Вы находитесь на странице: 1из 11

ANALISIS KORELASI KELOMPOK VI

Desi Elfita Beri Andriko Putra Mafirah Retno Harimukti Tirta Anugrah Leona Saputra Ahmad Ribuan Dongoran Lambas Sitompul Vera Sofiana Elsa Christya Sari Mustika Parlina

ANALISIS KORELASI
Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kuantitatif.

Dasar Pemikiran Analisis Korelasi


Bahwa adanya perubahan sebuah variabel disebabkan atau akan diikuti dengan perubahan variabel lain. Berapa besar koefesien perubahan tersebut ?
- Dinyatakan dalam koefesien korelasi - Semakin besar koefesien korelasi maka semakin besar keterkaitan perubahan suatu variabel dengan variabel yang lain.

Kapan suatu variabel dikatakan saling berkorelasi ?

Variabel dikatakan saling berkorelasi jika perubahan suatu variabel diikuti dengan perubahan variabel yang lain.

Contoh Kasus:
Seorang mahasiswa melakukan survey untuk meneliti apakah ada korelasi antara Sales, Promosi dan Outlet. Untuk menjawab permasalahan tersebut diambil sampel sebanyak 15 sampel.

CONTOH UJI KORELASI


Sales (Juta Rp) 205 206 254 246 201 291 234 209 204 216 245 286 312 265 322 Promosi (Juta Rp) 26 28 35 31 21 49 30 30 24 31 32 47 54 40 42 Outlet (m2) 159 164 198 184 150 208 184 154 149 175 192 201 248 166 287

HASIL PERHITUNGAN KORELASI


Correlations promosi Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N outlet Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N sales Pearson Correlation 15 .735** .002 15 .916** 15 .901** promosi 1 outlet ** .735 .002 15 1 sales ** .916 .000 15 .901** .000 15 1 15

Sig. (2-tailed)
N

.000
15

.000
15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

promosi

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N

promosi

sales .916** .000

15 .916** .000 15

15 1

sales

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Deskripsi : Dari output diatas jelas terlihat bahwa nilai korelasi antara Sales dengan promosi bernilai 0,916. Hal ini menunjukkan bahwa koreasi sales dengan promosi berbanding lurus. Berarti semakin besar nilai promosi maka semakin tinggi nilai sales, begitu pula sebaliknya. Nilai sig = 0, hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak. Berarti harus menerima H1 yaitu terdapat korelasi antara sales dengan promosi.

Correlations
outlet Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N sales Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Deskripsi : Dari output diatas jelas terlihat bahwa nilai korelasi antara Sales dengan outlet bernilai 0,901. Hal ini menunjukkan bahwa koreasi sales dengan outlet berbanding lurus. Berarti semakin besar nilai outlet maka semakin tinggi nilai sales, begitu pula sebaliknya. Nilai sig = 0, hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak. Berarti harus menerima H1 yaitu terdapat korelasi antara sales dengan outlet. 15 .901** .000 15 15 outlet 1 sales .901** .000 15 1

Correlations outlet Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N promosi Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 15 .735** .002 15 15 outlet 1 promosi .735** .002 15 1

Deskripsi : Dari output diatas jelas terlihat bahwa nilai korelasi antara outlet dengan promosi bernilai 0,735. Hal ini menunjukkan bahwa koreasi promosi dengan outlet berbanding lurus. Berarti semakin besar nilai outlet maka semakin tinggi nilai promosi, begitu pula sebaliknya. Nilai sig = 0,002 hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak. Berarti harus menerima H1 yaitu terdapat korelasi antara promosi dengan outlet.

TQ

FOR ALL

Вам также может понравиться