Вы находитесь на странице: 1из 5

ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Mencakup pengumpulan informasi tentang gejala-gejala terakhir juga manifestasi penyakit sebelumnya.

Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mendapatkan riwayat kesehatan yang jelas dari proses penyakit: 1. Sudah berapa lama klien mengalami kesulitan pernapasan? 2. Apakah aktivitas meningkatkan dispnea?jenis aktivitas apa? 3. Berapa jauh batasan klien terhadap toleransi aktifitas? 4. Kapan selama siang hari klien mengeluh paling letih dan sesak napas? 5. Apakah kebiasaan makan dan tidur terpengaruh? 6. Apa yang klien ketahui tentang penyakit dan kondisinya? Data tambahan diumpulkan melalui observasi dan pemeriksaan; pertanyaan yang patut dipertimbangkan untuk mendapatkan data lebih lanjut termasuk: 1. Berapa frekuensi nadi dan pernapasan klien? 2. Apakah pernapasan sama dan tanpa upaya? 3. Apakah asien mengkontraksi otot-otot abdomen selama inspirasi? 4. Apakah klien menggunakan otot-otot aksesori pernapasan selama proses pernapasan? 5. Apakah tampak sianosis? 6. Apakah vena leher klien tampak memebesar 7. Apakah klien mengalami edema perifer? 8. Apakah klien batuk? 9. Apa warna,jumlah,konsistensi sputum klien? 10. Bagaimana status sensorium klien? 11. Apakah terdapat peningkatan stupor?kegelisahan?

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan: 1. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan ketidaksamaan ventilasi perfusi 2. Bersihan jalan napas tidak efektif yang berhubungan dengan

brokokonstriksi, peningkatan pembentukan mukus, batuk tidak efektif, dan infeksi bronkopulmonal. Kumpulan askep, semoga bermanfaat

3. Pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan napas pendek, mukus, bronkokonstriksi, dan iritasi jalan napas. 4. Kurang perawatan diri yang berhubungan dengan keletihan sekunder akibat peningkatan upaya pernapasan dan insufisiensi fentilasi dan oksigenasi. 5. Intoleransi aktifitas akibat keletihan, hipoksemia, dan pernapasan tidak efektif. 6. Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan kurang sosialisasi, ansietas, dapresi, tingkat aktifitas rendah, dan ketidakmampuan untuk bekerja. 7. Defisit pengetahuan tentang prosedur perawatan diri yang akan dilakukan di rumah.

C. Rencana Asuhan Keperawatan 1. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan ketidaksamaan ventilasi perfusi Tujuan: perbaikan dalam pertukaran gas Intervensi keperawatan: a. Berikan bronkodilator sesuai yang diharuskan: Dapat diberikan per oral, intra vena, rektal, atau dengan inhalasi Berikan bronkodilator oral atau intravena pada waktu yang berselingan dengan tindakan nebulizer, inhaler dosis terukur atau IPPB untuk memperpanjang keefektifan obat Observasi efek samping takikardi, disritmia, eksitasi sistem syaraf pusat, mual dan muntah b. Evaluasi efektifitas tindakan nebulizer, inhaler dosis terukur, atau IPPB Kaji penurunan sesak napas, penurunan mengi atau krekles, kelonggaran sekresi, penurunan ansietas. Pastikan bahwa tindakan diberikan sebelum makan untuk menghindari mual, dan untuk mengurangi keletihan yang menyertai aktifitas makan c. Instruksikan dan berikan dorongan pada klien pada pernapasan

diafragmatik dan batuk yang efektif d. Berikan oksegen dengan metode yang diharuskan.

Kumpulan askep, semoga bermanfaat

Jelaskan pentingnya tindakan ini pada klien Evaluasi efektifitas : amati tanda-tanda hipoksia. Ingatkan dokter jika timbul gelisah, ansietas, samnolen, sianosis atau takikardi. Analisis gas darah arteri dan bandingkan dengan nilai-nilai dasar. Lakukan oksimetri nadi untuk memantausaturasi oksigen. Jelaskan bahwa tidak merokok dianjurkan pada klien atau pengunjung ketika oksigen digunakan.

