Вы находитесь на странице: 1из 29

Titanium (Ti), merupakan logam transisi dan mempunyai nomor atom 22 dan berat atom 47,90.

Titanium adalah logam yang paling melimpah keempat di bumi.

Konfigurasi elektron: 1s2 2s2p6 3s2p6d2 4s2

Titanium jarang ditemukan dalam bentuk logam murni.

Titanium (Latin: titans, anak pertama bumi dalam mitologi romawi) ditemukan oleh Gregor di tahun 1791.

Dinamakan oleh Klaproth di tahun 1795.

Titanium yang tidak murni dipersiapkan oleh Nilson dan Pettersson di tahun 1887, tetapi unsur yang murni tidak dibuat. Sampai pada tahun 1910 oleh Hunter dengan cara memanaskan TiCl4 dengan natrium dalam bom baja.

Titanium murni berwarna putih bercahaya

Suhu Lebur: 1668 - 3500 oC

Jari jari atom: 0,145 nm


Density (25 oC)

Ductile
Modulus elastisitas
(25 oC): 100 110 GPa

High Purity: 4,5 g/cm3


Commercial purity: 4,51 g/cm3

Sifat Fisik

Modulus Bulk (25 oC): 122,6 GPa

Titanium tersebar cukup besar dan berlimpah. Dengan perkiraan rata-rata 0,6% di kulit bumi.

Umumnya terdapat pada batuan igneous.

Mineral yang paling berguna untuk ekstraksi titanium adalah rutile (TiO2). Rutile berwarna coklat kehitaman, dan mengandung 90 97% TiO2 Dengan pengotor mencapai 10 %, silica, iron oxides, vanadium, niobium, and tantalum. Terdapat di: Kragero in south east Norway Arkansas (US) Virginia (US) East coasts of Australia Brazil Florida (US) Cameroon Northern Transvaal

Sumber mineral berikutnya yang dapat digunakan sebagai komersial adalah ilmenite, dimana kandungan TiO2 tidak pasti. Terdapat di:
South African (10 48 %) Australian sands (54 %) Kerala (India) (up to 80 %) The east coast of Sri Lanka (up to 80 %)

Titanium cukup banyak dihasilkan di Indonesia, terutama di daerah Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, pesisir selatan Pulau Jawa, Martapura (Pulau Kalimantan).

Titanium sama kuatnya dengan baja, tetapi beratnya hanya 60% dari berat baja.

Kekuatan fatik (fatigue strength) lebih tinggi daripada paduan aluminium.


Tahan pada suhu tinggi. Ketika temperatur pemakaian melebihi 150 0C maka dibutuhkan titanium karena aluminium akan kehilangan kekuatannya seacara nyata. Tahan korosi. Mampu bertahan terhadap serangan asam, gas klorin, dan beberapa larutan garam. Rasio berat-kekuatan yang lebih rendah daripada aluminium.

Agen reduksi tidak bisa karbon.


Konversi oksida ke klorida sehingga pemakaian energi lebih banyak. Proses reduksi harus bebas O2 dan N2 sehingga butuh suasana Inert Argon. Temperatur proses tinggi.

Titanium diproduksi menggunakan proses Kroll. Langkah-langkahnya meliputi:

Konversi TiO2TiCl4

Pemurnian

Produksi spons

Penciptaan paduan

Gambar 1 : Pemrosesan bijih logam berat: a) dredger, b) sieve, c) bunker, d) Reichert cones, e) spirals, f) magnetic sparator, g) dryer, h) electrostatic sparator, i) shaking table, j) dry magnetic sparator, k) vertical belt conveyor, l) electrostatic sparator

Umpan berupa konsentrat titanium, rutile alami, ilmenit yang diproses untuk menghilangkan besi hingga mengandung minimum 85% titanium dioksida.

Bahan-bahan ini dimasukkan dalam reaktor fluidized-bed reactor bersama dengan gas klor dan karbon pada 1000C.

Menghasilkan titanium tetraklorida kotor (TiCl4) dan karbon monoksida. Berikut ini adalah persamaan reaksinya: TiO2 + 2Cl2 + 2C TiCl4 + 2CO

TiCl4 yang terbentuk masih bersama pengotor lain (metal klorida dari logam lain) sehingga perlu dimurnikan.

