Вы находитесь на странице: 1из 45

Daftar Beasiswa Berdasarkan Negara

Secara umum, beasiswa ini memiliki karakteristik:


tidak memiliki ikatan dinas sama sekali mahasiswa harus mengerjakan penelitian sesuai minatnya, dan sekaligus sebagai thesisnya

1. Amerika Serikat
Biasanya sekolah sekolah bagus di Amerika Serikat, (katakanlah top 50 pada bidangnya) sering memberikan beasiswa yang disebut stipend, meskipun baru mahasiswa S2. Besarnya stipend sekitar US$1000-1400, tergantung lokasi. Yang jelas cukup sekali untuk hidup. Mahasiswa yang menerima stipend itu, juga tidak perlu membayar uang sekolah (tuition fee). Lamanya stipend adalah per semester, tapi saat summer biasanya diberikan pekerjaan lain di universitas (mostly guaranteed). Kalau sedang sial (jarang sekali), tidak dapat assistantship untuk semester itu, ya pulang saja ke Indonesia dahulu. Syarat penting mendapat beasiswa adalah harus mau menjadi teaching assistant atau research assistant. Teaching assistant bertugas membantu proses belajar-mengajar di kelas, seperti fotokopi, setup komputer di lab untuk kelas itu, memeriksa tugas-tugas, dan memberikan tutorial di luar jam kelas. Sedangkan research assistant bertugas membantu professor di lab, seperti membuatkan program untuknya, mengatur laboratioriumnya, membuat dokumentasi riset dan sebagainya. Mahasiswa selain melakukan penelitian, juga masih diwajibkan untuk mengambil coursework (kelas). Memang harus diakui bahwa ada beberapa sekolah terkenal yang hanya memberikan jaminan beasiswa kepada mahasiswa S3. Untungnya, di AS, mahasiswa S1 bisa langsung masuk program S3, dimana di tengah-tengah perjalanan menumpuh S3 itu ada sertifikat bahwa ybs sudah melampaui jenjang S2. Jadi bisa ngerti sendirilah ... :-p Untuk mendaftar ke pendidikan pascasarjana ke AS, biasanya mereka mengharuskan pelamar memberikan hasil nilai TOEFL dan GRE General Test resmi dari ETS (www.ets.org). Beberapa universitas terkemuka juga mengharuskan mengambil GRE Subject Test, misalnya GRE Computer Science, GRE Biology, GRE Economics, dan sebagainya. Di Jakarta, cabang ETS terletak di Menara Emporium, Jl.Rasuna Said, Kuningan. Biaya TOEFL sekitar US$60, GRE sekitar US$120. Kalau punya TOEFL > 580 (standar nilai lama) dan GRE General Test > 1750 saya sarankan pergi ke AS. Bahkan, saya sarankan untuk mendaftar di top 20 jika memiliki GRE > 1900. Go for it! Pelamar dapat mendownload formulir pendaftaran langsung dari website universitas tersebut. Dalam formulir pendaftaran itu, biasanya ada pertanyaan dari mana sumber

pendanaan untuk kuliah nanti. Pilihlah option untuk 'menggantungkan sepenuhnya pada universitas dengan stipend assistantship'. Biaya pendaftaran biasa antar US$30-$60. Kemudian mereka biasanya menyuruh kita untuk membuat statement of purpose. Tujuan dari statement of purpose adalah untuk meyakinkan bahwa Anda layak dapat beasiswa. Anda harus menunjukkan 'kemampuan' Anda, jangan malah merendahkan diri! Statement of purpose isinya: 1. mengapa kita ingin melakukan pendidikan tinggi 2. bidang peminatan kita apa, kalau bisa tunjukkan sedikit pengetahuan Anda mengenai 'trend' di bidang riset itu. 3. mengapa kita ingin melakukan riset di bidang itu 4. kalau sudah selesai mau jadi apa dan mau bekerja di mana (akademisi, industri, profesional, etc.) sebagai apa Selain itu Anda sebaiknya juga menceritakan: 1. kalau mungkin, tunjukkan bahwa Anda memiliki kompetensi di bidang itu (jadi memang ada baiknya dari sekarang Anda sudah memiliki bidang yang fokus). 2. tunjukkan bahwa Anda bisa menjadi asisten pada mata kuliah S1 apa saja (jika jadi teaching assistant). Tapi jelaskan pula bahwa Anda bisa 'fleksibel'. Karena biasanya statement of purpose itu harus singkat dan lugas (sekitar 1/2 halaman, max 1 halaman), kalau perlu Anda menceritakan 2 point di atas di luar statement of purpose. Tapi kalau masih muat, ya masukkan saja dalam statement of purpose. Sebelum mendaftar, ada baiknya jika Anda memastikan terlebih dahulu bahwa bidang Anda minati, ada profesor yang memiliki minat yang kurang lebih sama di universitas itu. Sebaiknya, bercakap-cakap dahululah dengan profesor tersebut, katakan bahwa saya tertarik untuk melakukan riset. Tanyakan pula apakah dia berminat mengambil Anda menjadi mahasiswanya. Jangan lupa cari muka sedikit :-). Hal ini akan sedikit memperlicin jalan saat seleksi mahasiswa baru. Sekedar info, biasanya universitas di AS tidak meminta research plan yang kongkrit, karena baru saat di sana nanti merencanakan riset. By the way, sebelum pergi ke AS, kita juga harus memiliki persediaan uang selama satu bulan ($1500+), plus tiket pesawat ke Amerika Serikat.(sekitar $700).

2. Kanada
Sama seperti Amerika Serikat, dan banyak diantara mereka tidak memerlukan GRE Subject Test. Meskipun ada Canadian Education Centre (CEC) di World Trade Center, Jl.Jendral Sudirman, tapi saya pikir cukup ke website universitasnya saja.

3. Jerman

Di negara-negara Eropa daratan (excluding British), biasanya tidak mengenal program bachelor (S1), karena bachelor adalah pola pendidikan Anglo-Saxon. Yang bisa dibilang dekat dengan S1-nya adalah program-program politeknik. Nah, oleh karena itu lulusan S1 Indonesia harus diupgrade agar sama dengan lulusan uni Eropa daratan, yakni Doktorandus (Drs), Diplom (Dipl) atau Licente (Lc). Gelar kesarjanaan ini sama dengan S2. Seperti banyak kita ketahui, universitas-universitas di Jerman sama sekali tidak memungut biaya. Tapi tentu saja kita harus memiliki sumber pendanaan untuk biaya hidup. DAAD (www.daad.de) adalah lembaga Jerman yang menyediakan informasi pendidikan dan juga informasi beasiswa di Jerman. Kantornya di Jakarta berlokasi di Gedung Sumitmas II, Jl.Jendral Sudirman, di depan Depdikbud. Mereka memiliki program beasiswa setiap tahun. Skim beasiswa yang disediakan DAAD mencakup S2, S3, sandwich program, riset 3-6 bulan, dan juga postdocotoral research. Tiket pesawat disediakan. Kalau dapat beasiswa dari DAAD, bisa modal dengkul. Ada pula beasiswa dari industri seperti dari Siemens besarnya 1200 DM. Tidak harus pegawai negeri. Untuk belajar di Jerman tidak harus melalui DAAD. Kalau untuk S3, setiap mahasiswa S3 pasti mendapatkan beasiswa. Jadi bisa saja setelah Anda lulus S2, Anda langsung mencari universitas di Jerman yang kebetulan ada profesor yang bidangnya sama dengan bidang peminatan Anda, dan melamar. Tapi tentu Anda akan butuh mencukupi sendiri biaya hidup 1 bulan dan tiket pesawat ke Jerman. Untungnya, berbeda seperti di AS dan Kanada, biasanya di Jerman, Belanda, Austria, Belgia dan Switzerland, tidak memiliki kewajiban jadi teaching assistant atau research assistant. Kalaupun ada biasanya cuma 1 session tutorial per minggu. Tidak berat sama sekali. Kalaupun kita disuruh menulis paper, itu juga biasanya untuk kepentingan kita juga. Gaji (atau katakanlah beasiswa) kita cukup sekali untuk hidup. Jangan lupa kontak profesornya dahulu (sama dengan cara yang di AS). Kirimkan pula statement of purpose dan research plannya. Kalau perlu diskusikan dahulu research plannya (biar cocok dengan pembimbingnya) sebelum mendaftar ke universitasnya. Isi research plan itu standar-standar saja: latar belakang masalah, problem, metodologi penelitan, bagaimana kamu kira-kira akan memecahkan masalah tersebut, dll. Garis besarnya saja, asal bisa memberikan gambaran apa yang akan Anda teliti. Saya sarankan untuk mengambil kursus bahasa Jerman di Goethe Institute, karena paling sedikit ada 3 negara yang menyediakan beasiswa, menggunakan bahasa Jerman, yakni Jerman, Switzerland dan Austria. Peluang beasiswa menjadi meningkat. Sudah begitu, kalau sudah bisa Jerman, belajar bahasa Belanda jadi gampang sekali. Sebenarnya kalau Anda menempuh S3, dalam realitanya tidak harus menggunakan bahasa Jerman saat berdiskusi dengan peer atau profesor. Hal ini karena tidak banyak orang yang

