Вы находитесь на странице: 1из 6

Gastrooesepageal Refluks atau Sering Muntah Pada Anak Karena Pengaruh

Alergi atau Hipersensitif Makanan


Posted on Jumat, 20 Mei 2011 by Chen
Latar Belakang
O Audi, laki-laki usia 2 tahun sejak lahir hingga sekarang , sering mengalami muntah,
meski dengan pertambahan usia berangsur berkurang. Setelah usia 9-12 bulan mulai
timbul gangguan mengunyah dan menelan sehingga hanya mau minum susu dan
makan harus diblender. Selain itu Audi mudah sekali terserang demam, batuk dan
pilek. Selain mengalami gangguan tidur malam, dia juga mengalami keterlambatan
bicara atau bila bicara tidak jelas dan gangguan perkembangan motorik kasar dan
gangguan keseimbangan (usia -8 bulan tidak duduk dan merangkak, jalan terlambat,
dan setelah bisa berjalan jalan sering terjatuh atau goyang) . Setelah itu dokter
mengadviskan untuk dilakukan penanganan alergi dan hipersensitifitas makanan
dengan menghindari sementara beberapa makanan yang diduga penyebab alergi
makanan ternyata tidak dalam waktu lama keluhan muntah membaik, daya tahan
tubuhnya semakin dan beberapa keluhan lainnya yang menyertai membaik.

Amati Gangguan Gastroesophageal Refluks dan Sering muntah pada anak anda
O Pada usia bayi di bawah 6 bulan sering muntah dan gumoh. Setelah usia 6 bulan hingga 2
tahun berkurang. Pada kasus tertentu membaik setelah usia 5 7 tahun
O Muntah atau mual timbul saat berlari, menangis, batuk, memasukkan tangan ke mulut,
tercium bau tajam (bau tidak enak, bau amis atau terlalu wangi)

Gangguan lain yang sering Menyertai
O Gangguan mengunyah menelan : Tidak menyukai variasi banyak makanan, tidak mau
makan nasi hanya minum susu. Sering pilih-pilih makanan. Makanan yang disukai adalah
makanan yang gampang dikunyah seperti telor, mi, krupuk, biskuit, brokoli, wortel. tetapi
makanan yang berserat seperti daging sapi, sayur, atau nasi lebih tidak disukai.
O Sebagian Besar kasus anak berat badannya lebih atau kegemukan sebagian kecil lainnya
sebaliknya sulit naik berat badan
O Gangguan Motorik kasar dan keseimbangan
O Gangguan sensoris : sensitiI terhadap suara (Irekuensi tinggi) , cahaya (mudah silau),
perabaan telapak kaki dan tangan sensitiI (jalan jinjit, Ilat Ioot, mudah geli, mudah jijik,
tidak suka memegang bulu, boneka dan bianatang berbulu)
O Daya tahan menurun sering sakit demam, batuk, pilek setiap bulan bahkan sebulan 2 kali
(normal sakit seharusnya 2-3 bulan sekali)
O mosi tinggi, keras kepala (sering membantah) dan gangguan konsentrasi

Amati Tanda dan gejala gangguan saluran cerna yang lain karena alergi dan
hipersensitif makanan (Gastrointestinal Hipersensitivity)
(Gejala Gangguan Fungsi saluran cerna yang ada selama ini sering dianggap normal)
O Pada Bayi : GASTROOESEPHAGEAL REFLUKS ATAU GER, Sering
MUNTAH/gumoh, kembung,'cegukan, buang angin keras dan sering, sering rewel
gelisah (kolik) terutama malam hari, BAB ~ 3 kali perhari, BAB tidak tiap hari. Feses
warna hijau,hitam dan berbau. Sering 'ngeden & beresiko Hernia Umbilikalis (pusar),
Scrotalis, inguinalis. Air liur berlebihan. Lidah/mulut sering timbul putih, bibir kering
O Pada anak yang lebih besar :
1. Mudah MUNTAH bila menangis, berlari atau makan banyak. MUAL pagi hari.
2. Sering Buang Air Besar (BAB) 3 kali/hari atau lebih, sulit BAB sering ngeden kesakitan
saat BAB (obstipasi). Kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, warna
hitam, hijau dan bau tajam. sering buang angin, berak di celana. Sering KEMBUNG,
sering buang angin dan bau tajam. Sering NYERI PERUT, tidur malam nungging
(biasanya karena perut tidak nyaman)
3. Nyeri gigi, gigi berwarna kuning kecoklatan, gigi rusak, gusi mudah bengkak/berdarah.
Bibir kering dan mudah berdarah, sering SARIAWAN, lidah putih & berpulau, mulut
berbau, air liur berlebihan

