MANAJ KES

La Ode Hamiru
1

MANAJEMEN PUSKESMAS
1. 2. 3.

4.

PENGERTIAN MANAJEMEN. MANAJEMEN ADALAH PENCAPAIAN TUJUAN2 YG TELAH DITETAPKAN (TERRY). MANAJEMEN ADALAH SENI DLM MENYELESAIKAN PEKERJAAN MELALUI ORANG LAIN (FOLLETT). MANAJEMEN ADALAH SUATU PROSES YG DILAKUKAN POLEH SATU ORANG ATAU LEMIH UTK MENGKOORDINASIKAN KEGIATAN2 ORANG LAIN GUNA MENCAPAI HASIL (TUJUAN) YG TDK DPT DICAPAI OLEH HANYA SATU ORANG SAJA (EVANCEFICH). MANAJEMEN ADALAH UPAYA MENCAPAI TUJUAN YG DIINGINKAN DGN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YG MENGUNTUNGKAN (KOONTZ & DONNELL)
2

MANAJEMEN KESEHATAN MERUPAKAN SUATU SUBSISTEM DALAM KESEHATAN NASIONAL. SUBSISTEM MANAJEMEN KESEHATAN ADALAH TATANAN YG MENGHIMPUN BERBAGAI UPAYA ADMINISTRASI KESEHATAN YG DITOPANG OLEH PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN IPTEK, SERTA PENGATURAN HUKUM KESEHATAN SECARA TERPADU DAN SALING MENDUKUNG, GUNA MENJAMIN TERCAPAINYA DERAJAD KESEHATAN YG SE TINGGI2 NYA. MANAJEMEN PUSKESMAS DIDEFINISIKAN SBG RANGKAIAN KEGIATAN YG BEKERJA SECARA SISTEMATIS UTK MENGHASILKAN LUARAN PUSKESMAS YG EFEKTIF DAN EFISIEN. FUNGSI MANAJEMEN PUSKESMAS YG DIKENAL ADALAH PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN SERTA PENGAWASAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN.
3

1. 2.

3.

4.

5.
6.

MANAJEMEN PUSKESMAS DISELENGGARAKAN SEBAGAI : PROSES PENCAPAIAN TUJUAN PUSKESMAS. PROSES MENKUADRAN ARASKAN TUJUAN ORGANISASI DAN TUJUAN PEGAWAI PUSKESMAS (MANAGEMENT BY OBJECTIVES ATAU MBO) MENURUT DRUCKER. PROSES MENGELOLA DAN MEMBERDAYAKAN SUMBERDAYA DALAM RANGKA EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PUSKESMAS. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH. PROSES KERJASAMA DAN KEMITRAAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PUSKESMAS. PROSES MENGELOLA LINGKUNGAN.
4

1. MANAJEMEN PUSKESMAS ADALAH PROSES PENCAPAIAN TUJUAN PUSKESMAS. UTK MENCAPAI TUJUAN PUSKESMAS SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN PIMPINAN PUSKESMAS DITUNTUT UTK MELAKSANAKAN FUNGSI MANAJEMEN. ADA BEBERAPA RUMUSAN FUNGSI2 MANAJEMEN SBB : 1. PLANNING. ORGANIZING, ACTUITING, CONTROLLING (POAC) MENURUT TERRY. 2. PLANNING, ORGANIZING, MOTIVATING, CONTROLLING (POMC) MENURUT MEE. 3. PLANNING, ORGANIZING, COMMANDING, COORDINATING, CONTROLLING (POCCC) MENURUT FAYOL. 4. PLANNING, PROGRAMMING, BUDGETING SYSTEM (PPBS) MENURUT MC NAMARA. 5. PLANNING, ORGANIZING, STAFFING, DIRECTING, COORDINATING, REPORTING, BUDGETING (POSDCORB) MENURUT GULLICK.
5

FUNGSI2 MANAJEMEN PUSKESMAS.

1.

2.
3.

4.

5.

PLANNING (PERENCANAAN). ORGANIZING (PENGORGANISASIAN). ACTUITING (PENGGERAKAN PELAKSANAAN). CONTROLLING (PENGAWASAN)/ PEMBIBINGAN. EVALUATING (PENILAIAN).
6

PLANNING (PERENCANAAN) ADALAH SEBUAH PROSES YG DIMULAI DGN MERUMUSKAN TUJUAN PUSKESMAS SAMPAI DGN MENETAPKAN ALTERNATIF KEGIATAN UTK MENCAPAINYA. ORGANIZING (PENGORGANISASIAN) ADALAH SERANGKAIAN KEGIATAN MANAJEMEN UTK MENGHIMPUN SEMUA SUMBERDAYA YG DIMILIKI PUSKESMAS DAN MEMANFAATKAN SECARA EFISIEN UTK MENCAPAI TUJUAN PUSKESMAS. ACTUITING (PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN) ADALAH PROSES PEMBIBINGAN KEPADA STAF AGAR MEREKA MAMPU DAN MAU BEKERJA SECARA OPTIMAL MENJALANKAN TUGAS2NYA SESUAI DGN KEMAMPUAN DAN KETRRAMPILAN YG DIMILIKI, SERTA DUKUNGAN SUMBERDAYA YG TERSEDIA. CONTROLLING (PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN) ADALAH PROSES UTK MENGAMATI SECARA TERUS MENERUS PELAKSANAAN KEGIATAN SESUAI RENCANA YG SUDAH DISUSUN DAN MENGADAKAN PERBAIKAN JIKA TERJADI PENYIMPANGAN. EVALUATING (PENILAIAN) ADALAH SUATU PROSES UTK MENENTUKAN NILAI ATAU TKT KEBERHASILAN DARI PELAKSANAAN SUATU PROGRAM DLM MENCAPAI TUJUAN YG TELAH DITETAPKAN
7

2. MANAJEMEN PUSKESMAS ADALAH PROSES MENYELARASKAN TUJUAN ORGANISASI DAN TUJUAN PEGAWAI PUSKESMAS(MBO) MENURUT DRUCKER. KELANCARAN BERFUNGSINYA SISTEM MBO ADALAH ADANYA KESEPAKATAN ANTARA PIMPINAN DGN PEGAWAI TTG TUJUAN KINERJA PEGAWAI DGN TUJUAN KINERJA ORGANISASI DALAM PERIODE WAKTU YG DITENTUKAN. HAL YG PENTING ADALAH BAHWA TUJUAN2 ITU DITETAPKAN DAN DISEPAKATI BER SAMA2 KEMUDIAN DILANJUTKAN DGN EVALUASI BER SAMA2 ANTARA PIMPINAN DAN PEGAWAI TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PEGAWAI DAN ORGANISASI YG TELAH DISEPAKATI SEBELUMNYA. MBO DPT DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT YG EFEKTIF UTK MEWUJUDKAN KOHESIVITAS DAN PRODUKTIVITAS YG TINGGI BAGI ORGANISASI DIMANA PIMPINAN MENYADARI BHW KEIKUTSERTAAN PEGAWAI SEPERTI INI SESUAI DGN SITUASINYA. 8

1. 2. 3. 4. 5. 6.

MBO DITERAPKAN PD PENYUSUNAN RENCANA OPERASIONAL TAHUNAN PUSKESMAS. BEBERAPA CONTOH RUMUSAN TUJUAN OPERASIONAL PROGRAM PUSKESMAS PADA THN 2010 : TERBENTUKNYA DESA SIAGA DISEMUA DESA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS. TERBENTUKNYA POSYANDU PURNAMA DIATAS 50 %. TERCAPAINYA PERSALINAN OLEH NAKES 90 %. TERCAPAINYA UCI DESA 100 %. TERCAPAINYA CAKUPAN PESERTA AKTIF KB 70 %. TERCAPAINYA CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA TB LEBIH DARI 70 % DGN ANGKA KESEMBUHAN DIATAS 85 % 9

3. MANAJEMEN PUSKESMAS ADALAH PROSES MENGELOLA DAN MEMBERDAYAKAN SUMBERDAYA DALAM RANGKA EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI PUSKESMAS. EFISIENSI = OUTPUT/INPUT. EFEKTIVITAS = OUTCOME/OUTPUT.
10

1. 2.

3. 4.

UTK MEMPERBAIKI EFISIENSI DPT DILAKUKAN TINDAKAN BERIKUT : MENINGKATKAN OUTPUT UTK JUMLAH INPUT YG SAMA. MENINGKATKAN OUTPUT DGN PROPORSI KENAIKAN OUTPUT YG LEBIH BESAR DIBANDING PROPORSI KENAIKAN INPUT. MENURUNKAN INPUT UTK JUMLAH OUTPUT YG SAMA. MENURUNKAN INPUT DGN PROPORSI PENURUNAN YG LEBIH BESAR DIBANDINGKAN PROPORSI PENURUNAN OUTPUT.
11

4 . MANAJEMEN PUSKESMAS ADALAH PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH.

DIFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN : PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH PEMILIHAN ALTERNATIF PERILAKU TTT DARI DUA ATAU LEBIH ALTERNATIF YG ADA (TERRY). PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH KEGIATAN2 YG MELIPUTI PERUMUSAN MASALAH, PEMBAHASAN ALTERNATIF DAN PENILAIAN SERTA PEMILIHAN BAGI PENYELESASIAN MASALAH (KASIM).
12

1.

2.

5. MANAJEMEN PUSKESMAS ADALAH PROSES KERJASAMA DAN KEMITRAAN DALAM PENCAPAIAN ORGANISASI. ADA 6(ENAM) PEDOMAN YG PERLU DILAKUKAN DALAM MEMBANGKITKAN KEGAIRAHAN DAN KERJASAMA YAITU: 1) SEBARKANLAH SEMUA INFORMASI TTG PROGRAM DAN KEGIATAN. 2) TUNJUKAN BGM PROGRAM DAN KEGIATAN TERKAIT DGN TUJUAN2 DAN KESEHATAN ORGANISASI SECARA KEKUADRAN URUHAN. 3) BICARAKAN KPD SETIAP PEGAWAI YG BERKEDUDUKAN PENTING MENGENAI PERANAN,TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA. 4) TUNJUKAN KEGAIRAHAN DARI DIRI PIMPINAN. 5) TENTUKAN TUJUAN2 BAGI MASING2 INDIVIDU PEGAWAI. TUJUAN ITU HRS DPT DICAPAI, JELAS DAN MUDAH DIUKUR. 6) PERBANYAKLAH HUBUNGAN DAN INTERAKSI DGN PARA PEGAWAI.
13

6. MANAJEMEN PUSKESMAS ADALAH PROSES MENGELOLA LINGKUNGAN. BIASA DIGUNAKAN ANALISIS SWOT TERDIRI DARI : 1) ANALISIS LINGKUNGAN DALAM PUSKESMAS 2) ANALISIS LINGKUNGAN LUAR PUSKESMAS. ANALISIS LINGKUNGAN DALAM PUSKESMAS TERDIRI ATAS : 1) STRENGTH (KEKUATAN). 2) WEAKNESS (KELEMAHAN). ANALISISS LINGKUNGAN LUAR PUSKESMAS TERDIRI ATAS : 1) OPPORTUNITY (KESEMPATAN/PELUANG). 2) THREAT (ANCAMAN/RINTANGAN/TANTANGAN.

