Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dewa Ayu Cindy Febriani, S.Ked (08700110) Raihatul Ambar, S.Ked (08700215)
Identitas pasien
Nama Kelamin Umur Agama Suku Pekerjaan Status RM Alamat Status pasien Tanggal MRS Tanggal KRS : Tn. M : Laki-laki : 62 tahun : Islam : Jawa : Petani : Menikah : 342896 : Sidodadi Kecamatan sukoseno : JAMKESDA : 3 januari 2013 pukul 22.00 WIB : 11 januari 2013 pukul 11.00 WIB
Keluhan utama :
Nyeri lutut kiri
RIWAYAT SOSIAL
Diberikan obat linu dari apotek (pasien lupa) Pernah berobat ke dokter saraf tapi tidak ada perubahan Pernah disuntik Rokok disangkal Alkohol disangkal Jamu disangkal Kopi disangkal
TINJAUAN SISTEM
Makan menurun Minum biasa BAB (+) BAK (+)
PEMERIKSAAN FISIK
keadaan umum : Baik kesadaran : Compos mentis Tekanan darah : 130/90 Respirasi rate : 24 x/ menit Nadi : 80x/ menit Suhu : 37,8 Kepala leher : A/I/C/D +/-/-/+ Bentuk wajah simetris Full moon face (-) Rambut normal, tidak mudah dicabut Benjolan di kepala (-) Nyeri tekan kepala (-)
Mata : Alis normal Bola mata normal, exoptalmus (-), nystagmus (-) Kelopak mata : odema (-), ptosis (-), xantelasma (-) Konjunctiva : anemis (+/+), hiperemi (-/-) Sclera : icterus (-/-) Pupil : bulat (+), isokor (+), reflek cahaya (+/+) Lensa : katarak (-/-)
Telinga : bentuk normal, serumen (-/-), pendengaran normal Hidung : bentuk hidung simetris, deviasi septum (-), sekret (-/-), epistaksis (-/-), pernafasan cuping hidung (+/+)
Mulut : bibir cyanosis (-), pigmentasi (-), sariawan (-) Gigi : caries (+),gigi goyang (-) warna gigi kuning Gusi : hiperemis (-), perdarahan (-), odema (-) Lidah : normal Faring : hiperemis (-) Palatum : anemis (-), ikterus (-)
Leher : simetris, kaku kuduk (-), JVP tidak meningkat, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-), masa (-)
Thorak Payudara
: ginekomasti (-)
Pulmo Inspeksi : pergerakan nafas simetris, bentuk dada normal, retraksi sela iga (-), jejas (-) Palpasi : simetris, fremitus raba normal, fremitus suara (+) Perkusi : sonor Auskultasi : wheezing (-), Rhonki (-) Cor Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
: JVP tidak meningkat : Ictus cordis nampak pada ICS V MCL Sinistra : Batas jantung : S1S2 tunggal reguler , ES (-), G(-), M (-)
Abdomen : Inspeksi : Distended (-), Vena kolateral (), Asites (-), Jejas (-) Auskultasi : Bising usus (+) Perkusi : Meteorismus (-) Palpasi : Hepar/Lien dalam batas normal, ginjal tidak teraba, nyeri tekan (-)
Extremitas atas : CRT < 2 detik Akral hangat (+) Odema (-) Erytema palmaris (-)
Extremitas bawah : CRT < 2 detik Akral hangat (+) Odema -/+ Nyeri tekan -/+ ROM terbatas Jejas (-)
PROBLEM LIST :
Lutut kiri nyeri, linu, bengkak Tidak bisa berjalan Anemis Sesak
ASSESMENT :
Osteoatritis anemia gravis Diagnosa differential : Susp ca R. Genu sinistra
Punksi
Nonfarmakologi : a. Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. b. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri c. Melindungi lutut d. Dukungan psikososial e. Fisioterapi f. Diet untuk menurunkan berat badan
Osteoartritis
Pembahasan
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Vertebra, panggul, lutut, dan pergelangan kaki paling sering terkena OA
Osteoartritis juga disebut dengan penyakit sendi degeneratif, artritis degeneratif, osteoartrosis, atau artritis hipertrofik, merupakan salah satu masalah kedokteran yang paling sering terjadi dan menimbulkan gejala pada orang orang usia lanjut maupun setengah baya.
Epidemiologi
Insiden OA lutut di Amerika Serikat mengenai sekitar 240 per 100.000 penduduk pertahun. Sulit untuk memperkirakan prevalensi dari osteoarthritis karena tidak ada kriteria pasti untuk menegakkan diagnosis. Berdasarkan usia, OA lutut mengenai 5% populasi yang berusia lebih dari 26 tahun, 17% usia 45 tahun ke atas, dan 20% usia 60 tahun ke atas.
Etiologi
Osteoartritis seringkali terjadi tanpa diketahui sebabnya, yang disebut dengan osteoartritis idiopatik. Pada kasus yang lebih jarang, osteoartritis dapat terjadi akibat trauma pada sendi, infeksi, atau variasi herediter, perkembangan, kelainan metabolik dan neurologik, yang disebut dengan osteoartritis sekunder.
Anatomi
patogenesis
Faktor Resiko
1. Umur. 2. Jenis Kelamin. 3. Genetik 4. Suku. 5. Kegemukan 6. Penyakit Metabolik 7. Cedera sendi, Pekerjaan, dan Olah raga 8. Kelainan Pertumbuhan
Gejala klinis
1. Nyeri sendi 2. Hambatan gerakan sendi 3. Kaku pagi 4. Krepitasi 5. Pembesaran sendi (deformitas) 6. Perubahan gaya berjalan
Tanda penting :
Umur lebih dari 50 tahun Sendi bengkak Krepitasi bila sendi digerakkan Perubahan gaya jalan Ada tanda-tanda peradangan Terbentuk osteofit pada tulang rawan Artropati Deformitas /pembesaran sendi Ruang sendi menyempit
Pemeriksaan Fisik
Hambatan gerak Krepitasi Pembengkakan sendi yang sering kali asimetris Tanda-tanda peradangan Perubahan bentuk (deformitas) sendi yang permanen Perubahan gaya berjalan
Penatalaksanaan Osteoartritis
Medikamentosa
Acetaminophen NSAIDs (nonsteroidal anti inflammatory drugs) Topical pain Tramadol Milk narcotic painkillers Corticosteroids
Glucosamine dan chondroitin sulfate Hyaluronic acid Corticosteroids
Non medikamentosa Istirahatkan sendi yang sakit, hindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera Dukungan psikososial Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan yang tepat
Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya keluhan. Olahraga Menjaga sendi Pembedahan
Komplikasi
deformitas / kaku sendi (disability)
Pencegahan Osteoartritis
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar kita terhindar dari osteoarthritis : 1. Menghindari olahraga yang bisa meyebabkan sendi terluka. 2. Mengontrol berat badan agar berat yang ditopang oleh sendi menjadi ringan. 3. Minum obat untuk mencegah osteoarthritis.