Вы находитесь на странице: 1из 60

Nama pasien Usia Jenis kelamin Agama Alamat rumah TTL/Umur Masuk RS

: An. A : 2 tahun 9 bulan : Perempuan : Islam : Jln Pancawarga III no 21C : Jakarta, 5 Mei 2009 : 25 Januari 2013

Ayah
Nama Agama : Tn. M : Islam Nama Agama

Ibu
: Ny. K : Islam

Suku Bangsa

: Betawi

Suku Bangsa

: Sunda

Alamat : Jalan Pancawarga III no 21C Pekerjaan Penghasilan : Karyawan :Rp 2.000.000,-

Alamat : Jalan Pancawarga III no 21C Pekerjaan Tangga : Ibu Rumah

Alloanamnesa dengan ibu kandung pasien : Tanggal Pukul : 25 Januari 2013 : 02.00 WIB

Keluhan Utama Muntah lebih dari 10 kali sejak 1 hari smrs Keluhan Tambahan Demam, Batuk berdahak

Penyakit
Alergi Cacingan

Umur
-

Penyakit
Difteria Diare

Umur
-

Penyakit
Jantung Ginjal

Umur
-

Demam
berdarah Demam Tifoid

Kejang
Kecelakaan

Darah
Radang Paru

2 tahun

Otitis
Parotitis

Morbili
Operasi

Tuberculosis
Batuk, pilek

10 bulan

Kehamilan

Morbiditas Kehamilan Tidak


hamil Perawatan Antenatal

sakit

selama

Kontrol ke Bidan teratur Rumah sakit Dokter Operasi SC atas indikasi kembar, panggul sempit

Kelahiran

Tempat kelahiran Penolong Persalinan Cara Persalinan

Masa Gestasi

9 bulan

Pertumbuhan Gigi
Merangkak Duduk

10 bulan
6 bulan 6 bulan

Normal : 5-9 bulan


Normal : 3-4 bulan Normal : 6 bulan

Berdiri
Berjalan Berbicara

12 bulan
12 bulan 16 bulan

Normal : 9-12 bulan


Normal : 9-12 bulan Normal : 12-18 bulan

Umur (bulan) 0-2

ASI/PASI

Buah/Bisku Bubur it Susu -

Nasi Tim

Makanan diatas umur 1 tahun


Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah

2-4

PASI

Nasi / Pengganti

2 x / hari 3 sendok makan

4-6

PASI

Sayur

2 x / hari

6-8

PASI

Telur

1 x / hari

8-10

V PASI

Ikan

2 x / minggu

10-12

V PASI

Susu formula

12 botol / hari ( 1500 cc)

Vaksin BCG DPT/DT Polio Campak Hepatitis B MMR TIPA

Dasar (umur) 0 bulan 2 bulan 0 bulan 9 bulan 0 bulan -

Ulangan (umur) -

4 bulan 6 bulan 2 bulan 1 bulan 4 bulan 6 bulan -

No

(Umur)

Jenis

Mati

Lahir Mati Abortus

Kesehata

Kelamin
1 2 3 4 5 7 hari 7 hari 8 tahun 2 tahun 2 tahun Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan + + -

n
Sehat Sakit Sakit (os)

Ayah
Nama Perkawinan ke Umur saat menikah Tn. M 1 27

Ibu
Ny. K 1 24

Pendidikan terakhir
Agama Suku bangsa Keadaan kesehatan

D3
Islam Betawi Sehat

SMA
Islam Betawi Sehat

Penyakit

Asthma

Tidak ada

Ayah

pasien menderita Asthma. Ibu pasien tidak memiliki riwayat penyakit seperti asthma, TBC, hipertensi, diabetes melitus, hepatitis, anemia atau penyakit kelainan darah lainnya. Riwayat Anggota Keluarga Lain yang Serumah : kakak perempuan pasien dan saudara kembarnya menderita penyakit seperti pasien. Kakak perempuan pasien pernah menjalani pengobatan TB selama 6 bulan.

