = V . N KMnO 4 BE H 2 C 2 O 4 .2H 2 O 500 mL

Oleh sebab itu, berikut ini adalah perhitungan normalitas larutan standarisasi (H2C2O4 . 2H2O). dengan kalium permanganat (KMnO4) dari larutan asam oksalat

a. Volume titrasi 10,15 mL mek analit mek H2C2O4 . 2H2O = mek titran = mek KMnO4

massa H 2 C 2 O 4 .2H 2 O 10 mL x = V . N KMnO 4 BE H 2 C 2 O 4 .2H 2 O 500 mL 310 mg x 0,02 63 g/ek 0,0984 mek N KMnO 4 = 10,15 mL x N KMnO 4 = 10,15 mL x N KMnO 4 0,0984 mek 10 ,51 mL = 0,01 N =

b. Volume titrasi 10,58 mL mek analit mek H2C2O4 . 2H2O = mek titran = mek KMnO4

massa H 2 C 2 O 4 .2H 2 O 10 mL x = V . N KMnO 4 BE H 2 C 2 O 4 .2H 2 O 500 mL 310 mg x 0,02 63 g/ek 0,0984 mek N KMnO 4 = 10,58 mL x N KMnO 4 = 10,58 mL x N KMnO 4 0,0984 mek 10 ,58 mL = 0,01 N =

c. Volume titrasi 10,12 mL mek analit mek H2C2O4 . 2H2O = mek titran = mek KMnO4

massa H 2 C 2 O 4 .2H 2 O 10 mL x = V . N KMnO 4 BE H 2 C 2 O 4 .2H 2 O 500 mL 310 mg x 0,02 63 g/ek 0,0984 mek N KMnO 4 = 10,12 mL x N KMnO 4 = 10,12 mL x N KMnO 4 0,0984 mek 10 ,12 mL = 0,01 N =

Dari perhitungan normalitas larutan kalium permanganat (KMnO4) dapat dicari rerata normalitas larutan kalium permanganat (KMnO4) dan standar deviasinya, yaitu : Rerata Normalitas larutan kalium permanganat (KMnO4)

N =

N1 + N 2 + N 3 0,01 + 0,01 + 0,01 = 3 3

0,03 3

= 0,01 N

Standar Deviasi
S = = = =
(N i - N )
2

n -1 (0,01 - 0,01) 0 +0 + 0 2 0
2

+ (0,01 - 0,01) 3 -1 = 0 2

+ (0,01 - 0,01)

Sehingga normalitas larutan kalium permanganat (KMnO4) hasil perhitungan adalah N = N S = 0,01 N 0 = 0,01 N

2. Menetapkan kemurnian nitrit dalam garam nitrit (NaNO2). Mula-mula garam nitrit (NaNO2) yang ditambahkan dengan 5 mL larutan asam sulfat (H2SO4) dan dipanaskan sampai suhu 70C adalah tidak berwarna (bening). Setelah dititrasi dengan larutan kalium permanganat (KMnO4) akan menghasilkan larutan yang berwarna violet muda pada penambahan volume larutan kalium permanganat (KMnO4) yang berbeda-beda untuk 3 kali pengulangan. Reaksi keseluruhan yang terjadi dalam titrasi ini adalah : NO2 Dimana, 1 mol NaNO2 Diketahui : Mr NO2 = = 46 = Mr = 46 g/ek = 2,20 gram = 220 mg 0,01 N 1 ekivalen NaNO2
-

NO3

BE NO2 Massa NO2

Normalitas KMnO4 =

Jadi, yang perlu dicari adalah kemurniaan dari NO2. Persamaan yang digunakan adalah : mek analit mek NO2
massa NO 2 10 mL x BE NO 2 500 mL

= =

mek titran mek KMnO4

= V . N KMnO4

massa NO 2 x 0,02 = V . N KMnO4 BE NO 2 massa NO 2 = V . N KMnO4 . BE NO 2 0,02

Oleh sebab itu, berikut ini adalah perhitungan kemurniaan dari nitrit (NO2) dalam garam nitrit (NaNO2) untuk tiap volume titrasi adalah a. Volume titrasi 7,77 mL mek analit mek NO2
massa NO 2 x BE NO 2 10 mL 500 mL

