Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
dibakar diatas rantai berjalan dan di beri hembusan udara dari sisi bawah, sehingga batu bara membara diatas rantai berjalan tersebut. Setelah dilakukan repowering dan redesigning, maka didapatkanlah jenis boiler dengan tife CFB. Berikut ini dibahas secara singkat pengertian, bagian bagian boiler, Sistem pengaman boiler, konsep pembakaran, perbandingan konsep boiler CFB dan Pulvurized Coal, prosedur umum operasi, proses pembakaran, control pembakaran, dll.
1Furnace
2Cyclone 3Super heater 4 External heater 5Coal bunker 6J-seal box 7limestone inlet 8Ash cooler 9Economizer 10Air preheater 11ESP 12ID fan 13Flue gas duct 14Drum
Merupakan dinding di dalam ruang bakar yang berfungsi sebagai tempat penguapan air. Dinding ini berupa pipa-pipa yang berisi air yang berderet secara vertikal.
4. Burner Merupakan peralatan pembakar yang bahan bakarnya bisa dari gas , solar atau residu,dipergunakan pada saat awal pembakaran, sebelum menggunakan bahan bakar batu bara
Steam drum adalah suatu alat pada boiler yang berfungsi untuk menampung feed water dalam pembuatan uap yang temperaturnya cukup tinggi dan berupa campuran air dan Di dalam steam drum terapat peralatan pemisah uap. Campuran feed water dan uap mengalir mengikuti bentuk separator sehingga uap air pada campuran akan jatuh dan masuk ke saluran primary dan secondary superheater. Uap yang telah dipisahkan oleh separator masuk ke cevron dryers. Disini uap mengalami pemisahan yang terakhir sehingga didapat uap jenuh. Air yang jatuh akan dialirkan ke bagian bawah dari drum secara gravitasi dan mengalir ke dalam tempat penampungan kemudian keluar melalui down corner dan uap jenuh akan keluar dari dry box.
Superheater digunakan untuk memanaskan lebih lanjut uap dari boiler sehingga menjadi uap kering. Pemanas untuk superheater diambil dari panas gas buang hasil pembakaran furnace.
Superheater dibagi menjadi tiga tahap antara lain : Primary superheater Secondary superheater Final superheater
6. Superheater Primary superheater menerima gas yang relatif dingin untuk dipanaskan dengan gas buang yang alirannnya searah dengan aliran uap tersebut. Kemudian uap keluar melalui primary superheater outlet melalui pipa transfer yang dilengkapi dengan pipa spray tipe attemprator untuk mengatur temperatur uap menuju secondary superheater. Di sini uap juga akan dipanaskan. Uap dari final superheater tube keluar melelui final superheater outlet header untuk meninggalkan boiler menuju ke High Pressure (HP) turbine.
Prosedur Umum Firing / Start Up pada boiler tipe CFB Seperti jenis boiler lainnya, pertama-tama dilakukan Purging selama 5 menit untuk membersihkan ruang bakar dari gas-gas yang berpotensial menimbulkan ledakan pada saat burner dinyalakan. Setelah Purging selesai, dua burner (sisi berberangan) dinyalakan. Kenaikan temperature furnace dijaga tidak lebih dari 95 C perjam untuk menjaga material dari termal stress dan menjaga refracotory agar tiak reta. Setelah temperature furnace 530C batu bara dimasukkan melalui coal feeder pada minimum flow rate coal feeder sambil kedua burner masih menyala. Setelah temperature Furnace mencapai 660C, kedua burner dimatikan satu persatu.
air / primary air dari air plenum melalui nozzle grate. Tekanan primary air menyebabkan bed material melayang di bagian bawah Furnace ( primary zone ). b. Aliran udara turbulen menyebabkan coal cepat bercampur dengan limestone secara merata dengan bed material. Fluidizing air / primary air dan bed temperature menyebabkan material terbakar dan sirkulasi.
c. Material batu bara yang telah terbakar semakin lama naik ke bagian
upper furnace karena massanya berkurang, kemudian masuk ke cyclone, batu bara menabrak vortex vendor, sehingga flue gas dan Fly ash terpisah dari material. d. Material solid berputar menuju cyclone outlet cone dengan batuan udara dari Fluidizing air blower menuju seal pot dan diinjeksikan kembali ke furnace melalui seal pot return duct.
CaCo3 + O2 . CaO + Co2 CaO + SO2 CaSO3 CaSO3 + O2 ... CaSO4 (Gypsum)