Perumahan : Menyewa, pasien tinggal bersama kedua orang tuanya, 2 saudara perempuannya Keadaan rumah : Rumah 1 Lantai dengan 2 kamar. Lantai dari ubin, tembok dari batu bata. Terdapat 2 buah jendela yang jarang dibuka, jika dibuka ruangan kurang terang.Terdapat satu buah kamar mandi. Kamar mandi dipakai bersama dengan sumber air dari PAM. Daerah/lingkungan : Tinggal di daerah pemukiman yang padat. Rumah jauh dari tempat pembuangan sampah. Sampah diambil setiap hari. Kesimpulan : Keadaan rumah dan lingkungan kurang baik. Ventilasi dan cahaya matahari yang masuk kurang. Lingkungan sekitar padat dan rumah berimpitan

KU

: Tampak sakit sedang

Kesadaran
Sikap pasien

: Compos Mentis
: Kurang kooperatif

Tanda-tanda Vital

Nadi
Pernafasan Suhu

: 112x/menit
: 30kali/menit, teratur : 38C di aksilla

Data Antropometri BB : 9,9 kg

TB

: 86 cm

Lingkar Kepala

: 48 cm

Status gizi (NCHS) BB/U = 76% (Gizi Kurang)

TB/U
BB/TB

= 93%
= 82%

(Tinggi baik)
(Gizi Kurang)

Kesan: Gizi kurang

Kepala Lingkar kepala : 48 cm (Normosefali )

Rambut Rambut berwarna hitam, tipis, distribusi merata, tidak mudah dicabut. Wajah Bentuk simetris

Mata
Mata :Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor, keluar air mata saat menangis, oedem palpebra (-), ptosis(-), RCL +/+, RCTL +/+, jernih, mata tidak tampak cekung. kornea

Telinga Normotia, sekret -/-, sekret -/-

Hidung Tidak tampak deviasi septum, sekret-/- bening kental, nafas cuping hidung (-).

Mulut Bibir tidak kering, mukosa kemerahan, sianosis (-), gusi bengkak/berdarah (-), lidah bersih.

Leher Teraba pembesaran KGB supraklavikular, cervical posterior.

Thorax

Inspeksi - Bentuk thorax simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada pernapasan tertinggal, pernapasan abdomino-thorakal - Retraksi sela iga (-) - Pembesaran KGB aksila (-) - Ictus cordis tidak tampak

Palpasi
- Gerak napas simetris - Vocal fremitus simetris pada kedua lapang paru - Teraba ictus cordis pada ICS V, 1 cm medial linea midclavicula

sinistra
Perkusi - Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi - Suara napas vesikular

- Suara napas tambahan : Ronki basah halus +/+ di kedua


lapang paru, Wheezing -/- Bunyi jantung 1-II reguler, punctum maksimum

Abdomen

Inspeksi : datar, simetris, oedem (-)

Palpasi
Perkusi

: supel, hepar lien ttm, turgor kulit baik


: timpani di seluruh regio abdomen

Auskultasi : bising usus (+) 3x/menit

Genitalia

Jenis kelamin perempuan, tanda radang (-), sekret (-)

Anggota Gerak

Ekstremitas Atas Inspeksi Palpasi : bergerak aktif, akral sianosis (-), anemis (-), oedem (-) : normotonus, akral hangat, turgot kulit baik, oedem (-)

Ekstremitas Bawah Inspeksi Palpasi : bergerak aktif, sianosis (-), anemis (-), oedem (-) : normotonus, akral hangat, turgor kulit baik, oedem (-)

Pemeriksaan Leukosit Eritrosit Hb Ht

Hasil 12,7 () 4,9 13,3

satuan ribu/l juta/l g/dl %

Nilai Normal 5 10 4,6 5,5 11 16 40 48

1. Pemeriksaan41 Laboratorium
302
60()

Trombosit
LED HITUNG JENIS Basofil Eosinofil Batang Segment Limfosit Monosit KIMIA KLINIK

ribu/
mm/jam

150 400
0 10

1 1 2 70 () 20 6

% % % % % %

01 13 26 32 52 < 30 28

GDS
Natrium (Na) Kalium (K) Klorida (Cl)