mau mengikuti program S3, dan biasanya universitas itu yang 'membutuhkan' mahasiswa S3. Cuma, untuk meningkatkan probabilitas mendapatkan beasiswa, kenapa tidak belajar bahasa Jerman?

4. Belanda
Sama persis dengan Jerman, hanya saja nama lembaga penyalur informasi pendidikannya adalah Netherlands Education Center (NEC). Di Jakarta lokasinya di Gedung Patra Jl.Gatot Subroto, Kuningan. Kantornya bersebelahan dengan kantor kamar dagang Belanda di Indonesia. Sekolah di Belanda juga gratis, tapi yang international programme biasanya tidak gratis. Pemerintah Belanda juga menyediakan skim beasiswa yang saingannya lumayan banyak, namanya beasiswa TALIS. NEC juga menyediakan informasi beasiswa tahunan yang disediakan langsung oleh universitas-universitas di Belanda. Selain itu ada juga program-program internasional yang berbahasa Inggris. Sayangnya untuk level S2 (Drs, Ir.), beasiswa kelas-kelas berbahasa Inggris itu biasanya cuma 1/2 uang tution fee dan sulit mendapatkannya. Untuk S3, gratis dan digaji, sama seperti Jerman. Informasi lebih lanjut bisa hubungi: Netherlands Education Centre Citra Graha 7th floor, suite 703 Jl. Jend. Gatot Subroto kav. 35-36 Jakarta 12950 Indonesia Phone (62 21) 5200453, 5201085 Fax (62 21) 5200457 E-mail: necjkt@ibm.net

5. Austria & Swiss


Secara umum sama seperti Jerman. Tiap tahun kedutaan Austria dan Switzerland juga menyediakan beasiswa, namun berbeda dengan Belanda dan Jerman, mereka tidak menyediakan beasiswa S2 sama sekali. Yang mungkin adalah gelar S2 dari Indonesia, tapi sandwich di sana (penelitian 6 bulan - 1 tahun). Tapi tentu masih mendapat sertifikat. Selain itu tentunya beasiswa dari kedutaan Austria dan Switzerland juga ada yang untuk S3. Semuanya lengkap dengan tiket pesawat dan ongkos hidup. Practically bisa dengan modal dengkul kalau dapat beasiswanya.

Saat interview di kedutaan biasanya akan ditanya hal-hal yang sama seperti dalam statement of purpose dan research plan. Di kedutaan Swiss juga ada test bahasa, sekedar untuk menguji saja, toh nanti juga disekolahkan di sekolah bahasa di Swiss sebelum masuk kuliah. Tergantung Anda memilih sekolah di mana, ada universitas di Swiss yang berbahasa Perancis, seperti misalnya di Geneva. Tapi kalau di sebelah utara dan timur, umumnya berbahasa Jerman. Anda juga bisa daftar langsung ke universitas yang bersangkutan, terutama untuk program S3, dengan cara sama seperti Jerman & Belanda. Gratis dan digaji juga. E-mail kedutaan besar Swiss (di Jl.Rasuna Said, dekat Erasmus Huis): swiemjak@rad.net.id

6. Jepang
Sebenarnya kalau sampai di Jepang sana, cukup banyak beasiswa, namun sayangnya tidak banyak yang full membiayai uang kuliah dan biaya hidup. Bahkan untuk S3 saja juga harus bayar. Pemerintah Jepang menyediakan juga beasiswa Monbusho kepada orang-orang Indonesia. Ada dua jenis beasiswa Mombusho. Yang pertama pelamar harus pegawai negeri atau dosen. Melalui jalur ini, pelamar kalau lolos seleksi akan dicarikan pembimbing/profesor yang cocok sesuai minat. Sedangkan yang satu lagi sang pelamar harus aktif mencari sang profesor, dan menanyakan apakah si profesor tersebut bersedia menjadi pembimbing riset pelamar. Klik di sini untuk informasi lengkap mengenai beasiswa Monbusho. Di kedutaan Jepang Jl.MH Thamrin, terdapat perpustakaan yang berisi informasi pendidikan tinggi di Jepang. Informasi mengenai beasiswa di Jepang di bawah ini saya dapatkan dari rekan saya Rahmat: a. INPEX Foundation Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Beasiswa ini tidak mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya diadakan di Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia - Jepang. Pendaftaran dibuka dari tanggal 1 Agustus dan deadline penyerahan dokumen tanggal 15 Nopember. Besarnya beasiswa 160.000 yen/bulan. Uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung semua oleh sponsor. Formulir applikasinya bisa di dapat di alamat berikut : 14 F Ebisu Neorato 4-1-18 Ebisu, Shibuya-ku, Tokyo 150-0013 JAPAN b. The OKAZAKI Kaheita International Scholarship Foundation

Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Beasiswa ini tidak mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya diadakan di Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia - Jepang. Formulir applikasinya bisa di dapat di alamat berikut : 3-2-5 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0013 JAPAN c. The Hitachi Scholarship Beasiswa ini bisa untuk S2 ataupun S3. Syaratnya harus alumni dari ITB, UI, UGM, IPB dan formulir bisa diambil dan ditanyakan dari rektorat masing-masing universitas tsb diatas. Beasiswa ini juga mengcover tiket pp Indonesia - Jepang, uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk, perumahan ditanggung juga, dan uang beasiswa 180.000 yen/bulan. Informasi lebih lanjut bisa di dapat di : 1-5-1 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 JAPAN d. Matsushita Electric Industrial Co., Ltd Panasonic Scholarship Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Pendaftaran dibuka bulan February - Maret. Beasiswa ini juga mengcover tiket pp Indonesia - Jepang. Uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung oleh sponsor, uang beasiswa 200.000 yen/bulan. Informasi lengkap lihat di http://www.panasonic.co.id/ atau kontak e-mail : PAN11311@pas.mei.co.jp Panasonic Scholarship, Matsushita Electric Industrial Co., Ltd 1006 Kadoma Osaka, 571-8501 JAPAN e. Beasiswa dari Aichi Prefecture, Aichi Scholarship Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Deadline penyerahan application 20 Mei. Syarat yang harus dipenuhi, Universitas yang dipilih harus berada di Aichi Prefecture. Uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung oleh sponsor, uang beasiswa 185.000 yen/bulan. Informasi lebih lanjut bisa di dapat di : Aichi Prefectural Office, 3-1-2 Sannomaru, Naka-ku, Nagoyashi, Aichi 460-01 JAPAN f. The Japan Securities Scholarship Foundation Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Application dari bulan Januari sampai Mei. Beasiswa mengcover tiket pesawat, Uang kuliah, bantuan biaya perumahan (apartemen), dan uang beasiswa bulanan sebesar 120.000 yen. Beasiswa ini diberikan buat jurusan Social Science, Humanities. Informasi lebih lanjut bisa di dapat di : Tokyo Shoken Building 5-8 Kayabacho, 1-chome, Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0025 JAPAN

