Вы находитесь на странице: 1из 9

TEKNOLOGI BAHAN BETON

Pemakaian beton dengan campuran biasa/umum, dimungkinkan untuk penggunaannya sesuai dengan keperluan Pemanfaatan secara maksimal materialmaterial lokal/setempat. Pengaturan proporsi campuran dan keahlian tenaga kerja yang tepat Dapat ditentukan sesuai dengan performa yang dikehendaki

Pengolahan Beton
Beton dapat memiliki sifat-sifat sebagaimana yang dikehendaki tanpa ada kesulitan pada campurannya. mis; berkembangnya industri campuran beton jadi. (ready mixed concrete), konsumen dapat membuat spesifikasi sesuai dengan kebutuhannya Industri beton pracetak (precast concrete), konsumen dapat memperoleh komponen struktur jadi sesuai dengan yang dikehendaki Beton memiliki kuat tekan yang tinggi, tetapi kuat tarik yang rendah Beton dapat dibentuk sebagai suatu struktur yang komposit, yang disebut beton bertulang

Beton tanpa tulangan disebut beton biasa (plain concrete) Untuk mengatasi adanya tegangan tarik pada beton diberikan tegangan tarik awal. Hal ini dimaksudkan untuk menetralisir tegangan tarik yang terjadi (prestressed concrete) Pembuatan beton tidak hanya sekedar mencampur bahan dasar untuk memperolah massa plastis, tetapi beton yang baik harus memenuhi performa yang disyaratkan dalam kondisi plastis (dalam bentuk adukan atau beton segar maupun pada kondisi mengeras.

Beton segar workable (mampu dikerjakan: diaduk, diangkut, dituang dan dipadatkan) tanpa mengalami segresi (pemisahan pasta semen dari adukan Pada kondisi mengeras, beton harus kuat, tahan lama, kedap air dan perubahan dimensi (kembang susut) sedikit mungkin. Dari berbagai sifat-sifat beton yang menjadi hal paling penting sebagai indeks dari keseluruhan adalah kuat tekan.

Akibat dari kuat tekan yang ada pada beton, sehingga muncul sifat-sifat lain: Relatif ekonomis; menggunakan bahan-bahan lokal kecuali semen Mempunyai kuat tekan yang tinggi, tahan terhadap korosi dan pengaruh cuaca Beton segar mudah ditangani dan dicetak dalam bentuk dan ukuran sesuai yang dibutuhkan Dikombinasikan dengan tulangan baja, beton dapat dibuat sebagai struktur berat. Beton segar dapat disemprotkan pada permukaan beton lama, untuk mengisi cela-cela halus sebagai usaha perbaikan. Beton segar dapat dipompakan sehingga memungkinkan dituangkan ditempat-tempat yang sulit Tahan lama dan tahan terhadap kebakaran Perawatannya sangat mudah

II. SEMEN PORTLAND


2.1 Pengertian Umum
Semen portland: semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker terutama dari silikat-silikat kalsium yang bersipat hidrolis dengan gips sebagai bahan tambah.
Fungsi Semen Perekat antara agregat Pengsisi ruang / pori diantara agregat

Sifat Umum

Fisik

Kimia
Bereaksi bila dicampur dgn air Terdiri dari 4 persenyawaan utama kimia ( 2 senyawa silikat, 2 senyawa alumina)

Serbuk / bubuk halus Mempunyai daya kohesif dan adesif B.j 3,15

2.2. Susunan Kimia Semen

Unsur dalam bahan mentah


Kandungan dlm bentuk oksida (%) Kapur : CaO 60 s/d 65% Silikat : SiO2 17 s/d 25% Alumina : Al2 O3 3 s/d 8% Besi : Fe2O3 0,5 s/d 6% Magnesia : MgO 0,4 s/d 4% Sulfur : SO3 1 s/d 2 Soda/potas: Na2O+K2O 0,4 s/d 1

Selama fusi (Peleburan) berinteraksi membentuk susunan kompleks

Senyawa utama yang terbentuk


Trikalsium Silikat : 3CaO SiO2 C3S = 30 s/d 50% Dikalsium Silikat : 2CaO SiO2 C2S = 20 s/d 45% Trikalsium Aluminat : 3CaO Al2O3 C3A = 8 s/d 12% Tetakalsium Aluminaferon : 4CaO Al2O3 Fe2O3 C4AF = 6 s/d 10%

GIPS (CaSO4) 3%

SEMEN PORTLAND

2.3 Hidrasi Semen


Tingkat hidrasi semen dan mikro struktur hasil semen yang terhidrasi berpengaruh pada sifat fisik beton

o o

Hidrasi pd semen berlangsung secara lambat selama 2 s/d 5 jam yang disebut periode induksi atau periode tdk aktif. Setiap tahapan hidrasi, pasta semen terdiri dari gel/butiran halus hasil hidrasi yang mempunyai luasan Kristal-kristal senyawa yang dihasilkan membentuk jaringan secara bertahap Laju hidrasi berkurang akibat difusi air

Вам также может понравиться