14

TIGA KEMAMPUAN MANAJERIAL (MANAGERIAL SKILL) YG DIBUTUHKAN PIMPINAN YAITU :

1)

2) 3)

KEMAMPUAN TEHNIK (TECHNICAL SKILL) YAITU KEMAMPUAN MENGGUNAKAN PENGETAHUAN, METODE DAN PERALATAN YG DIPERLUKAN UTK MELAKSANAKAN SUATU TUGAS TERTENTU YG DIPEROLEH DARI PENGALAMAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. KEMAMPUAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA/SOSIAL.(HUMAN/SOCIAL RELATION SKILL). KEMAMPUAN KONSEPTUAL (CONSEPTUAL SKILL).YAITU KEMAMPUAN MENTAL DAN INTELEKTUAL UTK MEMAHAMI KOMPLEKSITAS ORGANISASI DAN PENYESUAIAN BIDANG GERAK UNIT KERJA MASING2 KEDLM BIDANG OPERASI ORGANISASI, KEMAMPUAN MELIHAT ORGANISASI SBG SUATU KEKUADRAN URUHAN DAN MEMAHAMI HUBUNGAN ANTARA BAGIAN YG SALING BERGANTUNG, MENGKOORDINASIKAN DAN MENGINTEGRASIKAN KUADRAN URUH KEPENTINGAN DAN KEGIATAN ORGANISASI SERTA KEMAMPUAN MENDAPATKAN, MENGANALISIS DAN MENGINTEREPRETASIKAN INFORMASI YG DITERIMA DARI BERBAGAI SUMBER
15

1) 2)

PERAN2 MANAJERIAL PUSKESMAS : PERAN ANTAR PRIBADI (INTERPERSONAL ROLE). PERAN INFORMASI (INFORMATIONAL ROLE) DALAM MENJALANKAN PERAN ANTAR PRIBADI PIMPINAN PUSKESMAS BERPERAN SBG TOKOH (FIGUREHEAD), PEMIMPIN (LEADER) DAN PENGHUBUNG LIAISON). DALAM MELAKSANAKAN PERAN INFORMASI PIMPINAN PUSKESMAS BERPERAN SBG PEMANTAU (MONOTOR), PEWARTA (DISSEMINATOR) DAN JURU BICARA (SPOKES PERSON)
16

PERENCANAAN TKT PUSKESMAS.

BATASAN PERENCANAAN.
1.

2.

3.

4.

5.

PERENCANAAN ADALAH PEKERJAAN YG MEMNYANGKUT PENYUSUNAN KONSEP SERTA KLEGIATAN YG AKAN DILAKSANAKAN UTK MENCAPAI TUJUAN YG TELAH DITETAPKAN DEMI MASA DEPAN YG LEBIH BAIK (BRETON). PERENCANAAN ADALAH KEMAMPUAN UTK MEMILIH SATU KEMUNGKINAN DARI BERBAGAI KEMUNGKINAN YG TERSEDIA DAN YG DIPANDANG PALING TEPAT UTK MENCAPAI TUJUAN (GOETZ). PERENCANAAN ADALAH SUATU PROSES PENETAPAN TUJUAN (SETTING OBJECTIVE) YG AKAN DICAPAI DAN MEMUTUSKAN STRATEGI DAN TAKTIK UTK MENCAPAINYA(SCHERMERHORN). PERENCANAAN ADALAH PROSES MEMPERSIAPKAN KEGIATAN2 SECARA SISTEMATIS YG AKAN DILAKSANAKAN UTK MENCAPAI TUJUAN TTT. PERENCANAAN ADALAH SBG KESELURUHAN PROSES PEMIKIRAN DAN PENENTUAN SECARA MATANG MENYANGKUT HAL2 YG AKAN DIKERJAKAN DIMASA YG AKAN DATANG DLM RANGKA MENCAPAI TUJUAN YG TELAH 17 DITETAPKAN SEBELUMNYA.(SIAGIAN).

PERENCANAAN PUSKESMAS.
1.

PERENCANAAN PUSKESMAS ADALAH PENYUSUNAN KEGIATAN PUSKESMAS YG AKAN DILAKUKAN DIMASA YG AKAN DATANG UTK MENCAPAI TUJUAN PUSKESMAS. PERENCANAAN PUSKESMAS MERUPAKAN PROSES PEMILIHAN ALTERNATIF TINDAKAN YG TERBAIK UTK MENCAPAI TUJUAN PUSKESMAS. PERENCANAAN PUSKESMAS SECARA IMPLISIT MENGEMBAN MISI PUSKESMAS UTK MENCAPAI VISI PUSKESMAS. PERENCANAAN PUSKESMAS ADALAH PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN ATAS SEJUMLAH ALTERNATIF (PILIHAN) TUJUAN DAN CARA YG AKAN DILAKSANAKAN DIMASA YAD GUNA MENCAPAI TUJUAN YG DIKEHENDAKI SERTA PEMANTAUAN DAN PENILAIAN ATAS HASIL PELAKSANAKAN YG DILAKUKAN SECARA SISTEMATIS DAN BERKESINAMBUNGAN.
18

2.

3.

4.

1.

2.

3.

ASPEK2 PERENCANAAN TKT PUSKESMAS MELIPUTI : HASIL PEKERJAAN PERENCANAAN (OUTCOME OF PLANNING) PUSKESMAS, MENGHASILKAN RENCANA PUSKESMAS. PERANGKAT PERENCANAAN (MECHANIC OF PLANNING) PUSKESMAS ADALAH SATUAN ORGANISASI YG DITUGASKAN MENYELENGGARAKAN PEKERJAAN PERENCANAAN. PROSES PERENCANAAN ( PROCESS OF PLANNING) ADALAH LANGKAH2 YG HRS DILAKSANAKAN PADA PEKERJAAN PERENCANAAN.
19

1. 2.

3. 4. 5. 6.

CIRI2 PERENCANAAN TKT PUSKESMAS SBB: PERENCANAAN PUSKESMAS BAGIAN DARI MANAJEMEN PUSKESMAS. PERENCANAAN PUSKESMAS DILAKSANAKAN SECARA TERUS MENERUS DAN BERKESINAMBUNGAN. PERENCANAAN PUSKESMAS BERORIENTASI PADA MASA DEPAN. PERENCANAAN MAMPU MENYELESAIKAN MASALAH. PERENCANAAN PUSKESMAS MEMPUNYAI TUJUAN. PERENCANAAN PUSKESMAS BERSIFAT MAMPU KELOLA.
20

MANFAAT PERENCANAAN TKT PUSKESMAS SBB :

1. 2. 3.

4.

5.

6.
7. 8.

MENGETAHUI TUJUAN YG INGIN DICAPAI PUSKESMAS DAN CARA MENCAPAINYA. MEMBUAT TUJUAN DAN PROGRAM PUSKESMAS LEBIH SPESIFIK, TERINCI DAN LEBIH MUDAH DIPAHAMI. MENGETAHUI STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS DAN JENIS SERTA JUMLAH PEGAWAI YG DIBUTUHKAN. MENGETAHUI SEJAUH MANA EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN PUSKESMAS YG DIOERLUKAN. MEMUNGKINKAN PIMPINAN PUSKESMAS MEMAHAMI KESELURUHAN GAMBARAN KEGIATAN DAN PROGRAM PUSKESMAS YG LEBIH JELAS, MEMBANTU DLM KRISTALISASI/PENGEJAWANTAHAN PERWUJUDAN MASALAH2 PUSKESMAS. MEMUDAHKAN DALAM MELAKUKAN KOORDINASI DIANTARA BERBAGAI UNIT KERJA PUSKESMAS. MENGHEMAT WAKTU, UPAYA DAN SUMBER DAYA 21 PUSKESMAS.

1. 2.

3.

4.

5.

KEUNTUNGAN PERENCANAAN TKT PUSKESMAS SBB : MENINGKATKAN FOKUS DAN FLEKSIBILITAS. PERENCANAAN PUSKESMAS AKAN MEMUNCULKAN BERBAGAI MACAM KEGIATAN PUSKESMAS UTK MENCAPAI TUJUAN PUSKESMAS DAN DPT DILAKUKAN SECARA TERATUR. PERENCANAAN PUSKESMAS AKAN MENGURANGI ATAU MENGHILANGKAN JENIS PEKERJAAN YG TDK PRODUKTIF. PERENCANAAN PUSKESMAS DPT DIPAKAI UTK MENGUKUR HSL KEGIATAN YG TELAH DICAPAI KRN DLM PERENCANAAN PUSKESMAS DITETAPKAN BERBAGAI STANDAR, TUJUAN DAN TARGET KINERJA PEGAWAI DAN PUSKESMAS. PERENCANAAN PUSKESMAS MEMBERIKAN LANDASAN BAGI FUNGSI2 MANAJEMEN LAINNYA TERUTAMA UTK FUNGSI PENGAWASAN.

22

ADA DUA TIPE UTAMA RENCANA PUSKESMAS YAITU RENCANA STRATEGIK PUSKESMAS DAN RENCANA OPERASIONAL PUSKESMAS. RENCANA STRAEGIK PUSKESMAS ADALAH DOKUMEN RENCANA JANGKA MENENGAH PUSKESMAS YG MENGGAMBARKAN ARAH YG HRS DITUJU SERTA LANGKAH YG HRS DILAKSANAKAN. TAHAPAN2 PENYUSUNAN RENSTRA PUSKESMAS SBB : PERUMUSAN VISI PUSKESMAS. PERUMUSAN MISI PUSKESMAS. PERUMUSAN TUJUAN PUSKESMAS, PERUMUSAN STRATEGI PUSKESMAS. PERUMUSAN KEBIJAKAN PUSKESMAS. PERUMUSAN PROGRAM DAN KEGIATAN PUSKESMAS.

1. 2.

3.
4. 5. 6.

23

RENCANA OPERASIONAL PUSKESMAS ADALAH SUATU DOKUMEN RINCIAN RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM PUSKESMAS YG DISUSUN BERDASARKAN KEGIATAN2 DGN MEMPERHITUNGKAN HAL2 YG TELAH DITETAPKAN DLM RENCANA STRATEGIK PUSKESMAS SERTA SEMUA POTENSI DAN SUMBERDAYA YG TERSEDIA. RENCANA OPERASIONAL PUSKESMAS MEMPUNYAI 2 TIPE YAITU RENCANA SEKALI PAKAI (SINGLE USE PLAN) DAN RENCANA TETAP (STANDING PLAN ).
24

RUANG LINGKUP ATAU SUBSTANSI RO PUSKESMAS MELIPUTI : 1. TUJUAN PUSKESMAS MELIPUTI TUJUAN UMUM DAN KHUSUS. 2. PENENTUAN SASARAN DAN TARGET PUSKESMAS. 3. URAIAN TERINCI DARI MASING2 KEGIATAN PUSKESMAS YG AKAN DILAKUKAN. 4. PEMBIAYAAN MELIPUTI JUMLAH DAN SUMBER DANA YG DIPERLUKAN UTK MASING2 KEGIATAN PUSKESMAS. 5. SARANA DAN FASILITAS YG DIPERLUKAN. 6. WAKTU YG DIBUTUHKAN UTK SETIAP KEGIATAN PUSKESMAS. 7. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS. 8. PENGOGANISASIAN SDM. 9. HAMBATAN YG MUNGKIN SAJA TERJADI SELAMA KEGIATAN PUSKESMAS DILAKSANAKAN. 10. RENCANA PENILAIAN DARI SUATU KEBERHASILAN RO PUSKESMAS BILA KELAK SDH DILAKSANAKAN,
25

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

LANGKAH PENYUSUNAN RO PUSKESMAS SBB : ANALISIS SITUASI PUSKESMAS. MENGIDENTIFIKASI MASALAH DAN PERIORITASNYA. MENETAPKAN TUJUAN DAN SASARAN RO PUSKESMAS. MERENCANAKAN KETENAGAAN UTK RO PUSKESMAS. MENGKAJI HAMBATAN DAN KELEMAHAN RO PUSKESMAS. MEMANTAU DAN MENILAI RO PUSKESMAS. MENYUSUN JADWAL WAKTU. MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS.
26

1.

