Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Yunani
(Katarrhakies), Inggris (Cataract), Latin (Cataracta), Indonesia (bular) air terjun penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.
KLASIFIKASI
Komplikasi awal : Luka yang tidak menutup sempurna kebocoran aqueus prolaps iris Striate keratopati Hifema Iridocyclitis pupil blok dan glaukoma maligna Endoftalmitis akut bakteri
komplikasi akhir : retina detasemen Cystoid makula edema Kornea edema dan keratopati bulosa Dekompensasi kornea Penebalan atau opasifikasi kapsul lensa posterior. Uveitis kronis Malposisi dari IOL retinal detachment sindrom sunset Glaukoma endoftalmitis kronik
Komplikasi dengan tehnik fakoemulsifikasi : luka yang tidak menutup sempurna, edema kornea, uveitis, atonik pupil, pupillary captured, masalah yang berkaitan dengan IOL, kekeruhan kapsul posterior, TASS, CBDS, Sisa massa lensa / korteks, CME, koroid detachment, ablasio retina, endoftalmitis.
rapat. Bentuk jahitan sebaiknya mencakup daerah yang lebih luas bentuk jahitan seperti huruf X. memberikan keseimbangan yang baik terhadap kekencangan jahitan.
dangkal dilihat keadaan pada luka insisi. Luka Tampak kurang menutup dengan baik penjahitan tambahan . Isikan udara kedalam bilik mata depan karena udara mempunyai tegangan permukaan sehingga lebih sulit bocor.
EDEMA KORNEA
Mulai ringan sampai berat
Umumnya reversible kecuali bila berat Etio : panas akibat dari energy kavitasi saat tip fako
bergetar dengan frekuensi ultrasonic Edema akan lebih berat jika tip fako sangat dekat dengan endotel Fakoemulsifikasi di BMD lebih baik energy kavitasi tidak mengancam endotel kornea
pakai larutan BSS yang didinginkan sampai 5C mengurangi edema kornea dan sedikit bersifat anastesi pasien lebih nyaman. edema kornea yang berat : obat tetes ophthalgon (gliserin) bersifat hipertonis sehingga menyerap cairan mengurangi edema sejak hari pertama pasca operasi.
DEKOMPENSASI KORNEA
Pemasangan AC-IOL > sering PC-IOL
AC-IOL distrofi endotel factor predisposisi awal
STRIAE KERATOPATHY
Karakteristik : Oedem kornea Terlipatnya membran descement kornea Etio : cedera dari lapisan endotel kornea karena : Instrumen operasi, IOL, Tekanan yang berlebihan.
Penatalaksanaan : tidak ada terapi khusus. steroid diharapkan dapat membantu. kasus berat dan persisten mungkin bisa keratoplasti.
HYPAEMA
Hifema adalah keadaan dimana
terdapatnya darah di BMD Tidak diperlukan terapi. Hipaema total TIO mungkin meningkat. Cara terbaik :
mengeluarkan bekuan darah mengembalikan bentuk BMD
IRIDOCYCLITIS AKUT
Terapi :
steroid
beberapa kasus tetes mata steroid (prednisolone tiap 2jam) beberapa kasus harus injeksi subkonjungtiv / sistemik. midriatik. Ada tanda infeksi antibiotic.
PROLAPS IRIS
Gambaran klinis :
Pupil terdistorsi dan iris terlihat keluar melalui tepi luka kasus ringan iris mungkin terjebak di tepi luka ( tidak
prolaps keluar dari tempatnya ) BMD mungkin datar kalau humor aqueous bocor, (jaringan iris mungkin menutupi lubang BMD dapat terbentuk ).
Terapi : Hampir semua kasus harus dioperasi. Tujuan operasi menutup luka dengan baik
dalam periode awal pasca operasi retrobulbar hemoragik konsekuensi yang berat. Pasien kooperatif dianjurkan anastesi local dengan tetes mata dan injeksi disekeliling konjungtiva. Tidak kooperatif full blok nervus fasialis bila tidak ada injeksi melalui sub Tenon. Caranya :dimobilisasi terlebih dahulu memotong bagian iris yang tersangkut di pinggiran luka diatur klembali.
UVEITIS
Etio : sisa korteks yang tertinggal masih cukup banyak.
Penatalaksanaan : penderita uveitis sanata obat tetes anti inflamasi 3 hari pre op. Bila sudah terdapat keratic precipitate , sinekia anterior dan posterior, upaya melepas sinekia inflamasi steroid oral 3 hari pre op.
