Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. LAPORAN INTERIM
laporan keuangan yang disajikan untuk satu periode interim. Yang dimaksud dengan periode interim adalah suatu periode keuangan yang lebih pendek daripada periode satu tahun buku penuh.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.3 (REVISI 2010): LAPORAN KEUANGAN INTERIM
PERIHAL
Ruang lingkup
PSAK 3 (1994)
Perusahaan yang diwajibkan oleh peraturan perundangan yang berlaku.
Laporan keuangan interim merupakan bagian integral dengan laporan keuangan tahunan. Tidak dijelaskan
Komponen minimal laporan keuangan interim Format dan isi laporan keuangan interim
Laporan posisi keuangan ringkas dan laporan Tidak dijelaskan laba rugi komprehensif ringkas. -Laporan keuangan interim lengkap mengikuti PSAK 1. - Laporan keuangan interim ringkas minimal mencakup judul dan subjudul dalam laporan keuangan tahunan dan catatan penjelasan. Tidak dijelaskan
interim harus dilakukan dengan dasar periode awal tahun buku sampai dengan
periode interim terakhir yang dilaporkan, karena laporan keuangan interim merupakan bagian dari laporan keuangan tahunan yang lebih luas dan juga
B. PELAPORAN EMITEN BEPROSES IPO DAN LAPORAN YANG HARUS DISIAPKAN UNTUK IPO
Pengertian Initial Public Offering (IPO)
IPO merupakan Pasar Perdana bagi suatu perusahaan untuk
Sebelum emisi
Selama emisi
Sesudah emisi
1.
a)
Sebelum Emisi
Persiapan emisi efek meminta persetujuan emisi mencari dan menunjuk pihak-pihak tertentu
b)
Pendaftaran pernyataan emisi Setelah dokumen yang diperlukan untuk emisi telah lengkap, maka emiten mengadakan kontrak pendahuluan dengan bursa efek dan menandatangani perjanjian-perjanjian emisi.
2.
Selama Emisi
a) Selama Masa Penawaran Efek b) Penawaran Umum Efek c) Pencatatan Efek di Bursa Persyaratan pencatatan saham: Laporan keuangan diaudit akuntan terdaftar di Bapepam dengan pendapat Wajar Tanpa Kualifikasi (WTK) untuk tahun buku terakhir. Minimal jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1 juta saham Jumlah pemegang saham minimal 200 pemodal Emiten wajib mencatatkan seluruh sahamnya yang telah ditempatkan dan distor penuh sepanjang tidak bertentangan dengan kepemilikan asing (maksimal 49% dari jumlah saham yang tercatat di bursa)
3.
Sesudah emisi
Sesudah efek diperdagangkan di pasar sekunder, emiten diwajibkan memberikan pelaporan kepada BEI dan BAPEPAM. Pelaporan kepada kedua Institusi ini terdiri dari
Laporan berkala
Laporan lainnya
Lanjutan. . .
Peraturan Nomor IX.A.5 mengenai Penawaran yang bukan merupakan penawaran umum
Lanjutan. . .
Laporan keuangan dalam ketentuan ini adalah sesuai dengan pengertian
laporan keuangan yang termuat dalam PSAK yang diterbitkan oleh IAI, yaitu
meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan dan data yang disajikan dalam
Lanjutan. . .
2. Pengajuan Pernyataan Pendaftaran tersebut pada butir 1 Peraturan ini wajib dilaksanakan oleh Emiten atau Perusahaan Publik. 3. Emiten atau Perusahaan Publik bertanggung jawab sepenuhnya atas ketelitian, kecukupan, dan kebenaran serta kejujuran pendapat dari semua informasi yang ada dalam Pernyataan Pendaftaran serta semua dokumen lainnya yang diajukan kepada Bapepam. Apabila ketentuan mengenai keterbukaan dalam peraturan atau formulir Bapepam tidak relevan bagi
Lanjutan. . .
4. Di samping keterangan dan dokumen yang secara khusus wajib disertakan dalam Pernyataan Pendaftaran, Pihak yang mengajukan Pernyataan Pendaftaran harus
D. RIGHT ISSUES
Lanjutan. . .