68
145 4,2 108

mg/dL
mmol/L mmol/L mmol/L

33- 111
135- 155 3,6- 5,5 98- 109

Foto

Ro. Thoraks : Terdapat sedikit peningkatan corakan bronkovaskuler pada hemithoraks kanan kiri. Infiltrat pada daerah perihilus kanan kiri. Jantung dalam batas normal. Kesan: bronkopneumonia

Pasien datang ke IGD RSUD Budi Asih diantar oleh orang tuanya dengan keluhan muntah lebih dari 10 kali sejak 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Muntah tiap kali makan, muntah terutama ketika batuk. Batuk berdahak namun sulit untuk dikeluarkan. Warna dahak yang sempat dapat dikeluarkan berwarna putih kental. Batuk terus menerus sejak 2 hari smrs. Nafsu makan pasien menurun, tetapi masih mau minum.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi pasien tampak sakit sedang, dengan gizi kurang, suhu : 38 nadi : 112x/menit, RR : 30x/menit. Di leher di dapatkan pembesaran KGB cervical posterior dan supraklavikular. Terdapat ronchi basah halus (+/+).

Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan peningkatan leukosit, LED, neutrofil segmen, limfosit. Pada foto rontgen thorax terdapat sedikit peningkatan corakan bronkovaskuler pada hemithoraks kanan kiri. Infiltrat pada daerah perihilus kanan kiri.

DIAGNOSIS BANDING TB paru Bronchopneumonia ISPA Gizi kurang

DIAGNOSIS KERJA TB paru ISPA Gizi kurang

Non Medikamentosa Tirah baring Observasi tanda- tanda vital Kompres bila perlu.

Medikamentosa IVFD RL 3B 3cc/kgbb/jam Amino ped 125 cc/ 24 jam Inj. Ampicilin 4x250mg Inj. Dexa 3x 1,5 mg Vometa syr 2x 1cth PCT 3x1 cth Puyer 3x1 (Ambroxol 5 mg + Salbutamol 0,5 mg + Teofilin 20 mg) Inhalasi 2x1 P/S NaCl 0,9 5cc + ventolin tube + bisolvon 9 tetes OAT INH 1x100 mg + RIF 1x 135 mg + PZA 2x 100 mg
Edukasi Penanganan TB paru harus disertai edukasi pada pasien dan keluarganya. Pengobatan tidak boleh putus dan harus selalu teratur Kontrol rutin tiap bulan untuk memantau penyakit. Nutrisi harus adekuat, tinggi kalori dan tinggi protein

Ad

Vitam : ad bonam Ad Fungsionam : ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam

S 26/1/2013

O KU : TSS/CM

A Brochopneumonia

P -IVFD KaEn 3B

-Demam +
-Batuk berdahak + -Mual, Muntah 2x -tidak mau makan - BAB 1x konsistensi lunak berwarna coklat

Suhu : 37,6 C
RR: 24x/menit Nadi : 110x/menit Kepala : normocephali Mata : CA-/-, SI -/-, Hidung : NCH -/-, Leher : KGB supraklavikular teraba membesar

TSK TB Paru
ISPA Gizi kurang, intake sulit

3cc/kgBB/jam
-Inj. Ampisillin 4x250mg -PCT 3x1 cth -Vometa syr 3x1 cth -Inhalasi 2x NaCl, Ventolin,Bisolvon -Rencana foto Thorax ap lateral

Paru : Suara nafas


vesikuler, rh+/+, whJantung : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen : supel, datar, BU + 3x/menit, hepar lien ttm, timpani Extremitas : akral hangat (+)

27/1/2013 Batuk berdahak +

KU : TSS/CM Suhu : 37,1 C

TSK TB Paru ISPA

-IVFD KaEn 3B 3cc/kgBB/jam

Muntah Demam sudah turun Makan sedikit -Hasil foto thorak didapatkan kesan brnkopneumonia, hilus membesar -menghitung skor TB: -Kontak dg pasien TB= 3

RR: 24x/menit
Nadi : 100x/menit Kepala : normocephali Mata : /-, SI -/-, Hidung : NCH -/-, secret -/Leher : KGB supraklavikular teraba membesar