ATONIC PUPIL
Pupil atonik dan tidak dapat mengecil diameter >5mm
dengan cahaya akibat trauma mekanik intraoperasi atau obat intraocular. Kemampuan pupil untuk kontraksi menurun karena serabut otot yang terdapat dipinggiran pupil ada yang cedera. Predisposisi : pasien DM lama atau glaucoma.
Penggunaan miotikum
intraoperasi (miostat) dosis banyak mengecilkan pupil saat operasi, tapi beberapa hari kemudian pupil bisa dilatasi efek rebound .
Bila seluruh sisa viskoelastik
bisa dikeluarkan menjelang operasi selesai mungkin tidak perlu miotikum pupil akan mengecil dengan sendirinya secara perlahanlahan.
PUPILLARY CAPTURED
keadaan dimana haptik IOL
berada di BMB tetapi sebagian optic IOL terjepit oleh iris sehingga berada BMD
di sulkus siliaris, hampir tidak mungkin terjadi bila IOL ditempatkan di kantung lensa dengan diameter kapsuloreksis yang lebih kecil dari diameter optic IOL.
mendorong IOL ke depan, dimana secara bersamaan pupil perlahan-lahan mengecil sebagian iris berada dibawah optic dan menjepit optic IOL . Pencegahan : menempatkan IOL dalam kantung lensa.
berikan midriatikum agar pupil dilatasi, sambil pasien ditidurkan Setelah IOL tampak berada di BMB berikan pilocarpine posisi berbaring terus sampai pupil mengecil.
midriatik kuat membuat pupil dilatasi. Midriatik otot siliari > rileks dan mengurangi glaucoma maligna.
menormalkan
aliran sirkulasi aqueous. Blok pupil iridektomi ( Seharusnya dengan laser Yag ) Jika BMD tetep tidak berubah disebabkan karena glaucoma maligna glaucoma maligna dianjurkan vitrectomy melalui pars plane melancarkan aliran aqueous dan mengurangi glaucoma maligna
GLAUCOMA
Kebocoran luka post operasi pembentukan kembali
BMD tertunda sekeliling iris melekat pada kornea menutup lubang trabekular sinekia anterior peripheral .
Kebocoran luka bisa menutup sendiri BMD kembali
seperti semula tetapi aqueous terhalang untuk ke lubang trabekular karena sinekia.
Terapi : Jika mata buta tidak ada terapi memungkinkan jika masih ada penglihatan diterapi seperti glaucoma kronik trabeluctomi.
tidak tepat.
IOL mengalami desentrasi, subluksasi bahkan sampai
IOL yang subluksasi diperbaiki dengan operasi ulang. IOL yang luksasi tidak perlu diambil sepanjang haptik
maupun optic lensa tidak menyentuh macula atau nervus optikus dilakukan implantasi IOL baru dan biarkan IOL yang luksasi di bagian posterior. Radang kronis karena penempatan lensa bukan dalam kantung lensa haptik IOL bersinggungan terus dengan iris.
bersamaan dengan masalah optic dan structural. Pemasangan IOL yang miring menyebabkan astigmat Terapi miotik (beberapa kasus berhasil ) beberapa malposisi sebaiknya dilakukan penggantian IOL
SUNSET SYNDROME
Sangat jarang terjadi
Bulanan atau tahunan post implantasi PC-IOL Etio : terjadinya dislokasi implant kedalam vitreous, terjadinya rupture pada zonular saat proses implant.
Terapi :
tidak ada gunanya bila IOL dislokasi total dan tidak
menyebabkan masalah. Dislokasi parsial IOL di anterior vitreous dipindahkan dan jika perlu diganti dengan AC-IOL.
materi IOL yang lebih bersifat biocompatible dan design IOL yang membantu menghanbat proliferasi epitel sel lensa. apple DJ et al 2 hal yang diperhatikan untuk cegah PCO: factor-faktor yang berkaitan dengan operasi serta factor-faktor yang berkaitan dengan IOL.
Faktor operasi :
Bersihkan korteks dengan baik dengan bantuan
hidroseksi karena sisa korteks mengandung sel-sel epitel lensa yang berproliferasi PCO Tempatkan IOL dalam kantung lensa terjadi kontak materi IOL dengan kapsul posterior menghambat proliferasi sel-sel epitel lensa Melakukan kapsuloreksis sebaiknya diameter kapsuloreksis lebih kecil daripada diameter optik IOL.
Faktor IOL
IOL dari materi yang lebih biocompatible tidak
merangsang sel-sel epitel lensa IOL kontak yang erat dengan kapsul posterior sebaiknya antara haptik dan optic IOL ada sudut angulasi sebesar 5 derajat optic IOL bersentuhan dengan kapsul posterior Desain IOL dengan square edge sel-sel epitel lensa lebih sulit menyusup di bawah optic.