2.

3.

PENGORGANISASIAN TKT PUSKESMAS. BATASAN PENGORGANISASIAN. ADALAH PENGELOMPOKAN BERBAGAI KEGIATAN YG DIPERLUKAN UTK MELAKSANAKAN SUATU RENCANA SEDEMIKIAN RUPA SHG TUJUAN YG TELAH DITETAPKAN DPT DICAPAI DGN MEMUASKAN. ADALAH PENGATURAN SEJUMLAH PERSONILYG DIMILIKI UTK MEMUNGKINKAN TERCAPAINYA SUATU TUJUAN YG TELAH DISEPAKATI DGN JALAN MENGALOKASIKAN MASING2 FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB. ADALAH PENGKOORDINASIAN SECARA RASIPONAL BERBAGAI KEGIATAN DARI SEJUMLAH ORANG TTT UTK MENCAPAI TUJUAN BERSAMA MELALUI PENGATURAN PEMBAGIAN KERJA DAN FUNGSI MENURUT PENJEJANGANNYA SECARA 27 BERTANGGUNG JAWAB.

PENGORGANISASIAN MENURUT MUNINJAYA (2004) ADALAH LANGKAH UTK MENETAPKAN, MENGOLONGKAN DAN MENGATUR BERBAGAI MACAM KEGIATAN, MENETAPKAN TUGAS2 POKOK DAN WEWENANG DAN PENDELEGASIAN WEWENANG OLEH PIMPINAN KPD STAF DLM RANGKA MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI. PENGORGANISASIAN TKT PUSKESMAS DIDEFINISIKAN SBG PROSES PENETAPAN PEKERJAAN2 POKOK UTK DIKERJAKAN, PENGELOMPOKAN PEKERJAAN, PENDISTRIBUSIAN OTORITAS/WEWENANG DAN PENGINTEGRASIAN SEMUA TUGAS2 DAN SUMBER2 DAYA UTK MENCAPAI TUJUAN PUSKESMAS SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN,

28

UNSUR POKOK YG HRS DIPAHAMI DLM PENGERTIAN PENGORGANISASIAN TDD 3 MACAM YAITU : 1. HAL YG DIORGANISASIKAN ADALAH KEGIATAN PUSKESMAS DAN TENAGA PELAKSANA PUSKESMAS. 2. PROSES PENGORGANISASIAN TKT PUSKESMAS DILAKUKAN MELALUI 3 (TIGA) LANGKAH SBB : a. PEMERINCIAN SELURUH PEKERJAAN PUSKESMAS YG HRS DILAKSANAKAN UTK MENCAPAI TUJUAN PUSKESMAS. b. PEMBAGIAN BEBAN PEKERJAAN PUSKESMAS KESELURUHAN MENJAGI KEGIATAN2 YG SECARA LOGIS DPT DILAKSANAKAN OLEH SEORANG PEGAWAI PUSKESMAS. c. PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN PEMAKAIAN SUATU MEKANISME DAN TATA TERJA PUSKESMAS UTK MENGURAIKAN TUGAS DAN FUNGSI (TUPOKSI) DAN MENGKOORDINASIKAN TUGAS PEGAWAI PUSKESMAS MENJADI KESATUAN YG TERPADU DAN HARMONIS. 3. HASIL PENGORGANISASIAN TKT PUSKESMAS ADALAH TERBENTUKNYA SUATU WADAH (ENTITY) YG PD DSRNYA MERUPAKAN PERPADUAN ANTARA KEGIATAN PUSKESMAS YG DILAKSANAKAN SERTA TENAGA YG DIBUTUHKAN UTK MELAKSANAKAN KEGIATAN PUSKESMAS TSB.
29

MANFAAT PENGORGANISASIAN TKT PUSKESMAS ADALAH SBB : CARA PENCAPAIAN TUJUAN PUSKESMAS LEBIH JELAS KRN KEGIATAN PUSKESMAS TELAH DIJABARKAN DAN DIKELOMPOKKAN KEDALAM BERBAGAI TUGAS DLM UNIT2 KERJA FUNGSIONAL DLM STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS. MEMUDAHKAN UTK MEMILIH, MENEMPATKAN, DAN MELATIH PEGAWAI PUSKESMAS YG CEPAT UTK MELAKSANAKAN TUGAS PUSKESMAS BERDASARKAN KEMAUAN, KEMAMPUAN DAN KETRAMPILAN KERJA YG TERSPESIALISASI, SHG MEMUNGKINKAN PEMANFAATAN DAN PEMBERDAYAAN PEGAWAI PUSKESMAS SE BAIK2NYA. SETIAP PEGAWAI PUSKESMAS MENGETAHUI TUGASNYA SHG MEMUNGKINKAN IA MEMUSATKAN PERHATIAN PD PEKERJAANNYA DAN DPT BEKERJA EFEKTIF. ADANYA PENDELEGASIAN WEWENANG DIANTARA PEGAWAI PUSKESMAS, SHG PIMPINAN PUSKESMAS AKAN MELIMPAHKAN WEWENANG KPD PEGAWAI PUSKESMAS SESUAI TUPOKSI YG DIBERIKAN KPD PEGAWAI. 30

MEMUNGKINKAN PENGGUNAAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA PUSKESMAS YG TERSEDIA SECARA EFISIEN SESUAI DGN TUNTUTAN KEBUTUHAN PELAKSANAAN FUNGSI PUSKESMAS DLM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PUSKESMAS. ADANYA HUBUNGAN KERJA YG JELAS ANTARA PEGAWAI PUSKESMAS DLM SUATU UNIT KERJA FUNGSIONAL PUSKESMAS MAUPUN DGN PEGAWAI DIUNIT KERJA FUNGSIONAL LAINNYA. SETIAP UNIT KERJA DAN PEGAWAI PUSKESMAS MENGETAHUI JANGKAUAN OTORITAS/ WEWENANG DAN TANGGUNG JAWABNYA. TERCIPTA KERJASAMA ANTAR UNIT KERJA FUNGSIONAL DAN PEGAWAI PUSKESMAS, KRN ADANYA SALING KETERGANTUNGAN DARI SEMUA UNIT KERJA FUNGSIONAL DAN PEGAWAI PUSKESMAS, 31

7 (TUJUH) LANGKAH PENTING DLM MELAKSANAKAN FUNGSI PENGORGANISASIAN PUSKESMAS. MEMAHAMI VISI, MISI DAN TUJUAN PUSKESMAS OLEH PIMPINAN, PEGAWAI DAN STAKEHOLDERS PUSKESMAS. MENETAPKAN TUGAS2 POKOK DAN TUGAS INTEGRASI PEGAWAI PUSKESMAS UTK DIKERJAKAN DAN MEMBAGI HABIS TUGAS YG HRS DILAKSANAKAN KEDLM AKTUVITAS2 BAGIAN (DIVISION OF WORK) SECARA FUNGSIONAL UTK MENCAPAI TUJUAN PUSKESMAS. MENGELOMPOKAN AKTIVITAS2 PEGAWAI PUSKESMAS KEDALAM UNIT KERJA ATAU PENGELOMPOKAN PEKERJAAN (JOB GROUPING) ATAU PENGELOMPOKAN FUNGSI (GROUPING FUNCTION) YG DIDASARKAN ATAS PERSAMAAN DAN KEPENTINGAN KEGIATAN DAN PROGRAM PUSKESMAS. MENETAPKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN YG HRS DILAKSANAKAN OLEH PEGAWAI PUSKESMAS DAN MENGUSAHAKAN, MENYEDIAKAN SERTA MEMANFAATKAN SUMBERDAYA YG DIPERLUKAN 32

MEMBERIKAN TUGAS KEPADA PEGAWAI PUSKESMAS YG MEMPUNYAI KOMPOTENSI, KEMAMPUAN, DAN KEMAUAN SERTA DIPANDANG MAMPU MELAKSANAKAN TUGAS PUSKESMAS ATAU MEMILIH DAN MENETAPKAN PEGAWAI YG MEMILIKI POTENSI UTK DILATIH. MENDELEGASIKAN/MENDISTRIBUSIKAN WEWENANG KPD PEGAWAI PUSKESMAS TTG HASIL KINERJA YG DIHARAPKAN. MENGINTEGRASIKAN DAN MENGKOORDINASIKAN SEMUA PEGAWAI, TUGAS2 DAN AKTIVITAS2 PUSKESMAS.
33

PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN/P2 (AKTUASI) TKT PUSKESMAS. AKTUASI PUSKESMAS MERUPAKAN USAHA UTK MENCIPTAKAN IKLIM KERJASAMA DIANTARA STAF PELAKSANA PROGRAM PUSKESMAS SHG PELAKSANAAN PROGRAM BERJALAN SESUAI DGN RENCANA DALAM RANGKA PENCAPAIAN TUJUAN PUSKESMAS. AKTUASI JUGA MERUPAKAN SUATU FUNGSI PEMBIBINGAN DAN PENGARAHAN PEGAWAI AGAR PEGAWAI MAU DAN MAMPU BEKERJA DGN RASA TANGGUNGJAWAB TANPA MENUNGGU PERINTAH DARI SIAPAPUN. AKTUASI TKT PUSKESMAS ADALAH UPAYA MENGGERAKAN PEGAWAI PUSKESMAS SEDEMIKIAN RUPA SHG PEGAWAI PUSKESMAS MEMILIKI KOMITMEN DAN TANGGUNG JAWAB, MENDUKUNG DAN BEKERJASAMA, MEMILIKI KEMAUAN DAN KEMAMPUAN KERJA, MENYUKAI PEKERJAAN, MENJADI PEGAWAI YG BAIK, SERTA BERUSAHA UTK MENCAPAI TUJUAN PUSKESMAS.
34

TUJUAN AKTUASI TKT PUSKESMAS ADALAH : 1. MENCIPTAKAN KERJASAMA YG HARMONIS, SERASI, BERDAYAGUNA DAN BERHASILGUNA. 2. MENGEMBANGKAN KEMAUAN DAN KEMAMOUAN KERJA PEGAWAI PUSKESMAS, 3. MENUMBUHKAN RASA MEMILIKI, RASA BERTANGGUNG JAWAB, DAN MENYUKAI PEKERJAAN. 4. MENGUSAHAKAN SUASANA LINGKUNGAN KERJA YG KONDUSIF YG DPT MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PUSKESMAS. 5. MEMBUAT ORGANISASI PUSKESMAS DINAMIS DAN BERKEMBANG.

35

1. 2.

UTK SUKSESNYA FUNGSI AKTUASI PUSKESMAS DIPERLUKAN BERBAGAI FAKTOR YAITU : FAKTOR ORGANISASI PUSKESMAS. FAKTOR PEGAWAI. YG MENENTUKAN SUKSESNYA FUNGSI AKTUASI DARI FAKTOR ORGANISASI PUSKESMAS MELIPUTI: TERDPT PERATURAN. TERDAPAT SUMBERDAYA. TERDPT SARANA KOMUNIKASI. TERDPT KEPEMIMPINAN.
YG MENENTUKAN SUKSESNYA FUNGSI AKTUASI DARI FAKTOR PEGAWAI ADALAH: MEMILIKI PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN YG MEMADAI. MEMILIKI PANDANGAN BHW PENGABDIANNYA ADALAH UTK PUSKESMAS/NEGARA. MAU DIPIMPIN. TERPELIHARANYA TIM KERJA.
36

a. b. c.

d.

a.

b.
c. d.

1. 2. 3. 4.