Logam dimasukkan ke dalam tangki distilasi besar kemudian dipanaskan.

Tujuannya menghilangkan klorida logam lain( Fe, V, Zr, dan Mg)

Reduksi oleh natrium Banyak di gunakan di Inggris. TiCl4 ditambahkan ke reaktor di mana Na sangat murni telah dipanaskan sampai sekitar 550 C. Berada pada suasana argon inert. Setelah reaksi selesai, didinginkan. Campuran dihancurkan dan dicuci dengan asam klorida encer untuk menghilangkan natrium klorida. Proses kurang efisien. Reduksi oleh natrium TiCl4 + 4 Na Ti + 4 NaCl

Reduksi oleh magnesium Metode digunakan di seluruh dunia. TiCl4 direduksi dengan Mg cair (15-20% berlebih) pada 800-850C dalam reaktor vessel SS untuk memastikan reduksi sempurna. Gas argon dipompa ke dalam wadah untuk mencegah kontaminasi oksigen atau nitrogen.
Reaksi:
2Mg(l) + TiCl4(g) 2MgCl2(l) + Ti(s) [T = 800-8500C] C]

Mg bereaksi dengan klor menghasilkan MgCl2 cair. Terbentuk Titanium sponge. Ti sponge dimurnikan dari MgCl2 dengan destilasi vakum panas pada tekanan rendah dengan suhu tinggi. MgCl2 dapat didaur ulang melalui elektrolisis menjadi Mg dan Cl2 untuk digunakan kembali.

Proses Hunter : TiCl4 direaksikan dengan Na pada temperatur 232C dengan tekanan yang dikendalikan oleh gas argon. TiCl4 + 2Na TiCl2 + 2NaCl TiCl2 + 2Na Ti + 2NaCl (1037C) Proses van Arkelde Boer: Ti yang tidak murni dipanaskan dalam evacuated vessel dengan halogen pada 50-250C. Dihasilkan TiI4 yang meleleh pada 150C dan mendidih pada 377C. Gas logam tetraiodida ini diuraikan pada filament tungsten putih panas (1400C). Masih dalam skala lab.

Spons titanium murni diubah menjadi paduan melalui consumable-electrode arc furnace. Spons dicampur dengan berbagai paduan dan logam tua (scrab metal). Campuran spons dan paduan dipressure hingga menyatu, lalu dilas membentuk elektroda spons. Elektroda spons ditempatkan di busur tanur vakum untuk dilebur.

Busur listrik digunakan untuk melebur elektroda spons untuk membentuk ingot. Udara dibuat vakum atau suasana penuh dengan argon untuk mencegah kontaminasi. Ingot dilebur kembali satu atau dua kali lagi untuk menghasilkan ingot komersial.

Setelah ingot dibuat, ingot dipindahkan dari tungku dan menjalani pemeriksaan cacat.

MgCl2 banyak dihasilkan selama produksi titanium murni Senyawa ini didaur ulang dalam sel daur ulang segera setelah diproduksi. Tujuan : memisahkan logam Mg dan mengumpulkan gas klor. Kedua komponen ini digunakan kembali dalam produksi titanium.

Militer (kekuatan)
Industri Kedokteran Mesin

alat perang (tank) pesawat ruang angkasa

mesin pemanas bejana bertekanan tinggi pipa tahan korosi Penyambung tulang struktur penahan katup jantung pengganti tulang tengkorak

material pengganti untuk batang piston material pada jet engine

Proses ekstraksi yang umum digunakan adalah proses Kroll yang ditemukan oleh Wiliam Kroll. Langkah-langkah ekstraksinya meliputi: konversi oksida pemurnian produksi spons penciptaan paduan

http://www.chemguide.co.uk/inorganic/ extraction/titanium.html http://wongkisik.blogspot.com/2010/10/e kstraksi-titanium.html http://www.chem-istry.org/tabel_periodik/titanium/ http://wwwchem.uwimona.edu.jm/cours es/titanium.html http://www.gcsescience.com/ex27.htm

Вам также может понравиться