Вы находитесь на странице: 1из 4

Homewok 19 April 2012 | Andri S. Husein (andri84@yahoo.

com)

Persamaan Diferensial Fungsi Legendre


1 = 1 2xt + t2

Fungsi pembangkit Persamaan Diferensial Legendre dinyatakan sebagai Pn (x)tn ,


n=0

|t| < 1

(1)

Jika kita sekarang mendiferensialkan (1) terhadap variable x, maka : t 1 = = 2 x 1 2xt + t (1 2xt + t2 )3/2 atau

Pn (x)tn
n=0

(2)

(1 2xt + t )
n=0

Pn (x)t + t
n=0

Pn (x)tn = 0

(3)

Persamaan (3) bila diuraikan, akan diperoleh


Pn (x)t
n=0 n=0

2xPn (x)t

n+1

+
n=0

Pn (x)t

n+2

n=0

Pn (x)tn+1 = 0

(4)

Penggeseran batas sigma, untuk suku pertama n n + 1, dan suku ke tiga dengan n n 1, diperoleh

Pn+1 (x)t
n=0

n+1

n=0

2xPn (x)t

n+1

+
n=0

Pn1 (x)t

n+1

n=0

Pn (x)tn+1 = 0

(5)

Untuk harha n tertentu, Persamaan (5) dapat dituliskan sebagai : Pn+1 (x) + Pn1 (x) = 2xPn (x) + Pn (x) Mengingat Persamaan rekursi: (2n + 1)xPn (x) = (n + 1)Pn+1 (x) + nPn1 (x), n = 1, 2, 3, ... (7) (6)

dan dari Persamaan (6) dapat dijabarkan P.D fungsi Legendre menjadi : (1) Pers.(7) didiferensialkan terhadap x dan dikalikan dengan 2 yaiitu, 2 d (2n + 1)xPn (x) = (n + 1)Pn+1 (x) + nPn1 (x) dx (8)

2(n + 1)Pn+1 (x) + 2nPn1 (x) = 2(2n + 1)xPn (x) + 2(2n + 1)Pn (x)

Fisika Matematika I | Phy. Dept. Univ. of Sebelas Maret

Homewok 19 April 2012 | Andri S. Husein (andri84@yahoo.com) (2) Pers.(6) dikali dengan (2n + 1), (2n + 1)Pn+1 (x) + (2n + 1)Pn1 (x) = 2(2n + 1)xPn (x) + (2n + 1)Pn (x) Bila Pers.(8) dikurangi Pers.(9), diperoleh, Pn+1 (x) Pn1 (x) = (2n + 1)Pn (x) (3) Bila Pers.(6) ditambah dengan Pers.(10) diperoleh 2Pn+1 (x) = 2(n + 1)Pn (x) + 2xPn (x) atau Pn+1 (x) = (n + 1)Pn (x) + xPn (x) (4) Dan bila Pers.(6) dikurangi Per.(10) diperoleh Pn1 (x) = nPn (x) + xPn (x) Kemudian Pers.(12) dikalikan dengan x diperoleh xPn1 (x) = nxPn (x) + x2 Pn (x)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

Dan bila Pers.(11) indeks n diubah menjadi n 1 dan suku-suku nya disusun kembali, diperoleh xPn1 (x) = Pn (x) nPn1 (x) (5) Maka hasil dari pengurangan dari Pers.(14) dengan Pers.(13) diperoleh 0 = (1 x2 )Pn (x) + nxPn (x) nPn1 (x) (15) (14)

(6) Bila Pers.(15) didiferensialkan terhadap x dan kemudian Pn1 (x) di substitusikan dengan menggunakan Pers.(12) diperoleh (1 x2 )Pn (x) 2xPn (x) + nxPn (x) + nPn (x) + n2 Pn (x) nxPn (x) = 0 atau (1 x2 )Pn (x) 2xPn (x) + +n(n + 1)Pn (x) = 0 (16)

Pers.(16) merupakan persamaan diferensial orde dua fungsi Legendre. Kita sekarang dapat melihat bahwa polinomial Pn (x) yang dihasilkan dari ekspansi Pers.(1) memenuhi persamaan diferensial fungsi Legendre sehingga formula Rodrigues atau polinomial Legendre adalah bentuk penyelesaian dari P.D fungsi Legendre.

