Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Modul 1
Penyakit dan Infeksi
Introduction
Corynebacterium diphtheriae
Struktur Virus
Struktur
Envelope Capsid Genetic Material
Klasifikasi Virus
Herpes
Replikasi Virus
Lokal
e.g. influenza, rotavirus
Menyeluruh
e.g. measles
Replikasi virus pada portal entry Gejala dan tanda lokal muncul 1-3 hari pasca infeksi
Virus menyebar menginfeksi organ dan jaringan seluruh tubuh Gejala dan tanda umum muncul dalam 1-3 minggu
Bakteria
Struktur
Deskripsi umum
Dinding sel
Ribosom
Membran sel
Sitoplasma
Kokus
Basil
Kokobasilus Spiroketa
Borrelia burgdorferi
Membran luar
Peptidoglikan
Membran sitoplasma
Gram-positif
Gram-negatif
BAKTERI
Replikasi Bakteria
Perbaharui
DNA Virus
virus
Multiplikasi Bakteria
Binary fission
Multiplikasi Spora
Formasi
Germinasi
Daya invasif Kemampuan untuk berkembang biak dan menyebar secara cepat dalam tubuh Memproduksi toksin
Eksotoksin
Diekskresi selama tumbuh Protein, mempunyai efek spesifik
Dilepaskan pada saat bakteri mati Komponen sel dengan aksi non spesifik
Endotoksin
Bergantung kepada tempat infeksi Gejala sama bisa disebabkan bakteri yang berbeda
EPIDEMIOLOGI
Sumber infeksi
Eksogen
Manusia lain Binatang Gigitan Serangga Tanah Makanan dan minuman Obyek (barang) Nosokomial
Endogen Oportunistik
EPIDEMIOLOGI
Transmisi
Inhalasi Ingesti Kontak langsung Metode lain
Seksual Perkutaneus atau parenteral Transplasental
PENGOBATAN
Anti mikroba dapat mengobati berbagai penyakit infeksi, tetapi dapat berakibat
Apabila tidak tepat akan tidak efektif Efek samping Mengubah flora normal tubuh
Agen
Vaksinasi
Sakit
Kebal
Cacad
Sembuh
Mati
Tidak Kebal
Antigen
Sistim imun
Humoral
Seluler
Kekebalan
VAKSIN
Tak ada obatnya Fatal Kecacatan Melibatkan banyak
IMMUNOGENESITAS
REAKTOGENESITAS KIPI REAKTOGENESITSS KIPI
EFIKASI
Vaksin
Laboratorik AMAN!
Lab.Hewan
Uji klinik
Komunitas
JENIS VAKSIN
Vaksin Bakteri a) Live attenuated vaccines (dilemahkan): BCG b) Killed vaccines (yang dimatikan): Pertusis, Typhoid, Cholera c) Toxoids: Diphtheria, Tetanus d) Polysaccharide vaccines:Meningococca l A + C, Pneumococal Vaksin Virus a) Live attenuated vaccines: Polio oral, Rubella, Campak, Mumps, Yellow fever b) Completely inactivated vaccines: Influenza, Polio injeksi, Rabies c) Inactivated vaccines dengan fraksi antigen: Hepatitis B
Masih jauh!
Vaksinasi pada penderita alergi Jangan diberikan saat dalam fase aktif Hati-hati dengan vaksin yang mengandung antibiotika! Vaksin yang dibuat dengan memakai embrio telur sebaiknya diberikan secara hati-hati kepada mereka yang alergi telur Kalau perlu dapat dilakukan tes sensitivitas!
