Вы находитесь на странице: 1из 25

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL PADA TRIMESTER III

SISTEM REPRODUKSI DOSEN PENGAMPU : Ns. Arista Adityasari, S.Kep

Di Susun Oleh :

Dwi Jayanti N (0903028) Feri Yunianto (0903032) Fitria Ningrum (0903034) Heru Raharjo (0903036) Ivan Maulfi MGS (0903038) Joko Septian W. (0903040)

PRODI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG 2011
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu: adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. 1. ovum : adalah suatu sel besar dengan diameter kurang lebih 0,1 mm.

2. spermatozoa : berbentuk seperti kecebong dan mempunyai kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam satu jam, sel sperma sudah sampai di tuba melalui kanalis dan kavum uteri. Disini sel sperma menunggu sel telur. 3. konsepsi : adalah suatu peristiwa bertemunya sperma dan ovum, umumnya terjadi di ampula 4. nidasi : dinding endometrium yang menebal, selanjutnya membentuk desidua, dimana memungkinkan blastokist untuk berimplantasi. Peristiwa tertanamnya blastokist pada desisua disebut nidasi. (Depkes RI, 1993)

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :

a. satu kali kunjungan selama trimester pertama(sebelum 14 minggu) b. satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28) c. dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke
36) (Prawirohardjo, 2001)

B. Tujuan

Tujuan Umum : Untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem reproduksi

Tujuan Khusus :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Menjelaskan pengertian tentang kehamilan pada trimester III Menjelaskan perubahan anatomik dan fisiologik pada wanita hamil Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ke III Menjelaskan tanda subjektif dan objektif kehamilan pada trimester ke III Menjelaskan tentang adaptasi kehamilan Menjelaskan perubahan psikologis ibu pada kehamilan trimester III Menjelaskan tentang kebutuhan pengetahuan bagi orang tua pada kehamilan trimester ke III

8. Menjelaskan reaksi kognitif dan emosional ibu pada kehamilan trimester III 9. Menjelaskan kompikasi kehamilan pada trimester III.

BAB II KONSEP DASAR

A. Pengertian
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu) (Farrer, 1999)

B. Perubahan Anatomik Dan Fisiologik Pada Wanita Hamil


Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Dalam hal ini hormone somatomammotropin, estrogen, dan progesteron mempunyai peranan penting. Perubahan yang terdapat pada wanita hamil antara lain:

1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus normal kurang lebih 30 gram; pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20 cm dan dinding lebih kurang 2,5 cm.

Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus Xifoideus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak diantara setengah jarak pusat dan prosessus xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prosessus Xifoideus.

2. Servic Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengaklami perubahan karena hormone estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini lebih banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.

3. Vagina dan Vulva


Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan. Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio pun tampak livide.

4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk.

5. Mammae
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin, estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Sesudah partus, kolostrum ini agak kental dan warnanya agak kuning.

6. Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan alat-alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac out put yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.

7. Sistem Respirasi

Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilanya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usususus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.

8. Traktus Digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea0. mungkin ini akibat kadar hormone estrogen yang meningkat. Tonus-tonus otot traktus digestifus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestifus juga berkurang.

9. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.

10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophone stimulating hormone (MSH) yang meningkat.

C. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Pada Trimester ke III


Pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ke III yaitu :

a. Minggu 17 - 23 1. Janin tumbuh lambat 2. Tungkai bawah terbentuk sempurna 3. Tubuh janin tertutup lanugo 4. Verniks caseosa menutupi tubuh untuk melindungi kulit dan cairan amnion 5. Pergerakan janin mulai terasa pertama kali sekitar 20 minggu 6. Bunyi jantung janin mulai terasa pertama kali dengan dopler/ pemantau djj (n
=)

7. Lemak-lemak coklat dibentuk

b. Minggu 24 27 1. Kulit tumbuh pesat dan terlihat merah dan keriput 2. Mata terbuka, bulu mata, dan kelopak mata terbentuk 3. Janin dapat hidup pada usia 27 minggu c. Minggu 28 31 1. Lemak sub kutan disimpan 2. Jaka janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur, respiratory distress syndroma (rsd)
dapat terjadi

d. Minggu 32 36 1. Berat janin menetap 2. Lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala 3. Kuku jari tumbuh 4. Janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir dalam minggu-minggu
ini.

