Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA Identitas Pasien Nama : Umur Ny. Neti Yunarsih : 56 tahun : : Islam Betawi SMA Perempuan Menikah
Suku Bangsa :
Identitas Kepala Keluarga Nama : Umur Tn. Iwan Kurniawan : 60 tahun : : Islam Betawi SMA Laki-laki Menikah Jl Puri Kencana No. 58 A, RT 11 RW 6, Cipete Selatan, Jakarta
Suku Bangsa :
Jaminan
Non-Jaminan
: KJS
:-
Perilaku Kesehatan Keluarga Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan : Langsung ke Puskesmas Keikut sertaan pada program Kesehatan di lingkungan rumah : Posyandu balita Posyandu lansia Perkumpulan kesehatan lainnya : Tidak Pemanfaatan waktu luang : Olah raga Rekreasi Melakukan hobi -Arisan -Pertemuan RT -Organisasi -Lain, sebutkan : tidak : tidak : tidak : Tidak : Tidak : Tidak : tidak : Tidak : Tidak
No
Nama
Sex
Umur (tahun)
Pedidikan
Pekerjaan
Keterangan
Tempat Tinggal
1.
2.
Iwan
Neti Y.
Bapak
Ibu
L
P
60
56
SMA
SMA
Pedagang
Sehat
Ibu rumah Sakit tangga Karyawan Swasta Karyawan swasta Pelajar Sehat
3.
Syamil
Mariam
Anak I
25 24
18
SLTA
4.
Anak II
SLTA
Sehat
5.
Farida
Anak III
SLTP
Sehat
6.
Azmi
Anak IV
11
Belum tamat SD
Pelajar
Sehat
10
RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH DILAKUKAN DILAKUKAN DENGAN AUTOANAMNESA PADA TANGGAL 25 NOVEMBER 2013 DI PUSKESMAS KELURAHAN CIPETE SELATAN.
Keluhan Utama Kesemutan daerah telapak tangan dan jari jari tangan yang hilang timbul sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat Penyakit Saat Datang ke Klinik Kedokteran Keluarga Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan kesemutan pada daerah telapak tangan dan jari-jari tangan kiri dan kanan yang hilang timbul sejak 1 bulan sebelum datang ke puskesmas. Selain itu pasien juga mengeluh sering terbangun untuk buang air kecil saat malam hari dengan frekuensi 3-5 kali dalam satu malam. Pasien juga merasa nafsu makannya bertambah,dan badannya juga terasa sering lemah walaupun setelah istirahat. 3 minggu yang lalu, pasien merasa keluhan kesemutannya semakin sering dan terkadang kedua tangannya terasa baal sampai menggangu pekerjaannya. Keluhan sering buang air kecil di malam hari tetap dirasakan pasien dengan frekuensi 3-5 kali dalam satu malam. 1 minggu yang lalu, pasien mengaku tidak ada perubahan dari keluhan yang dirasa. Pasien mengaku 2 tahun yang lalu pernah di diagnosa kencing manis juga tetapi jarang kontrol ke dokter. Pasien mengaku tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya. Pasien menyangkal mempunyai riwayat darah tinggi, asam urat dan alergi.
Riwayat Penyakit Dahulu. DM (+) ,didiagnosa menderita kencing manis setelah diperiksa gula darah di puskesmas namun pasien lupa hasilnya. Penyakit jantung (-) Penyakit ginjal (-) Alergi (-) Asthma (-) Tb paru (-) Riwayat Kebiasaan Pasien makan dengan frekuensi 3x/hari dengan gizi yang tidak seimbang saat sebelum sakit sampai sekarang. Pasien tidak mengamalkan gaya hidup sehat dan tidak melakukan olahraga secara teratur. Pasien sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu pasien merupakan penderita sakit kencing manis dan telah meninggal dunia.
