Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Petrologi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang : Indonesia merupakan negara yang kaya akan fenomena fenomena alam tentang geologi yang sangat baik untuk dipelajari, baik fenomena alam yang baru saja terjadi maupun fenomena alam yang terjadi di masa lampau. Dengan begitu Indonesia memiliki banyak lapangan pelajaran dan pengajaran di bidang Ilmu pengetahuan alam terkhusunya tentang Teknik Geologi. Batuan Sedimen adalah batuan yang paling banyak tersingkap di permukaan bumi, kurang lebih 75 % dari luas permukaan bumi, sedangkan batuan beku dan metamorf hanya tersingkap sekitar 25 % dari luas permukaan bumi. Oleh karena itu, batuan sedimen mempunyai arti yang sangat penting, karena sebagian besar aktivitas manusia terdapat di permukaan bumi. Fosil dapat pula dijumpai pada batua sediment dan mempunyaiarti penting dalam menentukan umur batuan dan lingkungan pengendapan. Sehinga pentingnya mempelajari sedimen dilakukanlah kegiatan pengamatan di lapangan nglipar khususnya sedimen klastik. I.2 Maksud dan Tujuan Pengamatan : 1. Mengetahui perbedaan antara batuan sedimen dengan batuan lainya 2. Mengerti tentang batuan sedimen terkusus jenis batuan sedimen klastik silikaan 3. Dapat mendeskripsikan data dari batuan sedimen klastik silikaan 4. Faham tentang petrogenesa batuan sedimen klastik silikkan I.3 Alat dan Bahan Observasi : 1. Palu Geologi batuan sedimen 2. Kompas Geologi 3. Clipboard 4. 10 lembar HVS ukuran A4 5. Alat tulis 6. Kamera
Nama : Petra Ardianta NIM : 111.110.032 PLUG : 1
Page 1
I.4
Pencapaian Lokasi : Lokasi kegiatan lapangan petrologi bertempat di daerah Kecamatan Nglipar, Kabupaten
Gunung Kidul, Propinsi D. I. Yogyakarta. Berangkat jam 14.30 WIB dari kampus UPN V Yogyakarta dengan kendaraan sepeda motor di tempuh selama 2 jam dengan cuaca cerah berawan. Jalan sangat berliku dan menanjak sehingga perlu kewaspadaan yang penuh. Denah lokasi :
Gambar 1. Denah lokasi singkapan Nglipar Keterangan : A. UPN veteran Yogyakarta B. Kecamatan Nglipar
Nama : Petra Ardianta NIM : 111.110.032 PLUG : 1
Page 2
BAB II ISI PEMBAHASAN : II.1 . Foto Parameter Singkapan batuan Sedimen siliklastik
( Foto 1 : Kondisi singkapan ) Arah posisi kamera Jarak pengambilan gambar Cuaca / jam Skala Parameter / pembanding Tinggi pada gambar : Tinggi sebenarnya skala = 1 cm : 18,5 cm : N 197o E : 200 cm : mendung / 15 : 12 WIB
10 cm : 185 cm
Nama : Petra Ardianta NIM : 111.110.032 PLUG : 1
Page 3
15 cm : 350 cm
Jadi, setiap 1 cm pada gambar mewakili 18,5 cm pada tinggi dan 23,3 cm pada lebar di lapangan II.2 . Foto Parameter Batuan Sedimen Silisiklastik
( Foto 2 : Kondisi batuan ) Arah posisi kamera Jarak pengambilan gambar Cuaca / jam Skala Parameter / pembanding Tinggi pada gambar : Tinggi sebenarnya skala = 1 cm : 5,6 cm : N 201o E : 20 cm : mendung / 15 : 23 WIB
15 cm : 110 cm
Nama : Petra Ardianta NIM : 111.110.032 PLUG : 1
Page 4
Jadi, setiap 1 cm pada gambar mewakili 5,6 cm pada tinggi dan 7,3 cm pada lebar di lapangan
( Foto 3 : Sampel batuan ) Jenis Batuan Warna Struktur Tekstur 1. Ukuran Butir : pasir menengah ( 0,25 0,50 mm ) : Batuan Sedimen silisiklastik : coklat dan abu - abu : laminasi
: kuarsa
Page 5
Page 6
Keterangan
Batu Pasir
Batu Breksi
Page 7
Vegetasi
Sungai
Keterangan
Batu Pasir
Sungai
Page 8
Vegetasi
II.7 . Petrogenesa
(Sketsa 1)
(Sketsa 2)
(Sketsa 3)
(Sketsa 4)
Keterangan : Sketsa 1 : Batuan induk (baik batuan beku , sedimen , maupun metamorf) terlapukkan sehingga pecah menjadi kecil keci yang nantinya menjadi material sedimen
Sketsa 2 : Pecahan pecahan kecil dari batuan induk tersebut terbawa oleh agen transportasi antara lain angin dan air membawa dari tempat yang jauh sehingga terjadilah material yang lebih kecil dengan komposisi pasir sedang.
Sketsa 3 : Material sedimen yang berkomposisi pasir tersebut terbawa dan pada akhirnya terhenti pada suatu tempat yang lebih landai berbentuk cekungan. Semakin lama semakin banyak terakumulasi di cekungan tesebut.
Nama : Petra Ardianta NIM : 111.110.032 PLUG : 1
Page 9
Sketsa 4 : Setelah terakumulasi sedemikian rupa, dengan adanya volume yang banyak menghasilkan tekanan yang menyebabkan tiap butir saling menekan dan bersentuhan dengan terisi oleh semen, maka dari yang dahulunya material lepas menjadi saling terikat dan menjadi batu (litifikasi) BAB III PENUTUP
III.1 . Kesimpulan Dalam hal ini batu pasir atau yang di sebut sandstone adalah batu yang terjadi dari rombakan batuan asal yang lapuk menjadi material sedimen kecil kecil ter transport dan tertumpuk pada sebuah cekungan. Dalam transportnya dapat di perkirakan di bawa oleh agen yaitu angin dan air ,serta mengindikasikan bahwa di zaman dahulu daerah dimana ditemukanya batu pasir ini memiliki tingkat pelapukan yang tinggi dan transportasi yang tinggi pula karena terdapat hasil batu pasir yang berbutir sedang. Selain itu, daerah ini zaman dahulu terdapat cekungan yang besar sebagai wadah / tempat berkumpulnya material sedimen yang mayoritas adalah pasir pasir kecil. Mengalami perekatan antara butir satu dengan yang lain oleh semen sehingga memperkecil ruang antar butir yang menyebabkan menjadi keras / terlitifikasi (pembatuan).
Page 10