Indikasi terapi : Penurunan visus Terganggunya penglihatan dari fundus (u/ Dx atau tujuan terapeutik ) Monokuler diplopia atau fotofobia parah yang karena kerutan kapsul posterior
Nd:YAG laser capsulotomy PCO memang bisa diatasi dengan Nd:YAG laser punya resiko. Komplikasi : kerusakan terkena Nd:YAG laser, subluksasi IOL, peningkatan TIO, cystoids macular edema, bisa terjadi ablasio retina.
sebabkan TASS berkaitan dengan cairan irigasi yang digunakan pada operasi katarak. Cairan irigasi dengan tonisitas / pH yang tidak tepat bersifat toksik terhadap endotel kornea dan struktur iris.
kebanyakan kasus TASS, kejernihan kornea tidak dapat
sekaligus mendorong IOL ke arah anterior, tampak kantung lensa menjadi menggelembung. Etio , patofisiologi : sisa viskoelastik yang terjebak di posterior IOL tidak dapat keluar dari kantong lensa secara perlahan menyerap cairan akuos mendorong IOL ke anterior.
Terjadinya miopisasi lalu cairan viskoelastik dan sel epitel lensa yang terjebak dibelakang IOL akan semakin keruh pasien kembali ke dokter dengan keluhan penglihatan menurun.
Pencegahan CBDS : aspirasi yang baik setelah penanaman IOL jangan meninggalkan viskoelastik terlalu banyak dalam kantung lensa.
Terapi CBDS :
pasien harus dijadwalkan kembali ke kamar operasi
mengeluarkan viskoelastik yang terjebak dalam kantung lensa. Kalau menunggu lama , IOL terdorong ke anterior BMD menjadi dangkal resiko mengalami glaukoma. Jangan melakukan kapsulotomi posterior dengan laser Kontraindikasi : Nd:YAG laser
visualisasi kurang jelas juga perlekatan korteks dengan kapsul masih erat sehingga menyulitkan.
sisa massa di lensa di BMD juga dikeluarkan massa
katarak Semakin tinggi jika ada komplikasi intraoperasi. sering terjadi setelah 6 minggu pasca operasi katarak.
Gejala klinis :
peningkatan visus pasca operasi katarak 4 sampai 12 minggu penurunan visus. 90 % kasus penurunan visus ini sementara mengalami perbaikan dalam waktu 6 bulan.
komplikasi yang meningkatkan terjadinya CME inkarserasi iris pada bibir luka terjepitnya vitreus anterior pada bibir luka irregularitas pupil IOL yang terjepit oleh iris (pupillary captured) peradangan diBMD robekan kapsul posterior
Kapsulotomi
Nd:YAG sebabkan CME pencegahan dengan melakukan Nd:YAG 6 bulan pasca operasi.
dan kapsul posterior lensa lebih mudah dilakukan laser Nd:YAG, cukup dengan jumlah tembakan dan energi laser yang minimal.
terlihat bayangan flourescein seperti sarang lebah (honey-comb atau petaloid pattern )
Tidak ada terapi pasti bila didideteksi lebih awal
CHOROIDAL DETACHMENT
terbentuknya cairan serosa pada rongga suprachoroid
akibat difusi pembuluh darah koroid maupun peradangan. terjadi akibat penurunan TIO berkaitan dengan kebocoran pada bibir luka. Kebocoran ini sulit dibuktikan saat pasien datang karena luka biasanya sudah menutup dengan sendirinya gejala : gambaran BMD dangkal dengan TIO yang rendah.
sembuh secara spontan dalam waktu 2 minggu. Gejala visus minimal bersifat reversible. kasus yang diduga akibat peradangan dosis steroid topikal ditingkatkan untuk mempercepat pemulihan.
ABLASIO RETINA
pemisahan retina dari kaitannya pada jaringan
dibawahnya .Kebanyakan akibat dari retak retina (retinal break), lubang, atau robekan .
Etio : Terjadi ketika vitreous gel menarik dan lepas
atau memisah dari kaitannya pada retina, biasanya pada bagian-bagian peripheral retina.
Ketika
vitreous gel menarik lepas, kadang menggunakan tarikan pada retina jika retinanya lemah robek. Kebanyakan retak retina bukan akibat dari luka. Robekan retina kadang disertai perdarahan jika suatu pembuluh darah retina terlibat pada robekan ini.
melewati robekan dan berkumpul / numpuk dibelakang retina cairan memisahkan (detaches) retina dari belakang mata.
semakin banyak cairan terkumpul dibelakang retina,
perluasan dari retinal detachment makin berlanjut melibatkan seluruh retina pelepasan total retina.
