Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
S pneumoniae
H influenzae Dan lain-lain
Manifetasi klinik
tergantung umur dan etiologi
Demam Batuk Nyeri dada (pleuritik) Ekspektorasi purulen Sesak napas Retraksi, grunting Takipnu Auskultasi : rales, ronki basah halus/ fine crackles. Ro: infiltrat, konsolidasi
Manifetasi klinik
neonatus dan bayi kecil
Tidak khas Neonatus sukar dibedakan dengan sepsis dan meningitis
Retraksi, grunting Takipnu Auskultasi : rales, ronki basah halus Ro: infiltrat, konsolidasi
60 50 40
Pemeriksaan penunjang
Non invasif Foto torak AP-lateral Darah perifer lengkap BGA (Blood Gas Analysis) Kultur sputum dan pewarnaan Gram Kultur darah (spesifik, 10-15 %) Deteksi cepat antigen dan serologik Invasif Pungsi pleura Bronchoalveolar lavage Biopsi transbronkial Open lung biopsy
Foto torak
Petunjuk etiologi Virus : corakan bronkovaskuler bertambah, peribronchial cuffing, overaeration. Mikoplasma : biasanya konsolidasi lobaris Bakteri : pneumococcus : air bronchogram S aureus : difuse bilateral, corakan peribronhial bertambah, infiltrat halus sampai ke perifer. Manfaat menunjang diagnosis, tidak menentukan etiologi menentukan luas/beratnya penyakit menentukan komplikasi tindak lanjut normal dalam 3-4 minggu
Pr, 6,5 thn Ro.infiltrat intersisial luas, ec S pneumoniae: IgG pneumolisin meningkat, leukosit 29800, LED 35 mm/jam I, CRP 9 mg/l.
Pemeriksaan darah
lekositosis (>15.000/ul) sering dijumpai dominasi netrofil (pergeseran ke kiri) bakteri LED dan CRP tidak khas
Tatalaksana
1. Indikasi MRS :
Ada kesukaran bernafas, sianosis Umur < 6 bulan Penyulit (muntah, dehidrasi & komplikasi pneumoni) Pasien dengan imunokompromised Tidak respon dengan pemberian antibiotik oral
2. Oksigenasi : pemberian nasal atau masker dengan monitoring pulse oxymetri. 3. Pemberian cairan dan kalori yg cukup 4. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal 5. Koreksi kelainan elektrolit 6. Pemilihan antibiotik sesuai umur
Bayi dibawah 3 bulan : gol penicilin dan aminoglikosida Bayi > 3 bulan : ampicilin dengan kloramfenikol Bila keadaan severe : gol sefalosporin gen III Antibio parenteral diberikan sampai 48-72 jam setelah panas turun, peroral 7-10 hari S.aureus : kloksasilin Alergi penicillin : cefazolin, clindamisin, vancomycin Antiviral : aziclovir, ganciclovir Antijamur : amphotericin B, ketokonazol, flukonazole
Diagnosis Banding
1. Bronkiolitis 2. Penyakit jantung bawaan 3. Abses paru
TUBERKULOSIS ANAK
Pendahuluan
Tuberculosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis Pada anak bersifat Self Limited Disease atau Stable Disease Anak mendapatkan kuman TBC dari orang dewasa yang sakit TBC TBC pada anak tidak menular
Etiologi
Mycobacterium tuberculosis
Kuman batang, tahan asam, cepat mati oleh sinar matahari langsung, pd tmpt gelap, lembab, & suhu kamar dapat bertahan beberapa jam
Berkembang biak di kelenjar paru-paru, tidak Kuman berada di paru-paru & membuat lubang terbuka untuk keluar melewati jalan napas
Lokasi primer TB anak terletak di kelenjar limfe Batuk kronik merupakan gejala utama hilus & parenkim paru bagian perifer, yang tidak mempunyai reseptor batuk umumnya tidak terjadi batuk kronik TB anak lokasinya di setiap bagian paru TB pada dewasa lokasinya di daerah apeks dan infraklavikuler Terjadi pembesaran kelenjar limfe regional Penyembuhan dengan perkapuran Penyebaran lebih banyak secara hematogen Gejala klinis TB anak tidak khas Tidak terjadi pembesaran kelenjar limfe regional Penyembuhan dengan fibrosis Penyebaran secara hematogen dan limfogen Gejala khas
Tes Tuberkulin lebih efektif untuk penegakkan Tes Sputum lebih efektif untuk penegakkan diagnosa diagnosa
Gejala Klinis
Gejala Umum: Penurunan BB berturut-turut slm 3 bulan Anorexia dengan failure to thrive Demam yang tidak tinggi (subfebris), berkisar 38C, sore hari 2-3 kali seminggu tanpa sebab yang jelas, dapat disertai keringat malam. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit. Gejala-gejala dari saluran nafas, misalnya batuk lama lebih dari 30 hari Gejala-gejala dari saluran cerna, misalnya diare berulang yang tidak sembuh dengan pengobatan diare, benjolan (massa) di abdomen, dan tanda-tanda cairan dalam abdomen.
