Вы находитесь на странице: 1из 9

Gejala hipertensi pada ibu hamil

June 20, 2011 | In: Kehamilan

Gejala hipertensi pada ibu hamil Hipertensi merupakan tekanan darah yang dipompa jantung, mengalir cepat sehingga menekan/merusak dinding arteri dalam pembuluh darah. Umumnya hipertensi jika pada pemeriksaan: tekanan darah diatas 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik yang biasa ditulis 140/90 mmHg. Faktor penyebab hipertensi adalah konsumsi alkohol, sensitifitas garam, Kelebihan berat badan, kebiasaan hidup tidak sehat, faktor keturunan dan pil KB. Banyak kasus yang terjadi dimana pada ibi hamil mengalami hipertensi dan berdampak pada kesehatan janin. Hal ini disebut denganPreeklampsia atau darah tinggi yang dialami ibu hamil. Banyak kasus terjadi wanita hamil dengan hipertensi mampu menjaga kehamilan sampai janin yang dikandungnya lahir dengan selamat. Dapat juga dibantu dengan bantuan medis selama kehamilan agar komplikasi saat kehamilan dapat dicegah. Perhatian yang khusus harus diperhatikan saat ibu hamil mengalami hipertensi. Preeklampsia dimulai sebelum hamil, memiliki kemungkinan komplikasi pada kehamilannya lebih besar dibandingkan dengan Preeklampsia yang menderita hipertensi ketika sudah hamil. Sebab sekian wanita hamil memiliki kemungkinan menderita hipertensi selama kehamilan disebabkan beberapa faktor salah satunya pil KB menjadi penyebab. Dampak terbesar hipertensi pada wanita hamil : - Kerusakan pada ginjal - Menderita preeclampsia - Keracunan pada kehamilan - Membahayakan baik pada ibu maupun bagi janin - Kerusakan pembuluh darah - Stroke - Gagal jantung di kemudian hari - Keguguran - Berat badan janin lahir rendah - Lahir prematur, dll. Gejala hipertensi pada ibu hamil : - Sakit kepala - Mudah lelah - Mual - Muntah - Sesak napas - Gelisah - Perdarahan dari hidung - Wajah kemerahan - Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Preeclampsia dimulai pada kehamilan minggu ke-20, sebagai akibat dari hipertensi. Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran protein melalui urin, juga mempengaruhi otak, placenta dan hati (liver). Pada janin, preeclampsia bisa menyebabkan berat badan lahir rendah, keguguran, dan lahir prematur. Berdasarkan penelitian, preeclampsia menjadi penyebab terbesar nomer 2 pada kasus keguguran atau kematian janin. Gejala-gejala yang ditimbulkan berupa sering pusing, penglihatan yang kabur dan sensitif terhadap sinar, juga proteinuria (protein pada urin) pada pemeriksaan laboratorium.

Hipertensi dan Faktor-Faktor Risikonya


Pengertian Hipertensi berasal dari dua kata, hiper = tinggi dan tensi = tekanan darah, merupakan penyakit yang sudah lama dikenal. Menurut American Society of Hypertension (ASH), pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. ASH membagi hipertensi menjadi beberapa kelompok yaitu kelompok normal, hipertensi tahap 1, tahap 2 dan tahap 3. Epidemiologi Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang di seluruh dunia atau sekitar 13 % dari total kematian. Di Indonesia terdapat beban ganda dari prevalensi penyakit hipertensi dan penyakit kardiovaskuler lainnya dengan penyakit infeksi dan malnutrisi. Prevalensi hipertensi yang tertinggi adalah pada wanita (25%) dan pria (24%). Rata-rata tekanan darah sistole 127,33 mmHg pada pria indonesia dan 124,13 mmHg pada wanita indonesia. Tekanan diastole 78,10 mmHg pada pria dan

