Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
Hernia adalah penonjolan isi perut dari rongga yang normal melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeurotik dinding perut, baik secara congenital atau didapat, yang memberi jalan keluar pada setiap alat tubuh selain yang biasa melalui dinding tersebut.
75% dari seluruh hernia abdominal terjadi di inguinal (lipat paha) Pria : wanita = 9 : 1
ANATOMI
Embriologi
12 mingu intrauterin terjadi penonjolan peritoneum melalui annulus inguinalis internus kanalis inguinalis - menuju scrotum ( prosesus vaginalis) N: prosesus vaginalis mengalami obliterasi sempurna Hernia kongenital: pv gagal obliterasi dan tetap terbuka sehingga organ intraperitoneal msk kantong hernia
Jika pv terbuka tapi hanya sedikit, maka terjadi hidrokel testis(cairan dlm rongga peritoneal melalui pv terkumpul dlm tunika vaginalis)
Eiologi
Prosesus Vaginalis yg tetap terbuka
Peninggian tekanan didalam rongga perut (kegiatan fisik berlebihan, batuk kronik)
Kelemahan dinding otot abdomen (umur)
Patofisiologi
Tekanan intraabdominal tinggi (angkat beban berat, BAB mengejan, batuk) Kelemahan dinding abdomen Penonjolan Jika suplai darah terganggu Gangren
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi: Saat pasien mengedan dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan diregio inguinalis yang berjalan dari lateral atas kemedial bawah
Palpasi : 1. Cek adanya herniasi dengan menggunakan jari tangan pada region inguinalis tepatnya pada canalis inguinalis dan cincin internal dan pasien diminta untuk batuk.
2. Mengkompresi langsung regio inguinal untuk determinasi herniasi, melakukan perabaan oleh jari sepanjang spermatic cord sampai kulit scrotum kearah tuberkulum pubicum.Lakukan sweeping lateral untuk identifikasi cincin eksternal.
Perkusi
Bila didapatkan perkusi perut kembung maka harus dipikirkan kemungkinan hernia strangulate Auskultasi Hiperperistaltis didapatkan pada auskultasi abdomen pada hernia yang mengalami obstruksi usus (hernia inkarserata)
Colok dubur
Tonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda Howship-Romberg (hernia obturatoria) Pemeriksaan laboratorium (strangulasi) Leukocytosis Elektrolit, BUN, kadar kreatinine yang tinggi akibat muntah-muntah dan menjadi dehidrasi. Tes Urinalisis untuk menyingkirkan adanya masalah dari traktus genitourinarius yang menyebabkan nyeri lipat paha. Nekrosis/ gangrene
Klasifikasi hernia
Berdasarkan terjadinya, hernia di bagi menjadi atas hernia bawaan dan hernia didapat ( hernia akuisita )
Berdasarkan sifatnya dibagi : Hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar masuk (usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau di dorong masuk ke perut ). hernia iropenibel isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut. (ini disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia.
Hernia inkaserata Terjadi jika isi hernia tidak dapat keluar masuk kerena adanya jepitan isi hernia oleh cincin hernia sehingga timbul gejala gangguan pasase usus
Hernia strangulata Terjadi jika isi hernia megalami jepitan oleh cincin hernia sehingga timbul gejala gangguan pasase (obstruksi) dan gangguan vaskularisasi.
Jenis
Reponibel
Nyeri
Obstruksi
Reponibel/bebas
Ireponibel/akreta Inkarserata -
Strangulata
++
Berdasarkan letak/lokasinya
Hernia interna Merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui suatu celah kedalam rongga lain dan tanpa diliputi kantong, contohnya :
Hernia diafragmatika Hernia foramen Winslow Hernia mesenterium, biasanya terjadi secara iatrogenik misalnya setelah anastomosis usus
Hernia eksterna Penonjolan isi suatu rongga ke arah luar seperti dinding perut, pinggang atau perineum, contohnya: Hernia inguinalis Hernia scrotalis Hernia femoralis Hernia umbilikalis
Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis indirect atau disebut juga hernia
inguinalis lateralis yaitu hernia yang terjadi melalui cincin inguinal dan mengikuti saluran spermatik melalui kanalis inguinalis. Hernia inguinalis direct yang disebut juga hernia inguinalis medialis yaitu hernia yang menonjol melalui dinding inguinal posterior di area yang mengalami kelemahan otot melalui trigonum hesselbach bukan melalui kanalis, biasanya terjadi pada lanjut usia.