Fisika Matematika I | Phy. Dept. Univ. of Sebelas Maret

Homewok 19 April 2012 | Andri S. Husein (andri84@yahoo.com)

Penyelesaian P.D Legendre Associated

Persamaan diferensial orde dua fungsi Legendre associated yang dinyatakan oleh Pers.(17) adalah : 1 d d m2 sin + l(l + 1) =0 sin d d sin2 atau Pers.(18) sebagai berikut (1 w2 ) (17)

m2 d2 d + l(l + 1) 2 = 0 (18) 2w dw2 dw w Salah satu cara untuk menyelesaikan Legendre associated pada Pers.(18) adalah dengan menyelesaikan Persamaan Legendre dan kemudian mengubah P.D Legendre menjadi Legendre associated dengan mendiferensialkan fungsi Legendre yang dinyatakan pada Pers.(19) m kali terhadap w. (1 w2 ) Dengan bantuan formula Leibniz dn (A(x)B(x)) = dxn
n n s

d2 d 2w + l(l + 1) = 0 2 dw dw

(19)

s=0

ds dn1 A(x) s B(x), dxns dx

=
s

n! (n s)!s!

Kita diferensialkan (19) m kali, yaitu dm d2 l (w) dl (w) (1 w2 ) 2w + l(l + 1)l (w) = 0 (20) m 2 dx dw dw Bila 1 w2 = B(w) dan l (w) = A(x) maka dengan menggunakan formula Leibniz diperoleh dm (1 w2 )l dwm m1 m! d 2 d + (1 w ) m1 l 1!(m 1)! dw dw 2 d dm2 m! (1 w2 ) m2 l + 2!(m 2)! dw2 dw m(m 1) dm2 + (2) m2 l 2 dw m! dm l (1 w2 ) 0!m! dwm

= (1 w2 )

dm l dm1 2m m1 l dwm dw

= (1 w2 ) dm1 dm2 2mw m1 l m(m 1) m2 l dw dw dan

dm l dwm (21)

dm dm dm1 2wl = 2w m l 2m m1 l dwm dw dw Fisika Matematika I | Phy. Dept. Univ. of Sebelas Maret

(22)

Homewok 19 April 2012 | Andri S. Husein (andri84@yahoo.com) Bila Pers.(21) dan Pers.(22) di masukkan ke dalam Pers.(20) diperoleh (1 w2 )u 2w(m + 1)u + (l m)(l + m + 1)u = 0 dimana

(23)

dm l (w) (24) dwm Pers.(23) adalah bukti self adjoint. Untuk membuatnya menjadi selft-adjoint, kita menggantikan u(w) dengan ekspresi u v(w) = (1 w2 )m/2 u(w) = (1 w2 )m/2 atau u(w) = v(w)(1 w2 )m/2 Turunan pertama dan kedua u(w) terhadap w dari Pers.(25) adalah u = v + u = v + mvw 1 w2 1 w2
m/2

dm l dwm

(25)

(26) 1 w2
m/2

mv m(m + 2)w2 v 2mwv + + 1 w2 1 w2 (1 w2 )2

(27)

Kemudian bila Pers.(26) dan (27) di substitusikan ke dalam Pers.(23), maka menjadi m2 v=0 (28) 1 w2 Pers.(28) merupakan persamaan yang sama dengan (18) yaitu P.D Legendre associated. Jadi, penyelesaian dari P.D fungsi Legendre associated dapat dinyatakan sebagai (1 w2 )v 2wv + l(l + 1) dm l (w) (29) dwm dimana l (w) adalah penyelesaian P.D Legendre dalam bantuk deret seperti pada Pers.(13) atau dalam bentuk polinom Legendre m = v(x) = (1 w2 )m/2 u(w) = (1 w2 )m/2 l l (w) = 1 dl (w2 1)l 2n l! dwl (30)

Fisika Matematika I | Phy. Dept. Univ. of Sebelas Maret

Вам также может понравиться