Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PELARUT (SOLVENT)
Pelarut dikelompokkan berdasarkan 5 parameter: konstanta dielektrik kemampuan terhadap autoionisasi (self ionization) sifat keasaman dan kebasaan kompleksasi kemampuan oksidasi-reduksi Sifat-sifat yang menentukan kegunaan pelarut: Daerah suhu pelarut dalam keadaan cair tetapan dielektriknya sifat sebagai donor dan aseptor keasaman protonik atau kebasaan sifat dan derajat otodisosiasi
Pelarut
Donor Number/DN
Konstanta dielektrikum
Harness/softness
Asam asetat aseton benzena CCl4 Dietileter DMSO Etanol Piridin 19,2 29,8 19,0 33,1 17 0,7
tetrahidrofuran
Air
20,0
18
8,0
54,8
7,3
81,7
Sedang
Hard
Pelarut
Air, pelarut Universal Non-air
Non-pelarut: leburan
Pelarut air
Tetapan dielektrik ~81,7 cocok untuk pelarut senyawa ion Universal, melimpah titik beku 0oC dan titik didih 100oC, cocok untuk daerah kerja mahluk hidup ~ 2540oC Penanganannya mudah Air dapat mengalami auto ionisasi 2H2O H3O+ dan OH
Dalam air
Zat
gas (kovalen polar) HCl H3O+ + Clpadatan basa NaOH Na+ + OHgaram NaCl Na+ + Clkompleks K4[Fe(CN)6] K+ + [Fe(CN)6]4-
Zat tidak terionisasi Glukosa C6H12O6 larutan C6H12O6 Brom Br2 air Br2
Logam alkali/alkali tanah Na +H2O Na+ +H2 +OHHidrolisis CuSO4 Cu2+ +SO422H2O 2OH- + 2H+ CuSO4 + 2H2O Cu(OH)2(s) + SO42- + 2H+ Hidrolisis tidak hanya pada garam, juga pada asam-basa lemah Hidrasi MX(s) M(aq) n+ + X(aq)yFeCl2 + 6H2O Fe(H2O)6 2+ + 2Cl-
Kriteria Larut
LARUT: suatu zat disebut larut bila dalam air menghasilkan konsentrasi minimal 0.1M pada temperatur ruang. TIDAK LARUT : Suatu zat disebut tidak larut bila konsentrasi dalam pelarut air pada temperatur ruang kurang dari 0.001M. AGAK LARUT: diantara kedua keadaan tersebut.
Agar suatu zat dapat larut ada 3 tahapan: 1. Partikel solut harus terpisah satu sama lain 2. Beberapa partikel solven harus terpisah untuk memberi ruang bagi partikel solut 3. Partikel solut dan solven harus bercampur menjadi satu Energi akan diserap saat terjadi pemisahan partikel sebaliknya energi akan dilepas ketika partikel bergabung dan tertarik satu sama lain Kesimpulannya pelarutan akan disertai perubahan entalpi
H O H H
H O H H
M2+ O
H H
INNER COORDINATION SPHERE
O H
O
H H O H H O H
O O
H
M2+
O
S=O O
H H
H
H
O
H
H O H H O H O
H H
M2+
H O
H H
O H
Tetapan dielektrik = 22.7 pada -50oC, mampu menurunkan kelarutan senyawa ion
Untuk molekul yang mengandung banyak elektron, seperti senyawa iod dan senyawa non polar seperti hidrokarbon, NH3 merupakan pelarut yang lebih baik dibanding H2O Perbedaan dengan air, kemampuan NH3 dalam melarutkan logam-logam alkali tanpa aksi kimia yang jelas. Larutan yang dihasilkan berwarna biru tua dan logamlogam terlarut dapat diperoleh kembali dg penguapan pelarut
Logam alkali tanah larut dalam NH3 secara kimia, karena pada penguapan pelarut, logam yang di dapat dalam bentuk heksaamin, M(NH3)6 Senyawa nitrit, nitrat, tiosianat dan kebanyakan sianida larut dalam NH3 Mayoritas senyawa F oksida, hidroksida sulfat, fosfat, karbonat, sulfit, sebagian besar sulfida tdk larut dalam NH3 Halida, selain F kelarutan menurun dari I ke Cl Sebagian besar senyawa I larut, Br kurang larut dan untuk Cl, hanya NH4Cl, BeCl2, dan NaCl yang dapat larut. Sifat alamiah anion lebih mempengaruhi kelarutan berbagai garam dalam NH3.