Hernia fermolis Umumnya di jumpai pada perempuan tua. Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yg muncul terutama pada waktu melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan intra abdomen. Pintu masuk hernia femoralis adalah annulus femoralis. Selanjutnya, isi hernia masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dgn v.femoralis sepanjang 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha
Hernia lain lain : Yg termasuk dalam hernia ini yaitu hernia yg jarang terjadi : Hernia umbilikalis Hernia umbilikalis mrp hernia kongenital pd umbilikus yg hanya tertutup peritoneum dan kulit . Hernia ini tdpt pd kira kira 20% pd bayi dan lebih tinggi lagi pd bayi prematur .
Hernia para-umbilikalis Merupakan hernia melalui suatu celah di garis tengah di tepi kranial umbilikalus, jarang spontan terjadi di tepi kaudalnya . Hernia epigastrika Hernia yang keluar melalui defek di linea alba antara umbilikus dan prosesus xifoideus. Isi tdr atas penonjolan jaringan lemak preperitoneal dgn atau tanpa kantong peritoneum.
Hernia ventralis Hernia ventralis adalah nama umum untuk semua hernia di dinding perut bagian anterolateral spt hernia sikatriks. Hernia sikatriks merp penonjolan peritoneum melalui bekas luka operasi yg baru maupun yg lama. Hernia spieghel Hernia interstisial dgn atau tanpa isinya mealui fasia Spieghel.
Hernia ventralis
Hernia obturatoria Hernia melalui foramen obturatorium. Hernia perinealis Mrp tonjolan hernia pd perineum melalui defek dasar panggul yg dpt tjd secara primer pd multipara, atau skunder setelah operasi melalui perineum spt prostatektomia atau reseksi rectum secara abdominoperineal. Hernia pantalon Mrp kombinasi hernia inguinalis dan medialis pada satu sisi.
Penanganan Hernia
Penanganan DI IGD Mengurangi hernia. Memberikan sedasi yang adekuat dan analgetik untuk mencegah nyeri. Pasien harus istirahat agar tekanan intraabdominal tidak meningkat. Posisikan pasien berbaring terlentang dengan bantal di bawah lutut. Pasien pada posisi Trendelenburg dengan sudut sekitar 15-20 terhadap hernia inguinalis. Posisikan dua jari di ujung cincin hernia untuk mencegah penonjolan yang berlanjut selama proses reduksi penonjolan Usahakan penekanan yang tetap pada sisi hernia yang bertujuan untu mengembalikan isis hernia ke atas
Konservatif
Reposisi bimanual : tangan kiri memegang isi hernia
membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat dan menetap sampai terjadi reposisi. Reposisi spontan pada anak : menidurkan anak dengan posisi Trendelenburg, pemberian sedatif parenteral, kompres es di atas hernia, kemudian bila berhasil, anak boleh menjalani operasi pada hari berikutnya. Bantal penyangga, bertujuan untuk menahan hernia yang telah direposisi dan harus dipakai seumur hidup. Namun cara ini sudah tidak dianjurkan karena merusak kulit dan otot abdomen yang tertekan, sedangkan strangulasi masih mengancam
Operatif
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia yang
rasional. Untuk mengembalikan (reposisi) terhadap benjolan hernia. Herniotomi, hernioplasty hernioraphy Bila defek cukup besar atau terjadi residif berulang diperlukan pemakaian bahan sintetis seperti mersilene, prolene mesh, atau marleks untuk menutup defek. Tidak satupun teknik yang menjamin bahwa tidak akan terjadi residif.
Komplikasi
Prognosis
Dari hernia inguinalis lateralis, insidens residif bergantung pada umur, letak hernia, teknik hernioplastik atau herniotomi yang dipilih. Hernia inguinalis indirek pada bayi sangat jarang residif.
TERIMA KASIH