78,56 mmHg pada wanita. Penelitian lain menyebutkan bahwa penyakit hipertensi terus mengalami kenaikan insiden dan prevalensi, berkaitan erat dengan perubahan pola makan, penurunan aktivitas fisik, kenaikan kejadian stres dan lain-lain. Penyebab dan faktor risiko Sampai saat ini penyebab hipertensi belum jelas. Fakta yang ada sampai saat ini hipertensi disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor genetika dan faktor lingkungan. Faktor-faktor risiko hipertensi antara lain : Faktor genetik (tidak dapat dimodifikasi) : Usia, hipertensi umumnya berkembang antara 35 55 tahun Etnis, etnis Amerika keturunan Afrika menempati risiko tertinggi terkena hipertensi

Keturunan, beberapa peneliti meyakini bahwa 30-60% kasus hipertensi adalah diturunkan secara genetis. Faktor lingkungan (dapat dimodifikasi) Diet, makanan dengan kadar garam tinggi dapat meningkatkan tekanan darah seiring dengan bertambahnya usia. Obesitas/kegemukan, tekanan darah meningkat seiring dengan peningkatan berat badan. Merokok, dapat meningkatkan tekanan darah dan cenderung terkena penyakit jantung koroner.

Kondisi penyakit lain, seperti diabetes melitus tipe 2 cenderung meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah 2 kali lipat. Pemahaman keliru Sebenarnya penyakit ini dapat ditangani secara mudah dengan adanya obat-obat anti hipertensi yang tersedia. Namun adanya pemahaman yang keliru bahwa hipertensi bukan merupakan penyakit akan tetapi merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah dengan pertambahan usia. Hal ini menyebabkan penanganannya menjadi terlambat. Hipertensi yang dibiarkan tanpa penanganan akan mengakibatkan komplikasi berupa penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, gangguan fungsi ginjal, kerusakan mata dan kematian dini. Beban ekonomi Beban ekonomi yang ditimbulkan penyakit hipertensi dapat menjadi sangat besar bila dibandingkan penyakit kronis lain seperti penyakit jantung, diabetes, artritis, alergi dan depresi. Beban ekonomi ini dapat dihitung dari biaya berobat selama satu tahun atau seumur hidup, biaya hari produktif yang hilang karena perawatan , biaya untuk menangani komplikasi penyakit hipertensi, kematian dini dan lain-lain

Hipertensi atau tinggi nya tekanan darah yang terjadi pada masa kehamilan bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Hipertensi biasanya terjadi pada kehamilan pertama, kehamilan dibawah usia 20 tahun dan diatas 40 tahun, pada wanita yang menderita obesitas, serta janin kembar. Dampak paling berbahaya yang ditimbulkan oleh hipertensi yaitu preeclampsia, yang bisa mengancam keselamatan ibu dan bayi.

Pada beberapa kasus hipertensi dokter kandungan biasanya menganjurkan pasiennya untuk melakukan bed rest. Sementara bagi wanita hamil itu sendiri bisa mengurangi tekanan darahnya dengan cara melakukan diet sehat, yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang bisa menurunkan tekanan darah mereka, diantaranya:

Pengaruh Hipertensi Pada Ibu Hamil


Posted on May 14, 2011 by Bintang

Hal ini sangat penting untuk mengetahui penyakit yang mungkin terjadi saat Anda sedang hamil. Ini adalah penyakit yang secara langsung berhubungan dengan kehamilan. Sebagian besar situasi ini memerlukan suspensi kerja teratur, istirahat yaitu selama kehamilan, dan perawatan lainnya. Berikut adalah komplikasi yang paling sering. Beberapa kehamilan Setelah 8 minggu USG dapat mendiagnosa kehamilan ganda. Multiple kehamilan dianggap risiko yang lebih tinggi untuk kehamilan berhubungan dengan kelahiran prematur dan perkembangan preeklampsia. Hal ini juga penting untuk membedakan apakah bayi kembar (dari sperma dan telur untuk membentuk telur terbagi menjadi dua yang berbeda) atau kembar (dari dua telur dan dua sperma berbeda). Si kembar dapat berbagi plasenta atau tas, yang dapat mempersulit perkembangan selama kehamilan dan persalinan. Penyakit Rh Darah setiap orang dapat memiliki faktor Rh positif atau negatif. Jika kedua orang tua yang negatif, tidak ada masalah. Jika ibu adalah ayah negatif dan positif dan bayi mewarisi faktor positif, bayi ini tidak akan memiliki masalah, tapi ibu harus menerima gamma globulin untuk mencegah antibodi bentuk postpartum yang dapat menghancurkan darah bayi kedua yang memiliki faktor Rh positif. Plasenta abruption Terjadi ketika pendarahan berasal di daerah antara dinding rahim dan plasenta yang menyebabkan detasemen sama sebelum bayi lahir. perdarahan ini adalah bekuan ukuran berbeda-beda, yang memberikan kontribusi untuk mengambil dari plasenta tumbuh. Ini secara klinis dimanifestasikan oleh rasa sakit di perut berhubungan dengan pengetatan permanen rahim. Kadang-kadang dapat disertai dengan pendarahan gelap dari alat kelamin. Ini adalah komplikasi serius selama trimester terakhir kehamilan, yang dalam banyak kasus berkaitan dengan preeklampsia. Jika plasenta melepaskan sebelum kelahiran, daun terpisah untuk menyediakan kebutuhan oksigen bayi. Untuk menyimpan bayi dalam situasi ini yaitu ireversibel (plasenta tidak menempel lagi tapi malah cenderung menjadi benar-benar terpisah) harus menjadi sesar darurat. Kesehatan ibu juga dapat dikompromikan karena bekuan yang terbentuk di daerah perdarahan awal dapat begitu besar yang mengkonsumsi faktor penting yang diperlukan untuk pembekuan darah yang predisposisi perdarahan ibu yang sangat sulit diobati. Plasenta previa Dinamakan ketika plasenta secara anatomis terletak di depan kepala bayi menutupi lubang di leher. Situasi ini umum dan sering sampai 20 minggu kehamilan, bahkan 1 dari 3 wanita memiliki lokasi yang lebih rendah dari plasenta selama periode ini, tetapi sebagai rahim tumbuh plasenta bergeser ke bawah. Jika Anda tinggal di lokasi ini tanggal jatuh tempo, adalah mustahil untuk memiliki kelahiran vagina karena plasenta sela antara bayi dan jalan lahir. Oleh karena itu merupakan indikasi operasi caesar. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan perdarahan mungkin terjadi

sebagai akibat dari kontraksi yang melebarkan leher rahim. Jika perdarahan sangat penting untuk beresiko untuk ibu dan janin, jika tidak segera diobati. Pecah prematur tas Ditunjuk untuk output cairan ketuban dari alat kelamin Anda tanpa memicu tenaga kerja dalam waktu 24 jam. Ini adalah apa yang dikenal sebagai melanggar tas. Hal ini lebih sering terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan, tetapi dapat terjadi kapan saja, dari kuartal kedua. Membran utuh merupakan penghalang terhadap munculnya kuman yang hadir pada serviks dan vagina. Ketika air istirahat kuman ini menyerang cairan ketuban dan dapat menyebabkan infeksi pada bayi. Jika Anda menduga bahwa tas rusak sebaiknya segera berkonsultasi dengan pusat kelahiran. Hal ini penting untuk menjalani pemeriksaan vagina dilakukan oleh personel terlatih untuk mengkonfirmasi pecahnya tas. Sering ternyata tdk bertarak dari urin atau cairan vagina. Jika pecah terjadi sebelum 32 minggu, dokter Anda akan mencoba untuk memperpanjang kehamilan beberapa minggu karena risiko persalinan prematur lebih tinggi dari infeksi janin. Anda akan diminta istirahat, obat untuk mempercepat pematangan paru-paru bayi dan Anda akan berada di antibiotik, tes laboratorium masih diperlukan untuk mendiagnosa tanda-tanda infeksi seperti jumlah sel darah putih atau budaya keputihan untuk mengidentifikasi bakteri ada dapat ditemukan. Jika infeksi dicurigai, akan mendorong tenaga kerja untuk menghindari risiko lebih lanjut untuk bayi. Polyhydramnios Dinamakan dengan kelebihan cairan ketuban. Penyebabnya bisa normal seperti ketika bayi dikaitkan dengan kehamilan besar atau beberapa atau karena sakit ibu seperti diabetes atau kondisi yang disebut bayi sebagai cacat lahir yang mungkin karena cacat pada menelan dan gangguan pada trakea, esofagus atau perut kelainan neurologis janin atau janin seperti anencephaly, spina bifida, myelomeningocele dan hidrosefalus. Polyhydramnios dapat didiagnosis pada kehamilan USG rutin dikonfirmasi dengan mengukur volume cairan ketuban. Terlalu banyak cairan ketuban bisa juga terjadi tanpa sebab dan bayi mungkin sepenuhnya normal. distensi uterus disebabkan oleh cairan yang berlebihan dapat memicu persalinan prematur atau bayi tidak berada di posisi yang tepat untuk kelahiran atau pada saat pecah spontan tas ada prolaps tali. Jika Anda memiliki polihidramnion sarankan Anda istirahat untuk mencegah persalinan prematur dan jika Anda memiliki kesulitan bernapas, bisa dikeringkan kelebihan cairan dengan menusuk dengan kateter intra-amniotic

