Вы находитесь на странице: 1из 1

Proses pengeringan-pembasahan berulang merupakan peristiwa pengurangan dan penambahan kadar air pada massa tanah secara berulang,

yang menyebabkan terjadinya perubahan volume. Hubunga antara besarnya suction dan kadar air dalam tanah, membentuk suatu pola hys teresis dan merupakan bentuk khas dari kurva pembasahan pengeringan suatu tanah. Pada proses pengeringan dengan menurunnya kadar air terjadi peningkatan tegangan pori negatif (suction) , demikian sebaliknya pada proses pembasahan dima terjadi peningkatan kadar air, tegangan pori negatif menurun atau mengecil. Kurva karakteristik tanah air didefinisikan sebagai graafik yang menghubungkan antara jumlah air di dalam tanah dan besarnya soil suction, dan jumlah air ini dapat diwakili oleh parameter kadar air (water content) atau derajat kejenuhan (degree of saturation) . grafik ini dapat memberikan suatu informasi yang berharga di dalam mengenali karakteristik ketidakjenuhan suatu tanah, dalam berbagai hubungannya dengan kekuatan geser, perubahan volume, angka pori, dan tegangan unconfinednya. Secara umum, terdapat suatu kemunculan untuk mengestimasikan karakteristik ketidakjenuhan tanah dengan penggunaan bersama parameter-parameter tanah yang biasa digunakan pada tanah jenuh (saturated) dan kurva karakteristik tanah air ini (Fredlund dan Raharjo, 1993)

Saran ; Perlu diteliti bagaimana pengaruh siklus pengeringan-pembasahan berulang terhadap jenis tanah lainnya Perlu diteliti bagaimana pengaruh siklus pengeringan-pembasahan berulang terhadap tingkat pengembangan tanah dan angka pori tanah Perlu diteliti bagaimana pengaruh waktu perawatan benda uji sebelum perlakuan pengeringan-pembasahan dilakukan Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah siklus yang lebih banyak untuk mengetahui seberapa besar penurunan konsolidasi maksimum.

Вам также может понравиться