AAIFES1ASI KLIAIS YAAC SERIAC EAYER1AI ALERCI DAA
HIPERSEASI1IFI1AS AKAAAA PADA BAYI :
O KULIT : sering timbul bintik kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang
tertutup popok. Kerak di daerah rambut. Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk.
Kotoran telinga berlebihan & berbau. Bekas suntikan BCG bengkak dan bernanah.
Timbul bisul.
O SALURAN NAPAS : Napas grok-grok, kadang disertai batuk ringan. Sesak pada bayi
baru lahir disertai kelenjar thimus membesar (TRDN/TTNB)
O HIDUNG : Bersin, hidung berbunyi, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke
salah satu sisi karena salah satu sisi hidung buntu, sehingga beresiko KEPALA
PEYANG.
O MATA : Mata berair atau timbul kotoran mata (belekan) salah satu sisi.
O KELENJAR : Pembesaran kelenjar di leher dan kepala belakang bawah.
O PEMBULUH DARAH : telapak tangan dan kaki seperti pucat, sering terba dingin
O GANGGUAN HORMONAL : keputihan/keluar darah dari vagina, timbul bintil merah
bernanah, pembesaran payudara, rambut rontok.
O PERSARAFAN : Mudah kaget bila ada suara keras. Saat menangis : tangan, kaki dan
bibir sering gemetar atau napas tertahan/berhenti sesaat (breath holding spells)
O PROBLEM MINUM ASI : minum berlebihan, berat berlebihan krn bayi sering menangis
dianggap haus (haus palsu : sering menangis belum tentu karena haus atau bukan karena
ASI kurang.). Sering menggigit puting sehingga luka. Minum ASI sering tersedak, karena
hidung buntu & napas dengan mulut. Minum ASI lebih sebentar pada satu sisi,`karena
satu sisi hidung buntu, jangka panjang bisa berakibat payudara besar sebelah.

