Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kejang/konvulsi : cetusan aktivitas listrik abnormal yang terjadi secara mendadak dan bersifat sementara di antara saraf-saraf di otak yang tidak dapat dikendalikan penurunan kesadaran dan gerakan tonik atau klonik (gerakan mendadak dan serentak otot-otot yang tidak bisa dikendalikan, biasanya bersifat menyeluruh)
intrakranial
ekstrakranial
keturunan
Contoh : Epilepsi
1. Epilepsi
2. Non-epilepsi
Sistemik Intoksikasi Tumor Trauma Infeksi Serebrovaskuler
Epilepsi : manifestasi gangguan otak dengan berbagai etiologi namun dengan gejala tunggal yang khas (serangan karena lepasnya muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan kejang) yang datang secara berulang-ulang, dan bersifat reversibel
Diagnosis cukup dari anamnesis lengkap, terutama mengenai gambaran serangan, hasil pemeriksaan umum dan neurologik serta elektroensefaligrafi (EEG)
1. Epilepsi
2. Non-epilepsi
Sistemik Intoksikasi Tumor Trauma Infeksi Serebrovaskuler
hiponatremia
- Asupan cairan melebihi kemampuan ekskresi - Ketidakmampuan menekan sekresi ADH
edema sel otak karena air dari ektrasel masuk ke intrasel yang osmolalitas-nya lebih tinggi kejang Koreksi Na berdasarkan kategori hiponatremia-nya
hipernatremia
volume otak mengecil dan menimbulkan robekan - Kekurangan air (diabetes pada vena menyebabkan insipidus) perdarahan lokal dan subarakhnoid kejang
menurunkan kadar Na dalam plasma
Pemeriksaan fisik
harus ditemukan dugaan tempat masuknya racun, ukuran pupil mata, frekuensi napas dan denyut jantung
Pemeriksaan lain
radiologis, laboratorium klinik, dan EKG
Standar penatalaksanaan
stabilisasi, dekontaminasi, eliminasi,dan pemberian antidotum
Kejang fokal dapat merupakan manifestasi pertama tumor intrakranial pada 15% penderita (gejala dini meningioma)
Kejang umum dapat timbul sebagai manifestasi tekanan intrakranial yang melonjak secara cepat (glioblastoma multiforme)
Cedera kepala kejang hipoksia otak dan kenaikan TIK serta memperberat edem otak
Penatalaksanaan : diazepam 10 mg i.v perlahan-lahan (boleh 2x), fenitoin15 mg/kgBB i.v perlahan-lahan (kec. tidak melebihi 50mg/menit)
Infeksi intrakranial
berupa meningitis atau abses dalam bentuk empiema epidural, subdural, atau abses otak
Infeksi ekstrakranial
infeksi saluran pernafasan atas, otitis media, pneumonia, gastroenteritis, infeksi saluran kemih
Stroke : gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak kejang
Konvulsi umum atau fokal dapat bangkit baik pada stroke hemoragik maupun stroke nonhemoragik
Segera dibawa ke klinik/RS terdekat Agar pasien tidak cedera, pindahkan benda-benda keras atau tajam yang berada didekatnya Miringkan posisi tubuh pasien agar penderita tidak menelan cairan muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernapasannya
Mardjono, Mahar, Prof. Neurologi Klinis Dasar. Dian Rakyat. Jakarta: 2006Budiman, Gregory. Basic Neuroanatomical Pathways. Second Edition. FKUI.Jakarta: 2009. Dewanto, George, dkk. Panduan Praktis Diangnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf.EGC. Jakarta: 2009.