HASIL PEMERIKSAAN FISIK TANGGAL 27 NOVEMBER 2013 DI JL PURI KENCANA NO. 58 A, RT 11 RW 6, CIPETE SELATAN, JAKARTA
Keadaan Umum Kesadaran Tinggi Badan Berat Badan BMI Keadaan Gizi
Tanda Vital : Tensi : 120/80 mmHg RR : 20x / menit Nadi : 80x / menit Suhu : 36.5oC Kepala : Normocephali Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
Dada : Cor I Pa Pe Au Pulmo I Pe : Iktus kordis tak tampak : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS : Konfigurasi jantung dalam batas normal : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-) : Simetris saat statis dan dinamis : Sonor pada kedua paru, nyeri ketuk (-)
: Datar Pa Pe Au : : : Supel, hepar dan lien tak teraba, Timpani Bising usus (+) normal Superior Inferior -/-/-
Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang Hasil Lab terakhir Diagnosis kerja : DM tipe II
Rencana Penatalaksanaan Pengobatan yang telah diberikan : Terapi medikamentosa : Metformin 500 mg, 2x sehari diberikan pagi dan malam Glibenklamid 5 mg , 2x sehari diberikan pagi dan malam Vitamin B complex 3x sehari diberikan pagi,siang dan malam Terapi edukasi : Minum obat yang diberikan dengan teratur sampai habis dan sesuai aturan Menjaga berat badan tetap dalam batas ideal Mengubah pola makan menjadi rendah gula,rendah kolestrol dan tinggi serat. Meningkatkan aktifitas fisik dengan olahraga minimal 3 kali seminggu selama minimal 30 menit.
Hasil Penatalaksanaan Medis Keluhan yang dirasakan sudah berkurang setelah minum obat secara rutin dan teratur. Saat kunjungan rumah (Selasa, 3 Disember 2013) keadaan kesehatan pasien sudah membaik keluhan kesemutan sudah mulai berkurang. Faktor Pendukung : Pasien minum obat secara rutin dan teratur Pasien beristirahat cukup Pasien rutin mengontrol gula darah Pasien sudah mulai berolahraga : Pasien masih belum mengamalkan gizi seimbang : Pasien tidak didapatkan keluhan subjektif seperti kesemutan. Pemeriksaan gula darah harus di bawah 200mg/dl (target 150 mg/dl)
Faktor Penghambat
Indikator Keberhasilan
IV. IDENTIFIKASI FUNGSI FUNGSI KELUARGA Fungsi Biologis Dari hasil wawancara dengan pasien didapatkan informasi bahawa pasien diketahui menderita diabetes melitus seperti ibunya sejak 2 tahun yang lalu. Pasien juga tidak berolahraga secara teratur. Pasien mengaku datang berobat untuk penyakit kencing manis di puskesmas apabila terdapat keluhan seperti kesemutan di tangan dan jarinya. Pasien juga jarang melakukan olahraga. Fungsi Psikologis Penderita tinggal di rumah dengan anggota keluarga yang berjumlah 5 orang termasuk ibunya. Penderita terbiasa tidur pukul 23.00 dan bangun pada pukul 4.00. Hubungan penderita dengan keluarga baik. Penderita termasuk orang yang mudah bergaul namun karena lagi sakit, pergaulan penderita dengan tetangga sudah berkurang dan penderita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Keadaan sakit yang sekarang ini membuat penderita merasa khawatir penyakitnya tersebar ke keluarga dan tetangga sekitar.
Fungsi Ekonomi Penghasilan keluarga per bulan rata-rata Rp. 1.500.000,- sampai dengan Rp. 2.000.000,-/bln. Uang tersebut hanya cukup untuk makan keluarganya yang tinggal serumah dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Fungsi Pendidikan Pendidikan penderita ialah tamat SMA dan suami penderita juga tamat SMA. Fungsi Religius Penderita beragama Islam dan rutin menjalankan ibadahnya. Kegiatan melakukan ibadah (sholat) di rumah ada, namun tidak tersedia ruangan khusus di rumah untuk beribadah. Fungsi Sosial Budaya Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang padat. Hubungan penderita dengan tetangga baik. Penderita sering menghadiri acara-acara yang diadakan di sekitar rumahnya. Namun semenjak sakit kehidupan bermasyarakatnya terbatas akibat dari keluhan penyakitnya.
V. POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA FORMULIR 24 HOUR RECALL (Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)
Nama makanan atau minuman Jumlah URT Gram
Jam
Bahan makanan
7.00
2 keping 1 butir 2 biji 1biji 1/2 piring 2 potong 1/4 piring I biji 2 biji piring 1 potong 1 mangkuk 1 gelas
Selingan
10.00
Jajanan Buah
Makan Siang
12.00
Bahan makanan pokok Nasi Lauk pauk Sayur Buah Ikan goreng Buncis tumis Jeruk Gorengan Nasi Tahu/tempe Bayam Susu
17.00 18.30
Selingan
20.00
Susu 1 gelas
VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN Faktor Perilaku Penderita memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur dengan frekuensi makan 3x/hari. Penderita patuh untuk meminum obat secara rutin. Penderita sering mengkonsumsi makanan yang manis dan jarang melakukan olah raga secara rutin. Jika ada anggota keluarga sakit maka dibawa ke puskesmas terdekat dengan rumah. Pemanfaatan waktu luang untuk tidur, nonton TV dan beribadah. Faktor Non Perilaku Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah Puskesmas. Hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke puskesmas 1 km.
Fungsi Biologis Penderita menderita sakit kencing manis sejak 2 tahun yang lalu (2011) Penderita tidak minum obat secara teratur.
Fungsi Psikologis Hubungan penderita dengan keluarga baik. Penderita termasuk orang yang mudah bergaul. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan Penghasilan keluarga rata-rata perbulan cukup untuk makan keluarganya dan kebutuhan rumah tangga. Fungsi Sosial Sosialisasi dengan masyarakat sekitar berkurang semenjak sakit.
Faktor Perilaku Tidak patuh meminum obat Tidak mengkonsumsi makanan gizi seimbang Jarang berolahraga Sering mengkonsumsi makanan yang manis
VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH Gambaran Lingkungan Rumah Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang cukup padat dengan ukuran ukuran 5x10 m2, bentuk bangunan 1 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri dari 2 kamar tidur, satu dapur yang bergabung dengan ruang makan dan 1 ruang keluaga yang bergabung dengan ruang tamu, satu kamar mandi + WC. Lantai terbuat dari ubin, dinding terbuat batu bata, atap rumah dari genteng, plafon triplek. Terdapat ventilasi pada setiap kamar. Jendela ada 2 buah yang terdapat pada ruang tamu 1 buah, 2 buah pada masing masing kamar tidur. Penerangan didalam ruangan kurang. Udara didalam ruangan kamar tidur 2 terasa sedikit lembab, kebersihan dalam dan luar rumah kurang terjaga, tata letak barang-barang kurang rapi, listrik 450 watt, sumber air dari sumur pompa listrik. Jamban leher angsa. Jarak antara sumber air dan sepitank 3 meter. Bak mandi dikuras 1 minggu sekali, air limbah dialirkan ke selokan/got. Sampah rumah dibuang ke tong sampah depan rumah.