AAIFES1ASI KLIAIS YAAC SERIAC EAYER1AI ALERCI DAA
HIPERSEASI1IFI1AS AKAAAA PADA AAAK
O SALURAN NAPAS DAN HIDUNG : Batuk / pilek lama (~2 minggu), ASMA, bersin,
hidung buntu, terutama malam dan pagi hari. MIMISAN, suara serak, SINUSITIS, sering
menarik napas dalam.
O KULIT : Kulit timbul BISUL, kemerahan, bercak putih dan bekas hitam seperti tergigit
nyamuk. Warna putih pada kulit seperti panu. Sering menggosok mata, hidung, telinga,
sering menarik atau memegang alat kelamin karena gatal. Kotoran telinga berlebihan,
sedikit berbau, sakit telinga bila ditekan (otitis eksterna).
O SALURAN CERNA : Mudah MUNTAH bila menangis, berlari atau makan banyak
MUAL pagi hari Sering Buang Air Besar (BAB) 3 kali/hari atau lebih, sulit BAB
(obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang angin,
berak di celana. Sering KEMBUNG, sering buang angin dan bau tajam. Sering NYERI
PERUT.
O GIGI DAN MULUT : Nyeri gigi, gigi berwarna kuning kecoklatan, gigi rusak, gusi
mudah bengkak/berdarah. Bibir kering dan mudah berdarah, sering SARIAWAN, lidah
putih & berpulau, mulut berbau, air liur berlebihan.
O PEMBULUH DARAH Vaskulitis (pembuluh darah kecil pecah) : sering LAM
K#UAN pada tulang kering kaki atau pipi atas seperti bekas terbentur. Berdebar-
debar, mudah pingsan, tekanan darah rendah.
O OTOT DAN TULANG : nyeri kaki atau kadang tangan, sering minta dipijat terutama
saat malam hari. Kadang nyeri dada
O SALURAN KENCING : Sering minta kencing, BED WETTING (semalam ngompol 2-3
kali)
O MATA : Mata gatal, timbul bintil di kelopak mata (hordeolum). Kulit hitam di area
bawah kelopak mata. memakai kaca mata (silindris) sejak usia 6-12 tahun.
O HORMONAL : rambut berlebihan di kaki atau tangan, keputihan, gangguan
pertumbuhan tinggi badan.
O Kepala,telapak kaki/tangan sering teraba hangat. Berkeringat berlebihan meski dingin
(malam/ac). Keringat berbau.
O FATIQUE : mudah lelah, sering minta gendong
CAACCUAA PERILAKU YAAC SERIAC EAYER1AI PEADERI1A ALERCI DAA
HIPERSEASI1IFI1AS AKAAAA PADA AAAK
O SUSUNAN SARAF PUSAT : sakit kepala, MIGRAIN, TICS (gerakan mata sering
berkedip), , KEJANG NONSPESIFIK (kejang tanpa demam & EEG normal).
O GERAKAN MOTORIK BERLEBIHAN Mata bayi sering melihat ke atas. Tangan dan
kaki bergerak terus tidak bisa dibedong/diselimuti. Senang posisi berdiri bila digendong,
sering minta turun atau sering menggerakkan kepala ke belakang, membentur benturkan
kepala. Sering bergulung-gulung di kasur, menjatuhkan badan di kasur ('smackdown}.
Tomboy pada anak perempuan : main bola, memanjat dll.
O AGRESIF MENINGKAT sering memukul kepala sendiri, orang lain. Sering menggigit,
menjilat, mencubit, menjambak (spt 'gemes)
O GANGGUAN KONSENTRASI: cepat bosan sesuatu aktiIitas kecuali menonton
televisi,main game, baca komik, belajar. Mengerjakan sesuatu tidak bisa lama, tidak
teliti, sering kehilangan barang, tidak mau antri, pelupa, suka 'bengong, TAPI ANAK
TAMPAK CERDAS
O EMOSI TINGGI (mudah marah, sering berteriak /mengamuk/tantrum), keras kepala,
negatiIisme
O GANGGUAN KESEIMBANGAN KOORDINASI DAN MOTORIK : Terlambat bolak-
balik, duduk, merangkak dan berjalan. Jalan terburu-buru, mudah terjatuh/ menabrak,
duduk leter W.
O GANGGUAN SENSORIS : sensitiI terhadap suara (Irekuensi tinggi) , cahaya (mudah
silau), perabaan telapak kaki dan tangan sensitiI (jalan jinjit, Ilat Ioot, mudah geli, mudah
jijik, tidak suka memegang bulu, boneka dan bianatang berbulu)
O GANGGUAN ORAL MOTOR : TERLAMBAT BICARA, bicara terburu-buru, cadel,
gagap. GANGGUAN MENELAN DAN MENGUNYAH, tidak bisa makan makanan
berserat (daging sapi, sayur, nasi) Disertai keterlambatan pertumbuhan gigi.