7. Singapura
Singapura memiliki dua universitas 'negeri', yakni National University of Singapore (NUS), dan yang lebih baru yakni Nanyang Technological University (NTU). Memang harus diakui bahwa NUS bukan sekolah 'bule' (meskipun banyak pengajarnya dari manca negara), tapi peringkat NUS selalu berada di top 10 universitas di Asia, dan selalu diatas seluruh universitas Australia. Meskipun untuk orang awam seolah-olah tidak membanggakan (karena bukan sekolah bule), namun reputasi internasional NUS memudahkan mahasiswanya dan lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Singapura melalui kedua universitas itu ada yang berbasis coursework (sulit masuknya, saingannya ketat dari seluruh ASEAN), dan ada lagi yang berbasis riset S2/S3 (lebih mudah). Untuk mendapatkan beasiswa berbasis riset, dalam formulir pendaftaran (download dari www.nus.edu.sg atau www.ntu.edu.sg) juga lampirkan proposal riset (research plan). Bahkan kadang-kadang bisa tanpa proposal riset, dengan cara bercakap-cakap dengan profesornya terlebih dahulu (via e-mail) dan meminta sang profesor memberikan alternatif research plan. Pokoknya asal menunjukkan minat melakukan penelitian. Beasiswa (gaji) bulanan yang diterima adalah SG$1400, tanpa tiket pesawat (kecuali yang ASEAN scholarship). Biaya hidup bulanan (hidup enak) sekitar SG$1000, jadi masih bisa menabung SG$400 per bulannya.

8. Australia & Inggris


Seperti kita ketahui Australia menyediakan beasiswa tahunan AusAID yang saingannya berjibun. Pusat informasi pendidikan Australia adalah IDP, berlokasi di Jl.Rasuna Said. Sedangkan Inggris juga menyediakan beasiswa S2 dan S3 tahunan (British Chivening) yang pelamarnya banyak sekali. Informasi tersebut bisa didapatkan di British Council, Widjojo Centre. Beasiswa diberikan kepada 80% pegawai negeri dan 20% swasta. Perlu diberitahukan juga bahwa di British Council tersebut juga sering ada pengumuman beasiswa untuk S2/S3, hanya saja sayangnya hampir semua beasiswa tersebut parsial (misalnya 1/2 uang tuition). Australia dan Inggris adalah negara-negara yang terkenal pelit dalam soal beasiswa, mentang-mentang pakai bahasa Inggris. Kasarnya, mereka mengkomersilkan pendidikan. Bahkan untuk S3, harus bayar. Kalaupun ada program beasiswa, saingannya banyak sekali. Tapi jangan putus asa. Kalau ada kemauan, maka ada jalan. Beberapa universitas di Australia, menyalurkan beasiswa riset dari pemerintah Australia untuk jenjang S2/S3 terbatas kepada pelamar internasional (bukan AusAID), termasuk biaya hidup (tanpa tiket pesawat dan settlement cost). Hanya saja saingannya lumayan banyak, meskipun tidak

seketat AusAID. Dalam formulir pendaftaran yang biasanya bisa didownload langsung dari website universitas, jangan lupa cantumkan statement of purpose dan research plan. Tapi saya juga pernah ditawari untuk mengajar program bachelor di Australia (mungkin saat itu mereka sedang kekurangan dosen), sekaligus mengambil program S3. Jadi ada kans untuk mengajar atau jadi tenaga peneliti, sekaligus mengambil S3. Tinggal pintar-pintarnya kita saja membujuk mereka agar mau mengambil kita. Manfaatkan kunjungan-kunjungan lembaga pendidikan Australia ke Indonesia untuk merekrut mahasiswa S1, untuk mencari kemungkinan S3 sekaligus bekerja di universitas itu. Kemudian University of Cambridge (www.cambridge.ac.uk) juga menyediakan beasiswa lepasan tanpa ikatan dinas.

Sponsor:

"Situs Informasi E-Commerce Indonesia"

Kembali ke hompage utama

This page has been accessed for times since February 06, 2000 Last update:
Arrianto Mukti Wibowo ( amwibowo@yahoo.com ) Copyright (c) 2000 Beasiswa Australia

Applicant Requirements

General Requirements
Scholarship Applicants must:
be an Indonesian citizen and not have permanent residence in Australia or New Zealand; not be married or engaged to a person who is eligible to hold Australian or New Zealand citizenship or permanent residence; satisfy Australian Government requirements for international student entry to Australia (health, character etc.); not hold a scholarship that would give overlapping benefits;

not have held an Australian Government Scholarship in the 12 months preceding the application; be applying to commence a new course of study and not be seeking support through ADS for a course already commenced in Australia ; be able to take up the scholarship in the year in which it is offered; and satisfy the admission requirements of the Australian tertiary institution in which the course is to be undertaken.

Specific Requirements
Scholarship Applicants must:
be applying for courses that fall within the areas of development priority; have a Grade Point Average (GPA) of at least 2.9 (on a scale of maximum 4.0) and an English language proficiency of at least 5.0 in IELTS (500 in Institutional TOEFL or 170 in International TOEFL). The IELTS or TOEFL result must be current (a test result obtained in 2005 or 2006 will be considered current); already hold an undergraduate degree, if applying for a Masters ; already have a Masters , if applying for a doctorate ; apply for a degree at a level higher than their current highest qualification; if applying for doctorate, applicants must be staff of universities, higher education institutions, research institutes, key policy makers and targeted candidates in other agencies associated with AusAID activities. It is highly desirable for doctorate applicants to have a letter of support from Australian university for their proposed field of study; answer all relevant questions on the application form; and be willing and available to take full-time English for Academic Purposes ( EAP ) training in Indonesia prior to studying in Australia if offered a scholarship be no more than 42 at time of application.

Government of Indonesia Responsibilities (for Public Sector only):

The Government of Indonesia will:


release awardees from their duties to attend full-time EAP training in Indonesia; provide travel costs to EAP training centres for awardees not living in Jakarta or Denpasar; provide medical and x-ray examination costs necessary to meet the Australian Immigration requirements for a Student Visa for Australia; process official passports and exit permits; and provide travel expenses to the point of departure (Jakarta/Denpasar) prior to awardee's travel to Australia.

Note : "Public servants cannot apply in the Open category, nor can people applying to become public servants. No prior Government approval is required for people applying in the Open category and applications are to be submitted directly to the ADS Project Office"

Scholarship Recipients Requirements:


Prior to traveling to Australia, scholarship recipients must:
meet the minimum English language requirement of their chosen Australian university (usually IELTS of 6.5 with no band less than 6.0); receive a letter of acceptance from an Australian university; meet Australian immigration requirements for a student's visa; not be pregnant when traveling to Australia to begin study; and at the completion of EAP training, candidates must achieve a minimum score of IELTS 6.0 for the ADS office to commence the application process for placement in university program in Australia.

