Вы находитесь на странице: 1из 30

Kepaniteraan Dasar 5 november- 1 desember 2012 RSAL MINTOHARDJO

LAMA BATUK
Akut (< 3 minggu)

Penyebab : ISPA (influenza), pneumonia, oedema paru, eksaserbasi PPOK, rhinitis alergika dan batuk rejan. Sub akut (3-8 minggu) Penyebab : Batuk paska infeksi dan asma, sinusitis dan asma. Kronik (> 8 minggu) Penyebab : post nasal drip, asma, reflus gastrooefogaus, kanker paru, bronkiektasis, TBC, PPOK

A. BERDAHAK
WARNA Bening iritasi traktus respiratorius yang disusul hipersekresi kelenjarkelenjar mucus. infeksi oleh virus sebelum adanya infeksi sekunder oleh bakteri bronkiektasis, abses paru, pneumoni karena stafilokok infeksi dengan kuman penyebab kuman anaerob polusi udara berat (perokok, pencemaran udara berat) pneumoni karena Pneumococcus

Kuning dan bau khas (nanah) Hijau keruh dan bau busuk

Bintik-bintik hitam dalam dahak

Warna seperti karat besi dan panas tinggi.

Seperti jelly kismis atau kurma dan disertai panas tinggi

pneumoni dengan Klebsiella

JUMLAH banyak terutama pagi hari bangun tidur Bronkiektasis (karena adanya radang kronis, dahaknya akan bening, putih-keruh sampai kuninghijau)

Konsistensi Dahak kental dan bening Asthma (kadang, dahak ini akan memadat dalam bronkus-bronkus kecil, akan serupa benang-benang dengan bentuk spiral (spiral Curschman)

PNEUMONIA

BRONCHIECTASIS

ABSES PARU

B. KERING
Iritasi pleura
Awal dari infeksi virusyang

menyerang traktus respiratorius bagian proksimal maupun distal Stadium dini dari gagal jantung

C. HEMOPTISIS
Prodromal Awal gejala Isi sistem Warna Batuk Udara Respiratorik

HEMOPTISIS Tenggorok gatal, Batuk

HEMATEMESIS Nausea, Kembung Muntah Sisa makanan, gastrointestinal Merah gelap - cokelat

Merah terang

pH
Anemia Guaiac test Melena

Alkalis
Kadang -

Asam
Sering + +

INFLAMASI AKUT

Laringitis

Batuk dan Sputum

Kering atau dengan variasi jumlah sputum

Gejala dan Situasi terkait

Akut, sakit cukup ringan dengan suara serak . Mungkin dikaitkan dengan nasofaringitis viral

Trakeobronkitis

Batuk dan Sputum Gejala dan Situasi terkait

Sputum kering atau produktif Akut, sering viral, dengan rasa terbakar retrosternum

Mikoplasma dan Pneumonia viral

Batuk Sputum Gejala dan Situasi terkait

Kering dan sering Sering mukoid Sakit demam akut, sering malaise, sakit kepala dan kemungkinan dispnea

Pneumonia bakterial

Batuk dan Sputum Gejala dan Situasi terkait

Pada infeksi Pneumokokus, mukoid atau purulen; mungkin mengandung darah,

kemerahmudaan, atau warna karat.


Pada infeksi Klebsiella, merah kental seperti jelly

INFLAMASI KRONIS

Sekresi postnasal

Batuk Sputum

Kronis Mukoid dan mukopurulen

Gejala dan Situasi terkait

Upaya berulang untuk membersihkan tenggorok. Sekresi


postnasal. Sekresi postnasal, mungkin terlihat pada faring posterior. Berkaitan dengan rinitis kronis, dengan atau tanpa sinusitis.

Bronkitis Kronis

Batuk Sputum

Kronis Mukoid sampai purulen; mungkin bercampur darah atau berdarah

Gejala dan Situasi terkait

Sering terjadi pada perokok, infeksi berulang; sering mengi dan dispnea

Bronkiektasis

Batuk Sputum Gejala dan Situasi terkait

Kronis Purulen, sering banyak dan berbau busuk, mungkin bercampur darah atau berdarah Infeksi kambuhan bronkopulmoner lazim terjadi; sinusitis mungkin ada

BRONKITIS KRONIS

INFLAMASI KRONIS Tuberkulosis paru Batuk dan Sputum : kering, mukoid atau purulen; mungkin bercampur darah atau berdarah anoreksia, penurunan berat badan, demam dan berkeringat malam

Gejala dan Situasi Terkait : Dini, tanpa gejala. Lanjut,

Abses Paru

Batuk : Sputum:

Purulen berbau busuk; mungkin berdarah. Sakit demam. Sering higiene gigi buruk dan episode gangguan kesadaran sebelumnya

Gejala dan Situasi Terkait :

Asma

Batuk dan sputum

Kental dan mukoid, khususnya Dekat akhir suatu serangan. Mengi dan dispea episodik, tetapi batuk mngkin terjadi tunggal. Sering ada riwayat alergi.

