Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
. . . , .
"Hamba-hamba Allah yang paling dicintai-Nya adalah yang paling baik akhlaknya diantara mereka" (Shahih Al
.)971 :Jami
H.Masoed Abidin
Orang mukmin adalah jalinan yang dijalin, dan tidak ada kebaikan pada orang yang tidak mau menjalin (persaudaraan) dan tidak mau dijalin! (HR. Ahmad,
Thabrani & Al Hakim)
Persaudaraan antara sesama muslim (ukhuwah Islamiyah) pada dasarnya merupakan nikmat Allah SWT yang akan dianugerahkan kepada mereka yang bersungguh-sungguh meraihnya. Kunci dari hal itu adalah memperkuat hubungan (silah qawiyyah) dengan Allah SWT maupun manusia. Ukhuwah, jamaah, atau umat adalah beberapa idiom keagamaan yang merupakan simpul keniscayaan kita membentuk persekutuan antar manusia. Yakni suatu pesan yang mendesak untuk kita insafi bersama di tengah fakta sejarah manusia yang acap kali diwarnai banyak konflik berdarah dan aksi kekerasan. Semua itu bermula karena tidak adanya kehendak mulia menjadi orang lain sebagai pribadi yang wajib menghadap perhormatan tulus dan penuh cinta.
2
H. Masoed Abidin
Nilai-Nilai Ukhuwwah adalah Ajaran Pokok Akhlaq Islami Persaudaraan yang hakiki dalam Islam (Ukhuwwah Islamiyah) adalah nikmat terbesar dalam penataan hubungan sesama muslim. Persaudaraan semacam itu hanya dimungkinkan terjadi manakala terdapat talif al-qalb (pertautan hati, perasaan dan pikiran) antara satu dan yang lainya. Sebaliknya, adalah mustahil persaudaraan itu terkait dengan kuat erat, manakala hati, perasaan, dan pikiran saling bertentangan. Hati yang menyatu akan menyikapi perbedaan (seperti perbedaan pendapat, golongan, dan mungkin juga perbedaan partai) dengan
husnudz-dzan
(berbaik sangka) dan tasamuh (toleransi). Hati yang saling bertentangan akan menyikapi setiap perbedaan dengan kacamata
suudz-dzan
(berburuk sangka) dan permusuhan. Allah SWT befirman surat Al-Anfal ayat : 36. Mestilah disadari barsama bahwa nikmat ukhuwah itu akan diraih kaum muslimin manakala interaksi mereka dengan ajaran Islam selalu terjadi. Maknanya kaum muslimin senantiasa berupaya untuk mengaplikasikan nilai-nilai Islam pada semua bidang kehidupan yang digelutinya. H.Masoed Abidin
3
Mengikuti Ajaran (Sunnah) Rasulullah Islami dalam ibadah mahdlah, Islami dalam berekonomi, berperilaku politik, sosial budaya, dan sebagainya. Keterikatan kuat dengan ajaran Islam ini, Insya Allah akan melahirkan keterikatan kuat pula dengan sesama muslim dan seluruh umat manusia. Komitmen yang kuat kepada ajaran Islam akan melahirkan komitmen menghormati dan menyayangi sesama manusia, sesuai ajaran Islam. Allah SWT berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 103... Dan
berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nimat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu (di masa
jahiliyah, selalu dalam keadaan) bermusuh-musuhan,
maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu dengan nimat Allah itu menjadi orang-orang yang bersaudara ; dan (ingatlah ketika itu) kamu telah berada di tepi jurang api neraka (karena perbantahan
dan kebiasan menghidupkan perselisihan sesama kamu),
lalu
Allah
menyelamatkan Allah
kamu
dari
padanya Nya
Demikianlah
menerangkan
ayat-ayat
Sebagai bangsa, kita dikarunia dengan kedamaian dan ketentraman hidup. Semestinya dapat mengambil hikmah dari ayat Ali Imran 103 ini, sehingga kita tidak mudah terpancing isu-isu yang mengarah kepada upaya
4
bangsa,
H. Masoed Abidin
Nilai-Nilai Ukhuwwah adalah Ajaran Pokok Akhlaq Islami khususnya sesama ummat Islam, yang menjadi bagian terbesar dari penduduk negeri ini. Pengalaman pahit yang dialami saudara-saudara kita di berbagai belahan dunia, yang telah mencatat sejarah kelam akibat permusuhan di antara mereka hendaknya jangan sampai terjadi di negeri kita. Kita semestinya harus senantiasa waspada dan mencoba bersikap bijak di dalam menghadapi potensi konflik yang setiap saat dapat muncul karena dipicu oleh peristiwa-peristiwa kecil semata.