SEORANG PIMPINAN YG INGIN BERHASIL MENGGERAKAN DAN MENGARAHKAN PEGAWAINYA AGAR BEKERJA LEBIH PRODUKTIF PERLU MENGUASAI PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN DALAM 4 HAL YAITU : PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP). PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN MOTIVASI (MOTIVATING). PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI (COMMUNICATION). PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN PENGARAHAN (DIRECTING).
37

PENGAWASAN PENGENDALIAN DAN PENILAIAN (P3) TKT PUSKESMAS. FUNGSI P3 PUSKESMAS BERTUJUAN UTK : MENCEGAH PENYIMPANGAN (PROTEKTIF). MELURUSKAN PENYIMPANGAN (KURATIF). MEMBIMBING PEGAWAI PUSKESMAS AGAR TDK MENYIMPANG (PREVENTIF)
38

1. 2.

3.

10 (SEPULUH) JENIS SASARAN P3 PUSKESMAS : 1. HASIL CAKUPAN KEGIATAN PROGRAM PUSKESMAS. 2. PELAKSANAAN MANAJEMEN PUSKESMAS YAITU PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENILAIAN. 3. MUTU PELAYANAN PUSKESMAS. 4. MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA. 5. MANAJEMEN KEUANGAN MELIPUTI PENGELOLAAN PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN. 6. MANAJEMEN KETENAGAAN. 7. PROGRAM PENGAMATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT. 8. PROGRAM JPKM. 9. PROGRAM PENGERAKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISALNYA PROGRAM DESA SIAGA. 10. OBYEK YG BERSIFAT STRATEGIS MISALNYA PENGGUNAAN JARUM SUNTIK UTK MENCEGAH PENY MENULAR SEPERTI HEPATITIS, HIV/AIDS.
39

1.

2.

METODE P3 PUSKESMAS ADALAH TEHNIK ATAU CARA MELAKUKAN P3 TERHADAP OBYEK P3 PUSKESMAS YG TELAH DITETAPKAN. MENURUT SUTEDJA (2005) METODE PENGAWASAN TERDIRI ATAS : PENGAWASAN LANGSUNG (OBSERVASI), WAWANCARA (LAPORAN LISAN). LAPORAN TERTULIS ANTARA LAIN FORMULIR SOP, DATA STATISTIK DAN COMPUTER ONLINE.
40

TUJUAN DAN MANFAAT P3 PUSKESMAS ANTARA LAIN :

1.

2. 3.

4.

5.

6.

TUJUAN PUSKESMAS YG DITETAPKAN DIHARAPKAN TERCAPAI DGN PENCAPAIAN TERTINGGI DLM KUALITAS DAN KUANTITAS. DPT MENGETAHUI APAKAH MANAJEMEN PUSKESMAS DISELENGGARAKAN SEBAGAIMANA MESTINYA. DPT MENGETAHUI PAKAH SUMBERDAYA PUSKESMAS MENCUKUPI KEBUTUHAN DAN TELAH DIMANFAATKAN SESUAI DGN PERUNTUKANNYA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN. DPT MENGETAHUI SEJAUH MANA KEGIATAN DAN PROGRAM PUSKESMAS SUDAH DILAKSANAKAN OLEH PEGAWAI PUSKESMAS, APAKAH SESUAI DGN STANDAR KINERJA PUSKESMAS YG TERTUANG DALAM RO PUSKESMAS, STANDAR MUTU PELAYANAN, DAN SOP PUSKESMAS. DPT MENGETAHUI, MENGHENTIKAN, ATAU MENIADAKAN SERTA MENCEGAH TERULANGNYA KEMBALI KESALAHAN, PENYIMPANGAN, PENYELEWENGAN DAN PEMBOROSAN SUMBERDAYA PUSKESMAS. DPT MENGETAHUI SEBAB2 TERJADINYA KESALAHAN, PENYIMPANHAN, PENYELEWENGAN DAN PEMBOROSAN SUMBERDAYA PUSKESMAS.
41

MENCEGAH AGAR PELAKSANAAN TUGAS PUSKESMAS TDK MENYIMPANG DARI STANDAR KINERJA PUSKESMAS DAN STANDAR MUTU PELAYANAN DAN SOP YG TELAH DITETAPKAN. 8. MENCEGAH DAN MENGHILANGKAN HAMBATAN DAN KESULITAN YG AKAN, SEDANG DAN MUNGKIN TERJADI DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PROGRAM PUSKESMAS. 9. MENDAPATKAN CARA2 YG LEBIH BAIK ATAU MEMELIHARA YG TELAH BAIK. 10. MENCIPTAKAN SUASANA KETERBUKAAN, KEJUJURAN, PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS PUSKESMAS. 11. MENINGKATKAN KELANCARAN KEGIATAN DAN PROGRAM PUSKESMAS. 12. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KINERJA PEGAWAI DAN KINERJA PUSKESMAS. 13. MEMBERIKAN OPINI ATAS KINERJA PUSKESMAS.
7.
42

MENGARAHKAN PIMPINAN PUSKESMAS UTK MELAKUKAN KOREKSI DAN BIMBINGAN ATAS MASALAH2 PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PROGRAM PENCAPAIAN TUJUAN PUSKESMAS. 15. MENCEGAH PENYALAHGUNAAN KEDUDUKAN DAN WEWENANG DALAM ORGANISASI PUSKESMAS. 16. DAPAT MENGETAHUI PEGAWAI PUSKESMAS YG PERLU DIBERIKAN PENGHARGAAN, PROMOSI DAN/ATAU DIBERIKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. 17. MENCIPTAKAN TERWUJUDNYA PUSKESMAS YG AKUNTABEL, AMANAH, BERSIH DAN BERWIBAWAH.
14.

43

1.

2.

3.

P3 PUSKESMAS PERLU MEMPERHATIKANPRINSIP2 SBB: FUNGSI P3 PUSKESMAS MERUPAKAN KEGIATAN DLM UPAYA PENCAPAIAAN TUJUAN PUSKESMAS. P3 PUSKESMAS YG DILAKUKAN HRS DIMENGERTI OLEH SEMUA PEGAWAI PUSKESMAS DAN HASILNYA MUDAH DIUKUR. STANDAR KINERJA (STANDARD OF PERFORMANCE) PUSKESMAS DAN PEGAWAI HRS DIJELASKAN PADA SEMUA PEGAWAI PUSKESMAS.
44

1. 2. 3. 4.

5.

PROSES P3 PUSKESMAS TERDIRI PALING SEDIKITNYA LIMA TAHAPAN : PENETAPAN STANDAR PELAKSANAAN. PENENTUAN PENGUKURAN PELAKSANAAN KEGIATAN. PENGUKURAN HASIL KINERJA AKTUAL/NYATA. PEMBANDINGAN HASIL AKTUAL DGN STANDAR DAN MELAKUKAN ANALISIS PENYIMPANGAN. PENGAMBILAN TINDAKAN KOREKSI BILA DIPERLUKAN.
45

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS.

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS ADALAH SUATU UPAYA UTK MELAKUKAN PENILAIAN HASIL KERJA/PRESTASE PUSKESMAS. TUJUAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS : TUJUAN UMUM TERCAPAINYA TKT KINERJA PUSKESMAS YG BERKUALITAS SECARA OPTIMAL DLM MENDUKUNG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA.

1.

2.

3.

TUJUAN KHUSUS : MENDAPATKAN GAMBARAN TKT PENCAPAIAN HASIL CAKUPAN DAN MUTU KEGIATAN SERTA MANAJEMEN PUSKESMAS PADA AKHIR THN KEGIATAN. MENGETAHUI TKT KINERJA PUSKESMAS PD AKHIR THN BERDASARKAN URUTAN PERINGKAT KATEGORI KELOMPOK PUSKESMAS. MENDAPATKAN INFORMASI ANALISIS KINERJA PUSKESMAS DAN BAHAN MASUKAN DALAM PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN PUSKESMAS DAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA UTK TAHUN MENDATANG.

46

1.

2.

3.

4.

MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS ADALAH : PUSKESMAS MENGETAHUI TKT PENCAPAIAN (PRESTASE) KUNJUNGAN DIBANDINGKAN DGN TARGET YG HRS DICAPAINYA. PUSKESMAS DPT MELAKUKAN IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH, MENCARI PENYEBAB DAN LATAR BELAKANG SERTA HAMBATAN MASALAH KESEHATAN DIWILAYAH KERJANYA BERDASARKAN ADANYA KESENJANGAN PENCAPAIAN KINERJA PUSKESMAS (OUT PUT DAN OUT COME). PUSKESMAS DAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DPT MENETAPKAN TKT URGENSI SUATU KEGIATAN UTK DILAKSANAKAN SEGERA PADA THN YG AKAN DATANG BERDASRKAN PERIORITASNYA. DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DPT MENETAPKAN DAN MENDUKUNG KEBUTUHAN SUMBERDAYA PUSKESMAS DAN URGENSI PEMBINAAN 47 PUSKESMAS.

1.

2. 3.

RUANG LINGKUP PENILAIAN KERJA PUSKESMAS (PKP) MELIPUTI : PENILAIAN PENCAPAIAN HASIL PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN. MANAJEMEN PUSKESMAS. MUTU PELAYANAN PUSKESMAS.

48

1. 2.

3.

4.

PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS MELIPUTI : UPAYA KESEHATAN WAJIB. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN UPAYA PENGGERALAN DAN PEMBERDAYAAN MASY BIDANG KESEHATAN MELALUI PROGRAM DESA SIAGA. UPAYA KESEHATAN INOVASI.
49

1.

2.
3.

PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN PUSKESMAS MELIPUTI : MANAJEMEN OPERASIONAL MELIPUTI PENYUSUNAN PERENCANAAN PUSKESMAS (RENSTRA DAN RENOP), PELAKSANAAN LOKAKARYA MINI TRIBULANAN, PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS. MANAJEMEN SUMBERDAYA MELIPUTI ALAT DAN OBAT, KEUANGAN, KETENAGAAN, MANAJEMEN PROGRAM ANTARA LAIN PROGRAM PENGAMATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT, PROGRAM JPKM JAMKESMAS, PENILAIAN MUTU YANKES PUSKESMAS.
50

1. 2.

3. 4. 5. 6.

7. 8. 9.

MENURUT PARA PAKAR ADA 9 DIMENSI MUTU YAITU : MANFAAT : YANKES YG DIBERIKAN MENUNJUKAN MANFAAT DAN HASIL YG DIINGINKAN. KETEPATAN : YANKES YG DIBERIKAN RELEVAN DGN KEBUTUHAN PASIEN DAN SESUAI DGN STANDAR KEPROFESIAN. KETERSEDIAAN YANKES YG DIBUTUHKAN TERSEDIA. KETERJANGKAUAN: YANKES YG DIBERIKAN DPT DICAPAI DAN MAMPU DIBIAYAI OLEH PASIEN. KENYAMANAN : YANKES DLM SUASANA YG NYAMAN. HUBUNGAN INTERPERSONAL : YANKES YG DIBERIKAN MEMPERLIHATKAN KOMUNIKASI, RASA HORMAT, PERHATIAN DAN EMPATI YG BAIK. WAKTU : YANKES YG DIBERIKAN MEMPERLIHATKAN WAKTU TUNGGU PASIEN TEPAT WAKTU SESUAI PERJANJIAN. KESINAMBUNGAN: YANKES YG DIBERIKAN DILAKSANAKAN SECARA BERKESINAMBUNGAN. LEGITIMASI DAN AKUNTABILITAS : YANKES YG DIBERIKAN DPT DIERTANGGUNG JAWABKAN BAIK ASPEK MEDIK MAUPUN ASPEK HUKUM.
51

1.

2.

3.

4.