Hipertensi saat kehamilan


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Seorang wanita, terutama pada waktu dia hamil memiliki banyak sekali beban yaitu bagaimana dia merawat keluarganya, kehamilannya dan dirinya sendiri. Sebab dalam kehamilan banyak faktor-faktor yang harus terpenuhi dari kebutuhan ibu hamil. Bahkan kebutuhan tersebut bisa dua kali lebih banyak dari kebutuhan biasanya. Misalnya kebutuhan istirahat yang cukup, gizi yang seimbang dan banyak lagi yang lainnya. Bila kebutuhan tersebut tidak baik atau tercukupi maka akan berdampak yang kurang baik bagi kesehatan ibu dan janinnya. Dan hal tersebut bisa timbul berbagai penyakit yang akhirnya mengganggu kondisi ibu dan perkembangan kehamilannya seperti penyakit hipertensi. Maka dari itu makalah ini kami buat untuk mengetahui seberapa bahayanya penyakit yang timbul pada ibu hamil tersebut.

Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : Untuk mengetahui bahayanya penyakit hipertensi pada kehamilan. untuk mengetahui pengaruh hipertensi pada kehamilan untuk mengetahui hal-hal yang harus dilakukan oleh penderita penyakit hipertensi. Permasalahan Dari pembuatan makalah saya ini, ada beberapa masalah yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini, misalnya mencari teori dan beberapa sumber dan bahsan yang saya cari sulit yaitu bahasan yang harus menunjukkan teori biokimia.

BAB II PEMBAHASAN A. Teori Mengenai Penyebab Hipertensi karena kehamilan Setiap teori yang memuaskan harus memperhitungkan hasil pengamatan barikut ini. Setiap teori yang ditimbulkan atau diperberat oleh kehamilan lebih mungkin terjadi pada wanita yang (1) terpapar Vili Korialis untuk pertama kalinya, (2) terpapar Vili Korialis yang terdapat dengan jumlah yang sangat berlimpah, (3) maempunyai riwayat penyakit Vaskuler atau (4) mempunyai kecenderungan genetik untuk menderita hipertensi dalam kehamilan. Resiko hipertensi karena kehamilan dipertinggi pada keadaan dimana pembentukan antibodi penghambat terhadap tempat-tempat yang bersifat antigen pada plasenta terganggu. Kekurangan nutrisi juga menjadi penyebab terjadinya eklamsia yaitu makanan yang kuarang mengandung protein.