= =

mek titran mek KMnO4

= V . N KMnO 4

massa NO 2 x 0,02 = V . N KMnO 4 BE NO 2 massa NO 2 = V . N KMnO 4 . BE NO 2 0,02 7,77 mL x 0,01 ek/L x 46 g/ek = 0,02 3,5742 mg = = 178,71 mg 0,02 = 0,18 gram

kemurnian

(k) NO 2 dalam NaNO

= =

berat NO 2 x 100% berat NaNO 2 x 100%

0,18 gram 2,20 gram = 8,18 %

b. Volume titrasi 5,44 mL mek analit mek NO2 = = mek titran mek KMnO4

massa NO 2 x BE NO 2

10 mL 500 mL

= V . N KMnO 4

massa NO 2 x 0,02 = V . N KMnO 4 BE NO 2 massa NO 2 = V . N KMnO 4 . BE NO 2 0,02 5,44 mL x 0,01 ek/L x 46 g/ek = 0,02 2,5024 mg = = 125,12 mg 0,02 = 0,13 gram

kemurnian

(k) NO 2 dalam NaNO

= =

berat NO 2 x 100% berat NaNO 2 x 100%

0,13 gram 2,20 gram = 5,91 %

c. Volume titrasi 3,30 mL mek analit = mek titran = mek KMnO4

mek NO2
massa NO 2 x BE NO 2 10 mL 500 mL

= V . N KMnO 4

massa NO 2 x 0,02 = V . N KMnO 4 BE NO 2 massa NO 2 = V . N KMnO 4 . BE NO 2 0,02 3,30 mL x 0,01 ek/L x 46 g/ek = 0,02 1,518 mg = = 75,90 mg 0,02 = 0,08 gram

kemurnian

(k) NO 2 dalam NaNO

= =

berat NO 2 x 100% berat NaNO 2 x 100%

0,08 gram 2,20 gram = 3,64 %

Dari perhitungan dapat dicari rerata kemurnian Nitrit (NO2) dalam garam nitrit (NaNO2), yaitu : Rerata kemurnian NO2
k = k1 + k 2 + k 3 8,18 % + 5,91 % + 3,64 % 17,73 % = = = 5,91 % 3 3 3

Standar Deviasi

S = = = =

(k i - k ) 2 n -1
2

(0,0818 - 0,0591)

+ (0,0591 - 0,0591) 3 -1 =

+ (0,0364 - 0,0591)

5,15 . 10 -4 + 0 + 5,15 . 10 -4 2 0,02

1,03 . 10 -3 2

5,15 . 10 -3

Sehingga kemurnian nitrit (NO2) dalam garam nitrit (NaNO2) hasil perhitungan adalah k = k S = 5,91% 2% k = 5,91% + 2% = 7,91% k = 5,91% - 2% = 3,91%

VII. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Larutan kalium permanganat (KMnO4) adalah merupakan larutan standard sekunder karenanya harus dititrasi dengan larutan standard primer yaitu asam oksalat (H2C2O4 . 2H2O). 2. Standarisasi larutan kalium permanganat (KMnO4) dengan menggunakan didapatkan larutan asam oksalat KMnO4 (H2C2O4 yang . 2H2O) dari harga normalitas sama

berbagai volume titrasi, yaitu : Volume titrasi 10,15 mL, memiliki harga N = 0,01 N Volume titrasi 10,58 mL, memiliki harga N = 0,01 N Volume titrasi 10,12 mL, memiliki harga N = 0,01 N Rerata harga normalitasnya = 0,01 N Standar deviasinya = 0 Normalitas KMnO4 hasil perhitungan adalah 0,01 N 3. Standarisasi larutan kalium permanganat (KMnO4) dengan menggunakan garam nitrit (NaNO2) didapatkan kemurnian Nitrit (NO2) dalam garam nitrit yang berbeda dalam cuplikan dari berbagai volume titrasi, yaitu : Volume titrasi 7,77 mL, memiliki harga kemurnian (k) NO2 = 8,18 % Volume titrasi 5,44 mL, memiliki harga kemurnian (k) NO2 = 5,91 % Volume titrasi 3,30 mL, memiliki harga kemurnian (k) NO2 = 3,64 % Volume titrasi yang didapatkan untuk menghasilkan warna violet muda yang permanen dari ketiga data tersebut sangat jauh berbeda satu dengan yang lain dikarenakan kemungkinan suhu larutan waktu akan dilakukan titrasi sudah turun dari 70C. Rerata harga kemurniannya = 5,91 % Kemurnian nitrit (NO2) dalam garam nitrit (NaNO2) hasil perhitungan adalah 7,91% dan 3,91%.

VIII. -

LAMPIRAN Laporan sementara praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Abudarin. 2002. Buku Ajar Kimia Analisis II. Palangkaraya : FKIP, Jurusan PMIPA, Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangkaraya. Fernando. 1997. Kimia Analitik Kuantitatif. Yogyakarta : Penerbit Andi. Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia Press. Underwood, A. L dan R. A. Day, JR. 1996. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Вам также может понравиться