PENILAIAN MUTU YANKES DITENTUKAN OLEH : PENILAIAN INPUT PELAYANAN BERDASARKAN STANDAR YG DITETAPKAN. PENILAIAN PROSES PELAYANAN DGN MENILAI TKT KEPATUHANNYA TERHDP STANDAR PELAYANAN YG TELAH DITETAPKAN. PENILAIAN OUTPUT PELAYANAN BERDASARKAN UPAYA KESEHATAN YG DISELENGGARAKAN. PENILAIAN OUTCOME PELAYANAN ANTARA LAIN MELALUI PENGUKURAN TKT KEPUASAN PENGGUNA JASA YANKES.
52

1. 2. 3. 4. 5. 6.

PENILAIAN MUTU YANKES PUSKESMAS SAAT INI ANTARA LAIN DIUKUR DGN : DROP OUT PELAYANAN ANC. KEPATUHAN TERHADAP STANDAR ANC. PERSALINAN OLEH NAKES. ERROR RATE PEMERIKSAAN BTA, KEPATUHAN TERHADAP STANDAR PEMERIKSAAN TB PARU, TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS.

53

1) 2) 3)

PROGRAM TEHNIS TDD : I. PROGRAM BINA GIZI DAN KIA. SASARAN HASIL PROGRAM: MENINGKATNYA KETERSEDIAAN DAN KETERJANGKAUAN YANKES YG BERMUTU BAGI SELURUH MASY. INDIKATOR TERCAPAINYA SASARAN HASIL PADA THN 2014 ADALAH : PERSENTASE IBU BERSALIN YG DITOLONG OLEH NAKES TERLATIH (CAKUPAN PN) SEBESAR 90 %. CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL PERTAMA (KN1) SEBESAR 90 %. PERSENTASE BALITA DITIMBANG BERAT BADANNYA (JUMLAH BALITA DITIMBANG/BALITA SELURUHNYA ATAU D/S ) SEBESAR 85 %.
54

UTK MENCAPAI SASARAN HASIL TSB MAKA KEGIATAN YG AKAN DILAKUKAN MELIPUTI : 1. PEMBINNAAN YANKES IBU DAN REPRODUKSI. LUARAN : MENINGKATNYA KUALITAS YANKES IBU DAN REPRODUKSI. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN PD THN 2014 ADALAH : PERSENTASE IBU BERSALIN YG DITOLONG OLEH NAKES TERLATIH (CAKUPAN PN ) SEBESAR 90 %. PERSENTASE BUMIL MENDAPAT ANC SEBESAR 100 %. PERSENTASE BUMIL YG MENDPTKAN PELAYANAN ANTENATAL (CAKUPAN K4 ) SEBESAR 95 %. PERSENTASE FASILITAS YANKES YG MEMBERIKAN PELAYANAN KB SESUAI STANDAR SEBESAR 100 %. PERSENTASE BUFAS YG MENDPTKAN PELAYANAN (CAK KF) SEBESAR 90 %. PERSENTASE BUMIL BERSALIN DAN NIFAS YG MENDPTKAN PENANGANAN KOMPLIKASI 55 KEBIDANAN (CAKUPAN PK) SEBESAR 75 %

LANJUTAN

PRESENTASE PUS YG MENJADI PESERTA KB AKTIF (CPR) SEBESAR 65 %. PERSENTASE PUSKESMAS RAWAT INAP YG MAMPU PONED SEBESAR 100 %. PERSENTASE PUSKESMAS MAMPU PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI ESENSIAL (PKRE) TERPADU SEBESAR 100 %. PERSENTASE PUSKESMAS MAMPU TATALAKSANA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEKERASAN TERHDP PEREMPUAN (PPKtP) TERMASUK KORBAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA DAN PERDAGANGAN ORANG (PTPPO) SEBESAR 100 %. PERSENTASE UNIT UTAMA KEMENTERIAN KESEHATAN YG MEMBUAT PERENCANAAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN YG RESPONSIF GENDER SEBESAR 100 %. PERSENTASE KAB/KOTA YG MELAKUKAN TERHDP IBU DGN KEBUTUHAN PENANGANAN JIWA KHUSUS (SEPERTI DEPRESI PASCA PERSALINAN) SEBESAR 56 100 %

2. PEMBINAAN YANKES ANAK. LUARAN : MENINGKATNYA KUALITAS YANKES ANAK. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : 1) CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL PERTAMA (KN1) SEBESAR 90 %. 2) CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL LENGKAP (KN LENGKAP) SEBESAR 88 %. 3) CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI SEBESAR 90 %. 4) CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA SEBASAR 85 %. 5) CAKUPAN PENANGANAN NEONATAL KOMPLIKASI SEBESAR 80 %. 6) CAKUPAN SD/MI MELAKSANAKAN PENJARINGAN SISWA KELAS I SEBESAR 95 %. 7) PERSENTASE KAB/KOTA YG MEMILIKI MINIMAL 4 PUSKESMAS MAMPU LAKSANA PKPR (YANKES PEDULI REMAJA ) SEBESAR 90 %. 8) PERSENTASE KAB/KOTA YG MEMILIKI MINIMAL 2 PUSKESMAS YG MAMPU TATALAKSANA KASUS KEKERASAN TERHDP ANAK (KTA) SEBESAR 90 %. 9) PERSENTASE KAB/KOTA YG MELAKUKAN PELAYANAN TERHDP ANAK DGN KEBUTUHAN PENANGANAN JIWA KHUSUS (SEPERTI AUTIS, GPPH,RM) SEBESAR 40 %. 57

3. PEMBINAAN YANKES KOMUNITAS DAN GENDER. LUARAN : MENINGKATNYA KUALITAS YANKES KPD KOMUNITAS DAN GENDER. INCDIKATOR UTK PENCAPAIAN TSB PADA 2014 ADALAH : JUMLAH PUSKESMAS YG MENJADI PUSKESMAS PERAWATAN DIDAERAH PERBATASAN DAN PULAU2 KECIL TERLUAR BERPENDUDUK SEBANYAK 96 PUSKESMAS. TERSELENGGARANYA YANKES DI 101 PUSKESMAS PRIORITAS DIPERBATASAN DAN PULAU2 KECIL TERLUAR BERPENDUDUK. JUMLAH PUSKESMAS DAN JARINGANNYA YG MELAKUKAN YANKES DASAR SEBANYAK 9.000. UNIT. JUMLAH PUSKESMAS SANTUN USIA LANJUT SEBANYAK 602 PUSKESMAS. JUMLAH KAB/KOTA MEMILIKI MINIMAL 2 PUSKESMAS YG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN SEBANYAK 120 KAB/KOTA. JUMLAH KAB/KOTA YG MEMILIKI MINIMAL 2 PUSKESMAS YG MENYELENGGARAKAN PROGRAM KESEHATAN INDRA SEBANYAK 125 KAK/KOTA.I 58

LANJUTAN

PERSENTASE PUSKESMAS BERFUNGSI BAIK SEBESAR 100 %. JUMLAH KAB/KOTA MINIMAL MEMILIKI 3 PUSKESMAS YG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA SEBANYAK 155 KAB/KOTA. CAKUPAN KAB/KOTA YG MEMILIKI MINIMAL 2 PUSKESMAS MENYELENGGARAKAN YANKES TRADISIONAL SEBESAR 20 %. JUMLAH KAB/KOTA YG MEMILIKI ORGANISASI MASY YG PEDULI KESEHATAN JIWA SEBANYAK 100 KAB/KOTA. JUMLAH TPKJM DI KAB/KOTA YG AKTIF SEBANYAK 100 KAB/KOTA. JUMLAH KAB/KOTA YG TELAH MENERAPKAN NSPK PASUNG SEBANYAK 200 KAB/KOTA. JUMLAH KAB/KOTA YG MEMILIKI TIM PENANGANAN KESEHATAN JIWA PASCA BENCANA SEBANYAK 40 59 KAB/KOTA.

4. PEMBINAAN GIZI MASY. LUARAN MENINGKATNYA KUALITAS PENANGANAN MASALAH GIZI MASY. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN PD THN 2014 ADALAH : PERSENTASE BALITA GIZI BURUK YG MENDAPAT PERAWATAN SEBESAR 100 %. PERSENTASE BALITA DITIMBANG BERAT BADANNYA (D/S) SEBESAR 85 %. PERSENTASE BAYI USIA 0-6 BULAN MENDAPAT ASI EKSKLUSIF SEBESAR 80 %. CAKUPAN RUMAH TANGGA YG MENGKONSUMSI GARAM BERYODIUM SEBESAR 90 %. PERSENTASE USIA 6-59 BULAN DPT KAPSUL VITAMIN A SEBESAR 85 %. PERSENTASE BUMIL MENDAPAT FE 90 TABLET SEBESAR 85 %. PERSENTASE KAB/KOTA YG MELAKSANAKAN SURVEILANS GIZI SEBESAR 100 %. PERSENTASE PENYEDIAAN BUFFERSTOCK MP-ASI 60 SEBESAR 100 %.

1)
2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)

5. PEMBINAAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN. LUARAN: MENINGKATNYA PEMBINAAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN PADA THN 2014 ADALAH : JUMLAH PUSKESMAS YG MENERAPKAN PELAYANAN KEBIDANAN SESUAI STANDAR DAN PEDOMAN SEBANYAK 350 PUSKESMAS. JUMLAH PUSKESMAS YG MENERAPKAN SESUAI STANDAR DAN PEDOMAN SEBANYAK 210 PUSKESMAS. JUMLAH PUSKESMAS YG MEMBERIKAN PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN MASY PADA PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN TTT SESUAI STANDAR DAN PEDOMAN SEBANYAK 210 PUSKESMAS. JUMLAH RUMAH SAKIT YG MENERAPKAN PELAYANAN KEPERAWATAN SESUAI STANDAR 61 DAN PEDOMAN SEBANYAK 160 RUMAH SAKIT.

LANJUTAN

JUMLAH RS YG MENERAPKAN PELAYANAN KEBIDANAN SESUAI STANDAR DAN PEDOMAN SEBANYAK 20 RS. JUMLAH RS YG MEMBERIKAN PELAYANAN KEPERAWATAN KEPADA ODHA DAN EID (EMERGING INFECTIOUS DISEASE) SEBANYAK 160 RS. JUMLAH RS YG MELAKSANAKAN SISTEM PEMBERIAN PELAYANAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (SP2KP) SEBANYAK 160 RS. JUMLAH RS YG MENERAPKAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN KINERJA (PMK) KLINIK BAGI PERAWAT DAN BIDAN SEBANYAK 160 RS. JUMLAH RS YG MELAKSANAKAN PELAYANAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SESUAI STANDAR SEBANYAK 170 RS. JUMLAH RS YG MEMBERIKAN PELAYANAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI SESUAI STANDAR SEBANYAK 33 RS. JUMLAH RS YG MENERAPKAN SURVEILANS SURVEILANS PPI OLEH IPCN (INFECTION PREVENTION 62 CONTROL NURSE) SEBANYAK 150 RS.

