Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Varisela 2. Variola 3. Herpes zoster 4. Herpes simpleks 5. Veruka 6. Kandiloma akuminatum 7. Moluskum kontagiosum
VARISELA
Sinomim : cacar air, chicken pox Etiologi : virus varisela-zoster Epidemiologi : - tersebar diseluruh dunia - mengenai semua usia, terutama anak-anak - penularan aerogen
Gejala klinis : - inkubasi : 7 14 hari - gejala prodromal : demam, malese, nyeri kepala - erupsi polimorfi : papul eritem vesikel pustul krusta - lokasi : badan menyebar ke wajah & ekstremitas - mukosa mata, mulut, sal napas atas - pembesaran KGB - dapat disertai gatal
Komplikasi - anak jarang, dewasa lebih sering - ensefalitis, pneumonia, glomerulonefritis, karditis, hepatitis, keratitis, konjungtivitis, otitis, arteritis, purpura - ibu hamil trimester I : kelainan kongenital trimester III : varisela kongenital
Tatalaksana : 1. Simtomatik - analgetik/antipiretik - antipruritus oral, bedak salisil 2. Kausatif : - antivirus : asiklovir 5x400-800 mg/hr - VZIG (varisela zoster immunoglobuline) 3. Pencegahan : - vaksinasi varisela pada bayi < 12 bulan - vaksinasi ulang setelah 4-6 tahun - efektivitas ?
Prognosis : - baik
Variola
Sinonim : cacar, small pox Etiologi : virus pox (pox virus variolae) Epidemiologi : - tersebar diseluruh dunia, beberapa insidens - WHO 1984 : seluruh dunia bebas varisela
Gejala klinis - inkubasi : 2-3 minggu - terdapat 4 stadium - stadium inkubasi/prodromal * nyeri kepala, tulang, sendi * demam tinggi, malese, mual/muntah - stadium makulo-papular * makula eritem papul * letak di wajah & ekstremitas, telapak tangan & kaki *suhu normal, lesi baru (-)
Stadium vesikulo-pustulosa - 5-10 hari timbul vesikel pustul - suhu naik kembali - lesi membentuk umbilikasi
Stadium resolusi - berlangsung 2 minggu - lesi krustasi lepas sikatriks atrofik - suhu normal - perdarahan black variola - fatal mortalitas 1-50%
Komplikasi
- Bronkopneumonia - Pioderma : furunkulosis, impetigo - Ulkus kornea, ensefalitis, telogen efluvium
Diagnosis
- Anamnesis, klinis - Penunjang : inokulasi korioalantoik
Tatalaksana - simtomatik * antipiretik - kausatif * antivirus (asiklovir, valasiklovir) * antibiotik bila ada infeksi sekunder Prognosis - mortalitas 1-50% - kurang baik, karena terbentuk sikatriks
Patogenesis
- reaksi virus di ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis - memberikan kelainan kulit setingkat kelainan pada ganglion tersebut - bila mengenai ganglion anterior saraf kranialis gangguan motorik
Gejala klinis - inkubasi : 7-12 hari - prodromal : demam, malese, nyeri otot / tulang, gatal - timbul lesi vesikel berkelompok, dasar kulit eritematosa dan edema - unilateral, dermatomal - hiperestesi - vesikel jernih keruh; pustul krusta - perdarahan HZ hemoragik - infeksi sekunder ulkus sikatriks - resolusi 1-2 minggu - pembesar KGB regional
H Z oftalmikus
- Gangguan pada n. trigeminus cabang I kelainan pada mata - Cabang II + III kelainan pada kulit - Sindrom Ramsay Hunt * gangguan fasialis & otikus * paralisis otot wajah (paralisis Bell) * tinitus, vertigo, nistagmus, nausea, gangguan pendengaran
Neuralgia pascaherpetik : - rasa nyeri yang timbul pada bekas lesi - terutama pada orang tua (usia > 40 th)
Komplikasi 1. Neuralgia pascaherpetik 2. Ulkus dengan jaringan nekrotik pada imunokompromais 3. HZ oftalmikus :ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis, korioretinitis, neuritis optik 4. Paralisis motorik 5. Infeksi menjalar ke organ dalam paru, hepar, otak
Diagnosis : - anamnesis & klinis - penunjang : uji Tzanck Diagnosis banding : - herpes simpleks - angina pektoris, gastritis, artritis
Tatalaksana
1. Simtomatik - analgetik - kortikosteroid bila ada sindrom Ramsay Hunt - bedak salisil, kompres bila ada erosi 2. Kausatif - antiviral : asiklovir 5x400 mg/hr - antibiotik bila ada infeksi sekunder Prognosis : - baik, bergantung tindakan/perawatan sejak awal
HERPES SIMPLEKS
Sinonim : herpes labialis, herpes genitalis, fever blister, cold sore Etiologi : virus herpes simpleks (VHS) tipe I & II Epidemiologi - tersebar di seluruh dunia - menyerang & - VHS I primer umumnya usia anak - VHS II dewasa, aktivitas seksual
Gejala klinis - Primer * klinis : vesikel berkelompok, dasar kulit eritem & udem * VHS I : letak pinggang ke atas, terutama mulut & hidung * VHS II : letak pinggang ke bawah, terutama genital - Laten * gejala klinis (-) * virus di ganglion dorsalis, tidak aktif
- Rekuren * pemicu : infeksi, stres, menstruasi, hubungan seksual, dll * klinis lebih ringan, didahului gejala prodromal, (panas, gatal, nyeri) * muncul ditempat yang sama atau tempat lain
Herpes genitalis pada kehamilan - infeksi transplasental kematian janin (60%), gangguan neurologik, kelainan mata Prognosis - baik bila diobati lebih awal dengan obat yang tepat
1. Veruka vulgaris
3. Veruka plantaris - ditelapak kaki - bentuk cincin, bagian tengah lunak - warna kekuningan - nyeri waktu berjalan
Tatalaksana :
1. Bahan kaustik : larutan AgNO3 25%,
Gejala klinis : - bentuk lesi vegetasi bertangkai, warna kemerahan/kehitaman - permukaan papilomatosa - vegetasi besar giant condyloma (Buschke) maligna - Lokasi : * : perineum, anus, sulkus koronarius, glans penis, oue, korpus, pangkal penis * : vulva, introitus vagina, porsio uteri
Diagnosis banding :
1. Veruka vulgaris 2. Kondiloma latum (S II) 3. Karsinoma sel skuamosa
Tatalaksana :
1. Kemoterapi - tingtura padofilin 25% - larutan asam trikloroasetat 50% - krim 5 fluorourasil
4. Imunoterapi
Prognosis
pada umumnya baik, kecuali pada VPH tipe tertentu dapat menyebabkan keganasan
Epidemiologi :
- menyerang anak & dewasa (IMS) - transmisi kontak kulit langsung dan autoinokulasi
Gejala klinis
- inkubasi : beberapa minggu - lesi papul miliar lentikular, warna putih, bentuk kubah, lekukan di tengah (delle) - Lokasi : wajah, badan, ekstremitas, pubis
Tatalaksana
1. enukleasi 2. bedah listrik, bedah beku