Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ILUSTRASI KASUS
I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.T Jenis Kelamin: Perempuan Usia : 27 tahun Agama : Islam Pekerjaan : Alamat : Jatinegara
2
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis pada tanggal : 4 desember 2009 Keluhan utama : Penglihatan buram pada mata sebelah kiri tanpa disertai mata merah sejak 5 tahun yang lalu Keluhan tambahan : -
datang ke poliklinik mata RSPAD dengan keluhan penglihatan buram sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu tanpa disertai mata merah. Pasien juga mengaku bahwa kepalanya suka terasa pusing dan mata sebelah kiri cepat lelah. Pasien mengaku belum pernah menggunakan kacamata sebelumnya
4
Pasien
menyangkal mempunyai riwayat trauma, benturan ataupun terpukul pada daerah matanya. Sakit mata sebelumnya pun disangkal. Keluhan pada penglihatan ganda di sangkal juga oleh pasien. Keluhan suka menabrak-nabrak bila sedang berjalan dan melihat pelangi atau lingkaran disekitar sumber cahaya disangkal oleh pasien.
Umum : Baik Kesadaran Umum : Compos mentis Vital sign : T : Tidak diperiksa N : Tidak diperiksa R : Tidak diperiksa S : Afebris
8
Normocephal Tidak diperiksa Tidak diperiksa Tidak diperiksa Tidak diperiksa Hangat, oedem (-)
9
STATUS OFTALMOLOGI
1. Visus
Keterangan Tajam penglihatan Koreksi OD 6/6 OS 1/60 S+9,75 C-5.00x20
Addisi
Distansi pupil Kaca mata lama
Tidak ada
64/62 Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
10
STATUS OFTALMOLOGI
2. Kedudukan Bola Mata
Keterangan Eksoftalmus Endoftalmus Deviasi Gerakan bola mata OD Tidak ada Tidak ada Tidak ada Baik, kesegala arah OS Tidak ada Tidak ada Tidak ada Baik, kesegala arah
11
STATUS OFTALMOLOGI
3. Super silia
Keterangan Warna OD Hitam OS Hitam
Letak
Simetris
Simetris
12
STATUS OFTALMOLOGI
4. Palpebra superior dan inferior
Keterangan Edema Nyeri tekan Ektropion Entoprion Bleparospasme Trikiasis Sikatrik OD Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada OS Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
13
STATUS OFTALMOLOGI
4. Palpebra superior dan inferior(2)
Keterangan Fisura Palpebra OD 12 mm OS 12 mm
Ptosis
Hordeolum Kalazion Pseudoptosis
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
14
STATUS OFTALMOLOGI
5. Konjungtiva tarsalis superior dan inferior
Keterangan Hiperemis OD Tidak ada OS Tidak ada
Folikel
Papil Sikatrik Anemia Kemosis
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
15
STATUS OFTALMOLOGI
6. Konjungtiva bulbi
Keterangan OD OS
Pterigium
Pinguekula Nervus pigmentosus Kista dermoid
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
16
STATUS OFTALMOLOGI
7. Sistem lakrimalis
Keterangan Punctum lakrimalis
Tes anel
OD Terbuka
Tidak dilakukan
OS Terbuka
Tidak dilakukan
8. Sklera
Warna Ikterik Putih Tidak ada Putih Tidak ada
17
STATUS OFTALMOLOGI
9. Kornea
Keterangan Kejernihan OD Jernih OS Jernih
Permukaan
Ukuran Sensibilitas Infiltrat Ulkus
Licin
12 mm Baik Tidak ada Tidak ada
Licin
12 mm Baik Tidak ada Tidak ada
18
STATUS OFTALMOLOGI
9. Kornea (2)
Keterangan Perforasi Arkus senilis Edema Tes Placido OD Tidak ada Tidak ada Tidak ada reguler OS Tidak ada Tidak ada Tidak ada ireguler
19
STATUS OFTALMOLOGI
10. Bilik mata depan
Keterangan Kedalaman OD Dalam OS Dalam
Kejernihan
Hifema Hipopion Efek tyndall
Jernih
Tidak ada Tidak ada Tidak dilakukan
Jernih
Tidak ada Tidak ada Tidak dilakukan
20
STATUS OFTALMOLOGI
11. Iris
Keterangan Warna OD cokelat OS cokelat
Kriptae
Bentuk Sinekia Koloboma
Jelas
Bulat Tidak ada Tidak ada
Jelas
Bulat Tidak ada Tidak ada
21
STATUS OFTALMOLOGI
12. Pupil
Keterangan Letak Bentuk Ukuran Reflek Cahaya langsung Reflak Cahaya tidak langsung OD Tengah Bulat 3 mm Positif Positif OS Tengah Bulat 3 mm Positif Positif
22
STATUS OFTALMOLOGI
13. Lensa
Keterangan
Kejernihan Letak Shadow test
OD
Jernih Tengah Negatif
OS
Jernih Tengah Negatif
23
STATUS OFTALMOLOGI
15. Fundus okuli
Keterangan a.Papil - Bentuk - Batas - Warna b.Makula lurea - Reflek - Edema Positif Tidak ada Positif Tidak ada
24
OD
OS
STATUS OFTALMOLOGI
15. Fundus okuli (2)
Keterangan c.Retina OD OS
- Perdarahan
- CD ratio - Ratio A/V - Sikatrik
Tidak ada
0,3 2/3 Tidak ada
Tidak ada
0,3 2/3 Tidak ada
25
STATUS OFTALMOLOGI
16. Palpasi
Keterangan Nyeri tekan
Masa tumor
OD Tidak ada
Tidak ada
OS Tidak ada
Tidak ada
Tensi okuli
Tonometri Schiotz
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
26
IV. RESUME
Pasien
perempuan, Ny.T, umur 27 tahun datang ke poliklinik mata RSPAD dengan keluhan penglihatan kabur pada mata sebelah kiri bila sejak kurang lebih 5 Tahun yang lalu tanpa disertai mata merah. Pasien juga mengatakan bahwa terkadang mata sebelah kiri terasa berat, pusing sehingga pasien merasakan mengganggu beraktifitas.