B. Hepar Pada preeklamsia berat kadangkala dijumpai perubahan pada hasil tes faal hepar dan keutuhan hepar, yang mencakup kelambatan ekskresi Dromosulfoftalein dan peningkatan kadar enzim asparat Aminotrans Ferase dalam serum. Sebagian besar peningkatan Alkalifosfatase serum berasal dari alkali fosfatase tahan panas, yang paling besar kemungkinannya berasal dari plasenta. Lesi yang paling besar kemungkinannya sebagai penyebab peningkatan kadar enzim hepar dalam serun adalah Nekrosis hemorhagika periportal pada bagian perifer lobulus hepar.

C. Proteinuria Pada wanita hamil dengan hipertensi, harus terdapat proteinuira dengan kadar yang cukup agar diagnosis preeklamsia-eklamsia dapat dibuat secara akurat. Namun, karena proteinuria biasanya timbul belakngan dalam perjalanan penyakit, wanita tersebut kemungkinan sudah melahirkan bayinya sebelum proteinuria diketahui, dan demikian wanita itu menderita preeklamsia yang sejati tanpa proteinuria. Pengguna istilah albuminuria untuk menerangkan proteinuria pada preeklamsia adalah tidak tepat. Seperti pada glomerulopati lain, terdapat peningkatan permeabilitas terhdap sebagian besar protein dengan berat molekul tinggi, karena itu ekskresi abnormal albumin akan disertai dengan protein lain misalnya hemoglobin, globulin dan transferin. Dalam keadaan normal, molekul protein yang besar tidak melewati filtrasi glomerolus, sehingga keberadaaanya dalam urin menunjukkan adanya suatu proses glomerulopati. Beberapa molekul protein yang lebih kecil dan biasanya lolos dari filtrasi glomerolus tapi kemudian di resorpsi, ditemukan pula didalam urin.

D. Diuretik dan Pembatasan Natrium Obat-obatan natriuretik, seperti klorotiazid dan sejenisnya pernah digunakan terlalu berlebihan pada masa lalu meskipun diuretik tanpa yang nyata pernah dianggap mampu mencegah timbulnya preeklamsia, namun hasil beberapa panelitian meragukan nilai sesungguhnya pada preparat tersebut. Preparat diuretik tiazid dan senyawa yang serupa, tidak digunakan untuk pengobatan ataupun pencegahan preeklamsia. Meskipun tidak terdapat bukti nyata yang menunjukkan bahwa preparat diuretik memiliki arti yang penting, namun obat tersebut terbukti dapat mengurangi perfusi ginjal. Preparat tiazid dapat mengakibatkan kekurangan natrium dan kalium yang berat, pankreatitis hemorganik dan

trombositopenia berat pada sebagian bayi baru lahir.

E. Preeklamsia Berat Pada kasus preeklamsia berat dan eklamsia, preparat magnesium sulfat yang diberikan secara parenteral merupakan anti konvulsan yang paling berhasiat seperti dibuktikan oleh pengalaman pada banyak klinik selama bertahun-tahun. Magnesium sulfat dapat diberikan intramuskuler secara intermitten atau intravena melalui infus. Jadwal pemberian untuk preeklamsia yang berat sama seperti untuk eklamsia. Pada masa persalinan lebih besar kemungkinannya untuk timbul kejang, maka pada wanita hamil yang dicurigai menderita hipertensi karena kehamilan diobati dengan magnesium sulfat i.m selama persalinan dan 24 jam sesudahnya. Hidralin i.v dengan dosis intermiten yang sesuai, terbukti merupakan antihipertensi yang efektif dan aman.

F. Hipertensi Kronis Berat Prognosis hasil akhir kehamilan yang didahului oleh hipertensi berhubungan dengan beratnya penyakit sebelum kehamilan. Para wanita hamil hipertensi ini diobati dengan - metil dopa selama kehamilan awal telah dipertanyakan, karena diamati adanya lingkar kepala yang lebih kecil pada bayi laki-laki dari ibu hamil yang mendapat obat antara minggu ke 16 dan 20 kehamilan.