In Australia, scholarship recipients must:


abide by the conditions of the scholarship and the rules of Australia tertiary institutions; abide the rules and regulations governing a student visa; act in a way that will not bring disrepute to AusAID, or to any Australian institution or to Indonesia; and return home at the end of the award period.

Submitting the Application


To complete your application you will need to submit the following documents:
3 (three) Copies of completed Australian Development Scholarship (ADS) application form 3 (three) Copies of Birth Certificate / passport / Identity Card (KTP) 3 (three) Copies of Certified Certificate from S1 for Master and Doctorate applicants 3 (three) Copies of Certified Transcript from S1 for Master and Doctorate applicants 3 (three) Copies of Certified Certificate from S2 for Doctorate applicants 3 (three) Copies of Certified Transcript from S2 for Doctorate applicants 3 (three) Copies of IELTS or TOEFL results (minimum obtained in 2005 or 2006) 3 (three) Copies Reference Letter from S2 supervisor for Doctorate applicants 3 (three) Copies of research outline for Master (full research) and Doctorate applicants 3 (three) Copies of CV (Curriculum Vitae).

How to Apply?
1. Submit / send 3 (three) copies of the completed ADS application forms together with the required documents to ADS office directly 2. ADS will send notification letter to all applicants.

Panasonic Japan Scholarship


OVERVIEW "Overseas Application Program"

2007 Panasonic Scholarship 9th Year Panasonic Scholarship in Indonesia ! Matsushita Electric Industrial Co., Ltd. (hereinafter "MEI") was founded in 1918. The corporate mission has been contributing to the progress and development of society and the well-being of people through our business activities, thereby enhancing the quality of life throughout the world. Since its foundation, MEI has endeavored to fulfill this mission by manufacturing and selling a wide variety of electronic products all over the world. In commemoration of its 80th anniversary in 1998, MEI decided to launch "Panasonic Scholarship" which provides promising students from Asian countries/area with good opportunities to do research at universities in Japan, to enable them to contribute to the development of their countries/area and to promote friendship and mutual understanding between these countries/area and Japan in the 21st Century. MEI will accept applications for "2007 Panasonic Scholarship in Indonesia" under the terms and conditions stated below.

SELECTION PROCESS We have an E-application! To make it easier to apply and while at the same time save trees (environmentally friendly and paper-less), the application form is available online. This year the Indonesia Panasonic Office will select Panasonic Scholarship applicants in three phases, as follows: PHASE I. All candidates must apply through (and only by) electronics application. This first selection will seek a record of the applicants overall data including: biographical information, academic records (GPA), language capabilities, and readiness to enroll master degree program in Japan. The deadline for E-application submission is March 31, 2006. In Phase I, we will select 40 applicants as semifinalist and their names will be announced in April 5, 2006, via e-mail and website. PHASE II. Semifinalists will be notified and receive an official application form in April 6- April 20, 2006. The form will require detailed biographical data, academic report (transcript), an essay, and personal recommendations. The semifinalist must submit official application form by mail to the Indonesia Panasonic Scholarship Office not later than April 30, 2006postmarked. The committee will screen the documents of application and select 12 finalist by May 8, 2006. PHASE III. On middle of June 2006, all finalists will be invited to attend the Final Selection Stage. The Committee composed of Panasonic Indonesia top management, distinguished universities professors, Director of the Panasonic Scholarship Inc. Japan, and Training & Recruitment Consultants will interview and evaluate each finalist. The 3 (three) most qualified finalists will be selected to be Panasonic Scholarship Nominee. Actual Scholarship presentation will be conducted in Japan by April 2007.

SELECTION AND NOTIFICATION


March 1 - March 31 April 6 - April 30 May 1 - May 8 Mid of June July E-application Period (Submission Phase I) Application Period (Submission Phase II) Screening (By documents) Final Selection (Interview) Notification of the result

ELIGIBITY A privately financed student from Indonesia, who wishes to pursue a masters course in Japan, should fulfill the following requirements and qualifications: 1) Nationality: Applicants must be a citizen of Indonesia 2) Age: Applicants must be 27 years or less as of April 1, 2006 (Born on April,1979 or after) 3) Enrollment as Research Student in Japan: Applicants must have obtained or be able to obtain approval or informal consent from academic admission to graduate school in Japan as a research student by the end of 2006. Applicants research students at universities in Japan in April, 2007. 4) Japanese-Language: Applicants must have adequate proficiency and knowledge in Japanese language for studying at in Japan, which is Level-1 of Japanese Language Proficiency Test (JLPT) or least Level-3 of Japanese Language Proficiency Test in 5) Masters Course: After being nominated as a Panasonic Scholarship Student. Applicants must enroll at graduate schools and be able to take masters course in April, 2007 6) Application Site: Indonesian applicants must apply for this program in Indonesia and must be able to take all selection in Indonesia. 7) Educational Background: Applicants must be graduates with distinguished result of university, and must have completed 16 school education. 8) Specialization: Applicants must major in any one of the following disciplines: Natural Science & Mathematics, Engineering, Bio-technology, and Information Technology (Except : Medical science, Pharmacology and Dentistry) 9) Health: Applicants must be medically fit. 10) Applicants must be interested in and have the desire to contribute to the development of Indonesia promote friendship between Indonesia and Japan. 11) Arrival in Japan: Applicants must arrive in Japan by the designated day from the end of March through beginning of 2007. 12) Non-eligibility: Those who fall under the following category are not Eligible for Panasonic Scholarship a) Those who are receiving, will receive or will apply for other scholarship including Japanese Scholarship. b) Those who are already enrolled at graduate school in Japan. Government April and to years of procedures for in Japan equivalent. December 2006 or 2007 master's course Applicants must pass at adviser for must be enrolled as

APPLICATION PROCEDURES Indonesia Panasonic Office will select Panasonic Scholarship candidates in three phases, as follow : PHASE I. This first selection will seek a record of the applicants overall data including: biographical information, academic records (GPA), language capabilities, and readiness to enroll master degree program in Japan. All candidates must apply through (and only by) electronics application [e-application FORM]. The deadline for e-application submission is March 31, 2006. In Phase I, we will select 40 applicants as semifinalist

and their names will be announced in April 5, 2006 via e-mail and website. PHASE II. Semifinalists will be notified and receive an official application form in April 6- 20. The form will require detailed biographical data, academic report (transcript), an essay of master research proposal, personal recommendations, and Professor acceptance or informal consent. The semifinalist must submit by mail not later than April 30, 2006 postmarked, official application form (item 1 until 5) as mentioned below, 1) Application form (prescribed form No.1) 2) Testimonial from the dean of the university you graduated from (prescribed form No.2) 3) Study and research plan in Japan (prescribed form No.3) 4) Original university transcript (or legalized), photocopy unacceptable. 5) A certified true copy of your degree 6) Recent Medical Report* 7) Letter of confirmation from your employer stating your release from your job function to pursue the course (only those who are currently employed)* 8) Three ( 3 ) copies of recent photographs*, size 4x3cm, upper half of the body from the front with head uncovered. Write applicants names on the reverse side and one copy must be affixed on the application form No.1 . 9) Pledge (to be submitted by the successful candidates only)* Note: *item 6), 7), 8), 9) will be submitted after selected as nominated candidates Place of application : Indonesia Panasonic Scholarship Office PT Panasonic Manufacturing Indonesia Jl. Raya Bogor Km.29 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta 13710 Tel.: 021-871-7844/Fax: 021-871-0851 E-mail: ps_indonesia@id.panasonic.com Finalists will be announced on May 8, 2006 by email. PHASE III. On June 2006 all finalists will be invited to attend the Final Selection Stage. The Committee composed of Panasonic Indonesia top management, distinguished universities professors, Director of the Panasonic Scholarship Inc. Japan, and Training & Recruitment Consultants will interview and evaluate each finalist. The 3 (Three) most qualified finalists will be selected to be Panasonic Scholarship Nominee. Actual Scholarship presentation will be conducted in Japan by April 2007. Masters

