Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2. Dosis dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Titrasi dapat dilakukan. 3. Tingkat ringan, sedang, dan berat sedasi didapat dengan mudah lewat rute intravena. 4. Periode kesembuhan dari sedasi lebih pendek daripada administrasi oral, rektal, intranasal, atau intramuskular.
5. Vena yang terlihat jelas adalah faktor aman.
8. Refleks sumbatan dikurangi. 9. Gangguan motorik (epilepsi, cerebral palsy) dapat dikurangi. 10. Pada kasus emergensi sedasi intravena merupakan suatu keuntungan.
3. Kedalaman sedasi yang didapat dapat diubah dari satu waktu ke waktu yang lain, sehingga administrator dapat meningkatkan atau menurunkan kedalaman sedasi. Tingkat kontrol ini menggambarkan keamanan signifikan dari inhalasi sedasi. 4. Durasi aksi bervariasi, tergantung administrator.
5. Waktu kesembuhan dari sedasi inhalasi cepat biasanya 3 sampai 5 menit pada inhalasi
100% O2. 6. Titrasi dapat dilakukan. 7. Kesembuhan dari sedasi hampir selalu tercapai sempurna; pasien dapat pulang sendiri, dengan tidak ada gangguan pada aktivitas. 8. Tidak ada injeksi yang diperlukan.
9. Sedasi inhalasi dengan N2O-O2 aman. Sangat sedikit efek sampingnya.
10. Obat yang digunakan pada teknik ini tidak memiliki efek samping pada hati, ginjal, otak, atau sistem kardiovaskular dan respirasi.
11. Sedasi inhalasi dengan N2O-O2 dapat digunakan sebagai pengganti anastesi lokal pada
prosedur-prosedur tertentu. B. KERUGIAN TEKNIK SEDASI INHALASI DAN INTRAVENA a. Kerugian teknik sedasi inhalasi:
1. Harga peralatan yang digunakan mahal 2. Harga gas yang digunakan yaitu O2 dan N2O relatif mahal
4. Kegagalan dapat muncul karena potensi agen kurang. 5. Kerjasama pasien sangat diperlukan. Untuk sedasi inhalasi yang efektif, pasien harus menghirup gas lewat hidung atau mulut. Jika pasien tidak mampu melakukannya maka hasilnya akan gagal. 6. Semua staf yang mengoperasikan harus mendapat pelatihan untuk menciptakan inhalasi yang aman dan efektif.
2. Dapat terjadi komplikasi venipuncture. 3. Pengawasan yang lebih intensif dibutuhkan. Kebanyakan agen intravena tidak dapat dibalikkan dengan obat antagonis spesifik.