Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DEMAM
Dr. Herriyati Soedarto Sp PD
DEFINISI & ISTILAH Demam (febris) suatu reaksi fisiologis tubuh yg kompleks thd penyakit yg ditandai dg meningkatnya suhu tubuh diatas normal akibat rangsangan zat pirogen thd pengaturan suhu tubuh di hipotalamus. Suhu tubuh normal 36,1 37,70C. Suhu tubuh memiliki siklus diurnal,terendah pk 06.00 dan tertinggi pk 14.00 18.00. Demam (pireksia, fever) bila suhu tubuh antara pk 00.00-12.00 diatas 37,20C dan antara pk 12.00-24.0 diatas 37,7. Hipertermia (hiperpireksia) kenaikan suhu tubuh diatas 41,20C Hipotermia suhu tubuh dibawah 350C
Alat pengukur : termometer air raksa. Rektal Vaginal Oral Aksila Suhu rektal & vaginal 0,50C > suhu oral/aksila
Suhu oral/aksila kurang akurat pada Pernafasan melalui mulut Berkeringat >> Takhipneu Gelisah
Demam Intermiten
Demam Kontinyu
Demam Remiten
Demam Septik
Demam Siklik
Demam Belum Terdiagnosis (Fever of Undetermined Origin, Febris e.c Ignota, Fever of Obscure Origin) Demam terus-menerus 3 minggu (suhu >38 C) dan tetap belum diketahui diagnosis atau penyebabnya, walaupun setelah pemeriksaan intensif selama 1 minggu. Etiologi: *infeksi (40%) *neoplasma (20%) *peny.kolagen (20%) *peny.lain (10%) *tidak diketahui (10%) Demam Medisinal (Drug Fever) Demam timbul bersamaan dgn pemakaian obat, hilang setelah dihentikan, tidak ada sebab lain dari demam yang dapat dibuktikan. alfametildopa, quinidine, dilantin Habitual Hypertermia Demam ringan (37,2 38,0 C),timbul teratur atau intermiten selama bertahun-tahun, sering pada wanita dewasa muda, sering dgn keluhan psikoneuresis. Factitious Fever (Demam Tiruan) Sering pada wanita muda, petugas kesehatan berupaya menaikkan suhu badan dgn menginfeksi dirinya dgn bakteri / cara lain untuk maksud tertentu. psikogenik fever
PATOGENESIS DEMAM
Infectious agent Toxins Med. Inflam Monocytes/Macrophage Endothelial cells Etc
FEVER
PGE2
PENGIRING DEMAM
o Herpes labialis vesikula2 o.k aktivasi infeksi virus herpes simpleks yang laten akibat peningkatan suhu tubuh. Sering pada infeksi pneumokokus, streptokokus, malaria, meningokoksemia, riketsiosis. o Delirium sering pada alkoholisme, atherosklerosis serebri, senilitas, anak2 dgn meningitis. o Kejang sering pada anak2 Dijumpai 4% dari anak2 yang demam. Kejang > 60 menit = febrile status epileptikus Kejang demam lama kerusakan otak berat o Berkeringat usaha tubuh untuk mempercepat pengeluaran panas dgn cara penguapan Pola khusus : TBC keringat malam Malaria periode demam teratur, disertai keringat & menggigil o Dingin dan mengigil / rigor Rigor berulang-ulang : - Infeksi pyogenik dgn bakteremia - Limfoma Rigor yang sesungguhnya gigi gemeletuk, tempat tidur goyang pada viremia Menggigil pada antipiretik suhu tubuh turun cepat otot berkontraksi menggigil.
ETIOLOGI DEMAM
Klasifikasi klinik penyebab demam 1. Infeksi : virus, riketsia, bakteri, jamur, parasit. a) infeksi sistemik tanpa gejala lokal, mis: sepsis b) infeksi sistemik dg gejala lokal, mis: campak c) infeksi lokal, mis: pyelonephritis. 2. Peny. Kolagen : SLE, poliarteritis nodosa, dermatomyositis, rematoid arthritis, demam rematik. 3. Peny. Susunan Syaraf Pusat : perdarahan otak, trauma kepala, tumor otak, multiple sclerosis. 4. Keganasan : neoplasma primer, neoplasma sekunder, karsinoid. 5. Peny. Darah : limfoma, leukemia, anemia, hemolitik, dll. 6. Peny. Kardiovaskuler : infark myokard, peny trombo emboli, infektif endokarditis, emboli paru.