Gejala spesifik
TBC kulit/skrofuloderma TBC tulang dan sendi:
tulang punggung (spondilitis): gibbus tulang panggul (koksitis): pincang, pembengkakan di pinggul tulang lutut: pincang dan/atau bengkak tulang kaki dan tangan
Meningitis: dengan gejala iritabel, kaku kuduk, muntah-muntah dan kesadaran menurun. conjunctivitis phlyctenularis tuberkel koroid (hanya terlihat dengan funduskopi)
Diagnosis
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tes tuberculin mantoux test Pmx. Fisik/keadaan umum anak Lab. Hematologi Foto thorax Pmx. Bakteriologis Pmx. Fungsi paru Pmx. thd sumber penularan
Bbm BB Penyebab tdk jelas < 3 mg 3 mg > 1 kel 1 cm tdksakit Bengkak Normal Sugestif TOTAL
PENATALAKSANAAN TB ANAK
Tujuan pengobatan TB anak adalah :
Menurunkan / membunuh kuman dengan cepat Sterilisasi kuman untuk mencegah relaps dengan jalan pengobatan
Fase intensif (2 bulan) : mengeradikasi kuman dengan 3 macam obat : INH, Rifampisin dan PZA Fase pemeliharaan (4 bulan) : akan memberikan efek sterilisasi untuk mencegah terjadinya relap : menggunakan 2 macam obat : INH & RIF
Rifampicim
10 - 15
600 mg
Pirazinamid Etambuzol
25 35 15 20
2g 2,5 g
Streptomisin
Injeksi
15 - 40
1 gram
Kortikosteroid :
Sebagai anti inflamasi digunakan predison oral dengan dosis 1 2 mg /kgBB/hari selama 4 minggu kemudian dilakukan tapering of selama 2 minggu Indikasi pemberian :
TB.milier Meningitis TB Pleuritis TB dg efusi
RIF
PZA
EMB
SM
PRED
MONITORING
Pengawasan terhadap respon pengobatan Pengawasan terhadap komplikasi Pengawasan terhadap efek samping obat Pengamatan terhadap perbaikan gambaran laboratorium darah Pengamatan terhadap perbaikan radiologik dilakukan pada akhir pengobatan Mencari sumber infeksi pada keluarga dan masyarakat sekitar
PENCEGAHAN TB ANAK
Perlindungan terhadap sumber penularan. Vaksinasi BCG Khemoprofilaksis primer maupun sekunder Pengobatan terhadap infeksi dan penemuan sumber penularan Pencegahan terhadap menghebatnya penyakit dengan diagnosis dini Penyuluhan dan pendidikan kesehatan
CHEMOPROFILAKSIS
Primer
Mencegah tjdnya infeksi TB pd anak Dihentikan bila sumber kontak tidak menular lg & anak belum positif TB Isoniazid 5-10 mg/kgBB/hari
Sekunder
Mencegah aktifnya infeksi shg anaktdk sakit Isoniazid 10 mg/kgBB/hari selama 6-12 bulan
Indikasi kemoprofilaksis:
Bayi dengan ibu tuberkulosis Anak dengan kontak penderita TB aktif anak menggunakan kortikosteroid jangka panjang / imunosupresif Penderita penyakit hematologik : leukemia, thalassemia Menderita diabetes melitus
TABEL CHEMOPROFILAKSIS
Klasifikasi Kelas TB pada Anak Kelas Kontak Infeksi 0 1 + 2 + + 3 + + Sakit + Tatalaksana Profilaksis 1 Profilaksis 2 Terapi TB
Perumahan: kurangnya udara ventilasi, dan biasanya "over crowded" Kurangnya pengetahuan kesehatan dan kurangnya pengertian mengenaisifat dan cara penularan TB
DAFTAR PUSTAKA
TUBERKULOSIS PADA ANAK (Diagnosis & Tata Laksana), Djoko Sunarjo, dr.SpA, 2007, online, diakses tanggal 5 Pebruari 2010 TBC pada Anak, www.rumahkusorgaku.wordpress.com, diakses tanggal 5 Pebruari 2010 TUBERKULOSIS ANAK DIAGNOSIS DAN TERAPI, 4 Pebruari 2009, www.dinkeskulonprogo.go.id, diakses tanggal 5 Pebruari 2010 Penyakit TBC, www.medicastore.com, diakses tanggal 5 Pebruari 2010 TBC pada Anak, www.ibudananak.com, diakses tanggal 5 Pebruari 2010 Directly Observed Therapy (DOT) for the Treatment of Tuberculosis, www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5211a1.htm What Can D.O.T. Do for You? Pemberantasan Penyakit TB Paru dengan Strategi DOTS, Amira Permatasari, 2005, www.amira_Blogspot.com, diakses tanggal 10Pebruari 2010