e. Minggu 37 40 1. lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin menjadi menggumpal 2. kuku jari tangan dan kaki terbebtuk sempurna dan melampaui ujung jari tangan
dan kaki

3. testis turun ke arah scrotum 4. tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari bagian tubuh
(Depkes RI, 1993)

D. Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester ke III 1. Tanda Subjektif a. 29-33 minggu
o o

Fatigue Ansietas tentang masa depan

o o

Mimpi buruk Penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik

b. 34-38 minggu

Sakit punggung, perubahan gaya berjalan Ketidaksabaran untuk mengakhiri kehamilan Perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen

c. Sebelum kelahiran

Lightening atau tanda dini dimulainya persalinan Sakit perut bagian bawah

2. Tanda Objektif

a. 29-33 minggu

Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia dan muntahan asam perut ke dalam esophagus Kontaraksi braxton-hick Fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid

a. 34-38 minggu

Heartburn (pirosis, nyeri dada) Konstipasi Vena varikosa (varicose veins) Vena varikosa (varicose veins) Edema kaki Haemoroid (wasir)

c. Sebelum kelahiran
Fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk kedalam rongga panggul, kemudian perut kelihatan maju ke depan. (Dickason, 1997)

E. Adaptasi Kehamilan

Tugas terakhir di minggu terakhir adalah pengakhiran kehamilan dan untuk melahirkan bayinya. Dia harus mempersiapkan fase letting go dari kehamilan dan semua penyatuan perasaan dan kreatifitas, proses perpisahan dengan janin. Sadar atau tidak sadar ketakutan mutilasi, kematian atau abdonment selalu muncul pada waktu ini. Antisipasi kecemasan merupakan hal yang normal dan sehat. Selama kehamilan, tingkat ketergantungan kebutuhan meningkat, puncaknya pada trimester ketiga, selama persalinan dan periode asuhan kehamilan. Seorang ibu yang sedang hamil harus memelihara dirinya sendiri sehingga dia dapat merawat bayinya. Seorang laki-laki juga merasa kebutuhannya meningkat, terutama untuk seorang ynag dapat dipercaya untuk merawat bayinya, karena ibu yang sedang mengandung lebih banyak introspektif dengan kemajuan kehamilannya. Anggota keluarga seharusnya mengingatkan, khususnya pada periode ini. Hampir semua ibu hamil menunjukkan kebutuhan yang sama pada trimester ketiga walaupun berbeda latar belakang, tingkat pendidikan, dan pengalaman seorang wanita memusatkan perhatian pada bayinya, proses kelahiran, perubahan fisik dan emosional. Ekspresi pada trimester tiga ini antara lain:

a. Kesehatan bayi (pertanyaan tentang kecacatan bayi, tanda kesehatan bayi,


bagaimana pengaruh kelahiran bagi bayi, efek obat dan anestesi)

b. Biaya kelahiran bayi (rumah sakit, pengeluaran alat) c. Proses persalinan dan kelahiran (nyeri, ketakutan, salah paham, ketika ada
di rumah sakit)

d. Keluarga (bagaimana penerimaan anak yang lain dengan kehadiran bayi,


bagaimana perencanaan selama dirumah sakit, bagaimana pasangan merespon bayi) (Dickason, 1997)

F. Perubahan Psikologis Ibu Pada Trimester III

1. Ambivalence
Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element yang mengejutkan bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan dengan pemilihan waktu yang salah, kekhawatiran tentang modifikasi kebutuhan hubungan yang ada atau rencana karier ; ketakutan tentang peran baru; dan ketakutan tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.

2. Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya penerimaan cenderung dihubungkan dengan tidak direncanakanya kehamilan dan bukti ketakutan dan konflik. Pada trimester tiga menggabungkan perasaan bangga dengan takut mengenai kelahiran anak. Pada periode ini, khususnya hak istimewa kehamilan lebih berarti. Selama trimester akhir, ketidaknyamanan fisik kembali meningkat dan istirahat yang adekuat menjadi keharusan. Wanita membuat persiapan akhir untuk bayi dan mungkin menggunakan waktu yang lama untuk mempertimbangkan nama anaknya.

3. Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan peristiwa yang biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang tertarik dengan aktifitas terdahulunya dan lebih berkonsentrasi dengan kebutuhan untuk istirahat dan waktu untuk sendiri.

4. Mood Swings (Perasaan Buaian)


Selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan suka cita. Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik perilaku kehamilan, hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif disamping itu akan menjadi sumber stress selama kehamilan.

5. change in body image (perubahan gambaran tubuh)


Kehamilan menimbulkan perubahan tubuh wanita periode waktu yang singkat. Wanita menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang sebagai kemajuan kehamilan. Reaksi ibu/ istri pada kehamilan trimester III:

Lebih cemas akan kecanggungan fisik Ketidaknyamanan Persiapan persalinan Sering mimpi kelainan letak, tidak dapat lahir, takut cacat. Pada akhir kehamilan terangsang secara tiba-tiba. (Olds, 1995)

G. Kebutuhan Pengetahuan Bagi Orang Tua Pada Kehamilan Trimester ke III 1. Perubahan fisik pada trimester tiga

2. Perubahan emosional pada trimester tiga dan periode post partum 3. Sexuality

perubahan kebutuhan sexual expression (cara yang berbeda)

sexual concerns problem solving

1. Ketidak nyamanan ringan kehamilan a. b. c. d. e.


Frekuensi berkemih f. Kram kaki Sakit punggung g. Vaginal discharge Dyspnea h. Konstipasi Varicose veins i. Nyeri disekitar tulang Kontraksi braxton hicks j. Fatigue

1. Tanda bahaya a. Perdarahan vagina b. Nyeri perut c. Edema pada muka, tangan, dan kaki d. Sakit kepala yang hebat e. Gangguan bicara f. Rupture of membrane (sebelum 38 minggu) 1. Nutrisi 2. General hygiene a. Istirahat dan tidur b. Latihan 1. Penggunaan obat a. Rokok c. Obat otc b. Alkohol d. Resep obat

1. Pertumbuhan janin 2. Persiapan menyusui 3. Support system 4. Persiapan kelahiran bayi a. Rasa takut dan cemas b. Keterlibatan ayah dalam kelahiran bayi c. Manajemen nyeri d. Intervensi obstetri 1. Persiapan menjadi orang tua a. Perubahan gaya hidup d. Keseimbangan tuntutan keluarga b. Perubahan peran e. Tugas perkembangan maternal c. Konflik peran 14. Persiapan untuk bayi baru lahir 15. Rencana keluarga
(Reeder, 1992)

H. Reaksi Kognitif Dan Emosional Ibu Pada Kehamilan Trimester Tiga 1. Pemulihan ketidaknyamanan fisik 2. Pengembangan ukuran psychososial 3. Peningkatan perhatian pada dirinya sendiri 4. Peningkatan perhatian

ketakutan diri untuk mendapatkan kesehatan dan performance selama persalinan ketakutan pada kesehatan bayi

1. Pemikiran penerimaan peran sebagai seorang ibu


membayangkan situasi sebagai orang tua obsesi persalinan dan kelahiran, keinginan kehamilan yang berlebihan peningkatan nesting behavior (Reeder, 1992)

I. Komplikasi Kehamilan Trimester III (28-40 Minggu) 1. Persalinan Prematuritas

Persalinan prematuritas (prematur) dimaksudkan dengan persalinan yang terjadi diantara umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg. Persalinan prematuritas merupakan masalah besar karena berat janin kurang dari 2,5 kg dan umur kurang dari 36 minggu, maka alat-alat vital belum sempurna. Sebab persalinan prematuritas :

a. Hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda b. Kehamilan disertai komplikasi (preeklamsia, dan eklamsia) c. Kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu (hipertensi, penyakit ginjal, penyakit jantung,
dsb). Keadaan gizi yang rendah disertai kurang darah, lapisan dalam lahir yang kurang subur karena jarak hamil terlalu pendek.