O IMPULSIF : banyak bicara,tertawa berlebihan, sering memotong pembicaraan orang lain
O AUTIS dan ADHD (Alergi dan hipersensititas makanan bukan penyebab Autis atau
ADHD tetapi hanya memperberat gejalanya)
KOPLIKASI SERIAC EAYER1AI ALERCI DAA HIPERSEASI1IFI1AS AKAAAA
PADA AAAK
O Daya tahan menurun sering sakit demam, batuk, pilek setiap bulan bahkan sebulan 2 kali
(normal sakit seharusnya 2-3 bulan sekali)
O Karena sering sakit berakibat Tonsilitis kronis (AMANDEL MEMBESAR) hindari
operasi amandel yang tidak perlu atau mengalami nfeksi Telinga
O Waspadai dan hindari eIek samping PEMAKAIAN OBAT TERLALU SERING.
O Mudah mengalami INFEKSI SALURAN KENCING. Kulit di sekitar kelamin sering
kemerahan
O SERING TERJADI OJ#AGNOSS T (MINUM OBAT JANGKA PANJANG
PADAHAL BELUM TENTU MENDERITA TBC / FLEK ) KARENA GEJALA
ALERGI MIRIP PENYAKIT TBC. BATUK LAMA BUKAN GEJALA TBC PADA
ANAK BILA DIAGNOSIS TBC MERAGUKAN SEBAIKNYA SECOND OPINION
DENGAN DOKTER LAINNYA
O MAKAN BERLEBIHAN KEGEMUKAN atau OBESITAS
O INFEKSI JAMUR (HIPERSENSITIF CANDIDIASIS) di lidah, selangkangan, di leher,
perut atau dada, KEPUTIHAN
Bila tanda dan gejala Castrooesepageal Refluks (CER) atau Sering untah pada anak
tersebut terjadi pada anak anda dan disertai salah satu gangguan saluran cerna serta
beberapa tanda, gejala atau komplikasi alergi dan hipersensitifitas makanan tersebut maka
sangat mungkin Castrooesepageal Refluks (CER) atau Sering untah pada anak disebabkan
karena alergi atau hipersenitifitas makanan.
Penyebab lain yang memperberat Castrooesepageal Refluks (CER) atau Sering untah Pada
Anak adalah saat anak terkena infeksi seperti demam, batuk, pilek, diare atau muntah dan
infeksi lainnya
emastikan Diagnosis
O Diagnosis Gastrooesepageal ReIluks (GER) atau Sering Muntah Pada Anak yang
disebabkan alergi atau hipersensitiI makanan dibuat bukan dengan tes alergi tetapi
berdasarkan diagnosis klinis, yaitu anamnesa (mengetahui riwayat penyakit penderita)
dan pemeriksaan yang cermat tentang riwayat keluarga, riwayat pemberian makanan,
tanda dan gejala alergi makanan sejak bayi dan dengan eliminasi dan provokasi.
O Untuk memastikan makanan penyebab alergi dan hipersensitiIitas makanan harus
menggunakan Provokasi makanan secara buta (Double Blind Placebo Control Food
Chalenge DBPCFC). DBPCFC adalah gold standard atau baku emas untuk mencari
penyebab secara pasti alergi makanan. Cara DBPCFC tersebut sangat rumit dan
membutuhkan waktu, tidak praktis dan biaya yang tidak sedikit.
O Beberapa pusat layanan alergi anak melakukan modiIikasi terhadap cara itu. Children
Allergy clinic Jakarta melakukan modiIikasi dengan cara yang lebih sederhana, murah
dan cukup eIektiI. ModiIikasi DBPCFC tersebut dengan melakukan 'Eliminasi Provokasi
Makanan Terbuka Sederhana. Bila setelah dilakukan eliminasi beberapa penyebab alergi
makanan selama 3 minggu didapatkan perbaikan dalam gangguan muntah tersebut, maka
dapat dipastikan penyebabnya adalah alergi makanan.
O Pemeriksaan standar yang dipakai oleh para ahli alergi untuk mengetahui penyebab alergi
adalah dengan tes kulit. Tes kulit ini bisa terdari tes gores, tes tusuk atau tes suntik.
PEMERIKSAAN INI HANYA MEMASTIKAN ADANYA ALERGI ATAU TIDAK,
BUKAN UNTUK MEMASTIKAN PENYEBAB ALERGI. Pemeriksaan ini mempunyai
sensitiIitas yang cukup baik, tetapi sayangnya spesiIitasnya rendah. Sehingga seringkali
terdapat Ialse negatiI, artinya hasil negatiI belum tentu bukan penyebab alergi. Karena hal
inilah maka sebaiknya tidak membolehkan makan makanan penyebab alergi hanya
berdasarkan tes kulit ini.