NUMBER OF STUDENTS TO BE ACCEPTED 3 (Three) students

SUSPENTION AND TERMINATION OF SCHOLARSHIP The scholarship will be suspended or terminated, and money already disbursed may be subject to repayment in full or in part if any one of the following conditions applies to a scholarship recipient: 1. False information was written in the application forms. 2. Fails in passing the entrance examination for masters course within one year after arrival in Japan, i.e. March, 2008. 3. Fails in arriving in Japan by designated day from the end of March through beginning of April in 2007. by

4. Being caught for misconduct by the graduate school/Japanese-language institute, or is deemed not complete the requirements for graduation. 5. A long-term absence, withdrawal and suspension from the graduate school/Japanese-language his/her research for some reasons. 7. Neglects to report his/her research results at the end of each term of research student , Year 1 and master's courses. 8. Finds difficulties in continuing study due to illness or other health problems. 9. Utilizes the scholarship for purpose other than academic study or a means of living. 10. Receives another scholarship including Japanese Government (Monbu Kagaku sho) scholarship. 11. Violates the Pledge submitted to MEI, Japan 12. Fails in JLPT Level-3 as a second trial in December 2007.

likely to

institute. keep Year 2 of

6. Shows poor academic performance including dropouts, lack of the desire to study or being unable to

DURATION OF PANASONIC SCHOLARSHIP Panasonic Scholarship will be provided for max. three years program including max. one year of Japanese language training and study as a research student and max. two years for master's course; a. Year One Enrollment as research students in universities in Japan and Japanese-language training in Japanese-language institutes. b. Year Two & Three Register and complete masters course in Japan. The entire period shall not exceed three years in any circumstances. The scholarship will be terminated scholarship recipient fails to gain admission to master course in Japan within one year after arrival (March, 2008). if a in Japan

ITEM TO BE NOTED Panasonic Scholarship Students and Nominated Students must follow the below listed notes 1) The sole purpose of this scholarship is to be utilized for your study and research of your masters Japan, and the scholarship shall not be misused. 2) The nominated students must be responsible for selecting a graduate school, getting an informal confirming the universitys admission with a Japanese university. 3) The nominated students must make all necessary documents, procedures and preparations for getting passport and a visa for entry to Japan and reserving accommodations before your arrival in Japan. If Japanese language school, you must complete necessary procedures before your arrival in Japan. traveling a consent and course in

you enter a

4) The nominated students must be prepared with enough money to cover initial expenses, including expenses to Japan, admission and tuition fee to be paid to his/her university/Japanesearrival in Japan, temporary expenses incurred upon arrival in Japan before begins only after the student arrives in Japan.

language institute before

payment of the scholarship which

5) The nominated students are required to be enrolled as research students in Japanese graduate school 2006 before sitting for the entrance examination for masters course. Therefore, the nominated contact an academic adviser or a supervising professor/instructor without delay to obtain academic adviser and finish application for enrollment as early as possible Entrance Permission issued by the university which is necessary

in April

students must

informal consent by the

within 2007 in order to receive Notice of

for you to obtain Visa for your entry to Japan.

6) The nominated students must study Japanese language more than 300 hours to master basic language (Level 3 of Japanese Language Proficiency Test) before coming to Japan, as

Japanese

minimum requirement. conducted in each county enrollment at master's a second trial in

The nominated students are required to take Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) at the beginning of December, 2006. The candidates are also required to attain Level-1 or the equivalent level by the time of course. If he/she fails in JLPT Level-3 before arriving in Japan, he/she must take Level-3 test as December 2007. If he/she again fails in JLPT Level-3 as a second trial, Scholarship.

he/she will be disqualified for Panasonic

7) It is advisable for the nominated students to learn Japanese culture and customs in order to complete and research in Japan within the designated period. 8) The nominated students are required to follow instructions given by the Panasonic Scholarship Office submit necessary documents without delay. 9) The documents submitted shall not be returned under any circumstances

study

and to

CONTENT OF PANASONIC SCHOLARSHIP a. Year One, Japanese language training and study as research student (max. one year)

Monthly Allowance

Arrival Allowance

July 1 - November 3 (3:00pm), 2006.


Tuition Fee Assistance*

b. Year Two & Three, Masters Course in Graduate School (maximum 2 years)

Monthly Allowance

Matriculation Fee Assistance

Tuition Fee Assistance*

Monbusho Japan
Beasiswa ini dinamakan Monbusho Research Student, sebab pada dasarnya beasiswa diberikan untuk program research student (program non gelar selama 1.5 atau 2 tahun saja, tergantung Monbusho recommended by Embassy atau recommended by University). Jadi penerima beasiswa ini pada awalnya diberikan hanya untuk 1.5 th atau 2 th buat Research Student (program Non Gelar). Tetapi selama 1.5 th atau 2 th itu jika penerima beasiswa bisa masuk program S2 ataupun S3, beasiswa akan diperpanjang dan statusnya jadi beasiswa S2

atau beasiswa S3. Untuk mendapatkan beasiswa monbusho research student ini ada 2 macam : 1. Monbusho Recommended by Embassy (di Indonesia, dikenal dengan nama Monbusho G to G) 2. Monbusho Recommended by University (di Indonesia, dikenal dengan nama Monbusho U to U) untuk selanjutnya sebut aja beasiswa Monbusho G to G dan Monbusho U to U (tapi ingat istilah ini hanya ada di Indonesia). Cara untuk mendapatkan beasiswa Monbusho Research Student : 1. Untuk mendapatkan beasiswa Monbusho G to G untuk mendapatkan beasiswa ini, pelamar bisa menghubungi Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Tetapi syarat mutlak yang mesti dipenuhi adalah bahwa

pelamar harus statusnya PNS (pegawai Negeri Sipil) atau karyawan BUMN. Selain tersebut tidak bisa mendaftar. Pihak kedutaan besar Jepang telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia (dalam hal ini pemerintah Indonesia memohon kepada pihak Kedutaan Jepang agar pelamar hanya diperbolehkan khusus untuk PNS atau karyawan BUMN). Sebenarnya Pihak Monbusho (Ministry of Education, Science, Sports and Culture JAPAN) tidak mensyaratkan demikian, hanya pemerintah Indonesia saja yang menginginkannya. Jadi kita tidak menjumpai syarat-syarat demikian di berbagai negara lain seperti : China, Korea, Malaysia. Thailand, Philipina, Perancis, Kroasia, German, USA, Inggris, Mesir, Iran dll. Persyaratan lain, sistem

seleksi diatur oleh masingmasing Kedutaan Besar Jepang di negara yang bersangkutan. Beasiswa Monbusho G to G ini untuk Indonesia quotanya sekitar 50 orang, dan biasanya jatah buat PNS dari Departemen Pendidikan (dalam hal ini dosen) sekitar 35 orang dan 15 orang dari Departemen lain atau dari BUMN. Bagi yang berhasil lulus atau berhasil mendapatkan beasiswa ini, maka penerima akan mendapatkan beasiswa research student selama jangka waktu 2 tahun (non gelar). Dalam masa research student tersebut di universitas jepang yang dipilihnya, mereka sekolah bahasa jepang, dan persiapan untuk ujian masuk S2 bagi yang ingin melanjutkan program S2 dan ujian masuk S3 bagi yang ingin melanjutkan program S3.