Pertahanan yan didapat dari dalam sendiri Untuk pencegahan (sebelum terpapar) Onset: 2 minggu
Vaksinasi
PPI
BCG DTP POLIO CAMPAK HEPATITIS B
Yang dianjurkan
HIB MMR HEPATITIS A THYPHUS INFLUENZA IPD ROTA VIRUS
Penyakit yang susah diobati Penyakit yang berbahaya (angka kecacatan kematian tinggi) Penyakit yang mudah menular
Diphtheria
Daya tular tinggi
23 hari
Haribulan Gejala akut Membran tebal berwarna abu-abu di pharynx Pembengkaan dan pengerasan kelenjar limfe di leher Peradangan dan pembengkaan jaringan lunak di sekitar pharynx nampak sebagai bull-neck Nadi cepat 7 hari Membran menghilang, gejala infeksi akut mereda Komplikasi
Penyembuhan
Tetanus
Tidak mudah meluas (Noncommunicable) Penyebab: Clostridium tetani Sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan Kondisi khusus: kejang khusus 1 juta kasus/tahun Mortalitas dinegara sedang berkembang sangat tinggi (termasuk 10 penyebab kematian tertinggi)
Clostridium tetani
Tertular penyakit
Gejala awal Kelemahan umum Sakit leher Kekakuan (kejang) otot Neonatus sering menangis dan tidak mau mengisap 12 bulan Masa onset (14 har) Kejang otot meningkat dan melibatkan Flexi sendi siku dan pergelangan tangan Extensi kaki 12 minggu Gejala sisa kelemahan dan kekakuan Kematian
Penyembuhan
Kematian pada bentuk ringan dan sedang 10% Pada dewasa yang berat kematian:> 50% Pada neonatus yang berat kematian: > 90%
Pertusis
Sangat menular, melalui saluran napas Penyebab Bordetella pertussis Penularan melalui kontak penderita yang batuk Angka kesakitan meningkat pada bayi yang belum mendapatkan vaksinasi Penyebab kesakitan dan kematian yang cukup berarti di negara berkembang
Bordetella pertussis
Pertussis
Infeksi
Masa inkubasi (720 hari)
Stadium catarrhal
12 minggu
Stadium paroksismal
26 minggu
Pemulihan
Sembuh (99%)
Komplikasi Pertusis
Infeksi sekunder jalan napas (pneumonia)
Epidemiologi Pertusis
40 juta kasus/tahun
360,000 kematian/tahun Th 1970 terdapat peningkatan angka kesakitan karena penurunan cakupan
Anak remaja dan dewasa sering menjadi reservoir bagi bayi muda
CAMPAK
Virus Campak
Famili Paramyxoviridae
Cara penularan
Reservoir: manusia
Penularan: droplet atau kontak, melalui sekresi nasal/tenggorok; jarang melalui air-borne
Reaksi alergi berat terhadap komponen vaksin atau pengalaman vaksin sebelumnya Infeksi akut yang sedang atau berat
Kehamilan
Immunosuppressi Penderita HIV dianjurkan diberi vaksinasi (penderita HIV yang terkena campak sering fatal) terkecuali pada anak dengan imunokompremais yang berat (CD4+ Tlymphocyte rendah)
Mumps (Gondongen)
Vaksin Campak (dan MMR) dibiakkan dalam media fibroblast embrio ayam atau sel diploid dari sel manusia Dari penelitian terbukti tetap aman bagi mereka yang alergi telur
Mereka yang alergi telur dan tidak pernah menderita anafilaksis tetap dapat diberi vaksinasi
Poliomyelitis
Sangat infeksius Penyebab: enterovirus Sering pada anak usia muda Virus menyebar melalui kontak dengan
Polio virus
Perjalanan Poliomyelitis
Virus Polio masuk kedalam tubuh melalui mulutdan bereplikasi dalam pharynx/gastrointestinal
Perjalanan penyakit bervariasi tergantung dari berat ringannya penyakit:
Sebagian besar kasus ditandai dengan panas dan nyeri telan serta mual (pada umumnya menghilang dalam 1-3 hari)
Sampai sekitar 2% dari penderita virusnya masuk kedalam otak dan sumsum tulang belakang, dapat menyebabkan berbagai kelainan neurologis.
