Вы находитесь на странице: 1из 2

Algoritma Round Robin (RR) didisain untuk sistem time sharing.

Algoritma ini mirip dengan penjadwalan FCFS (First Come First Served), namun preemption ditambahkan untuk switch (peralihan proses) antara proses. Antrian ready diperlakukan atau dianggap sebagai antrian sirkular. CPU menglilingi antrian ready dan mengalokasikan masing-masing proses untuk interval waktu tertentu sampai satu time slice /quantum. Algoritma ini bekerja dengan menggilir proses yang ada pada antrian. Setiap Proses akan mendapat jatah sebesar time quantum. Jika time quantum-nya habis atau proses sudah selesai, CPU akan dialokasikan ke proses berikutnya. Tentu proses ini cukup adil karena tak ada proses yang diprioritaskan, semua proses mendapat jatah waktu yang sama dari CPU yaitu (1/n), dan tak akan menunggu lebih lama dari (n-1)q dengan q adalah lama 1 quantum. Algoritma ini sepenuhnya bergantung besarnya time quantum. Jika terlalu besar, algoritma ini akan sama saja dengan algoritma first come first served. Jika terlalu kecil, akan semakin banyak peralihan proses sehingga banyak waktu terbuang Permasalahan utama pada Round Robin adalah menentukan besarnya time quantum. Jika time quantum yang ditentukan terlalu kecil, maka sebagian besar proses tidak akan selesai dalam 1 quantum. Hal ini tidak baik karena akan terjadi banyak switch, padahal CPU memerlukan waktu untuk beralih dari suatu proses ke proses lain (disebut dengan context switches time). Sebaliknya, jika time quantum terlalu besar, algoritma Round Robin akan berjalan seperti algoritma first come first served. Time quantum yang ideal adalah jika 80% dari total proses memiliki CPU burst time yang lebih kecil dari 1 time quantu
Quantum Time Antrian 1 Antrian 2 Antrian 3 10 ms 30 ms 15 ms 8 ms

10

10

10

10

Mengenal Koneksi Broadband WiMAX WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Acces ) Koneksi internet saat ini yang mungkin telah dikenal ada tiga jenis seperti misalnya : * Broadband Acces * Wifi Acces * Dial-up Acces Dari ketiga sistem acces tersebut mungkin Broadband Acces dan Wifi Acces yang dapat digunakan dengan nyaman dan praktis, namun memiliki keterbatasan dibutuhkannya anggaran yang besar untuk teknologi ini, cakupan area yang hanya 2,5 square miles atau 6,5 km persegi (inipun teknologi ADSL2,sedangkan teknologi ADSL dan DSL konvensional jauh lebih pendek dan masih menggunakan kabel), hot spot yang ditawarkan saat ini juga sangat terbatas. WiMax ( Worldwide Interoperability for Microwave Acces ) diharapkan dapat memecahkan masalah ekonomis dan memiliki cakupan area yang luas, dimana teknologi ini dapat memberikan : * Broadband Service dengan kecepatan yang sangat tinggi nirkabel dan memiliki kemudahan untuk memperluas daerah cakupan Cakupan wilayah seperti network komunikasi (GSM, CDMA) * Dengan Teknologi Akses Micromave, yang menggunakan gelombang mikro sebagai media pengganti kabel, sehinga membuat Wimax dapat menjangkau cakupan area yang luas dan memiliki kemudahan yang praktis seperti juga Wi-FI. Secara teknis WiMAX hanya membutuhkan dua buah perangkat yaitu : * WiMAX Tower, yang digunakan sebagai akses point, memiliki cakupan area mencapai 50 km secara linear (hal ini dapat mengatasi masalah blind spot yang sering ditemukan pada jaringan Wi-FI karena menggunakan access point sebagai source). Mungkin bila diterapkan satu buah WiMAX Tower dapat menggantikan beberapa broadband access atau berarti dapat mencakup satu area kota kecil dan Tower ini memungkinkan dihubungkan dengan Tower WiMAX yang lain. WiMAX menggunakan standard nirkabel IEEE.802.16 seperti juga Wi-FI yang menggunakan 802.11. * WiMAX Receiver, alat yang digunakan untuk menerima sinyal yang berasal dari WiMAX Tower, perangkat ini juga dapat berupa PCI Card, PCMCIA Card atau mungkin sebuah norebook yang sudah dilengkapi dengan WiMAX secara built-in seperti halnya notebook yang sudah built -in Wi-FI. WiMAX juga bekerja pada gelombang frequensi rendah yaitu antara 2 GHz dan 11 GHz seperti juga WiFI, dikarenakan dengan range frequensi ini tidak mudah terganggu oleh benda-benda yang mungkin dapat menghalangi jalur data. Dalam hal kecepatan, bila dibandingkan dengan Wi-FI saat ini hanya dapat menghantarkan bandwidth sebesar 54 Mbps (asumsi dengan kondisi optimal), sedangkan WiMAX memiliki kecepatan 70 Mbps (mampu melayani ratusan lebih user sekaligus dengan kecepatan setara cable modem wuss..wusss :) ) Secara keseluruhan jika dibandingkan dengan Wi-FI tampaknya perbedaan yang terbesar bukan pada kemampuan bandwidth melainkan pada jangkauannya. sumber: http://y3pp33.wordpress.com/2009/07/30/memahami-dan-mengenal-koneksi-broadbandwimax/

Вам также может понравиться