Intake sulit

- Aminofusin 125 cc/24


jam -Inj. Ampisillin 4x250mg -Inj. Dexa 3x1,5mg -PCT 3x1 cth -Inhalasi 2x NaCl, Ventolin,Bisolvon

-Keadaan gizi = 2
-Uji tuberculin = 0 -Demam = 0 -Batuk = 0 -Pembesaran KGB= 1 -Pembengkakan tulang/ sendi= 0 Foto thorax = 1 Total= 7

Paru : Suara nafas


vesikuler, rh-, whJantung : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen : supel, datar, BU + 3x/menit, hepar lien tidak teraba membesar, timpani Extremitas : akral hangat (+)

28/1/2013 Batuk berdahak warna

KU : TSS/CM Suhu : 37 C

TB Paru Intake sulit

-IVFD KaEn 1B 3cc/kgBB/jam

putih kental
Makan sedikit Sudah tidak demam

RR: 30x/menit
Nadi : 100x/menit Kepala : normocephali Mata : /-, SI -/-, Hidung : NCH -/-, secret -/Leher : KGB supraklavikular teraba membesar

- Aminofusin 125 cc/24


jam -Inj. Ampisillin 4x250mg -Inj. Dexa 3x1,5mg -PCT 3x1 cth -Puyer 3x1 bungkus Ambroxol 5 mg + Salbutamol 0,5 mg +

Paru : Suara nafas


vesikuler, rh-, whJantung : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen : supel, datar, BU + 3x/menit, hepar lien tidak teraba membesar, timpani Extremitas : akral

Teofilin 20 mg
-Inhalasi 2x1 P/S NaCl 0,9 5cc + ventolin tube + bisolvon 9 tetes -INH 1x100 mg -RIF 1x 135 mg -PZA 2x 100 mg

29/2/2013 -Batuk berdahak sudah

KU : TSS/CM Suhu : 36,9 C

TB Paru Gizi kurang

-Puyer 3x1 bungkus Ambroxol 5 mg +

berkurang
-Masih sulit makan

RR: 28x/menit
Nadi : 100x/menit Kepala : normocephali Mata : /-, SI -/-, Hidung : NCH -/Leher : KGB supraklavikular teraba membesar Paru : Suara nafas

Salbutamol 0,5 mg +
Teofilin 20 mg -Inhalasi 2x1 P/S

NaCl 0,9 5cc + ventolin tube + bisolvon 9 tetes -INH 1x100 mg

vesikuler, rh-, whJantung : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen : supel, datar, BU + 3x/menit, timpani Extremitas : akral hangat (+)

-RIF 1x 135 mg
-PZA 2x 100 mg

Tuberkulosis

adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex M. tuberculosis bersifat tahan asam, berbentuk batang lurus/sedikit melengkung, tidak berspora, tidak berkapsul, dengan lebar 0,3-0,6 m, panjang 1-4 m.

Menurut WHO, Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam jumlah kasus baru TB, setelah India dan Cina. Menurut perkiraan WHO pada tahun 1999 jumlah kasus TB baru di Indonesia adalah 250.000 orang per tahun dan menyebabkan kematian sekitar 140,000 orang/tahun.

FAKTOR RISIKO INFEKSI TB


-

FAKTOR RISIKO SAKIT TB


-

Terpajan dengan orang dewasa dengan TB aktif Faktor lingkungan yang kurang sehat terutama sirkulasi udara yang tidak baik

Usia <5 tahun Malnutrisi Imunokompromais Diabetes melitus Virulensi M.tuberculosis

Inhalasi Mycobacterium tuberculosis KUMAN MATI Fagositosis oleh makrofag alveolus paru KUMAN HIDUP
Berkembang biak

Masa inkubasi (2-12 minggu)

Pembentukan fokus primer Penyebaran limfogen dan hematogen KOMPLEKS PRIMER Terbentuk imunitas seluler spesifik Imunitas turun INFEKSI TB Imunitas optimal

Uji tuberkulin (+) SAKIT TB Komplikasi kompleks primer Komplikasi penyebaran hematogen Komplikasi penyebaran limfogen Meninggal

Imunitas turun >> reaktivasi

Sembuh

Sakit TB

TBC anak lokasinya pada setiap bagian paru, sedangkan pada dewasa di daerah apeks dan infra klavikuler. Terjadi pembesaran kelenjar limfe regional sedangkan pada dewasa tanpa pembesaran kelenjar limfe regional Penyembuhan dengan perkapuran sedangkan pada dewasa dengan fibrosis Lebih banyak terjadi penyebaran hematogen, pada dewasa jarang.