LANJUTAN

JUMLAH NSPK PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN YG DISUSUN SEBANYAK 40 BUAH. JUMLAH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN YG MELAKSANAKAN PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA SEBANYAK 350 FASILITAS KESEHATAN. JUMLAH PUSKESMAS DI DTPK (DAERAH TERPENCIL, PERBATASAN DAN KEPULAUAN) YG MELAKSANAKAN PELAYANAN PUSKESMAS/PHN SEBANYAK 111 PUSKESMAS. JUMLAH PUSKESMAS YG MENYEDIAKAN PHN KIT/HOME CARE KIT SEBANYAK 350 PUSKESMAS. JUMLAH PUSKESMAS YG MELAKSANAKAN PELAYANAN KEPERAWATAN DIKELOMPOK KHUSUS DAN KOMUNITAS SEBANYAK 210 PUSKESMAS. JUMLAH PUSKESMAS/FASILITAS KESEHATAN DASAR LAIN YG MELAKSANAKAN PELAYANAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI SESUAI STANDAR SEBANYAK 480 PUSKESMAS/FASILITAS KESEHATAN DASAR.
63

6. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN

TUGAS TEHNIS LAINNYA PADA PROGRAM BINA GIZI DAN KIA. LUARAN : MENINGKATNYA DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEHNIS LAINNYA PADA PROGRAM BIBNA GIZI DAN KIA. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN PADA THN 2014 ADALAH : JUMLAH POSKESDES YG BEROPERASI SEBANYAK 78.000. POSKESDES. PERSENTASE KETERSEDIAAN DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA KIA DAN GIZI DIPUSKESMAS SEBESAR 6 %.

1)

2)

64

II. PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN. SASARAN HASIL PROGRAM ADALAH MENINGKATNYA UPAYA KESEHATAN DASAR, RUJUKAN, TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER, KESEHATAN KERJA, OLARAGA DAN MATRA, SERTA STANDARISASI, AKREDITASI, DAN PENINGKATAN MUTU YANKES. INDIKATOR TERCAPAINYA SASARAN HASIL PADA THN 2014 ADALAH JUMLAH KOTA DI IN DONESIA YG MEMILIKI RS STANDAR KELAS DUNIA (WORLD CLASS) SEBANYAK 5 KOTA.

65

UTK MENCAPAI SASARAN HASIL TSB KEGIATAN YG DILAKUKAN MELIPUTI : 1. PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN DASAR.
LUARAN : MENINGKATNYA PELAYANAN KESEHATAN DASAR KEPADA MASY. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN PADA THN 2014 ADALAH : PERSENTASE PUSKESMAS YG MENERAPKAN STANDAR PELAYANAN MEDIK DASAR SEBESAR 90 %. PERSENTASE FASILITAS KESEHATAN DASAR SELAIN PUSKESMAS YG MENERAPKAN STANDAR PELAYANAN MEDIK DASAR SEBESAR 40 %. PERSENTASE FASILITAS KESEHATAN DASAR YG MELAKSANAKAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA SEBESAR 70 %. PERSENTASE FASILITAS KESEHATAN DASAR YG TELAH MELAKSANAKAN PELAYANAN KEDOKTERAN GIGI KELUARGA SEBESAR 40 %. JUMLAH PUSKESMAS YG MELAYANI KESEHATAN JIWA DAN NAPZA SEBESAR 278 PUSKESMAS,
66

1)

2)

3)

4)

5)

2. PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN RUJUKAN.

LUARAN : MENINGKATNYA PELAYANAN MEDIK SPESIALISTIK KPD MASY.

INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN PADA THN 2014 ADALAH : JUMLAH KOTA YG MEMILIKI RS MEMENUHI STANDAR KELAS DUNIA (WORLD CLASS) SEBANYAK 5 KOTA. PERSENTASE RS KAB/KOTA YG MELAKSANAKAN PONEK SEBESAR 100 %. PERSENTASE RS PEMERINTAH PELAYANAN RUJUKAN BAGI ODHA SEBNESAR 100 %. JUMLAH KAB/KOTA YG DILAYANI RS BERGERAK DIDAERAH TERTINGGAL, PERBATASAB DAN KEPULAUAN (DTPK) SEBANYAK 18 RS. PERSENTASE RS DAERAH DGN KESIAPAN PELAYANAN EID(EMERGING INFECTIOUS DISEASE) TB SEBESAR 100 %. PERSENTASE RS KAB/KOTA YG MENERAPKAN SPM RS 67 SEBESAR 100 %.

LANJUTAN

JUMLAH RS PROVINSI DAN RS KAB/KOTA DLM MEMBERIKAN YANKES JIWA DAN NAPZA SEBESAR 156 RS. PERSENTASE RS (KELAS A DAN B) YG MENGEMBANGKAN PELAYANAN GERIATRI SEBESAR 60 %. PERSENTASE RS PEMERINTAH YG SIAP MELAKSANAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI TB SEBESAR 80 % PERSENTASE RS YG MELAKSANAKAN PROGRAM KESELAMATAN PASIEN SEBESAR 60 %. JUMLAH RS PENDIDIKAN YG MELAKSANAKAN PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA SEBANYAK 60 RS. JUMLAH PELAYANAN JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH DI RS DAN JEJARINGNYA SESUAI STANDAR SEBANYAK 60 RS. JUMLAH RS PENDIDIKAN YG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SESUAI DGN STANDAR RS PENDIDIKAN 68 SEBESAR 75 RS.

LANJUTAN

JUMLAH RS YG MELAKSANAKAN PERAWATAN KMC DAN IMD SEBANYAK 37 RS. PERSENTASE RSU PEMERINTAH SIAP MELAKSANAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) SEBESAR 75 %. JUMLAH RS KAB/KOTA YG MENYEDIAKAN 10 TT UTK PELAYANAN KEGAWAT DARURATAN PSIKIATRIK SEBANYAK 100 RS. PERSENTASE RSJ YG MENERAPKAN SPM RSJ SEBESAR 100 %. PERSENTASE RSJ YG MEMBERIKAN PELAYANAN PSIKIATRI ANAK DAN REMAJA SESUAI PEDOMAN SEBESAR 100 %. PERSENTASE RSJ YG MEMBERIKAN PELAYANAN PSIKOGERIATRIK SESUAI PEDOMAN SEBESAR 100 %. PERSENTASE RSJ YG MEMBERIKAN PELAYANAN PSIKIATRIK FORENSIK SESUAI PEDOMAN SEBESAR 100 % 69

LANJUTAN

PERSENTASE RSJ YG MEMBERIKAN PELAYANAN PENANGGULANGAN KETERGANTUNGAN NAPZA SESUAI PEDOMAN SEBESAR 100 %. PERSENTASE RSJ YG MENERAPKAN MODEL PELAYANAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) SEBESAR 100 %. PERSENTASE RSJ YG MEMBERIKAN PELAYANAN REHABILITASI PSIKOSOSIAL SESUAI PEDOMAN SEBESAR 100 %. PERSENTASE KAB/KOTA YG TELAH MELAKUKAN PEMELIHARAAN, PENINGKATAN, DAN PENANGGULANGAN INTELEGENSIA KESEHATAN SEBESAR 50 %. JUMLAH KEBIJAKAN YG DIHASILKAN TTG PEMELIHARAAN, PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN INTELEGENSIA SEBANYAK 30 KEBIJAKAN. JUMLAH PELAKSANAAN PENILAIAN INTELEGENSIA PEJABAT PUSAT DAN DAERAH SEBANYAK 600.
70

LANJUTAN

JUMLAH KAB/KOTA YG MEMILIKI UTD SEBANYAK 496 KAB/KOTA. JUMLAH UTD YG MELAKSANAKAN PELAYANAN DARAH AMAN SEBANYAK 402 UTD. JUMLAH RS YG MEMILIKI BDRS SEBANYAK 432 RS. JUMLAH RS RUJUKAN FLU BURUNG YG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI PEDOMAN SEBANYAK 100 RS. PERSENTASE RS PEMERINTAH YG MELAKSANAKAN PELAYANAN GAWAT DARURAT SESUAI STANDAR SEBESAR 100 %. PERSENTASE ENTRYPOINT, TRANSITO DAN RS RUJUKAN TKIB SEBESAR 100 %. PERSENTASE RS RUJUKAN HAJI YG MELAKSANAKAN PELAYANAN MEDIK DAN GAWAT DARURAT BAGI JEMAAH HAJI YG MEMERLUKAN SEBESAR 100 %. 71

3. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL/KOMPLEMENTER ALTERNATIF. LUARAN : MENINGKATNYA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL/KOMPLEMENTER ALTERNATIF. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PADA THN 2014 ADALAH : JUMLAH RS YG MENYEDIAKAN YANKES TRADISIONAL/KOMPLEMENTER ALTERNATIF SEBANYAK 50 RS. JUMLAH FASILITAS YANKES TRADISIONAL YG MELAKSANAKAN YANKES TRADISIONAL SESUAI PEDOMAN KESEHATAN SEBANYAK 100 UNIT. JUMLAH METODE YANKES KOMPLEMENTER ALTERNATIF YG TELAH DITETAPKAN, AMAN DAN EFEKTIF UTK DIGUNAKAN DLM YANKES SEBANYAK 8 METODE. JUMLAH RS PENDIDIKAN MELAKSANAKAN SINERGI PELAYANAN KOMPLEMENTER ALTERNATIF SEBANYAK 24 RS.
72

1)

2)

3)

4)

4. PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN KERJA, OLAHRAGA DAN MATRA. LUARAN : MENINGKATNYA PEMBINAAN UPAKES KERJA, OLAHRAGA DAN MATRA. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : 1) PERSENTASE KAB/KOTA YG MINIMAL MEMPUNYAI 4 PUSKESMAS YG TELAH MELAKSANAKAN UPAKES KERJA SEBESAR 50 %. 2) PERSENTASE KAB/KOTA DGN SARKES (RS, LAB, DAN GUDANG FARMASI DINKES) PEMERINTAH TELAH MENERAPKAN KES KERJA SEBESAR 50 %. 3) JULAH KAB/KOTA YG MELAKSANAKAN PENGENDALIAN FAKTOR RESIKO DAN YANKES PENYELAMAN SEBANYAK 240 KAB/KOTA. 4) JUMLAH KKP YG MELAKSANAKAN KESEHATAN PENERBANGAN SEBANYAK 24 KKP. 5) JUMLAH LOKASI SITUASI KHUSUS DAN PENGUNSI YG DIKENDALIKAN FAKTOR RESIKO SEBANYAK 400 LOKASI.
73

5 PEMBINAAN STANDARISASI, AKREDITASI, DAN PENINGKATAN MUTU YANKES.

LUARAN : TERSELENGGARANYA STANDARISASI, AKREDITASI, DAN PENINGKATAN MUTU YANKES. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : PERSENTASE RS YG TERAKREDITASI SEBESAR 90 %. JUMLAH LABKES (BLK) YG TERAKREDITASI SEBANYAK 22 LABKES. PERSENTASE RS YG MELAKSANAKAN PELAYANAN KETRAMPILAN FISIK SESUAI STANDAR SEBESAR 65 %. JUMLAH LABKES YG MENGIKUTI PROGRAM PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL SEBANYAK 800 LABKES. PERSENTASE RS PEMERINTAH YG MELAKSANAKAN PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK SESUAI STANDAR SEBESAR 65 %. JUMLAH RS PEMERINTAH YG MELAKSANAKAN PELAYANAN RADIOTERAPI SESUAI STANDAR SEBANYAK 22 RS. JUMLAH RS PEMERINTAH YG MELAKSANAKAN PELAYANAN KEDOKTERAN NUKLIR SESUAI STANDAR SEBANYAK 12 RS.
74

JUMLAH LABKES RUJUKAN KULTUR TB (BBLK, BLK, DAN RS A DAN B) SEBANYAK 46 LABKES. JUMLAH LABKES RUJUKAN KULTUR DST TB TERSERTIFIKASI (BBLK, BLK, RS DAN LAB UNIV) SEBANYAK 17 LABKES. JUMLAH LABORATORIUM RUJUKAN EARLY INFANT DIAGNOSIS (EID) HIV SEBANYAK 3 LABKES. PERSENTASE LABORATORIUM YG MELAKSANAKAN PELAYANAN NAPZA SESUAI STANDAR SEBESAR 100 %. PERSENTASE RS YG MELAKSANAKAN PELAYANAN KETEKNISIAN MEDIK SESUAI STANDAR SEBESAR 65 %.