0.1-2% dari kasus menyebabkan polio paralitik (kelainan yang paling serius)
Hepatitis B
Seluruh dunia diperkirakan melibatkan sekitar 2 trilliun orang Disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV)
Perjalanan Hepatitis B
Sembuh
KARIER KRONIK dan Serosis
95%
INFEKSI ANAK
5%
Sembuh
Kekerasan seksual
Petugas kesehatan
TPA/Asrama
Stabil
Infeksi akut
Hepatitis Kronik
serosis
Karsinoma hepatosel
Mati
Karier Kronik
Progression
Haemophilus influenzae
8%
Bacteraemia
6%
Septic arthritis
7%
Meningitis
64%
Hib
7%
Epiglottitis
8%
Pneumonia
IPD
IPD (Invasive Pneumococcal Disease) adalah sekelompok penyakit seperti; Radang paru (Pneumonia) Radang selaput otak (Meningitis) Infeksi darah (Bakteremia)
Streptococcus pneumoniae
Penularannya melalui percikan ludah (udara ) pada saat kita bersin, batuk atau berbicara Dan akan lebih mudah menyebar pada keadaan :
hunian yang padat pergantian cuaca musim hujan penderita ISPA
Bakteri menetap dan bertambah banyak dengan tiadanya respons imun dengan gejala penyakit yang jelas
Lumbal Pungsi
Infeksi SINUSITIS
Merupakan Penyakit Non-invasive Pneumokokal
Pengobatan
Bakteri Streptococcus pneumoniae pada dasarnya dapat dimatikan dengan pemberian antibiotik Namun, akhir-akhir ini ditemukan bahwa bakteri ini mulai kebal terhadap banyak antibiotik sehingga menyulitkan pengobatan
Pencegahan
Hidup sehat Vaksinasi untuk mencegah berkembangnya bakteri Streptococcus pneumoniae di tubuh anak-anak kita
Vaksin pneumokokkus Menyebabkan kekebalan terhadap 7 serotip kuman Streptococcus pneumoniae Proses pembuatan vaksin lebih lama dan rumit Tujuan akhir menimbulkan kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan kuman Streptococcus pneumoniae, khususnya IPD (pneumonia, bakteremia, meningitis)
Interval dosis adalah 4 - 8 mgg dan dosis ke-4 setidak-tidaknya 2 bulan setelah dosis ke-3
Kesimpulan
IPD adalah penyakit yang dapat menimbulkan kematian atau bila sembuh dapat menyebabkan cacat. IPD sebaiknya dicegah dengan pemberian vaksin sedini mungkin.
HAV
Patologi
Virus RNA Masa inkubasi ~ 4 6 minggu Anti-HAV (IgM) terdeteksi pada fase akut Anti-HAV (IgG) muncul kemudian setelah masa penyembuhan
Epidemiologi
Cara penularan melalui Tinja mulut Mengkonsumsi air / makanan yang tercemar dengan tinja Di negara berkembang sering menimbulkan kekebalan alamiah
Gejala klinik
Pada anak sering tanpa gejala, pada orang dewasa lebih sering (70%) Kemungkinan menjadi hepatitis fulminan 1%
Bertambah sesuai usia Bertambah kalau sudah deidasari penyakit hepar lain
Pencegahan Vaksin HAV inaktif (dilemahkan Diberikan >2 tahun 2 dosis, berjarak 6 bulan Pengobatan Suportif Istiraha, pemberian cairan dan nutrisi yang cukup Immune serum globulin Pada kontak dekat atau intim
Biasanya ringan, dapat berat Penularan dapat melalui: udara, kontak dengan cairan vistula Dapat infeksi kulit yang meluas, dengan keloid, kerusakan otak, meninggal. Angka kesakitan dan kematian cukup tinggi (di AS 100 anak/th)
1. Semua penyakit sebenarnya dapat dicegah (non-spesifik!) 2. Pencegahan spesifik dengan vaksinasi belum dapat diberikan pada semua penyakit 3. Vaksinasi terutama untuk penyakit yang mematikan, cacad, tak ada obatnya 4. Kekebalan yang ditimbulkan dipengaruhi banyak faktor! 5. Vaksinasi merupakan kebijakan global