2. Kehamilan Ganda (Kembar) a. Pengaruh hamil ganda terhadap ibu :


Diperlukan gizi yang lebih banyak, sehingga tumbuh kembang janin mencapai cukup bulan, pada hamil muda sering terjadi keluhan yang lebih hebat, ibu sering cepat lelah, sering terjadi penyulit hamil (hidramnion, preeklamsia, dan eklamsia), pada saat persalinan dijumpai kesulitan.

b. Pengaruh hamil ganda terhadap janin :


Dapat terjadi persalinan prematuritas, dapat terjadi janin dengan anemia atau BBLR, setelah persalinan anak pertama dapat terjadi pelepasan plasenta sebelum waktunya dan membahayakan janin ke dua.

3. Kehamilan Dengan Perdarahan


Perdarahan pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan ibu dan janin dalam kandungan. Perdarahan yang dapat membahayakan dan berhubungan dengan trimester ketiga adalah mengalami perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio plasenta, perdarahan dari pecahnya sinus marginalis dan perdarahan dari pecahnya vasa previa.

4. Kehamilan Dengan Ketuban Pecah Dini


Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan memberi kesempatan infeksi langsung pada janin. Disamping itu, gerak janin makin terbatas, sehingga pada kehamilan kecil mungkin dapat terjadi deformitas. Oleh karena itu bila berhadapan dengan

kehamilan dengan mengeluarkan air apalagi belum cukup bulan harus segera datang kerumah sakit dengan fasilitas yang memadai.

5. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim a. Kehamilan diatas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes melitus b. Mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan c. Terjadi simbol tali pusat d. Gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan e. Kehamilan dengan perdarahan f. Kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari 6. Kehamilan Lewat Waktu Persalinan (Senotinus)
Beberapa kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu:

a. Janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami pengrusakan


diri sendiri, dengan metabolisme jaringan lemak bawah kulit sehingga tampak tua dan keriput, sebagai gejala janin dengan hasil lewat waktu

b. Air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga dapat
menimbulkan gangguan pernafasan saat kelahirannya.

c. Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam rahim d. Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat
memberikan nutrisi cukup dan janin menjadi lebih besar

e. Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan operasi


persalinan

f. Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan


dengan tindakan operasi seperti induksi persalinan sampai dengan sesio sesarea

7. Kehamilan Dengan Preeklamsia Dan Eklamsia


Gejala klinik preeklamsia ringan :

a. Tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmhg


untuk sistolik 15 mmhg untuk diastolik dengan interval pengukuran selama 6 jam

b. Terdapat pengeluaran protein dalam urin 0,3 gr/literatau kualitatif +1,-+2

c. Edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya) d. Kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu
Gejala preeklamsi berat (kelanjutan preeklamsia ringan) :

a. Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih b. Pengeluaran protein dalam urine lebih dari sekitar 5 gr/24 jam c. Terjadi penurunan produksi urin kurang dari 400 cc/24 jam d. Terdapat edema paru dan sianosis dan terasa sesak napas. e. Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri
dibagian daerah perut atas) (Ida Bagus Gde Manuaba, 1999)

BAB III KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Hari : Tanggal : Jam :

A. Data Subjektif

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Biodata Pasien dan Penanggung Jawab

Keluhan dan Alasan Datang Riwayat Kesehatan ( Dahulu, Sekarang dan Keluarga) Riwayat Perkawinan (usia menikah, lama menikah, brp kali menikah) Riwayat Menstruasi (menarche, siklus/lama, byknya haid, dismenorea) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu Riwayat Kehamilan sekarang (usia kehamilan mnrt pasien, HPHT/HPL, periksa ANC brp kali, therapy, penkes, suntik TT 1-3, kebiasaan merokok;minum minuman keras;jamu;obt2an, ada hewan peliharaan, gerakan janin, renc bersalin) 8. Riwayat KB (KB yang digunakan, lamanya, alas an berhenti, renc KB stlh bersalin) 9. Kebutuhan sehari hari sebelum dan slm hamil (nutrisi, eliminasi, aktivitas, istirahat, seksual, personal hygiene) 10. Psikososiospiritual (perasaan dg kehamilan, respon kluarga thd kehamilan, pengambil kptusan dominan ke siapa)

B. Data Obyektif
Tingkat Kesadaran : BB / TB : LILA : TTV : Suhu : Nadi : Tensi : Status Present : Head to toe (Tulang Belakang lordosis) Status Obstetri :