75

6.PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN BAGI MASY MISKIN (JAMKESMAS).

LUARAN : MENINGKATNYA YANKES RUJUKAN BAGI PDDK MISKIN DI RS. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : PERSENTASE RS YG MELAYANI PASIEN PENDUDUK MISKIN PESERTA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASY SEBESAR 95 %. JUMLAH KUNJUNGAN PENDUDUK MISKIN KE RS SEBANYAK 9 JUTA PDDK.

1)

2)

76

7. PELAYANAN KESEHATAN DASAR BAGI

MASY MISKIN (JAMKESMAS). LUARAN : MENINGKATNYA YANKES DASAR BAGI PENDUDUK MISKIN DIPUSKESMAS.

INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH JUMLAH PUSKESMAS YG MEMBERIKAN YANKES DASAR BAGI PENDUDUK MISKIN DI PUSKESMAS SEBANYAK 9.000 PUSKESMAS.

77

8. BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK). LUARAN TERSEDIANYA BOK UTK PUSKESMAS. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PADA THN 2014 ADALAH : 1) JUMLAH PUSKESMAS YG MENDPTKAN BOK DAN MENYELENGGARAKAN LOKAKARYA MINI UTK MENUNJANG PENCAPAIAN SPM SEBANYAK 9.000 PUSKESMAS. 2) JUMLAH PEDOMAN SEBANYAK 5 BUAH. 3) JUMLAH INTRUMEN TEKNIS SEBANYAK 5 BUAH. 4) JUMLAH DOKUMEN MONOTOTING DAN EVALUASI BOK SEBANYAK 5 BUAH.
78

9.DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEHNIS LAINNYA PD PROGRAM PEMBINAAN PD PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN. LUARAN : MENINGKATNYA DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEHNIS LAINNYA PD PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : JUMLAH UPT VERTIKAL YG DITINGKATKAN SARANA DAN PRASARANANYA SEBANYAK 34 UPT. PENINGKATAN JUMLAH RS/BLK YG TERPENUHI FASILITAS SARANA DAN PRASARANA SEBANYAK 444 RS DAN 22 BLK. PENGEMBANGAN UPT PUSKESMAS SEBANYAK 8 UNIT. JUMLAH NSPK DIBIDANG YANMEDIK YG HRS DITETAPKAN SEBANYAK 200 BUAH. PERSENTASE RS YG MELEKSANAKAN SIRS BAIK ONLINE MAUPUN MANUAL SEBESAR 100 % JUMLAH PROVINSI YG MENDUKUNG PELAKSANAAN PROGRAM UPAKES (DEKON) SEBANYAK 33 PROVINSI.
79

1) 2) 3) 4) 5) 6)

III. PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN. SASARAN HASIL PROGRAM : MENURUNNYA ANGKA KESAKITAN, KEMATIAN DAN KECACATAN AKIBAT PENYAKIT INDIKATOR TERCAPAINYA SASARAN HASIL PD THN 2014 ADALAH : PERSENTASE BAYI USIA 0-11 BULAN YG MENDPT IMUNISASI DASAR LENGKAP SEBESAR 90- %. ANGKA PENEMUAN KASUS MALARIA MENJADI 1 PER 1.000 PENDUDUK. JUMLAH KASUS TB MENJADI 224 PER 100.000, PDDK. PERSENTASE KASUS BARU TB PARU (BTA POSITIF) YG DITEMUKAN SEBESAR 90 %. PERSENTASE KASUS BARU TB PARU (BTA POSITIF) YG DISEMBUHKAN SEBESAR 88 %. ANGKA KESAKITAN PENDERITA DBD MENJADI 51 PER 100.000 PENDUDUK. PREVALENSI KASUS HIV MENJADI LBH KECIL 0,5 % PADA POPULASI DEWASA. 80

JUMLAH KASUS DIARE MENJADI 285 PER 1.000 PDDK. JUMLAH DESA YG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) SEBANYAK 20.000 DESA. PERSENTASE KAB/KOTA/KAWASAN YG TELAH MELAKSANAKAN KAB/KOTA/KAWASAN SEHAT SEBESAR 100 %. PERSENTASE PROVINSI DGN ANGKA KASUS BARU TB PARU BTA POSITIF/CDR (CASE DETECTION RATE) MINIMAL 70 % SEBESAR 50 %. PERSENTASE PROVINSI MENCAPAI ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN KASUS BARU TB PARU BTA POSITIF/SR (SUCCESS RATE) MINIMAL 85 % SEBESAR 88 %. ANGKA KEMATIAN DIARE (CFR) PD SAAT KLB LEBIH KECIL 1. PERSENTASE PROVINSI YG MEMILIKI PERDA TTG KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) SEBESAR 100 %. PERSENTASE PROVINSI YG MELAKUKAN PEMBINAAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TDK MENULAR (SE DETEKSI DINI, KIE DAN TATA LAKSANA) 81 SEBESAR 100 %

UTK MENCAPAI SASARAN HASIL TSB MAKA KEGIATAN YG AKAN DILAKUKAN MELIPUTI : 1. PEMBINAAN IMUNISASI DAN KARANTINA KESEHATAN.
LUARAN : MENINGKATNYA PEMBINAAN DIBIDANG IMUNISASI DAN KARANTINA KESEHATAN.

INDIKATOR UTK PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : PERSENTASE BAYI USIA 0-11 BULAN YG MENDPT IMUNISASI DASAR LENGKAP DI TINGKAT KAB/KOTA SEBESAR 90 %. PERSENTASE DESA YG MENCAPAI UCI SEBESAR 100 %. PENEMUAN KASUS NON POLIO AFP RATE PER 100.000 ANAK > 15 THN SEBESAR > = 2. PERSENTASE PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE) < 24 JAM PADA DESA/KELURAHAN YG MENGALAMI KLB SEBESAR 100 %. PERSENTASE ALAT ANGKUT YG DIPERIKSA SESUAI DGN STANDAR KEKARANTINAAN SEBESAR 100 %.
82

PERSENTASE ANAK USIA SD YG MENDPT IMUNISASI SEBESAR 98 %. PERSENTASE KASUS POTENSIAL PHEIC YG TERDETEKSI DIPELABUHAN, BANDARA DAN POS LINTAS BATAS DARAT SEBESAR 100 %. PERSENTASE BEBAS VEKTOR PENULAR PENYAKIT DIPERIMETER AREA (HOUSE INDEX = 0) DAN BUFFER AREA (HOUSE INDEX < 1) DI LINGKUNGAN PELABUHAN BANDARA DAN POS LINTAS BATAS DARAT SEBESAR 100 %. PERSENTASE SETIAP KEJADIAN PHEIC DIWILAYAH EPISENTER PANDEMI DILAKUKAN KEGIATAN KARANTINA <= 24 JAM SETELAH DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH SEBESAR 100 %.

83

2. PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG. LUARAN : MENURUNNYA ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT MENULAR LANGSUNG. INDIKATOR UTK PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : PREVALENSI KASUS HIV SEBESAR < 0,5 PD POPULASI DEWASA. JUMLAH KASUS TB PARU SEBESAR 224 PER 100,000 PENDUDUK. PERSENTASE KASUS BARU TB PARU (BTA POSITIF) YG DITEMUKAN SEBESAR 90 %. PERSENTASE KASUS BARU TB PARU (BTA POSITIF) YG DISEMBUHKAN SEBESAR 88 %. JUMLAH KASUS DIARE SEBANYAK 285 PER 1000 PENDUDUK. PERSENTASE ODHA YG MENDAPATKAN ART SEBESAR 50 % ATAU SEBANYAK 40.000 ODHA. PERSENTASE PDDK 15 THN KEATAS MENURUT PENGETAHUAN TTG HIV DAN AIDS SEBESAR 95 %. JUMLAH PROV YG MENYELENGGARAKAN SURVEILANS HIV DAN SYPILIS SEBANYAK 33 PROV. PROSENTASE PROV DGN ANGKA KASUS TB PARU BTA 84 POSITIF/CDR MINIMAL 70 % SEBESAR 50 %.

PERSENTASE PROV MENCAPAI ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN KASUS BARU TB PARU BTA POSITIF/SUCCESS RATE (SR) MINIMAL 85 % SEBESAR 88 %. ANGKA KEMATIAN DIARE (CFR) PD SAAT KLB SEBESAR < 1. PERSENTASE CAKUPAN PENEMUAN DAN TATA LAKSANA PENDERITA PNEUMONIA BALITA SEBESAR 100 %. ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR) KUSTA < 5 PER I00.000 PDDK. JUMLAH ORANG YG BERUMUR 15 THN ATAU LEBIH YG MENERIMA KONSELING DAN TESTING HIV SEBANYAK 70.000 ORANG. ANGKA PENEMUAN KASUS BARU FRAMBUSIA PER 100.000. PDDK SEBESAR < 1000. ANGKA KECACATAN TINGKAT 2 KUSTA PER 100.000. SEBESAR 0,6.
85

3. PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG. LUARAN : MENINGKATNYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : ANGKA KESAKITAN PENDERITA DBD SEBESAR 51 PER 100.000 PDDK. ANGKA PENEMUAN KASUS MALARIA SEBESAR 1 PER 1000. PDDK. PERSENTASE KASUS SUSPECT FLU BURUNG YG DITEMUKAN, DITANGANI SESUAI STANDAR SEBESAR 100 %. PERSENTASE KASUS ZOONOSA LAINNYA (RABIES, ANTRAKS, PEST, LEPTOSPIROSIS ) YG DITANGANI SESUAI STANDAR SEBESAR 90 %, PERSENTASE CAKUPAN PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS TERHDP JUMLAH PDDK ENDEMIS SEBESAR 65 %. PERSENTASE KAB/KOTA YG MELAKUKAN MAPPING VEKTOR SEBESAR 70 %. PERSENTASE ANGKA BEBAS JENTIK (ABJ) SEBESAR >= 95 %. PERSENTASE KLB MALARIA YG DILAPORKAN DAN DITANGGULANGI SEBESAR 100 %. 86

1) 2) 3) 4)

5) 6) 7) 8)

4. PENYEHATAN LINGKUNGAN.
LUARAN : MENINGKATNYA PENYEHATAN DAN PENGAWASAN KUALITAS LINGKUNGAN.

INDIKAROR UTK PENCAPAIAN LUARAN TSB PADA 2014 ADALAH : PERSENTASE PENDUDUK YG MEMILIKI AKSES TERHADAP AIR MINUM YG BERKUALITAS SEBESAR 67 %. PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM YG MEMENUHI SYARAT SEBESAR 100 %. PERSENTASE PDDK YG MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT SEBESAR 75 %. PERSENTASE KAB/KOTA/KAWASAN YG TELAH MELAKSANAKAN KAB/KOTA/KAWASAN SEHAT SEBESAR 100 %. PERSENTASE PDDK STOP BAABS (BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN SEBESAR 100 %. CAKUPAN DAERAH POTENSIAL YG MELAKSANAKAN STRATEGI ADAPTASI DAMPAK KESEHATAN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM SEBESAR 100 %.
87

PERSENTASE CAKUPAN TTU YG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN SEBESAR 85 %. PERSENTASE CAKUPAN RUMAH YG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN SEBESAR 85 %. SELURUH PROVINSI YG MEMFASILITASI PENYELENGGARAAN STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT) SEBESAR 100 % KAB/KOTA. PERSENTASE CAKUPAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN YG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN SEBESAR 75 %. SELURUH PROVINSI MEMFASILITASI 50 % PENYELENGGARAAN KOTA SEHAT YG SESUAI STANDAR.