2. Peraturan Bapepam LK No. IX.D.2 Peraturan ini berisi pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan pendaftaran dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (Right Issues). Dokumen-dokumen yang harus disiapkan untuk Right Issues sekurangkurangnya terdiri dari: Surat pengantar Pernyataan Pendaftaran Prospektus Dokumen lain yang diperlukan sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran dalam rangka penerbitan hak memesan saham terlebih dahulu.
Lanjutan. . .
Surat dari Akuntan (comfort letter) sehubungan dengan perubahan keadaan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan yang
Lanjutan. . .
Laporan Keuangan terdiri dari: i. Neraca
ii.
iii. iv. v. vi.
Lanjutan. . .
3. Peraturan Bapepam LK No. IX.D.3 Peraturan ini berisi pedoman mengenai bentuk dan isi prospektus dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu, yaitu: Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian dan Informasi atau Fakta Material mengenai Penawaran Umum dari Emiten atau Perusahaan Publik, yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal, yang diketahui atau layak diketahui oleh Emiten atau Perusahaan Publik. Emiten atau Perusahaan Publik harus berhati-hati apabila menggunakan foto,
Lanjutan. . .
Emiten atau Perusahaan Publik dapat melakukan penyesuaian atas pengungkapan Informasi atau Fakta Material tidak terbatas hanya pada Informasi atau Fakta Material yang telah diatur dalam ketentuan ini. 4. Peraturan Bapepam LK No. IX.D.4 Peraturan ini mengatur mengenai penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Emiten atau Perusahaan
Lanjutan. . .
5. Peraturan Bapepam LK No. IX.D.5 Peraturan ini memuat mengenai saham bonus. Saham Bonus adalah saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki, pembagian Saham Bonus harus proporsional dengan kepemilikan saham dari setiap pemegang saham. Pelaksanaan pembagian Saham Bonus harus telah selesai dilakukan selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari setelah pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pembagian Saham Bonus tersebut. Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan kepada Bapepam laporan penjatahan Saham Bonus yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam sebanyak 2 (dua) eksemplar selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah pembagian Saham Bonus dilaksanakan.
KASUS PENGUNGKAPAN INFORMASI MATERIAL PERUSAHAAN GAS NEGARA (PT. PGN) TBK
Terjadi penurunan secara signifikan harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk di Bursa Efek Jakarta, yaitu dari Rp 9.650,00 (harga penutupan pada tanggal 11 januari 2006) menjadi Rp 7.400,00 per lembar saham pada tanggal 12 januari 2007. Adanya dugaan insider trading pada kasus ini karena Jatuhnya harga saham tersebut dilihat tidak wajar, karena merujuk pada harga sebelumnya Rp 9.650,00 berarti telah jatuh sebanyak 23,36%.
12 September 2006 sampai dengan 11 Januari 2007 terdapat adanya perdagangan saham yang dilakukan oleh para pihak orang dalam perusahaan. Terdapat indikasi terjadinya pelanggaran prinsip keterbukaan informasi PT. Gas
Negara Tbk pada saat penjualan di bursa efek. Penurunan harga saham yang
signifikan tersebut sangat erat hubungannya dengan siaran pers yang dilakukan manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk sehari sebelum (11 januari 2007). Dalam siaran pers tersebut dinyatakan bahwa terjadi koreksi atas rencana
besarnya volume gas yang akan dialirkan, yaitu mulai dari (paling sedikit) 150
MMSCFD menjadi 30 MMSCFD. Dan terdapat pernyataan bahwa tertundanya gas ini yang semula akan dilakukan pada akhir Desember 2006 tertunda menjadi Maret 2007. Terdapat dugaan bahwa beberapa pelaku pasar telah mengetahui informasi penting mengenai penundaan komersialisai gas sebelum diumumkan secara resmi oleh manajemen PT. PGN Tbk.
1.
2.
a)
b)
Terdapat pemberian keterangan yang secara material tidak benar, yakni memberikan keterangan tentang rencana volume gas yang dapat dialirkan melalui proyek SSWJ yang tidak sesuai dengan fakta bahwa telah terjadi perubahan awal tersebut. Fakta tersebut telah diketahui atau sepatutnya diketahui oleh direksi yang seharusnya disampaikan saat keterangan itu diberikan kepada publik
TERIMAKASIH
PREPARED BY: Gita Ayu Farani Precilia Prima Queena Vonny Marlen