Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Fungsi Ideologi
$ecara umum .
Merupakan tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama-
sama oleh suatu masyarakat.
Sebagai pemersatu masyarakat, oleh karenanya merupakan pedoman
bagi masyarakat untuk menyelesaikan konIlik yang terjadi dalam
masyarakat.
$ecara khusus .
Struktur kognitiI
Orientasi dasar
Norma-norma
Bekal dan jalan untuk menemukan identitas
Sebagai pedoman untuk mencapai tujuan
Pendidikan
ungsi ideologi bagi suatu negara .
Membentuk identitas kelompok atau suatu bangsa
Mempersatukan berbagai perbedaan
Membentuk solidaritas, yaitu dengan mengangkat perbedaan tersebut ke
dalam tata nilai yang lebih tinggi
Pancasila sebagai Ideologi Nasional
Hal ini diwujudkan dalam visi bangsa Indonesia tahun 2020 adalah
terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu,
demokrasi, adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik dan bersih dalam
penyelenggaraaan negara.
II. Proses Perumusan Pancasila sebagai Ideologi Negara
Menjelang akhir tahun 1994 bala tentara Jepang secara terus menerus
mengalami kekalahan dalam perang melawan sekutu. Pada tanggal 7 Semptember
1944, Perdana Menteri Kaiso memberikan janji bahwa pada tanggal 24 Agustus
1945 Indonesia akan diberikan kemerdekaan. Pada tanggal 1 Maret 1945,
Jenderal Kumakici Harada mengumumkan akan dibentuk BPUPKI. Sebagai
realisasi dari janji tersebut, maka pada tanggal 29 April 1945 kepala
pemerintahan Jepang untuk Jawa/unseikan membentuk BPUPKI (Dokuritsu
Zyunbi Tyoosakai) yang diketuai oleh DR. Radjiman Widyodiningrat dan wakil
ketua RP. Suroso. BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945.
a. Sidang BPUPKI pertama tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945, membahas rumusan
dasar negara Indonesia, dengan konsep sebagai berikut :
ProI. Mr. H. Moh. Yamin tanggal 29 Mei 1945 dalam pidatonya
mengemukakan :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Setelah mengemukakan pidato, Mr. Moh. Yamin mengusulkan
secara tertulis dengan rumusan sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
ProI. Mr. Dr. Supomo tanggal 31 Mei 1945 mengemukakan :
1. Paham negara kesatuan
2. Perhubungan negara dengan agama
3. Sistem badan permusyawaratan
4. Sosial negara
5. Hubungan antar bangsa
Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945 mengemukakan :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. MuIakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa/Ketuhanan Yang Berkebudayaan
Iungsi dan kedudukan sebagai pokok atau kaidah negara yang mendasar
(Iundamental norma). Kedudukan Pancasila bersiIat tetap, kuat, tidak dapat
diubah oleh siapapun termasuk oleh MPR-DPR hasil pemilihan umum.
b. Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila dijadikan sebagai pedoman/pandangan hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Sebagai pandangan hidup, Pancasila digali dari
kristalisasi nilai luhur bangsa Indonesia yang dijunjung luhur oleh
masyarakat. Sebagai alat pemersatu bagi bangsa Indonesia yang berbhineka
tunggal ika.
c. Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Pancasila dijadikan tuntutan untuk menentukan arah atau cita-cita yang
diharapkan dapat dicapai oleh bangsa Indonesia.
d. Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila dilaksanakan secara bulat dan utuh yang
merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa
lain.