1. Inspeksi
Muka : tidak cloasma grav, tidak odema Mamae : Montgomery terlihat, putting susu menonjol, colostrum sudah keluar Perut : Linea Alba dan Striae gravidarum ada Anus : tidak hemoroid

2. Palpasi
Leopold I : TFU pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat Bagian fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting Leopold II : Bagian Kanan ibu teraba ada tahanan memanjang, keras Bagian Kiri ibu teraba bagian kecil kecil janin Leopold III : Bagian segmen bawah rahim teraba bagian bulat, keras dan melenting Leopold IV : Keduan jari jari tangan bertemu berarti kepala janin belum masuk PAP

3. Auskultasi
DJJ

4. Perkusi
Reflek patella : + / +

2. Diagnosa Keperawatan a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan interpretasi
informasi

c. Resiko tinggi harga diri rendah berhubungan dengan kemampuan untuk menyelesaikan
tugas kehamilan / kelahiran anak

d. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan hipertensi, infeksi, penggunaan/


penyalahgunaan zat, perubahan sistem imun, profil darah abnormal, hipoksia jaringan, ketuban pecah dini.

e. Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen,


fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus

f. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,


ketidaknyamanan, atau merasa takut

g. Resiko tinggi Curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume cairan/ perubahan
aliran balik vena, perubahan permeabilitas kapiler

h. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres,
psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.

i. Risiko tinggi cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada
teratogen/ agen infeksi

j. Resiko tinggi koping individu/ keluarga tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi/
maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda koping yang tidak adekuat, sistem pendukung yang tidak ada/ tidak adekuat

3. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal Setelah diberikan asuhan keperawatan, klien merasa nyaman. Kriteria hasil yang diharapkan :

1. melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan. 2. melaporkan ketidaknyamanan dapat diminimalkan/ dikontrol 3. mencari pertolongan medis dengan tepat 1. kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan klien dan metoda untuk mengatasinya

2. kaji satatus pernapasan klien 3. perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.
Anjurkan penggunaan sepatu hak rendah, latihan pelvicrock, girdle maternitas, penggunaan kompres panas, sentuhan terapeutik atau stimulasi saraf elektrikal transkutan dengan tepat

4. perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam keposisi dorsofleksi, menurunkan masukan susu, sering mengganti posisi, dan menghindari berdiri/ duduk lama

5. kaji adanya/ frekuensi kontraksi braxton Hick. Berikan informasi mengenai


fisiologi aktifitas uterus

6. 7. 8. 9.

perhatikan keluhan aktifitas BAK dan tekanan pada kandung kemih kaji adanya konstipasi dan hemoroid kaji adanya pirosis (nyeri ulu hati). Tinjau pembatasan diet perhatikan adanya leukorea dan pruritus. Anjurkan klien untuk sering mandi, menggunakan celana dalam katun, pakaian longgar dan menghindari duduk untuk waktu yang lama hidroksida sesuai kebutuhan

10. berikan suplemen kalsium dengan tepat. Anjurkan penggunaan jel aluminium
1.data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan 2.penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma, mengakibatkan dispnea 3.lordosis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh hormon (relaksin, progesteron) pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan perbesaranuterus. Intervensi multipel biasanya membantu untuk menghilangkan ketidaknyamanan. 4.menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar kalsium/ ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari pembesaran uterus pada saraf yang mensuplai ekstremitas bawah 5.kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada multigrafida pada trimester kedua. Primigrafida biasanya tidak mengalami ketidaknyamanan ini sampai trimester akhir 6.pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung kemih, mengakibatkan sering berkemih 7.peningkatan pemindahan posisi uterus memperberat masalah eliminasi 8.masalah sering terjadi pada trimester kedua dan dapat berlanjut, khususnya bila diet tidak dimodifikasi. 9.saat kadar estrogen tinggi, sekresi kelenjar servikal menghasilkan media asam yang mendorong proliferasi organisme. 10.penambahan produk susu bila intoleransi dapat menjadi masalah. Jeli dapat menurunkan kadar fosfor dan memperbaiki ketidak seimbangan kalsium-fosfor 2.

Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan. Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien tidak mengalami gangguan pola tidur. Kriteria hasil yang diharapkan:

1. melaporkan perbaikan tidur/istirahat 2. melaporkan peningkatan rasa sejahtera dan perasaan segar
1.tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan. Tentukan pola tidur saat ini 2.evaluasi tingkat kelelahan 3.kaji terhadap kejadian insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur. Anjurkan alat bantu untuk tidur, seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat,dan penurunan aktifitas sebelum istirahat 4. perhatikan keuslitan bernafas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi semi fowler 5. dapatkan sel darah merah (SDM) dan kadar Hb 6. rujuk klien untuk konseling bila kekurangan tidur/kelelahan mempengaruhi aktifitas kehidupan sehari-hari 1.membantu mengidentifikasi kebutuhan untuk menetapkan pola tidur yang berbeda 2. peningkatan retensi cairan, penambzahan berat badan, dan pertumbuhan janin, semua memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara. 3.ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktifitas janin dapat mempersulit tidur 4. pada posisi rekumben, pembesaran uterusserta organ abdomen menekan diafragma, sehingga membatasi ekspansi paru. Penggunaan posisi semifowler memugnkinkan diafragma menurun, membantu mengembangkanekspansi paru optimal 5. anemia dan penurunan kadar Hb/SDM, mengakibatkan penurunan oksigenasi jaringan serta mempengaruhi perasaan letih berlebihan 6. mungkin perlu bagi klien menghadapi perubahan siklus tidur-terjaga, mengidentifikasi prioritas yang tepat dan memodifikasi komitmen 3. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan, atau merasa takut

Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat memahami perubahan pola seksualitas. Kriteria hasil yang diharapkan: 1. mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan isu-isu seksual pada trimester ketiga

2. mengekspresikan kepuasan bersama dengan dengan hubungan seksual


1. mulai pengkajian seksual, cari perubahan pada trimester pertama dan kedua 2. kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual 3. anjurkan pasangan untuk berdiskusi, tentang perasaan dan masalah yang berhubungan dengan dengan perubahan pola seksual. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan.

4. berikan informasi tentang metoda-metoda alternatif untuk mencapai kepuasan seksual dalam pemenuhan kebutuhan keintiman/ kedekatan 5. anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi pria diatas 6. diskusikan pentingnya tidak meniup udara ke dalam vagina 7. anjurkan klien/ pasangan untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat menurunkan hasrat untuk koitus 8. instruksikan klien untuk mendiskusikan keamanan koitus dalam minggu ke 6-ke 8 akhir dengnan pemberiperawatannya. 1.penurunan minat pada aktivitas/ koitus seksual sering terjadi pada trimester ketiga, karena perubahan/ ketidaknyamanan fisiologis 2.kemampuan pasangan untuk mengidentifikasikan/ mengungkapkan/ menerima perubahanseksual pada trimester pertama dapat mempengaruhi hubungan dan kemampuan mereka untuk mendukung satu sama lain secara emosional 3. komunakasi antar pasangan adalah penting untuk pemecahan masalah yang konstruksif. 4. kebutuhan seksual dapat dipenuhi melalui masturbasi, kemesraan, membelai, dan sebagainya bila secara bersamaan diinginkan atau dapat diterima. 5. pembesaran abdomen klien memerlukan perubahan posisi untuk kenyamanan dan keamanan 6. kematian ibu karena embolisme udara telah dijumpai 7. kesalahan pengertian dan rasa takut bahwa koitus dapat mengakibatkan cedera janin, infeksi, dan timbulnya persalinan dapat juga mempengaruhi

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu: adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. Serta ada tahapan-tahapan dalam kehamilan itu sendiri, di antaranya trimester tiga. Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu). Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Perubahan itu akan terjadi secara perlahan-lahan sesuai dengan umur kandungan.

B. SARAN

Apabila seorang klien mengalami kehamilan, klien harus bisa mengontrol hal-hal yang dapat mempengaruhi kehamilan itu sendri, diantaranya pola makan, aktifitas, pola tidur serta jangan sering mengalami suatu stress yang bisa mengakibatkan terganggunya janin dll.

DAFTAR PUSTAKA DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta. Bhakti husada Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran:EGC Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California: Prentice Hall

Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: yayasan Bina Pustaka Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, And Womens Health Care. USA: Lipponcott Company

Вам также может понравиться