7. Peny. Gastrointestinal : inf. sal. pencernaan, abses hati, sirosis fase nekrotik.
8. Peny. Endokrin : hipertioridi, feokhromositoma. 9. Peny. akibat zat-zat kimia : drug fever, anesthesia, reaksi anafilaksis, serum sickness dll. 10. Peny. akibat zat-zat fisika 11. Gangguan keseimbangan cairan : sengatan panas (heat stroke), radiation sickness, trauma.: dehidrasi, asidosis. 12. Miscellaneous : sarkoidosis, amiloidosis. 13. Psycogenic fever. 14. Factitious fever. 15. Tidak diketahui sebabnya.
Pemeriksaan sistim.
Kulit Muka -demam dg rash pada kulit. mis: measles, rubella, scarlet fever, variola, varisella. -herpes labialis pada inf. preumokokus, streptokokus, malaria, meningokokesemia, riketsiosis. -rash makulo popular pada erysipelas. -butterfly rash pada SLE terdapat di muka sekitar hidung. -pembengkakan depan telinga pada parotitis..
PENATALAKSANAAN DEMAM
Pemberian antipiretika tidak selalu diperlukan o.k.: - demam umumnya tidak membahayakan . - tidak begitu mengganggu penderita. - dapat mengaburkan efek obat spesifik atau perjalanan penyakit Namun demam, - meningkatkan metabolisme, - menurunkan napsu makan, - menimbulkan gelisah,perasaan tidak enak. - kehilangan air dan garam. Demam lama mengganggu penyembuhan peny, malnutrisi, malaese perlu terapi simtomatis. Demam tinggi komplikasi serius, perlu terapi simtomatis. Demam ringan Baju tipis. Minum banyak.
prinsip : obat yang di gunakan harus -berdasarkan indikasi kuat. -sesuai pengalaman setempat. -cukup spesifik. (Jangan membabi buta!) Antibiotik multiple : bahaya - efek samping Kortikosteroid : bahaya - superinfeksi
Yang dibenarkan: - Chloroquin untuk dugaan malaria - Chloramphenikol untuk dugaan demam tifoid - OAT untuk dugaan tuberkulosis - Aspirin untuk dugaan demam rematik - Metronidazole untuk dugaan amubiasis - Kortikosteroid untuk dugaan SLE, arthritis rematoid
2.
1. Anti piretik
-baru di berikan jika S>39 C -berikan 1 jam sebelum pengompresan sehingga thermo regulatory set point akan menurun. Jika kompres dulu hipotalamus mengimbangi penurunan suhu tubuh suhu naik lagi jika pengompresan di hentikan. -mekanisme : menghambat prostaglandin sinthetase sehingga produksi prostaglandin dari asam arachidonik di cegah -obat2 anti piretik kelompok aspirin like drugs memiliki kemampuan anti piretik, analgetik, dan anti inflamasi (tapi tidak sama kuatnya)
Salisilat.
Yang sering di gunakan -acetyl salicylic acid (aspirin) -sodium salicylate. Anti piretik yg cepat dan efektif. Dosis: dewasa 300-600 mg/4 jam anak-anak 10-20 mg/kg BB/6 jam dosis sehari jangan > 3,6 gram. SE: ketulian dan tinitus gangguan gastro intestinal nausea, vomitus, gastritis erosif, ulkus lambung, pendarahan lambung hipersensitivitas: rhinorrhea, poliposis nasi, edema laring, urtikaria, asma, syok anafilaktik.
Paraaminofenol
Yg sering di gunakan, -acetaminophen (paracetamol) -phenacetin Sbg antipiretik kekuatan sama dengan aspirin. Dosis: dewasa 300-600mg /4 jam anak2 10-15mg\kgBB /tiap pemberian Tidak menyebabkan gangguan pembekuan darah, tidak iritasi lambung,jarang reaksi hipersensitivitas. Dosis besar & lama : gangguan hepar, nekrosis tubuler ginjal & hipoglikemi. Phenacetin : dapat methemoglobinemi & anemia hemolitik.
Obat lain
phenyl buthazone, antipyrin, indomethacine rutin sebagai antipiretik tidak dianjurkan.
2. Cara-cara fisik Baru dilakukan jika suhu 40 C, dimana antipiretik tak ada respon, penderita merasa tidak enak. Cara : kompres air air dingin, kantung es, kompres alcohol.
TERIMA
KASIH