persamaan dan keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari segi ibu, bapak, atau keduanya, maupun dan segi persusuan.
Secara majazi. kata ukhuwah (persaudaraan) H.Masoed Abidin
5
Mengikuti Ajaran (Sunnah) Rasulullah mencakup persamaan salah satu unsur seperti suku. Agama, profesi, perasaan, bangsa dan martabat kemanusiaan. Dalam kamus-kamus digunakan sahabat. Beberapa faktor penunjang lahirnya persaudaraan dalam arti luas adalah persamaan. Semakin banyak persamaan akan semakin kokoh pula persaudaraan. Persamaan rasa dan cita merupakan faktor dominan yang mendahului lahirnya persaudaraan hakiki dan pada akhirnya menjadikan seseorang merasakan derita saudaranya, laa yukminuu ahadukum hatta
yuhibba li akhihi maa yuhibbu linafsihi.. mengulurkan
bahasa
bahwa kata akh yang membentuk kata ukhuwah juga dengan arti teman
tangan tetapi
sebelum
sebelum justru,
diminta, Dan
serta
memperlakukan
yang telah mereka
mencintai orang yeng berhijrah kepada mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang
Muhajirin) itu ; dan mereka mengutamakan orang lain (Muhajirin)
6
atas
diri
mereka..,
Sekalipun
mereka
H. Masoed Abidin
Untuk memantapkan persaudaraan antar sesama, Al Quran pertama kali menggaris bawahi perlunya menghindari segala macam sikap perilaku yang dapat mengeruhkan hubungan di antara mereka. Dalam hal ini marilah kita perhatikan
itu damaikanlah
firman
mukmin antara
Allah,
adalah kedua
orang-orang
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al Hujurat:10).
Setelah menyatakan bahwa orang-orang mukmin bersaudara, dan memerintahkan untuk melakukan ishlah (perbaikan huhungan) jika seandainya terjadi kesalah pahaman di antara kelompok kaum muslim. Al Quran memberikan sekaligus contoh penyebab setiap keretakan muslim hubungan melarang
wanita
yang
lain,
H.Masoed Abidin
kamu panggil memanggil dengan gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) fasiq (kafir) sesudah beriman. maka Dan mereka barangsiapa itulah yang tidak yang bertaubat, orang-orang
Karena
itu,
persekutuan
atau
persaudaraan
dikatakan tuntas manakala manusia menjadi satu tubuh (kal jasadil wahid), di mana ketika anggota tubuh yang satu sakit (idzasy-takaa minhi udhwun), maka yang lain ikut merasakan dan menanggung deritanya (tadaaa lahu saa-irul jasadi bis-sahari wal
humaa). Atau, Yang padaku.
1
terluka
padamu
Berdarah
insaniyah) mendapat dimensi spiritualitasnya berkat hubungan manusia dengan Tuhan.2 Pensekutuan berada dalam tatapan terang Ilahi, terpendar dalam pijar kemanusiaan.
1 Meminjam bait syair Sutardji Calzoum Bachri. 2 Seperti ditengarai Martin Buber (1875 - 1965) dalam karyanya Ich Und Du (Aku dan Engkau), 8 H. Masoed Abidin
H.Masoed Abidin