Manifestasi

klinis sistemik Manifestasi spesifik organ/lokal

Demam lama (> 2 minggu), yang dapat disertai dengan keringat malam.

Demam umumnya tidak tinggi dan tanpa sebab yang jelas

Batuk lama > 3 minggu BB turun tanpa sebab yang jelas Nafsu makan tidak ada dengan gagal tumbuh dan BB tidak naik dengan adekuat Lesu atau malaise Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan baku diare.

KELOMPOK USIA
GEJALA Demam Keringat Malam Batuk Batuk Produktif Hemoptisis Dispnu TANDA Ronkhi basah Mengi Fremitus Perkusi pekak

BAYI

ANAK

AKIL BALIK

Sering Sangat jarang Sering Sangat jarang Tidak pernah Sering

Jarang Sangat jarang Sering Sangat jarang Sangat jarang Sangat jarang

Sering Jarang Sering Sering Sangat jarang Sangat jarang

Sering Sering Sangat jarang Sangat jarang

Jarang Jarang Sangat jarang Sangat jarang

Sangat jarang Jarang Jarang Jarang

Kelenjar limfe superficialis (terbanyak di regio colli)


= multiple, tidak nyeri tekan, unilateral, tidak hangat saat perabaan, mudah digerakkan

Susunan saraf pusat


= meningitis TB, tuberkuloma otak

Sistem skeletal - tulang punggung (spondilitis) : gibbus


- tulang panggul (koksitis) : pincang - tulang lutut (gonitis) : pincang, bengkak

Kulit : skrofuloderma Mata : konjungtivitis fliktenularis, tuberkel koroid Organ-organ lainnya : peritonitis TB, TB ginjal, dll.

A.
B. C.

Uji tuberkulin Pemeriksaan radiologi Mikrobiologi

komponen protein kuman TB yang mempunyai sifat antigenik yang kuat

Uji tuberkulin cara Mantoux dilakukan dengan menyuntikkan 0,1 ml PPD RT-23 2TU atau PPD S 5TU, intrakutan, pada volar lengan bawah 48-72 jam kemudian dibaca. Disuntik pada orang yang terinfeksi TB indurasi di lokasi suntikan (vasodilatasi lokal, edema, endapan fibrin, akumulasi sel-sel inflamasi di daerah suntikan). Diameter indurasi,

(-) = d : 0-4mm (+) = d : 5-9mm (meragukan)

(+) = d>10mm bila telah diimunisasi BCG (+) = d :10-14mm

Uji

tuberkulin positif dapat dijumpai pada : a. Infeksi TB alamiah - infeksi TB tanpa sakit TB (infeksi TB laten) - Infeksi TB dan sakit TB - TB yang telah sembuh b. Imunisasi BCG c. Infeksi mikobakterium atipik tuberkulin negatif dapat dijumpai pada : a. Tidak ada infeksi TB b. Dalam masa inkubasi infeksi TB c. Anergi (penekanan pada sistem imun tubuh oleh berbagai keadaan
sehingga tubuh tidak memberikan respon terhadap tubekulin)

Uji

Foto toraks posisi AP dan lateral Gambarannya tidak khas dan tidak dapat digunakan secara tunggal untuk diagnosis TB pada anak. Gambaran sugestif :

Pembesaran kelenjar hilus dan paratrakea dengan atau tanpa infiltrat Konsolidasi segmental/lobar Milier Kalsifikasi dengan infiltrat Atelektasis Efusi pleura Tuberkuloma

Terdiri

dari 2 macam yaitu

pemeriksaan mikroskopis apusan langsung pemeriksaan biakan kuman M. tuberculosis (GOLD STANDARD)