Keuntungan : - kurangnya kecenderungan NH3 untuk terlibat dalam reaksi dengan solut (solvolisis)
Kelemahan : - peralatan yang digunakan lebih rumit dan butuh teknik khusus sifat fisik NH3 Ct : t.d NH3 murni : -33,35oC shg harus bekerja pada T rendah untuk menghindari tekanan yang tinggi - NH3 sangat higroskopis shg harus ditangani dengan seksama agar kelembaban udara tidak masuk dalam sistem NH3
Larutan logam-NH3(l)
Tingkat autoionisasi relatif rendah sehingga NH3(l) murni tidak dapat terionisasi dengan sendirinya secara sempurna NH3 + NH3 NH4+ + NH2Oleh karena itu, larutan logam-logam alkali dalam NH3(l) stabil pada T kamar dalam waktu lama. 2NH3 + 2Na 2NaNH2 + H2 Dengan adanya sedikit katalis FeO, reaksi berlangsung sgt cepat
Logam alkali/alkali tanah larut dalam amonia membentuk larutan berwarna biru, dapat menghantarkan arus listrik (konduktivitas tergantung pada kation logam). bila ditambahkan logam alkali berlebih berwarna bronze, bila amonia diuapkan terbentuk logam alkali kembali M + NH3 M+ + [e(NH3)x]2[e(NH3)x]H2 + 2NH2-
Reaksi tsb lebih lambat dibanding reaksi logam alkali dalam air.
Reaksi asam-basa
Garam NH4+ akan bertindak sebagai asam, sedangkan amida, imida maupun nitrida akan bertindak sebagai basa dalam NH3(l)
Reaksi netralisasi
Menurut Bronsted, netralisasi adalah proses dimana asam bereaksi dengan basa menghasilkan asam dan basa yang lain atau reaksi antara asam dan basa menghasilkan garam dan pelarut. Asam1 + basa2 asam2 + basa1 asam + basa garam + pelarut NH4+ + NH22NH3 NH4I + KNH2 2NH3 + KI NH4I, NH4NO3, NH4NCS sangat larut dalam amonia, larutan yang pekat dapat bereaksi dengan logam menghasilkan H2. nM + 2NH4+ H2 + 2NH3 + Mn+
Reaksi Pengendapan
Apabila 2 ion yang kurang larut bertemu dan berinteraksi akan membentuk endapan Dalam air KCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl (s) + NO3- + K+ Dalam amonia AgCl (am) + KNO3(am) KCl(s) + NO3- + Ag+ Amonia lebih basa dari air dan tetapan dielektrik lebih rendah
Senyawa yang tidak larut dalam NH3(l) berbeda dangan senyawa yang tidak larut dalam H2O(l)
Sebagian besar senyawa klorida tidak larut dalam NH3(l) kecuali NaCl, NH4Cl, dan BeCl2 Kebanyakan nitrat larut dalam NH3(l) sehingga dapat digunakan untuk metode pengendapan. Beberapa halida yang tidak larut akan mengendap sebagai amina kompleks
Garam KNH2 Lebih larut dari pada NaNH2 Kalium amida dalam air tidak menghasilkan ion amida, reaksinya sbb: KNH2(s) + H2O(l) NH3(aq) + K+(aq) +OH-(aq)
Reaksi Redoks
Sama dengan dalam H2O(l) Ketika gas O2 memasuki larutan logam Na dalam NH3(l) terlebih dahulu dihasilkan hidroksida dan amida, baru diikuti oksidasi amida menjadi nitrit 2Na + 1/2O2 NaOH + NaNH2 + NH3 4NaNH2 + 3O2 2NaOH + 2NaNO2 + 2NH3 Larutan logam-logam alkali dan alkali tanah dalam NH3(l) bertindak sebagai donor elektron (reduktor)
Oksidasi oleh KMnO4 dalam NH3(l) lebih lemah daripada dalam H2O(l).