Ujian masuk universitas diatur oleh masingmasing universitas yang dipilih. Ada universitas jepang yang tiap setengah tahun ngadakan ujian masuk, ada juga setiap tahun sekali ujian masuknya. Jika dalam tahun pertama atau pertengahan tahun pertama saudara lulus ujian masuk S2 atau S3 maka status beasiswa research student yang masa waktunya masih lebih akan otomatis di cancel (dihentikan) dan saudara di daftar sebagai penerima beasiswa S2 (dua tahun lagi, buat yang akan masuk S2) dan S3 (tiga tahun lagi, buat yang akan masuk S3). Tetapi jika dalam masa research student tsb saudara gagal masuk ujian pertama, maka saudara bisa mengikuti ujian masuk ke dua dan ketiga sampai masa research habis. Jika sampai masa research student habis dan

saudara belum bisa masuk ujian, maka saudara di pulangkan. Untuk yang masuk S2, setelah saudara menyelesaikan program Master, dan jika saudara berkeinginan untuk melanjutkan program S3 maka saudara bisa memperpanjang beasiswa itu untuk masuk program S3 (dan beasiswa akan diperpanjang lagi 3 tahun ke depan). Informasi mengenai syaratsyarat beasiswa ini (silahkan klick disini). 2. Untuk mendapatkan beasiswa Monbusho U to U Bagi yang bukan PNS atau karyawan BUMN, yang sudah jelas-jelas nggak bisa ikut Monbusho G to G, jangan kuatir ada cara lain untuk mendapatkan beasiswa Monbusho yaitu beasiswa Monbusho U to U (tapi ini istilah di Indonesia saja) untuk istilah di Jepangnya,

Monbusho Recommended by University (artinya universitas Jepang merekomendasikan calon ke Monbusho). Sebenarnya rekomendation diberikan oleh Professor Jepang yang diteruskan ke Universitasnya dan Universitas merekomendasikan ke Monbusho. Lalu bagaimana cara untuk mendapatkannya ? Kontak salah satu Professor Jepang yang sesuai bidang anda, dan mulailah kenalan-kenalan baik lewat email, surat pos, Facsimile, maupun telepon. Pertama katakan bahwa saudara tertarik/interes t dengan research topik di lab. Profesor tersebut, dan katakan juga bahwa saudara pengen sekali gabung dengan lab. tsb untuk melanjutkan study master atau doktor. Dalam surat perkenalan pertama itu sedapat mungkin saudara menyertakan CV,

ringkasan riset yang pernah saudara kerjakan dan rencana riset/tema riset yang ingin saudara lakukan. Setelah menjalin beberapa kali kontak dengan Professor (artinya kalau Professor sudah OK untuk menerima saudara) maka tanyakan ada kemungkinan dia mencalonkan (merekomendasika n ) orang asing untuk mendapatkan beasiswa Monbusho nggak. Saat saudara tanya tentang beasiswa Monbusho ke Professor tersebut, biasanya saudara di anjurkan untuk mengikuti Monbusho yang lewat Embassy di negara masingmasing, setelah saudara berhasil, saudara bisa ngontak Professor tersebut lagi untuk membimbing saudara. Memang jawaban seperti diatas sering sekali diucapkan oleh Professor Jepang. Ada kemungkinan bahwa Professor sibuk dan nggak mau

ngurus (sebab untuk apply monbusho recommended by university, Professor lah yang sibuk sekali mulai dari ngambil application ke Foreign Student Office di Universitasnya, terus Professor mengirimkan application itu ke calon mahasiswa, dan setelah diisi oleh calon mahasiswa, terus Professor memberikan application itu ke Foreign Student Office lagi setelah dia ngasih rekomendasi). Kemungkinan lainnya adalah bahwa Professor itu tidak tahu bagaimana cara apply Monbusho recommended by University, mereka hanya tahu cuman dari Embassy saja. Dalam hal ini Saudara harus dengan hati-hati menjelaskan bahwa Professor punya hak untuk merekomendasikan mahasiswa asing untuk mendapatkan beasiswa Monbusho dan bisa ditanyakan ke Foreign Student Office

Universitasnya. Dalam mengontak Professor Jepang usahakan Professor yang ada di universitas negeri. Universitas negeri dapat jatah beasiswa Monbusho besar sekali. Universitasuniversitas negeri yang terkenal misalnya : The University of Tokyo http://www.utokyo.ac.jp/ Tokyo Institute of Technology http://www.titec h.ac.jp/ Kyoto University http://www.kyoto -u.ac.jp/ Tsukuba University http://www.tsuku ba.ac.jp/ Osaka University http://www.osaka -u.ac.jp/ Nagoya University http://www.nagoy a-u.ac.jp/ Tidak jarang juga Professor negeri yang tidak tahu tentang beasiswa Monbusho recommended by University. Surat perkenalan pertama ke

Professor Jepang kadang-kadang tidak di jawab. Banyak kemungkinannya, antara lain Professor tersebut tidak bagus Englishnya sehingga untuk membalas dalam bahasa Inggris dia butuh waktu lama, padahal dia sibuk sekali. Kemungkinan lain di lab. Professor tersebut udah penuh, artinya tidak bisa menampung lagi mahasiswa baru. Tapi jangan kuatir masih ada ribuan Professorprofessor yang tersebar di seluruh Universitas di Jepang, silahkan saudara mencoba untuk kontak ke Professor lainnya. Cara yang terbagus adalah jika kenalan dengan Professor Jepang dilakukan pada saat ketemu di Conference, Scientific meeting, Kunjungankunjungan lab, atau pas ada kerja sama sehingga Professor Jepang datang ke

Indonesia. Kalau ada kesempatan seperti itu, bisa saudara manfaatkan sebaik-baiknya. Jika semuanya udah OK, dalam arti Professor sanggup menguruskan beasiswa Monbusho, maka Professor lah yang sibuk. Mulai dari ngambil application di Foreign Student Office di Universitasnya, terus ngirim application itu ke saudara (setelah saudara isi lengkap, saudara diharapkan ngembalikan ke Professor lagi), terus Professor ngembalikan lagi application yang sudah saudara isi lengkap ke Foreign Student Office dengan Professor tsb menyertakan rekomendasi bahwa saudara diterima di labnya. Akhirnya Foreign Student Office merekomendasikan candidate ke Monbusho. Setelah diproses oleh Monbusho hasil pengumumannya di

beritahukan ke Universitas, dan Universitas memberitahu ke Professor bahwa calon yang direkomendasikan oleh Professor tsb berhasil. Barusan setelah itu Professor memberi tahu saudara. Segala urusan mengenai kedatangan dan penjemputan saudara di urus oleh Professor. Setelah dapat pemberitahuan bahwa saudara dinyatakan sukses sebagai penerima beasiswa Monbusho, saudara akan mendapatkan sertifikat pernyataan bahwa saudara berhak menerima beasiswa Monbusho untuk research student selama 1.5 tahun. Setelah mendapatkan beasiswa research student, maka proses berikutnya sama persis dengan beasiswa Monbusho G to G. Hanya waktu research student beasiswa monbusho U to U cuman 1.5 tahun. Dalam masa