Bilas lambung (gastric lavage) 3 hari berturut-turut, minimal 2 hari

Pembacaan

hasil biakan M,tuberculosis memerlukan waktu sekitar 6-8 minggu

WHO, membuat kriteria diagnosis TB pada anak :

a. Dicurigai tuberkulosis 1. Anak sakit dengan riwayat kontak pasien tuberkulosis dengan diagnosis pasti 2. Anak dengan : Keadaan klinis tidak membaik setelah menderita campak atau batuk rejan BB menurun, batuk dan mengi yang tidak membaik dengan pengobatan antibiotika untuk penyakit pernapasan Pembesaran kelenjar superficial yang tidak sakit b. Mungkin tuberkulosis Uji tuberkulin positif (>10mm) Foto rontgen paru sugestif tuberkulosis Pemeriksaan histologis biopsi sugestif TB Respon baik pada pengobatan OAT c. Pasti tuberkulosis Ditemukan basil tuberkulosis pada pemeriksaan langsung atau biakan Identifikasi Mycobacterium tuberculosis pada karakteristik biakan

Untuk

memudahkan diagnosis, IDAI merekomendasikan diagnosis TB anak dengan menggunakan sistem skoring Anak didiagnosis TB jika = jumlah skor > 6 dengan catatan :

Diagnosis dengan sistem skoring ditetapkan oleh dokter Bila dijumpai keadaan milier atau skrofuloderma, langsung didiagnosis TB BB dinilai saat pasien pertama datang Demam dan batuk tidak memberi respon terhadap terapi baku Foto toraks bukan alat diagnosis utama pada TB anak Gambaran sugestif TB : pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal; tuberkuloma; atelektasis; kalsifikasi

Parameter
Kontak dengan pasien TB

0
Tidak jelas

2
Laporan dengan keluarga, kontak dengan pasien BTA (-) atau tidak tahu atai BTA tak jelas

3
Kontak dengan pasien BTA (+)

Uji Tuberkulin

(-)

(+) >10 mm atau > 5 mm pada keadaan imunosupresi Gizi kurang : BB/TB < 90%, BB/U <80% > 2 minggu Gizi buruk : BB/TB < 70% BB/U < 60%

Berat badan/keadaan gizi

Demam tanpa sebab yang jelas

Batuk kronis

> 3 minggu

Pembesaran KGB colli, axilla, inguinal


Pembengkakan tulangsendi panggul, lutut

> 1 cm, jumlah > 1, tidak nyeri


Ada pembengkakan

Foto Thoraks

Normal/tak jelas

Sugestif TB

SKOR > 6

Beri OAT selama 2 bulan dan dievaluasi

Respon (+) Terapi Tb diteruskan

Respon (-) Teruskan terapi TB sambil mencari penyebabnya

Pengobatan TB dibagi dalam 2 tahap yaitu: A. Tahap awal/intensif = 2 bulan pertama = 3 macam obat (Rifampisin, Pirazinamid, Isoniazid) B. Tahap lanjutan = 4 bulan berikutnya = 2 macam obat (Rifampisin, Isoniazid)

OAT Isoniazid

DOSIS 5-15 mg/kgBB/hari

DOSIS MAKSIMAL 300 mg/hari

EFEK SAMPING Hepatitis, neuritis perifer, hipersensitivitas Gastrointestinal, Rx.kulit, Hepatitis, cairan tubuh berwarna orange kemerahan Toksisitas GIT dan hati Neuritis optik, buta warna merah-hijau Ototoksik, neurotoksik

Rifampisin

10-20 mg/kgBB/hari

600 mg/hari

Pirazinamid Etambutol Streptomisin

15-30 mg/kgBB/hari 15-20 mg/kgBB/hari 15-40 mg/kgBB/hari

2000 mg/hari 1250 mg/hari 1000 mg/hari

Berat badan (kg)

2 bulan RHZ(75/50/150mg) 1 tablet 2 tablet 3 tablet 4 tablet

4 bulan RH(75/50mg) 1 tablet 2 tablet 3 tablet 4 tablet

5-9 10-14 15-19 20-32

Dosis kombinasi pada Tuberkulosis anak Bila BB<5 kg sebaiknya dirujuk ke RS Obat tidak boleh diberikan setengah dosis tablet Perhitungan pemberian tablet di atas sudah memperhatikan kesesuaian dosis per kgBB

Apabila anak balita sehat, tinggal serumah dengan pasien TB paru dengan BTA positif, mendapatkan skor < 5 pada evaluasi sistem skoring, maka pada balita tersebut perlu diberikan : = ISONIAZID dosis 5-10 mg/kgBB/hari selama 6 bulan.

