Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN (1)
Pwh Psep Psep Pwh
Pwf
Pwf
2
PENDAHULUAN (2)
Untuk mengangkat fluida sumur:
Menurunkan gradien aliran dalam tubing Memberikan energy tambahan di dalam sumur untuk mendorong fluida sumur ke permukaan
Psep Pwh
Gradien ?
No - Flow Well
Energy ?
Pwf
3
PENDAHULUAN (3)
Figure 1
ESP Well
Pwf
5
vd
Gradient Friksi
?
Gradient Akselerasi
SURFACE COMPONENTS
SUB-SURFACE COMPONENTS
RESERVOIR COMPONENTS
9
10
Injected Gas
11
Separator
Compressor Subsystem intake system outlet system choke pressure gauge injection rate metering
Pt
Pc
12
Compressor Sub-System
Horse Power Compressor
Pintake
Pdischarge
DPgas
Pinjection@wellhead Wellhead
Qgas
Qgas
Pinjection@wellhead=Pdischarge - DP
Separator
Compressor
Wellhead
13
Wellhead Sub-System
Surface Injection Pressure Production Choke
Injection Choke
Wellhead Pressure
Production Fluid
Gas Injection
14
Gas Injeksi
Pc
Pc = Pt Pt Fluida Produksi
Pt
Pc
15
Gas Injection
Tubing Pressure
Close condition
Open condition
16
18
20
22
23
24
Parameter Design
Jumlah gas injeksi yang tersedia Jumlah gas injeksi yang dibutuhkan Tekanan Gas Injeksi yang dibutuhkan di setiap sumur Tekanan Kompresor yang dibutuhkan
25
26
In a field-scale valuation, if an unlimited amount of lift gas is available for a given gas lift project, the injection rate of gas to individual wells should be optimized to maximize oil production of each well.
1500
1000
Variasi GLR
GLR-total (assume) Q g-inj = Qtotal Qq-f
400 600 800 1000
500
28
Q g-inj >> maka Qliq >> Pertambahan Qliq makin kecil dengan makin meningkatnya Q g-inj Sampai suatu saat dengan pertambahan Q g-inj, Qliq berkurang Titik puncak dimana Qliq maksimum disebut sebagai Qoptimum
29
30
32
POINT OF INJECTION
34
Pintake
Pdischarge
DPgas
Pinjection@wellhead Wellhead
Qgas
Qgas
Pinjection@wellhead=Pdischarge - DP
Separator
Compressor
Wellhead
The output pressure of the compression station should be designed on the basis of the gas distribution pressure under normal flow conditions, not the kickoff conditions. It can be expressed as Sf Pout PL
36
COMPRESSOR
37
Pc,v Pt ,v DPv
It is a common practice to use Dpv = 100 psi. The required size of the orifice can be determined using the choke-flow equations presented in Subsection 13.4.2.3
Gas Injeksi P
c
Pc Pc = Pt Pt Fluida Produksi
Pt
38
Pwf
Dp @ tubing
39
Injection Choke
Wellhead Pressure
Injection Choke
Wellhead Pressure
41
Pwf
42
Point of Injection
43
Point of Balanced
44
45
46
TAHAP O
Choke Tutup Permukaan Killing fluid Valve 1 : Terbuka No flow
Valve 2 : Terbuka
Valve 3 : Terbuka
Valve 4 : Terbuka
Katup Unloading sudah dipasang. Sumur masih diisi killing fluid Fluida produksi masih belum mengalir ke dalam tubing
47
Tahap I
Valve 2 : Terbuka
Valve 3 : Terbuka
Valve 4 : Terbuka
Pada Gambar 1 ditunjukkan penampang sumur yang siap dilakukan proses pengosongan (unloading). Pada tubing telah dipasang empat katup, yang terdiri dari 3 katup, yaitu katup (1), (2) dan (3), yang akan berfungsi sebagai katup unloading. Sedangkan katup (4) akan berfungsi sebagai katup operasi. Sebelum dilakukan injeksi semua katup dalam keadaan terbuka. Sumur berisi cairan work-over, ditunjukkan dengan warna biru, dan puncak cairan berada diatas katup unloading (1). Gas mulai diinjeksikan, maka gas akan menekan permukaan cairan work over kebawah, dan penurunan permukaan cairan ini akan mencapai katup unloading (1). Pada saat ini gas akan mengalir dalam tubing melalui katup (1) yang terbuka.
48
Tahap II
Pada Gambar 2 gas injeksi mendorong permukaan cairan work-over, dan telah melampaui katup unloading (1) dan mencapai katup unloading (2). Pada saat ini katup unloading (1) tertutup dan gas injeksi mendorong permukaan cairan kebawah. Bagian bawah tubing yang semula berisi cairan work-over ditempati oleh fluida formasi. Pada saat ini gas akan masuk kedalam tubing, melalui katup unloading (2) yang terbuka. Dengan masuknya gas injeksi tersebut kedalam tubing maka kolom cairan dalam tubing akan lebih ringan dan aliran cairan work over ke permukaan akan berlanjut.
Valve 4 : Terbuka
49
Tahap III
Pada Gambar 3 gas injeksi mendorong permukaan cairan work-over, sampai melampaui katup unloading (1), (2) dan (3). Setiap saat permukaan kolom cairan workover mencapai katup unloading, maka gas injeksi akan mengalir masuk kedalam tubing dan aliran cairan work-over dalam tubing akan tetap berlangsung. Jika per-mukaan kolom cairan work-over mencapai katup unlaoding (3), maka katup unloading (2) akan tertutup, dan gas injeksi akan masuk melalui katup unloading (3). Selama ini pula permukaan cairan formasi akan bergerak ke permukaan. Pada saat cairan work-over mencapai katup terakhir, yaitu katup operasi (4), maka katup unloading (3) akan tertutup dan seluruh cairan work-over telah terangkat semua ke permukaan, dan hanya katup operasi yang terbuka.
Valve 3 : Tertutup
Valve 4 : Terbuka
50
TAHAP IV
Fluida Produksi
Valve 4 : Terbuka
Pada Gambar 4 ditunjukkan bahwa semua cairan work-over telah terangkat dan sumur berproduksi secara sembur buatan. Katup operasi (4) akan tetap terbuka, sebagai jalan masuk gas injeksi kedalam tubing. Katup ini diharapkan dapat bekerja dalam waktu yang lama. Dimasa mendatang akan terjadi perubahan perbandingan gas-cairan dari formasi, yang cenderung menurun serta peningkatan produksi air, maka jumlah gas injeksi dapat ditingkatkan dan diharapkan katup injeksi dapat menampung peningkatan laju injeksi gas tersebut. Dengan demikian pemilihan ukuran katup injeksi perlu direncanakan dengan baik.
51
52
53
54
55
Gas Lift Valves: Mandrell + Dummy Valves Mandrell + Valves Valves Operating Conditions: Casing pressure Test Rack Opening Pressure Port Size Temperature @ Lab. Jenis Valves
56
Gas Injeksi
Pc
Pc = Pt Pt Fluida Produksi
Pt
Pc
57
58
59
Gas Injection
Tubing Pressure
Close condition
Open condition
60