G. Pemilihan Obat Anti Virus Meskipun di peroleh hasil yang relatif baik pada pengangguran - metil dopa dan hasil sebanding yang diperoleh tanpa obat anti hipertensi. Obat-obat penghambat adrenergik saat ini sedang diuji secara luas di Inggris, Skotlandia dan di Australia. Hasil awal pengobatan dengan labetalol. Suatu kombinasi antara penghambat dan adrenergik, kombinasi antara penghambat dan adregerik, kionsisten dengan pendapat yang menyatakan bahwa obat tersebut tidak menawarkan keuntungan lebih daripada yang diberikan oleh preparat - metil dopa.

H. Terapi Obat Terapi anti hipertensi cukup bermanfaat apabila terdapat preeklamsia yang cukup berat dan dini, sehingga pengakhiran kehamilan dapat membahayakan keselamatan janin. Namun penanganan yang didasarkan pada pengendalian hipertensi maternal dengan menggunakan obat seperti metil dopa atau hidralazin, dapat membawa bencana. Perkembangan obat-obat - bloker telah membangkitkan perhatian kembali kepada pengendalian tekanan darah ibu guna memperbaiki hasil akhir kehamilan. Gallery dkk, (1979) membandingkan terapi metil dopa dengan oksiprenolol dan menyatakan bahwa terapi oksiprenolol mempunyai keuntungan tersendiri karena bayi yang dilahirkan dari ibu yang mendapat terapi oksiprenolol memiliki berat badan yang lebih tinggi.

I. Bersihan Dehidrot Soandrosteron Sulfat. Kecepatan bersihan dehidrolsoan drosteron sulfat melalui perubuhan didalam plasenta menjadi estradiol-17B, merupakan gambaran akurat yang mencerminkan fungsi perfusi plasenta material. Dalam keadaan normal, dengan bertambahnya usia kehamilan, kecepatan bersihan dehidroisoandrosteron sulfat dari plasma ibu melalui pembentukan estradiol-17B meningkat dengan tajam. Pada wanita yang nantinya akan menderita hipertensi karena kehamilan kecepatan bersihannya lebih besar pada saat sebelum timbulnya hipertensi.

J. Tinjauan Terhadap Hasil Penelitian Redman dkk. (1976) mengobati sekelompok wanita hipertensi dengan preparat - metil dopa dan membandingkan hasilnya dengan kelompok yang tidak mendapat pengobatan. Mereka memilih pasien dengan tekanan darah 140/90 mm/hg, dan dengan kehamilan < 28 minggu, sejumlah 101 waniota mendapat - metil dopa, dan 107 wanita tidak memperolehnya. Preparat diuretik tidak diberikan dan kedua kelompok wanita melahirkan secara dini pada minggu ke 37-38. pada kelompok kontrol terdapat 1 kasus lahir mati akibat kehamilan yang dipersulit oleh superim posed eclamsia, dan kasus 1 kematian neonatal yang kemungkinan disebabkan oleh asfiksia serta trauma lahir. Pada

kelompok yang memperoleh pengobatan terdapat 1 kasus lahir mati pada kehamilan yang dipersulit dengan superimposed eclamsia. Berat badan lahir dan nilai laboratorium rata-rata pada dasarnya sama untuk kedua kelompok.

BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari pembuatan makalah yang saya susun dapat disimpulkan : Bahwa penyakit hipertensi dapat membahayakan ibu hamil terutama pada janin yang dikandungnya. Hipertensi memiliki pencegahan, terapi, obat anti hipertensi yang berbeda-beda. Saran/Rekomendasi Saran dari pembuatan makalah tersebut adalah : Agar ibu hamil dan kita semua menjaga gizi yang baik yang mengandung protein supaya terhindar dari penyakit hipertensi. lebih baik kita dan ibu hamil mencegah terjadinya hypertensi daripada mengobatinya sebab bisa berbahaya.