Bila anak tersebut belum imunisasi BCG, maka imunisasi diberi setelah pengobatan profilaksis selesai.

Imunisasi

diberikan sebelum usia 2 bulan, secara intrakutan di daerah insersi otot deltoid kanan, dengan dosis :

0,05 ml untuk bayi 0,10 ml untuk anak Bila BCG diberikan pada anak usia > 3 bulan sebaiknya lakukan uji tuberkulin terlebih dahulu

Manfaatnya

antara 0-80%, efektif terutama untuk mencegah TB milier meningitis TB, spondilitis TB pada anak.

Вам также может понравиться

  • Tanda Dan Gejala Klinis Psikiatrik
    Tanda Dan Gejala Klinis Psikiatrik
    Документ6 страниц
    Tanda Dan Gejala Klinis Psikiatrik
    Riahta Karina
    Оценок пока нет
  • Case TB
    Case TB
    Документ38 страниц
    Case TB
    Momon Miaw
    Оценок пока нет
  • PT Infeksi Post Op
    PT Infeksi Post Op
    Документ28 страниц
    PT Infeksi Post Op
    Momon Miaw
    Оценок пока нет
  • 14-15-Epidemi - Prevalensi Penyakit Hepatitis Virus Di Indonesia
    14-15-Epidemi - Prevalensi Penyakit Hepatitis Virus Di Indonesia
    Документ2 страницы
    14-15-Epidemi - Prevalensi Penyakit Hepatitis Virus Di Indonesia
    oni_na_boy
    Оценок пока нет
  • Case Kejang Demam
    Case Kejang Demam
    Документ38 страниц
    Case Kejang Demam
    Momon Miaw
    Оценок пока нет
  • Preskas Sesak Nafas Moneta
    Preskas Sesak Nafas Moneta
    Документ76 страниц
    Preskas Sesak Nafas Moneta
    Momon Miaw
    Оценок пока нет
  • Case TB
    Case TB
    Документ38 страниц
    Case TB
    Momon Miaw
    Оценок пока нет
  • TB
    TB
    Документ60 страниц
    TB
    Momon Miaw
    100% (1)
  • Analisa Kasus
    Analisa Kasus
    Документ4 страницы
    Analisa Kasus
    Momon Miaw
    Оценок пока нет
  • TB
    TB
    Документ60 страниц
    TB
    Momon Miaw
    100% (1)
  • Kasus Obgyn
    Kasus Obgyn
    Документ29 страниц
    Kasus Obgyn
    Momon Miaw
    Оценок пока нет
  • Analisa Kasus
    Analisa Kasus
    Документ4 страницы
    Analisa Kasus
    Momon Miaw
    Оценок пока нет
  • Ruptur Perineum
    Ruptur Perineum
    Документ33 страницы
    Ruptur Perineum
    Momon Miaw
    Оценок пока нет
  • Gagal Ginjal Akut
    Gagal Ginjal Akut
    Документ32 страницы
    Gagal Ginjal Akut
    Momon Miaw
    Оценок пока нет
  • Faraha - CHF
    Faraha - CHF
    Документ28 страниц
    Faraha - CHF
    Momon Miaw
    Оценок пока нет
  • Malaria Print
    Malaria Print
    Документ30 страниц
    Malaria Print
    B3b3kRock
    Оценок пока нет
  • Efusi Pleura
    Efusi Pleura
    Документ17 страниц
    Efusi Pleura
    Hafid Hutama
    Оценок пока нет
  • Faraha - CHF
    Faraha - CHF
    Документ28 страниц
    Faraha - CHF
    Momon Miaw
    Оценок пока нет