e. Merupakan Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
Nilai Pancasila yang digali dari nilai luhur bangsa Indonesia dibahas
dan disepakati oleh para pemimpin bangsa Indonesia melalui sidang
BPUPKI dan sidang PPKI menjadi dasar negara Indonesia. Pancasila yang
autentik adalah yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
IV. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
a. Membedakan Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup
deologi Terbuka
Fungsi ideologi adalah memberikan orientasi kedepan dan
mengharuskan suatu bangsa untuk selalu menyadari situasi dan kondisi
yang sedang dihadapinya. Kemajuan ilmu pengetahuan, kecanggihan
teknologi serta menguatnya hubungan antar negara. Oleh karenanya
ideologi yang mampu menghadapi tantangan zaman, mampu
mengembangkan dinamika agar mampu bersaing dengan bangsa lain
tanpa kehilangan jati dirinya maka negara tersebut menerapkan ideologi
terbuka. Menurut AlIian, ideologi adalah pandangan/sistem nilai secara
menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya
yaitu dianggap benar dan benar dipandang dari segi moral, mengatur
tingkah laku bersama dalam berbagai aspek kehidupan.
Menurut AlIian, ideologi mengandung 3 dimensi penting, yaitu :
1. Dimensi Realita
Mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung
didalamnya bersumber pada nilai-nilai riil yang hidup dalam
masyarakat, sehingga dapat dirasakan bahwa nilai-nilai dasar
tersebut tertanam, berakar dan menjadi milik masyarakat
2. Dimensi Idealisme
Yaitu merupakan cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Melalui idealisme atau cita-cita yang terkandung dalam ideologi
maka dapat diketahui arah mana suatu masyarakat atau bangsa
akan membangun masa depannya.
3. Dimensi ReIleksi Pengembangan
Hal ini hanya dapat dicapai manakala ideologi yang dikembangkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah
ideologi terbuka atau ideologi yang demokratis. Dengan demikian
maka masyarakat dapat mengembangkan pikiran-pikiran atau
gagasan-gagasan baru tanpa khawatir akan kehilangan hakekat
dirinya.
deologi Tertutup
Ideologi yang diterapkan dalam negara tersebut dikendalikan oleh
orang-orang yang dominan sehingga tidak memberikan kelelusaan bagi
warganya untuk mengembangkan wawasan dan pikiran-pikiran baru.
Pihak pemerintah tidak berpikir untuk melakukan penyesuaian ideologi
terhadap tuntutan kemajuan zaman. Penyelenggara pemerintah dalam
hal ini tidak memikirkan kebersamaan hidup ideal tetapi lebih
cenderung untuk mempertahankan kekuasaan. Walaupun pemerintah
bisa menjaga stabilitas politik, ekonomi maupun hankam, akan tetapi
tidak memberikan keleluasaan pada warganya.
Nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia
Nilai moral/kebaikan, yaitu nilai kerohanian yang tertinggi dan
memiliki siIat mutlak karena bersumber pada keyakinan/kepercayaan
manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
IV. Nilai-nilai Pancasila
Bagi bangsa Indonesia, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
pada hakekatnya merupakan sumber nilai bagi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan dasar IalsaIah negara, yang
berarti seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia
menggunakan Pancasila sebagai sumber norma dan moral yang mengikat
negara sekaligus menjadi sumber tertib hukum dalam seluruh aspek
penyelenggaraan negara.
V. Pancasila sebagai Sumber Nilai
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah :
1) Sila I : Ketuhanan Yang Maha Esa
Terkandung nilai-nilai religius, antara lain :
- Keyakinan adanya Tuhan YME dengan siIat-Nya yang maha
sempurna, yakni Maha Kasih, Maha Kuasa, Maha Adil dan Maha
Bijaksana, dan lain-lain.
- Ketakwaan terhadap Tuhan YME, yakni menjalankan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.
- Nilai Sila I ini meliputi dan menjiwai sila II, III, IV, dan V
2) Sila II : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Nilai-nilai yang terkandung dalam kemanusiaan, antara lain :
- Pengakuan akan martabat manusia.
- Pengakuan yang adil terhadap sesama manusia.
- Pengertian manusia beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa
dan keyakinan, sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia
dengan hewan.
- Nilai Sila II ini diliputi dan dijiwai sila I, meliputi dan menjiwai
dila III, IV, dan V.