DENAH RUMAH
1
10 meter 2
5 meter 3
4 5
Keterangan ruangan : Ruang tamu Kamar tidur utama Kamar tidur anak Dapur Kamar mandi Analisis Keadaan Rumah Letak rumah : di daerah pemukiman biasa Bentuk bangunan rumah : tidak bertingkat Kepemilikan rumah : sendiri Luas rumah : 50 m2 Jumlah orang dalam satu rumah : 3 orang Luas halaman rumah : 5 m2 Lantai rumah dari : ubin Dinding rumah dari : papan/ tembok Atap rumah : genteng
Jendela rumah : ada Perbandingan luas lantai dan jendela di: Ruang tamu : < 25% Ruang tidur : <25% Penerangan didalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela dengan lantai dan kesan subjekif saat membaca tulisan di dalam rumah) : Kurang Listrik di rumah : ada 450 watt Lubang ventilasi : Ruang tamu Ruang makan Ruang tidur Kamar mandi : ada : ada : ada : ada
Kelembapan dalam rumah : tidak terasa lembap Kesan ventilasi di dalam rumah : cukup Kebersihan dalam rumah : cukup Sumber air minum dari : sumur pompa listrik Kamar mandi : ada Limbah rumah tangga dialirkan ke : got Tempat sampah diluar rumah : ada : tertutup Jalan di depan rumah lebarnya : 2 meter, terbuat dari semen Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : baik
manis.
Genetik
Yan Kes
Status kesehatan
Lingkungan
Tidak patuh meminum obat Jarang berolah raga Tidak mengkonsumsi makanan gizi seimbang Sering mengkonsumsi makanan dan minuman manis
No
Rencana Pembinaan
Indikator
Kesehatan
Keberhasilan
Penilaian
1.
Tidak patuh untuk rutin Menjelaskan meminum obat ketidakpatuhan meminum obat
memperberat penyakitnya 3.
Menjelaskan
bahwa
rajin Pasien
masih
belum
berolah raga akan membuat mengamalkan olahraga tubuh lebih sehat tubuh dan secara rutin lebih
metabolisme tinggi. 5
Mengurangkan konsumsi Menjelaskan bahwa supaya Pasien makanan dan minuman mengurangkan makan dan mengurangkan
sudah
yang manis
makan dan
Tgl kunjungan
Hasil Kegiatan
25 November 2013
Penderita
tentang
meliputi akibat
penyakitnya,
penyebab, dari penyakit,
badan
lemas
pencegahan, penatalaksanaannya.
27 November
2013
Penderita
Penderita
memahami
obatnya harus dikonsumsi secara obat setiap hari secara teratur. teratur Kadar Gula darah
menurun dan keluhan berkurang 3 Disember 2013 Memberikan penderita penjelasan gaya kepada hidup Penderita dan keluarga Penderita mengerti penjelasan Kadar tentang gaya hidup sehat , menurun lingkungan sehat dan olahraga Rutin yang tertatur olahraga melakukan gula darah
tentang
sehat,lingkungan yang sehat dan olahraga yang teratur penting untuk kesehatan pasien. 6 Disember 2013 Memantau kembali perkembangan perilaku terutama sosialisasi pasien dengan lingkungan Penderita
Sosialisasi
penderita
tetangga
berbincang tetangga 11 Disember 2013 Monitor status kesehatan penderita dan identifikasi pola makan serta penyuluhan tentang pola makan gizi seimbang 17 Disember 2013 Melihat perkembangang perilaku Penderita Penderita sebelumnya mengikuti Penderita dan keluarga
bersama
Penderita mengerti penjelasaan Penderita mengamalkan tentang seimbang. pola makan gizi pola makan yang sehat.
saranan Penderita sering kontrol gula darah ke puskemas dan mengamalkan gaya hidup sehat.
penderita dari segi fisikal dan mental dan bina rapport akhir
XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA 1. Tingkat pemahaman : Pembinaan terhadap penderita yang dilakukan cukup baik 2. Faktor pendukung :- Penderita dapat memahami penjelasan yang diberikan -Sikap penderita yang kooperatif dan menangkap penjelasan yang diberikan -pasien mau minum obat teratur dan mau tetap sehat -diet rendah gula dan olahraga yang teratur 3. Faktor penyulit :4. Indikator keberhasilan : Penderita dapat mengetahui tentang penyakitnya meliputi penyebab, faktor pencetus, faktor yang memperberat, pencegahan dan penatalaksanaannya serta berusaha untuk senantiasa hidup sehat dan olahraga teratur.Gula darah stabil.