2. Bersihan jalan napas tidak efektif yang berhubungan dengan brokokonstriksi, peningkatan pembentukan mukus, batuk tidak efektif, dan infeksi

bronkopulmonal. Tujuan: Pencapaian klirens jalan napas : a. Beri klien 6-8 gelas cairan per hari kecuali terdapat korpulmonal b. Ajarkan dan berikan dorongan penggunaan teknik pernapasan

diagfragmatik dan batuk c. Bantu dalam pemberian tindakan nebulizer, inhaler, dosis terukur atau IPBB d. Lakukan drinase postural dengan perkusi dan fibrasi pada pagi hari dan malam hari sesuai yang diharuskan e. Instruksikan klien untuk menghindari iritan seperti asap rokok, aerosol, suhu yang ekstrim dan asap f. Ajarkan tentang tanda-tanda dini, infeksi yang harus dilaporkan pada dokter dengan segera : Peningkatan sputum Perubahan dalam warna sputum Peningkatan kekentakan sputum Peningkatan napas pendek, rasa sesak di dada, keletihan Peningkatan batuk g. Berikan antibiotic sesuai yang diberikan h. Berikan dorongan pada pasin untuk melakukan imunisasi terhadap influenza dan streptokokus pnemonia.

Kumpulan askep, semoga bermanfaat

3. Pola pernapasan tidak efektif yang berhubungan dengan napas pendek, lendir, bronkokonstriksi dan iritasi jalan napas Tujuan: Perbaikan pola pernapasan klien Intervensi keperawatan: a. Ajarkan klien latihan bernapas diafragmatik dan pernapasan bibir dirapatkan. b. Berikan dorongan untuk menyelingi aktivitas dengan periode istirahat. Biarkan klien membuat keputusan tentang perawatannya berdasarkan tingkat toleransi klien. c. Berikan dorongan penggunaan latihan otot-otot pernapasan jika diharuskan. 4. Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan keletihan sekunder akibat peningkatan upaaya pernaapasan dan insufisiensi ventilasi dan oksigenasi. Tujuan: Kemandirian dalam aktivitas perawatan diri a. Ajarkan klien untuk mengkoordinasikan pernapasan diagfragmatik dengan aktifitas (missal : berjalan, membungkuk) b. Berikan klien dorongan untuk mulai mandi sendiri, berpakaian sendiri, berjalan dan minum cairan. Bahas tentang tindakan penghematan energy c. Ajarkan tentang drainase postural bila memungkinkan

5. Intoleransi aktifitas akibat keletihan, hipoksemia, dan pernapasan tidak efektif. Tujuan: perbaikan dalam toleransi aktifitas Intervensi keperawatan: a. Dukung klien dalam menegakkan regimen latihan teratur dengan melakukan tredmil dan exercycle, berjalan atau latihan lainnya yang sesuai, seperti berjalan perlahan Kaji tingkat fungsi klien terakhir dan kembangkan rencana latihan berdasarkan pada status fungsi dasar. Sarankan konsultasi dengan ahli terapi fisik untuk menentukan program latihan, spesifik terhadap kemampuan klien. Siapkan unit oksigen portabel untuk berjaga-jaga jika diperlukan selama latihan.

6. Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan kurang sosialisasi, ansietas, dapresi, tingkat aktifitas rendah, dan ketidakmampuan untuk bekerja. Tujuan: pencapaian tingkat koping yang optimal

Kumpulan askep, semoga bermanfaat

Intervensi keperawatan: a. Mengadopsi sikap yang penuh harapan dan memderikan semangat yang ditujukan kepada klien. b. Dorong aktifitas sampai tingkat toleransi gejala c. Ajarkan teknik relaksasi atau berikan rekaman untuk relaksasi bagi klien. d. Daftarkan klien pada program rehabilitasi pulmonari bila tersedia e. Sarankan konseling vokasional untuk menggali kesempatan alternatif pekerjaan ( jika memungkinkan).

7. Defisit pengetahuan tentang prosedur perawatan diri yang akan dilakukan di rumah Tujuan: Kepatuhan dengan program terapeutik dan perawatan dirumah a. Bantu klien mengerti tentang tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang Ajarkan klien tentang penyakit tentang perawatannya

b. Diskusikan keperluan untuk berhenti merokok. Berikan informasi tentang sumber-sumber kelompok (misal Smoke Enders, American Cancer Society).

Kumpulan askep, semoga bermanfaat

Вам также может понравиться