KMnO4 tereduksi dengan cepat menjadi K2MnO4 dan MnO2 oleh kalium. Reduksi diikuti oleh reaksi lambat K2MnO4 yang tereduksi lanjut menjadi MnO KMnO4 juga tereduksi menjadi K2MnO4 oleh KNH2 Dalam NH3(l) larutan logam merupakan reduktor kuat karena adanya elektron bebas dalam larutan yang dengan mudah didonorkan pada akseptor elektron, sedangkan kekuatan oksidatornya lemah
Spesi kimia basa yang lebih kuat dari ion amida menjadi basa kuat dalam amonia H- + NH3 NH2- + H2 O2- + NH3 NH2- + OHAmonia dapat menyebabkan disproporsionasi belerang 5S8 + 16NH3 4S4N- + 4S62- + 12NH4+
S62- 2S3- ion ini berwarna biru, dalam aluminosilikat membentuk ultramarine blue (pigmen biru)
Tutorial-2
Tuliskan reaksi pelarutan 1. perak bromida dalam amonia 2. Kalium nitrat dalam amonia 3. Logam kalium dalam amonia 4. Logam perak dalam amonia Tuliskan reaksi 1+2 2+3 1+3 2+4 1+4 3+4
Hidrogen Fluorida
HF sebagai pelarut : t.l = -83 oC T.d = 19,4 oC Tetapan dielektriknya tinggi sifat pelarut yang baik Melarutkan beberapa garam tanpa diubah seperti pada H2O Aktivitas kimia ekstrim sedikit sekali anion larut tanpa perubahan
. CH COOH HF
3
. CH COOH HF
3
CH3COOH2+ + F-
HCN + KF
Oksida dan hidroksida biasanya bereaksi keras dengan HF membentuk F- dan H2O. H2O bereaksi dengan pelarut berlebih menghasilkan hidronium dan ion bifluorida. OH- + HF F- + H2O H2O + 2HF H3O+ + HF2 Mayoritas senyawa Cl, Br, dan I tidak larut dan bereaksi dengan pelarut menghasilkan hidrogen halida. KCl + HF HCl + KF
K dan Na sulfat larut dengan mudah tapi sebelumnya diubah menjadi asam sulfat dan kemudian menjadi asam fluosulfonat H2SO4 + 2HF HOSO2F + H3O+ + F Sebagian besar sulfat yang lain tidak dapat larut Asam nitrat dan beberapa garam nitrat larut dalam HF NaNO3 + 4HF Na+ + H2NO3+ + 2HF2 Hanya fluorida, fluoborat dan perklorat yang larut dalam HF dan menghasilkan ion-ion yang sama dengan jika dilarutkan dalam H2O.
Reaksi dalam HF
Karena hanya ada beberapa anion yang stabil dalam HF, reaksi yang umum terjadi adalah reaksi netralisasi dan pengendapan Na2SO4 + 2AgF Ag2SO4 + 2NaF KClO4 + TlF TlClO4 + KF NaClO4 + AgF AgClO4 + NaF KIO4 + AgF AgIO4 + KF
Beberapa senyawa organik larut dalam HF dan menghasilkan larutan dengan konduktivitas tinggi Reaksi solvasi dimana molekul organik menerima proton dan membentuk ion kompleks positif Reaksi tipe tersebut terjadi pada alkohol, fenol, eter, aldehid, asam-asam anhidrida.
Larutan garam dalam SO2 (l) mempunyai konduktivitas listrik tinggi, membuktikan bahwa pelarut merupakan media pengion Kelarutan senyawa-senyawa anorganik dalam SO2 (l) sangat bervariasi dan dalam rentang nilai yang tinggi Kecuali I, sebagian besar kelarutannya kecil (0,2-2,0 g/100ml) Alkali dan alkal tanah-iodida mudah larut tapi kelarutannya menurun dari Br ke F Oleh karena urutan kelarutan alkali halida dalam SO2 >< NH3, dapat digunakan 2 pelarut tersebut untuk memisahkan Cs dan Pb dari ion-ion logam alkali
SO2 (l)
juga pelarut yang sempurna untuk senyawa organik dan dapat digunakan sebagai media reaksi-reaksi organik seperti Fiedel Crafts, sulfonasi dan brominasi. Merupakan pelarut yang lebih baik untuk senyawa-senyawa kovalen daripada elektrovalen Industri menggunakan sifat-sifat pelarut SO2 (l) untuk pemurnian produk petroleum
Soal
1. Klasifikasi masing-masing zat terlarut sebagai asam atau basa di dalam pelarut berikut: a. LiPBr6 di dalam PBr5 b. H2O di dalam HF c. AsBr2(NO3) di dalam AsBr3 d. CaCl2 di dalam POCl3 e. KHF2 di dalam HF f. BF3 di dalam HF
Thanks