27
Pasien
tidak memiliki riwayat Diabetes, Hipertensi dan Trauma pada Mata. Riwayat penyakit yang sama pada keluarga juga disangkal oleh pasien.
28
STATUS OFTALMOLOGIS
status oftamologi didapatkan : o Tajam penglihatan OS : 1/60 dengan koreksi S+9,75 C-5,00 x 20
DIAGNOSIS
V. Diagnosis kerja
Ambliopia sinistra OS : hipermetrop astigmatikus Kompositus dengan Ambliopia VI. Diagnosis Banding
Tidak ada
30
31
VIII. PENATALAKSANAAN
Membuat kacamata q OS : Koreksi Refraktif secara akurat dengan lensa S+ 9,75 C-5,00 x 20
32
IX. PROGNOSIS
OS
Ad
: : :
ad bonam
33
Analisa Kasus
Diagnosis pada pasien ini kemungkinan adalah Ambliopia dan Astigmatismus , berdasarkan : q Anamnesis Pada anamnesa didapatkan keluhan pasien: 1. Penglihatan buram pada mata sebelah kiri 2. Mata tidak merah, penglihatan tidak ganda 3. berusaha memicingkan mata saat melihat
34
Status Oftamologikus
VISUS OS : Tajam penglihatan 1/60, dapat dikoreksi dengan S+ 9,75 C-5,00 x 20 Tes Placido : kornea OS tampak bayangan ireguler. Hal ini kemungkinan menunjukkan Ambliopia dikarenakan tajam penglihatan tidak mencapai optimal (6/6) walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya, dan didapatkan kausa organik (-).
35
Kemungkinan menunjukkan adanya astigmatisme dan hipermetrop pada OS karena visus awal OS 1/60 dapat dikoreksi dengan sferis positif dan silindris.
36
Pemeriksaan anjuran
Uji
Crowding Phenomena Uji Densiti Filter Netral Uji Worths Four Dot untuk fusi
37
Penatalaksanaan
-
Memberikan kaca mata sesuai hasil pemeriksaan refraksi secara objektif untuk memperbaiki tajam penglihatan
38
Tinjauan Pustaka
Definisi : Ambliopia atau mata malas adalah suatu keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimal sesuai dengan usia dan intelegensinya walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya.
39
Pada ambliopia terjadi penurunan tajam penglihatan unilateral atau bilateral disebabkan karena kehilangan pengenalan bentuk, interaksi binoluler abnormal, atau keduanya, dimana tidak ditemukan kausa organik pada pemeriksaan fisik mata dan pada kasus yang keadaan baik, dapat dikembalikan fungsinya dengan pengobatan.
40
Etiologi
Dua
faktor penyebab ambliopia yaitu supresi dan nirpakai(non use) Biasanya ambliopia disebabkan oleh kurangnya rangsangan untuk meningkatkan perkembangan penglihatan. Sebab ambliopia adalah anisometria, juling, oklusi, dan katarak atau kekeruhan media penglihatan lainnya.
41
Gejala Klinik
a.
b.
c.
d.
e. f. g.
Berkurangnya penglihatan satu atau dua mata. Menurunnya tajam penglihatan terutama pada fenomena crowding Hilangnya sesitivitas kontras. Mata mudah mengalami fiksasi eksentrik Adanya anisokoria Tidak mudah mengalami fiksasi eksentrik. Tidak mempengaruhi penglihatan warna
42
Biasanya daya akomodasi menurun ERG dan EEG penderita ambliopia normal yang berarti tidak terdapt kelainan organik pada retina maupun korteks serebri.
43
klasifikasi
Ambliopia
strabismus. Ambliopia Refraktif. -Ambliopia Anisometropik -Ambliopia Ametrop A. Ambliopia eks anopsia A. Ambliopia Fungsional
44
Pemeriksaan
A.
B.
C.
Uji Crowding Phenomena. Uji Densiti Filter Netral. Uji Worths Four dot.
45
a.
Untuk memulihkan ambliopia pada seorang pasien muda, harus dilakukan suatu pengobatan antisupresi aktif menyingkirkan faktor ambliopiagenik. b. Oklusi mata yang sehat. c. Penalisasi dekat. Mata ambliopia dibiasakn melihat dekat dengan memberi lensa +2,5 D sedang mata yang baik diberi atropin.
46
a.
Penalisasi jauh. Dimana mata yang ambliopia yang dipaksa melihat jauh dengan memberi atropin pada mata yang baik serta diberi lensa +2,50. Latihan ortoptik bila terjadi juling.
b.
47
2.
Terapi Oklusi Dimana mata yang baik ditutup untuk merangsang mata yang mengalami ambliopia. Terapi atropin(0,5-2,0 %)
48
Pencegahan
Adalah pada anak kurang dari 5 tahun perlu pemeriksaan tajam penglihatan terutama memperlihatkan tanda-tanda juling.
49
1.Vaughan, G.D.,Asbury Taylor.oftalmologi Umum.Edisi 14. Jakarta.2000.Widya Medika 2.Ilyas, Sidarta. ilmu penyakit mata. Jakarta.2006. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 3.Ilyas, Sidarta.ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Keddokteran.Edisi 2. Jakarat.2002. Sagung Seto 4.Http www. emedicine.com 5.Diunduh dari Jakarta Eye Center.Ambliopia. 8 November 2009
50
Terima Kasih
51