O Dalam waktu terakhir ini sering dipakai alat diagnosis yang masih sangat kontroversial
atau unproven diagnosis. Terdapat berbagai pemeriksaan dan tes untuk mengetahui
penyebab alergi dengan akurasi yang sangat bervariasi. Secara ilmiah pemeriksaan ini
masih tidak terbukti baik sebagai alat diagnosis. Pada umumnya pemeriksaan tersebut
mempunyai spesiIitas dan sensitiIitas yang sangat rendah. Bahkan beberapa organisasi
proIesi alergi dunia tidak merekomendasikan penggunaan alat tersebut. Yang menjadi
perhatian oraganisasi proIesi tersebut bukan hanya karena masalah mahalnya harga alat
diagnostik tersebut tetapi ternyata juga sering menyesatkan penderita alergi yang sering
memperberat permasalahan alergi yang ada
O Namun pemeriksaan ini masih banyak dipakai oleh praktisi kesehatan atau dokter. Di
bidang kedokteran pemeriksaan tersebut belum terbukti secara klinis sebagai alat
diagnosis karena sensitiIitas dan spesiIitasnya tidak terlalu baik. Beberapa pemeriksaan
diagnosis yang kontroversial tersebut adalah Applied Kinesiology, VEGA Testing
(Electrodermal Test, BIORESONANSI), Hair Analysis Testing in Allergy, Auriculo-
cardiac reIlex, Provocation-Neutralisation Tests, Nampudripad`s Allergy Elimination
Technique (NAET), Beware oI anecdotal and unsubstantiated allergy tests.
PENATALAKSANAAN
O Penanganan Gastrooesepageal ReIluks (GER) atau Sering Muntah Pada Anak karena
alergi dan hipersensitiIitas makanan pada anak haruslah dilakukan secara benar,
paripurna dan berkesinambungan. Pemberian obat terus menerus bukanlah jalan terbaik
dalam penanganan gangguan tersebut tetapi yang paling ideal adalah menghindari
penyebab yang bisa menimbulkan keluhan alergi tersebut.
O Penghindaran makanan penyebab alergi pada anak harus dicermati secara benar, karena
beresiko untuk terjadi gangguan gizi. Sehingga orang tua penderita harus diberitahu
tentang makanan pengganti yang tak kalah kandungan gizinya dibandingklan dengan
makanan penyebab alergi. Penghindaran terhadap susu sapi dapat diganti dengan susu
soya, Iormula hidrolisat kasein atau hidrolisat whey., meskipun anak alergi terhadap susu
sapi 30 diantaranya alergi terhadap susu soya. Sayur dapat dipakai sebagai pengganti
buah. Tahu, tempe, daging sapi atau daging kambing dapat dipakai sebagai pengganti
telur, ayam atau ikan. Pemberian makanan jadi atau di rumah makan harus dibiasakan
mengetahui kandungan isi makanan atau membaca label makanan.
O Obat-obatan simtomatis, anti histamine (AH1 dan AH2), ketotiIen, ketotoIen,
kortikosteroid, serta inhibitor sintesaseprostaglandin hanya dapat mengurangi gejala
sementara, tetapi umumnya mempunyai eIisiensi rendah. Sedangkan penggunaan
imunoterapi dan natrium kromogilat peroral masih menjadi kontroversi hingga sekarang.
bat
O Pengobatan Gastrooesepageal ReIluks (GER) atau Sering Muntah Pada Anak karena
alergi dan hipersensitiIitas makanan yang baik adalah dengan menanggulangi
penyebabnya. Bila gangguan sulit makan yang dialami disebabkan karena gangguan
alergi dan hipersensitiIitas makanan, penanganan terbaik adalah menunda atau
menghindari makanan sebagai penyebab tersebut.
O Konsumsi obat-obatan saluran cerna atau penahan muntah, terapi tradisional ataupun
beberapa cara dan strategi untuk menangani Gastrooesepageal ReIluks (GER) atau Sering
Muntah pada anak tidak akan berhasil selama penyebab utama alergi dan hipersensitiIitas
makanan tidak diperbaiki.
( copy Irom : http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2010/08/12/gastrooesepageal-reIluks-
ger-atau-sering-muntah-pada-anak-karena-pengaruh-alergi-atau-hipersensitiI-makanan/ ?

Вам также может понравиться