Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
60 persen. memberikan gejala yang dapat mempengaruhi baik secara fisik maupun sacara mental.
berasal dari kata endometrium jaringan endometrium baik kelenjar maupun stroma di luar kavum uteri. merupakan estrogen dependent disease
Endometriosis sering didapatkan di daerah: Ovarium Kavum Douglas Ligamentum Uterosakral Usus, termasuk rektum, kolon sigmoid, dan appendiks Kandung kemih Peritoneum pelvis Tuba falopii
Teori regurgitasi dan implantasi Teori genetik dan imunologis Teori metaplasia coelomic Teori embryonic rest
jaringan endometrium keluar melalui tuba falopii, dan kemudian berimplantasi dan berproliferasi di daerah rongga peritoneum.
Sampson's theory transplantation and implantation (retrograde menstruation)
Penurunan imunitas seluler pada jaringan endometrium penderita endometriosis. Aktivitas makrofag yang meningkat Penurunan aktivitas natural killer cells dan limfosit Ibu endometriosis anak kemungkinan besar akan mengalami endometriosis juga. Dmowskis theory
endometriosis terjadi akibat metaplasia dari sel-sel yang mendasari peritoneum pelvis. duktus Mullerian, epitel germinal ovarium dan peritoneum pelvis semuanya merupakan turunan dari precursor embriologik yang sama
endometriosis berasal dari embrionic cell rests. Diperkirakan bahwa karena adanya stimulus spesifik, cell rests dari mullerian original dapat teraktivasi menjadi endometrium.
ANAMNESIS -nyeri pelvic siklik haid -nyeri punggung, perut bagian bawah, dispareunia, dischezia (nyeri saat defekasi), pinggang, nyeri saat berkemih, nyeri saat berolahraga Infertilitas
PEMERIKSAAN FISIK
-jarang ditemukan hal hal yang spesifik -Nyeri -pembesaran adneksa atau nyeri adneksa -uterus yang terfiksasi retrofleksi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dapat memperlihatkan lesi yang minimal Akurasi diagnosis tergantung pada kemampuan operator
Laparoskopi Warna dari lesi -merah, coklat lesi aktif, banyak mengandung komponen kelenjar -putih, kuning, abu-abu, lesi seperti parut lesi non aktif, banyak mengandung komponen stroma Biopsi konfirmasi histologik
Ny. N, 29 th, dr. A.Hestiantoro Kamar Bedah Endoskopi Ginekologi IGD lt 3, RSCM
Ny. N, 29 th, dr. A.Hestiantoro Kamar Bedah Endoskopi Ginekologi IGD lt 3, RSCM
Biopsi
Identifikasi mikroskopik untuk menemukan kelenjar dan stroma endometrium Pada lesi yang lama, mungkin hanya ditemukan satu lapis epitel kuboid dengan deposit hemosiderin
Diberikan satu kali saja saat haid Nilai apakah keluhan menetap atau hilang hilang endometriosis menetap PID, tumor ovarium, mioma uteri, endometriosis non aktif
penting terutama untuk menetapkan cara pengobatan yang tepat serta untuk evaluasi hasil pengobatan. Sistim pembagian stadium endometriosis yang dipakai saat ini adalah berdasarkan klasifikasi yang dianjurkan oleh American Fertility Society (AFS)
Pengobatan Medikamentosa
Perubahan hormonal pada siklus haid pseudo-pregnancy pseudo-menopause anovulasi kronik tidak mendukung pertumbuhan endometriosis
Modalitas terapi medikamentosa pada endometriosis Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) Kombinasi Estrogen-progesteron : siklik, kontinu Progesterone: injeksi, oral Danazol Gonadotropin-releasing hormone agonists (GnRH-a) Antiprogestin
Hipothalamus (gonadotropin-releasing hormone) Hipofisis anterior (FSH & LH) Gonad (estrogen dan progesteron)
Cara pemberian Parenteral : intramauskuler subkutan Nasal spray Implan Sediaan vagina
Decapeptyl Goserelin
Histrelin
subkutan 200 g/hari intranasal 300-344 g X 4 hari depot intramuskular 3 mg/bln implan subkutan 3,6 mg/bln atau 10,8 mg/3bln injeksi subkutan 100 g/hari
Leuproline
Nafarelin
Tryptorelin
500-1000 g/hari 400 g X 4 hari 3,75-7,5 mg/bln 11,25 mg/3bln 200 g X 2 hari 3 mg/bln 2-4 mg/bln
Rekurensi terjadi antara 9-12 bulan setelah terapi dihentikan Pemberian terapi ulangan GnRH agonis selama 3 bulan berkurangnya gejala sama seperti pada terapi inisial
Menduduki reseptor di hipofisis anterior tanpa terjadi stimulus reseptor tidak diikuti pengeluaran FSH dan LH Ikatan reseptornya tidak terlalu kuat cepat melepaskan ikatannya Adanya efek pelepasan histamin pada tempat penyuntikan
semburan panas, sakit kepala, depresi, gangguan tidur, jantung berdebar-debar, berkurangnya elastisitas kulit, menurunnya libido kekeringan pada vagina, menurunkan densitas mineral tulang.
Laparoskopi operatif lebih efektif bila dikombinasikan dengan danazol atau analog GnRH Kombinasi pembedahan dengan analog GnRH paling rendah angka residifnya tidak ada perbedaan antara kombinasi terapi pembedahan dengan analog GnRH dengan kombinasi dengan danazol dalam hal mengurangi nyeri
Lama pemberian pengobatan hormonal pasca pembedahan berpengaruh terhadap timbulnya residif Diberikan terapi analog GnRH selama 6 bulan agar angka kejadian residif rendah
TERIMAKASIH