Insidensi 1-2%
menurut coonan & Ho et all terjadi dalam waktu 2 bulan
pasca operasi paling sering 6 bulan pasca operasi katarak. retinal detachment hampir selalu unilateral. Mata yang kedua diperiksa cermat untuk lihat tanda yang menjurus pada pelepasan retina dimasa depan.
retina tepi (peripheral retinal detachment) kehilangan penglihatan samping (peripheral vision). banyak kasus berlanjut jadi pelepasan total kehilangan seluruh penglihatan bila tidak di reparsi.
Bayangan gelap atau tirai menggelapkan suatu bagian dari
penglihatan baik dari samping, atas, atau bawah, jarang terjadi reattachment retina secara spontan.
macula atau area sentral terlepas. Operasi Ablasio retina biasanya sukses mengaitkan kembali retina, meskipun lebih dari satu prosedur mungkin diperlukan. reattachmentsering penglihatan bertambah baikstabil.
reattachment yang sukses tidak selalu berakibat pada penglihatan yang normal.
Kemampuan membaca postoperasi yang sukses tergantung pada apakah macula terlepas atau tidak dan berapa lamanya ia terlepas.
Tekhnik operasi retinal retachment yg actual : scleral buckling, pneumatic retinopexy vitrectomy
ENDOFTALMITIS
Pada
komplikasi pasca operasi, endoftalmitis merupakan kejadian yang cukup berat dan jarang sekali visus penderita dapat pulih seperti sebelumnya.
Salah satu faktor resiko terjadinya endoftalmitis lamanya proses operasi (prolonged surgery) ada tidaknya komplikasi intraoperasi.
intraokular kerusakan intraokuler yang cukup parah sehingga visus sulit dipulihkan.
Adanya peradangan pasca operasi harus dicurigai
(EVS) tahun 1995 : endoftalmitis akut terjadi dalam waktu 6 minggu pasca operasi endoftalmitis kronis (delayed onset) terjadi lebih dari 6 minggu sampai beberapa bulan pasca operasi.
Etiologi : Endoftalmitis akut94% bakteri gram positif yaitu staphylococcus epidermidis (70%) staphylococcus aureus (20%) enterococci (2%)
Endoftalmitis kronis yaitu
propionibacterium species (63%) candida parapsilosis (16%) staphylococcus epidermidis (16%) corynebacterium species (5%). 1
Gejala endoftalmitis
penurunan tajam penglihatan mata merah Nyeri tanda-tanda peradangan bilik mata depan Hipopion
kerusakan vitreus.
kekeruhan hanya di anterior / sudah ke posterior. berkaitan dengan prognosa : bergantung dari visus awal / presenting visual acuity saat menderita endoftalmitis, luasnya peradangan dalam vitreous.1
Akut endoftalmitis post operasi katarak (hipopion, kongesti konjungtiva dan adanya fibrin dipupil) Sumber : http://www.oculist.net
intravitreal Visus persepsi cahaya: pars plana vitrectomy dan antibiotik intravitreal Tidak ada pernyataan mengenai penggunaan steroid intravitreal Pemberian antibiotik intravena belum membuktikan adanya manfaat yang baik secara statistik
Pemberian antibiotik:
Endoftalmitis akut
Intaokular Vancomycin 1 mg/0,1 ml Ceftazidme 2,25 mg/0,1 ml, atau gentamicin 0,1 mg/0,1 ml, atau amikacin 0,4 mg/0,1 ml
Topikal (diberikan pada hari pertama diagnosis ditegakkan) Vancomycin 50 mg/ml tiap jam Ceftazidime 50 mg/ml tiap jam atau gentamicin 14 mg/ml atau amikacin 14 mg/ml tiap jam Kortikosteroid topikal dan sikloplegia Antibiotik sistemik (pemilihan tergantung keadaan) Ciprofloxacin 750 mg per oral tiap 12 jam atau ceftizidime 1 g IV tiap 12 jam Vancomycin 1 g IV tiap 12 jam
Vancomycin 1 mg/0,1 m (kasus bakterial) atau Amphotericine 0,005 mg/0,1 ml (kasus jamur) dan Dexamethasone 0,4 mg/0,1 ml
Subkonjungtiva
Topikal
(diberikan pada hari pertama diagnosis ditegakkan) Vancomycin 50 mg/ ml tiap jam Kortikosteroid topikal dan sikloplegia Antibiotik sistemik (tergantung pada organisme dan hasil kultur)
Endophthalmitis presents as a red, painful eye. Image courtesy of J Kanski, Clinical Ophthalmology, 4th edition, Butterworth-Heinemann
Terimakasih