DAFTAR PUSTAKA Abdul-Karim R, Assali NS : Pressor response to in pregnant and nonpregnant women. J obstet gynecol 82 : 246, 1961 Altura BM, Altura Bt, Carella A : Magnesium deficiency-induced spasms of umbilical vessels : Relation to preeclamsia, hypertension, growth retardation. Science 221 :376, 1983 we instein L : Preeclamsia-eclampsia witj hemolysis, elevated liver enzymes, and thrombocytopenia. Obstet Gynecol 66 : 657, 1985

Assalamualaikum Bu Hera, saya Tanty sipen Bahasa Indonesia dari Kebidanan Harapan Kita, ini judul-judul makalah dari kelas 1A : 1. Novia Rizki : Bahaya Anemia Pada Ibu Hamil Trimester II 2. Kasa Henita : Manfaat ASI Pada Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi 3. Puspa F : Prosesnya Dalam Persalinan Ibu Hamil 4. Nurrul Wulan : Dampak Penularan Penyakit Condiloma Pada Ibu Bersalin Normal 5. Afwatul A : Manfaat Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Bagi Ibu Hamil 6. Erna Sulistiyo N : Perkembangan Aborsi Dalam Era Globalisasi Dikalangan Remaja 7. Husnul Khatimah : Penyalahgunaan Narkoba

8. Siti Nurkhasanah : Peranan Kemajuan Teknologi Dalam Dunia Kesehatan 9. Tanty Nur Aisyah : Gejala Hipertensi Pada Ibu Hamil 10. Wrendas Mutia W : Tahapan Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Usia 6 Sampai 12 Bulan 11. Siti Masfupah : Hypnobirthing Media Alternatif Melahirkan 12. Angga Risma P : Kanker Payudara 13. Devie Hardiyanti : Manfaat ASI Pada Bayi Baru Lahir (BBL) 14. Neta Aulia : Abortus 15. Vianita : Kanker Serviks 16. Afriliani : Penyebab Kanker Serviks Pada Wanita Hamil 17. Sifa Fauziah : Manfaat Kolaborasi Bidan Dengan Paraji Saat Ibu Hamil Dan Nifas 18. Neni Royani : ASI Eksklusif Pemberian Langsung Pada Bayi Normal 19. Aida Nur Fajri : Pencegahan Kanker Serviks Melalui Imunisasi HPV 20. Clara Aditya : Organ-organ Pengaturan Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit 21. Hari Anggraini : Lapangan Kerja Untuk Bidan Luar Negeri Di Indonesia 22. Intan Ayu L. : Pencegahan HIV/AIDS Di Lingkungan Pergaulan Remaja 23. Nurul Azizah : Bakteri Penyebab Penyakit Menular Seksual Pada Remaja 24. Siti Quratta A'yun : Gizi Alami Yang Baik Untuk Balita

25. Teliti Hidayati : Dampak Negatif Pemakaian IUD Bagi Kesehatan Reproduksi Wanita 26. Shahida Yousaf : Budaya Di Masyarakat Tentang Mitos Ibu Hamil Di Wilayah Kota Pada Zaman Modern 27. Fitri Handayani : Tanda-Tanda Gizi Buruk Pada Anak Balita 28. Hilda Muhfidah : Pengaruh Keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Pada Bayi Baru Lahir (BBL) Aterm 29. Fitri Kurnia : Proses Fertilisasi 30. Cynthia Karina : Pelaksanaan Bayi Tabung Di Daerah Perkotaan 31. Indah Istighasah : Peranan ASI Serta Makanan Pendampingnya Bagi Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Hingga Usia 2 Tahun 32. Siti Robiah : Masalah Menstruasi Pada Masa Pranikah 33. Nur Najmi Amalina : Kebutuhan Nutrisi Pada Balita 34. Ratih Utami : Sejarah Kanker Serviks Serta Penyebabnya 35. Dian Enggraeni : Keuntungan Dan Kerugian Penggunaan Kontrasepsi Vasektomi 36. Dini Rahmatin : Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi Pada Bayi 37. Septiana Lutfi W : Pengendalian Kanker Serviks Dengan Pencegahan Sejak Dini 38. Puspita Nuraini : Kontrasepsi Tubektomi Pada Wanita 39. Fanny Ade P : Manfaat Imunisasi Bagi Bayi 40. Pipih U : Menstruasi Yang Abnormal Pada Ibu

Вам также может понравиться