Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Level pertama menjelaskan politik internasional didorong utamanya oleh tindakan individu tertentu atau hasil dari dorongan psikologis. Level kedua menjelaskan politik internasional didorong utamanya oleh rezim-rezim domestik negara-negara tertentu. Level ketiga fokus pada peran faktor-faktor sistemik, atau dampak dari anarkhi internasional, yang mempengaruhi perilaku negara.
Penggunaan internal defects untuk menjelaskan tindakan eksternal negara bisa dalam bentuk: (i) tipe pemerintahan yang umumnya buruk masalah internal menghasilkan ketegangan yang menemukan ekspresi dalam petualangan di luar negeri; (ii) pemerintahan tidak sepenuhnya buruk pembatasan oleh negara untuk memproteksi hak-hak warganya ternyata berbenturan dengan politik luar negeri (iii) kelemahan geografi atau ekonomi negara tidak mendapatkan batas-batas alami atau melakukan perang untuk membuat pihak lain membuat penyesuaian (p.83).
11
Karakteristik Struktural
Tiadanya otorita untuk membuat aturan, menyelesaikan sengketa, dan memberi proteksi. Penataan horizontal atas otorita (berlawanan dengan kebanyakan organisasi yang selalu vertikal) Kedaulatan sedang menurun, seiring meningkatnya peran PBB, WTO, EU, dll
12
Aktor
Nation-state:
Masih medominasi sistem, dan tidak bertanggung-jawab pada otorita lebih tinggi
Konfigurasi Power
Sistem polar Bisa berbentuk satu negara/emperium, suatu aliansi, IGO global (PBB), IGO regional (EU) Unipolaritas, bipolaritas, tripolaritas, dan multipolaritas semua punya model yang bisa menjelaskan bagaimana berfungsi Semua negara mencari power, berusaha mendominasi Negara lain berusaha memblok hegemoni
14
Pola-pola Ekonomi
Dependensi/interdependence: mengarah ke perdamaian atau menciptakan ketegangan? Produksi/konsumsi sumber-sumber alam: misal, Teluk Persia Maldistribusi pembangunan: misalnya, persaingan Utara-Selatan
15
Norma-norma perilaku
Memahami perobahan Kekuatan transnasional: travel, perdagangan, pendidikan, komunikasi, dan Internet Penekanan lebih besar pada HAM Melemahnya dukungan bagi peperangan Mengakui bahayanya perobahan iklim global Norma tentang perang nuklir Norma meminimalisir korban sipil
16
17
Pembuatan PLN
Tipe pemerintahan, Situasi, dan bagaimana dampaknya pada Policy
Pemerintahan Demokrasi vs Otoritarian: Situasi:
Pilihan demokrasi dan PLN-nya berbeda Krisis keputusan diambil oleh sekelompok kecil orang di level puncak. Harus merasa surprised, terancam, dan merasa hanya punya waktu pendek untuk reaksi Krisis bisa memicu rally effect (9/11, Iraq War) Banyak policy yang saling terkait dan tidak dapat ditangani hanya oleh satu negara
18
Tipe policy:
Budaya Politik
Serangkaian cara-cara dan pemikiran yang terpola tentang bagaimana politik dan pemerintahan harusnya dijalankan Bedakan dengan IDEOLOGIyakni serangkaian cara pandang konsisten tentang bagaimana policy harus dikejar
19
20
Birokrasi
Perspektif birokratik: Organisasiorganisasi cenderung lebih mendukug policy tertentu berdasarkan misi mereka. Misal; Departemen Pertahanan lebih siap menerima risiko konflik daripada Departemen Luar Negeri Perangkat: birokrasi bisa mengumpulkan, menyaring, dan mengevaluasi informasi, lalu membuat rekomendasi, dan menerapkan policy.
22
Legislatif
Kurang powerful dibanding eksekutif Biasanya mendukung eksekutif saat masa krisis Biasanya berperan lebih aktif dalam isuisu high-profile; misalnya pelanggaran HAM di Abu Ghraib. Kendala: kebanyakan legislasi bersifat domestik
23
Oposisi
Kurang berpengaruh, namun bisa menjadi penekan eksekutif Cukup berpengaruh dalam sistem demokratik
Protes WTO di Seattle Sukhoi-gate era pemerintahan Mega
24
Kelompok Kepentingan
Kelompok-kelompok terorganisir yang berbasis budaya, ekonomi, atau isu tertentu, atau yang cakupannya transnasional Punya tujuan berbeda meski kadang ada dalam partai yang sama, atau sebaliknya Partai Politik; tujuannya memilih anggota di parlemen Kelompok kepentingan tertentu; tujuannya membuat policy tertentu diberlakukan
25
Rakyat
Lebih banyak terlibat dalam isu domestik daripada isu luar negeri Pengaruhnya tidak langsung Opini publik
26
Perilaku Idiosinkratik
Tipologi aktif-pasif, positif-negatif Kondisi fisik dan kesehatan mental pemimpin (Yeltsin, Hitler) Ego dan ambisi (Bush dan Bush di Teluk) Sejarah politik dan pengalaman personal: analogi Munich dan Vietnam bagi tentara Amerika Persepsi: Realitas Operasional hubungan antara persepsi dan policy Kode Operasional bagaimana individu bertindak saat dihadapkan situasi tertentu
28