Gejala dan Situasi Terkait :

TB PARU

ASTHMA

INFLAMASI KRONIS
Refluks Gastroesofagus (GERD) Batuk dan Sputum Kronis, khususnya pada malam atau dini hari. Mengi, khususnya pada malam (sering disalahartikan dengan asma ), serak pada dini hari, dan upaya berulang untuk membersihkan tenggorok. Kering sampai produktif Mungkin bercampur darah atau berdarah Gejala dan Situasi Terkait Biasanya dengan riwayat merokok. Sering kering, khususnya pada pengerahan tenaga atau pada malam hari

Gejala dan Situasi Terkait

Neoplasma: Kanker paru

Batuk Sputum

Gangguan Kardiovaskular: Gagal ventrikel kiri atau mitral stenosis

Batuk : Sputum

INFLAMASI KRONIS Emboli Paru Batuk Sputum Kering sampai produktif Mungkin merah gelap atau terang atau bercampur darah.

Gejala dan Situasi Terkait Dispnea, ansietas, nyeri dada, demam, faktor yang mempredisposisi trombosis vena profunda.

Partikel Pengiritasi
Kimiawi Atau Gas

Batuk dan Sputum

Bervariasi. periode laten di antar pemanjanan dan gejala.

Gejala dan Situasi Terkait Pemanjanan pada iritan, gejala mata, hidung dan tenggorokan.

KANKER PARU

PATOFISIOLOGI BATUK

Batuk pada Gagal Jantung


Batuk nonproduktif

dapat terjadi sekunder dari kongesti paru-paru, terutama pada posisi berbaring.
Terjadinya ronki akibat transudasi cairan paru-paru

adalah ciri khas dari gagal jantung, ronki pada awalnya terdengar di bagian bawah paru-paru sesuai pengaruh gaya gravitasi

Hemoptisis dapat disebabkan oleh perdarahan vena

bronkial sekunder dari distensi vena.


Distensi atrium atau vena pulmonalis dapat

menyebabkan kompresi esophagus dan disfagia atau kesulitan menelan.

PNEUMONIA
STADIUM PRODROMAL Gejala klinis adanya tanda-tanda infeksi akut panas tinggi, letargi, nyeri otot, nafsu makan <<,, disertai dahak sedikit atau bahkan sangat sulit untuk dibatukkan keluar. Stadium ini berlangsung selama kurang lebih 1 minggu. Pada pemeriksaan fisik tidak akan memberikan banyak petunjuk (hanya ada ronki basah halus di bagian paru yang terserang

STADIUM HEPATISASI Gejala klinis semakin parah, sakit berat, panas yang tinggi (39 derajat atau >), menggigil, sesak napas, pernapasan cuping hidung, nyeri dada yang cukup parah di sisi yang sakit sehingga akan memaksa penderita untuk miring di sisi yang sehat. batuknya pun semakin parah tetapi dahak tidak ada, tetapi menjelang akhir minggu kedua, pada beberapa penderita akan mengalami batuk darah. PF toraks saat pernapasan tertinggal pada sisi sakit, fremitus meningkat pada sisi sakit perkusi redup daerah lobus yang terkena, auskultasi napas bronkial tanpa disertai ronki. Sering terjadi pada lobus inferior kana atau kiri. Sering dehidrasi akibat terjadinya panas yang tinggi. Nafsu makan berkurang

STADIUM RESOLUSI setelah melewati stadium hepatisasi mulai minggu ke 3 sejak sakit badan agak enak, panasnya mulai menurun, batuknya berkurang dengan dahak yang semakin mudah untuk dibatukkan keluar. Sesak juga menghilang . Nyeri dada mulai menghilang. Ronki kasar berubah menjadi hanya ronki halus yang akhirnya akan mnghilang. Kesembuhan sempurna tercapai ada akhir minggu ketiga.

APEX PARU

Pink Puffer Emfisema Awitan Usia terdiagnosis Etiologi Sputum Dispnea Bentuk tubuh Diameter AP dada Pola pernapasan 30-40 tahun 60 tahun Genetik, merokok, polusi udara Sedikit Relatif dini Kurus dan ramping Sering berbentuk Tong (Barel Chest)

Blue Bloater Bronkitis Kronis 20-30 tahun 50 tahun Merokok, polusi udara, cuaca Banyak sekali Relatif lambat Gizi cukup Tidak bertambah

Hiperventilasi dan dispnea Hilangnya dorongan yang jelas, dapat timbul saat pernapasan istirahat Sering terjadi hipoventilasi hipoksia dan hiperkapnia

Pink Puffer Emfisema

Blue Bloater Bronkitis Kronis

Patologi anatomi paru


Volume Paru

Emfisema panlobular
FEV1 rendah TLC dan RV meningkat

Emfisema sntrilobular >>


FEV1 rendah TLC normal, RV meningkat sedang

PaCO2
PaO2 SaO2 Hematokrit Polisitemia Sianosis Kor pulmonale

Normal atau rendah (35-40 mmHg)


65-75 mmHg Normal 35%-45% Hb dan Ht normal tahap akhir Jarang Jarang, kecuali tahap akhir

Meningkat (50-60 mmHg)


45-60 mmHg Desaturasi tinggi 50%-55% Hb dan Ht sering meningkat Sering Sering, disertai banyak serangan

Daftar Pustaka
Bickey S. Lynn, Szilagyi G. Peter. Batuk dan

Hemoptisis. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates. Edisi 5. EGC. 2008. hal 120-121. Danusantoso, Halim. Anamnesis Khusus Paru. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Edisi I. Hipcrates. 2000. hal 9-14.

Вам также может понравиться