research student tersebut saudara harus belajar bahasa jepang, dan persiapan untuk ujian masuk S2 bagi yang ingin melanjutkan program S2 dan ujian masuk S3 bagi yang ingin melanjutkan program S3. Ujian masuk universitas diatur oleh masingmasing universitas yang dipilih. Ada universitas jepang yang tiap setengah tahun ngadakan ujian masuk, ada juga setiap tahun sekali ujian masuknya. Jika dalam tahun pertama atau pertengahan tahun pertama saudara lulus ujian masuk S2 atau S3 maka status beasiswa research student yang masa waktunya masih lebih akan otomatis di cancel (dihentikan) dan saudara di daftar sebagai penerima beasiswa S2 (dua tahun lagi, buat yang akan masuk S2) dan S3 (tiga tahun lagi, buat yang akan masuk S3). Tetapi jika dalam masa

research student tsb saudara gagal masuk ujian pertama, maka saudara bisa mengikuti ujian masuk ke dua dan ketiga sampai masa research habis. Jika sampai masa research student habis dan saudara belum bisa masuk ujian, maka saudara di pulangkan. Untuk yang masuk S2, setelah saudara menyelesaikan program Master, dan jika saudara berkeinginan untuk melanjutkan program S3 maka saudara bisa memperpanjang beasiswa itu untuk masuk program S3 (dan beasiswa akan diperpanjang lagi 3 tahun ke depan). Nah kesempatan ini, yang bisa di dapat oleh setiap orang tanpa kecuali (tidak harus PNS ataupun karyawan BUMN). Disamping tidak ada quota kita bisa meminta rekomendasi dari berbagai pilihan banyak Professor-

Professor Jepang yang tersebar di seluruh universitas Jepang. Dan prosedur beasiswa ini tidak ada hubungannya dengan Kedutaan Jepang di Indonesia. Hanya saja jika saudara diterima beasiswa ini pihak kedutaan jepang mengharapkan saudara untuk melapor bahwa saudara di terima beasiswa monbusho. Beasiswa Monbusho recommended by university di TOKYO INSTITUTE OF TECHNOLOGY (TIT) Ini adalah sebagai contoh cara apply beasiswa Monbusho U to U di TIT. Formulir beasiswa monbusho U to U ini bisa di dapat di Foreign Student Office TIT sekitar bulan Desember, tetapi yang berhak mengambil hanya Professor TIT saja, mahasiswa tidak diperbolehkan. Formulir harus diserahkan ke

Foreign Student Office TIT paling lambat 31 Maret, setelah formulir diisi lengkap oleh applicant dan sudah di kasih rekomendasi oleh Professor TIT. Penyerahan formulir ke Foreign Student Office hanya bisa dilakukan oleh Professor TIT. Aplicant tidak diperbolehkan menyerahkan application langsung. Pihak Foreign Student Office TIT akan merekomendasikan calon ke Monbusho sekitar pertengahan April. Monbusho akan menyeleksi dan menginformasikan ke Pihak Foreign Student Office TIT pada pertangahan Agustus. Awal Oktober calon mahasiswa diharapkan kedatangannya ke Jepang. Semua urusan eligibility untuk pengurusan VISA, tiket pesawat ke Jepang diurus semua oleh Foreign Student Office TIT. Untuk universitas lain

seperti The University of Tokyo, Kyoto University dll, deadline penyerahan application, pengumuman serta tata caranya berbeda dengan TIT. Setiap universitas punya aturan yang berbedabeda. Perbedaan Beasiswa Monbusho G to G dengan Monbusho U to U 1. Saat pengajuan (saat apply) Untuk Monbusho G to G, pengajuannya di Kedutaan Jepang (Jakarta), proses seleksi di atur oleh pihak kedutaan Jepang. Syarat utamanya adalah harus PNS atau karyawan BUMN Untuk Monbusho U to U, pengajuannya ke Professor Jepang dan diteruskan ke Universitas Jepang. Tidak ada persyaratan khusus untuk mendapatkan beasiswa ini (tidak harus PNS atau karywana BUMN). 2. Seleksi Untuk

Monbusho G to G, seleksi diadakan oleh kedutaan Jepang. seleksi tahap pertama penyeleksian dari dokumendokumen yang diserahkan pada saat aply, seleksi berikutnya adalah wawancara. Untuk Monbusho U to U, tidak ada sistem seleksi, jika Professor sudah OK (dalam arti ngasih rekomendasi), maka universitas akan melanjutkan untuk merekomendasikan ke Monbusho. Tetapi jika di universitas tsb terlalu banyak permintaan dari Professor (jumlah Professor yang apply banyak) maka universitas mengadakan seleksi, biasanya seleksi di dasarkan pada kesenioritasan Professor. Untuk itu, usahakan nyari Professor yang senior, yang sudah Full Professor bukan yang Associate Professor. Hal ini untuk menjaga kemungkinan adanya kejadian diatas.

3. Jangka waktu research student Untuk Monbusho G to G , jangka waktu beasiswa research student adalah 2 tahun Untuk Monbusho U to U , jangka waktu beasiswa research student adalah 1.5 tahun 4. Pengurusan keberangkatan ke Jepang Untuk Monbusho G to G, pengurusan keberangkatan ke Jepang di urus atau dibantu oleh pihak kedutaan Jepang. Kedatangan di Jepang di jemput dan diatur oleh AIEJ (Association International Education Japan). Untuk Monbusho U to U, pengurusan keberangkatan ke Jepang di urus sendiri, tidak ada hubungan dengan kedutaan Jepang, hanya pihak kedutaan Jepang meminta laporan data tentang calon sebelum keberangkatan. Dan kedatangan di Jepang di jemput atau diurus oleh Professornya.

Persamaan Beasiswa Monbusho G to G dengan Monbusho U to U Setelah sampai di Universitas Jepang, semua sama. Hak-hak yang diperoleh oleh penerima beasiswa monbusho G to G dengan hak yang diterima oleh penerima beasiswa monbusho U to U adalah sama. Hakhaknya antara lain : 1. Tiket pesawat pulang - pergi dari negara asal ke Jepang 2. Uang kedatangan pertama kali di Jepang sebesar 25.000 yen 3. Uang beasiswa perbulan 185.500 yen 4. Bebas biaya ujian masuk universitas, matrikulasi dan biaya kuliah 5. Tunjangan bagi yang tinggal di apartemen 6. Tunjangan untuk scientific meeting, travellling. 7. Perpanjangan beasiswa dari research student status ke program master atau doktor, dan juga

perpanjangan beasiswa dari master ke doktor.