88

5.PENGENDALIAN PENYAKIT TDK MENULAR. LUARAN : MENURUNNYA ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT TDK MENULAR. MENINGKATNYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TDK MENULAR. INDIKATOR UTK PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : PERSENTASE PROVINSI YG MEMILIKI PERDA TTG KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) SEBESAR 100 %. PERSENTASE PROV YG MELAKUKAN PEMBINAAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TDK MENULAR (SE, DETEKSI DINI, KIE DAN TATA LAKSANA) SEBESAR 100 %. PERSENTASE KAB/KOTA YG MELAKSANAKAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENY TDK MENULAR (SE, DETEKSI DINI, KIE DAN TATA LAKSANA) SEBESAR 30 %. PERSENTASE KAB/KOTA YG MELAKSANAKAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DAN CLINIKAL BREAST EXAMINATION(CBE) SEBESAR 25 %. PERSENTASE KAB/KOTA YG MEMPUNYAI PERATURAN PER UNDANG2 AN (SE/INSTRUKSI/SK/PERATURAN WALIKOTA/BUPATI/PERDA ) TTG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN DAM[PAK MEROKOK TERHDP KESEHATAN SEBESAR 30 % 89

1. 2.

1) 2)

3)

4)

5)

6. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PD PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN. LUARAN : MENINGKATNYA DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PD PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN. INDIKATOR UTK PENCAPAIAN LUARAN TSB PD 2014 ADALAH : JUMLAH UPT VERTIKAL YG DITINGKATKAN SARANA DAN PRASARANANYA SEBANYAK 59 UPT. PENINGKATAN JUMLAH, JENIS, KUALITAS SARANA DAN PRASARANA PD SELURUH SATKER PUSAT SEBANYAK 6 SATKER. JUMLAH RENCANA KOORDINASI DITJEN PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN YG DILAKUKAN SEBANYAK 12 KALI DALAM 1 THN. JUMLAH DOKUMEN PERENCANAAN DAN ANGGARAN YG DIHASILKAN SEBANYAK 3 DOKUMEN. JUMLAH DOKUMEN DATA DAN INFORMASI YG DIHASILKAN SEBANYAK 5 DOKUMEN. PERSENTASE SDM YG DIBINA SEBESAR 90 %.

1)

2)

3)

4) 5) 6)

90

IV. PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN. SASARAN PROGRAM ADALAH MENINGKATNYA SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN YG MEMENUHI STANDAR DAN TERJANGKAU OLEH MASY. INDIKATOR TERCAPAINYA SASARAN HASIL PD THN 2014 ADALAH PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN SEBESAR 100 %. UTK MENCAPAI SASARAN HASIL TSB MAKA KEGIATAN YG AKAN DILAKUKAN MELIPUTI: 1. PENINGKATAN KETERSEDIAAN OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN. LUARAN : MENINGKATNYA KETERSEDIAAN OBAT ESSENSIAL GENERIK DISARANA YANKES DASAR. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : 1) PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN SEBESAR 100 %. 2) PERSENTASE OBAT YG MEMENUHI SYARAT STANDAR, CGKUP DAN TERJANGKAU SEBESAR 95 %. 3) KETERSEDIAAN OBAT PERKAPITA PER \TAHUN DISARANA YANKES DASAR SEBESAR 18.000. PERKAPITA. 4) PERSENTASE INSTALASI FARMASI KAB/KOTA SESUAI STANDAR SEBESAR 80 %. 91

2. PENINGKATAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT).
LUARAN : MENINGKATNYA MUTU DAN KEAMANAN KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA(PKRT). INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : PERSENTASE SARANA PRODUKSI ALAT KESEHATAN PKRT YG MEMENUHI PERSYARATAN CARA PRODUKSI YG BAIK SEBESAR 80 %. PERSENTASE SARANA DISTIBUSI ALAT KESEHATAN YG MEMENUHI PERSYARATAN DISTRIBUSI SEBESAR 70 %. PERSENTASE PRODUK ALAT KESEHATAN DAN PKRT BEREDAR MEMENUHI PERSYARATAN KEAMANAN DAN MANFAAT SEBESAR 95 % 92

1)

2)

3)

3. PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN. LUARAN : MENINGKATNYA PENGGUNAAN OBAT RASIONAL MELALUI PELAYANAN KEFARMASIAN YG BERKUALITAN UTK TERCAPAINYA PELAYANAN KESEHATAN YG OPTIMAL. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : PERSENTASE INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT PEMERINTAH YG MELAKSANAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN SESUAI STANDAR SEBESAR 50 % PERSENTASE PUSKESMAS PERAWATAN YG MELAKSANAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN SESUAI STANDAR SEBESAR 30 %. PERSENTASE PENGGUNAAN OBAT RASIONAL DISARANA PELAYANAN KESEHATAN SEBESAR 70 %.

1)

2)

3)

93

4. PENINGKATAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN. LUARAN : MENINGKATNYA PRODUKSI BAHAN BAKU DAN OBAT LOKAL SERTA MUTU PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN. MENINGKATNYA KUALITAS PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN. MENINGKATNYA PRODUKSI BAHAN BAKU OBAT DAN OBAT TRADISIONAL PRODUKSI DIDALAM NEGERI. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : JUMLAH BAHAN BAKU OBAT DAN OBAT TRADISIONAL PRODUKSI DALAM NEGERI SEBANYAK 45 JENIS. JUMLAH STANDAR PRODUK KEFARMASIAN YG DISUSUN DLM RANGKA PEMBINAAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI SEBANYAK 10 STANDAR. JUMLAH INDUSTRI FARMASI NASIONAL MEMPEROLEH PRAKUALIFIKASI WHO UTK PRODUKSI OBAT PROGRAM 94 SEBANYAK 3 INDUSTRI.

1.

2. 3.

1) 2)

3)

5. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN LUARAN : MENINGKATNYA DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEHNIS LAINNYA PD PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : PERSENTASE DOKUMEN ANGGARAN YG DISELESAIKAN (SESUAI USULAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM DAN PRASARANA, PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN YG SESUAI SAI DAN PERATURAN PER UU ) SEBESAR 100 %. PERSENTASE DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DIDAERAH DALAM RANGKA DEKONSENTRASI SEBESAR 100 %. 95

1)

2)

V. PROGRAM PENGEMBANGAN DAN

PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. SASARAN HASIL ADALAH MENINGKATNYA KETERSEDIAAN DAN MUTU SDM KESEHATAN SESUAI STANDAR YANKES. IDIKATOR TERCAPAINYA SASARAN HASIL PADA THN 2014 ADALAH : PERSENTASE TENAGA KESEHATAN YG PROFESIONAL DAN MEMENUHI STANDAR KOMPETENSI SEBESAR 80%. JUMLAH LEMBAGA PENDIDIKAN NAKES YG MEMENUHI STANDAR 39 POLTEKES. PERSENTASE FASILITAS KESEHATAN YG MEMPUNYAI SDM KESEHATAN SESUAI STANDAR 80 %.
96

1)

2)

3)

UNTUK MENCAPAI SASARAN HASIL TSB MAKA KEGIATAN YG AKAN DILAKUKAN MELIPUTI : 1. PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN. LUARAN : MENINGKATNYA PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : JUMLAH TENAGA KESEHATAN YG DIDAYAGUNAKAN DAN DIBERI INSENTIF DI DTPK SEBANYAK 7.020 ORANG. JUMLAH RESIDEN SENIOR YG DIDAYAGUNAKAN DAN DIBERIKAN INSENTIF SEBANYAK 4.850 ORANG. JUMLAH STANDAR KETENAGAAN DIFASIKITAS PELAYANAN KESEHATAN SEBANYAK 20 BUAH. JUMLAH TENAGA KESEHATAN YG DIDAYAGUNAKAN DIDALAM DAN DILUAR NEGERI SEBANYAK 10.500 ORANG. JUMLAH KAB/KOTA YG TELAH MAPU MELAKSANAKAN PERSNCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN 97 SEBANYAK 105 KAB/KOTA.

1) 2) 3) 4)

5)

2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR. LUARAN : MENINGKATNYA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : JUMLAH PELATIHAN BAGI APARATUR YG TERAKREDITASI SEBANYAK 2.000 PELATIHAN. JUMLAH LEMBAGA UNIT PELATIHAN KESEHATAN YG TERAKREDITASI SEBANYAK 107 LEMBAGA. JUMLAH APARATUR YG TELAH MENGIKUTI PELATIHAN PENJENJANGAN, FUNGSIONAL, DAN MANJEMEN KESEHATAN SEBANYAK 193.250 ORANG. 98

1) 2)

3)

3. PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NAKES. LUARAN : MENINGKATNYA PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NAKES. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PADA THN 2014 ADALAH : JUMLAH TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN YG DITINGKATKAN KEMAMPUANNYA SEBANYAK 13.000. ORANG. JENIS PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN YG DIKEMBANGKAN SEBANYAK 38 JENIS. JUMLAH NAKES YG MENGIKUTI PELATIHAN TEKNIS FUNGSIONAL SEBANYAK 33.030 ORANG. JUMLAH KURIKULUM PENDIDIKAN YG DIKEMBANGKAN YG MENGACU PD STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SEBANYAK 20 BUAH. PERSENTASE INSTITUSI DIKNAKES YG DIAKREDITASI DAN MENDPT STRATA A SEBANYAK 60 %. JUMLAH TENAGA PENDIDIK YG BERSERTIFIKASI (UU NO 14/2005) SEBANYAK 4.500 ORANG. 99

1)

2) 3) 4)

5) 6)

4. SERTIFIKASI, STANDARISASI DAN PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN. LUARAN : TERSELENGGARANYA SERTIFIKASI, STANDARISASI, DAN PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH : JUMLAH SDM KESEHATAN DIFASILITAS KESEHATAN YG TELAH DITINGKATKAN KEMAMPUANNYA MELALUI PENDIDIKAN BERKELANJUTAN SEBANYAK 9.500 ORANG. PERSENTASE PROFESI TENAGA KESEHATAN YG MEMILIKI STANDAR KOMPETENSI SEBESAR 90 %. JUMLAH TENAGA KESEHATAN SELAIN DOKTER DAN DOKTER GIGI YG MEMILIKI SURAT TANDA REGISTRASI (STR) SEBANYAK 20.000 ORANG. JUMLAH DOKTER PESERTA INTERNSHIP 100 SEBANYAK 10.320 ORANG.

1)

2) 3)

4)

5. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PD PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. LUARAN : MENINGKATNYA DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEHNIS LAINNYA PD PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. INDIKATOR PENCAPAIAN LUARAN TSB PD THN 2014 ADALAH
1) 2) 3) 4)

5) 6)

: JUMLAH UPT YG DITINGKATKAN SARANA DAN PRASARANANYA SEBANYAK 60 UNIT. JUMLAH LULUSAN NAKES DARI LEMBAGA PENDIDIKAN PEMERINTAH SEBANYAK 75.000 ORANG. JUMLAH TENAGA PENDIDIK YG MELAKSANAKAN RISERT SEBANYAK 2.745 ORANG. JUMLAH DOKUMEN, UU PP, PERMENKES, KEPMENKES, NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA (NSPK) PPSDM KESEHATAN SEBANYAK 166 BUAH. JUMLAH INSTITUT KESEHATAN YG TERBENTUK SEBANYAK 3 INSTITUT. PERSENTASE SATUAN KERJA (SATKER) YG MELAKSANAKAN SIM PPSDM KESEHATAN ONLINE SEBESAR 75 % 101

PENUTUP

NEVER PUT OF STILL TO MORROW WHAT YOU CAN DO TO DAY

102