For information about AYF Program Jakarta


JIF(Jakarta Representative Office) (Asia SEED JKT) BPPT Building II 16th Fl., Jl. M. H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia Tel: +62-21-3926608 Fax: +62-21-3908415 E-mail: Ms. Anthy, Mr. Y. Kitamura Indonesian Citizens

Features of the Asian Youth Fellowship Program

The scholarship grantees shall take a preparatory course in the Japanese language and other subjects for approximately 7 months at the Japan Foundation Japanese-Language Institute, Kansai , situated in Osaka, Japan. Grantees shall live in the provided dormitory through the Program. Grantees will thereafter be matriculated into Japanese universities as Japanese Government (Monbukagakusho) scholarship students (Research Student or regular course students) from April 2008. @

2. Field of Study

We welcome students wishing to studying in the fields of: Humanities, Social Sciences, Engineering and Natural Sciences. * Fields of study must be one of those available at Japanese universities. Practical training given by factories or companies is excluded. * Japanese Studies or Japanese Culture Studies are not fit for the purpose of this Program. @

3. Qualifications (1) Nationality: Applicants must be nationals of one of the following countries; Bangladesh, Brunei, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philippines, Singapore, Thailand or Vietnam. (2) Age: Applicants must be under 35 years of age as of April 1, 2008 (i.e. born on or after April 2, 1973) (3) Academic Backgrounds:

Applicants must be university or college graduates, who have completed the fundamental education of their countries, basically of 16 years (those who will graduate from a university or college by the Registration Day of AYF may apply). (4) Study Area: The study area must be in the same field as the applicant has studied (or is now studying) or a related one. (5) Others: a. Applicants should not have Japanese language proficiency. Those who have learned Japanese language and already acquired Japanese proficiency comparable to the Japanese Proficiency Test Level 3 are excluded. b. Good proficiency in English is required. c. Military men and military civilian employees registered on the personnel list are excluded. d. Applicants should be in good health. e. The grants may be canceled if grantees fail to arrive in Osaka, Japan, by the Registration Day of AYF, 2007. f. The applicant whose spouse has already won a Japanese Government scholarship will not be selected as a grantee, and likewise in the case of a couple applying at the same time. g. The applicant who has been awarded a Japanese Government (Monbukagakusho) scholarship in the past will not be selected as a grantee unless he/she has had a few years' research or teaching experience after returning to his/her country. h. It is not recommended for his/her family to accompany the applicant to Japan during the AYF program. @

4. Terms of Scholarship

The scholarship will be granted for a period of

about 7 months, in principle, from the date of arrival in Osaka to March 2008. After completing the AYF Program, the Japanese Government (Monbukagakusho) scholarship will be granted according to its own regulation.

5. Grant Coverage during Preparatory Course

(1)Expenses necessary for participation in the official curriculum (transportation, teaching material, etc.) (2)Meals during the program (partly in the form of cash allowances) and a set amount of allowances to cover miscellaneous living expenses.

(3) Accommodation (a single room) at the Institute (4) Overseas travel insurance for disease and injury for the duration of the program

(5) Round-trip, economy-class airline between the nearest International Airport from your residence and Kansai International Airport (Osaka, Japan) on the most direct and economical route. (6) Japanese visa as a trainee. * The above terms of the grant will be effective from the date of arrival in Kansai to March 2008. After completing the AYF Program, grantees will proceed to Japanese universities as Monbukagakusho Scholarship students.

Allowances, accommodations, and other status are subject to Monbukagakushofs regulations. @

6. Selection (1) Japanese diplomatic missions concerned will select preliminary candidates from among applicants by means of a review of the documents submitted, in cooperation with the foreign governments concerned. (2) Those who have been selected as the preliminary candidates will be recommended to Asian Youth Fellowship Screening Committee, Tokyo, Japan. The Committee will select grantees from among the preliminary candidates by means of an interview made in their respective countries by a mission member assigned and dispatched by the Committee. (3) Final announcement will be provided by the Embassy of Japan in writing after Monbukagakushofs approval to the decision by the AYF Screening Committee. The grantees of the Japanese Government (Monbukagakusho) scholarship for 2008 will be finally selected after the university placement has been made, provided they have passed the final examination of AYF. AYF will provide the students with information on Japanese universities through the Program. @

7. Application Procedure Applicants must submit the following documents according to the instruction given by the Embassy of Japan in their own country by the date appointed. The documents submitted will not be returned. @ Documents
Application for Admission (prescribed forms)

Original/Certified Copy
3

Copy @

Photographs (6:4 cm) taken within the past 6 months (should be pasted on the applications) Certified academic record of university attended (to be issued by the university authorities) Reference from the university president or dean, or academic advisor Reference from the present employer (if applicable) University diploma of certificate of degree

3 2 1 1 3

@
1 2 2

* In addition to the above documents, you must submit a medical certificate using the prescribed form (1 original and 2 copies, to be issued by the medical institution designated by the Japanese diplomatic mission) before you take interview test if you pass the document screening. * ORIGINAL means a certified true copy for certificates, transcripts and university diploma, not necessary the very original. * COPY means a photocopy. * Please note that you should contact the Embassy of Japan in your country or visit our website http://www.asiaseed.org/ayfj/ before submitting the application. @

8. Notes (1) Information on this program is available at the Embassy of Japan (2) A grantee will be deprived of his/her scholarship in any of the following cases; a. A false statement has been made on his/her application dossier. b. He/she violates any article of his/her pledge. c. He/she has been subject to disciplinary action by the Asian Youth Fellowship or has no prospect for academic achievement (e.g. failure to achieve a satisfactory level in the Japanese language). (3) After finishing the preparatory course in Osaka, the grantee will be studying in Japan as a Japanese Government (Monbukagakusho) scholarship grantee. It is therefore recommended that the applicant should read the guideline to the Japanese Government (Monbukagakusho) scholarship. @

Schedule for 2007 Students


@
(July-Oct 2006) (Oct-Nov 2006) Feb-March 2007 March 2007 July 2007 -Application released -Application deadline (please check the deadline) - Screening of Applicants - Determination of Successful Applicants - Coming to Osaka, Japan - Starting Preparatory Course - Counseling for the Placement to a Graduate School in Japan - Application for Monbukagakusho Scholarship 2007 - Placement to Graduate Schools by Monbukagakusho

September 2007 January 2008

Hereafter, there are three possibilities for AYF Students (Case 1: take the entrance examination with successful result)
February 2008 March 2008 April 2008 Take the Entrance Examination End Preparatory Course Come to Japan as Japanese Government (Monbukagakusho) Scholarship Student, Regular Student at the Graduate School

@(Case 2: take the entrance examination with unsuccessful result)


February 2008 March 2008 April 2008 Take the Entrance Examination End Preparatory Course Come to Japan as Japanese Government (Monbukagakusho) Scholarship Student, Research Student at the Graduate School

@(Case 3: does not take the entrance examination)


March 2008 April 2008 End Preparatory Course Come to Japan as Japanese Government (Monbukagakusho)

Scholarship Student, Research Student at the Graduate School

In Cases 2 and 3, applicants may take the Entrance Examination after 6 months or 1 year, if admitted by his/her supervisor at the Graduate School
Indonesia Embassy of Japan Menara Thamrin Bldg, Jl. M. H Thamrin, Kav.3 Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia Tel: 62-21-324308 Fax: 62-21-3192-4820

Supported by HELP Institute


Counter Part Internet Environment Whole Organization Stable 2Mbps connection to the local ISP

Lecture Environment

Audio and Video using WMT stream (500kbps) from Japan. 30 seconds to 1 minute delay because of Encoding and Decoding time and network delay. Real time question and answer session using Polycom Power Point material is sent to AYF beforehand and the timing of the material change is shared through the network. Printed out version of lecture material is also available.

Mailing List

ayf@asia.soi.wide.ad.jp

Oxford
SPECIAL NOTE - APPLICABLE DEADLINES AND DATES FOR FALL 2006 APPLICATIONS CHECK YOUR OWN COLLEGE OR UNIVERSITY ENDORSEMENT PROCESS FOR SPECIAL DEADLINES; THEY INVARIABLY PRECEDE THE OFFICIAL DEADLINES. APPLICATIONS MUST BE POSTMARKED NO LATER THAN OCTOBER 2 INSTITUTIONAL ENDORSEMENT AND REFEREE LETTERS DUE OCTOBER 10 DISTRICT INTERVIEWS NOVEMBER 17 AND 18

Вам также может понравиться